BAB V SIMPULAN DAN SARAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. mellitus (Perkeni, 2011). Secara umum hampir 80% prevalensi. diabetes mellitus adalah diabetes mellitus tipe 2.

PERENCANAAN PASIEN PULANG (DISCHARGE PLANNING) Mira Asmirajanti, SKp, MKep

BAB I PENDAHULUAN. gizi ganda, dimana masalah terkait gizi kurang belum teratasi namun telah

PANDUAN PENYULUHAN PADA PASIEN UPTD PUSKESMAS RAWANG BAB I PENDAHULUAN

BAB 1 PENDAHULUAN. komprehensif pada self-management, dukungan dari tim perawatan klinis,

I. PENDAHULUAN. yang dewasa ini prevalensinya semakin meningkat. Diperkirakan jumlah

PROGRAM PENDIDIKAN PASIEN DAN KELUARGA RSUP DR. M. DJAMIL PADANG 2013 DAFTAR ISI

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KETAATAN POLA MAKAN PENDERITA DIABETES MELLITUS DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SEI BESAR BANJARBARU

BAB 1 PENDAHULUAN. dimana dalam memberikan pelayanan menggunakan konsep multidisiplin.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I DEFENISI. Tujuan Discharge Planning :

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. akhir-akhir ini prevalensinya meningkat. Beberapa penelitian epidemiologi

BAB I PENDAHULUAN. adalah diabetes melitus (DM). Diabetes melitus ditandai oleh adanya

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. diabetes mellitus semakin meningkat. Diabetes mellitus. adanya kadar glukosa darah yang tinggi (hiperglikemia)

BAB 1 PENDAHULUAN. tertentu dalam darah. Insulin adalah suatu hormon yang diproduksi pankreas

BAB I PENDAHULUAN. Fluktuasi politik dan ekonomi saat ini mengakibatkan perubahan pada tingkat

BAB 1 PENDAHULUAN. Menurut ADA (American Diabetes Association) Tahun 2010, diabetes

Disease Management Program Untuk Diabetes Melitus pada Pelayanan Dokter Keluarga /Puskesmas

BAB I PENDAHULUAN. adalah suatu kondisi terganggunya metabolisme di dalam tubuh karena

BAB I PENDAHULUAN. menempati peringkat kedua dengan jumlah penderita Diabetes terbanyak setelah

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, secara

BAB I PENDAHULUAN. Diabetes Mellitus (DM) adalah gangguan metabolisme kronik yang

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan perawat adalah melaksanakan pendidikan kesehatan dalam

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA Tn. S DENGAN GANGGUAN SISTEM ENDOKRIN DIABETES MELLITUS PADA Ny.T DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PURWOSARI

I. PENDAHULUAN. Diabetes Melitus disebut juga the silent killer merupakan penyakit yang akan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Discharge planning merupakan salah satu elemen penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. metabolik dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena sekresi

DOKUMENTASI KEPERAWATAN Oleh Direktorat Bina Pelayanan Keperawatan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

kepatuhan dan menjalankan self care individu lanjut usia dengan Diabetes Melitus selama menjalani terapi hipoglikemi oral dan insulin?.

BAB I PENDAHULUAN. merealisasikan tercapainya Millenium Development Goals (MDGs) yang

Asuhan Keperawatan Pasien Rujuk Balik dengan Diabetes Mellitus di Instalasi Rawat Jalan. RSUD Kota Yogyakarta

BAB I PENDAHULUAN. menanggulangi penyakit dan kesakitannya. Dari data-data yang ada dapat

BAB I PENDAHULUAN. akibat insufisiensi fungsi insulin (WHO, 1999). Berdasarkan data dari WHO

BAB I PENDAHULUAN. Menurut World Health Organisation WHO (2014) prevalensi penyakit DM

Disampaikan Oleh: R. Siti Maryam, MKep, Ns.Sp.Kep.Kom 17 Feb 2014

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Meraih Derajat Sarjana S-1 Keperawatan. Disusun oleh ENY SULISTYOWATI J

BAB I PENDAHULUAN. sebagai masalah kesehatan global terbesar di dunia. Setiap tahun semakin

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. makanan, berkurangnya aktivitas fisik dan meningkatnya pencemaran / polusi

BAB I PENDAHULUAN. manusia di dunia. Penderita Diabetes Mellitus diperkirakan akan terus

BAB I PENDAHULUAN. disebabkan oleh kelainan sekresi insulin, ketidakseimbangan antara suplai dan

BAB I PENDAHULUAN. demografi, epidemologi dan meningkatnya penyakit degeneratif serta penyakitpenyakit

BAB II TINJAUAN TEORETIS. dan mencapai tujuan yang telah ditentukan (Herujito, 2001). mengandung arti control yang diterjemahkan ke dalam bahasa

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilakukan Rumah Sakit Umum Daerah Toto Kecamatan Kabila Kabupaten

BAB I PENDAHULUAN. pada seseorang yang disebabkan adanya peningkatan kadar glukosa darah

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Karakteristik Subjek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat berpengaruh terhadap kualitas hidup dari pasien DM sendiri.

I. PENDAHULUAN. cukup tinggi di dunia. World Health Organization (WHO) tahun 2003

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Diabetes Melitus (DM) merupakan kelompok penyakit metabolic dengan karakteristik

BAB I PENDAHULUAN. setelah India, Cina dan Amerika Serikat (PERKENI, 2011). Menurut estimasi

BAB 1 PENDAHULUAN. termasuk Indonesia (Krisnantuni, 2008). Diabetes melitus merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan jiwa adalah bagian dari kesehatan secara menyeluruh, bukan sekedar

BAB I PENDAHULUAN. dengan prevalensi obesitas nasional berdasarkan data Riskesdas 2007 adalah 19,1%.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Diabetes Melitus (DM) adalah suatu sindrom klinis kelainan metabolik

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Penyakit diabetes melitus (DM) adalah kumpulan gejala yang timbul pada

DETEKSI DINI DIABETES MELLITUS PADA IBU-IBU PKK SEBAGAI UPAYA PENCEGAHAN KEHAMILAN RESIKO TINGGI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Discharge Planning. menyatakan bahwa discharge planning merupakan proses

KELENGKAPAN PENGISIAN INDIKASI MEDIS PADA FORM/BLANGKO PERMINTAAN PEMERIKSAAN RADIOLOGI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB III METODE PENELITIAN. planning dan pelaksanaan edukasi oleh perawat pada. pasien diabetes mellitus di RSUD Kota Salatiga.

BAB 1 PENDAHULUAN. kelompok penyakit metabolic dengan karakteristik hiperglikemia yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. (lebih dari 60 tahun) diperkirakan mengalami peningkatan pada tahun 2000 hingga

LAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN MASYARAKAT

BAB I PENDAHULUAN. al.(2008) merujuk pada ketidaksesuaian metabolisme yang ditandai oleh

BAB 1 : PENDAHULUAN. dari 8,4 juta pada tahun 2000 menjadi sekitar 21,3 juta pada tahun Sedangkan

BAB I PENDAHULUAN. manifestasi berupa hilangnya toleransi kabohidrat (Price & Wilson, 2005).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Pada perkembangan zaman yang semakin berkembang khususnya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Diabetes adalah penyakit kronik yang terjadi ketika pankreas tidak bisa

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Era globalisai membawa pengaruh yang sangat besar tidak hanya dalam

LAMPIRAN 1. Instrumen Penelitian. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. dengan jumlah penderita 7,3 juta jiwa (International Diabetes Federation

BAB I PENDAHULUAN. kurang baik ataupun sakit. Kesehatan adalah kunci utama keadaan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Diabetes mellitus merupakan sindrom metabolik yang ditandai dengan

BAB I PENDAHULUAN. pada beberapa Negara industri maju dan Negara berkembang seperti

BAB I PENDAHULUAN. menjadi lemah ginjal, buta, menderita penyakit bagian kaki dan banyak

PENGETAHUAN DIABETES MELITUS DENGAN KADAR GULA DARAH PADA PASIEN DM TIPE 2

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 7 MANAJEMEN KOMUNIKASI DAN EDUKASI (MKE)

PANDUAN PENDIDIKAN PASIEN DAN KELUARGA

PANDUAN PELAKSANAAN MANAJER PELAYANAN PASIEN RUMAH SAKIT (HOSPITAL CASE MANAGER)

BAB I PENDAHULUAN. disebabkan karena adanya peningkatan kadar gula (glukosa) darah

PROBLEM ORIENTED MEDICAL RECORD (POMR) By: Raden Sanjoyo D3 Rekam Medis FMIPA Universitas Gadjah Mada

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Hubungan Pengetahuan, Sikap dan Perilaku Pasien Diabetes Mellitus di Rumah Sakit Immanuel Bandung dengan Terkontrolnya Kadar Glukosa Darah.

BAB I PENDAHULUAN. adalah profesi kesehatan yang berfokus pada individu,

BAB I PENDAHULUAN. makan, faktor lingkungan kerja, olah raga dan stress. Faktor-faktor tersebut

RIZKY KUSUMAWATI NPM PROGRAM STUDI D III KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN

BAB I PENDAHULUAN UKDW. insulin dan kerja dari insulin tidak optimal (WHO, 2006).

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PROLANIS (Program Pengelolaan Penyakit Kronis)

SKENARIO ROLE PLAY DISCHARGE PLANNING ( PERSIAPAN PASIEN PULANG )

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Penyakit diabetes mellitus ditetapkan oleh PBB sebagai penyakit tidak

Transkripsi:

99 BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Hasil penelitian mengungkapkan bahwa partisipan memahami discharge planning sebagai sarana untuk memberikan informasi tentang kebutuhan kesehatan berkelanjutan setelah pasien pulang dari rumah sakit. Diharapkan dengan adanya pelaksanaan discharge planning, pasien tetap melakukan perawatan di rumah sebagai pencegahan terjadinya kekambuhan ataupun komplikasi. Pelaksanaan discharge planning pada pasien diabetes mellitus di RSUD Kota Salatiga dimulai ketika pasien datang. Pengkajian dilakukan saat pasien datang dan sebelum pasien pulang melalui form Catatan Pasien Pulang. Selanjutnya hasil pengkajian digunakan sebagai acuan untuk merumuskan diagnosa. Perencanaan pasien pulang dirumuskan ketika pasien sudah mendapatkan rekomendasi pulang dari dokter. Perawat akan mempersiapkan pasien pulang dengan memberikan edukasi kepada pasien mengenai perawatan lanjutan di rumah. Dalam pelaksanaan perawatan selanjutnya perawat berkolaborasi dengan tenaga kesehatan lain yaitu Dokter, Ahli Gizi, serta Petugas Laboratorium. Terdapat pembagian tanggung jawab. Dokter memberikan tindakan 99

100 medis terhadap pasien, Ahli Gizi bertanggung jawab terhadap diet pasien, Petugas Laboratorium bertugas dalam pemeriksaan-pemeriksaan penunjang yang dibutuhkan pasien, sedangkan perawat lebih berperan dalam hal asuhan keperawatan kepada pasien. Penyuluhan kesehatan oleh perawat diberikan sebagai upaya untuk mendorong kemandirian pasien sehingga mampu mengelola kesehatannya secara mandiri. Ketika pasien pulang, dilakukan pendokumentasian dalam bentuk Catatan Pasien Pulang, akan tetapi dalam pelaksanaannya pendokumentasian pasien pulang masih kurang, yakni kepatuhan perawat dalam melakukan pendokumentasian Catatan Pasien Pulang. Penerapan empat pilar pengendalian diabetes melitus telah digunakan partisipan sebagai pedoman meliputi edukasi, terapi nutrisi medis, aktivitas fisik dan manajemen obat. (1) Edukasi yang diberikan kepada pasien meliputi edukasi mengenai pemantauan berkelanjutan yaitu edukasi mengenai pemantauan gula darah secara mandiri, serta informasi mengenai foot care. (2) Dalam hal terapi nutrisi perawat berkolaborasi dengan ahli gizi dalam memberikan penyuluhan diet sesuai dengan kebutuhan masing-masing pasien. (3) Aktivitas fisik diinformasikan melalui anjuran untuk melakukan olahraga secara teratur dan mengikuti senam diabetes. (4)

101 Selanjutnya terapi farmakologi meliputi penggunaan obatobatan dan insulin. Perawat mendapatkan tiga tantangan dalam melaksakan discharge planning pada pasien Diabetes Melitus yaitu dari pihak pasien, perawat itu sendiri, serta pihak rumah sakit. (1) Pihak pasien berupa perilaku pasien dalam manajemen penyakitnya secara mandiri turut berperan penting. Beberapa pasien tidak patuh terhadap perawatan lanjutan yang masih harus dilakukan di rumah. (2) Adanya motivasi dan persepsi yang berbeda dari tiap perawat dalam melaksanakan discharge planning. Partisipan menyadari pentingnya dilaksanakan discharge planning kepada pasien, akan tetapi ada perawat lain yang menganggap pelaksanaan edukasi melalui kegiatan discharge planning bukan sepenuhnya tanggung jawab perawat. Waktu juga menjadi tantangan bagi perawat dalam melaksanakan discharge planning. Beban kerja yang tinggi membuat discharge planning dilakukan disela-sela melaksanakan asuhan keperawatan pada pasien tanpa ada waktu khusus. (3) Rumah sakit tidak melihat discharge planning sebagai program prioritas. Pelaksanaannya pendidikan kesehatan kurang terprogram sehingga kurang adanya persiapan dalam penyampaian materi maupun media-media penunjang yang seharusnya dapat membantu pasien.

102 5.2 Saran 5.2.1 Bagi Rumah Sakit 5.2.2.1 Tersusunnya format pengkajian/instrumen pengkajian psikososial (diabetes melitus dan penyakit lain) sebagai panduan mengidentifikasi kebutuhan spesifik pasien dalam melakukan perawatan lanjutan di rumah. 5.2.2.2 Mengembangkan discharge planning sebagai program prioritas dari rumah sakit sehingga tersedia fasilitas-fasilitas penunjang seperti brosur maupun flipchart berisi informasi kesehatan untuk memfasilitasi tenaga kesehatan dalam memberikan discharge planning. 5.2.2.3 Mengadakan workshop tentang pentingnya discharge planning, untuk memperbaharui informasi tenaga kesehatan di rumah sakit, khususnya perawat. 5.2.3 Bagi Perawat 5.2.3.1 Memotivasi sesama perawat untuk melakukan discharge planning sesuai dengan standard yang digunakan di RSUD Kota Salatiga. 5.2.3.2 Dilaksanakan program kegiatan edukasi yang terencana, terorganisir, dan berkesinambungan

103 kepada pasien diabetes mellitus serta keluarga mengenai pengetahuan dan praktik perawatan lanjutan di rumah. 5.2.3.3 Seorang perawat seharusnya memiliki pengetahuan, kemampuan, dan pemahaman akan pentingnya memberikan discharge planning yang komprehensif, sehingga dapat memberikan motivasi dalam perubahan perilaku pasien untuk meningkatkan kualitas hidup pasien diabetes mellitus. 5.2.4 Bagi Peneliti Lain 5.2.4.1 Perlu dilakukan penelitian lanjutan yang melibatkan semua tim kesehatan yang terkait pelaksanaan discharge planning sebagai partisipan sehingga dapat diketahui peran serta tanggungjawab masingmasing tim kesehatan secara lebih spesifik. 5.2.4.2 Penelitian lanjutan untuk menggali lebih dalam tentang sikap dan perilaku pasien diabetes mellitus dalam hal kepatuhan pasien melakukan perawatan lanjutan di rumah.