BAB IV DATA DAN ANALISIS. : Jagat Office Building. : 3 Basement dan 9 Lantai. : m2, m2 (Luas Keseluruhan)

dokumen-dokumen yang mirip
METODE PELAKSANAAN Pekerjaan Bekisting Raka Pratama

BAB VII PEMBAHASAN MASALAH. sebuah lahan sementara di sebuah proyek bangunan lalu dipasang pada proyek

LAMPIRAN A STANDAR HARGA SATUAN. Penetapan Indeks Harga Satuan Pekerjaan Beton Pracetak

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. pengamatan struktur plat lantai, pengamatan struktur core lift.

BAB IV METODE PENGECORAN KOLOM, DINDING CORE WALL, BALOK DAN PLAT LANTAI APARTEMENT GREEN BAY PLUIT LANTAI 15 - LANTAI 25

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. terhitung mulai dari tanggal 07 Oktober 2013 sampai dengan 07 Desember 2013

BAB V METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

BAB V METODE PELAKSANAAN KONSTRUKSI KOLOM DAN BALOK. perencanaan dalam bentuk gambar shop drawing. Gambar shop

BAB V METODE PELAKSANAAN KONSTRUKSI

BAB VII TINJAUAN KHUSUS METODE PELAKSANAAN SHEAR WALL DAN RAMP. proses pelaksanaan dari suatu item pekerjaan yang harus direncanakan terlebih

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN STRUKTUR ATAS

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN

BAB VII PEMBAHASAN MASALAH

BAB V METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN. Dalam melaksanakan suatu proyek konstruksi, diperlukan adanya suatu

BILL OF QUANTITY ( BOQ)

PR 1 MANAJEMEN PROYEK

BAB VII PEMBAHASAN TINJAUAN KHUSUS

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. Kolom merupakan suatu elemen struktur yang memikul beban Drop Panel dan

BAB IV ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN

RENCANA ANGGARAN BIAYA STRUKTUR

BAB V METODE PELAKSANAAN. Metode pelaksanaan kontruksi merupakan salah satu proses pelaksanaan kontruksi

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN Analisa Perhitungan Harga Satuan Pekerjaan. analisa harga satuan pekerjaan yaitu : Harga Satuan Pelat Lantai

APLIKASI SNI PRACETAK

RANCANGAN PEDOMAN TEKNIS BAHAN KONSTRUKSI BANGUNAN DAN REKAYASA SIPIL. Konsep. Pedoman Analisa Harga Satuan Pekerjaan

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. Pekerjaan persiapan berupa Bahan bangunan merupakan elemen

BAB V METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

BABV PELAKSANAAN PEKERJAAN. perencana. Dengan kerjasama yang baik dapat menghasilkan suatu kerja yang efektif

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. Konsep perencanaan pembangunan proyek Apartmen Chadstone-Cikarang

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. hasil yang baik, tepat waktu dan sesuai dengan apa yang telah direncanakan sebelumnya.

BAB V METODE PELAKSANAAN

BAB VII PEMBAHASAN MASALAH. lift di cor 2 lantai diatas level plat lantai. Alasan menggunakan metode perlakuan core sebagai kolom adalah :

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN PADA STRUKTUR ATAS. Pada sebuah pelaksanaan konstruksi, banyak sekali pihak-pihak yang

BAB V RENCANA ANGGARAN BIAYA STRUKTUR

BAB VI RENCANA ANGGARAN BIAYA STRUKTUR

BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB VII TINJAUAN KHUSUS METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN BALOK

BAB V METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN KOLOM, BALOK DAN PELAT. dalam mencapai sasaran pelaksanaan proyek konstruksi. Dimana sasaran proyek

BAB V METODE UMUM PELAKSAAN KONSTRUKSI. Untuk mengetahui metode pelaksanaan di lapangan, dibuatkan gambar shop

BONDEK DAN HOLLOW CORE SLAB

ANALISA HARGA SATUAN KEGIATAN KONSTRUKSI PEMERINTAH KOTA MADIUN TAHUN ANGGARAN 2016

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. Vittoria Residences Apartement terdiri dari 3 tower dengan : c. Podium 5 lantai, dengan 1 lantai semi basement

BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT. Manajemen pelaksanaan dilakukan dalam rangka menjamin kelancaran

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. Pada prinsipnya, pekerjaan struktur atas sebuah bangunan terdiri terdiri dari

BAB IV: TINJAUAN KHUSUS PEKERJAAN

BAB IV ALAT DAN BAHAN PELAKSANAAN. Pada proyek Lexington Residences hampir semua item pekerjaan menggunakan

BAB V METODE PELAKSANAAN STRUKTUR ATAS

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Perkiraan biaya memegang peranan penting dalam. penyelenggaraan proyek. Pada taraf pertama dipergunakan untuk

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN BEKISTING, PEMBESIAN DAN PENGECORAN

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN

BAB IV. PERALATAN dan MATERIAL

BAB IV PERALATAN DAN MATERIAL

ANALISIS BEKISTING METODE SEMI SISTEM DAN METODE SISTEM PADA BANGUNAN GEDUNG

BAB IV. PERALATAN dan MATERIAL. Ambassador 2 St.Moritz ini meliputi Peralatan apa saja yang dipakai untuk

BAB IV ANALISIS PERBANDINGAN

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN STRUKTUR ATAS. Proyek pembangunan Aeropolis Lucent Tower dibangun dengan

BAB VII TINJAUAN KHUSUS METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN KONSTRUKSI BALOK BETON PRATEGANG DI PROYEK WISMA KARTIKA GROGOL

BAB VII PEMBAHASAN MASALAH METODE PELAKSANAAN SHEAR WALL DAN CORE WALL

BAB IV TINJAUAN KONDISI PROYEK ALAT DAN BAHAN BANGUNAN

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. kebutuhan sarana akomodasi tempat tinggal. Bangunan ini didesain untuk

Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan beton pracetak untuk konstruksi bangunan gedung

Oleh : AGUSTINA DWI ATMAJI NRP DAHNIAR ADE AYU R NRP

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. selama beton dituang dan dibentuk sesuai dengan bentuk yang diinginkan.

BAB VII PEMBAHASAN MASALAH METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN SHEAR WALL. biasanya terdapat pada bangunan tower atau gedung bertingkat.

BAB IV: PENGAMATAN PROYEK

BAB VIII RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB)

ANALISA PERBANDINGAN METODE PELAKSANAAN CAST IN SITU DENGAN PRACETAK TERHADAP BIAYA DAN WAKTU PADA PROYEK DIAN REGENCY APARTEMEN

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. Sebelum pelaksanaan pekerjaan di Rumah susun KS Tubun, maka di

BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Magister Teknik Sipil Sekolah Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Surakarta.

BAB V RENCANA ANGGARAN BIAYA PEKERJAAN

BAB V METODE PELAKSANAAN STRUKTUR ATAS

TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT YANG DIGUNAKAN. tinggi dapat menghasilkan struktur yang memenuhi syarat kekuatan, ketahanan,

BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT. alat - alat tertentu sesuai kebutuhan untuk mendukung pembangunan tersebut.

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. Sebelum pelaksanaan pekerjaan di proyek Apartemen Jatake Solmarina, maka di adakan persiapan lapangan seperti :

BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT ALAT. Proyek Menara Sentraya dilakukan oleh PT. Pionir Beton Industri

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. selama beton dituang dan dibentuk sesuai dengan bentuk yang diinginkan.

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB. IV. ANALISIS dan PEMBAHASAN

Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan beton untuk konstruksi bangunan gedung dan perumahan

BAB III DATA TEKNIS BETON PRACETAK PAESA-PSA SYSTEM

: Rika Arba Febriyani NPM : : Lia Rosmala Schiffer, ST., MT

BAB VII TINJAUAN KHUSUS METODE PEMBESARAN KOLOM DAN METODE PELAKSANAAN SHEARWALL. terlebih dahulu dan mengacu pada gambar kerja atau shopdrawing.

6 Estimasi Biaya. 6.1 Umum. Bab 6

BAB IV. LEMBAR DATA PEMILIHAN (LDP) G.Jaminan Penawaran;

BAB V METODE PELAKSANAAN STRUKTUR ATAS. dalam mencapai sasaran pelaksanaan proyek konstruksi. Dimana sasaran proyek

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini akan dibahas mengenai analisis perbandingan biaya dan waktu

REKAPITULASI KEGIATAN : PEMBANGUNAN HALAMAN DAN JALAN LINGKUNGAN KANTOR BPKP PERWAKILAN RIAU LOKASI : JL.JENDERAL SUDIRMAN PEKANBARU

BAB IV PERALATAN DAN MATERIAL

BAB III LANDASAN TEORI. akhir didalam struktur. Beton pracetak (precast) diproduksi secara masal dan

DAFTAR ANALISA HARGA SATUAN

REKAPITULASI. : Pembangunan Tembok Penahan Tebing Kabupaten Kuningan. P e k e r j a a n : Tebing : 71,50 m' Sungai Cisrigading

ANALISA BIAYA KONSTRUKSI BANGUNAN GEDUNG DAN PERUMAHAN SNI ( STANDAR NASIONAL INDONESIA ) BUNTOK DAN SEKITARNYA

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 2, (2014) ISSN: ( Print) C-41

BAB VI TINJAUAN KHUSUS PERBANDINGAN SISTEM PLAT LANTAI (SISTEM PLAT DAN BALOK (KONVENSIONAL) DAN SISTEM FLAT SLAB)

BAB VII TINJAUAN KHUSUS METODE PEKERJAAN PELAT LANTAI UNTUK TOWER D DI PROYEK PURI MANSION APARTMENT. beton bertulang sebagai bahan utamanya.

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. Bab berikut berisi tentang analisis penggunaan sisa material dan potongan bored pile

Revisi SNI T C. Daftar isi

RENCANA ANGGARAN BIAYA PEKERJAAN PEMBANGUNAN TAMAN REKREASI DAN OLAHRAGA KOTA CIMAHI

PERBANDINGAN ANTARA METODE PELAKSANAAN PELAT CAST IN SITU DAN PELAT PRECAST DITINJAU DARI SEGI WAKTU DAN BIAYA PADA GEDUNG SMPN 43 SURBAYA

Transkripsi:

BAB IV DATA DAN ANALISIS 4.1 Data Proyek 4.1.1 Data Umum Proyek : Jagat Office Building Lokasi : Jl. Tomang Raya No. 28 & 30 Blok B II, Jakarta Barat Deskripsi : 3 Basement dan 9 Lantai Luas Arsitek : 3.047 m2, 9.301 m2 (Luas Keseluruhan) Luas Struktur : 4.241 m2, 10.796 m2 (Luas Keseluruhan) Peruntukan : Office Luas Lahan : 1.800 m2 Owner : PT Prakarsa Good Well Konsultan Struktur : PT. Perkasa Carista Estetika Konsultan Arsitek : Sindhu Hadiprana Konsultan ME : PT. Policipta Multidesain 4.2 Pekerjaan Tangga Beton Pracetak Di dalam memulai pekerjaan pemasangan tangga beton pracetak, terlebih dahulu hendaknya adalah pemilihan bahan material berkualitas yang merupakan hal terpenting kareana ikut mempengaruhi kelancaran pelaksanaan pembuatan tangga I-1

yang bermutu. Pengadaan material dan peralatan harus direncanakan dengan baik sesuai dengan jadwal pekerjaan dan bertujuan dapat mencegah terjadinya kekurangan atau kelebihan persediaan serta mencegah terjadinya kerusakan atau kehilangan selama penyimpanan. 4.2.1 Metode Pelaksanaan Pekerjaan Tangga Beton Pracetak Metode pemasangan tangga merupakan bagian penting untuk menunjang dan mempercepat suatu pekerjaan. Berikut langkah-langkah metode pelaksanaan pekerjaan tangga beton pracetak : 1. Mempersiapkan moulding/ cetakan dari bahan besi kanal U 100 sesuai dengan bentuk dan ukuran type produk yang akan diproduksi berdasarkan shop drawing yang sudah disetujui oleh pihak konsultan dengan jumlah lembar masing-masing type berdasarkan schedule yang dibuat oleh bagian PPIC (Product Planning Inventory Control). Gambar 4.1 Pembuatan Moulding dan Pembesian VI-2

2. Melakukan pembersihan moulding dan mengolesinya dengan releasing agent Separol 10 (Produk Sika) agar memudahkan pelepasan tangga pracetak yang sudah dicor. 3. Mempersiapkan rangkaian besi dan besi-besi tambahan lainnya yang sesuai dengan gambar shop drawing. 4. Melakukan pengecoran dengan mutu K 350 dan Slump 10 ± 2 cm, adukan dibawa oleh mobil mixer dari mixing plant ke lokasi produksi. Gunakan backet aduk untuk membawa adukan dari mobil mixer ke moulding yang sudah siap cor. Ratakan adukan menggunakan singkup dan cangkul, kemudian lakukan penggetaran atau pemadatan beton dengna menggunakan internal vibrator (Iren 57 Ex. Walker) agar beton lebih padat dan permukaan beton tidak berpori. Gambar 4.2 Proses pengecoran 5. Gunakan aluminium hollow untuk meratakan adukan didalam mould, sehingga jumlah adukan didalam mould sesuai dengan tinggi mould, VI-3

kemudian lakukan perataan pertama dengan menggunakan roskam kayu dan setelah agak kering gunakan roskam pelat untuk melakukan perataan agar dihasilkan permukaan bagian atas tangga rata. Pengertian rata untuk bagian permukaan atas tangga adalah rata manual tangan, bukan rata dari hasil moulding. 6. Bagian terakhir adalah gunakan busa halus untuk meratakan hasil dari perataan roskam pelat, sehingga tidak tampak bekas goresan roskam pelat. 7. Sehari berikutnya, setelah kuat tekan beton mencapai minimal 150 kg/cm2, persiapkan demoulding dimulai dengan terlebih dahulu tangga precast diberi tanda type precast dan tanggal produksi dengan menggunakan pylox merah. 8. Tempatkan tangga pracetak ke tempat stock yang sudah ditentukan. 9. Lakukan curing beton dengan menyiramkan air keseluruh permukaan beton panel façade setiap pagi dan sore selama kurang lebih 7 hari, agar permukaan beton tidak timbul retak. 10. Lakukan pekerjaan finishing repair jika ada tangga yang mengalami gompel atau pori-pori, sehingga seluruh permukaan tangga precast tampak halus. Gambar 4.3 Hasil Cetakan Siap Install VI-4

11. Tangga precast yang sudah jadi akan dikirim ke lapangan dengan menggunakan flatbed tronton yang dapat mengangkut 4 tangga precast sekaligus. Namun, karena material ini dibuat diluar area proyek dan cukup besar sehingga untuk memindahkannya akan membutuhkan waktu dan biaya tambahan maka perlu diperhatikan kualitas materialnya, kesesuaian dengan gambar dan jenisnya sehingga ketika ditemukan ketidaksesuaian, lebih baik untuk tidak diturunkan dan dibawa lagi ke pabriknya. Gambar 4.4 Pengiriman Material Siap Install 12. Penempetan stock tangga dengan posisi miring untuk menghindari retak struktur dan ditempatkan searah atau sejajar bangunan. VI-5

Gambar 4.5 Stock Tangga Dengan Posisi Miring 13. Proses pelaksanaan erection menggunakan tower crane, sebelum pelaksanaan erection lokasi harus bersih dan rapi. Gambar 4.6 Proses Erection Tangga Dengan Tower Crane 14. Setelah proses erection selesai, proses selanjutnya adalah pekerjaan setting tangga precast pada balok corbel dengan alat bantu dongkrak. Setelah proses setting selesai kemudian di grouting sampai siap digunakan. VI-6

Gambar 4.7 Proses Setting Tangga Gambar 4.8 Proses Grouting Tangga VI-7

4.2.2 Analisis Volume, Biaya Bahan dan Upah Dalam menganalisa biaya dan upah tentu kita memerlukan acuan atau pedoman yang bertujuan agar analisa kita tepat dan akurat. Penulis menggunakan acuan atau pedoman dari SNI (Standard Nasional Indonesia), Penawaran Subkontraktor dan berbagai brosur-brosur material yang digunakan. Untuk dimensi ukuran tangga precast memiliki lebar 1200 mm, tinggi tangga ke balok anak/ bordes 1600 mm. ukuran anak tangga memiliki ukuran lebar 300 mm dan tinggi 175 mm. Diameter besi tulangan menggunakan ukuran 10 mm dan 13 mm. Gambar 4.9 Detail Denah Tangga Basement 3A VI-8

Gambar 4.10 Detail Denah Tangga Basement 1A & 2A Gambar 4.11 Denah Tangga Lt. Dasar VI-9

Gambar 4.12 Denah Tangga Lt. Dasar 2 Gambar 4.13 Denah Tangga Lt. 2 VI-10

Gambar 4.14 Denah Tangga Lt. 3 Lt. 8 Gambar 4.15 Denah Tangga Lt. 9 VI-11

Gambar 4.16 Denah Tangga Lt. 9a Gambar 4.17 Denah Tangga Lt. LMR VI-12

Gambar 4.18 Detail Penulangan Dari detail gambar di atas maka penulis dapat menghitung volume besi, beton, dan moulding sbb : Tabel 4.1 Rekapitulasi perhitungan volume besi beton Lingkup Panjang (m) Jumlah Berat Jenis Besi Total (Kg) Besi D13 Tulangan A 7,2 14 1,04104 104,93 Besi D10 Tulangan B 0,7 63 0,616 27,16 Besi D10 Tulangan C 1,5 66 0,616 60,98 Besi D10 Tulangan D 1,5 9 0,616 8,31 Total Berat Besi 201,4 VI-13

Tabel 4.2 Rekapitulasi perhitungan volume beton Luas Area Penampang Tangga (m2) Lebar Tangga Volume (m3) 1,2 1,2 1,44 Tabel 4.3 Rekapitulasi perhitungan volume moulding Material Description Dimensi Berat (kg) Total Berat Berat Besi Per m2 Besi siku uk. 70.70.7 ( m' ) 7,2 7,38 26,57 1,43 Plat Baja T 1,4 mm ( m2 ) 45,8 11,46 262,15 14,07 VI-14

Tabel 4.4 Analisa Harga Satuan Tulangan Besi 1 m3 Beton NO. U R A I A N KOEF SAT HARGA HARGA JUMLAH JUMLAH TOTAL SAT SAT upah matrial upah harga matrial A B C D E F G = ( C X E ) H = (C X F ) I = ( G + H ) 1 Tulangan besi dalam 1m3 beton Bahan Besi Beton 1,050 Kg 7.550 7.927 Kawat Beton 0,015 Kg 21.900 329 Tenaga Perkerja 0,007 Oh 103.000 721 Tukang Besi 0,007 Oh 121.200 848 Kepala Tukang 0,0007 Oh 140.000 98 Mandor 0,0003 Oh 158.000 47 Sumber : Daftar Analisa SNI 2010, Journal Analisa Harga Satuan 2016 Sub Total 8.256 1.715 9.970 VI-15

Tabel 4.5 Analisa Harga Satuan 1 m3 Cor Beton NO. U R A I A N KOEF SAT HARGA HARGA JUMLAH JUMLAH TOTAL SAT SAT matrial upah harga matrial upah A B C D E F G = ( C X E ) H = (C X F ) I = ( G + H ) 2 1 m3 Cor Beton Bahan Beton Readymix K-350 slump (12+-2cm) 1,1000 m3 947.600 1.042.360 Tenaga Perkerja 5,600 Oh 103.000 576.800 Mandor 0,202 Oh 158.000 31.916 Sumber : Daftar Analisa SNI 2010, Jurnal Analisa Harga Satuan 2016 Sub Total 1.042.360 608.716 1.651.076 VI-16

Tabel 4.6 Analisa Harga Satuan 1 m2 Moulding NO. U R A I A N KOEF SAT HARGA HARGA JUMLAH JUMLAH TOTAL SAT SAT upah matrial upah harga matrial A B C D E F G = ( C X E ) H = (C X F ) I = ( G + H ) 3 1 m2 Moulding Bahan Besi siku uk. 70.70.7 (m) 1,4258 Kg 10.790 15.385 Plat Baja T 1,4 mm (m2) 14,0687 Kg 12.400 174.452 Tenaga Perkerja 0,007 Oh 103.000 721 Tukang Besi 0,007 Oh 121.200 848 Kepala Tukang 0,0007 Oh 140.000 98 Mandor 0,0003 Oh 158.000 47 Sub Total 189.837 1.715 191.552 Sumber : Daftar Analisa SNI 2010, Jurnal Analisa Harga Satuan 2016 VI-17

Tabel 4.7 Analisa Harga Satuan Install Precast Tangga NO. U R A I A N KOEF SAT HARGA HARGA JUMLAH JUMLAH TOTAL SAT SAT upah matrial upah harga matrial A B C D E F G = ( C X E ) H = (C X F ) I = ( G + H ) 4 Install Tangga Precast Alat Sewa TC 1,0500 Unit 40.425.000 42.446.250 Tenaga Pekerja 0,500 Oh 103.000 51.500 Mandor 0,2500 Oh 158.000 39.500 Sub Total 42.446.250 91.000 1.772.385 Sumber : Daftar Analisa SNI 2010, Jurnal Analisa Harga Satuan 2016; Fitia Fenti 2008 VI-18

Tabel 4.8 BoQ Tangga Beton Pracetak (Precast) No. Item Satuan Volume Harga Satuan Jumlah A Sumber Daya 1 Beton K - 350 m3 34,56 1.651.076 57.061.187 2 Fabrikasi Besi Kg 4.833,66 9.970 48.193.829 3 Moulding m2 185,93 191.552 35.616.041 4 Ongkos Kirim Dari Pabrik ke Proyek m3 34,56 650.000 22.464.000 5 Waste 7.043.553 Total Sumber Daya 170.378.609 B Pemasangan Unit 24 1.772.385 42.537.250 C Profit + Over Head 31.937.379 Total 244.853.238 VI-19

4.2.3 Analisis Waktu Pekerjaan Tangga Beton Pracetak (Precast) Sumber referensi analisa waktu pekerjaan tangga beton pracetak didapatkan penulis melalui wawancara dengan subkontraktor (PT Beton Elemenindo Perkasa) dan mengikuti master schedule proyek. (Terlampir) VI-20

4.3 Pekerjaan Tangga Beton Konvensional 4.3.1 Metode Pelaksanaan Pekerjaan Tangga Beton Konvensional Berikut langkah-langkah metode pelaksanaan pekerjaan tangga beton pracetak : 1. Pekerjaan Persiapan Sebelum memulai pekerjaan tangga konvensional, maka yang perlu dilakukan adalah mempersiapkan bahan & alat sebagai berikut : Bahan Pipa Galvanis Dolken Kayu Galam Ø 8-10 / 4m Plywood 9 mm Minyak Bekisting Paku Biasa 2" - 5" Alat-alat Gergaji, Meteran dan Palu Scaffolding set Pipe Support Lot/ Water pas Benang 2. Pekerjaan Pelat Badan Tangga Yang perlu dipersiapkan pada saat pekerjaan ini adalah posisi kemiringan badan tangga serta pipa galvanis (panjang disesuaikan bentang badan tangga) yang disusun sesuai kemiringan badan tangga. 3. Pekerjaan Dinding Tangga Untuk dinding tangga dibuat sesuai dengan ukuran tangga (tebal plat + tinggi trape tangga. 4. Pekerjaan Anak Tangga Plywood 9 mm dipotong sesuai dengan tinggi trape (optrade) dan lebar tangga, kemudian diberi rangka. VI-21

5. Penyetelan Bordes Tangga Sebelum memulai pekerjaan bordes tangga, perlu diperhatikan elevasi/ ketinggian dari lantai dibawahnya sehingga diketahui kombinasi alat yang diperlukan, apakah menggunakan pipe support. Pekerjaan bordes tangga dimulai dari pekerjaan Balok bordes, yang cara penyetelannya sama seperti balok biasa. Kemudian antar dinding balok dipasang kayu 8-10 (jarak maksimum 25 cm). Kayu ini berfungsi sebagai pengganti pipa (karena bentang pendek). Setelah selesai pemasangan kayu 8-10, lalu diikuti pemasangan plywood yang ukurannya disesuaikan dengan panjang dan lebar bordes. Badan Tangga Badan tangga terdiri dari 2 buah yaitu antara bordes dengan lantai dibawahnya dan antara bordes dengan lantai diatasnya. Dinding Tangga dan Bordes Setelah pekerjaan bordes dan badan tangga selesai, kemudian dipasang dinding tangga kanan-kiri dan dinding bordes diatas badan tangga dan bordes. Dinding tangga dipaku dengan badan tangga dan diberi perkuatan dengan potongan kayu 8-10 (jarak maksimum 40 cm). Potongan kayu 8-10 dipaku antara badan tangga dengan dinding tangga sehingga benar-benar kuat, rapi, dan tidak goyang,. Dinding ini telah dipabrikasi sebelumnya. VI-22

Trape/ Dinding Anak Tangga Anak tangga dipasang setelah dilakukan pengecekan terhadap elevasi bordes, kemiringan badan tangga, penggambaran trape/ anak tangga pada dinding badan tangga dan pembesian. Trade/ dinding anak tangga dipasang diantara dinding badan tangga sesuai dengan yang telah digambar pada dinding badan tangga dan dipaku dari dinding tangga kearah dalam. Untuk memudahkan pemasangan dapat dilakukan dari bawah keatas. Setelah semua terpasang, kemudian antar anak tangga dirangkai dengan kayu 8 10 memanjang dari atas ke bawah pada dua tempat kanan-kiri dan dipaku. Sama halnya dengan dinding badan tangga, dinding anak tangga inipun telah dipabrikasi sebelumnya. Pembongkaran Pembongkaran dinding badan tangga dan trape dapat dilakukan setelah beton berumur 12 jam, sedangkan untuk badan tangga dan bordes dilakukan setelah tujuh hari atau setelah mendapat ijin dari pihak direksi. Untuk pembongkaran balok bordes cara dan urutannya seperti pada pembongkaran balok biasa. Untuk pembongkaran badan tangga dan bordes, dimulai dari pengendoran jack base dan U-head, kemudian diikuti pembongkaran lader/pipe sipport dan kayu 6/12. Setelah itu dibongkar kayu 5/7 dan terakhir adalah pembongkaran plywood. Setelah semua dibongkar kemudian dirapikan dan ditumpuk pada tempat yang mudah dijangkau oleh alat angkut. VI-23

4.3.2 Analisis Volume, Biaya Bahan dan Upah D1 D2 D3 P1 P2 P3 Gambar 4.19 Detail Tangga Tabel 4.9 Rekapitulasi Volume Bekisting Area Lebar Panjang Jumlah Satuan Luas (D1) 0,12 1,289 0,31 m2 Luas (D2) 0,12 2,985 0,72 m2 Luas (D3) 0,12 2,296 0,55 m2 Luas (P1) 1,12 1,289 2,89 m2 Luas (P2) 1,12 2,985 6,69 m2 Luas (P3) 1,12 2,296 5,14 m2 Luas Anak Tangga (m2) 2,34 m2 Sub Total 18,63 m2 VI-24

Tabel 4.10 Analisa Harga Satuan Tulangan Besi 1 m3 Beton NO. U R A I A N KOEF SAT HARGA HARGA JUMLAH JUMLAH TOTAL SAT SAT matrial upah harga matrial upah A B C D E F G = ( C X E ) H = (C X F ) I = ( G + H ) 1 Tulangan besi dalam 1m3 beton Bahan Besi Beton 1,050 Kg 7.550 7.927 Kawat Beton 0,015 Kg 21.900 329 Tenaga Perkerja 0,007 Oh 103.000 721 Tukang Besi 0,007 Oh 121.200 848 Kepala Tukang 0,0007 Oh 140.000 98 Mandor 0,0003 Oh 158.000 47 Sub Total 8.256 1.715 9.970 Sumber : Daftar Analisa SNI 2010, Jurnal Analisa Harga Satuan 2016 VI-25

Tabel 4.11 Analisa Harga Satuan 1 m3 Cor Beton NO. U R A I A N KOEF SAT HARGA HARGA JUMLAH JUMLAH TOTAL SAT SAT matrial upah harga matrial upah A B C D E F G = ( C X E ) H = (C X F ) I = ( G + H ) 2 1 m3 Cor Beton Bahan Beton Readymix K-350 slump (12+-2cm) 1,100 m3 947.600 1.042.360 Tenaga Perkerja 5,600 Oh 103.000 576.800 Mandor 0,202 Oh 158.000 31.916 Sumber : Daftar Analisa SNI 2010, Jurnal Analisa Harga Satuan 2016 Sub Total 1.042.360 608.716 1.651.076 VI-26

Tabel 4.12 Analisa Harga Satuan 1 m2 Bekisting Tangga NO. U R A I A N KOEF SAT HARGA SAT matrial HARGA SAT upah JUMLAH matrial JUMLAH upah TOTAL harga A B C D E F G = ( C X E ) H = (C X F ) I = ( G + H ) 1 1 m2 Pasang Bekisting untuk Tangga Bahan Kayu Terentang 0,030 m3 3.013.200 90.396,000 Paku Biasa 2" - 5" 0,400 Kg 18.600 7.440,000 Minyak Bekisting 0,150 Lt 4.950 742,500 Balok Kayu Borneo 0,015 m3 1.600.000 24.000,000 Plywood 9 mm 0,350 lbr 103.000 36.050,000 Dolken Kayu Galam Ø 8-10 / 4m 2,000 btg 7.700 15.400,000 Tenaga Perkerja 0,320 Oh 121.230 38.793,600 Tukang Kayu 0,330 Oh 121.230 40.005,900 Kepala Tukang 0,033 Oh 140.000 4.620,000 Mandor 0,006 Oh 158.000 948,000 Sumber : Daftar Analisa SNI 2010, Jurnal Analisa Harga Satuan 2016 Sub Total 174.028,5 84.367,5 258.396 VI-27

Tabel 4.13 BoQ Tangga Beton Konvensional (Bekisting) No. Item Satuan Volume Harga Satuan Harga Satuan A Sumber Daya 1 Beton K - 350 m3 34,56 1.651.076 57.061.187 2 Fabrikasi Besi Kg 4.833,66 9.970 48.193.829 3 Bekisting m2 447,21 258.396 115.556.345 4 Waste 11.040.568 Total Sumber Daya 231.851.928 C Profit + Over Head 34.777.789 Total 266.629.718 VI-28

4.3.3 Analisis Waktu Pekerjaan Pekerjaan Tangga Beton Konvensional (Bekisting) Sumber referensi analisa waktu pekerjaan tangga beton konvensional didapatkan penulis melalui wawancara dengan subkontraktor (PT PP Alkon) dan mengikuti master schedule proyek. (Terlampir) VI-29

4.4 Output Hasil Perbandingan Metode Pracetak Dan Konvensional Dari pemaparan diatas maka perbandingan dari metoda Tangga Beton Pracetak dan Konvesional adalah sebagai berikut : Tabel 4.14 Hasil Perbandingan Metode Pracetak dan Konvensional No. Uraian Sat I Analisa Biaya Tangga Beton Pracetak (Precast) Tangga Beton Konvensional (Bekisting) Volume Harga Satuan Total Volume Harga Satuan Total 1 Beton K 350 m3 34,56 1.651.076 57.061.187 35 1.651.076 57.061.187 2 Fabrikasi Besi Kg 4833,7 9.970 48.193.829 4.834 9.970 48.193.829 3 Moulding m2 185,93 191.552 35.616.041 - - - Ongkos Kirim Dari Pabrik 4 ke Proyek m3 34,56 650.000 22.464.000 - - - 4 Install Unit 24,00 1.772.385 42.537.250 - - - 5 Bekisting m2 - - - 447 258.396 115.556.345 Total Biaya 205.872.306 220.811.360 II Analisa Waktu 1 Waktu Yang Diperlukan Hari 81 177 VI-30