BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bebas yang terdiri LDR, IPR, NPL, IRR, PDN, BOPO dan FBIR secara bersama

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN PUSTAKA. keterkaitan atau relevansi dengan penelitian yang sedang di teliti oleh peneliti.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. ditulis oleh Amalina Alyani Yusrina (2013) yang berjudul "Pengaruh LDR, IPR,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Ada lima penelitian terdahulu tentang ROA (Return on Aseet) yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. memberikan jasa bank lainya ( Kasmir, 2012 : 12 ) Tahun 1998, tanggal 10 November 1998 tentang perbankanadalah suatubadan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Penelitian Terdahulu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengaruh Risiko Usaha Terhadap Capital Adequacy Ratio (CAR) pada

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Anggraini Pudji Lestari (2010) dengan topik Pengaruh rasio Likuiditas, Kualitas

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penelitianyang dilakukan oleh Lutfiatun Nukhus pada tahun 2010, Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. adalah Ibnu Fariz ini berjudul Pengaruh LDR,NPL, APB, IRR,PDN, BOPO,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penelitian ini, penelitian terdahulu yang menjadi rujukan penulis yaitu penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penelitian saat ini adalah sebagaimana yang ditunjukkan pada Tabel 2.1 sebagai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penelitian yang ditulis oleh Rizki Nindya Tantri Saputri (2012) yang berjudul

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dilakukan oleh Riestyana Indri Hapsari (2012) Pengaruh LDR, IPR, NPL, APYD, IRR, BOPO, FBIR,NIM, PR, dan FACR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pada penelitian sekarang, penelitian-penelitian terdahulu tersebut dilakukan oleh :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang juga membahas mengenai ROA (Return On Asset). Berikut ini merupakan. yang dilakukan oleh Rommy Rifky Romadloni dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Ibnu Fariz ini berjudul Pengaruh LDR,NPL, APB, IRR,PDN, BOPO, PR, Dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian terdahulu yang menjadi bahan rujukan pada penelitian ini adalah :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian ini berjudul Pengaruh LDR, IPR, APB, NPL, IRR, BOPO,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Putu R. R. P. (2013) dengan topik Pengaruh Rasio Likuiditas, Kualitas Aktiva,

BAB I PENDAHULUAN. perbankan. Menurut Undang-Undang Negara Republik Indonesia nomor 10 tahun

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Aktiva, Efisiensi dan Solvabilitas Terhadap ROA (Return On Asset) Pada Bank

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. terdapat dua rujukan, yang pertama adalah penelitian yang dilakukan oleh

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dalam penelitian terdahulu pertama yang berjudul Pengaruh Risiko

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. untuk dijadikan rujukan. Penelitian yang pertama yaitu penelitian yang dilakukan. 1. Sancha Carolina De. C. P.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penelitian ini, yaitu penelitian yang dilakukan oleh:

BAB I PENDAHULUAN. dana, menyalurkan dana dan memberikan jasa bank lainnya. Perbankan juga

BAB I PENDAHULUAN. mencakup kelembagaan, kegiatan usaha, serta cara dan proses dalam

2.1 Penelitian Terdahulu

BAB I PENDAHULUAN. dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Dinda Yani Kusuma (2011)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. manfaat khususnya sebagai acuan dalam penelitian ini. Penelitian tedahulu yang

BAB I PENDAHULUAN. Pada prinsipnya bank adalah suatu industri yang bergerak dibidang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang sangat bermanfaat sebagai acuan bagi peneliti, dalam penelitian ini. menggunakan hanya dua peneliti sebelumnya, yaitu :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Yuda Dwi Nurcahya (2014) yang membahas tentang Pengaruh Kinerja

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. terdapat dua rujukan, yang pertama adalah penelitian yang dilakukan oleh Ibnu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. LDR, IPR, NPL, APB, IRR, PDN, BOPO, FBIR, FACR, serta PR secara

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. terdahulu yang dijadikan rujukan oleh penulis, diantaranya adalah sebagai berikut:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian sebelumnya yang digunakan sebagai referensi adalah:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. keuangan (financial intermediary) yaitu sebagai lembaga perantara dua belah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sebagai bahan acuan, diantaranya sebagai berikut: Penelitian yang dilakukan Nona Wandari dengan judul Pengaruh Rasio LDR,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pada penelitian ini terdapat tiga penelitian yang menjadi bahan rujukan yaitu :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1) PRAMITHA ADRIANI (2015) melakukan penelitian yang berjudul

BAB I PENDAHULUAN. suatu negara sebagai lembaga keuanganan. Menurut Undang-Undang Nomor 7

BAB I PENDAHULUAN. usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan (funding)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian sebelumnya yang digunakan sebagai referensi dan sangat

BAB I PENDAHULUAN. cukup pesat. Setiap bank memiliki visi dan misi untuk mencapai sebuah tujuan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian terdahulu yang dijadikan acuan adalah milik Hetty Puspita

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bejudul pengaruh LDR, IPR, APB, NPL, IRR, PDN, BOPO, FBIR dan FACR. terhadap ROA pada bank pembangunan daerah.

BAB I PENDAHULUAN. dapat sepenuhnya terlepas dari pengaruh perkembangan lembaga keuangan. Lembaga

BAB II. Tinjauan Pustaka

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dijadikan sebagai rujukan. Rujukan yang pertama oleh Rahcma Choirunnisa

BAB 1 PENDAHULUAN. fungsi utama sebagai perantara keuangan (financial intermediary) antara pihak

BAB I PENDAHULUAN. modal yang diperlukan untuk selalu meningkatkan perekonomian suatu negara.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Fariz Syarifuddin (2012) dengan judul Pengaruh LDR, NPL, APB, IRR, PDN,

BAB I PENDAHULUAN. serta perkembangan perekonomian nasional dan internasional yang ada, bisnis

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Bank merupakan salah satu tulang punggung perekonomian di suatu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dilakukan oleh Dimas Maulana (2012) yang mengangkat penelitian dengan judul

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penelitian yang ditulis oleh Dimas Maulana (2012) yang berjudul "Pengaruh

BAB I PENDAHULUAN. yang memiliki kelebihan dana dengan pihak-pihak yang membutuhkan dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. rujukan adalah Nona Wandari (2011) pengaruh rasio LDR, IPR, APB, NPL,

BAB I PENDAHULUAN. bergerak pada bidang keuangan. Pengertian Bank menurut Undang-undang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perbandingan kinerja keuangan, diantaranya sebagai berikut:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang sangat bermanfaat bagi penulis sebagai bahan acuan. Penelitian yang

BAB I PENDAHULUAN. akan digunakan untuk membiayai kegiatan usaha maupun ekspansi yang akan

PENDAHULUAN. dengan munculnya berbagai macam bisnis. Kemunculan bisnis ini sangat

2.1 Penelitian Terdahulu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penelitian yang ditulis Santi (2012) yang berjudul "Pengaruh Rasio Likuiditas,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. digunakan sebagai bahan acuan dalam penelitian ini, yaitu :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. (2011) dengan judul pengaruh LDR, IPR, NPL, BOPO, FBIR, PR, FACR dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dalam penelitian ini menggunakan dua penelitian sebelumnya sebagai

BAB I PENDAHULUAN. sangat diperlukan untuk membantu perkembangan perekonomian bangsa agar

BAB I PENDAHULUAN. keuangan antara pihak yang kelebihan dana dan yang kekurangan dana.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Terhadap Pasar, Efisiensi, dan Solvabilitas terhadap ROA pada Bank Umum Swasta

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. menggunakan rasio ROA, yaitu rasio yang menunjukkan kemampuan bank dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Penelitian yang dilakukan oleh Beata Dinda Permatasari

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian pertama merujuk pada peneliti terdahulu yang dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. karena bank memiliki fungsi sebagai Agen Pembangunan. Sebagai badan usaha,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. FBIR, FACR dan PR terhadap Return On Asset (ROA) Pada Bank Swasta

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sensitifitas terhadap pasar, efisiensi, dan profitabilitas terhadap capital adequacy

BAB I PENDAHULUAN. keuangan yang kegiatan utamanya menerima simpanan giro, tabungan, dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. acuan dimana ketiga peneliti tersebut dilakukan oleh :

BAB I PENDAHULUAN. sebagai penyedia mekanisme dan alat pembayaran yang efesien bagi nasabah. diperdagangkan dengan cara barter yang memakan waktu.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penelitian sebelumnya. Berikut uraian beberapa penelitian terdahulu bersama

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. oleh Andi Muklas Saputro (2012) dengan judul Pengaruh Likuiditas, Kualitas

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. terdahulu yang dijadikan rujukan oleh penulis yakni sebagai berikut :

Transkripsi:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Dalam penelitian ini menggunakan dua penelitian terdahulu sebagai rujukan antara lain sebagai berikut : 2.1.1 Erwien Hendra Piono ( 2015 ) Rumusan masalah pada penelitian tersebut adalah apakah variabel bebas yang terdiri LDR, IPR, NPL, IRR, PDN, BOPO dan FBIR secara bersama sama memiliki pengaruh signifikan terhadap ROA pada bank pembangunan daerah periode 2010 2014. Dan manakah variabel bebas yang memiliki pengaruh dominan terhadap ROA pada Bank Pembangunan Daerah. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan subyek Bank Pembangunan Daerah dan pengambilan sampel nya dari populasi secara purposive sampling dan metode pengumpulan datanya adalah dokumentasi.teknik analisis data dalam penelitian ini adalah regresi liner berganda. Dalam penelitian ini dapat ditarik kesimpulan : a. Variabel LDR, IPR, NPL, IRR, PDN, BOPO dan FBIR secara bersama sama memiliki pengaruh signifikan terhadap ROA pada bank pembangunan daerah. b. Variabel LDR dan FBIR secara parsial memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap ROA pada bank pembangunan daerah 16

17 c. Variabel IPR dan IRR secara parsial memiliki pengaruh positif yang tidak signifikan terhadap ROA pada bank pembangunan daerah. d. Variabel NPLsecara parsial memiliki pengaruh negatif yang signifikan terhadap ROA pada bank pembangunan daerah. e. Variabel BOPO secara parsial memiliki pengaruh negatif yang tidak signifikan terhadap ROA pada bank pembangunan daerah. f. Diantara keenam variabel bebas yang memiliki pengaruh dominan terhadap ROA pada bank pembangunan daerah adalah LDR. 2.1.2 Friskia Ananda Tifani ( 2015 ) Rumusan masalah pada penelitian ini adalah apakah variabel bebas yang terdiri dari LDR, IPR, APB, NPL, IRR, PDN, BOPO dan FBIR secara bersama sama memiliki pengaruh yang signifikan terhadap ROA pada bank pemerintah periode triwulan I 2010 triwulan II 2014. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan subyek penelitian Bank Pemerintah dan pengambilan sampel dari populasi dilakukan menggunakan cara sensus. Data dalam penelitian tersebut yang digunakann adalah data sekunder, yaitu data yang diperoleh dari laporan keuangan tahunan, neraca dan laba rugi.metode pengumpulan data adalah metode dokumentasi. Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah regresi liner berganda. Dalam penelitian ini dapat ditarik kesimpulan : 1. Rasio LDR, IPR, APB, NPL, IRR, PDN, BOPO dan FBIR secara simultan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap ROA pada Bank Pemerintah.

18 2. Variabel LDR,IPR, IRR, BOPOsecara parsial memiliki pegaruh negatif yang tidak signifikan terhadap ROA pada Bank Pemerintah. 3. Variabel APB secara parsial memiliki pengaruh negatif signifikan terhadap ROA pada Bank Pemerintah. 4. Variabel NPL, PDN, FBIR secara parsial memiliki pengaruh positif tidak signifikan terdahap ROA pada Bank Pemerintah. 2.1.3 Amelia Wisyastuti ( 2012 ) Rumusan masalah pada penelitian tersebut apakah terdapat pengaruh yang signifikan dari LDR, IPR, NPL, IRR, PDN,FBIR, BOPO, APYDM dan skor self assestment good corporate governance secara bersama sama terhadap ROA pada bank Go public. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian tersebut menggunakan subyek penelitian bank go public dan pengambilan sampel dari populasi dilakukan menggunakan cara regresi purposive sampling. Dan pengumpulan data dalam penelitian tersebut yang digunakan adalah data sekunder.dan teknik analisis data dalam penelitian tersebut adalah analisis regresi liner. Dalam penelitian ini dapat di tarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Variabel LDR, IPR, NPL, IRR, PDN, FBIR, BOPO, APYDM dan skor self assessment good corporate ( GCG ) secara bersama sama memiliki pengaruh yang signifikan terhadap ROA pada bank Go Public. 2. Variabel LDR dan IPR secara parsial mempunyai pengaruh positif signifikan terhadap ROA pada bank Go Public. 3. Variabel NPL, FBIR dan APYDM secara parsial mempunyai pengruh posi

19 tif tidak signifikan terhadap ROA pada bank Go Public 4. Variabel IRR, BOPO dan GCG secara parsial mempunyai pengaruh negatif signifikan terhadap ROA pada bank Go Public. 5. Variabel PDN secara parsial mempunyai pengaruh negatif tidak signifikan terhadap ROA pada bank Go Public. 6. Diantara kesembilan variabel bebas yang memiliki pengaruh paling dominan terhadap ROA pada bank Go Public adalah BOPO. 2.1.4 Alinda Dyka Almaniar ( 2011 ) Rumusan masalah pada penelitianini adalah apakah variabel bebas yang terdiri dari NPL, LDR, IRR, PR, BOPO, PDN secara bersama sama mempunyai pengaruh signifikan terhadap ROA pada bank pemerintah dalam periode 2006-2009. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian tersebut menggunakan Subyek penelitian bank pemerintah dan pengambilan sampel dari populasi dilakukan menggunakan cara regresi purposive sampling. Dan pengumpulan data dalam penelitian tersebut yang digunakan adalah data sekunder.dan teknik analisis data dalam penelitian tersebut adalah analisis regresi liner. Dalam penelitian ini dapat di tarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Rasio NPL, LDR, IRR, PR,BOPO dan PDN secara bersama sama memiliki pengaruh yang signigfikan terhadap ROA pada Bank Pemerintah. 2. Variabel NPL secara parsial mempunyai pengaruh negatif yang tidak signifikan terhadap ROA pada Bank Pemerintah. 3. Variabel LDR, PR, dan PDN secara parsial memiliki pengaruh positif yang

20 signifikan terdapa ROA pada Bank Pemerintah. 4. Variabel IRR dan BOPO secara parsial memiliki pengaruh negatif yang signifikan terhadap ROA pada Bank Pemerintah. 5. Di antara keenam Variabel tersebut yang memiliki pengaruh dominan terhadap ROA pada bank pemerintah adalah LDR Terdapat perbedaan dan persamaan antara keempat penelitian yang dilakukan oleh peneliti saat ini, sacara ringkas, persamaan antara keempat peneliti terdahulu dengan penelitian sekarang adalah sebagaimana yang ditunjukkan pada tabel 2.1 TABEL 2.1 PERBANDINGAN PENELITI TERDAHULU DENGAN PENELITI SEKARANG No Keterangan Erwien Hendra Piono ( 2015) 1 Variabel terikat 2 Variabel bebas 3 Periode penelitian Friskia Ananda Tifani (2015) Amelia Widyastuti ( 2012 ) Alinda Dyka Almaniar (2011) Fitri Noviyanti Rustam ROA ROA ROA ROA ROA LDR, IPR. NPL, IRR, PDN, FBIR. BOPO 2010 Triwulan II 2014 4 Sample Bank pembanguna n daerah 5 Teknik analisis 6 Pengumpulan data 7 Metode penelitian 8 Teknik sampling Regresi liner berganda LDR,IPR,APB,NPL,IRR,PD N,BOPO,FBIR Triwulan I 2010-triwulan II 2014 Bank pemerintah Regresi linier berganda LDR,IPR,NPL,IR R,PDN,FBIR,BO PO,APYDM,GC G TW I tahun 2008- TW IV 2010 Bank Go Publik Regresi liner berganda NPL, LDR, IRR, PR, BOPO, PDN TRIWULAN I- IV 2006-2009 Bank pemerintah Regresi liner LDR, IPR. NPL, IRR, PDN, BOPO, FBIR Triwulan I 2010 Triwulan II 2015 Bank Umum Swasta Nasional Devisa Regresi liner berganda Data sekuder Data sekunder Data sekunder Data sekunder Data sekunder Dokumentasi Dokumentasi Dokumentasi Dokumentasi Dokumenta si Purposive sampling Sensus Purposive samping Purposive sampling Sumber : Erwien Hendra Piono ( 2015 ), Friskia Ananda Tifani (2015), Amelia WIdyastutik ( 2012 ) Alinda Dyka Almaniar (2011) Purposive sampling

21 2.2 Landasan Teori Pada landasan teori akan dijelaskan tentang profitabilitas bank dan pengaruh risiko usaha terhadap Retun On Asset( ROA ). 2.2.1 Profitabilitas Bank Profitabilitas adalah kemampuan bank menghasilkan keuntungan dari Berbagai sumber data yang digunakan dalam operasionalnya.profitabilitas digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi usaha dan profitabilitas yang dicapai oleh bank.sebelum diketahui unsur unsur yang mempengaruhi pendapatan danbiaya biaya yang telah dimuat di laporan laba rugi. Dalam mengukur tingkat profitabilitas dapat mengunakan rasio :(Veithzal Rivai,dkk : 480 481) 1. Return On Asset ( ROA ) Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam memperoleh keuntungan ( laba ) secara keseluruhan. Semakin besar ROA suatu bank, semakin besar pula tingkat keuntungan yang dicapai bank tersebut dan semakin baik pula posisi bank tersebut dari segi penggunaan asset. ROA merupakan rasio laba sebelum pajak dalam 12 bulan terakhir terhadap rata rata volume usaha dalam periode yang sama, ROA menggambarkan perputaran aktiva yang diukur dari volume penjualan ( Veithzal Rivai dkk,2013:480) Rasio ini dapat dihitung sebagai berikut: x100%...( 1 ) Dalam rangka mengukur tingkat kesehatan bank terdapat perbedaan kecil antara perhitungan ROA berdasarkan teoritis dan cara perhitungan berdasarkan ketentuan bank Indonesia. Secara teoritis, laba yang diperhitungkan

22 adalah laba setelah pajak, sedangkan dalam system CAMELS laba yang diperhitungkan adalah laba sebelum pajak. 2. Return On Equity ( ROE ) Untuk mengukur kemampuan bank dalam memperoleh laba bersih yang dikaitkan dengan pembayaran deviden. Kenaikan rasio ini akan terjadi jika laba bersih dari laba yang bersangkutan yang selanjutnya dikaitkan dengan peluang kemungkinan pembayaran deviden ( terutama bagi bank yang telah go public) (Veithzal Rivai dkk,2013:481). Rasio ini di rumuskan sebagai berikut (SE BI No. 6/23/DPNP tahun 2004):...( 2 ) Pada penelitian ini rasio yang digunakan adalah ROA 2.2.2 Risiko Risiko Usaha Bank Menurut PBI No.11/25/PBI/2009, risiko usaha adalah potensi terjadinya suatu kejadian yang dapat menimbulkan kerugian bagi bank. Risiko yang berkaitan dengan usaha bank pada dasarnya berasal dari aktiva dan dari sisi pasiva. Risiko yang dihadapi adalahrisiko likuiditas, risiko kredit, risiko pasar dan risiko operasional. 2.2.2.1 Risiko Likuiditas Risiko likuiditas adalah risiko akibat ketidakmampuan bank untuk memenuhi kewajiban yang jatuh tempo dari sumber pendanaan arus kas dan atau dri aset likuid berkualitas tinggi yang dapat diangunkan, tanpa menggangu

23 aktivitas dan kondisi keuangan bank. ( PBI No.11/25/2009)Untuk menilai likuiditas bank, Rasio yang digunakan untuk menghitung risiko likuiditas adalah sebagai berikut : 1. Cash ratio ( CR ) Cash ratio mengukur perbandingan alat likuid terhadap dana pihak ketiga yang dihimpun bank yang harus segera dibayar. Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan bank dalam membayar kembali simpanan nasabah atau deposan pada saat ditarik dengan menggunakan alat likuid yang dimilikinya (Veithzal Rivai dkk,2013:482). Cash ratio dapat dirumuskan sebagai berikut :...(3) Keterangan : a. Aktiva likuid diperoleh dari menjumlahkan neraca dari sisi aktiva : kas, giro BI, SBI, giro pada bank lain. b. Simpanan masyarakat yang segera harus dibayar dan didapat dari menjumlahkan neraca sisi pasiva : giro, deposito, tabungan 2. Reserve requirement ( RR ) Reserve requirement adalah rasio ini disebut pula likuiditas wajib minimum yaitu simpanan minimum yang wajib dipelihara dalam bentuk giro pada bank Indonesia bagi semua bank.( Veithzal Rivai dkk,2013:484) Besarnya RR dapat diukur dengan rumus :...( 4 )

24 Keterangan : a. Giro wajib minimum : giro pada bank Indonesia di sisi neraca aktiva. b. Jumlah DPK : menjumlahkan neraca dari sisi pasiva : giro, tabungan, deposito berjangka, sertifikat deposito. 3. Loan To Deposit Ratio ( LDR ) Loan to deposit ratio adalah rasio antara seluruh jumlah kredit yang diberikan bank dengan dana yang diterima oleh bank. LDR menyatakan seberapa jauh kemampuan bank dalam membayar kembali penarikan dana yang dilakukan deposan dengan mengandalkan kredit yang diberikan sebagai sumber likuiditasnya dengan kata lain seberapa jauh pemberian kredit kepada nasabah kredit dapat mengimbangi kewajiban bank untuk segera memenuhi permintaan deposan yang ingin menarik kembali uangnya yang telah digunakan untuk kredit. Rasio ini bisa dirumuskan sebagai berikut:...( 5 ) Keterangan : a. Jumlah kredit yang diberikan : kredit + pembiayaan syariah ( jika ada ) b. Total dana pihak ketiga antara lain : giro, tabungan, sertifikat deposito dan investing revenue. 4. Loan To Assets Ratio ( LAR ) Rasio ini yang digunakan untuk mengukur kemampuan bank untuk memenuhi permintaan kredit dengan menggunakan total aseet yang dimiliki bank. Rasio ini merupakan perbandingan seberapa besar kredit yang diberikan bank

25 dibanding dengan besarnya total asset yang dimiliki bank. Rasio ini dapat dirumuskan sebagai berikut:...( 6 ) Keterangan : a. Jumlah kredit yang diberikan : kredit yang diberikan ke pada pihak ketiga tidak termasuk kredit bank lain b. Total asset : total aktiva yang bagian neraca 5. Investing policy ratio( IPR) Investing policy ratio adalah rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan bank dalam memenuhi kewajibannya kepada pihak ketiga dengan mengandalkan surat berharga yang dimiliki(kasmir,2012:316).besarnya investing policy ratio dapat dirumuskan sebagai berikut : IPR =...( 7 ) Keterangan : a. Surat Berharga : Repo, Reverse Repo, Tagihan Akseptasi b. Total Dana Pihak Ketiga : Giro, Tabungan, Sertifikat Deposito Pada penelitian ini rasio yang digunakan adalah LDR dan IPR 2.2.2.2 Risiko kredit Risiko kredit adalah risiko yang terjadi akibat kegagalan pihak lawan memenuhi kewajibannya. Risiko kredit dapat bersumber dari berbagai aktivitas fungsional bank seperti perkeditan, treasury dan investasi,dan pembiayaan perdagangan yang tercatat dalam banking book maupun trading book (Veithzal Ri

26 vaidkk, 2013: 563 ) Rasio yang digunakan untuk mengukur risiko kredit adalah sabagai berikut: 1. Non Performing Loan ( NPL ) Rasio non performing loan ( NPL ) menunjukkan rasio antara besarnya kredit bermasalah dengan jumlah kredit yang diberikan. Semakin besar rasio tersebut semakin besar proporsi kredit yang masuk kategori bermasalah adalah kredit kurang lancar,kredit diragukan dan kredit macet. Jika kredit bermasalah semakin meningkat maka pendapatan bank dari bunga kredit semakin kecil. NPL dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut: x100%...(8) Keterangan : a. jumlah kredit bermasalah : kredit kurang lancar, diragukan dan macet b. total kredit : jumlah kredit kepada pihak terkait dan pihak tidak terkait. 2. Aktiva produktif bermasalah ( APB ) Merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur aktiva produktif ber masalahdengan total aktiva produktif. Semakin besar rasio ini maka akansemakin besar aktiva produktif bermasalah yang dimiliki oleh bank sehingga akan membuat pendapatan bank menurun. Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut ( SEBI No.13/30/DPNP tanggal 16 Desember 2011).....( 9 )

27 Keterangan: a. Aktiva produktif bermasalah terdiri atas : jumlah aktiva produktif pihak terkait maupun tidak terkait dari kurang lancar, diragukan dan macet yang terdapat dalam laporan kualitas aktiva produktif. b. Total aktiva produktif : jumlah seluruh aktiva produktif pihak terkait maupun tidak terkait. 3. Rasio cadangan penghapusan kredit terhadap total kredit Rasio yang menunjukkan besarnya rasio untuk mengetahui kemampuan bank untuk menutup besarnya kerugian kredit bermasalah. Rasio ini dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:...(10) Pada penelitian ini rasio yang digunakan adalah NPL dan APB 2.2.2.3 Risiko pasar Risiko pasar adalah risiko pada posisi neraca dan rekening administratif termasuk transaksi derivatif, akibat perubahan secara keseluruhan dari kondisi pasar, termasuk risiko perubahan harga ( Peraturan Bank Indonesia No.11/25/PBI/2009) Rasio yang dapat digunakan untuk mengukur risiko pasar adalah sebagai berikut: 1. Interest Rate Risk(IRR) Rasio ini menunjukkan risiko yang mengukur pergerakan suku bunga yang diterima oleh bank dibandingkan dengan bunga yang dibayarkan oleh bank. Rasio ini dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut :

28...(11) Keterangan : a. Interest rate sensitivity asset : penempatan pada bank lain, surat berharga yang dimiliki, repo, reverse repo, kredit yang diberikan, penyertaan. b. Interest rate sensitivity liabilities : giro, tabungan, sertifikat deposito, investing sharing, pinjaman pada bank lain, pinjaman diterima 2. Posisi Devisa Netto (PDN) Rasio yang menunjukkan perbandingan antara selisih aktiva valuta asing dan pasiva valuta asing ditambah selisih bersih off balance sheet dibagi dengan modal. PDN dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:...(12) Keterangan : a. Aktiva valas : giro pada bank Indonesia, surat berharga, kredit yang diberikan b. Pasiva valas : giro, simpanan berjangka, pinjaman yang diterima, sertifkat deposito. c. Off balance sheet : tagihan dan kewajiban komitmen dan kewajiban kontigensi d. Modal : modal inti, modal pelengkap, tier 3 Pada penelitian ini rasio yang digunakan adalah IRR dan PDN 2.2.2.4 Risiko operasional Risiko operasional adalah risiko akibat ketidakcukupan atau tidak ber

29 fungsinyaproses internal, kesalahan manusia, kegagalan sistem atau adanya kejadian kejadian eksternal yang mempengaruhi operasional bank ( Peraturan Bank Indonesia No.11/25/PBI/2009) Rasio yang dapat digunakan untuk menghitung risiko operasional adalah : 1. Biaya operasional pada pendapatan operasional (BOPO) Rasio ini dapat digunakan untuk mengukur biaya operasional dan biaya non operasional yang dikeluarkan bank untuk memperoleh pendapatan.rasio BOPO dapat mengukur kemampuan bank dalam mempertahankan tingkat keuntungannya agar dapat menutupi biaya-biaya operasionalnya. Rasio ini dapat dihitung menggunakan rumus sebagai berikut : (SEBI No.6/23/DPNP/2004):...(13) Keterangan : a. Total biaya operasional : semua biaya yang berhubungan langsung dengan kegiatan usaha bank terdiri dari biaya bunga, biaya valas, biaya tenaga kerja, penyusutan dan biaya lainnya. b. Total pendapatan operasional : pendapatan yang merupakan hasli langsung dari kegiatan usaha bank terdiri dari : pendapatan valas, pendapatan lain lainnya. 2. Fee based income rate (FBIR) Merupakan rasio untuk mengukur pendapatan operasional diluar bunga semakin tinggi rasio FBIR semakin tinggi pula pendapatan operasional diluar bunga. Rasio ini dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

30...(14) Keterangan : a. Pendapatan operasional selain bunga : pendapatan yang didapat bank dari kegiatan selain kegiatan usaha bank. b. Pendapatan operasional : pendapatan valas, pendapatan lain lainnya. Pada penelitian ini rasio yang digunakan BOPO dan FBIR. 2.2.3 Pengaruh Risiko Usaha Terhadap Return On Asset ( ROA ) Untuk menganalisis profitabilitas pada bank, yang perlu diketahui oleh bank adalah bagaimana untuk mengukur tingkat efisiensi usaha dan profitabilitas yang akan dicapai oleh bank. Rasio yang biasanya digunakan untuk mengukur mengukur tingkat kinerja profitabilitas bank adalah ROA dan ROE.Namun karena penelitian ini membahas tingkat pengembalian asset, maka rasio yang digunakan adalah ROA.karena jika ROA naik maka akan berpengaruh positif bagi usaha bank. Adapun pengaruh risiko usaha terhadap ROA adalah sebagai berikut: a. Pengaruh risiko likuiditas terhadap ROA Rasio yang digunakan untuk mengukur risiko likuiditas adalah menggunakan rasio LDR dan IPR LDR memiliki pengaruh negatif terhadap risiko likuiditas. Hal ini dapat terjadi karena LDR meningkat, berarti telah terjadi peningkatan total kredit yang diberikan dengan persentase lebih besar dibandingkan persentase peningkatan dana pihak ketiga.akibatnya terjadi peningkatan pendapatan lebih

31 besar dari peningkatan biaya, maka kemampuan bank untuk memenuhi kewajiban pada pihak ketiga dengan mengandalkan kredit yang telah disalurkan meningkat dan menyebakan risiko likuiditas menurun. LDR berpengaruh positif terhadap ROA karena apabila LDR meningkat maka terjadi peningkatan terhadap total kredit yang diberikan dengan persentase lebih besar dari persentase peningkatan total dana pihak ketiga yang di peroleh oleh bank. Maka bank akan mengalami kenaikan terhadap pendapatan bunga dari kredit yang disalurkan kemasyarakat dari pada biaya bunga yang disalurkan. Maka LDR akan meningkat dan laba bank juga akan meningkat. Pengaruh risiko likuiditas terhadap ROA adalah negatif karena jika LDR meningkat maka risiko likuiditas menurun akan meyebabkan laba bank meningkat. Pengaruh IPR terhadap terhadap risiko likuiditas adalah negatif karena apabila IPR meningkatan berarti terjadi peningkatan surat surat berharga yang dimililiki bank dengan persentase lebih besar daripada persentase peningkatan total dana pihak ketiga. Akibatnya terjadi peningkatan kemampuan bank untuk memenuhi kewajiban kepada dana pihak ketiga dengan mengandalkan surat berharga sehingga risiko likuiditas menurun. IPR memiliki pengaruh positif terhadap ROA. Karena apabila IPR meningkat akan terjadi peningkatan terhadap surat surat berharga yang dimiliki oleh bank dengan persentase lebih besar daripada persentase peningkatanterhadap dana pihak ketiga. Maka bank akan mengalami peningkatan pada pendapatan dari surat berharga dari pada biaya yang dikeluarkan oleh bank.akibatnya terjadi

32 peningkatan pendapatan dari pada biaya sehingga laba bank meningkat. Jadi,Pengaruh risiko likuiditas terhadap ROA adalah negatif karena jika terjadi peningkatan surat berharga lebih besar dari peningkatan dana pihak ketiga maka akan menyebabkan risiko likuiditas menurun dan menyebabkan ROA meningkat. b. Risiko kredit terhadap ROA Rasio yang digunakan untuk mengukur risiko kredit adalah menggunakan rasio APB dan NPL. APB mempunyai pengaruh positif terhadap risiko kredit.karena semakin tinggi peningkatan aktiva produktif bermasalah bank dengan presentase yang lebih besar dari peningkatan persentase aktiva produktif pada bank.sedangkan APB memiliki pengaruh negatif terhadap ROA, ini terjadi karena apabila APB meningkat baerarti terjadi peningkatan persentase aktiva produktif bermasalah lebih besar dari peningkatan persentase akitiva produktif bank.sehingga pendapatan menurun dan laba menurun sehingga ROA juga menurun. Pengaruh risiko kredit terhadap ROA adalah negatif. Ketika APB meningkat yang menyebabkan risiko kredit mengalami peningkatan pula dan laba menurun, ROA pun menurun. Pengaruh NPL terhadap risiko kredit adalah positif. karena semakin tinggi risiko kredit maka akan menyebabkan peningkatan jumlah kredit bermasalah dengan persentase lebih besar dibandingkan dengan persentase peningkatan total kredit yang dimiliki oleh bank.ini menujukan ketidakmampuan debitur dalam mengembalikan pokok dan bunga pinjaman.sedangkan NPL memiliki pengaruh negatif terhadap ROA, ini terjadi karena apabila NPL

33 meningkat akan berakibat pada meningkatnya kredit bermasalah dengan persentase lebih besar dari persentase meningkatnya total kredit yang dimiliki bank. Sehingga pendapatan menurun dan laba pun juga mengalami penurunan. Pengaruh risiko kredit terhadap ROA adalah negatif, ketika semakin tinggi kemungkinan tingkat gagal bayar yang dilakukan oleh debitur dan akan menyebabkan laba bank menurun dan ROA ikut menurun. c. Risiko pasar terhadap ROA Rasio yang digunakan untuk mengukur risiko pasar adalah menggunakan rasio IRR dan PDN Pengaruh IRR terhadap risiko pasar adalah bisa negatif dan positif. Jika IRR meningkat berarti terjadi peningkatan terhadap IRSA lebih besar dari IRSL pada saat itu suku bunga cenderung naik, terjadi kenaikan pendapatan bunga lebih besar dari kenaikan biaya bunga yang menyebabkan risiko pasar mengalami penurunan jadi pengaruh IRR terhadap risiko pasar adalah negatif. Sebaliknya.apabila tingkat suku bunga mengalami penurunan maka pendapatan bunga lebih besar dari penurunan biaya bunga jadi pengaruh IRR terhadap risiko pasar adalah positif Pengaruh IRR terhadap ROA juga dapat positif dan negatif.jika IRR meningkat maka terjadi peningkatan IRSA dengan persentase lebih besar dari pada persentase IRSL. Jika suku bunga mengalami kenaikan maka akan terjadi peningkatan pendapatan bunga lebih besar dari pada peningkatan biaya bunga maka ROA akan meningkat dan pengaruh IRR terhadap ROA adalah positif. Sebaliknya jika suku bunga mengalami penurunan maka akan terjadi penurunan

34 pendapatan bunga lebih besar dari pada penurunan biaya bunga maka ROA akan menurun dan pengaruh IRR terhadap ROA adalah negatif. Pengaruh risiko pasar diukur dengan IRR terhadap ROA dapat positif dan negatif.karena apabila IRR mengalami kenaikan maka terjadi peningkatan IRSA lebih besar dari IRSL jika suku bunga cenderung mengalami kenaikan maka terjadi peningkatan pendapatan bunga lebih besar dari peningkatan biaya bunga sehingga laba bank akan naik dan ROA juga meningkat, sebaliknya apabila tingkat suku bunga cenderung mengalami penurunan maka terjadi penurunan pendapatan bunga lebih besar dari penurunan biaya bunga yang menyebabkan laba bank turun dan ROA juga mengalami penurunan. Pengaruh PDN terhadap risiko pasar bisa negatif dan positif.jika PDN naik maka terjadi kenaikan aktiva valas lebih besar dari pasiva valas. Ini terjadi ketika nilai tukar mengalami peningkatan maka kenaikan pendapatan valas lebih besar dari kenaikan biaya valas yang menyebabkan risiko nilai tukar mengalami penurunan jadi pengaruh PDN terhadap risiko pasar adalah negatif. Sebaliknya apabila terjadi penurunan terhadap nilai tukar maka akan terjadi penurunan pendapatan valas lebih besar dari penurunan biaya valas yang berarti risiko nilai tukar mengalami peningkatan. Jadi pengaruh PDN terhadap risiko pasar adalah positif. Pengaruh risiko pasar diukur dengan PDN terhadap ROA adalah negatif dan positif. Pengaruh PDN terhadap ROA adalah positif dan negatif. Jika PDN meningkat maka akan terjadi peningkatan akiva valas lebih besar dari peningkatan pasiva valas yang menyebakan laba bank meningkat, ROA mengalami

35 peningkatan pula dan pengaruh PDN terhadap ROA dalah positif. Sebaliknya jika PDN mengalami penurunan maka akan terjadi penurunan aktiva valas lebih besar dari pasiva valas yang menyebabkan laba bank turun dan ROA mengalami penurunan. Pengaruh risiko pasar terhadap ROA adalah positif dan negatif. Jika risiko pasar mengalami peningkatan maka akan menyebabkan terjadi penurunan pendapatan valas lebih besar dari penurunan biaya valas yang akan menyebabkan laba menurun dan ROA juga menurun dan pengaruh nya adalah positif. Sebaliknya ketika risiko pasar mengalami penurunan maka akan menyebabkan terjadinya peningkatan pendapatan valas lebih besar dari peningkatan biaya valas sehingga laba bank akan meningkat dan ROA juga akan meningkat dan pengaruh nya adalah negatif. d. Pengaruh risiko operasional terhadap ROA Rasio yang digunakan untuk mengukur risiko operasional adalah menggunakan BOPO dan FBIR. Pengaruh BOPO terhadap risiko operasional adalah positif. Jika ter - Jadipeningkatan biaya operasional dengan persentase lebih besar dari persentase peningkatan pendapatan operasional yang didapat oleh bank. Jika bank dalam melakukan kegiatan operasionalnya mengalami kendala ini akan menyebabkan risiko operasional bank akan meningkat. BOPO memiliki pengaruh negatif terhadap ROA ini terjadi apabila BOPO mengalami peningkatan maka biaya operasional bank dengan persentase lebih besar dibandingkan dengan persentasepeningkatanpendapatan operasional yang didapatkan oleh bank. Maka ini yang menyebabkan pendapatan yang didapat

36 oleh bank menurun dan ROA juga akan menurun. Pengaruh risiko operasional terhadap ROA adalah negatif karena dengan meningkatnya BOPO menyebabkan terjadinya peningkatan risiko operasional dan menyebabkan ROA menurun karena dengan meningkatnya BOPO akan menyebabkan terjadinya peningkatan risiko operasional lebih besar dari peningkatan pendapatan operasional. Pengaruh FBIR terhadap risiko operasional adalah negatif.jika terjadi peningkatan pendapatan operasional selain bunga degan persentase lebih besar dari persentase pendapatan operasional bank. Jadi tingkat efisiensi bank dalam mengahasilkan pendapatan operasional selain bunga naik dan pendapatan operasionalnya menurun. FBIR memiliki pengaruh positif terhadap ROA.Karena apabila pendapatan operasional diluar pendapatan bunga dengan persentase lebih besar daripada persentase pendapatan operasionalnya. Maka akan terjadi peningkatan pendapatan lebih besar dari peningkatan biaya. Dan laba yang didapat akan semakin sebesar dan ROA akan mengalami peningkatan. Pengaruh risiko operasional terhadap ROA adalah negatif karena dengan meningkatnya FBIRmenyebabkan terjadinya penurunan risiko operasional dan menyebabkan ROA meningkat yang menyebabkan laba bank akan akan semakin besar. 2.3 Kerangka Pemikiran Menurut landasan teori yang telah dijelaskan diatas maka kerangka pemikiran dalam penelitian ini adalah menggambarkan tentang pengaruh variabel bebas ke risiko, variabel bebas ke variabel tergantung, pengaruh risiko ke variabel tergantung

37 Gambar 2.3 Kerangka pemikiran 2.4 Hipotesis Penelitian Berdasarkan latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian dan tinjauan pustaka seperti yang telah diuraikan sebelumnya maka hipotesis pada penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. LDR, IPR,APB,NPL,IRR, PDN, BOPO,dan FBIR secara bersama sama memiliki pengaruh signifikan terhadap ROA pada Bank Umum Swasta Nasional Devisa 2. LDR secara parsial mempunyai pengaruh positif yang signifikan terhadap ROA Bank Umum Swasta Nasional Devisa 3. IPR secara parsial mempunyai pengaruh positif yang signifikan terhadap ROA pada Bank Umum Swasta Nasional Devisa

38 4. APB secara parsial mempunyai pengaruh negatif yang signifikan terhadap ROA pada Bank Umum Swasta Nasional Devisa 5. NPL secara parsial mempunyai pengaruh negatif yang signifikan terhadap ROA pada Bank Umum Swasta Nasional Devisa 6. IRR secara parsial memiliki pengaruh yang signifikan terhadap ROA pada Bank Umum Swasta Nasional Devisa 7. PDN secara parsial memiliki pengaruh yang signifikan terhadap ROA pada Bank Umum Swasta Nasional Devisa. 8. BOPO secara parsial memiliki pengaruh negatif yang signifikan terhadap ROA pada Bank Umum Swasta Nasional Devisa 9. FBIR secara parsial memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap ROA pada Bank Umum Swasta Nasional Devisa