Pertemuan ke-12. A.Tujuan Instruksional 1. Umum Setelah mengikuti matakuliah ini mahasiswa

dokumen-dokumen yang mirip
ALAT DAN MESIN PEMUPUKAN TANAMAN

ALAT DAN MESIN PEMUPUKAN Ahmad Tusi Jurusan Teknik Pertanian

Alat dan Mesin Pemupukan serta Pengendalian Gulma

Pertemuan ke-11. A.Tujuan Instruksional 1. Umum Setelah mengikuti matakuliah ini mahasiswa

Pertemuan ke-10. A.Tujuan Instruksional 1. Umum Setelah mengikuti matakuliah ini mahasiswa

ALAT DAN MESIN PENANAM

Pertemuan ke-14. A.Tujuan Instruksional 1. Umum Setelah mengikuti matakuliah ini mahasiswa

II. TINJAUAN PUSTAKA

broadcasting ) atau menancapkan biji di permukaan tanah.

Pertemuan ke-5. A.Tujuan Instruksional 1. Umum Setelah mengikuti matakuliah ini mahasiswa

II. TINJAUAN PUSTAKA

B. Pokok Bahasan : Peralatan Pengolahan Tanah. C. Sub Pokok Bahasan: Jenis-jenis alat pengolahan tanah I

LAMPIRAN I DATA PENGAMATAN. 1. Data Uji Kinerja Alat Penepung dengan Sampel Ubi Jalar Ungu

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS TEKNIK MESIN

IV. ANALISA PERANCANGAN

V. HASIL DAN PEMBAHASAN A. HASIL PENGUJIAN MODEL METERING DEVICE PUPUK

AGRIBISNIS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA

PENABUR PUPUK KANDANG

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

4 PENDEKATAN RANCANGAN. Rancangan Fungsional

Pertemuan ke-7. A.Tujuan Instruksional 1. Umum Setelah mengikuti matakuliah ini mahasiswa

Banyak jenis dari seed metering devices, namun secara garis besar dapat dibedakan menjadi : - horizontal feed / rotor metering devices - vertical

MENGENAL DAN MERAWAT MESIN PENYEMPROT

Pertemuan ke-8. A.Tujuan Instruksional 1. Umum Setelah mengikuti matakuliah ini mahasiswa

ALAT DAN MESIN PANEN PADI

III. METODOLOGI. Penelitian ini dimulai pada bulan Juni-Agustus 2014 dengan lokasi penelitian

TINJAUAN PUSTAKA Budidaya Tanaman Tebu Ratoon

IV. PENDEKATAN PERANCANGAN

TRAKTOR RODA-4. Klasifikasi. trakor roda-4. Konstruksi. Penggunaan traktor di pertanian

2 perbedaan mendasar mesin tanam

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

Masa berlaku: Alamat : Situgadung, Tromol Pos 2 Serpong, Tangerang Februari 2010 Telp. (021) /87 Faks.

Pertemuan ke-13. A.Tujuan Instruksional 1. Umum Setelah mengikuti matakuliah ini mahasiswa

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Sistem pengering pilihan

Rancangbangun Aplikator Kompos untuk Tebu Lahan Kering

ANALISA PERANCANGAN. Maju. Penugalan lahan. Sensor magnet. Mikrokontroler. Motor driver. Metering device berputar. Open Gate

Pertemuan ke-2. Setelah mengikuti matakuliah ini mahasiswa akan dapat menentukan jenis tenaga dan mesin

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

TINJAUAN PUSTAKA. pada permulaan abad ke-19 traktor dengan motor uap mulai diperkenalkan,

BAB III PROSES PERANCANGAN ROLLER CONVEYOR DI PT. MUSTIKA AGUNG TEKNIK

BAB III PERENCANAAN DAN PERHITUNGAN

BUDIDAYA CABAI PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA

BAB II PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH. guna. Alat/mesin pengerol pipa adalah alat/mesin yang digunakan untuk

II. TINJAUAN PUSTAKA

2. Mesin Frais/Milling

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

BAB IV ANALISA DAN PERHITUNGAN BAGIAN BAGIAN CONVEYOR

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN ALAT MESIN PERTANIAN

BAB II PEMBAHASAN MATERI. industri, tempat penyimpanan dan pembongkaran muatan dan sebagainya. Jumlah

III. METODE PENELITIAN

BAHAN DAN METODE. Adapun bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah tulang

Alat dan Mesin Penanam

MESIN PERTANIAN YANG DI GUNAKAN DI DESA TLOGOSADANG, KECAMATAN PACIRAN, KABUPATEN LAMONGAN. Nanda Kusuma Arum, Mahrus Ali

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Budidaya Sayuran

SISTEM MEKANIK MESIN SORTASI MANGGIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

JURNAL RONA TEKNIK PERTANIAN ISSN :

BAB 5 HASIL PERANCANGAN MESIN

TINJAUAN PUSTAKA. pada permulaan abad ke-19 traktor dengan motor uap mulai diperkenalkan,

BAB II LANDASAN TEORI

Sistem bahan bakar Sistem pelumasan

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Muhammadiyah Yogyakarta pada bulan Januari sampai Maret B. Penyiapan Bahan Bio-slurry

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Muhammadiyah Yogyakarta pada bulan Mei 2016 sampai bulan Agustus 2016.

RAMGANG BANGUN ALAT PEWAMAM DAN PEMUPUK

BAB II LANDASAN TIORI

V. MESIN PENGENTAL HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN

TINJAUAN PUSTAKA. komponen pada beberapa wadah yang berbeda sehingga masih tetap terpisah satu

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di Kebun Percobaan STIPER Dharma Wacana Metro,

alat dan mesin pengendali gulma

ANALISA KEMAMPUAN ANGKAT DAN UNJUK KERJA PADA OVER HEAD CONVEYOR. Heri Susanto

TINJAUAN PUSTAKA. Jagung

Gambar 15. Gambar teknik perontok padi hasil rancangan (O-Belt Thresher) 34

PENDEKATAN DESAIN Kriteria Desain dan Gambaran Umum Proses Pencacahan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. proses pertumbuhannya yaitu berkisar antara ºc dan baik di tanam pada

MODUL POMPA AIR IRIGASI (Irrigation Pump)

BAB III METODOLOGI Diagram Alur Produksi Mesin. Gambar 3.1 Alur Kerja Produksi Mesin

BAB III METODE PENELITIAN. PTT Padi Sawah. Penelitian ini dilakukan di Poktan Giri Mukti II, Desa

Pengolahan lahan merupakan salah satu hal yang penting, kegiatan bercocok tanam.

METODE PENELITIAN. Waktu dan Tempat

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

PENDEKATAN RANCANGAN Kriteria Perancangan Rancangan Fungsional Fungsi Penyaluran Daya

Jumlah serasah di lapangan

Lampiran 1. Data pengamatan hasil penelitian Jumlah mata pisau (pasang) Kapasitas efektif alat (buah/jam) 300,30 525,12 744,51

BAB II DASAR TEORI Sistem Transmisi

Sprinkler Tipe BIR Versi 1 Teknologi Tepat, Investasi Hemat

HASIL DAN PEMBAHASAN. Rancangan Prototipe Mesin Pemupuk

IV. PENDEKATAN DESAIN A. KRITERIA DESAIN B. DESAIN FUNGSIONAL

PENERAPAN KONSEP FLUIDA PADA MESIN PERKAKAS

BAB II DASAR TEORI. Mesin perajang singkong dengan penggerak motor listrik 0,5 Hp mempunyai

BAB II LANDASAN TEORI. panas. Karena panas yang diperlukan untuk membuat uap air ini didapat dari hasil

SKRIPSI / TUGAS AKHIR

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

III. METODE PENELITIAN

9. Pengetahuan Pompa Pemadam Kebakaran SUBSTANSI MATERI 9.1. Fungsi utama pada unit PKP-PK

Menembus Batas Kebuntuan Produksi (Cara SRI dalam budidaya padi)

DISAIN MESIN PENANAM DAN PEMUPUK JAGUNG TERINTEGRASI DENGAN TENAGA PENGGERAK TRAKTOR RODA DUA

LOGO MERITIA ARDYATI DANY PRATAMA PUTRA Oleh: Pembimbing: Ir. Minta Yuwana, MS Prof. Dr. Ir. Heru Setyawan, M.

Transkripsi:

Pertemuan ke-12 A.Tujuan Instruksional 1. Umum Setelah mengikuti matakuliah ini mahasiswa akan dapat menentukan jenis tenaga dan mesin peralatan yang layak untuk diterapkan di bidang pertanian. 2. Khusus Mahasiswa akan dapat menjelaskan jenis-jenis alat dan mesin yang dapat dipergunakan untuk pemupukan tanaman

B. Pokok Bahasan : Alat dan Mesin Pemupukan Tanaman C. Sub Pokok Bahasan: Alat Pemupukan dengan Sumber Tenaga Traktor

A.3. Alat pemupukan dengan sumber tenaga traktor Atas dasar pupuk yang dipergunakan, maka mesin dapat digolongkan menjadi 3, yaitu : 1. Alat penyebar pabuk (pupuk kandang) 2. Alat penyebar pupuk butiran 3. Alat penyebar pupuk cair dan gas

A.3.1. Alat penyebar rabuk (pupuk kandang) Fungsi alat ini membawa pupuk kandang ke lapang, menghancurkan dan menyebarkannya diatas tanah secara seragam. Penyebaran biasanya dilakukan sebelum pengolahan tanah pertama. Dalam operasinya alat berada dibelakang traktor. Biasanya alat beroda 2, tetapi ada juga yang beroda 4 sehingga dapat ditarik oleh traktor dan hewan. Tenaga untuk operasi alat berasal dari putaran roda bagian belakang melalui transmisi rantai atau Power Take Off (PTO) traktor.

Bagian-bagian penting dari alat dan kegunaannya : a. Kerangka : berguna untuk menahan beban, pada umumnya rabuk sangat berat sehingga diperlukan suatu kerangka yang kuat, tetapi bahannya sangat ringan sehingga tidak memberikan tambahan beban. b. Konveyor : berguna untuk mengangkut rabuk ke bagian kotak. Gerakan konveyor antara 2.54 sampai 7.62 cm untuk setiap menit. Kecepatan konveyor dapat diatur melalui pengungkit.

c. Beater : berfungsi menghancurkan bongkahanbongkahan rabuk menjadi bagian-bagian yang lebih halus, dan selanjutnya menyalurkannya ke Widespread device. d. Widespread device : berfungsi menyebarkan rabuk yang sudah halus kepermukaan tanah secara seragam. Alat ini terletak dibelakang bagian bawah pada kotak.

Keterangan: a tempat pupuk kandang b penyebar pupuk kandang (widespread) c konveyor penggerak pupuk d titik hubungan dengan pto e rantai transmisi/penyalur tenaga penggerak f roda trailer g penghancur pupuk kandang Gambar 45. Bagian dari alat penyebar pupuk kandang yang digerakkan dengan PTO traktor

A.3.2. Alat penyebar pupuk butiran Untuk mengurangi biaya operasi, alat pemupukan dapat digandengkan dengan alat penanaman dan penyiangan. Banyak alat penyebar benih dan pupuk menggunakan alat yang sama, dan ini akan menyebabkan kontak antara benih dan pupuk. Kontak antara benih dan pupuk sedapat mungkin dihindarkan, terutama yang berkonsentrasi tinggi, karena dapat terjadi kerusakan akibat garam.

Agar didapatkan pemupukan yang baik, karakteristik yang dipunyai pupuk butiran kering adalah : 1. Mudah dibersihkan 2. Memberikan tingkat pemakaian yang luas 3. Peka terhadap daya egitasi mekanis 4. Mempunyai tingkat korosi yang kecil

Peralatan penggunaan pupuk kering dapat digolongkan menjadi 2, yaitu : 1. Band Aplicator 2. Broadcast Aplicator Peralatan dari Band Aplicator terdiri dari bagianbagian : 1. Corong pemasukan (hopper) 2. Pengatur (matering device) 3. Tabung pengeluaran (drop tubes) 4. Pembuka alur (opener) 5. Saluran pupuk

Fungsi dari masing-masing bagian adalah : 1. Corong pemasukan : untuk menyalurkan dari alat ke tanah. 2. Pengatur : untuk mengatur jumlah pupuk yang dikeluarkan/diperlukan 3. Tabung pengeluaran : membawa pupuk yang keluar dari corong pemasukan kedalam tanah. 4. Pembuka alur : membuka tanah yang akan ditempati oleh pupuk. Alat pembuka ini dapat berupa pahat (chisel), pisau ataupun piring. 5. Saluran pupuk : untuk menyalurkan pupuk dan untuk memperoleh ketepatan penjatuhan pupuk diatas tanah.

Keterangan: a tempat pupuk b tempat benih c pengatur penjatuhan pupuk d pengatur penjatuhan benih e pembuka alur f pembuka alur tipe rantai g saluran pupuk h saluran benih pupuk benih Gambar 46. Alat pemupuk butiran yang digabungkan dengan penanaman yang ditarik traktor

Mekanisme pengaturan pengeluaran pupuk dapat dilakukan dengan menggunakan 3 cara : 1. Star Wheel : mekanisme pengeluaran pupuk disebabkan putaran roda bintang. Kecepatan pengeluaran tergantung dari kecepatan putaran dan lebar pembukaan. Corong pemasukan biasanya berkapasitas 45.4 kg 2. Auger : untuk mengatur pupuk pada corong horizontal. Tipe auger sangat menentukan kecepatan pengeluaran pupuk. 3. Feed wheel : digunakan pada corong pemasukan yang panjang

Cara Star Wheel Cara Auger ee b a f d c Keterangan: a tempat pupuk b auger c rantai transmisi d. roda penggerak e. poros pemutar f. pembawa pupuk Gambar 47. Dua jenis bentuk alat pengeluaran pupuk

Keterangan: a tempat pupuk b pengatur pupuk (broadcaster) c roda penggerak d roda gigi transmisi e roda gigi pemutar broadcaster f batang tarik ooleh traktor Gambar 48. Broadcast applicator

Alat penyebar pupuk dapat dibedakan menjadi : 1. Drop Tipe Distributor : Alat ini biasnya digandengkan dengan traktor secara mounted, corong pemasukannya mempunyai satu set lubang pengeluaran pada bagian bawah. Lubang-lubang tersebut dikontrol malalui lubang penggerak. Kapasitas pengeluaran pupuk biasanya antara 454 sampai 908 kg dengan lebar pengeluaran antara 2,44 sampai 3,66 m. Sumbu pemasukan dikendalikan oleh roda, dan kecepatan sumbu dipengaruhi pengeluaran pupuk.

2. Spin spreader : Alat ini mempunyai piringan untuk penyebaran pupuk. Pupuk diatur diatas piringan oleh rantai penahan melalui dasar corong pemasukan. Kecepatan pengeluaran pupuk tergantung dari kecepatan pemasukan pupuk, lebar penyebaran dan kecepatan alat. Pola penyebaran dipengaruhi oleh perputaran piringan. Kapasitas corong pemasukan dapat mencapai 10 ton, dengan sebaran dapat mencapai 18,29 m

A.3.3. Alat penyebar pupuk cair dan gas Penempatan pupuk cair dilakukan dengan 3 cara yaitu : 1. Penempatan di dalam permukaan tanah 2. Penempatan pada permukaan tanah Bagian-bagian penting dan kegunaan bagian adalah: a. Tangki : untuk membawa pupuk b. Pipa : untuk menyalurkan pupuk dari tangki ketanah c. Pisau : berguna untuk membuka tanah d. Pengatur : untuk mengatur tekanan sesuai keperluan.

Melalui daun atau langsung ketanah. Pemberian urea pada daun sudah sering dilakukan. Keterangan: a bentuk pisau pembuka alur b saluran pupuk cair c lubang pengeluaran d tangki pupuk anhydrous ammonia e roda pembantu Gambar 49. Bentuk pisau dan beberapa alat penyebar pupuk anhydrous ammonia

3. Penempatan dalam air irigasi : pupuk cair juga dapat disebarkan melalui air irigasi. Pemberian bersamaan dengan air irigasi sehingga dapat menghemat tenaga kerja dan alat. Kekurangan cara ini antara lain, hanya mungkin dilakukan bila tanaman memerlukan air dan kemungkinan penguapan pupuk melalui air. Ada 3 macam cara sistem pengaliran pupuk cair dari tangki ke bagian distribusi, yaitu (Gambar 50) : 1. Gravitasi (gaya berat) 2. Pompa 3. Tekanan udara

Sistem Pompa Sistem Gravitasi Sistem Tekanan Udara Keterangan: a pompa pupuk cair b kompressor c klep d saluran pupuk cair e pembuka alur f peembuka alur g pipa nozzle h nozzle i permukaan tanah Gambar 50. Beberapa cara pengaliran pupuk cair

Pokok bahasan yang akan di sampaikan pada pertemuan ke-13 adalah : Alat dan Mesin Panen Padi Sub pokok bahasan: Macam dan Jenis Alat/Mesin Panen Padi Sampai Jumpa Minggu Depan