BAB III METODE PENELITIAN. rancangan penelitian RAL (Rancangan Acak Lengkap), dengan 7 perlakuan

dokumen-dokumen yang mirip
METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Zoologi Jurusan Biologi Fakultas

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk jenis penelitian eksperimental laboratorik dengan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan September - Oktober 2014 di

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November Proses ekstraksi

BAB III METODE PENELITIAN. dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan konsentrasi

BAB III METODE PENELITIAN. dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan konsentrasi

III. METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental laboratorium. dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) atau completely randomized

BAB III METODE PENELITIAN. faktorial yang terdiri dari dua faktor dengan 4 kali ulangan. Faktor pertama adalah

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian eksperimental dengan

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian the post test only control group design. Yogyakarta pada tanggal 21 Desember Januari 2016.

III. METODE PENELITIAN. Desain Penelitian pada penelitian ini adalah eksperimental dengan

I. MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari-Mei 2014 di Laboratorium. Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL ). Perlakuan yang diberikan

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian dilakukan pada bulan Mei-Juni 2016 di Laboratorium Proteksi

III. METODE PENELITIAN. menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Syaratnya adalah hanya ada

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April sampai dengan September 2012

BAB III METODE PENELITIAN. dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan konsentrasi

III. METODE PENELITIAN. Rancangan Acak Lengkap (RAL) atau completely randomized design yang

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan konsentrasi ekstrak daun

BAB III METODE PERCOBAAN. Kelompok (RAK) Faktorial dengan 2 faktor perlakuan, yaitu perlakuan jenis

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Juni sampai dengan bulan Juli 2013.

BAB III METODE PENELITIAN. (BALITTAS) Karangploso Malang pada bulan Maret sampai Mei 2014.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitan the post test only control group design. 1) Larva Aedes aegypti L. sehat yang telah mencapai instar III

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari - Februari 2014 bertempat di

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Komponen Bioaktif, Jurusan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. post test only controlled group design. Reservoir Penyakit (B2P2VRP) Salatiga, Jawa Tengah.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni - November 2011 :

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian pada penelitian ini adalah eksperimental dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dengan rancang bangun penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. atau percobaan dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL), dengan 4. A1 = Daun Tembelekan Konsentrasi 3%

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Molekuler dan Laboratorium Botani Jurusan Biologi Fakultas MIPA Universitas

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kimia Analitik, laboratorium

BAB III METODE PENELITIAN. Faktor I adalah variasi konsentrasi kitosan yang terdiri dari 4 taraf meliputi:

BAHAN DAN METODE. Lokasi dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian bulan Desember 2011 hingga Februari 2012.

Pengumpulan data dilakukan melalui tahap pengamatan dan pengukuran. dengan variabel yang diamati yaitu tinggi, jumlah daun dan berat kering gulma

BAB III MATERI DAN METODE. Kimia dan Gizi Pangan, Departemen Pertanian, Fakultas Peternakan dan

BAHAN DAN METODE. Pestisida, Medan Sumut dan Laboratorium Fakultas Pertanian Universitas Medan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian. Pengambilan sampel buah Debregeasia longifolia dilakukan di Gunung

I. TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Universitas Muhammadiyah Yogyakarta dan Laboratorium Farmasetika Program

BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian dilakukan di Laboratorium Proteksi Tanaman dan di Green

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Neraca analitik, tabung maserasi, rotary evaporator, water bath,

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang pengaruh pemberian ekstrak biji jintan hitam (Nigella

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai dengan Juni 2012.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Fisiologi Tumbuhan dan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian penentuan daya tolak ekstrak daun sirih (Piper bettle L.) terhadap

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratorium dengan

BAB III METODE PENELITIAN. salam dan uji antioksidan sediaan SNEDDS daun salam. Dalam penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Jurusan Biologi Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Maulana

BAB III METODE PENELITIAN. Acak Lengkap (RAL) yang disusun secara faktorial terdiri dari 2 faktor dengan 3

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian pengaruh ekstrak etanol daun sirsak (Annona muricata L.)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan Rancangan Acak Kelompok yang melibatkan 2 faktor perlakuan

BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Hama Jurusan Proteksi Tanaman

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang pengaruh pemberian ekstrak etanol daun sirsak (Annona

BAB I PENDAHULUAN. Demam Berdarah Dengue (DBD) banyak ditemukan di negara-negara tropis

BAB III METODE PENELITIAN. ayam broiler terhadap kadar protein, lemak dan bobot telur ayam arab ini bersifat

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 19 Juni 2012 pukul WITA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial yang terdiri dari dua faktor. Faktor

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2015 sampai Mei 2015 di

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. Laboratorium Biokimia Jurusan Biologi Fakultas Sains dan Teknologi Universitas

BAB III METODE PENELITIAN. lengkap (RAL) pola faktorial yang terdiri dari 2 faktor. Faktor pertama adalah variasi

BAB III METODE PENELITIAN. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini antara lain kulit jengkol, larva

METODE PENELITIAN Waktu dan Tempat Penelitian Alat dan Bahan Pengadaan dan Pemeliharaan Nyamuk Aedes aegypti Pemeliharaan Nyamuk Aedes aegypti

BAB III METODE PENELITIAN. metode observasi dan wawancara semi terstruktur (semi-structured interview).

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Zoologi, Jurusan Biologi, FMIPA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan April-Juni 2014 di Laboratorium

BAB III METODE PENELITIAN. pertama terdiri dari jenis pati bahan edible coating dan faktor kedua terdiri

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang pengaruh pemberian ekstrak daun sirsak (Annona

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian tentang pemanfaatan kunyit putih (Curcuma mangga Val.) pada

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan merupakan penelitian eksperimen, karena

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.

III. METODE PENELITIAN. Alat yang digunakan yaitu pengering kabinet, corong saring, beaker glass,

BAB III METODE PENELITIAN. rancangan the post test only controlled group design (Taufiqurahman, 2004).

BAB III METODE PENELITIAN. terdiri dari 4 taraf perlakuan. Faktor kedua adalah lama perendaman (L) di dalam

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang akan dilakukan adalah penelitian eksperimental

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Peralatan yang digunakan dalam penelitian ini antara lain neraca analitik,

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni sampai Juli 2015 di Laboratorium

3 METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Bahan dan Alat Metode Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Rancangan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian laboratoris yang dilakukan dengan rancangan penelitian RAL (Rancangan Acak Lengkap), dengan 7 perlakuan konsentrasi ekstrak rimpang alang-alang (Imperata cylindrica) yaitu 0,3%, 0,6%, 1,2%, 2,4%, 4,8%. Penelitian ini diulang sebanyak 3 kali. Variabel-variabel pada penelitian ini adalah : a. Variabel bebas : - Konsentrasi ekstrak rimpang alang-alang (Imperata cylindrica) yaitu: 0%; 0,3%; 0,6%; 1,2 %; 2,4%; 4,8% ( V / V ). - Kontrol negatif (-) Aquades - Kontrol positif (+) Abate 3,54 mg/100ml b. Variabel terikat : jumlah mortalitas larva Aedes aegypti yaitu LC 50. 3.2 Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April-Mei 2013 di Laboratorium Kimia Organik Jurusan Kimia dan Laboratorium Fisiologi Tumbuhan dan Biokimia Jurusan Biologi Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang.

3.3 Alat dan Bahan 3.3.1 Alat Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah beaker glas 100 ml, gelas ukur 100 ml, rotary evaporator vacum, timbangan digital, pipet tetes, mikropipet 1000 ɥl, pipet ukur 10 ml, pengaduk kaca, aluminium foil, kertas saring, corong pemisah, erlenmeyer 250 ml, labur ukur 100 ml, blender, pipa kapiler, ember berdiameter 30 cm, pipet mulut lebar, penangas air, gelas aqua 220 ml, alat penghitung (counter), sendok. 3.3.2 Bahan Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah larva nyamuk Aedes aegypti yang diperoleh dari penetasan telur nyamuk Aedes aegypti dari Laboratorium Entomologi DINKES (Dinas Kesehatan) Propinsi Jawa Timur, sebanyak 750 ekor, serbuk rimpang alang-alang (Imperata cylindrica) sebanyak 300 gr, 3 liter etanol 96%, serbuk hati untuk pakan larva, dan aquades. 3.4 Tahapan Penelitian Pada penelitian ini akan dilakukan beberapa tahap yaitu : 1. Preparasi sampel. 2. Ekstraksi rimpang alang-alang (Imperata cylindrica) dengan metode maserasi menggunakan pelarut etanol 96%. 3. Uji larvasida. 4. Pengambilan data.

5. Analisis data. 3.5 Cara Kerja 3.5.1 Preparasi Sampel Larva Obyek yang digunakan dalam penelitian ini adalah larva nyamuk Aedes aegypti L. Instar III yang diperoleh dari hasil kolonisasi telur nyamuk Aedes aegypti Laboratorium Entomologi DINKES (Dinas Kesehatan) Propinsi Jawa Timur. Bahan-bahan yang diperlukan untuk kolonisasi nyamuk Aedes aegypti L. adalah aquades, serbuk hati untuk makanan larva nyamuk mulai dari instar 1 sampai dengan instar III. Alat-alat yang digunakan untuk kolonisasi nyamuk antara lain loyang ukuran 30x20x6 cm 3, pipet plastik bermulut lebar, gelas plastik (Palupi, 2012). Proses penetasan telur dilakukan di Laboratorium Fisiologi Tumbuhan dan Biokimia UIN Malang. Telur nyamuk Aedes aegypti dicelupkan dalam air aquades steril pada nampan plastik ukuran 30x20x6 cm 3 sebanyak 1 liter. Telur akan menetas setelah ± 24 jam menjadi larva instar I. Larva dipelihara dengan pemberian pakan serbuk hati hingga menjadi instar III selama 3-4 hari. Perubahan tiap instar ditunjukkan dengan terjadinya ecdysis (pelepasan kulit). Pemilihan larva instar III dilakukan ataas dasar keseragaman umur sejak penetasan. 3.5.2 Preparasi Sampel Tanaman Sampel diambil bagian rimpang alang-alang (Imperata cylindrica). Sampel tersebut dikering anginkan selama 4 hari. Kemudian simplisia digiling hingga

menjadi serbuk. Proses ekstraksi dilakukan dengan metode maserasi menggunakan pelarut etanol 96% selama 5 hari pada suhu kamar (Harborne, 1987). Ekstrak yang diperoleh kemudian diuapkan dengan menggunakan rotary evaporator vacum sehingga didapatkan ekstrak pekat dari rimpang alang-alang (Imperata cylindrica). 3.5.2.1 Ekstraksi Tanaman Menggunakan Metode Maserasi 1. Serbuk kering rimpang alang-alang (Imperata cylindrica) 300 gr dimasukkan dalam beaker glass. 2. Pelarut etanol 96% ditambahkan rimpang alang-alang (Imperata cylindrica) masing-masing 1 liter. 3. Larutan diaduk dengan pengaduk kinetik selama 1 jam, lalu didiamkan semalam (24 jam). 4. Larutan rimpang alang-alang (Imperata cylindrica) disaring menggunakan kertas saring whatman 40 untuk memisahkan antara ampas dan filtratnya (filtrat I). 5. Proses maserasi dilakukan terhadap ampas sebanyak empat kali sehingga diperoleh filtrat I,II,III,V, kemudian masing-masing ekstrak dicampur dan didapatkan total ekstrak rimpang alang-alang (Imperata cylindrica) (Palupi, 2012). 6. Etanol dalam larutan rimpang alang-alang (Imperata cylindrica) diuapkan dengan rotary evaporator pada suhu 40 o C sehingga dihasilkan rimpang alang-alang (Imperata cylindrica).

7. Dipindahkan ekstrak ke labu erlenmeyer dan dipekatkan lagi menggunakan waterbath pada suhu ± 60 o C sampai didapatkan ekstrak kental dengan bobot konstan (Palupi, 2012). 3.6 Tahapan Pembuatan Konsentrasi Ekstrak Rimpang Alang-Alang (Imperata cylindrica) 1. Konsentrasi negatif 0% (Kontrol : berisi aquades 100 ml) 2. konsentrasi 0,3% (berarti mengambil 0,3 ml ekstrak rimpang alang-alang (I. cylindrica) di masukkan dalam labu takar 100 ml dengan menambahkan 3. konsentrasi 0,6% (berarti mengambil 0,6 ml ekstrak rimpang alang-alang (I. cylindrica) di masukkan dalam labu takar 100 ml dengan menambahkan 4. konsentrasi 1,2% (berarti mengambil 1,2 ml ekstrak rimpang alang-alang (I. cylindrica) di masukkan dalam labu takar 100 ml dengan menambahkan 5. konsentrasi 2,4% (berarti mengambil 2,4 ml ekstrak rimpang alang-alang (I. cylindrica) di masukkan dalam labu takar 100 ml dengan menambahkan 6. konsentrasi 4,8% (berarti mengambil 4,8 ml ekstrak rimpang alang-alang (I. cylindrica) di masukkan dalam labu takar 100 ml dengan menambahkan

7. Kontrol positif yaitu abate konsentrasi 3,54 mg/100ml (berarti mengambil 3,54 mg abate di masukkan dalam labu takar 100 ml dengan menambahkan aquades hingga 100 ml). 3.7 Uji Larvasida 1. Disiapkan larva Aedes aegypti instar III yang diperlukan. 2. Ekstrak uji dibuat dalam berbagai konsentrasi dalam gelas plastik 220 ml. Dan ditambahkan aquades hingga 100 ml. Adapun konsentrasi yang digunakan adalah: 0%; 0,3%; 0,6%; 1,2%; 2,4%; 4,8% ( V / V ). 3. Larva Aedes aegypti instar III dimasukkan ke dalam gelas plastik 220 ml yang telah berisi ekstrak rimpang alang-alang (Imperata cylindrica) yang telah disiapkan masing-masing sebanyak 25 ekor. 4. Jumlah larva Aedes aegypti instar III yang mati diamati dan dihitung setelah 12, 24, 36, 48, 60, dan 72 JSA (Jam Setelah Aplikasi). 3.8 Parameter Yang Diamati 1. Mortalitas yaitu salah satu variabel yang dijadikan sebagai indikator toksisitas ekstrak rimpang alang-alang (Imperata cylindrica) yang didapatkan dengan menghitung persentase larva uji menggunakan rumus (Bushivne, 1971):

Dimana, A1 A B = persentase larva uji yang mati = jumlah larva uji yang mati dalam setiap gelas = jumlah larva uji keseluruhan pada masing-masing gelas 2. LC 50 (Lethal Consentration) adalah konsentrasi dari suatu bahan yang menyebabkan 50% populasi mengalami kematian. LC 50 dihitung dengan menggunakan model hubungan antara mortalitas dan konsentrasi (Bushvine, 1971). Model diperoleh dari hasil analisis menggunakan analisis probit. 3.9 Pengumpulan Data Data yang diambil pada penelitian ini adalah data kualitatif dan kuantitatif. Data kualitatif berupa morfologi larva nyamuk Aedes aegypti. sedangkan data kuantitatif berupa persentase mortalitas larva nyamuk Aedes aegypti hingga 72 jam. 3.10 Analisis Data Data kuantitatif yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan ANOVA satu arah (One Way Anova) untuk mengetahui pengaruh beberapa konsentrasi ekstrak rimpang alang-alang (Imperata cylindrica) terhadap jumlah kematian larva Aedes aegyti instar III, jika dari hasil analisis tersebut ada perberbedaan nyata antar perlakuan maka dilanjutkan dengan uji Duncan Multiple Range Test (DMRT) program SPSS 16. Dan untuk mengetahui besarnya LC 50 menggunakan analisis program probit.

Data kualitatif berupa morfologi pada larva nyamuk Aedes aegypti yang mati, dianalisis secara deskriptif dengan membandingkannya dengan larva nyamuk yang normal.