PEMERINTAH KABUPATEN KETAPANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN KETAPANG NOMOR 14 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KABUPATEN KETAPANG

dokumen-dokumen yang mirip
PEMERINTAH KABUPATEN KETAPANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN KETAPANG NOMOR 13 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI KECAMATAN DAN KELURAHAN KABUPATEN KETAPANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KETAPANG NOMOR: 10 TAHUN 2008 PERATURAN DAERAH KABUPATEN KETAPANG NOMOR 10 TAHUN 2008 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA CILEGON TAHUN : 2008 NOMOR : 9 PERATURAN DAERAH KOTA CILEGON NOMOR 9 TAHUN 2008 TENTANG

PEMERINTAH KOTA GORONTALO

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WONOGIRI

PEMERINTAH KABUPATEN PROBOLINGGO

BUPATI WONOGIRI PERATURAN DAERAH KABUPATEN WONOGIRI NOMOR 26 TAHUN 2012

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA NOMOR 13 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEKADAU NOMOR 07 TAHUN 2007 TENTANG

TENTANG ORGANISASI SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KOTA SURABAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SURABAYA,

PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR 19 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KOTA BALIKPAPAN

LEMBARAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 91 TAHUN : 2008 SERI : D PERATURAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 10 TAHUN 2008 TENTANG

PEMERINTAH KOTA KEDIRI KEDIRI KEDIRI

PERATURAN DAERAH KOTA TEGAL

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR 9 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN DAERAH PROVINSI BANTEN NOMOR : 5 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN, ORGANISASI DAN TATA KERJA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA PROVINSI BANTEN

BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN BLORA NOMOR 7 TAHUN 2014 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WAKATOBI

NOMOR 5 TAHUN 2008 BUPATI MUSI RAWAS,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BOGOR

PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR 10 TAHUN 2008 TENTANG SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KOTA CIMAHI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI SIGI PROVINSI SULAWESI TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIGI NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG TAHUN 2012 NOMOR 10

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BOGOR PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOGOR

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR 9 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI SIDOARJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIDOARJO NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG

WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL

4. Undang Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Re

BUPATI MOJOKERTO PERATURAN DAERAH KABUPATEN MOJOKERTO NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2004 TENTANG PEDOMAN SATUAN POLISI PAMONG PRAJA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

*40931 PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA (PP) NOMOR 32 TAHUN 2004 (32/2004) TENTANG PEDOMAN SATUAN POLISI PAMONG PRAJA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BREBES NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG ORAGANISASI DAN TATA KERJA KECAMATAN DAN KELURAHAN KABUPATEN BREBES

Kecil dalam Lingkungan Daerah Propinsi Sumatera Selatan (Lembaran Negara RI Tahun 1956 Nomor 57, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 1091) ; 3.

LEMBARAN DAERAH KOTA BEKASI

BUPATI NGAWI PERATURAN BUPATI NGAWI NOMOR 37 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS, FUNGSI, KEWENANGAN, HAK DAN KEWAJIBAN SATUAN POLISI PAMONG PRAJA

PEMERINTAH KABUPATEN GRESIK

RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN LIMA PULUH KOTA NOMOR : 8 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN PONOROGO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PONOROGO NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KABUPATEN PONOROGO

PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA NOMOR 11 TAHUN 2011 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASURUAN NOMOR 14 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI SATUAN POLISI PAMONG PRAJA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2004 TENTANG PEDOMAN SATUAN POLISI PAMONG PRAJA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

RANCANGAN LEMBARAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA TAHUN 2011 NOMOR 11 PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA NOMOR 11 TAHUN 2011 TENTANG

RANCANGAN LEMBARAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA TAHUN 2011 NOMOR 10 PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG

PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KOTA BALIKPAPAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEPARA NOMOR 19 TAHUN 2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KABUPATEN JEPARA

Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KOTA BENGKULU dan WALIKOTA BENGKULU MEMUTUSKAN:

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERUYAN NOMOR 3 TAHUN 2007 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN SANGGAU

PEMERINTAH KABUPATEN KUTAI BARAT

BUPATI TABALONG PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TABALONG NOMOR 16 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN DAERAH KOTA SOLOK NOMOR : 18 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KOTA SOLOK

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR : 15 TAHUN 2008 SERI : D NOMOR : 4 PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR 15 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR 2 TAHUN 2005 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN ORGANISASI SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KOTA TASIKMALAYA

PEMERINTAH KOTA MADIUN PERATURAN DAERAH KOTA MADIUN NOMOR 06 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA

LEMBARAN DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT TAHUN 2008

PEMERINTAH KABUPATEN BOVEN DIGOEL

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2008 NOMOR 18 SERI D

PEMERINTAH KABUPATEN MERANGIN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BREBES NOMOR 4 TAHUN 2008 TENTANG POLA ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BREBES

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT

WALIKOTA BUKITTINGGI

PEMERINTAH KABUPATEN BURU

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERDANG BEDAGAI NOMOR 05 TAHUN 2005 T E N T A N G ORGANISASI SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KABUPATEN SERDANG BEDAGAI

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA TAHUN 2008 NOMOR 23

PEMERINTAH KOTA KEDIRI KEDIRI KEDIRI

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKULU SELATAN NOMOR : 05 TAHUN 2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KECAMATAN DALAM KABUPATEN BENGKULU SELATAN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LABUHANBATU SELATAN

PERATURAN DAERAH KOTA PARIAMAN NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG PEMBENTUKAN SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA

PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 40 TAHUN 2011 TENTANG

PEMERINTAH KOTA BATU

PEMERINTAH KABUPATEN BOJONEGORO

BUPATI BANYUWANGI SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUWANGI NOMOR 17 TAHUN 2011 TENTANG SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KABUPATEN BANYUWANGI

PEMERINTAH KABUPATEN BENGKALIS

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KALIMANTAN BARAT,

PEMERINTAH KABUPATEN KETAPANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN KETAPANG NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DINAS DAERAH KABUPATEN KETAPANG

LEMBARAN DAERAH KOTA SOLOK NOMOR 10 TAHUN 2012 PERATURAN DAERAH KOTA SOLOK NOMOR 10 TAHUN 2012 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN BARITO UTARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN BARITO UTARA NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA

BUPATI NGAWI PERATURAN DAERAH KABUPATEN NGAWI NOMOR 18 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA

LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG TAHUN 2006 NOMOR 4 SERI D

PERATURAN DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT NOMOR 9 TAHUN 2012 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA PROVINSI SUMATERA BARAT

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TAPIN NOMOR 07 TAHUN 2003 TENTANG PEMBENTUKAN, ORGANISASI DAN TATA KERJA KANTOR SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KABUPATEN TAPIN

PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2007 NOMOR 9 SERI D

PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR 3 TAHUN 2005 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN ORGANISASI KECAMATAN DALAM LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA TASIKMALAYA

LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG

PEMERINTAH KOTA TANJUNGPINANG PERATURAN DAERAH KOTA TANJUNGPINANG NOMOR TAHUN 2009

PERATURAN DAERAH KOTA PONTIANAK NOMOR 1 TAHUN 2005 TENTANG PEMBENTUKAN SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KOTA PONTIANAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KABUPATEN PARIGI MOUTONG

LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN DAERAH KOTA SEMARANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR : 8 TAHUN 2008 PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN LAMONGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMONGAN NOMOR 09 TAHUN 2008 TENTANG

2011, No Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan P

PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR 4 TAHUN 2005 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN ORGANISASI KELURAHAN DALAM LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA TASIKMALAYA

PEMERINTAH KABUPATEN LINGGA

PEMERINTAH KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASURUAN NOMOR 3 TAHUN 2013 TENTANG SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KABUPATEN PASURUAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Transkripsi:

PEMERINTAH KABUPATEN KETAPANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN KETAPANG NOMOR 14 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KABUPATEN KETAPANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KETAPANG, Menimbang : a. bahwa dalam rangka penyelenggaraan Otonomi Daerah sebagai pelaksanaan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah perlu ditetapkan Peraturan Daerah sebagai implementasinya; b. bahwa dengan diterbitkannya Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah, maka Peraturan Daerah Nomor 13 Tahun 2005 tentang Pembentukan Organisasi Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Ketapang perlu disesuaikan dan dibentuk Peraturan Daerah yang baru; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Daerah tentang Organisasi Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Ketapang; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 27 Tahun 1959 tentang Penetapan Undang-

Undang Darurat Nomor 3 Tahun 1953 tentang Pembentukan Daerah Tingkat II di Kalimantan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1953 Nomor 9) sebagai Undang-Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1959 Nomor 72, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1820); 2. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1974 Nomor 55, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3041) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3890); 3. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 53,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4389); 4. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang- Undang Nomor 12 Tahun 2008

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844); 5. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438); 6. Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 2003 tentang Wewenang Pengangkatan, Pemindahan dan Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 15, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4263 ); 7. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pedoman Satuan Polisi Pamong Praja (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 112, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4428); 8. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 4737); 9. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741); 10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 26 Tahun 2005 tentang Pedoman Prosedur Tetap Operasional Satuan Polisi Pamong Praja; 11. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 57 Tahun 2007 tentang Petunjuk Teknis Penataan Organisasi Perangkat Daerah. Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN KETAPANG dan BUPATI KETAPANG MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG ORGANISASI SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KABUPATEN KETAPANG. BAB I KETENTUAN UMUM

Pasal 1 Dalam Peraturan Daerah ini, yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Kabupaten Ketapang. 2. Bupati adalah Bupati Ketapang. 3. Pemerintahan Daerah adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh Pemerintah Daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah menurut azas Otonomi dan tugas pembantuan dengan prinsip otonomi seluas-luasnya dalam sistem dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945. 4. Pemerintah Daerah adalah Bupati dan Perangkat Daerah sebagai unsur Penyelenggara Pemerintahan Daerah. 5. Perangkat Daerah Kabupaten adalah unsur Pembantu Bupati dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah yang terdiri dari sekretariat daerah, sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, dinas daerah, lembaga teknis daerah, kecamatan dan kelurahan, serta satuan polisi pamong praja. 6. Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah Kabupaten Ketapang. 7. Satuan Polisi Pamong Praja adalah Perangkat Pemerintah Daerah dalam memelihara dan menyelenggarakan ketentraman masyarakat dan ketertiban umum serta menegakkan Peraturan Daerah, Peraturan Bupati, dan Keputusan Bupati. 8. Polisi Pamong Praja adalah Aparatur Pemerintah Daerah yang melaksanakan tugas Kepala Organisasi dalam memelihara dan menyelenggarakan ketentraman masyarakat, ketertiban umum, dan menegakkan Peraturan Daerah, Peraturan Bupati, dan Keputusan Bupati.

9. Ketentraman Masyarakat dan Ketertiban Umum adalah suatu keadaan dinamis yang memungkinkan Pemerintah, Pemerintah Daerah, dan Masyarakat dapat melaksanakan kegiatannya dengan tentram, tertib, dan teratur. 10. Eselon adalah tingkatan jabatan struktural. 11. Kelompok jabatan fungsional adalah kelompok pegawai negeri sipil yang diberi tugas, wewenang dan hak secara penuh oleh pejabat yang berwenang untuk melaksanakan kegiatan sesuai dengan profesinya dalam rangka mendukung kelancaran tugas. BAB II PEMBENTUKAN Pasal 2 Dengan peraturan daerah ini dibentuk organisasi satuan polisi pamong praja. BAB III SUSUNAN, KEDUDUKAN, DAN TUGAS POKOK Bagian Pertama Susunan Organisasi Pasal 3 (1) Satuan Polisi Pamong Praja sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 terdiri dari : a. kepala; b. sub bagian tata usaha; c. seksi pengendalian operasional; d. seksi pengembangan kapasitas; e. seksi pemeriksaan dan penyidikan; f. kelompok jabatan fungsional.

(2) Pada satuan polisi pamong praja dapat dibentuk jabatan fungsional sesuai dengan beban kerja dan kebutuhan organisasi. (3) Bagan susunan organisasi satuan polisi pamong praja sebagaimana tercantum pada lampiran yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari peraturan daerah ini. Bagian Kedua Kedudukan Pasal 4 Satuan polisi pamong praja dipimpin oleh seorang kepala dan berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada bupati melalui sekretaris daerah. Bagian Ketiga Tugas Pokok Pasal 5 Satuan polisi pamong praja mempunyai tugas memelihara dan menyelenggarakan ketentraman dan ketertiban umum, menegakkan peraturan daerah, peraturan bupati, dan keputusan bupati. Pasal 6 (1) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5, satuan polisi pamong praja menyelenggarakan fungsi : a. penyusunan program dan pelaksanaan ketentraman dan ketertiban umum, penegakkan peraturan daerah, peraturan bupati, dan keputusan bupati; b. pelaksanaan kebijakan pemeliharaan dan penyelenggaraan ketentraman dan ketertiban umum di daerah; c. pelaksanaan kebijakan penegakkan peraturan daerah, peraturan bupati, dan keputusan bupati;

d. pelaksanaan koordinasi pemeliharaan dan penyelenggaraan ketentraman dan ketertiban umum serta penegakkan peraturan daerah, peraturan bupati, dan keputusan bupati dengan aparat kepolisian negara, penyidik pegawai negeri sipil (ppns) dan atau aparatur lainnya; e. pengawasan terhadap masyarakat agar mematuhi dan mentaati peraturan daerah, peraturan bupati, dan keputusan bupati; (2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 dan penyelenggaraan fungsi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (1), satuan polisi pamong praja mempunyai wewenang, hak dan kewajiban. (3) Hak, wewenang dan kewajiban sebagaimana dimaksud pada Pasal 6 ayat (2) di atur lebih lanjut dengan peraturan bupati. BAB IV ESELONERING Pasal 7 (1) Kepala satuan polisi pamong praja merupakan jabatan struktural eselon IIIa. (2) Kepala sub Bagian dan Kepala Seksi Satuan Polisi Pamong Praja merupakan jabatan struktural eselon IVa. BAB V KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL Pasal 8 Pada kantor satuan polisi pamong praja dapat ditempatkan pegawai negeri sipil dalam jabatan fungsional sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. BAB VI

KEPEGAWAIAN Pasal 9 (1) Pejabat eselon III pada satuan polisi pamong praja diangkat, dipindahkan dan diberhentikan oleh bupati. (2) Pejabat eselon IV pada satuan polisi pamong praja dapat diangkat, dipindahkan dan diberhentikan oleh sekretaris daerah atas pelimpahan wewenang bupati. Pasal 10 Ketentuan ketentuan lain mengenai kepegawaian diatur dan ditentukan tersendiri sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. BAB VII KETENTUAN PERALIHAN Pasal 11 Pada saat berlakunya peraturan daerah ini, pejabat yang ada tetap melaksanakan tugasnya sampai ditetapkan pejabat yang baru berdasarkan peraturan daerah ini. Pasal 12 Pada saat Peraturan daerah ini mulai berlaku, semua peraturan pelaksanaan dari Peraturan Daerah Nomor 13 Tahun 2005 tentang Pembentukan Organisasi Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Ketapang (Lembaran Daerah Kabupaten Ketapang Tahun 2005 Nomor 13), dinyatakan masih tetap berlaku sepanjang belum diganti dan tidak bertentangan dengan ketentuan peraturan daerah ini. BAB VIII

KETENTUAN PENUTUP Pasal 13 Rincian tugas, fungsi, tata kerja, pengangkatan, pemberhentian, pendidikan dan pelatihan, pakaian dinas, perlengkapan dan peralatan operasional, kerja sama dan koordinasi pembinaan serta pembiayaan satuan polisi pamong praja sebagaimana dimaksud dalam peraturan daerah ini ditetapkan lebih lanjut dengan peraturan bupati. Pasal 14 Pada saat peraturan daerah ini mulai berlaku, maka Peraturan Daerah Nomor 13 Tahun 2005 tentang Pembentukan Organisasi Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Ketapang (Lembaran Daerah Kabupaten Ketapang Tahun 2005 Nomor 13) dicabut dan dinyatakan tidak berlaku. Pasal 15 Peraturan daerah ini mulai berlaku pada tanggal di undangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan peraturan daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Ketapang. Ditetapkan di Ketapang pada tanggal 6 Oktober 2008 BUPATI KETAPANG, ttd. MORKES EFFENDI

Diundangkan di Ketapang pada tanggal 6 Oktober 2008 SEKRETARIS DAERAH KETAPANG, ttd. BACHTIAR LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KETAPANG TAHUN 2008 NOMOR 14 Salinan Sesuai dengan aslinya Asisten Sekretaris Daerah Bidang Pemerintahan F. SUNGKALANG

PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN KETAPANG NOMOR 14 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KABUPATEN KETAPANG I. UMUM Bahwa dengan terbitnya Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah telah mengubah sistem Pemerintahan dari yang semula Sentralistik menjadi Desentralistik. Sebagai implementasi dan penyempurnaan pelaksanaannya telah terbit Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah dilengkapi dengan Keputusan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 57 Tahun 2007 tanggal 23 Oktober 2007 tentang Petunjuk Teknis Penataan Organisasi Perangkat Daerah. Untuk melaksanakan ketentuan tersebut di atas, maka Peraturan Daerah Nomor 13 Tahun 2005 tentang Pembentukan Organisasi Satuan Polisi Pamong Praja perlu segera disesuaikan sebagaimana diamanatkan dalam Peraturan Perundang-undangan tersebut.

Dalam rangka mengantisipasi perkembangan dan dinamika kegiatan masyarakat seirama dengan tuntutan era globalisasi dan otonomi daerah, maka kondisi ketentraman masyarakat dan ketertiban umum yang kondusif merupakan suatu kebutuhan mendasar bagi seluruh masyarakat untuk meningkatkan mutu kehidupannya. Berdasarkan ketentuan Pasal 27 huruf e Undang- Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, Kepala Daerah mempunyai kewajiban menegakkan Peraturan Perundang-undangan dan memelihara ketentraman masyarakat dan ketertiban umum. Selanjutnya Pasal 148 ayat (1), menyatakan bahwa dalam rangka menegakkan Peraturan Daerah dan menyelenggarakan ketentraman masyarakat dan ketertiban umum, dibentuk Satuan Polisi Pamong Praja. Untuk mengoptimalkan kinerja Satuan Polisi Pamong Praja, perlu dibentuk kelembagaan yang handal, sehingga tujuan terwujudnya kondisi daerah yang tentram dan tertib dapat direalisasikan. Munculnya gangguan ketentraman masyarakat dan ketertiban umum serta timbulnya pelanggaran Peraturan Daerah identik dengan kepadatan jumlah penduduk disuatu daerah. Untuk itu tipelogi Satuan Polisi Pamong Praja berdasarkan pada jumlah penduduk. II. PASAL DEMI PASAL Pasal 1

Pasal 2 Pasal 3 Pasal 4 Pasal 5 Cukup jelas Pasal 6 Pasal 7 Pasal 8 Pasal 9 Pasal 10 Pasal 11 Cukup jelas. Pasal 12 Rincian Tugas, Fungsi dan Tata Kerja disusun dan ditetapkan dengan Peraturan Bupati setelah Peraturan Daerah ini ditetapkan, hal ini sesuai dengan amanat pasal 2 ayat (3) Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang organisasi Perangkat Daerah. Pasal 13

Pasal 14 Cukup jelas. Pasal 15 Cukup jelas. TAMBAHAN LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KETAPANG TAHUN 2008 NOMOR 4

LEMBARAN DAEARAH KABUPATEN KETAPANG NOMOR 14 TAHUN 2008 PERATURAN DAERAH KABUPATEN KETAPANG NOMOR 14 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KABUPATEN KETAPANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KETAPANG, Menimbang : a. bahwa dalam rangka penyelenggaraan Otonomi Daerah sebagai pelaksanaan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah perlu ditetapkan Peraturan Daerah sebagai implementasinya; d. bahwa dengan diterbitkannya Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah, maka Peraturan Daerah Nomor 13 Tahun 2005 tentang Pembentukan Organisasi Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Ketapang perlu disesuaikan dan dibentuk Peraturan Daerah yang baru; e. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Daerah tentang Organisasi Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Ketapang;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 27 Tahun 1959 tentang Penetapan Undang- Undang Darurat Nomor 3 Tahun 1953 tentang Pembentukan Daerah Tingkat II di Kalimantan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1953 Nomor 9) sebagai Undang-Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1959 Nomor 72, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1820); 2. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1974 Nomor 55, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3041) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3890); 3. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 53,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4389); 4. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437)

sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang- Undang Nomor 12 Tahun 2008 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844); 5. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438); 6. Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 2003 tentang Wewenang Pengangkatan, Pemindahan dan Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 15, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4263 ); 7. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pedoman Satuan Polisi Pamong Praja (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 112, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4428); 8. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737); 9. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741); 10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 26 Tahun 2005 tentang Pedoman Prosedur Tetap Operasional Satuan Polisi Pamong Praja; 11. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 57 Tahun 2007 tentang Petunjuk Teknis Penataan Organisasi Perangkat Daerah. Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN KETAPANG dan BUPATI KETAPANG MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG ORGANISASI SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KABUPATEN KETAPANG. BAB I KETENTUAN UMUM

Pasal 1 Dalam Peraturan Daerah ini, yang dimaksud dengan : 1 Daerah adalah Kabupaten Ketapang. 2. Bupati adalah Bupati Ketapang. 3. Pemerintahan Daerah adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh Pemerintah Daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah menurut azas Otonomi dan tugas pembantuan dengan prinsip otonomi seluas-luasnya dalam sistem dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945. 4. Pemerintah Daerah adalah Bupati dan Perangkat Daerah sebagai unsur Penyelenggara Pemerintahan Daerah. 5. Perangkat Daerah Kabupaten adalah unsur Pembantu Bupati dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah yang terdiri dari sekretariat daerah, sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, dinas daerah, lembaga teknis daerah, kecamatan dan kelurahan, serta satuan polisi pamong praja. 6. Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah Kabupaten Ketapang. 7. Satuan Polisi Pamong Praja adalah Perangkat Pemerintah Daerah dalam memelihara dan menyelenggarakan ketentraman masyarakat dan ketertiban umum serta menegakkan Peraturan Daerah, Peraturan Bupati, dan Keputusan Bupati. 8. Polisi Pamong Praja adalah Aparatur Pemerintah Daerah yang melaksanakan tugas Kepala Organisasi dalam memelihara dan menyelenggarakan ketentraman masyarakat, ketertiban umum, dan menegakkan Peraturan Daerah, Peraturan Bupati, dan Keputusan Bupati.

9. Ketentraman Masyarakat dan Ketertiban Umum adalah suatu keadaan dinamis yang memungkinkan Pemerintah, Pemerintah Daerah, dan Masyarakat dapat melaksanakan kegiatannya dengan tentram, tertib, dan teratur. 10. Eselon adalah tingkatan jabatan struktural. 11. Kelompok jabatan fungsional adalah kelompok pegawai negeri sipil yang diberi tugas, wewenang dan hak secara penuh oleh pejabat yang berwenang untuk melaksanakan kegiatan sesuai dengan profesinya dalam rangka mendukung kelancaran tugas. BAB II PEMBENTUKAN Pasal 2 Dengan peraturan daerah ini dibentuk organisasi satuan polisi pamong praja. BAB III SUSUNAN, KEDUDUKAN, DAN TUGAS POKOK Bagian Pertama Susunan Organisasi Pasal 3 (1) Satuan Polisi Pamong Praja sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 terdiri dari : a. kepala; b. sub bagian tata usaha; c. seksi pengendalian operasional; d. seksi pengembangan kapasitas; e. seksi pemeriksaan dan penyidikan;

f. kelompok jabatan fungsional. (2) Pada satuan polisi pamong praja dapat dibentuk jabatan fungsional sesuai dengan beban kerja dan kebutuhan organisasi. (3) Bagan susunan organisasi satuan polisi pamong praja sebagaimana tercantum pada lampiran yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari peraturan daerah ini. Bagian Kedua Kedudukan Pasal 4 Satuan polisi pamong praja dipimpin oleh seorang kepala dan berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada bupati melalui sekretaris daerah. Bagian Ketiga Tugas Pokok Pasal 5 Satuan polisi pamong praja mempunyai tugas memelihara dan menyelenggarakan ketentraman dan ketertiban umum, menegakkan peraturan daerah, peraturan bupati, dan keputusan bupati. Pasal 6 (1) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5, satuan polisi pamong praja menyelenggarakan fungsi : a. penyusunan program dan pelaksanaan ketentraman dan ketertiban umum, penegakkan peraturan daerah, peraturan bupati, dan keputusan bupati; b. pelaksanaan kebijakan pemeliharaan dan penyelenggaraan ketentraman dan ketertiban umum di daerah;

c. pelaksanaan kebijakan penegakkan peraturan daerah, peraturan bupati, dan keputusan bupati; d. pelaksanaan koordinasi pemeliharaan dan penyelenggaraan ketentraman dan ketertiban umum serta penegakkan peraturan daerah, peraturan bupati, dan keputusan bupati dengan aparat kepolisian negara, penyidik pegawai negeri sipil (ppns) dan atau aparatur lainnya; e. pengawasan terhadap masyarakat agar mematuhi dan mentaati peraturan daerah, peraturan bupati, dan keputusan bupati; (2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 dan penyelenggaraan fungsi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (1), satuan polisi pamong praja mempunyai wewenang, hak dan kewajiban. (3) Hak, wewenang dan kewajiban sebagaimana dimaksud pada Pasal 6 ayat (2) di atur lebih lanjut dengan peraturan bupati. BAB IV ESELONERING Pasal 7 (1) Kepala satuan polisi pamong praja merupakan jabatan struktural eselon IIIa. (2) Kepala sub Bagian dan Kepala Seksi Satuan Polisi Pamong Praja merupakan jabatan struktural eselon IVa. BAB V KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL Pasal 8 Pada kantor satuan polisi pamong praja dapat ditempatkan pegawai negeri sipil dalam jabatan fungsional sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. BAB VI

KEPEGAWAIAN Pasal 9 (1) Pejabat eselon III pada satuan polisi pamong praja diangkat, dipindahkan dan diberhentikan oleh bupati. (2) Pejabat eselon IV pada satuan polisi pamong praja dapat diangkat, dipindahkan dan diberhentikan oleh sekretaris daerah atas pelimpahan wewenang bupati. Pasal 10 Ketentuan ketentuan lain mengenai kepegawaian diatur dan ditentukan tersendiri sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. BAB VII KETENTUAN PERALIHAN Pasal 11 Pada saat berlakunya peraturan daerah ini, pejabat yang ada tetap melaksanakan tugasnya sampai ditetapkan pejabat yang baru berdasarkan peraturan daerah ini. Pasal 12 Pada saat Peraturan daerah ini mulai berlaku, semua peraturan pelaksanaan dari Peraturan Daerah Nomor 13 Tahun 2005 tentang Pembentukan Organisasi Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Ketapang (Lembaran Daerah Kabupaten Ketapang Tahun 2005 Nomor 13), dinyatakan masih tetap berlaku sepanjang belum diganti dan tidak bertentangan dengan ketentuan peraturan daerah ini. BAB VIII

KETENTUAN PENUTUP Pasal 13 Rincian tugas, fungsi, tata kerja, pengangkatan, pemberhentian, pendidikan dan pelatihan, pakaian dinas, perlengkapan dan peralatan operasional, kerja sama dan koordinasi pembinaan serta pembiayaan satuan polisi pamong praja sebagaimana dimaksud dalam peraturan daerah ini ditetapkan lebih lanjut dengan peraturan bupati. Pasal 14 Pada saat peraturan daerah ini mulai berlaku, maka Peraturan Daerah Nomor 13 Tahun 2005 tentang Pembentukan Organisasi Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Ketapang (Lembaran Daerah Kabupaten Ketapang Tahun 2005 Nomor 13) dicabut dan dinyatakan tidak berlaku. Pasal 15 Peraturan daerah ini mulai berlaku pada tanggal di undangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan peraturan daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Ketapang. Ditetapkan di Ketapang pada tanggal 6 Oktober 2008 BUPATI KETAPANG, ttd. MORKES EFFENDI

Diundangkan di Ketapang pada tanggal 6 Oktober 2008 SEKRETARIS DAERAH KETAPANG, ttd. BACHTIAR LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KETAPANG TAHUN 2008 NOMOR 14 Salinan Sesuai dengan aslinya Asisten Sekretaris Daerah Bidang Pemerintahan F. SUNGKALANG

PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN KETAPANG NOMOR 14 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KABUPATEN KETAPANG I. UMUM Bahwa dengan terbitnya Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah telah mengubah sistem Pemerintahan dari yang semula Sentralistik menjadi Desentralistik. Sebagai implementasi dan penyempurnaan pelaksanaannya telah terbit Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah dilengkapi dengan Keputusan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 57 Tahun 2007 tanggal 23 Oktober 2007 tentang Petunjuk Teknis Penataan Organisasi Perangkat Daerah. Untuk melaksanakan ketentuan tersebut di atas, maka Peraturan Daerah Nomor 13 Tahun 2005 tentang Pembentukan Organisasi Satuan Polisi Pamong Praja perlu

segera disesuaikan sebagaimana diamanatkan dalam Peraturan Perundang-undangan tersebut. Dalam rangka mengantisipasi perkembangan dan dinamika kegiatan masyarakat seirama dengan tuntutan era globalisasi dan otonomi daerah, maka kondisi ketentraman masyarakat dan ketertiban umum yang kondusif merupakan suatu kebutuhan mendasar bagi seluruh masyarakat untuk meningkatkan mutu kehidupannya. Berdasarkan ketentuan Pasal 27 huruf e Undang- Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, Kepala Daerah mempunyai kewajiban menegakkan Peraturan Perundang-undangan dan memelihara ketentraman masyarakat dan ketertiban umum. Selanjutnya Pasal 148 ayat (1), menyatakan bahwa dalam rangka menegakkan Peraturan Daerah dan menyelenggarakan ketentraman masyarakat dan ketertiban umum, dibentuk Satuan Polisi Pamong Praja. Untuk mengoptimalkan kinerja Satuan Polisi Pamong Praja, perlu dibentuk kelembagaan yang handal, sehingga tujuan terwujudnya kondisi daerah yang tentram dan tertib dapat direalisasikan. Munculnya gangguan ketentraman masyarakat dan ketertiban umum serta timbulnya pelanggaran Peraturan Daerah identik dengan kepadatan jumlah penduduk disuatu daerah. Untuk itu tipelogi Satuan Polisi Pamong Praja berdasarkan pada jumlah penduduk. II. PASAL DEMI PASAL Pasal 1

Pasal 2 Pasal 3 Pasal 4 Pasal 5 Cukup jelas Pasal 6 Pasal 7 Pasal 8 Pasal 9 Pasal 10 Pasal 11 Cukup jelas. Pasal 12 Rincian Tugas, Fungsi dan Tata Kerja disusun dan ditetapkan dengan Peraturan Bupati setelah Peraturan Daerah ini ditetapkan, hal ini sesuai dengan amanat pasal 2 ayat (3) Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang organisasi Perangkat Daerah.

Pasal 13 Pasal 14 Cukup jelas. Pasal 15 Cukup jelas. TAMBAHAN LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KETAPANG TAHUN 2008 NOMOR 4