BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan mengimplementasikan suatu model pembelajaran

dokumen-dokumen yang mirip
O 1 X O 2 Pre-test Treatment Post-test

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode pra eksperimen

BAB III METODE PENELITIAN. Beberapa definisi operasional dalam menghindari berbagai penafsiran

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan dengan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini ditujukan pada pengembangan model pembelajaran kimia

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. digunakan metode eksperimen yaitu metode penelitian yang digunakan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dari tanggal November 2012 di SMA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah quasi experiment dengan dua

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain eksperimen semu (Quasi Experimental

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 4

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah metode quasi eksperimen

BAB III METODE PENELITIAN. peningkatan penguasaan konsep dan keterampilan generik sains pada

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode pre experimental (Sugiyono, 2009).

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Quasi Experiment yang dilakukan dengan

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Metode Penelitian dan Desain Penelitian. mengumpulkan data penelitiannnya (Arikunto, 2006: 160).

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode pre eksperiment dengan desain pretespostes

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode eksperimen kuasi

BAB III METODE PENELITIAN. pada satu kelompok siswa (kelompok eksperimen) tanpa ada kelompok

III. METODOLOGI PENELITIAN. Lampung yang berjumlah 38 siswa. Waktu pelaksanaan penelitian ini dimulai

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dilaksanakan adalah randomized control group pretest-posttest design. Dimana

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Mind Map dalam penelitian ini digunakan sebagai tugas yang harus

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan desain eksperimen one-group pretest-posttest. Desain eksperimen

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode quasi. eksperimen dengan one group pre-test and post-test design.

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan metode kuasi eksperimen (quasi experiment) atau sering dikenal

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Pembelajaran melalui penerapan tutor sebaya merupakan pembelajaran

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode quasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Efektivitas dari penerapan model pembelajaran berbasis masalah dalam

BAB III METODE PENELITIAN. pendidikan (educational research and development) menggunakan 4D

BAB III METODE PENELITIAN. dengan subyek siswa kelas X program keahlian Agribisnis Perikanan sebanyak satu

BAB III METODE PENELITIAN. penguasaan konsep dan keterampilan proses sains antara siswa yang mendapatkan

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Pre Experimental Design

BAB III METODE PENELITIAN. (quasi experiment) yang mempunyai ciri khas mengenai keadaan praktis suatu

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan menurut Arikunto (2002), yaitu Weak

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tabel 3.1 Nonequivalent Pretest and Posttest Control Group Design

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini bersifat kuasi eksperimen menggunakan design Pretest-

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik. 23

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. design. Pre- Experimental Designs (non designs) belum

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan metode Pra eksperimen, dengan desain penelitian one group

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penulis memberikan batasan tentang: tingkat penguasaan siswa dalam menguasai topik bahasan tentang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mengumpulkan data penelitiannya (Arikunto, 2002). Metode yang digunakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Gambar 3.1 Proses Analisis Multimedia dalam Pendidikan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. eksperimen ini belu memenuhi persyaratan seperti cara eksperimen yang dapat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. semu dan metode deskriptif. Untuk mendapatkan gambaran peningkatan

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasi experimental

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. salah pengertian, berikut diberikan definisi beberapa istilah tersebut:

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Nana (2009: 52) metode penelitian merupakan rangkaian cara

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pra-eksperimen dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Berdasarkan tujuan yang hendak dicapai, maka penelitian ini menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode kuasi eksperimen (quasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan

BAB III METODE PENELITIAN. konsep dan keterampilan berpikir kritis siswa menggunakan metode quasi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini berhubungan dengan dua macam variabel, yaitu variabel bebas

METODE PENELITIAN. data, uji persyaratan instrument, uji persyaratan analisis data, dan pengujian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode merupakan cara yang ditempuh dalam suatu penelitian dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode eksperimen kuasi dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan pada penelitian ini adalah metode quasi eksperimen. Menurut

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dapat terjadi, untuk menghindari hal tersebut maka diberikan penjelasan beberapa

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini digunakan dua macam pembelajaran yaitu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. digunakan penjelasan definisi operasional sebagai berikut:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe CIRC dan

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Model Pembelajaran Berbasis Masalah merupakan suatu model

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh kelas VII MTs Al-Hikmah Bandar

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan penelitian pengembangan yang dikembangkan oleh Thiagarajan

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif. Metode penelitian deskriptif digunakan untuk memecahkan atau

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1. Metode pembelajaran aktif (active learning) yang dimaksud dalam penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian dalam skripsi ini adalah quasi experiment. Dengan desain

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini bertujuan mengimplementasikan suatu model pembelajaran IPA, khususnya pada topik magnet, listrik dan cahaya, untuk meningkatkan penguasaan konsep dan kemampuan mahasiswa PGSD dalam memahami dan membuat perencanaan pembelajaran di Sekolah Dasar yang mengintegrasikan mata kuliah Konsep Dasar IPA dan Pendidikan IPA. Untuk itu, perlu dilakukan pengujian model tersebut di lapangan untuk mengetahui efeknya terhadap peningkatan pemahaman mahasiswa PGSD tentang materi ajar dan kemampuan membuat perencanaan pembelajaran IPA. Dengan demikian, metode penelitian yang dianggap cocok diterapkan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Oleh karena tidak dimungkinkan untuk mengontrol secara ketat faktor-faktor yang mempengaruhi variabel penelitian, baik variabel bebas (penggunaan model) maupun variabel terikat (peningkatan pemahaman mahasiswa PGSD tentang materi ajar dan kemampuan membuat perencanaan pembelajaran IPA), maka metode penelitian yang dilakukan dengan kelompok mahasiswa calon guru ialah pendekatan kuantitatif dengan cara eksperimen-semu. Rancangan penelitian yang dipakai adalah one-group pretest posttest design sebagaimana tertera pada tabel 3-1. 63

Tabel 3.1 : Rancangan Penelitian Tes Awal Perlakuan Tes Akhir O X O Keterangan : O = tes awal dan akhir meliputi pemahaman konsep IPA dan tes kemampuan membuat perencanaan. X = memberikan perlakuan berupa demonstrasi guru (permodelan), diskusi, pengayaan materi ajar, penjelasan tentang membuat RP, dan latihan membuat RP. B. Langkah-langkah Penelitian Untuk memberikan gambaran singkat mengenai proses penelitian ini, maka berikut ini digambarkan desain (alur) penelitian pada gambar 3.1 Pada bagian ini dikemukakan tahap pelaksanaan penelitian yang dimulai dengan persiapan, uji coba dan implementasi model pembelajaran. Pada tahap persiapan meliputi penyusunan perencanaan pembelajaran magnet, listrik, cahaya dan membuat soal. Sebelum penyusunan perencanaan dan membuat soal terlebih dahulu melakukan observasi lapangan dan mengkaji kurikulum PGSD dan SD untuk menentukan topik topik yang akan diuji cobakan dan kemudian melakukan uji coba di PGSD Purwakarta kemudian merevisi hasil uji coba. Pada tahap implementasi diawali dengan melakukan pre test, selanjutnya memodelkan perencanaan yang telah disusun. Setelah implementasi model dilaksanakan diakhiri dengan post test dan selanjutnya dilakukan pengolahan data dan analisis data. 64

Observasi Lapangan di PGSD Mengkaji Kurikulum PGSD, SD dan Pustaka Menyusun Instrumen Penelitian (tes, angket & AUKMP) Uji Coba Soal Revisi soal Tes Awal Magnet Implementasi Model Pembelajaran dan Pembuatan RPP Tes Akhir Magnet Perolehan Magnet AUKMP Penilaian RPP Tes Awal Listrik Implementasi Model Pembelajaran dan Pembuatan RPP Tes Akhir Listrik Penilaian RPP Tes Awal Cahaya Implementasi Model Pembelajaran dan Pembuatan RPP Tes Akhir Cahaya Penilaian RPP Perolehan Listrik AUKMP Perolehan Cahaya AUKMP tanggapan Mhasiswa Analisis Data Perolehan Total Temuan Penelitian Penulisan laporan Penilaian Angket Gambar 3-1 : Alur Penelitian 65

C. Subyek Penelitian Subyek penelitian ini adalah mahasiswa PGSD pada suatu LPTK Negeri Bandung tahun akademik 2001/2002 yang berjumlah 21 orang, yang terdiri dari 8 orang lulusan SMU IPA, 12 orang lulusan SMU IPS, dan 1 orang lulusan SPG. Pemilihan subyek penelitian sebagai sampel penelitian berdasarkan pertimbangan Salah satu pertimbangannya adalah mahasiswa PGSD yang sedang menempuh mata kuliah Konsep Dasar IPA.(magnet, listrik dan cahaya) dan mengikuti seluruh pembelajaran. D. Instrumen Penelitian Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : (1). Perangkat Tes.( 2) Angket (3). Alat Ukur Kemampuan Membuat Perencanaan (AUKMP ). ( 4). Catatan lapangan. 1. Perangkat Tes Dalam penelitian ini tes yang digunakan untuk memperoleh hasil belajar mahasiswa diberikan pada awal dan akhir pembelajaran. Tes ini digunakan untuk mengukur penguasaan konsep magnet, listrik, cahaya sebelum dan sesudah diberikan perlakuan model pembelajaran. Bentuk tes yang digunakan adalah bentuk tes pilihan ganda dan essay. Untuk mengukur peningkatan penguasaan konsep magnet, listrik,dan cahaya serta PBM digunakan rumus normalisasi gain (g) yang kemudian dinyatakan dalam persen. Rumus g = nilai tes akhir nilai maksimum nilai tes awal nilai tes awal (Meltzer, 2002 ) 66

Menurut Hake (1998) batasan dan kriteria perolehan skor gain yang dinormalisasi yaitu : kategori g tinggi : g > 0,7 dinyatakan dalam persen g >70 kategori g sedang : 0,3 g 0,7 dinyatakan dalam persen 30 g 70 Kategori g rendah : g < 0,3 dinyatakan dalam persen g < 30 Sebelum digunakan soal diujicobakan dulu pada mahasiswa PGSD Purwakarta, pada bulan April 2002 minggu ke 4, kemudian data hasil uji coba instrument dianalisis dengan menggunakan computer program excel. Untuk menentukan reliabilitas tes digunakan rumus KR-20. Penggunaan rumus K-R. 20 Rumus r 11 2 n S pq = 2 n 1 S Dalam mana : r 11 p q pq n S = reliabilitas tes secara keseluruhan = proporsi subyek yang menjawab item dengan benar = proporsi subyek yang menjawab item dengan salah (q = 1-p) = jumlah hasil perkalian antara p dan q = banyaknya item = standar deviasi dari tes (standar deviasi adalah akar varians) (Arikunto, 1993 ) Dari hasil perhitungan reliabilitas tes magnet adalah 0,89, listrik 0,59 dan cahaya 0,89. Untuk reliabilitas tes magnet tergolong tinggi, listrik tergolong cukup dan cahaya tergolong tinggi. Untuk tingkat kesukaran dan daya pembeda digunakan rumus sebagai berikut : a. Menghitung Tingkat Kesukaran (P) Untuk menghitung tingkat kesukaran bentuk pilihan ganda digunakan rumus : 67

Keterangan : P = P = Indeks kesukaran B JS B = Banyaknya mahasiswa yang menjawab soal itu dengan benar JS = Jumlah seluruh peserta tes Adapun ketentuan untuk indeks kesukaran adalah sbb : P = 0,00 0,30, berarti soal sukar P = 0,31 0,70, berarti soal sedang P = 0,71 1,00, berarti soal mudah b. Menghitung Daya Pembeda Untuk menghitung daya pembeda soal bentuk pilihan ganda dapat dipergunakan rumus : Keterangan : JA JB BA BB D D = BA JA BB JB = Jumlah peserta kelompok atas = Jumlah peserta kelompok bawah = Jumlah peserta kelompok atas yang menjawab benar = Jumlah peserta kelompok bawah yang menjawab benar = Daya pembaca Adapun kriteria untuk daya pembeda soal adalah sebagai berikut : D D D D = 0,00 0,20 adalah jelek = 0,21 0,40 adalah cukup = 0,41 0,70 adalah baik = 0,71 1,00 adalah baik sekali (Arikunto, 1995 ) 68

Berikut ini adalah hasil uji coba tes magnet, listrik dan cahaya pada bulan April 2002 yang disajikan pada tabel 3.2, 3.3, 3.4 TABEL 3.2 HASIL ANALISIS UJI COBA TES MAGNET No. Validitas Tingkat Daya Pembeda Keterangan Soal butir soal Kesukaran (P) (DP) 1 0,63 0,68 ( Sd ) 0,62 ( B ) Kategori Daya Pembeda 0,00 0,20 : Jelek (J) 0,20 0,40 : Cukup (C) 0,40 0,70 : Baik (B) 0,70 1,00 : Baik Sekali (BS) ( Arikunto, 1993) 2 0,61 0,75 ( Md ) 0,50 ( B ) 3 0,62 0,81 ( Md ) 0,37 ( C ) 4 0,61 0,75 ( Md ) 0,50 ( B ) 5 0,47 0,81 ( Md ) 0,37 ( C ) 6 0,60 0,62 ( Sd ) 0,50 ( C ) 7 0,51 0,25 ( Sk ) 0,50 ( B ) 8 0,62 0,81 ( Md ) 0,37 ( C ) 9 0,65 0,43 ( Sd ) 0,62 ( B ) 10 0,60) 0,56 ( Sd ) 0,62 ( B ) 11 0,68 0,43 ( Sd ) 0,62 ( B ) 12 0,56 0,43 ( Sd ) 0,62 ( B) 13 0,58 0,75 ( Md ) 0,50 ( C ) 14 0,63 0,62 ( Sd ) 0,50 ( C ) 15 0,57 0,62 ( Sd ) 0,50 ( B ) Klasifikasi Tingkat Kesukaran ( P ) 0,00 0,30 : Sukar (Sk) 0,30 0,70 : Sedang (Sd) 0,70 1,00 : Mudah (Md) TABEL 3.3 HASIL ANALISIS UJI COBA TES LISTRIK No. Validitas Tingkat Daya Pembeda Keterangan Soal butir soal Kesukaran ( P) (DP) 1 0,82 0,78 ( Md ) 0,43 ( B ) Kategori Daya Pembeda 0,00 0,20 : Jelek (J) 0,20 0,40 : Cukup (C) 0,40 0,70 : Baik (B) 0,70 1,00 : Baik Sekali (BS) ( Arikunto, 1993) 2 0,76 0,78 ( Md ) 0,31 ( C ) 3 0,74 0,75 ( Md ) 0,50 ( B ) 4 0,70 0,78 ( Md ) 0,30 ( C ) 5 0,68 0,75 ( Md ) 0,25 ( C ) 6 0,59 0,62 ( Sd ) 0,25 ( C ) 7 0,82 0,87 ( Md ) 0,25 ( C ) 8 0,57 0,50 ( Sd ) 0,25 ( C ) 9 0,46 0,59 ( Sd ) 0,30 ( C ) 10 0,68 0,68 ( Sd ) 0,37 ( B ) 11 0,70 0,63 ( Sd ) 0,63 ( B ) 12 0,71 0,87 ( Md ) 0,00 ( C ) 13 0,57 0,56 ( Sd ) 0,25 ( C ) 14 0,69 0,75 ( Md ) 0,25 ( C ) 15 0,67 0,65 ( Sd ) 0,31 ( C ) Klasifikasi Tingkat Kesukaran ( P ) 0,00 0,30 : Sukar (Sk) 0,30 0,70 : Sedang (Sd) 0,70 1,00 : Mudah (Md) 69

TABEL 3.4 HASIL ANALISIS UJI COBA TES CAHAYA No. Validitas Tingkat Daya Pembela Keterangan Soal butir soal Kesukaran (P) (DP) 1 0,68 0,50 ( Sd ) 0,60 ( B ) Kategori Daya Pembeda 0,00 0,20 : Jelek (J) 0,20 0,40 : Cukup (C) 0,40 0,70 : Baik (B) 0,70 1,00 : Baik Sekali (BS) ( Arikunto, 1993) 2 0,54 0,50 ( Sd ) 0,50 ( B ) 3 0,63 0,85 ( Md ) 0,50 ( C ) 4 0,54 0,80 ( Md ) 0,70 ( B ) 5 0,64 0,80 ( Md ) 0,60 ( B ) 6 0,54 0,80 ( Md ) 0,60 ( B ) 7 0,53 0,25 ( Sk ) 0,30 ( C ) 8 0,59 0,85 ( Md ) 0,50 ( B ) 9 0,50 0,80 ( Md ) 0,60 ( B ) 10 0,51 0,55 ( Sd ) 0,40 ( C ) 11 0,68 0,60 ( Sd ) 0,60 ( B ) 12 0,46 0,60 ( Sd ) 0,60 ( B ) 13 0,52 0,85 ( Md ) 0,50 ( B ) 14 0,51 0,60 ( Sd ) 0,60 ( B ) 15 0,50 0,75 ( Md ) 0,50 ( B ) Klasifikasi Tingkat Kesukaran ( P) 0,00 0,30 : Sukar (Sk) 0,30 0,70 : Sedang (Sd) 0,70 1,00 : Mudah (Md) 2. Angket Angket diberikan kepada mahasiswa setelah ketiga model pembelajaran magnet, listrik dan cahaya semuanya selesai. Angket ini dibuat dengan maksud untuk mengetahui tanggapan siswa terhadap proses pembelajaran dengan model pembelajaran magnet, listrik dan cahaya. 3. AUKMP (Alat Ukur Kemampuan Membuat Perencanaan ) Alat yang dipergunakan untuk menilai kemampuan mahasiswa dalam membuat perencanan pembelajaran dalam penelitian ini adalah AUKMP. Dalam AUKMP ada enam aspek yang dinilai yaitu (1) Sasaran, (2) Tujuan Pembelajaran Khusus, (3) Bahan Ajar, (4) Strategi Pembelajaran, (5) Media dan (6) Evaluasi. Penilaian dengan AUKMP menggunakan skala 1-4. Penilaian berdasarkan kemunculan deskriptor yang terdapat pada setiap aspek dengan cara memberikan tanda ceklis (v) pada kolom skala penilaian yang kemudian hasilnya dijumlahkan dan dibagi banyaknya deskriptor (lampiran 2j). 70

4. Catatan lapangan Catatan lapangan digunakan untuk mencatat kejadian-kejadian selama proses pembelajaran, yang kejadiannya berkaitan dengan kegiatan mahasiswa selama pembelajaran E. Teknik Dan Alat Pengumpulan Data Ada dua teknik pengumpul data yang dipergunakan dalam penelitian ini yaitu teknik komunikasi/pengamatan langsung dan komunikasi/pengamatan tak langsung. Teknik komunikasi/pengamatan langsung menggunakan alat pengumpul data berupa kamera,tape-recorder, dan catatan lapangan. Teknik komunikasi/pengamatan tak langsung menggunakan alat pengumpul data berupa tes tertulis (awal dan akhir) dan angket. Alat pengumpul data penilaian perencanaan pembelajaran dijaring menggunakan Alat Ukur Kemampuan Membuat Perencanaan (AUKMP) F. Analisis Data Data yang dikumpulkan dan dianalisis dalam penelitian ini berbentuk data kuantitatif (skor tes) dan kualitatif (angket). Selain mengacu pada jenis data, analisis data didasarkan pada pertanyaan penelitian yang telah dirumuskan. Untuk mengetahui peningkatan kemampuan mahasiswa PGSD dalam memahami bahan ajar IPA untuk merencanakan tujuan pembelajaran IPA di SD sebelum dan setelah terlibat dalam perkuliahan yang menggunakan model pembelajaran tentang magnet, listrik dan cahaya, data dianalisis dengan menggunakan normalisasi gain 71

Untuk menganalisis kemampuan mahasiswa PGSD dalam membuat perencanaan pembelajaran IPA (topik magnet,listrik dan cahaya) di SD yang meliputi sasaran, perumusan tujuan pembelajaran khusus (TPK), pemilihan/penentuan bahan ajar, pemilihan model pembelajaran, pemilihan/pembuatan media, pembuatan alat evaluasi, data dijaring melalui instrumen AUKMP. Kemudian data yang diperoleh disusun ke dalam tabel sehingga terlihat jelas nilai rata-rata deskriptor dan aspeknya. Untuk menganalisis tanggapan mahasiswa terhadap implementasi model pembelajaran yang mengintergasikan mata kuliah Konsep Dasar IPA dan Pendidikan IPA pada topik magnet, listrik dan cahaya, data yang terkumpul dari angket atau kuesioner dianalisis dengan statistik deskriptif menggunakan perhitungan persentase sederhana dengan rumus, yaitu: % respon = jumlah mahasiswa yang mengisi suatu option 100% jumlah mahasiswa keseluruhan 72