ANALISIS PENANDA HUBUNGAN KONJUNGSI SUBORDINATIF PADA RUBRIK FOKUS SURAT KABAR HARIAN SOLOPOS EDISI OKTOBER 2011

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. sarana komunikasi. Dalam kehidupan sehari-hari manusia selalu. menggunakan bahasa dalam berbagai bentuk untuk mengungkapkan ide,

PENGGUNAAN KONJUNGSI SUBORDINATIF PADA PENYAMPAIAN CERITA PRIBADI ANAK KELAS V DI SD KUNTI ANDONG BOYOLALI

Oktorita Kissanti Rahayu

ANALISIS PENANDA HUBUNGAN KONJUNGSI SUBORDINATIF PADA CERITA ANAK DI SKRIPSI

ANALISIS PENANDA HUBUNGAN KONJUNGSI SUBORDINATIF PADA KARANGAN SISWA KELAS VII A SMP NEGERI 1 SAMBI

NASKAH PUBLIKASI PEMAKAIAN PREPOSISI PADA KOLOM POS PEMBACA DI HARIAN SOLOPOS SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa sangat penting untuk berkomunikasi dalam kehidupan sehari-hari.

PENANDA KOHESI GRAMATIKAL KONJUNGSI ANTARKALIMAT DAN INTRAKALIMAT PADA TEKS PIDATO KENEGARAAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

ANALISIS PENANDA HUBUNGAN KONJUNGSI SUBORDINATIF PADA NOVEL NEGERI 5 MENARA KARYA A. FUADI

REALISASI BENTUK TINDAK TUTUR DIREKTIF MENYURUH DAN MENASIHATI GURU-MURID DI KALANGAN ANDIK TK DI KECAMATAN SRAGEN WETAN. Naskah Publikasi Ilmiah

RELASI TEMPORAL ANTARKLAUSA DALAM KALIMAT MAJEMUK BERTINGKAT PADA WACANA KUMPULAN CERPEN DARI SITUS SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. sarana yang berfungsi untuk mengungkapkan ide, gagasan, pikiran dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Manusia merupakan makhluk yang selalu melakukan. komunikasi, baik itu komunikasi dengan orang-orang yang ada di

Realisasi Tuturan dalam Wacana Pembuka Proses Belajar- Mengajar di Kalangan Guru Bahasa Indonesia yang Berlatar Belakang Budaya Jawa

ANALISIS PENGGUNAAN KONJUNGSI KOORDINATIF DAN SUBORDINATIF PADA RUBRIK HUKUM DAN KRIMINAL DALAM SURAT KABAR SOLOPOS EDISI AGUSTUS-OKTOBER 2013

ANALISIS KETERANGAN ASPEK PADA CERPEN SURAT KABAR SOLOPOS EDISI BULAN DESEMBER 2012 (TINJAUAN SINTAKSIS) NASKAH PUBLIKASI

PENANDA KOHESI SUBSITUSI PADA WACANA KOLOM TAJUK RENCANA SUARA MERDEKA BULAN AGUSTUS 2009 SKRIPSI

KOHESI GRAMATIKAL REFERENSI PADA RUBRIK HARIAN KRONIK SURAT KABAR HARIAN SOLOPOS OKTOBER-NOVEMBER 2012 NASKAH PUBLIKASI

ANALISIS KONJUNGSI SUBORDINATIF WAKTU DAN KONSESIF PADA NOVEL EDENSOR KARYA ANDREA HIRATA SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan

KONTAMINASI KONJUNGSI DALAM KALIMAT DEKLARATIF BERBAHASA JAWA WACANA KHOTBAH JUMAT

BAB I PENDAHULUAN. untuk hidup bersama. Untuk menjalani kehidupan sehari-hari antara orang yang

BAB I PENDAHULUAN. tertinggi atau terbesar. Wacana direalisasikan dalam bentuk yang utuh berupa

ANALISIS GEJALA KONTAMINASI, PENGGUNAAN BAHASA ASING DAN DAERAH DALAM BERITA POLITIK SURAT KABAR SOLOPOS EDISI OKTOBER-NOVEMBER 2009 SKRIPSI

ANALISIS CAMPUR KODE PADA JUDUL BERITA DI HARIAN SOLO POS EDISI JANUARI-FEBRUARI 2013 NURUL ALIEFAH DAMARJATI A NASKAH PUBLIKASI

PRATIWI AMALLIYAH A

BAB I PENDAHULUAN. komunikator kepada komunikan. Pesan tersebut dapat berupa pikiran, ide,

BAB I PENDAHULUAN. kalimat satu dengan kalimat lain, membentuk satu kesatuan. dibentuk dari kalimat atau kalimat-kalimat yang memenuhi persyaratan

PENGGUNAAN KATA ULANG BAHASA INDONESIA DALAM CERITA PENDEK PADA SURAT KABAR JAWA POS EDISI JANUARI PEBRUARI 2012

KAJIAN GAYA BAHASA HIPERBOLA DAN EUFEMISME PADA KEPALA BERITA HARIAN SOLO POS. Naskah Publikasi Ilmiah. Untuk memenuhi sebagian persyaratan

DESKRIPSI PENGGUNAAN JENIS KALIMAT PADA SISWA SDN BALEPANJANG 1 KABUPATEN WONOGIRI (KAJIAN SINTAKSIS)

BAB I PENDAHULUAN. realitas, dan sebagainya. Sarana yang paling vital untuk memenuhi kebutuhan

BENTUK SINONIMI KATA DALAM NOVEL KOLEKSI KASUS SHERLOCK HOLMES KARYA SIR ARTHUR CONAN DOYLE NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan

BENTUK-BENTUK PENGACUAN (REFERENSI) DALAM LAGU SERINGAI PADA ALBUM SERIGALA MILITIA

REALISASI TINDAK TUTUR DIREKTIF MEMINTA DALAM INTERAKSI ANAK GURU DI TK PERTIWI 4 SIDOHARJO NASKAH PUBLIKASI

PENANDA KOHESI SUBTITUSI PADA WACANA KOLOM JATI DIRI JAWA POS EDISI BULAN JANUARI 2008

KOHESI DAN KOHERENSI RUBRIK BERITA MAJALAH MANDUTA TAHUN SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

ANALISIS RAGAM KALIMAT DAN HUBUNGAN MAKNA ANTARKLAUSA DALAM KALIMAT MAJEMUK PADA TERJEMAHAN ALQURAN SURAT AR-RUM

ANALISIS KOLOKASI DAN EKUIVALENSI PADA RUBRIK SUARA UMAT DI HARIAN UMUM SOLOPOS EDISI OKTOBER-DESEMBER 2010 SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. interaksi dan kerjasama dalam kehidupan sehari-hari. Dengan berinteraksi,

ANALISIS KONJUNGSI SUBORDINATIF PADA CERPEN DALAM SURAT KABAR SOLOPOS EDISI MINGGUAN BULAN MEI 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Linguistik sebagai ilmu kajian bahasa memiliki berbagai cabang.

BAB I PENDAHULUAN. untuk saling memahami maksud atau keinginan seseorang.

BAB I PENDAHULUAN. keinginan dan sebagainya melalui bahasa, sehingga bahasa merupakan sarana

BAB 1 PENDAHULUAN. Realisasi sebuah bahasa dinyatakan dengan ujaran-ujaran yang bermakna.

KEUTUHAN STRUKTUR WACANA OPINI DALAM MEDIA MASSA CETAK KOMPAS EDISI BULAN MARET 2012

ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA ARTIKEL SURAT KABAR SOLOPOS EDISI APRIL - MEI 2010

ANALISIS PENGHEMATAN KATA PADA KOLOM SURAT PEMBACA SURAT KABAR HARIAN SUARA MERDEKA EDISI OKTOBER 2013

ASPEK GRAMATIKAL KONJUNGSI KOORDINATIF DAN SUBORDINAIF DALAM KARANGAN ARGUMENTATIF SISWA X TKJB SMK MUHAMMADIYAH 3 SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. dibandingkan komunikasi dalam bentuk tulisan. bahasa Indonesia ragam lisan atau omong.

JURNAL KOHESI DAN KOHERENSI WACANA PEMBACA MENULIS DI JAWA POS COHESION AND COHERENCE OF DISCOURSE READERS WRITING IN JAWA POS

TINDAK TUTUR EKSPRESIF DALAM SLOGAN DI WILAYAH KOTA SURAKARTA. Naskah Publikasi

BAB I PENDAHULUAN. selalu terlibat dalam komunikasi, baik bertindak sebagai komunikator

PENANDA HUBUNGAN ELIPSIS PADA WACANA KATALOG ORIFLAME EDISI JANUARI 2009

PEMAHAMAN MAKNA LINTAS GENERASI PADA SINGKATAN SMS

ANALISIS RETORIKA TEKSTUAL WACANA PADA NASKAH BERITA SEPUTAR PERISTIWA OLAH RAGA TERKINI RRI SURAKARTA SKRIPSI

BENTUK KALIMAT IMPERATIF OLEH GURU DALAM KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR DI MTS MUHAMMADIYAH 4 TAWANGHARJO KABUPATEN WONOGIRI NASKAH PUBLIKASI

ANALISIS KATA PENGHUBUNG PADA KARANGAN DESKRIPSI SISWA KELAS VII D SMP NEGERI 2 BANYUDONO TAHUN 2011/2012

ANALISIS CAMPUR KODE DALAM TABLOID SOCCER EDISI DESEMBER Naskah Publikasi

PENANDA HUBUNGAN KONJUNGSI DAN MAKNA DENOTATIF KATA KERJA PADA TEKS TERJEMAHAN ALQURAN SURAH ALFAJR

VARIASI DIKSI DAN JENIS KALIMAT DALAM KOLOM HOROSKOP PADA MAJALAH TEEN EDISI MINGGU KETIGA AGUSTUS 2010

ANALISIS BENTUK KONJUNGSI KOORDINATIF DAN SUBORDINATIF PADA KARANGAN NARASI SISWA KELAS VII C SMP MUHAMMADIYAH 1 SURAKARTA

AMBIGUITAS FRASA NOMINA PADA JUDUL ARTIKEL SURAT KABAR HARIAN SOLOPOS SEPTEMBER-OKTOBER 2013 NASKAH PUBLIKASI

SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi, dan mengidentifikasi diri (Kridalaksana dalam Chaer, 2003:

PENGGUNAAN DIKSI DALAM RUBRIK KONSULTASI MASALAH SEKS DI MAJALAH REMAJA ANEKA yess! ASUHAN dr. NUGRAHA

PEMAKAIAN PREFIKS DALAM CERITA PENDEK DI MAJALAH ANEKA SKRIPSI

KETERANGAN MODALITAS DAN KETERANGAN TUJUAN DALAM RUBRIK AKADEMIA DI SURAT KABAR JOGLOSEMAR EDISI OKTOBER 2011: KAJIAN SINTAKSIS NASKAH PUBLIKASI

ANALISIS KALIMAT PERINTAH PADA CERITA ANAK DALAM SURAT KABAR SOLOPOS EDISI OKTOBER-DESEMBER 2012

ANALISIS DAN KOREKSI KESALAHAN PENALARAN PADA PENGGUNAAN BAHASA PAPAN PERINGATAN DI WILAYAH KOTA SURAKARTA SKRIPSI

ANALISIS KESANTUNAN IMPERATIF DALAM TERJEMAHAN ALQURAN SURAT AT TAUBAH: KAJIAN PRAGMATIK NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan

BAB I PENDAHULUAN. alat untuk menyampaikan gagasan, pikiran, maksud, serta tujuan kepada orang lain.

KAJIAN SEMANTIK LEKSIKAL PADA ANTOLOGI CERPEN BERBEDA NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan. Guna mencapai Derajat Sarjana S-1

KAJIAN PEMAKAIAN DEIKSIS SOSIAL DALAM TAJUK RENCANA HARIAN SOLOPOS EDISI JANUARI-FEBRUARI 2010 SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Konjungsi adalah kata yang berfungsi untuk menghubungkan kata dengan kata, frasa

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Komunikasi berfungsi sebagai hubungan antara seseorang dengan orang lain untuk mengetahui hal yang terjadi.

BAB I PENDAHULUAN. kalangan, tidak saja pada ahli bahasa tetapi juga ahli-ahli di bidang lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. individu lain yang berasal dari daerah atau wilayah lain. Oleh karena itu, bahasa. Indonesia dijadikan sebagai bahasa nasional.

KEAMBIGUITASAN MAKNA DALAM BERITA PENDIDIKAN DI SURAT KABAR PADANG EKSPRES (KAJIAN SEMANTIK) ABSTRACT

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian

PENGGUNAAN KONJUNGSI KOORDINATIF DALAM KUMPULAN CERPEN KOMPAS 2014 TART DI BULAN HUJAN DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS VII SMP

PENANDA HUBUNGAN REPETISI PADA WACANA CERITA ANAK TABLOID YUNIOR TAHUN 2007

KESALAHAN PENGGUNAAN BAHASA INDONESIA DALAM SURAT KABAR HARIAN PAGI POSMETRO PADANG. Oleh Fatmi Amsir ABSTRAK

ANALISIS PENANDA KOHESI DAN KOHERENSI PADA KARANGAN. NARASI SISWA KELAS VIII MTs AL-HIDAYAH GENEGADAL TOROH GROBOGAN TAHUN AJARAN 2012/2013

TINDAK TUTUR LOKUSI DAN PERLOKUSI DALAM NOVEL SURAT KECIL UNTUK TUHAN KARYA AGNES DAVONAR

ANALISIS KOHESI GRAMATIKAL PENGACUAN PERSONA DALAM WACANA DIALOG ACARA BUKAN EMPAT MATA EPISODE 30 OKTOBER 2013

CARA PENOLAKAN DI KALANGAN ANAK SD DALAM BERINTERAKSI DENGAN GURU DAN MURID DI SD NEGERI 3 PALAR TRUCUK KLATEN

ANALISIS IDIOMATIK PADA ARTIKEL BERITA DI HARIAN SOLOPOS EDISI DESEMBER 2012 : KAJIAN SEMANTIK

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa jurnalistik merupakan ragam bahasa tersendiri yang dipakai dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

ANALISIS PENANDA KOHESI DAN KOHERENSI PADA RUBRIK SERAMBI TABLOID CEMPAKA EDISI JANUARI-FEBRUARI Skripsi

TINDAK TUTUR EKSPRESIF PADA INTERAKSI PEMBELAJARAN GURU DAN SISWA KELAS 1 SD TAHUN AJARAN 2011/2012

KALIMAT IMPERATIF DALAM BAHASA LISAN MASYARAKAT DESA SOMOPURO KECAMATAN GIRIMARTO KABUPATEN WONOGIRI NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia adalah makhluk sosial, yang tidak bisa hidup sendiri tanpa kehadiran

BAB I PENDAHULUAN. beberapa unsur. Unsur-unsur tersebut sengaja dipadukan pengarang dan dibuat

BAB I PENDAHULUAN. maupun sebagai komunikan (mitra baca, penyimak, pendengar, atau pembaca).

PEMAKAIAN PERPADUAN LEKSEM BAHASA INDONESIA DALAM TABLOID NOVA EDISI JULI 2012 SKRIPSI

ANALISIS VARIASI MAKNA PLESETAN PADA TEKA-TEKI LUCU BANGGEDD UNTUK ANAK KARYA AJEN DIANAWATI (TINJAUAN SEMANTIK)

ANALISIS KOHESI GRAMATIKAL PENGACUAN DEMONSTRATIF DALAM LAPORAN PERJALANAN SISWA KELAS V11 F SMP 1 MUHAMMADIYAH KARTASURA

Oleh: Dwi Astuti Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Purworejo

Transkripsi:

ANALISIS PENANDA HUBUNGAN KONJUNGSI SUBORDINATIF PADA RUBRIK FOKUS SURAT KABAR HARIAN SOLOPOS EDISI OKTOBER 2011 NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah Disusun oleh: ANNISAA FUADILLAH RAMADHANA A 310080059 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2012 i

PENGESAHAN SKRIPSI ANALISIS PENANDA HUBUNGAN KONJUNGSI SUBORDINATIF PADA RUBRIK FOKUS SURAT KABAR HARIAN SOLOPOS EDISI OKTOBER 2011 Yang dipersiapkan dan disusun oleh: ANNISAA FUADILLAH RAMADHANA A310080059 Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji Pada tanggal, dan dinyatakan telah memenuhi syarat. 1. Drs. Andi Haris Prabawa, M. Hum. ( ) 2. Drs. Yakub Nasucha, M. Hum. ( ) 3. Prof. Dr. Markhamah, M. Hum. ( ) Surakarta, Universitas Muhammadiyah Surakarta Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Dekan, Drs. H. Sofyan Anif, M.Si. NIK.547 ABSTRAK

ANALISIS PENANDA HUBUNGAN KONJUNGSI SUBORDINATIF PADA RUBRIK FOKUS SURAT KABAR HARIAN SOLOPOS EDISI OKTOBER 2011 ANNISAA FUADILLAH RAMADHANA A 310080059 Annisaa Fuadillah Ramadhana, A310080059, Jurusan Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah, Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2012, 80 halaman. Tujuan penelitian ini adalah (1) mendeskripsikan hubungan makna konjungsi subordinatif pada rubrik Fokus surat kabar harian Solopos edisi Oktober 2011, (2) mendeskripsikan kemungkinan konjungsi subordinatif yang sejenis dapat saling menggantikan, (3) mendeskripsikan kehadiran konjungsi subordinatif pada rubrik Fokus surat kabar harian Solopos. Sumber data dalam penelitian ini adalah sumber data tertulis yang terdapat pada rubrik fokus surat kabar harian Solopos edisi Oktober 2011. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan teknik baca markah dan metode agih dengan teknik subtitusi (penggantian) dan teknik lesap (delesi). Hasil penelitian ini menunjukkan (1) hubungan makna konjungsi subordinatif pada rubrik Fokus surat kabar harian Solopos edisi Oktober 2011, meliputi konjungsi subordinatif penyebaban, konjungsi subordinatif persyaratan, konjungsi subordinatif pengandaian, konjungsi subordinatif tujuan, konjungsi subordinatif penyungguhan, konjungsi subordinatif kesewaktuan, konjungsi subordinatif pengakibatan, dan konjungsi subordinatif perbandingan, (2) kemungkinan konjungsi subordinatif yang sejenis dapat saling menggantikan, berdasarkan ketergantian dapat dibedakan menjadi dua, yaitu konjungsi subordinatif terganti dan konjungsi subordinatif tidak terganti, (3) kehadiran konjungsi subordinatif pada rubrik Fokus surat kabar harian Solopos edisi Oktober 2011 dapat dibedakan menjadi dua, yaitu wajib hadir dan tidak wajib hadir. Kata kunci: konjungsi subordinatif dan subordinator. A. PENDAHULUAN Salah satu fungsi bahasa bagi manusia adalah sebagai sarana komunikasi. Setiap anggota masyarakat dan komunitas selalu terlibat dalam peristiwa komunikasi bahasa, baik sebagai komunikator (pembicara atau penulis) maupun sebagai komunikan (mitra bicara, penyimak, pendengar atau 1

pembaca). Sarana komunikasi dibedakan menjadi dua macam, yaitu sarana komunikasi yang berupa bahasa lisan dan sarana komunikasi yang berupa bahasa tulis. Media lisan yaitu media tanpa perantara, sedangkan media tulis yaitu media yang menggunakan perantara, salah satu contoh media tulis adalah wacana. Salah satu bidang bahasa yang menggunaan wacana tulis adalah surat kabar. Surat kabar merupakan media massa yang berfungsi untuk menyampaikan informasi. Informasi-informasi tersebut disampaikan kepada masyarakat umum dalam bentuk berita yang mencakup peristiwa-peristiwa yang terjadi. Surat kabar harian Solopos merupakan surat kabar yang memuat berita-berita faktual yang jangkauannya di wilayah Surakarta dan sekitarnya. Surat kabar harian Solopos sebagai salah satu bentuk media massa cetak yang terdiri dari kolom-kolom, rubrik, berita, maupun artikel. Dalam surat kabar harian Solopos terdapat banyak berita atau informasi dengan rubrik yang berbeda. Dalam surat kabar harian Solopos terdapat rubrik fokus yang disediakan untuk menyampaikan informasi yang difokuskan pada suatu tema atau topik. Rubrik fokus pada surat kabar harian Solopos terdiri dari tiga halaman yang terdiri dari halaman Fokus Muda, Fokus Kreatif, dan Fokus Sains. Keberadaan rubrik fokus ini muncul setiap hari Selasa. Penulis memilih surat kabar harian Solopos sebagai objek kajian penelitian dengan alasan surat kabar ini mudah dijangkau oleh kalangan masyarakat dan berita yang ditampilkan selalu aktual. Pemakaian konjungsi subordinatif dapat ditemukan dalam tulisantulisan yang terdapat pada surat kabar harian Solopos khususnya pada Rubrik Fokus. Pada rubrik fokus terdapat banyak kalimat majemuk bertingkat yang ditandai dengan konjungsi subordinatif. Berdasarkan pada beberapa uraian di atas, penulis tertarik pada Rubrik Fokus Surat Kabar Harian Solopos Edisi Oktober 2011, karena pada rubrik fokus terdapat banyak masalah tentang konjungsi. Pada penelitian ini, penulis 2

mengangkat judul Analisis Penanda Hubungan Konjungsi Subordinatif Pada Rubrik Fokus Surat Kabar Harian Solopos Edisi Oktober 2011. Tujuan dari penelitian ini adalah (1) mendeskripsikan hubungan makna konjungsi subordinatif pada rubrik Fokus surat kabar harian Solopos edisi Oktober 2011, (2) mendeskripsikan kemungkinan konjungsi subordinatif yang sejenis dapat saling menggantikan, (3) mendeskripsikan kehadiran konjungsi subordinatif pada rubrik Fokus surat kabar harian Solopos. Manfaat dari penelitian ini adalah (1) dapat memberikan sumbangan yang bermanfaat bagi pengembangan Bahasa Indonesia dan memperkaya khasanah ilmu pengetahuan khususnya dibidang linguistik, yaitu tentang konjungsi subordinatif, (2) dapat memberi pengetahuan kepada pembaca mengenai konjungsi subordinatif serta dapat digunakan sebagai bahan acuan bagi peneliti lain yang akan melakukan penelitian sejenis. B. METODE PENELITIAN Penelitian bahasa merupakan kegiatan menguraikan identitas objek sasaran (objek penelitian) dalam hubungannya dengan keseluruhan konteks yang memungkinkan hadirnya objek penelitian tersebut (Mahsun, 2007: 31). Penelitian kualitatif merupakan prosedur penelitian yang menghasilkan data diskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan pelaku yang dapat diamati, pendekatan ini diarahkan pada latar individu secara holistik atau utuh (Bogdan dan Taylor dalam Esti, 2011: 10). Mahsun (2007: 31-32) mengungkapkan bahwa dalam penelitian bahasa dapat dibagi menjadi tiga tahapan: (1) prapenelitian, (2) pelaksanaan penelitian, (3) penulisan laporan penelitian. Subjek penelitian ini adalah rubrik fokus surat kabar harian Solopos edisi Oktober 2011. Objek pada penelitian ini adalah konjungsi subordinatif pada rubrik fokus surat kabar harian Solopos Edisi Oktober 2011. Data dalam penelitian ini adalah konjungsi subordinatif yang berwujud kata, frasa, dan kalimat yang terdapat pada rubrik fokus surat kabar harian Solopos edisi 3

Oktober 2011. Sumber data dalam penelitian ini berupa sumber data tertulis yang terdapat pada rubrik fokus surat kabar harian Solopos edisi Oktober 2011.Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode simak dengan teknik lanjutan, yaitu teknik catat. Data yang terkumpul dianalisis dengan teknik baca markah dan metode agih dengan teknik subtitusi (penggantian) dan teknik lesap (delesi). Teknik baca markah menurut Sudaryanto (1993: 95) disebut juga teknik membaca pemarkah, pemarkahan menunjukkan kejatian satuan lingual atau identitas konstituen tertentu, dan kemampuan membaca peranan pemarkah itu (marker) berarti kemampuan menentukan kejatian yang dimaksud. Teknik ini digunakan untuk menganalisis tujuan penelitian yang pertama, yaitu mendeskripsikan hubungan makna konjungsi subordinatif yang terdapat pada rubrik fokus surat kabar harian Solopos edisi Oktober 2011. Metode agih adalah metode yang alat penentunya justru bagian dari bahasa yang bersangkutan itu sendiri (Sudaryanto, 1993: 15). Fungsi teknik subtitusi atau penggantian adalah untuk mengetahui kadar kesamaan kelas atau katagori unsur terganti atau unsur ginanti dengan unsur pengganti, khususnya bila tataran pengganti sama dengan tataran terganti atau ginanti (Sudaryanto, 1993: 48). Teknik ini digunakan untuk menganalisis tujuan penelitian yang kedua, yaitu mendeskripsikan kemungkinan konjungsi subordinatif yang sejenis dapat saling menggantikan. Teknik lesap atau delesi berfungsi untuk mengetahui kadar keintian unsur yang dilesapkan (Sudaryanto, 1993: 41-42). Teknik ini digunakan untuk menganalisis tujuan penelitian yang ketiga, yaitu mendeskripsikan kehadiran konjungsi subordinatif yang terdapat pada rubrik fokus surat kabar harian Solopos edisi Oktober 2011. Pada penelitian ini metode penyajian hasil analisis data menggunakan metode informal. Metode informal adalah perumusan dengan kata-kata biasa walaupun dengan terminologi yang teknis sifatnya (Sudaryanto, 1993: 145). C. PEMBAHASAN 4

1. Hubungan Makna Konjungsi Subordinatif pada Rubrik Fokus Surat Kabar Harian Solopos Edisi Oktober 2011 Pada rubrik Fokus surat kabar harian Solopos edisi Oktober 2011 ditemukan delapan konjungsi subordinatif yang meliputi konjungsi subordinatif penyebaban dengan subordinator karena dan sebab. Konjungsi subordinatif persyaratan subordinator kalau, jika, bila, dan asal. Konjungsi subordinatif pengandaian dengan subordinator seandainya. Konjungsi subordinatif tujuan dengan subordinator agar dan untuk. Konjungsi subordinatif penyungguhan dengan subordinator meski (meskipun), walau (walaupun), sekalipun, dan kalaupun. Konjungsi subordinatif kesewaktuan dengan subordinator ketika, waktu, sewaktu, saat, tatkala, sebelum, setelah, sejak, dan sementara. Konjungsi subordinatif pengakibatan dengan subordinator sampai dan sehingga. Konjungsi subordinatif perbandingan dengan subordinator seperti dan sebagai. Konjungsi subordinatif yang bersifat tegar atau yang tidak dapat diubah posisinya, meliputi konjungsi subordinatif persyaratan dengan subordinator kalau dan asal, konjungsi subordinatif penyungguhan dengan subordinator sekalipun, konjungsi subordinatif kesewaktuan dengan subordinator waktu dan sementara, konjungsi subordinatif pengakibatan dengan subordinator sehingga, dan konjungsi subordinatif perbandingan subordinator seperti. Konjungsi subordinatif yang bersifat tidak tegar atau yang dapat diubah posisinya tanpa mengganggu kegramatikalan kalimat, meliputi konjungsi subordinatif penyebaban subordinator karena dan sebab, konjungsi subordinatif persyaratan subordinator jika dan bila, konjungsi subordinatif pengandaian subordinator seandainya, konjungsi subordinatif tujuan dengan subordinator agar dan untuk, konjungsi subordinatif penyungguhan subordinator meskipun, walaupun, dan kalaupun, konjungsi subordinatif kesewaktuan subordinator ketika, sewaktu, saat, tatkala, sebelum, setelah, dan sejak, dan konjungsi subordinatif perbandingan subordinator sebagai. 5

Contoh analisis: (1) Saya suka keroncong karena musiknya lembut dan indah. (L1.W3.P2.K5) Pada data (1) konjungsi subordinatif berpenanda karena terletak pada awal kalimat dan tengah kalimat. Anak kalimat pada data (1) karena pertimbangan ini berfungsi sebagai pengisi fungsi keterangan. Anak kalimat pada data (1) bersifat longgar, posisinya dapat diubah dari sebelah kiri induk kalimat ke sebelah kanan induk kalimat dan sebaliknya. 2. Kemungkinan Konjungsi Subordinatif yang Sejenis Dapat Saling Menggantikan Berdasarkan kemungkinan konjungsi subordinatif yang sejenis dapat saling menggantikan, dapat ditemukan bahwa berdasarkan ketergantian dapat dibedakan menjadi dua, yaitu konjungsi subordinatif terganti dan konjungsi subordinatif tidak terganti. Konjungsi subordinatif terganti meliputi (1) konjungsi subordinatif penyebaban dengan subordinator karena terganti dengan subordinator sebab dan lantaran, subordinator sebab terganti dengan subordinator karena dan lantaran, (2) konjungsi subordinatif persyaratan dengan subordinator kalau terganti dengan subordinator jika, jikalau, bila, bilamana, apabila, dan asal, subordinator jika terganti dengan subordinator kalau, jikalau, bila, bilamana, dan apabila, subordinator bila terganti dengan subordinator kalau, jika, jikalau, bilamana, dan apabila, subordinator asal terganti dengan subordinator kalau, jika, jikalau, bila, bilamana, dan apabila, (3) konjungsi subordinatif pengandaian dengan subordinator seandainya terganti dengan subordinator andaikata dan andaikan, (4) konjungsi subordinatif tujuan dengan subordinator agar terganti dengan subordinator supaya, subordinator untuk terganti dengan subordinator agar, supaya, dan guna, (5) konjungsi subordinatif penyungguhan dengan subordinator meski (meskipun) terganti dengan subordinator biarpun, walaupun, sekalipun, sungguhpun, dan kendatipun, 6

subordinator walau (walaupun) terganti dengan subordinator meskipun, biarpun, sekalipun, sungguhpun, dan kendatipun, subordinator sekalipun terganti dengan subordinator biar (pun), kendati (pun), meskipun, dan walaupun, (6) konjungsi subordinatif kesewaktuan dengan subordinator ketika terganti dengan subordinator se (waktu), saat, dan tatkala, subordinator waktu terganti dengan subordinator ketika, saat, dan tatkal, subordinator saat terganti dengan subordinator ketika, se (waktu), dan tatkala, subordinator tatkala terganti dengan subordinator se (waktu), saat, dan ketika, subordinator setelah terganti dengan subordinator sesudah dan sehabis, subordinator sejak terganti dengan subordinator semenjak, subordinator sementara terganti dengan subordinator selagi, (7) konjungsi subordinatif pengakibatan dengan subordinator sampai terganti dengan subordinator hingga dan sehingga, subordinator sehingga dapat terganti dengan subordinator sampai dan hingga, (8) konjungsi subordinatif perbandingan subordinator seperti terganti dengan subordinator laksana dan seumpama. Konjungsi subordinatif tidak terganti, meliputi (1) konjungsi subordinatif persyaratan dengan subordinator jika dan bila tidak terganti dengan subordinator asal, (2) konjungsi subordinatif tujuan dengan subordinator agar dan supaya tidak terganti dengan subordinator guna dan untuk. (3) konjungsi subordinatif penyungguhan dengan subordinator meski (meskipun), walau (walaupun), dan sekalipun tidak dapat terganti dengan subordinator kalaupun, (4) konjungsi subordinatif kesewaktuan dengan subordinator waktu, saat, ketika, dan tatkala tidak dapat terganti dengan subordinator selagi dan sementara, subordinator sementara tidak dapat terganti dengan subordinator ketika, se (waktu), saat, dan tatkala, subordinator sebelum tidak dapat terganti dengan subordinator sesudah, setelah, dan sehabis, subordinator setelah tidak terganti dengan subordinator sebelum, (6) konjungsi subordinatif perbandingan dengan subordinator sebagai tidak dapat terganti dengan subordinator seperti dan laksana. Dari penjelasan tersebut maka dapat diketahui bahwa konjungsi 7

subordinatif yang dominan pada Rubrik Fokus Surat Kabar Harian Solopos Edisi Oktober 2011 adalah konjungsi subordinatif terganti. Contoh analisis: (1) Saya suka keroncong karena musiknya lembut dan indah. (L1.W3.P2.K5) Pada data (1) jika subordinator karena diganti dengan subordinator sebab dan lantaran, akan menjadi sebagai berikut: (1a) Saya suka keroncong sebab musiknya lembut dan indah. (1b) Saya suka keroncong lantaran musiknya lembut dan indah. Setelah subordinator karena pada data (1) diganti dengan subordinator sebab dan lantaran, maka dapat diketahui bahwa subordinator sebab dan lantaran dapat menggantikan subordinator karena karena makna yang dihasilkan tetap gramatikal atau dapat diterima oleh penutur. (2) Keinginan mengadopsi gaya latin juga dimaksudkan agar mereka punya ciri tersendiri. (L1.WI.P8.K3) Kalimat (3) jika subordinatornya diganti dengan subordinator guna dan untuk, maka menjadi sebagai berikut: (2a) Keinginan mengadopsi gaya latin juga dimaksudkan guna mereka punya ciri tersendiri. (2b) Keinginan mengadopsi gaya latin juga dimaksudkan untuk mereka punya ciri tersendiri. Setelah subordinator kalimat (3) diganti dengan subordinator untuk dan guna, dapat diketahui bahwa subordinator pada kalimat (3a) dan (3b) tidak dapat menggantikan subordinator agar karena makna yang dihasilkan tidak gramatikal atau tidak dapat diterima oleh penutur. 3. Kehadiran Konjungsi Subordinatif Pada Rubrik Fokus Surat Kabar Harian Solopos Edisi Oktober 2011 8

Berdasarkan kehadiran konjungsi subordinatif pada rubrik Fokus surat kabar harian Solopos edisi Oktober 2011 dapat dibedakan menjadi dua, yaitu wajib hadir dan tidak wajib hadir. Pada bagian ini subordinator pada kalimat majemuk bertingkat akan dilesapkan untuk mengetahui kadar keintiannya. Jika kadar keintiannya rendah berarti subordinator yang dilesapkan tidak mutlak diperlukan dalam kalimat atau kehadirannya tidak wajib hadir dalam kalimat. Namun, jika kadar keintiannya tinggi berarti subordinator yang dilesapkan mutlak diperlukan dalam kalimat atau unsur kehadirannya wajib hadir dalam kalimat. Konjungsi subordinatif yang wajib hadir dalam kalimat, meliputi (1) konjungsi subordinatif penyebaban dengan subordinator karena dan sebab, (2) konjungsi subordinatif persyaratan dengan subordinator kalau, jika, bila, dan asal, (3) konjungsi subordinatif pengandaian dengan subordinator seandainya, (4) konjungsi subordinatif tujuan dengan subordinator agar dan untuk, (5) konjungsi subordinatif penyungguhan dengan subordinator meski (meskipun) dan walau (walaupun), (6) konjungsi subordinatif kesewaktuan dengan subordinator ketika, se (waktu), saat, tatkala, sebelum, dan setelah, (7) konjungsi subordinatif pengakibatan dengan subordinator sampai dan sehingga, (8) konjungsi subordinatif perbandingan dengan subordinator seperti dan sebagai. Konjungsi subordinatif yang tidak wajib hadir dalam kalimat adalah konjungsi subordinatif penyungguhan dengan subordinator sekalipun dan konjungsi subordinatif kesewaktuan dengan subordinator sementara. Contoh analisis: (1) Saya suka keroncong karena musiknya lembut dan indah. (L1.W3.P2.K5) Kalimat (1) jika subordinatornya dilesapkan, maka akan menjadi sebagai berikut: (1a) Saya suka keroncong musiknya lembut dan indah. 9

Setelah subordinator kalimat (1) dilesapkan, maka dapat diketahui kalimat (1a) maknanya tidak gramatikal atau tidak dapat diterima oleh penutur. Jadi, kadar keintiannya tinggi, karena subordinator yang dilesapkan mutlak diperlukan atau unsur kehadirannya wajib hadir dalam kalimat. (2) Perjalanan ke bintang terdekat sekalipun membutuhkan waktu beberapa dekade dan mungkin malah sampai ratusan tahun. (L1.W8.P2.K2) Kalimat (1) jika subordinator sekalipun dilesapkan, maka menjadi seperti berikut: (2a) Perjalanan ke bintang terdekat membutuhkan waktu beberapa dekade dan mungkin malah sampai ratusan tahun. Setelah subordinator sekalipun pada kalimat (1) dilesapkan, dapat diketahui bahwa pada kalimat (1a) maknanya tetap gramatikal atau dapat diterima oleh penutur. Jadi kadar keintiannya rendah, karena subordinator yang dilesapkan tidak mutlak diperlukan atau unsur kehadirannya tidak wajib hadir dalam kalimat. D. PENUTUP Bentuk konjungsi subordinatif pada rubrik Fokus surat kabar harian Solopos edisi Oktober 2011 ditemukan delapan konjungsi subordinatif, meliputi konjungsi subordinatif penyebaban, konjungsi subordinatif persyaratan, konjungsi subordinatif pengandaian, konjungsi subordinatif tujuan, konjungsi subordinatif penyungguhan, konjungsi subordinatif kesewaktuan, konjungsi subordinatif pengakibatan, dan konjungsi subordinatif perbandingan. Berdasarkan kemungkinan subordinator pada konjungsi yang sejenis dapat saling menggantikan, berdasarkan ketergantian dapat dibedakan menjadi dua, yaitu konjungsi subordinatif terganti dan konjungsi subordinatif tidak terganti. 10

Berdasarkan kehadiran konjungsi subordinatif pada rubrik Fokus surat kabar harian Solopos edisi Oktober 2011 dapat dibedakan menjadi dua, yaitu wajib hadir dan tidak wajib hadir. Saran yang dapat penulis berikan kepada pembaca (1) bagi calon peneliti bahasa, peneliti memberi saran agar calon peneliti lain dapat melakukan penelitian yang lebih luas dengan kajian yang berbeda, (2) bagi redaktur, peneliti menyarankan agar wacana yang dimuat pada rubrik Fokus berasal dari pembaca surat kabar agar dapat mengembangkan kreatifitas masyarakat, (3) bagi penikmat bahasa, dapat memperkaya khasanah ilmu pengetahuan khususnya dibidang linguistik, yaitu tentang konjungsi subordinatif. DAFTAR PUSTAKA Chaer, Abdul. 2003. Linguistik Umum. Jakarta: Rineka Cipta.. 2006. Tata Bahasa Praktis Bahasa Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta.. 2008. Morfologi Bahasa Indonesia: Pendekatan Proses. Jakarta: Rineka Cipta.. 2009. Sintaksis Bahasa Indonesia: Pendekatan Proses. Jakarta: Rineka Cipta. Depdikbud. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Irianti, Devi Iskhani. 2009. Analisis Penanda Hubungan Konjungsi Subordinatif pada Cerita Anak di http://www.e.smartschool.com. Skripsi. Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta. Jorgensen, dkk. 2007. Analisis Wacana Teori dan Metode. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Kridalaksana, Harimurti. 2005. Kelas Kata Dalam Bahasa Indonesia. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. 11

. 2008. Kamus Linguistik. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Mahsun. 2007. Metode Penelitian Bahasa; Tahapan strategi, Metode, dan Tekniknya. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Markhamah. 2009. Ragam Dan Analisis Kalima Bahasa Indonesia. Surakarta: Muhammadiyah University Press. Muttaqin, Adib. 4 Oktober 2011. Rubrik Fokus. Surakarta: Solopos.. 11 Oktober 2011. Rubrik Fokus. Surakarta: Solopos.. 18 Oktober 2011. Rubrik Fokus. Surakarta: Solopos.. 25 Oktober 2011. Rubrik Fokus. Surakarta: Solopos. Nardianti, Sri dkk. 1996. Konjungsi Subordinatif Dalam Bahasa Indonesia. Jakarta: Depdikbud. Panuju, Redi. 2005. Nalar Jurnalistik. Malang: Banyu Media Publishing. Purwandari, Kusmei. 2006. Kontaminasi Penggunaan Konjungsi dalam Kalimat Deklaratif Berbahasa Jawa Wacana Khotbah Jumat di Desa Karanganom Klaten. (dalam http://v2.eprints.ums.ac.id/archive/etd/10670/1/11). Diakses tanggal 1 November 2011. Rani, Abdul dkk. 2006. Analisis Wacana Sebuah Kajian Bahasa Dalam Pemakaian. Malang: Bayumedia Publishing. Sudaryanto. 1993. Metode dan Aneka Teknik Analisis Bahasa. Yogyakarta: Duta Wacana University Perss. Sumarlam. 2008. Teori Dan Praktik Analisis Wacana. Surakarta: Pustaka Cakra. Tantining, Anik. 2011. Aspek Konjungsi dalam Cerita Bersambung (cerbung) Baskara Muncar Pada Majalah Panjebar Semangat. (dalam http://lib.unnes.ac.id/9699/). Diakses tanggal 1 November 2011. Wijana, dkk. 2009. Analisis Wacana Pragmatik: Kajian Teori dan Analisis. Surakarta: Yuma Pustaka. 12