dengan skor 613. Berdasarkan nilai rata-rata untuk mata pelajaran Matematika, provinsi terbaik adalah DKI Jakarta dengan rata-rata 71,19.

dokumen-dokumen yang mirip
PERBEDAAN STRATEGI PEMBELAJARAN DAN MOTIVASI SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan bagian penting dari pembangunan manusia Indonesia seutuhnya.

BAB I PENDAHULUAN. mengajar. Karena dengan adanya keaktifan saat proses pembelajaran maka

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Berdasarkan Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia. Peningkatan kualitas sumber daya manusia dapat

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dengan pembukaan Undang Undang Dasar 1945 alinea ke-4 serta ingin

BAB I PENDAHULUAN. Prinsip dasar pembelajaran IPA antara lain adalah prinsip keterlibatan, prinsip

BAB I PENDAHULUAN. ditentukan oleh peran guru dan siswa sebagai induvidu- individu yang terlibat

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. kualitas proses pembelajaran, dimana peserta didik kurang mampu

BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. Matematika merupakan disiplin ilmu yang mempunyai

I. PENDAHULUAN. kebutuhan yang paling mendasar. Dengan pendidikan manusia dapat mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Tabel 1.2 Rata-Rata Hasil Ujian Nasional SMP Negeri Se-Kabupaten Klaten

BAB I PENDAHULUAN. menghadapi tiga tantangan besar, pertama sebagai akibat dari krisis ekonomi,

I. PENDAHULUAN. pendidikan. Pendidikan merupakan salah satu aspek kehidupan yang penting

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan Nasional sebagaimana tercantum dalam garis-garis besar

BAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara. Pendidikan dapat menjadikan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Peningkatan mutu pendidikan khususnya di sekolah dasar (SD) menjadi fokus perhatian dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. diberikan di sekolah-sekolah. Mata pelajaran matematika perlu diberikan kepada

BAB I PENDAHULUAN Bab I tentang Sistem Pendidikan Nasional: pendidikan adalah usaha sadar

BAB I PENDAHULUAN. peranan penting dalam dunia pendidikan. Sebagai bukti adalah pelajaran

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

BAB I A. Latar belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Guru merupakan salah satu unsur yang penting dalam proses belajar

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan kualitas sumber daya manusia. Penyelenggaraan. pendidikan diharapkan mampu mencetak manusia yang berkualitas yang

BAB I PENDAHULUAN. berdampak positif dalam pencapaian prestasi belajar yang optimal. Hasil

I. PENDAHULUAN. Pendidikan adalah salah satu faktor yang menentukan kemajuan bangsa Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia dari keterbelakangan dan ketinggalan dari bangsa lain. Untuk itu. satu diantaranya jenjang pendidikan sekolah dasar.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan, keterampilan, pengembangan sikap, nilai-nilai pembentukan dan

BAB I PENDAHULUAN. era globalisasi sesuai Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kelangsungan kehidupan dalam masyarakat, bangsa dan negara, karena dengan

BAB I PENDAHULUAN. Sehingga untuk mengantisipasi kelemahan pembelajaran konvensional, maka

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. yang baik (Hamalik, 2009, h. 60). Dalam UU No. 20 Tahun 2003 pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. bidang kehidupan diantaranya adalah di bidang pendidikan. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang berkualitas. Pendidikan merupakan usaha, pengaruh, terampil, bertanggung jawab, produktif dan berbudi pekerti luhur.

BAB I PENDAHULUAN. karena belajar merupakan kunci untuk memperoleh ilmu pengetahuan. Tanpa

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. sangat dibutuhkan untuk meningkatkan prestasi belajar matematika. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan terutama pendidikan IPA di Indonesia dan negara-negara maju.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

BAB I PENDAHULUAN. dipelajari siswa sehingga pembelajaran matematika mempunyai. dituntut mempunyai konsentrasi, ketelitian, dan keterampilan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Pendidikan menurut Undang-undang Sisdiknas No.20 Tahun 2003 adalah

BAB I PENDAHULUAN. perhatian dan prioritas yang tinggi oleh pemerintah, pengelola pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang diajarkan di

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Masalah

Skripsi. Untuk Memenuhi Sebagian Prasyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Matematika. Disusun oleh: LAILATUL HIJRIYAH A

BAB I PENDAHULUAN. bekerjasama. Akan tetapi banyak persoalan-persoalan yang sering muncul dalam

E. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan, tujuan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

2015 PENGARUH STRATEGI REACT TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA SMP

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan. Pendidikan pada hakikatnya merupakan usaha sadar, terprogram

I. PENDAHULUAN. untuk menghasilkan siswa yang berkualitas. Siswa yang berkualitas adalah siswa

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. tidak dapat dipisahkan dari kegiatan manusia, yang dalam Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN. manusia Indonesia, yaitu manusia yang mampu berfikir tinggi dan kreatif,

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan sesama manusia. Dengan komunikasi, hubungan sesama manusia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah lemahnya proses pembelajaran di sekolah. Oleh karena itu

I. PENDAHULUAN. manusia. Hampir seluruh aspek kehidupan manusia berhubungan dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Matematika merupakan salah satu bidang studi yang ada pada semua

BAB I PENDAHULUAN. pelajaran yang diajarkan. Untuk menumbuhkan sikap aktif, kreatif, dan. pada prestasi belajar siswa yang rendah.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

PENERAPAN SUPERVISI AKADEMIK PENGAWAS DALAM UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN GURU MENERAPKAN MODEL STAD

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mengesankan. Aktivitas belajar dapat merangsang siswa terlibat secara aktif

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. agar menjadi manusia yang cerdas, kreatif, berakhlak mulia dan bertaqwa

I. PENDAHULUAN. Pendidikan memegang peranan penting dalam kehidupan suatu bangsa guna

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan senantiasa menjadi topik yang menarik pada saat ini.

BAB I PENDAHULUAN. Prestasi belajar yang dicapai siswa memiliki tingkatan yang berbeda-beda, ada

BAB I PENDAHULUAN. keluarga serta lingkungan masyarakat. Oleh karena itu, dalam proses pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. serta bertanggung jawab. Salah satu cara memperoleh sumber daya manusia yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Matematika merupakan salah satu bidang studi yang ada pada jenjang

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan siswa menyelesaikan soal cerita matematika meningkat. Dalam. dikembangkan keterampilan memahami masalah, membuat model

PENERAPAN MODEL IMPROVING LEARNING DENGAN TEKNIK INKUIRI PADA POKOK BAHASAN TEOREMA PYTHAGORAS

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan proses mengubah tingkah laku anak didik agar menjadi manusia dewasa yang mampu hidup

BAB I PENDAHULUAN. peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia untuk menghadapinya. mengembangkan potensi peserta didik. Namun yang terjadi saat ini, pendidikan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran IPA (Ilmu Pengetahuan Alam) adalah salah satu ilmu dasar

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembelajaran merupakan kegiatan yang rutin dilakukan antara guru

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan hal yang penting untuk peningkatan kesejahteraan suatu bangsa. Untuk itu pemerintah seharusnya memperhatikan pendidikan dinegara ini demi kesejahteraan bangsa. Pendidikan adalah suatu tindakan yang dilakukan oleh seseorang secara sadar dan akan mempengaruhi perubahan pada diri seseorang tersebut. Pendidikan sangatlah penting bagi kemajuan sebuah negara, karena dengan pendidikan sumber daya manusia di suatu negara akan mengalami peningkatan kualitas hidup. Sehingga akan menimbulkan manusia yang kreatif, inovatif, bertanggung jawab dan memiliki akhlak yang mulia. Matematika adalah ilmu pengetahuan yang sudah diberikan kepada seseorang sejak masih dalam bimbingan orang tua, bahkan sampai seseorang tersebut berumur tua. Sejak TK sampai SMA pun matematika tak luput dari materi pembelajaran di jenjang sekolah tersebut. Banyak siswa yang masih kesulitan dalam memahami matematika. Bahkan sampai ada siswa yang tidak suka terhadap matematika karena mereka kesulitan memahami. Hal tersebut terjadi karena masih banyaknya siswa yang masih pasif dalam pembelajaran, sehingga memahami suatu pembelajaran matematika masih sangat kurang. Padahal untuk memahami suatu pembelajaran akan lama berbekas di pikirian siswa yaitu dengan cara siswa itu sendiri yang menemukan konsep dari pembelajaran tersebut. Tapi dengan bimbingan dari guru, dimana guru juga harus berkompeten dalam membimbing siswa untuk menemukan suatu konsep pembelajaran. Hasil belajar matematika itu penting, hal ini karena perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi membutuhkan matematika. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dapat digunakan untuk memperoleh informasi dari berbagai sumber. Berdasarkan data dari Program for International Student Assessment (PISA) tahun 2012, siswa Indonesia menduduki peringkat ke 64 dari 65 negara dengan skor matematika 375 dan skor tertinggi diperoleh siswa China 1

2 dengan skor 613. Berdasarkan nilai rata-rata untuk mata pelajaran Matematika, provinsi terbaik adalah DKI Jakarta dengan rata-rata 71,19. Sementara provinsi dengan rata-rata paling rendah adalah Bengkulu dengan rata-rata 41,41. Ratarata untuk provinsi Jawa Tengah adalah 47,43. Selain Bengkulu, Jawa Tengah hanya berada di atas Bangka Belitung (42,61) dan sama dengan Banten. Artinya Jawa Tengah berada pada peringkat ke - 32 bersama dengan Banten. Jawa Tengah juga berada di bawah rata-rata nasional (56,27). Kemudian untuk wilayah Kabupaten Wonogiri pada tahun 2013, siswa lulus ujian nasional mencapai prosentase 99,93%, dari total siswa 13.534 siswa, ini berarti masih ada 0,07% siswa yakni sebanyak 9 siswa yang tidak lulus ujian nasional, dan ratarata nilai matematika adalah 7,12. Berdasarkan hasil observasi, sebagian besar siswa SMP Negeri 4 Klaten masih belum memperhatikan guru saat proses pembelajaran berlangsung, sehingga masih banyak siswa yang belum memahami materi yang disampaikan oleh guru. Selain itu, teman sebangku juga jadi penyebab siswa tidak memperhatikan guru saat mengajar. Sehingga interaksi antara guru dan siswa menjadi kurang. Hal ini menyebabkan siswa tidak dapat memahami materi dengan optimal. Pendidikan bermodel lima hari kerja sebenarnya membuat siswa menjadi tertekan. Proses pembelajaran hanya berlangsung dari hari senin sampai hari jumat. Hal ini berpengaruh terhadap keadaan siswa. Siswa merasa tidak nyaman dengan sistem pembelajaran tersebut. Ditambah waktu istirahat yang kurang membuat konsentrasi siswa menurun. Berdasarkan analisis dokumen daftar nilai ulangan matematika SMP Negeri 4 Klaten kelas VII tahun 2015/2016, prosentase siswa yang tuntas sesuai dengan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) mencapai 76%. Itu artinya masih ada 24% siswa yang belum menguasai materi dengan baik. Hal ini bisa didasari oleh beberapa faktor diantaranya guru, siswa, lingkungan, sarana, dan materi ajar. Guru merupakan salah satu faktor penentu pokok dalam peningkatan mutu pendidikan. Oleh karena itu, proses tersebut harus dirancang sedemikian rupa, sehingga dapat menghasilkan prestasi belajar yang sesuai dengan yang

3 diinginkan. Guru hendaknya tidak menggunakan metode pelajaran yang monoton seperti ceramah atau mencatat. Dalam proses pembelajaran guru harus dapat mengguakan metode-metode atau cara mengajar yang baik sehingga siswa dapat merasa tertarik atau tidak bosan pada saat proses belajar. Hal ini sangat berpengaruh terhadap motivasi siswa dalam belajar. Kedisiplinan siswa di dalam kelas maupun luar kelas juga masih belum tercapai. Kedisiplinan siswa di dalam kelas seperti aktif dalam pembelajaran dan memperhatikan materi dari guru. Sedangkan kedisiplinan diluar kelas bisa dilihat dari tertibnya siswa dalam mengerjakan tugas rumah yang diberikan oleh guru. Pembelajaran yang optimal memerlukan motivasi belajar yang baik pada diri siswa. Jika seorang siswa memiliki motivasi yang lemah, maka hasil belajarnya pun tidak maksimal. Oleh karena itu, motivasi merupakan modal yang sangat penting untuk belajar. Tanpa adanya motivasi, proses belajar akan kurang berhasil. Ketika guru mengajukan pertanyaan mengenai kepahaman siswa tentang materi yang dijelaskan, beberapa siswa terdiam, namun ada pula siswa yang menjawab dengan pelan. Saat guru memberikan kesempatan pada siswa untuk bertanya, siswa hanya diam, sehingga guru menganggap siswa sudah jelas. Namun ketika guru meminta siswa yang merasa tidak bias mengerjakan soal yang diberikan guru, mereka justru mengobrol dengan temannya. Ada juga siswa yang hanya menyontek teman yang sudah mengerjakan. Dalam proses belajar mengajar guru dapat memilih dan menggunakan beberapa strategi mengajar, dimana strategi pembelajaran yang dipakai dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran matematika. Salah satu strategi pembelajaran untuk mengantisipasi kelemahan strategi pembelajaran yang sering dipakai oleh seorang guru pada umumnya adalah dengan menerapkan strategi inquiry based learning dan discovery learning. Pentingnya melakukan penelitian ini yaitu minimal mengurangi masalah yang terjadi dan kalau bisa menghilangkan masalah yang ada. Dan dengan hal tersebut penelitian ini mencoba memberikan solusi dari permasalahan tersebut

4 dengan menggunakan strategi inquiry based learning dan discovery learning dalam proses pembelajaran dan meningkatkan motivasi untuk meningkatkan hasil belajar matematika. Berdasarkan uraian latar belakang tersebut strategi dan motivasi siswa berhubungan dengan hasil belajar siswa. Berarti strategi dan motivasi siswa akan mempengaruhi hasil belajar siswa maka perlu diterapkan strategi pembelajaran yang memperhatikan motivasi siswa. Sehingga dari penerapan strategi pembelajaran tersebut dapat meningkatkan motivasi siswa dalam pembelajaran matematika. B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka terdapat beberapa permasalahan yang dapat diidentifikasi. 1. Hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika masih rendah. 2. Kurang tepatnya seorang guru dalam menggunakan strategi mengajar, sehingga mempengaruhi hasil belajar siswa. 3. Siswa kurang diberikan kesempatan untuk lebih berkreatifitas. 4. Siswa masih bersifat pyasif dalam kegiatan belajar mengajar. 5. Dalam belajar, siswa masih belum disiplin untuk menjalankan kewajibannya. 6. Motivasi peserta didik dalam pembelajaran matematika masih rendah. C. Pembatasan Masalah Penelitian ini difokuskan pada hasil belajar siswa, ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi hasil belajar. 1. Hasil belajar siswa yang ditujukan dengan adanya peningkatan nilai matematika yang diperoleh dari evaluasi belajar yang diberikan guru. 2. Strategi pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah strategi inquiry based learning dan discovery learning untuk eksperimen. 3. Tingkat motivasi siswa berarti keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang dapat menimbulkan, menjamin, dan memberikan arah pada kegiatan belajar guna mencapai tujuan belajar yang diharapkan.

5 D. Rumusan Masalah 1. Adakah pengaruh antara strategi pembelajaran pengaruh strategi pembelajaran inquiry based learning dan discovery learning terhadap hasil belajar? 2. Adakah pengaruh antara motivasi siswa dengan hasil belajar? 3. Adakah interaksi antara strategi pembelajaran inquiry based learning dan discovery learning dan motivasi siswa terhadap hasil belajar? E. Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui pengaruh strategi pembelajaran inquiry based learning dan discovery learning terhadap hasil belajar. 2. Untuk mengetahui pengaruh motivasi siswa terhadap hasil belajar. 3. Untuk mengetahui interaksi strategi pembelajaran inquiry based learning dan discovery learning dan motivasi belajar siswa terhadap hasil belajar. 1. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis Hasil penelitian ini dimanfaatkan untuk memberikan tambahan pengetahuan pada tingkat teoritis kepada pembaca dan guru dalam meningkatkan hasil belajar siswa dengan menggunakan strategi inquiry based learning dan discovery learning. 2. Manfaat Praktis Hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan pada pembelajaran matematika, baik bagi siswa, guru maupun kepala sekolah. Bagi siswa yaitu dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan motivasi siswa dan hasil belajar. Bagi guru yaitu dapat dimanfaatkan untuk memberikan referensi tentang strategi pembelajaran untuk menambah motivasi siswa. Untuk kepala sekolah yaitu dapat dimanfaatkan untuk membantu meningkatkan kualitas pembelajaran matematika disekolah yang dipimpin.