BAB I PENDAHULUAN. diciptakan oleh Tuhan dengan berpasang-pasangan dan berdampingan, dengan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi (pesan, ide, gagasan)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Penelitian Dewasa ini, media adalah hal yang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Penelitian. Kota berasal dari kata urban yang mengandung pengertian kekotaan dan

BAB I PENDAHULUAN. berjumlah 101 daerah, yang terdiri dari 7 provinsi, 18 kota, dan 76 kabupaten. Banten, Gorontalo, Sulawesi Barat, dan Papua Barat.

BAB I PENDAHULUAN. diberitakan di berbagai media massa. Pemberitaan Kisruh APBD DKI merupakan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. dalam mendapatkan informasi dari luar dirinya. Berbagai upaya dilakukan oleh

Konsep dan Model-Model Analisis Framing. Dewi Kartika Sari, S.Sos., M.I.Kom

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Naiknya harga BBM selalu menjadi isu yang ramai dibicarakan dan juga

BAB I PENDAHULUAN. Media massa dinilai mempunyai peranan yang besar dalam. menyampaikan aspirasi rakyat kepada pemerintah.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

yang sangat penting, selain aspek lain seperti ketepatan dan keakuratan data. Dengan kemunculan perkembangan internet, maka publik dapat mengakses ber

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Media massa saat ini berkembang dengan sangat pesat. Perkembangan media massa sangat erat kaitannya dengan

BAB I PENDAHULUAN. harinya, masyarakat mengkonsumsi media demi memenuhi kebutuhan informasi

peristiwa lebih mudah menyentuh dan diingat oleh khalayak.

BAB I PENDAHULUAN. sendiri. Dengan sendirinya perkembangan usaha penerbitan pers mulai

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan istilah analisis bingkai merupakan salah satu bentuk alternatif dari

KONSTRUKSI MEDIA TERHADAP REALITAS PEMBERITAAN PEMILIHAN CALON GUBERNUR DKI, JOKO WIDODO DI HARIAN UMUM SOLOPOS BULAN FEBRUARI-MEI 2012

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. cara berpikir masyarakat. Fenomena media online (new media) di Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

2015 IDEOLOGI PEMBERITAAN KONTROVERSI PELANTIKAN AHOK SEBAGAI GUBERNUR DKI JAKARTA

BAB 3 METODOLOGI. Universitas Indonesia Representasi jilbab..., Sulistami Prihandini, FISIP UI, 2008

BAB I PENDAHULUAN. kepada peraturan dan norma-norma yang berlaku di masyarakat. Dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan informasi pada setiap detiknya. masyarakat untuk mendapatkan gambaran dari realitas sosial. 1

BAB I PENDAHULUAN. menjadi faktor determinan dalam kehidupan sosial, ekonomi dan budaya bangsa Indonesia.

DAFTAR ISI. ABSTRACT... ii DAFTAR LAMPIRAN BAB I PENDAHULUAN Konteks Penelitian Fokus Penelitian dan Peranyaan Penelitian...

KONSTRUKSI BERITA PERKOSAAN OLEH SITOK SRENGENGE DI MEDIA ONLINE TEMPO DAN REPUBLIKA

BAB I PENDAHULUAN. mengungkapkan kebenaran secara fairness. Yaitu salah satu syarat objektivitas

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pembicaraan mengenai kemacetan sudah ada sejak lama. Bagi masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. 1 Diambil dari pada tanggal 15

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Berita (news) merupakan sajian utama sebuah media massa di samping views

BAB I PENDAHULUAN. telah menciptakan peradaban manusia itu sendiri yang berganti-ganti tapi semakin

BAB I PENDAHULUAN. Proyek pembangunan kereta cepat Jakarta Bandung yang menuai polemik

BAB I PENDAHUUAN. berdampak pada pertumbuhan media online di Tanah Air. Media. bisa bertahan. Kecepatan media online dalam menyampaikan informasi

BAB I PENDAHULUAN. Jakarta Utara yang sudah berdiri lama. Awal mula Kalijodo merupakan tempatnya

BAB I PENDAHULUAN. berbagai elemen di dalam masyarakat. Contohnya elemen pemerintah dengan

BAB III METODE PENELITIAN. yang bersifat menjelaskan, menggambarkan atau menuturkan dan menafsirkan

DAFTAR ISI ABSTRAK Lembar Persetujuan... Lembar Pengesahan... Riwayat Hidup... iii Motto dan Persembahan... Kata Pengantar... Daftar Isi...

BAB 1 PENDAHULUAN. menyampaikan informasi kepada publik secara serempak. Melalui media massa,

BAB I PENDAHULUAN. Peran Berita Politik Dalam Surat Kabar Pikiran Rakyat Terhadap Pengetahuan Politik Mahasiswa Ilmu Sosial se-kota Bandung

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan uraian bab-bab terdahulu, pada bab ini akan disajikan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Digital Communications Award for Social Media Presence pada News Overview

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Islam merupakan agama dakwah, artinya agama yang selalu mendorong

BAB V PENUTUP. 5.1 Simpulan. 1. Ditinjau dari aspek sintaksis, bingkai jurnalisme profetik yang terlihat di

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. analisis isi, dengan model analisis framingnya model Zhongdang Pan dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II KERANGKA TEORITIS

BAB III METODE PENELITIAN. jenis penelitian yang bertujuan untuk menjelaskan fenomena dengan sedalamdalamnya.

Bab 1 PENDAHULUAN. Komunikasi akan berjalan dengan diterapkannya sebuah bahasa yang baik

13 ZHONGDANG PAN DAN GERALD M. KOSICKI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Wardi Bahtiar dalam bukunya Metodologi Penelitian Dakwah. kesimpulan dan selanjutnya dicarikan cara pemecahannya 26.

BAB I PENDAHULUAN. wakil presiden dipilih oleh MPR dan anggota-anggotanya dipilih melalui

BAB I PENDAHULUAN. menggabungkan information (informasi) dan infotainment (hiburan). Artinya

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V PENUTUP. berita yang banyak dicari oleh pembaca pada tanggal 1-7 Agustus 2015 lalu

BAB III METODE PENELITIAN. selanjutnya dicarikan cara pemecahannya. 1

BAB III METODE PENELITIAN A. PENDEKATAN DAN JENIS PENELITIAN. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan

BAB I PENDAHULUAN. adalah media online seperti yang digunakan oleh Humas Pemerintah Kabupaten Jepara.

BAB I PENDAHULUAN. yang kerap digunakan dalam konteks politik di Indonesia. Aksi saling serang antar

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia seringkali menjadi sorotan karena konflik pertanahan. Hafid

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Masalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Paradigma menurut Harmon dalam Octavia adalah cara mendasar untuk

BAB V PENUTUP. film Kubur Kabar Kabur. Dari keseluruhan film, sutradara telah mengkonstruksi

BAB I PENDAHULUAN. realitas bisa berbeda-beda, tergantung bagaimana konsepsi

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. berkembang sesuai dengan perkembangan teknologi dan khidupan manusia.

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat kepada media massa menjadikan peranan pers semakin penting. Seorang

BAB I PENDAHULUAN. serta aspirasi masyarakat. Pemilihan umum (pemilu) sebagai pilar demokrasi di

PENCITRAAN PRESIDEN SUSILO BAMBANG YUDHOYONO & WAKIL PRESIDEN JUSUF KALLA di SURAT KABAR MERYATI PRISKA SIANTURI

#! Beragam peristiwa dan informasi yang diperoleh masyarakat tidak terlepas dari peranan suatu media massa dalam hubungannya dengan penyajian dan inte

I. PENDAHULUAN. menjadi isu global dan hangat yang selalu ingin disajikan media kepada. peristiwa yang banyak menarik perhatian dan minat masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Bahasa adalah alat komunikasi manusia yang menyatakan perasaan serta

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i ABSTRACT... ii KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... ix DAFTAR GAMBAR... xii DAFTAR TABEL... xiii DAFTAR LAMPIRAN...

BAB I PENDAHULUAN. Rekatama Media, hal 2. 2 Harimurti Kridalaksana. Leksikon Komunikasi. Cetakan Pertama Jakarta.

BAB I PENDAHULUAN. politik yang dimediasikan media telah masuk keberbagai tempat dan kalangan

FRAMING BERITA GAYUS TAMBUNAN DI SURAT KABAR MEDIA INDONESIA DAN REPUBLIKA

BAB 1 PENDAHULUAN. yang dibutuhkan masyarakat. Saat ini ada beragam media yang memberikan informasi

BAB I PENDAHULUAN. Eksistensi pemberitaan terorisme tidak pernah hilang menghiasi

09Ilmu. Analisis Framing. Sri Wahyuning Astuti, S.Psi. M,Ikom

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Fenomena menjamurnya media massa di Indonesia, yang sangat erat

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang

Sikap Media Terhadap Isu Kenaikan Harga BBM Bersubsidi. (Analisis Framing Pemberitaan Koran Tempo dan Harian Sindo) ABSTRAK

PEMBINGKAIAN BERITA NEGARA ISLAM INDONESIA (NII) DALAM SITUS BERITA ONLINE KOMPAS.COM DAN DETIK.COM SKRIPSI. Oleh : ARIS SAPTAHADI

PEMBINGKAIAN BERITA TENTANG KASUS KORUPSI SIMULATOR SIM SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. ini terjadi di Jalan Thamrin Jakarta. Peristiwa Bom Thamrin ini mengejutkan

BAB I PENDAHULUAN. lepas dari banyak kendala dan permasalahan yang dihadapi oleh pemerintah. Salah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Hidup bermasyarakat merupakan salah satu sifat manusia. Manusia tidak

Bahasa Jurnalistik. Muhamad Husni Mubarok, S.Pd., M.IKom

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

III. METODE PENELITIAN

FRAMING BERITA GAYUS TAMBUNAN DI SURAT KABAR MEDIA INDONESIA DAN REPUBLIKA

BAB I PENDAHULUAN. surat kabar telah ada sejak ditemukannya mesin cetak di Jerman oleh Johann Gutenberg pada

BAB II PREFERED READING DAN IDENTITAS INFORMAN

BAB I PENDAHULUAN. mengalami perkembangan sangat pesat. Beragam surat kabar terbit sebagai

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Media massa berfungsi sebagai alat penyalur pesan untuk disampaikan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Penelitian Manusia adalah makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri. Manusia diciptakan oleh Tuhan dengan berpasang-pasangan dan berdampingan, dengan kata lain dapat dikatakan bahwa manusia saling ketergantungan antara satu dengan yang lainnya. Kehidupan manusia tidak terlepas dari komunikasi, Komunikasi berkembang seiring dengan perkembangan kehidupan manusia. Manusia tidak dapat bertahan hidup apabila tidak melakukan suatu interaksi dan komunikasi antar satu manusia dengan yang lainnya. Komunikasi dapat didefinisikan sebagai proses menyampaikan atau mengirimkan pesan dari komunikator kepada komunikannya demi mencapai suatu pemahaman bersama. Selain itu, komunikasi merupakan aktifitas manusia yang sangat penting, tidak hanya dalam kehidupan manusia seperti biasanya, namun juga dalam kehidupan suatu organisasi. Kegiatan komunikasi memerlukan media atau saluran. Dalam proses komunikasi seorang komunikator pasti menggunakan unsure media sebagai salah satu alat penyampai pesan kepada komunikan. Media tersebut memiliki tujuan 1

2 antara lain untuk memudahkan proses pengiriman pesan agar komunikan dapat menerima pesan tersebut dengan mudah. Jurnalistik adalah aktivitas dalam mencari, mengolah, menulis, dan menyebarluaskan informasi kepada khalayak (publik) melalui media massa. Aktivitas ini dilakukan oleh para wartawan atau yang biasa disebut dengan Jurnalis. Kewartawanan atau jurnalisme (berasal dari kata journal) mempunyai arti catatan harian atau catatan mengenai kejadian sehari-hari, dapat juga diartikan sebagai surat kabar. Journal berasal dari istilah bahasa Latin diurnalis, yaitu orang yang melakukan pekerjaan jurnalistik. Kewartawanan dapat dikatakan sebagai coretan pertama dalam sejarah. Meskipun berita seringkali ditulis dalam batas waktu terakhir (deadline), tetapi biasanya berita disunting terlebih dahulu sebelum diterbitkan. Para wartawan seringkali berinteraksi dengan sumber yang kadangkala melibatkan kerahasiaan. Banyak pemerintahan khususnya di daerah Barat menjamin kebebasan dalam pemberitaan (pers). Aktivitas utama dalam kewartawanan adalah meliput, mengolah, dan menyajikan sebuah informasi dalam bentuk berita kepada khalayak. Selain itu, dapat juga dikatakan sebagai pelaporan kejadian dengan menyatakan siapa, apa, kapan, di mana, mengapa dan bagaimana (dalam bahasa Inggris dikenal dengan 5W+1H) dan juga menjelaskan kepentingan dan akibat dari kejadian atau yang sedang hangat (trend).

3 Media massa memiliki banyak fungsi serta dampak dalam pengimplikasiannya, selintas terlihat aneh karena media massa yang nampak sederhana tersebut dapat merubah persepsi manusia hingga dapat merubah kebudayaan. Dengan demikian, peneliti pun ingin mencoba untuk mempelajari hal tersebut sebagai awalan dengan cara mengenali hal-hal yang mendasat pada media massa, khususnya di media online. Media massa yang saat ini memiliki beragam bentuk dan sifatnya, sedari dulu selalu menjadi barang yang diperlukan oleh masyarakat karena fungsinya sebagai saluran pendidikan, informasi, hiburan dan ekonomi, masuk dalam kebutuhan naluriah manusia. Manusia modern tentu mengenal media massa internet atau media online, yang mana isinya terdapat informasi-informasi dalam kemasan tulisan, visual, dan audiovisual. Informasi yang tercakup itu menjadi wajar apabila kemudian dapat memadai hasrat dan naluri manusia. Bersamaan pada fungsinya tersebut, apa yang disampaikan oleh media massa yang sudah disusun sedemikian rupa dalam penyampaiannya mampu mempengaruhi khalayak melalui pikirannya. Semua isi pesan yang terkandung dalam media massa tersebut, ketika sampai pada masyarakat akan dapat merubah dan membentuk sikap, pikiran dan perilaku masyarakat terhadap sesuatu yang sedang dialaminya. Oleh karena itu, kegiatan yang dilakukan oleh media massa harus dibuat sedemikian agar fungsi media dapat tersampaikan dengan baik. Sehingga peran media sebagai perantara pengalih kesadaran masyarakat yang pada akhirnya dapat membuat manusia tidak selalu memikirkan pada kepentingan dirinya saja.

4 Aksi Super Damai 212 merupakan sebuah aksi lanjutan pada tanggal 4 November 2016 sebagai bentuk protes masyarakat dalam menuntut dipenjarakannya Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama terkait kasus penistaan agama yang dilakukannya pada acara pertemuan antara Gubernur DKI Jakarta dengan para warga kepulauan seribu tanggal 27 September 2016. Permasalahan ini berawal ketika Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dalam ucapannya yang menyinggung surat Al-Maidah ayat 51 dalam perkataannya Ahok mengucapkan bahwa masyarakat Indonesia khususnya wilayah DKI Jakarta untuk tidak mau di bodohi oleh surat Al-Maidah Ayat 51. Pada aksi sebelumnya masyarakat muslim telah melakukan aksi yang sama, namun belum ada tindakan tegas dari pihak Polri dan tidak adanya respon dari Presiden Republik Indonesia Joko Widodo. Antusiasme masyarakat mulai terlihat begitu diadakannya aksi serupa pada tanggal 4 November 2016 yang mana masyarakat melakukan demo untuk menuntut diadilinya penista Al-Qur an dan dihadiri oleh lebih dari jutaan umat islam dari seluruh Indonesia. Aksi bela islam jilid 3 ini bertepatan dengan hari Jum at tanggal dua bulan 12 yang kemudian disingkat menjadi aksi super damai 212, berbeda dengan aksi bela islam sebelumnya pada kali ini masyarakat yang mengikuti demo berjumlah lebih banyak dan dari berbagai kalangan seperti anak-anak hingga dewasa, dan dari berbagai macam profesi mulai dari pedagang kaki lima hingga artis artis ibu kota ikut meramaikan jalannya aksi tersebut. Para umat islam yang mengikuti jalannya aksi tersebut akan melakukan sholat jumat di Monas dan sekitarnya,

5 tidak hanya itu umat islam yang mengikuti aksi super damai 212 dianjurkan untuk menggunakan ikat kepala bendera merah putih sebagai simbol rasa nasionalisme. Aksi ini sempat menuai banyak pro dan kontra dikarenakan pada aksi bela islam sebelumnya yaitu pada tanggal 4 November terjadi bentrokan antara umat islam dengan oknum-oknum setempat yang tidak setuju berjalannya aksi tersebut akibatnya banyak pengusaha jasa rental bus mengalami kebangkrutan karena armada busnya mengalami kerusakan berat akibat bentrokan. Sehingga dikeluarkannya kebijakan mengenai larangan menyewakan bus kepada masyarakat yang akan mengikuti aksi super damai 212. Namun hal tersebut tidak menyurutkan niat para umat muslim seluruh Indonesia untuk mengikuti aksi bela islam jilid tiga, hal ini terlihat pada masyarakat Ciamis yang melakukan aksi jalan kaki ke DKI Jakarta sekitar 270-300 Km. Selain banyaknya pro dan kontra dari berbagai kalangan masyarakat, pro dan kontra juga banyak terlihat dari pemberitaan-pemberitaan diberbagai media massa khususnya media online, karena saat ini media online merupakan salah satu media yang paling cepat dalam penyampaian informasi ke masyarakat. Fakta atau peristiwa adalah hasil konstruksi. Bagi kaum konstruksionis, realitas itu bersifat subjektif. Realitas itu hadir karena dihadirkan oleh konsep subjektif wartawan. Realitas tercipta lewat konstruksi, sudut pandang tertentu dari wartawan. Disini tidak ada realitas yang bersifat objektif, karena realitas itu tercipta lewat konstruksi dan pandangan tertentu. Pandangan-pandangan tersebut akhirnya memunculkan banyaknya pemberitaan yang berbeda disetiap media, dari sekian banyak media online beberapa diantaranya sering didapatkan konstruksi

6 pemberitaan yang berbeda-beda seperti yang terlihat dalam media online Kompas dan Republika mengenai aksi super damai 212. Dalam pandangan konstruksionis, media bukanlah sekedar saluran yang bebas, media juga subjek yang mengkonstruksi realitas, lengkap dengan pandangan, bias dan pemihaknya. Lewat bahasa yang dipakai dan lewat pemberitaan, media dapat membingkai peristiwa dengan bingkai tertentu yang pada akhirnya menentukan khalayak harus melihat dan memahami peristiwa dalam kacamata tertentu. Setiap pemberitaan yang dibuat oleh seorang wartawan memiliki sudut pandangnya masing-masing dalam menyeleksi isu dan menulis berita. Bagaimana seorang wartawan dan medianya mengolah framing berita yang akan dipublikasikan kepada masyarakat. Frame adalah sebuah prinsip dimana pengalaman dan realitas yang kompleks tersebut diorganisasi secara subjektif. Melalui frame itu, orang melihat realitas dengan pandangan tertentu dan melihat sebagai sesuatu yang bermakna dan beraturan. Jadi frame yang ditujukan oleh wartawan dapat mempengaruhi pandangan atau perspektif masyarakat terhadap suatu peristiwa. Berita atau pesan yang ditampilkan oleh media seringkali dimaknai apa adanya oleh masarakat. Artinya, masyarakat lebih terpengaruh pada judul berita yang dimunculkan dan kesan yang disimpulkan oleh media massa daripada menganalisis secara mendalam pada naskah berita tersebut. Tetapi dalam kenyataanya sering terjadi kesalah fahaman dalam menerima informasi dan menginterpretasi antara apa yang seharusnya disampaikan dan kenyataan yang diterima oleh pembaca.

7 Selain frame yang ditonjolkan oleh wartawan pemilihan bahasa dalam suatu pemberitaan adalah sebagai alat untuk penekanan kepada suatu isu. Bahasa jurnalistik adalah bahasa yang digunakan oleh wartawan atau media massa untuk menyampaikan informasi, biasanya bahasa jurnalistik memiliki ciri-ciri khas yang memudahkan penyampaian berita dan komunikatif yaitu penggunaan bahasa yang singkat, padat, sederhana, jelas, lugas dan menarik. Bagi para wartawan pemilihan bahasa dan kosa kata yang tepat dapat memengaruhi pikiran, suasana hati, dan gejolak perasaan pembaca terhadap berita yang disebarkannya. Dalam setiap penulisannya bahasa jurnalistik harus memenuhi sejumlah persyaratan, seperti pemilihan kata menarik, variatif, segar, dan berkarakter. Selain itu, penulisanya harus senantiasa tampil ringkas dan lugas, logis, dinamis, demokratis, dan populis. Dalam bahasa jurnalistik setiap kata harus bermakna, bahkan bertenaga, dan bercita rasa. Pemilihan kata yang bertenaga dapat denan cepat membangkitkan daya motivasi, persasi, fantasi, dan daya imajinasi yang bersar kepada setiap benak pembacanya. Media massa memiliki banyak fungsi serta dampak dalam pengimplikasiannya, selintas terlihat aneh karena media massa yang nampak sederhana tersebut dapat merubah persepsi manusia hingga dapat merubah kebudayaan. Media massa yang saat ini memiliki beragam bentuk dan sifatnya, sedari dulu selalu menjadi barang yang diperlukan oleh masyarakat karena fungsinya sebagai saluran pendidikan, informasi, hiburan dan ekonomi, masuk dalam kebutuhan naluriah manusia. Manusia tentu mengenal media massa internet seperti media online, yang mana isinya terdapat informasi-informasi dalam

8 kemasan tulisan, visual, dan bahkan beberapa ada yang menggunakan kemasan audiovisual. Informasi yang tercakup itu menjadi wajar apabila kemudian dapat memadai hasrat dan naluri manusia. Bersamaan pada fungsinya tersebut, apa yang disampaikan oleh media massa yang sudah disusun sedemikian rupa dalam penyampaiannya mampu mempengaruhi khalayak melalui pikirannya. Semua isi pesan yang terkandung dalam media massa tersebut, ketika sampai pada masyarakat akan dapat merubah dan membentuk sikap, pikiran dan perilaku masyarakat terhadap sesuatu yang sedang dialaminya. Oleh karena itu, kegiatan yang dilakukan oleh media massa harus dibuat sedemikian rupa agar fungsi media dapat tersampaikan dengan baik. Sehingga peran media sebagai perantara pengalih kesadaran masyarakat yang pada akhirnya dapat membuat manusia tidak selalu memikirkan pada kepentingan dirinya saja. Menyadari media massa online sangat berpengaruh besar sebagai sarana komunikasi serta dapat berperan sebagai persuasi beberapa lapisan masyarakat, hal ini dapat dimanfaatkan sebagai momentum dalam meberikan informasi dan pengaruh yang seluas-luasnya secara terus menerus kepada Masyarakat. Pengaruh tersebut terletak pada penyajian berita berupa gaya penulisan bahasa dan gambar-gambar yang mendukung dan mempermudah berita yang disajikan untuk dimengerti pembacanya. Informasi dari media massa online juga mempunyai kekuatan bagi kalangan tertentu khususnya bagi kalangan masyarakat modern, mereka biasanya membutuhkan informasi dan data dalam bentuk visual dan tulisan sehingga dapat memudahkan dalam mencerna informasi yang terkandung dalam suatu pemberitaan.

9 Media-media besar yang sering dibaca oleh masyarakat Indonesia diantaranya media Kompas dan Republika. Kedua media tersebut sudah dikenal banyak masyarakat dan menjadi salah satu media yang paling banyak diakses oleh pembacanya. Setiap media massa memiliki ideologi yang tercermin dari visi dan misi perusahaan media tersebut. Yang pada akhirnya akan terlihat dari produk kualitas yang dihasilkan. Republika dan Kompas sebagai media massa memiliki ideologinya masing-masing. Republika sebagai media massa yang berideologi Nasionalis Agamis (Islami), sedangkan Kompas memiliki ideologi Nasionalis [Meilyani Suryana:2008]. Karena framing yang digunakan dalam pemberitaanya berbeda maka penulis tertarik untuk membuat penelitian yang berjudul Analisis Framing Pemberitaan Aksi Super Damai 212 Di Media Online Kompas dan Republika 1.2 Fokus dan Pertanyaan Penelitian 1.2.1. Fokus Penelitian Untuk menghindari terlalu luas dan melebarnya pembahasan, maka penulis memberi suatu batasan. Ruang lingkup hanya dibatasi pada pesan tekstual pemberitaan Aksi Super Damai 212 di media online Kompas dan Republika pada bulan Desember 2016. 1.2.2. Pertanyaan Penelitian Mengacu pada pembatasan masalah di atas, penulis merumuskan masalah sebagai berikut :

10 a. Bagaimana Media Online Kompas dan Republika mengemas struktur sintaksis dalam pemberitaan Aksi Super Damai 212? b. Bagaimana Media Online Kompas dan Republika mengemas struktur skrip dalam pemberitaan Aksi Super Damai 212? c. Bagaimana Media Online Kompas dan Republika mengemas struktur tematik dalam pemberitaan Aksi Super Damai 212? d. Bagaimana Media Online Kompas dan Republika mengemas struktur retoris dalam pemberitaan Aksi Super Damai 212? 1.3. Tujuan dan Kegunaan Penelitian 1.3.1. Tujuan Penelitian Tujuan dilakukanna penelitian analisis teks media dengan menggunakan perangkat framing terhadap pemberitaan Aksi Super Damai 212 di Media Online Kompas dan Republika adalah : a. Untuk mengetahui bagaimana Media Online Kompas dan Repubika mengemas struktur sintaksis pada pemberitaan Aksi Super Damai 212 b. Untuk mengetahui bagaimana Media Online Kompas dan Repubika mengemas struktur skrip pada pemberitaan Aksi Super Damai 212 c. Untuk mengetahui bagaimana Media Online Kompas dan Repubika mengemas struktur tematik pada pemberitaan Aksi Super Damai 212 d. Untuk mengetahui bagaimana Media Online Kompas dan Repubika mengemas struktur retoris pada pemberitaan Aksi Super Damai 212

11 1.3.2. Kegunaan Penelitian Kegunaan yang dapat diambil dari hasil penelitian menggunakan perangkat framing terhadap pemberitaan Aksi Super Damai 212 di Media Online Kompas dan Republika antara lain : a. Kegunaan Akademis. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi pengembangan Ilmu Komunikasi khususnya pada kajian teks media (framing), mengenai pengkonstruksian realitas sosial oleh media massa. b. Kegunaan Praktis. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi profesional media tentang bagaimana mengkonstruksi sebuah pesan dengan idealisme tertentu, sehingga dapat menghasilkan dampak yang diinginkan dari khalayak. Serta memberikan pengetahuan kepada khalayak media tentang proses framing yang dilakukan oleh media massa