Program Studi Pendidikan IPA Program Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Banda Aceh

dokumen-dokumen yang mirip
Automotive Science and Education Journal

Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika (JIPF) Vol. 05 No. 02, Mei 2016, 1-5 ISSN:

UNESA Journal of Chemical Education ISSN: Vol.4, No.3. pp , September 2015

PENGARUH PEMBELAJARAN DIAGRAM ROUNDHOUSE DISERTAI MODUL TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA PADA MATERI PENCEMARAN LINGKUNGAN DI MTSN DEWANTARA

ISSN : X Jurnal Riset dan Praktik Pendidikan Kimia Vol. 1 No. 1 Mei 2013

Model Pembelajaran Problem Based Learning untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Kalor Siswa SMA

PENERAPAN PENDEKATAN KETRAMPILAN PROSES UNTUK MENINGKATKAN KETRAMPILAN PROSES SAINS DAN PENGUASAAN KONSEP SISWA SMP PADA KONSEP TEKANAN

Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika (JIPF) Vol. 06 No. 03, September 2017, ISSN:

THE IMPLEMENTATION OF PROBLEM BASED LEARNING IN STUDENT S LEARNING OUTCOMES

Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Number Head Together Berbasis Home Experiment Pada Materi Koloid

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE BERBASIS PETA KONSEP TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK LISTRIK DINAMIS

Wardah Fajar Hani, 2) Indrawati, 2) Subiki 1) Mahasiswa Program Studi Pendidikan Fisika. Dosen Pendidikan Fisika FKIP Universitas Jember

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR KOMIK BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH PADA MATERI SEGIEMPAT

EFEKTIFITAS PENGGUNAAN LABORATORIUM TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPA PESERTA DIDIK SMPN 3 PALAKKA KABUPATEN BONE

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA

Artikel diterima: Oktober 2017; Dipublikasikan: November 2017

Penerapan Model Pembelajaran Inkuiri Yang Berorientasi Pada Kurikulum 2013 Dengan Materi Fluida Statis Di Kelas X SMA Negeri 1 Krian Sidoarjo

Dian Vitayana, Yusuf Kendek dan Fihrin Abstrak Kata Kunci :

Penerapan Perangkat Pembelajaran Materi Kalor melalui Pendekatan Saintifik dengan Model Pembelajaran Guided Discovery Kelas X SMA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS (KPS) SISWA SEKOLAH DASAR

Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika (JIPF) Vol. 05 No. 02, Mei 2016, ISSN:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENERAPAN METODE INKUIRI PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI SISWA KELAS VII SMP KARTIKA 1-7 PADANG ARTIKEL OLEH: ZUMRATUN HASANAH

Unnes Physics Education Journal

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM DI SEKOLAH DASAR

J. Pijar MIPA, Vol. XI No.2, September 2016: ISSN (Cetak) ISSN (Online)

Journal of Mechanical Engineering Learning

Pogram Studi Pendidikan Kimia FKIP Universitas Syiah Kuala Banda Aceh

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PBL (PROBLEM BASED LEARNING) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI BAHAN KIMIA DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI

Laela Ngasarotur Risfiqi Khotimah Partono Pendidikan Fisika FKIP Universitas Muhammadiyah Metro

MELATIHKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS MELALUI IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI PADA MATERI LAJU REAKSI KELAS XI SMA NEGERI 1 GRESIK

Unnes Physics Education Journal

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA PADA MATERI SEL DI KELAS XI IPA

BAB III METODE PENELITIAN

EduHumaniora: Jurnal Pendidikan Dasar ISSN Vol. 8. No.2 Juli 2016 Hal

Edu Elektrika Journal

Unnes Physics Education Journal

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

E-journal Prodi Edisi 1

PENGARUH KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA PENGGUNAAN MODUL BERBASIS INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Negeri I Natar

Yosi Nofelia 1, Zulhelmi 2, Azizahwati 3 HP: ,

Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Berbasis Peer Instruction Terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa Kelas X SMA Negeri 2 Sigi

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS PHET UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATERI PEMBIASAN CAHAYA

PENGEMBANGAN MODUL KESETIMBANGAN KIMIA BERBASIS INKUIRI TERBIMBING (GUIDED INQUIRY) UNTUK SMK

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA semester genap SMA

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA semester ganjil

PENERAPAN KETRAMPILAN PROSES SAINS MELALUI MODEL THINK PAIR SHARE PADA PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA

Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika (JIPF) Vol. 04 No. 03, September 2015, ISSN:

PENGARUH PENERAPAN KETERAMPILAN PROSES SAINS PADA MATERI POKOK KOLOID TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 8 MATARAM TAHUN AJARAN

PERBANDINGAN KETERAMPILAN PROSES SAINS ANTARA KELOMPOK SISWA YANG DIAJAR DENGAN MODEL POE DAN MODEL DISCOVERY

Kata Kunci: mobile learning berbasis android, hasil belajar ranah kognitif, minat belajar

PENGEMBANGAN MODUL FISIKA BERBASIS INKUIRI TERBIMBING PADA MATERI PEMANASAN GLOBAL UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA SMA/MA KELAS XI

JOURNAL PENELITIAN PENDIDIKAN IPA

Citra Yunita dan Khairul Amdani Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE BERBASIS PETA KONSEP TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK LISTRIK DINAMIS

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Perintis 1

Yosico Indagiarmi 1 and Abd Hakim S 2

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE PREDICTION GUIDE DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY TRAINING BERBANTUAN MACROMEDIA FLASH TERHADAP HASIL BELAJAR DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS PADA PELAJARAN FISIKA

Inna Sakinah Manik dan Nurdin Bukit Program Studi Pendidikan Fisika FMIPA Unimed

PENGEMBANGAN MODUL BIOLOGI BERBASIS INKUIRI TERBIMBING PADA MATERI POKOK EKOSISTEM KELAS X SMA NEGERI 1 TAMBUSAI

PENGARUH LATIHAN MEMBANGUN KONSEP TERHADAP KEMAMPUAN MEMECAHKAN MASALAH TOPIK KALOR PADA SISWA SMAN 1 SUKODADI KABUPATEN LAMONGAN

Keywords : Cooperative Learning, POE (Predict-Observe-Explain), Learning Achievement.

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INOVATIF TIPE PICTURE AND PICTURE TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI KELAS XI SMAN 3 LENGAYANG KABUPATEN PESISIR SELATAN

MODEL PEMBELAJARAN INSTRUCTION, DOING, DAN EVALUATING (MPIDE) DENGAN MODUL SEBAGAI SUMBER BELAJAR PADA PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA

Munawaroh,dkk. Kata kunci:.keterampilan generik sains, model pembelajaraninkuiri terbimbing

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODUL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BOGA DASAR DI SMK NEGERI 1 KALASAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENYIMPULKAN DAN PENGUASAAN KONSEP HUKUM DASAR KIMIA MELALUI INKUIRI TERBIMBING

Keywords: phenomenon-based learning model, conventional learning model, critical thinking skill, learning outcome.

Rahma Ditasari, Endah Peniati, Kasmui. Prodi Pendidikan IPA, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Semarang, Indonesia

[53] Jurnal Biotik, ISSN: , Vol. 2, No. 1, Ed. April 2014, Hal ABSTRAK

Penerapan Model Pembelajaran Aktif Tipe Guided Teaching

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VISUAL TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF BIOLOGI PESERTA DIDIK KELAS XI SMK ISLAM DDI PONIANG MAJENE

Pengembangan Alat Praktikum Gelombang Stasioner untuk Melatihkan Keterampilan Proses Siswa SMA Kelas XI

Unnes Physics Education Journal

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA yang berjumlah 200


PENGARUH PENDEKATAN SAINTIFIK TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR

Efektivitas Model Pembelajaran POGIL Menggunakan Brainstorming untuk Meningkatkan Kemampuan Inferensi Logika Siswa

Development of Basic Competency Learning Module on Poultry Meat and Seafood Processing at SMKN 3 Wonosari

ARTIKEL ILMIAH OLEH: FITRIA DWITA A1C411031

Fatima Hannum dan Nurdin Bukit Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan ABSTRAK

PENERAPAN MEDIA BENDA SEBENARNYA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA KOMPETENSI DASAR MENJELASKAN CARA PENGGUNAAN ALAT UKUR MEKANIK PRESISI

Nova Rina Setia Sari Sinaga dan Sehat Simatupang Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan

Unesa Journal of Chemistry Education Vol. 2, No. 2, pp May 2013 ISSN:

PENERAPAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DENGAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED INQUIRY UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA SMP KELAS VII

Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika (JIPF) Vol. 03 No. 02 Tahun 2014, ISSN:

Jurnal Pendidikan Fisika Tadulako (JPFT) Vol. 3 No. 3 ISSN Kata Kunci : Guided Inquiry dengan Teknik Think Pair Share, Hasil Belajar [1]

BAB III METODE PENELITIAN

Siva Fauziah, Purwati Kuswarini Suprapto, Endang Surahman

Jurnal Pendidikan Fisika Universitas Muhammadiyah Makassar

MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING DISERTAI TEKNIK PETA KONSEP DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA

Darussalam Banda Aceh, ABSTRAK. Kata Kunci: Project Based Learning, Hasil Belajar Kognitif, Sistem Pernapasan Manusia

Jurnal Titian Ilmu Vol. IX, No. 1, 2015

UNESA Journal of Chemical Education ISSN: Vol.3, No.03. pp. 8-12, September 2014

Diterima: 8 Maret Disetujui: 26 Juli Diterbitkan: Desember 2016

PENGARUH PENGGUNAAN ALAT PERAGA PESAWAT SEDERHANA DALAM PEMBELAJARAN IPA TERHADAP HASIL BELAJAR

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN THINK-TALK-WRITE DALAM MENINGKATKAN KOMUNIKASI MATEMATIS MAHASISWA PENDIDIKAN MATEMATIKA

Transkripsi:

PENGEMBANGAN MODUL PRAKTIKUM BERBASIS INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X DI SMA NEGERI 1 BUKIT BENER MERIAH Hafizul Furqan 1, Yusrizal 2 dan Saminan 2 1 Program Studi Pendidikan IPA Program Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Banda Aceh 23111 2 Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Syiah Kuala Banda Aceh 23111 e-mail: hafizulfurqan35@yahoo.com Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan modul praktikum berbasis inkuiri, serta mengetahui peningkatan keterampilan proses sains (KPS) dan hasil belajar siswa setelah menggunakan modul praktikum berbasis inkuiri. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X di SMA Negeri 1 Bukit Bener Meriah dengan sampel sebanyak 24 orang siswa. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan atau R&D (Research and Development) dengan desain penelitian One Group Pre-Test and Post Test Desain. Hasil validasi dari tiga validator yaitu dosen ahli materi, dosen ahli media, dan guru mata pelajaran fisika menunjukkan bahwa kualitas modul termasuk dalam kategori sangat baik dan dapat digunakan dalam proses pembelajaran setelah dilakukan sedikit revisi, selain itu respon peserta didik terhadap modul yang dikembangkan termasuk dalam kategori sangat positif. Peningkatan KPS paling tinggi terjadi pada indikator meramalkan yaitu dengan N-gain sebesar 0,93% dan termasuk dalam kategori sangat tinggi. Sedangkan peningkatan N-gain terendah terjadi pada indikator memberikan hipotesis yaitu sebesar 0,12% dan termasuk dalam kategori rendah. Uji statistik dengan taraf signifikansi 0,05% menunjukkan nilai yang diperoleh yaitu 10,6 > 1,714 karena t hitung > t tabel maka dapat disimpulkan bahwa penerapan modul praktikum berbasis inkuiri dapat meningkatkan keterampilan proses sains dan hasil belajar siswa secara signifikan. Kata kunci : Pengembangan modul, praktikum berbasis inkuiri, keterampilan proses sains, hasil belajar. Abstract This research aims to develop inquiry-based lab module, and to know the science process skills improvement (KPS) and student learning outcomes after using inquiry-based lab module. The study population was all students of class X SMA Negeri 1 Bukit Bener Meriah with a sample of 24 students. This research is the development or R & D (Research and Development) research design One Group Pre-Test and Post Test Design. Results of the validation of three validator that lecturers materials experts, lecturers media experts, and a teacher of physics indicate that the quality of the modules included in the excellent category and can be used in the learning process after a bit of revision, response of learners to the modules developed included in categorized as very positive. Increased highest KPS occurred in indicators predict that the N- gain of 0.93% and are included in the category very high. While the increase in N- lowest gain occurred on the hypothesis that the indicators provide 0.12% and is included in the low category. Statistical tests with significance level of 0.05% indicates the value obtained is 10.6> 1.714 for t count > t table it can be concluded that the implementation of inquiry-based lab module can enhance science process skills and student learning outcomes significantly. Keywords: Development of modules, inquiry-based lab, science process skills, learning outcomes. PENDAHULUAN Modul sangat diperlukan dalam kegiatan praktikum, selain sebagai penuntun praktikum modul juga dapat dirancang untuk mengarahkan siswa mampu bekerja dengan langkah-langkah ilmiah. Bahan ajar modul harus disusun secara sistematis dan menarik sehingga siswa dapat belajar secara mandiri, seperti yang diungkapkan oleh Anwar (2010) modul pembelajaran adalah bahan ajar yang disusun secara sistematis dan menarik yang mencakup isi materi, metode dan evaluasi yang dapat digunakan secara mandiri untuk mencapai kompetensi yang diharapkan. Hafizul Furqan: Pengembangan Modul Paktikum... 124

Modul praktikum yang selama ini digunakan oleh guru di sekolah merupakan mudul konvensional. Modul konvensional yang digunakan diharapkan dapat meningkatkan keterampilan proses sains dan hasil belajar, akan tetapi nilai ujian yang selama ini diperoleh siswa belum menunjukkan adanya peningkatan tersebut. Modul konvensional merupakan modul yang isinya adalah pernyataan-pernyataan instruksional sehingga siswa hanya bekerja sesuai perintah, modul tersebut tidak memberikan kesempatan bagi siswa untuk memiliki keterampilan proses yang baik. Menurut guru yang bersangkutan, setelah menggunakan modul konvensional siswa belum mampu mengelompokkan persoalan yang akan dipraktikumkan, siswa tidak merencanakan percobaan melainkan hanya mengikuti instruksi yang tersedia, siswa belum mampu menerapkan konsep ketika dihadapkan pada masalah berbeda, serta siswa belum mampu menjelaskan hasil percobaan dan mendiskusikannya. Oleh karena itu perlu upaya untuk mengembangkan modul agar proses belajar mengajar siswa dengan metode praktikum dapat terlaksana dengan baik. Modul dapat dikatakan baik jika di dalamnya menggunakan teori belajar yang dapat mendukung tercapainya kompetensi dasar. Teori belajar yang mengutamakan aktivitas siswa untuk memperoleh sendiri pengetahuannya adalah teori belajar konstruktivisme. Menurut Kaniawati (2010), Strategi yang menonjol dalam pembelajaran konstruktivistik antara lain strategi belajar kolaboratif, mengutamakan aktivitas siswa, mengenal kegiatan laboratorium, pengalaman lapangan, studi kasus, pemecahan masalah, diskusi, brainstorming, dan simulasi. Untuk menghasilkan modul praktikum yang menggunakan teori belajar konstruktivisme di dalamnya, maka dapat dikembangkan sebuah modul berbasis inkuiri yang langkah-langkah kegiatannya sesuai dengan teori konstruktivisme. Hal tersebut diperkuat oleh beberapa penelitian yang berkaitan diantaranya, Sukardiyono dan Wardani (2013) menyatakan bahwa modul fisika berbasis kerja laboratorium dengan pendekatan science process skills yang dikembangkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa, ketercapaian hasil belajar siswa tersebut berupa ketercapaian keterampilan proses sains siswa. Novianti (2013) menyatakan bahwa hasil penelitian yang didapat adalah keterlaksanaan penerapan modul berlangsung sangat baik, modul inkuiri efektif meningkatkan hasil belajar siswa dan persepsi siswa terhadap isi modul serta pembelajaran dengan bantuan modul sangat positif. Penelitian yang dilakukan oleh Fitria (2013) menyatakan bahwa hasil penelitian pengembangan menghasilkan produk berupa modul IPA terpadu berbasis inkuiri terbimbing yang layak dengan hasil peningkatan keterampilan proses sains yang diperoleh nilai gain skor 0,3<g<0,7 sehingga kategori peningkatnya adalah sedang. METODE Penelitian ini menggunakan metode Research and Development atau R & D, metode penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan suatu produk berupa modul praktikum berbasis inkuiri. Uji efektivitas dari modul yang dikembangkan dilakukan dengan penelitian pre-eksperimental yaitu dengan bentuk Desain One-Group Pretest-Posttest Design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa SMA Negeri 1 Bukit kelas X semester genap tahun pelajaran 2014/2015. Sampel uji coba modul adalah siswa kelas X 2 yang berjumlah 24 orang dan sampel uji coba efektivitas modul adalah siswa kelas X 1 juga berjumlah 24 orang. Kelompok sampel uji coba modul ditentukan dengan teknik simple random sampling yaitu penentuan kelompok sampel karena populasi homogen. 125 JPSI-Vol.04, No.02, hlm.124-129, 2016

HASIL DAN PEMBAHASAN 1) Hasil Analisis Data Terhadap Angket Penilaian Modul Oleh Ahli Materi Hasil analisis data yang dilakukan terhadap angket penilaian modul oleh ahli materi disajikan dalam Gambar 1 100,00 80,00 60,00 40,00 20,00 0,00 Penilaian Modul Oleh Ahli Materi Isi Penyajian Bahasa Pendekatan Berbasis Inkuiri 87,50 100,00 100,00 87,50 Gambar 1. Hasil Analisis Data Terhadap Angket Penilaian Modul Oleh Ahli Materi Lembar validasi yang diberikan kepada ahli materi mencakup penilaian terhadap aspek kelayakan isi, kelayakan penyajian, kelayakan bahasa dan kelayakan pendekatan berbasis inkuiri. Berdasarkan Gambar 1, rata-rata skor yang diberikan oleh ahli materi terhadap aspek-aspek tersebut berada dalam kriteria sangat baik. Menurut Setiawati (2013) modul yang mendapat skor dengan kriteria sangat baik dapat digunakan untuk uji coba. 2) Hasil Analisis Data Terhadap Angket Penilaian Modul Oleh Ahli Media Hasil analisis data yang dilakukan terhadap angket penilaian modul oleh ahli media disajikan dalam Gambar 2. 100,00 80,00 60,00 40,00 20,00 0,00 Penilaian Modul Oleh Ahli Media Format Outline Cover 93,75 91,67 91,67 Gambar 2. Hasil Analisis Data Terhadap Angket Penilaian Modul Oleh Ahli Materi Berdasarkan Gambar 2, penilaian terhadap modul oleh ahli media dibagi kedalam tiga bagian, yaitu penilaian terhadap format, outline dan cover. Skor rata-rata yang diberikan oleh ahli media terhadap ketiga bagian tersebut adalah lebih dari 80%. Menurut Sugiyono (2009) jumlah skor hasil persentase persepsi validator lebih dari 80% berada dalam kriteria sangat baik. Sehingga modul sebagai suatu media telah dapat digunakan untuk di uji coba. Hafizul Furqan: Pengembangan Modul Paktikum... 126

3) Hasil Analisis Data Terhadap Angket Penilaian Modul Oleh Guru Hasil analisis data terhadap angket penilaian modul oleh guru disajikan dalam Gambar 3. Penilaian Modul Oleh Guru 100,00% 80,00% 60,00% 40,00% 20,00% 0,00% Tampilan Penyajian Materi Manfaat 91,67% 93,75% 90% Gambar 3. Hasil Analisis Terhadap Angket Penilaian Modul Oleh Guru Berdasarkan Gambar 3, penilaian guru terhadap modul dibagi kedalam tiga bagian. Penilaian guru yang pertama adalah terhadap tampilan modul, skor rata-rata yang diperoleh adalah 91,67% dan termasuk kriteria sangat baik. Skor rata-rata yang diperoleh untuk penyajian materi adalah 93,75% dan termasuk kriteria sangat baik. Untuk penilaian terhadap manfaat modul, skor ratarata yang diperoleh dari penilaian guru adalah 90% dan termasuk kriteria sangat baik. Sehingga dapat disimpulkan bahwa modul dapat digunakan untuk uji pemakaian. 4) Hasil Analisis Terhadap Angket Penilaian Modul Oleh Siswa Respon yang diberikan oleh siswa terhadap modul yang dikembangkan secara lengkap dapat dilihat pada Gambar 4. 100 80 60 40 20 0 Penilaian Modul Oleh Siswa Sangat Positif Positif Negatif Sangat Negatif 57,08 27,08 10 5,83 Gambar 4 Rincian Respon Siswa untuk Setiap Alternatif Jawaban Berdasarkan Gambar 4, penilaian siswa terhadap modul praktikum berbasis inkuiri adalah 57,08% memberikan penilaian sangat positif, 27,08% memberikan penilaian positif, 10% siswa menilai negatif, dan 5.83 % siswa menilai sangat negatif. Hal ini menunjukkan bahwa modul praktikum berbasis inkuiri yang dikembangkan dinilai positif oleh siswa. Menurut Kadhafi (2013) modul dengan kriteria positif, layak untuk digunakan. 127 JPSI-Vol.04, No.02, hlm.124-129, 2016

Hasil Keterampilan Proses Sains 120,00 100,00 Perbandingan Rata-Rata Pretest dan Posttest Rata- Rata 80,00 60,00 40,00 20,00 0,00 Mengam ati Menafsir kan Meramal kan Hipotesis Merenca nakan Percobaa n Menerap kan Konsep Berkomu nikasi Pretes 84,72 52,78 41,67 55,21 33,33 4,17 57,64 41,67 Postes 91,67 88,89 95,83 60,42 58,33 83,33 95,83 83,33 Gambar 5 Diagram Keterampilan Proses Sains Siswa Sebelum dan Setelah Penerapan Modul Per indikator Berdasarkan Gambar 5 dapat dilihat bahwa terjadi peningkatan keterampilan proses sains pada setiap indikator. Peningkatan yang paling menonjol setelah melakukan pembelajaran dengan menggunakan modul inkuiri adalah pada indikator melakukan percobaan, sebelum pembelajaran 4,17% dan setelah pembelajaran 83,33%. Hal ini terjadi karena siswa telah terlebih dahulu merencanakan sendiri percobaan yang mereka lakukan, sehingga pada saat melakukan percobaan siswa telah mengerti setiap langkah yang dilakukan. Selain itu, waktu yang disediakan untuk kegiatan melakukan percobaan lebih banyak dibandingkan kegiatan lainnya, sehingga siswa dapat melakukan percobaan dengan teliti. Penggunaan modul praktikum dengan langkah-langkah inkuiri terbukti mampu membimbing siswa untuk melakukan proses-proses ilmiah dalam kegiatan praktikumnya, sehingga keterampilan proses sains siswa dapat meningkat setelah penggunaan modul inkuiri. Menurut Siska (2013) hasil penelitiannya menunjukkan bahwa pada penerapan pembelajaran inkuiri mampu meningkatkan KPS siswa secara signifikan dengan nilai rata-rata 71,9%. 5) Uji Normalitas Hasil uji normalitas terhadap data hasil belajar siswa sebelum dan setelah menggunakan modul praktikum berbasis inkuiri diperlihatkan pada Tabel 1.5. Tabel 1 Hasil uji normalitas terhadap data hasil belajar siswa sebelum dan setelah menggunakan modul praktikum berbasis inkuiri No Data Hasil Belajar Siswa L Hitung L Tabel Keterangan 1 Sebelum 0,15 0,173 Normal 2 Setelah 0,12 0,173 Normal Tabel menunjukkan bahwa data hasil belajar siswa sebelum dan setelah menggunakan modul inkuiri terdistribusi normal karena L hitung < L tabel. 6) Uji Homogenitas Hasil uji homogenitas terhadap data hasil belajar siswa sebelum dan setelah menggunakan modul praktikum berbasis inkuiri diperlihatkan pada Tabel 1.6. Tabel 2 Hasil uji normalitas terhadap data hasil belajar siswa sebelum dan setelah menggunakan modul praktikum berbasis inkuiri S 2 sebelum S 2 sesudah F Hitung F Tabel Keterangan 125.68 66.98 1,87 2,02 Homogen Hafizul Furqan: Pengembangan Modul Paktikum... 128

Dari hasil uji homogenitas maka diperoleh data hasil belajar siswa sebelum dan setelah menggunakan modul inkuiri adalah homogen untuk taraf signifikansi (α) sebesar 0,05 dan dk1 = dk2 = 23 karena F hitung < F tabel. 7) Uji Statistik Hasil uji statistik terhadap data hasil belajar siswa sebelum dan setelah menggunakan modul praktikum berbasis inkuiri diperlihatkan pada Tabel 3. Tabel 3. Hasil uji hipotesis dengan uji-t berkorelasi terhadap data keterampilan proses sains dan hasil belajar siswa. t hitung t tabel Uji hipotesis Keterangan 10.61 1,714 Ho ditolak Terdapat perbedaan signifikan Nilai t tabel pada taraf kepercayaan 0,05 dan derajat kebebasan dk = 24 1 = 23 adalah sebesar 1,714. Oleh karena t hitung > t tabel yaitu 10,61 > 1,714 maka hipotesis nol (Ho) ditolak yang menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan pada hasil belajar sebelum dan setelah menggunakan modul inkuiri. KESIMPULAN Modul praktikum berbasis inkuiri telah berhasil dikembangkan. Berdasarkan hasil validasi dari tiga validator yaitu dosen ahli materi, dosen ahli media, dan guru diperoleh bahwa modul termasuk dalam kriteria sangat baik dan dapat digunakan dalam proses pembelajaran setelah dilakukan sedikit revisi. Respon peserta didik terhadap modul yang dikembangkan adalah sangat positif. Penerapan modul praktikum berbasis inkuiri dapat meningkatkan keterampilan proses sains dan hasil belajar siswa. Peningkatan KPS paling tinggi terjadi pada indikator meramalkan yaitu dengan N-gain sebesar 0,93% dan termasuk dalam kategori sangat tinggi. Sedangkan peningkatan N-gain terendah terjadi pada indikator memberikan hipotesis yaitu sebesar 0,12% dan termasuk dalam kategori rendah. Uji statistik dengan taraf signifikansi 0,05% menunjukkan nilai yang diperoleh yaitu 10,6 > 1,714 karena t hitung > t tabel maka dapat disimpulkan bahwa penerapan modul praktikum berbasis inkuiri dapat meningkatkan keterampilan proses sains dan hasil belajar siswa secara signifikan. DAFTAR PUSTAKA Anwar, I. 2010. Pengembangan Bahan Ajar. Bahan Kuliah Online. Bandung: Direktori UPI. Fitria, R.A, dkk. 2013. Pengembangan Modul IPA Terpadu Berbasis Pendekatan Inkuiri Terbimbing Dengan Tema Belajar Mikroskop Yang Mudah Dan Menyenangkan Untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Sains Siswa SMP/MTS. E-Journal Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam, (Online), Volume 2. (http://journal.student.uny.ac.id/jurnal/artikel/2556/66/335 diakses 2 September 2015). Kaniawati, I. 2010. Pengembangan Model Pembelajaran Fisika Berbasis Fenomena untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep, Keterampilan Proses Sains, dan Berpikir Tingkat Tinggi Pebelajar. Tesis tidak dipublikasi. Bandung: UPI. Novianty, I. 2013. Efektivitas Penerapan Modul Materi Analisis Elektrokimia Berbasis Inkuiri Terbimbing Terhadap Hasil Belajar Dan Persepsi Siswa Kelas Xi Semester 1 Kompetensi Keahlian Kimia Analisis Smkn 7 Malang. (Online), (http://jurnalonline.um.ac.id/data/artikel/artikeld5581b4a592e293dc0adbc 1F29354B44. pdf, diakses 1 September 2015). Setiawati, R. (2013). Pengembangan Modul Berbasis Inkuiri Terbimbing untuk Mengoptimalkan Sikap Ilmiah Peserta Didik pada Pokok Bahasan Listrik Dinamis di SMA N 8 Purworejo Kelas X Tahun Pelajaran 2012/2013. Jurnal Radiasi, 3(1). Sukardiyono dan Wardani, Y. 2013. Pengembangan Modul Fisika Berbasis Kerja Laboratorium dengan Pendekatan Science Process Skills Untuk meningkatkan Hasil Belajar Fisika. Jurnal Pendidikan Matematika dan Sains, (2). Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta. Khadafi. 2013. Pengembangan Modul Kesetimbangan Kimia Berbasis Inkuiri Terbimbing (Guided Inquiry) untuk SMK. (Online). (http://jurnalonline.um.ac.id/article/index.php?page.offset=10&page.total=73&page.size=10&p_id=37, diakses 5 September 2015). 129 JPSI-Vol.04, No.02, hlm.124-129, 2016