BAB V PROFIL KAWASAN PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. terletak dipinggir sungai Kundur. Sekitar tahun 70-an bupati Alamsyah

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Indonesia dengan sasaran pembukaan lapangan kerja.

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. luas wilayah 1060 Ha. Dahulu desa ini bernama desa Prambanan, dan kemudian

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Perintah oleh seorang batin dengan Datuk Batin Putih yang berinduk di

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN DAN SUBYEK PENELITIAN

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kecamatan Benai terletak antara LS dan BT

BAB II TINJAUAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Riau. Kecamatan ini meliputi beberapa Kelurahan atau Desa dengan luas wilayah

BAB IV GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. salah satu desa yang memiliki letak yang dekat dari ibu kota kecamatan. Letak

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. secara geografis terletak antara 101º20 6 BT dan 1º55 49 LU-2º1 34 LU, dengan

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. kabupaten yang salah satu dari 14 Desa Kelurahan pada awalnya merupakan

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kabupaten Lampung Tengah adalah 3,802 ha² yang terdiri dari pemukiman

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Desa Margosari adalah salah satu desa yang berada di Kecamatan Pagelaran Utara

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Desa Merak Belantung secara administratif termasuk ke dalam Kecamatan

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. pemerintahan Kecamatan Kampar TimurKabupaten Kampar. Adapun jarak desa Pulau

BAB II SOSIAL DEMOGRAFIS TINJAUAN LOKASI PENELITIAN. Kecamatan Ukui yang ibukotanya pangkalan Kerinci

BAB II GAMBARAN UMUM PENELITIAN. Tabel I Luas wilayah menurut penggunaan

IV. GAMBARAN UMUM. A. Keadaan Umum Wilayah Kelurahan Tanjung Ratu Ilir. Ratu Ilir terdiri dari 7 (tujuh) dusun. Ketujuh dusun tersebut ialah :

LAPORAN PENELITIAN PENELITIAN PERGURUAN TINGGI TAHUN ANGGARAN 2015

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN Kondisi Geografis Daerah Penelitian. Kecamatan Rumbai merupakan salah satu Kecamatan di ibukota

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. RT dengan jumlah penduduk jiwa yang terdiri dari kepala

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. didominasi oleh tanah gambut dan tanah liat. dengan luas wilayah Km, dan

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Letak Geografis Desa Ranah Sungkai Kecamatan XIII Koto Kampar

BAB II GAMBARAN UMUM DESA MAYANG PONGKAI. Kebanyakan dari masyarakat Desa Mayang Pongkai pada dasarnya adalah

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG KECAMATAN RUMBAI PESISIR. orang jawa yang masuk dalam Wilayah Wali Tebing Tinggi. Setelah itu

BAB II GAMBARAN UMUM KECAMATAN KUANTAN TENGAH KABUPATEN KUANTAN SINGINGI. singkatan Kuansing, adalah salah satu kabupaten di Provinsi Riau, Indonesia.

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Berdasarkan sejarahnya Desa Karta Kecamatan Tulang Bawang Udik Kabupaten

BAB II DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN. Kabupaten Deli Serdang. Berada di jalur lintas Sumatera, desa ini terletak diantara dua kota besar di

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. dikenal karena keberadaan Desa Gobah berada diantara Sungai Kampar dan

BAB II PROFIL DESA PULAU PANJANG. desa yang ada di Kecamatan Cerenti Kabupaten Kuantan Sengingi. Daerah ini

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

LOKASI PENELITIAN. Desa Negera Ratu dan Negeri Ratu merupakan salah dua Desa yang berada

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. wilayah dari Desa Kasikan Kecamatan Tapung Hulu Kabupaten Kampar yaitu:

KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Belitung yang terbentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2003 sejak

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB IV KONDISI UMUM 4.1 Letak dan Luas IUPHHK-HA CV. Pangkar Begili 4.2 Tanah dan Geologi

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Desa Sendayan, Desa Naga Beralih, dan Desa Muara Jalai.

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Seberang Pulau Busuk merupakan salah satu desa dari sebelas desa di

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Desa Naga Beralih adalah salah satu Desa yang ada di Kecamatan Kampar Utara.

BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG DESA OLAK KECAMATAN SUNGAI MANDAU KABUPATEN SIAK

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Letak Geografis dan Demografis Desa Sungai Keranji

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN Keadaan Umum Wilayah Kecamatan Labuhan Maringgai

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Penggunaan lahan di Kabupaten Serang terbagi atas beberapa kawasan :

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Kondisi Geografis dan Demografis Desa Tanjung

IV. KONDISI UMUM 4.1. Taman Nasional Tesso Nilo Sejarah Kawasan

IV. GAMBARAN UMUM. Kecamatan Abung Selatan Kabupaten Lampung Utara. Desa Candimas terdiri dari

KONDISI UMUM WILAYAH STUDI

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. merupakan suatu desa yang harmonis dan termasuk desa yang lingkungannya masih

BAB II PROFIL DESA KASIKAN. Propinsi. Desa Kasikan merupakan desa paling ujung sebelum Desa Talang

BAB II TINJAUAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB II TINJAUAN UMUM KELURAHAN SOREK SATU KECAMATAN PANGKALAN KURAS

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. maret Pada tahun 2008 tentang pembentukan Kabupaten Mesuji dan

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Keadaan Geografis dan Demografis Desa Rimbo Panjang

BAB II GAMBARAN UMUM. berstatus Pegawai Negeri Sipil. Kelurahan ialah unit pemerintahan terkecil

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Keadaan Geografis Desa Pangkalan Terap Kecamatan Teluk Meranti

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG DESA TERANTANG. A. Sejarah, Letak dan Wilayah Desa Terantang. oleh Datuk Sipanduko dan suku melayu oleh Datuk Majalelo.

BAB II TINJAUAN UMUM LOKASI PENELITIAN. pada tanggal 24 juli tahun Kecamatan Tasik Putri Puyu berasal dari

BAB II PROFIL WILAYAH. acuan untuk menentukan program kerja yang akan dilaksanakan selama KKN

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. ada di kecamatan Kampar Utara yang luas wilayahnya , 75 Ha. Adapun batas-batas wilayah desa sawah:

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. didirikan pada akhir abad ke-18, berdasarkan hasil mufakat Tokoh Adat pada saat

BAB II. DESKRIPSI DESA NAMO RAMBE PADA TAHUN Kecamatan Namo Rambe, Kabupaten Deli Serdang. Luas wilayahnya sekitar 389

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN. a) Kondisi Grafis Kota Bandar Lampung

BAB II GAMBARAN UMUM DESA SIMPANG PELITA. A. Geografis dan demografis desa Simpang Pelita

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Desa Lebuh Dalem merupakan Desa yang terdapat di Kecamatan Menggala

BAB 11 PROFIL DESA KOTO PERAMBAHAN. Kampar Timur Kabupaten Kampar. Menurut beberapa tokoh masyarakat, Desa

GAMBARAN UMUM. Kelurahan Negeri Besar Kecamatan Pakuan Ratu Kabupaten Way Kanan.

BAB IV GAMBARAN LOKASI PENELITIAN

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. batas antara Kota Pekanbaru dengan Kabupaten Kampar pada tanggal 14 Mei

BAB IV GAMBARAN UMUM

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Pemerintah Daerah Kabupaten Pesawaran dibentuk berdasarkan Undang-undang

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Metro. Kelurahan Karangrejo pertama kali dibuka pada zaman pemerintahan

V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN


IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Pringsewu, secara geografis Kabupaten

BAB II GAMBARAN UMUM WILAYAH PULAU BURUNG. wilayah administratif Kabupaten Indragiri Hilir, Propinsi Riau yang memiliki luas 531,22 km²

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. jarak dengan ibukota provinsi (pekanbaru)sekitar 200 km. 1) Sebelah utara berbatasan dengan desa sepotong

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

Gambar 4. Kerangka Habitat Equivalency Analysis V. GAMBARAN UMUM WILAYAH. Wilayah penelitian pada masyarakat Kecamatan Rumpin secara

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB II GAMBARAN UMUM SEI NAGALAWAN. Desa sering dicirikan dengan tingkat kekerabatan yang lebih erat dibandingkan

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Pesawaran merupakan salah satu dari 14 Kabupaten/Kota yang ada di

BAB. IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Penengahan yang berpenduduk Jiwa pada Tahun Secara

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN. Malaka terletak antara Lintang Selatan Lintang Utara atau antara 100

V. GAMBARAN UMUM. Desa Lulut secara administratif terletak di Kecamatan Klapanunggal,

BAB II TINJAUAN UMUM DESA PENDALIAN KECAMATAN PENDALIAN IV KOTO. Secara historis, Desa Pendalian berasal dari kata pilihan.

BAB II PROFIL LOKASI PENELITIAN

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. dengan Kecamatan Bangkinang Barat. Hal ini disebabkan karena Salo telah

KONDISI FISIK BAB I 1.1. LUAS WILAYAH DAN BATAS WILAYAH

IV. GAMBARAN UMUM. Awal berdirinya pemerintahan Kecamatan Bumi Waras terbentuk berdasarkan

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Cidokom Kecamatan Rumpin. Kecamatan Leuwiliang merupakan kawasan

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Kampar terletak antara 1º 02' Lintang Utara dan 0º 20' Lintang

V. GAMBARAN UMUM. administratif terletak di Kecamatan Junrejo, Kota Batu, Provinsi Jawa Timur.

BAB II TINJAUAN LOKASI PENELITIAN. Desa Alam Panjang adalah nama suatu wilayah di Kecamatan Rumbio Jaya

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Geografis, Demografis dan Visi Misi Kecamatan Mandau Kabupaten

BAB II TINJAUAN UMUM LOKASI PENELITIAN. dengan Ibu Kota Propinsi Riau dengan luas Kecamatan 573,70 KM2 yang

IV KONDISI UMUM KAWASAN PERENCANAAN

Transkripsi:

BAB V PROFIL KAWASAN PENELITIAN 5.1. LATAR BELAKANG DESA KESUMA Kawasan penelitian yang ditetapkan ialah Desa Kesuma, Kecamatan Pangkalan Kuras, Kabupaten Pelalawan, Provinsi Riau. Desa ini berada pada jarak 58 km dari ibukota Kabupaten Pelalawan, dan berbatasan langsung dengan kawasan Taman Nasional Tesso Nilo tepatnya di Dusun III Bukit Kesuma. Desa Kesuma merupakan daerah dataran rendah sungai Nilo dan anak-anak sungainya yang mengalir membentang sepanjang wilayah desa dengan suhu udara yang dipengaruhi oleh suhu permukaan laut. Pada awalnya desa Kesuma merupakan gabungan dari kampung-kampung kecil yang berdiam di sepanjang sungai Nilo dan anak sungainya. Kampung-kampung tersebut dihuni oleh beberapa keluarga yang bermata pencaharian sebagai nelayan, berburu, dan memanfaatkan hasil alam yang berupa rotan, gaharu, jelutung, minyak kayu. Selain itu mereka juga membuka lahan pertanian untuk bertanam padi dan sayuran untuk memenuhi keperluan hidupnya. Sungai-sungai tersebut memiliki banyak anak sungai dan perkampungan yang berada di hulu sungainya. Kehidupan masyarakat sebelum Indonesia merdeka lebih dikenal sebagai masyarakat lahan berpindah. Kebanyakan mereka hidup ditepi sungai karena sungai merupakan akses transportasi dari kampung satu ke kampung lainnya. Setelah kemerdekaan terjadilah pemusatan penduduk pada titik konsentrasi tertentu seperti Kampung Kuala Napuh, Kampung Pangkalan Pasir (Dusun I) dan Kampung Sungai Medang (Dusun II) Desa Kesuma sekarang ini. Jumlah kepala keluarga yang berada di desa Kesuma pada Dusun I sebanyak 139 kepala keluarga, Dusun II sebanyak 881 kepala keluarga dan Dusun III sebanyak 1. 726 kepala keluarga. Pada awalnya desa Kesuma memiliki 2 dusun (Dusun I Kesuma dan Dusun II Sungai Medang) sedangkan Dusun III Bukit Kesuma merupakan dusun baru dimekarkan. Arus 25

migrasi terjadi sangat pesatnya di Dusun III Bukit Kesuma ini, begitu juga Dusun II Sungai Medang yang pada awal jumlah penduduknya hanya sebanyak 19 kepala keluarga. Luas desa Kesuma ± 51.350 ha yang terdiri dari lahan olahan masyarakat, lahan penyangga sungai, lahan konservasi Taman Nasional, dan lahan yang berada dalam wilayah Perusahaan. 5.2. KONDISI SOSIAL-EKONOMI DESA KESUMA Desa Kesuma mempunyai karakteristik tersendiri yang berbeda dengan desadesa yang lain, yaitu desa yang berada dekat aliran sungai. Namun karakteristik lokal secara garis besar relatif sama, yakni berada di daerah dataran rendah yang yang dikelilingi oleh kawasan perkebunan/hutan tanaman industri (HGU), perkebunan kelapa sawit, dan kawasan Taman Nasional Tesso Nilo sebagai kawasan konservasi. Desa Kesuma merupakan daerah dataran rendah dengan sungai Nilo dan anak-anak sungainya yang mengalir membentang sepanjang wilayah desa dengan suhu udara yang dipengaruhi oleh suhu permukaan laut. Desa Kesuma berada pada jarak 80 km dari ibukota Kabupaten Pelalawan dan 18 Km dari ibukota Kecamatan Pangkalan Kuras. Secara geografis Desa Kesuma terletak pada jalur 1,25 0 Lintang Utara sampai 0,20 0 lintang Selatan dan antara 100,42 0 Bujur Timur sampai dengan 103,28 0 Bujur Timur. Berdasarkan letaknya pada garis lintang, maka desa Kesuma dilalui oleh garis Khatulistiwa. Luas wilayah desa Kesuma sampai sekarang tidak terdapat data yang akurat, baik data yang ada di desa maupun di kecamatan. Keterangan dari beberapa tokoh masyarakat yang ditemui, maka dinyatakan bahwa luas desa Kesuma ± 51.350 ha yang terdiri dari lahan masyarakat, lahan penyangga sungai, lahan konservasi Taman Nasional, dan lahan yang berada dalam wilayah Hak Guna Usaha Perusahaan. Wilayah desa Kesuma berbatasan dengan beberapa desa-desa yang berada di kecamatan lain, bahkan kabupaten lain. Untuk batas wilayah Desa Kesuma adalah : 1. Sebelah utara : Desa Pangkalan Gondai (Kecamatan Langgam, Kabupaten Pelalawan), Desa Betung (Kecamatan Pangkalan Kuras, Kabupaten Pelalawan) 2. Sebelah selatan : Desa Situgal (Kabupaten Kuantan Singingi) 26

3. Sebelah timur : Desa Betung, Desa Talau (Kecamatan Pangkalan Kuras, Kabupaten Pelalawan), Desa Lubuk Kembang Bunga, Desa Air Hitam, Desa Bagan Limau (Kecamatan Ukui, Kabupaten Pelalawan) 4. Sebelah barat : Desa Pangkalan Gondai (Kecamatan Langgam, Kabupaten Pelalawan), Desa Gunung Sahilan (Kecamatan Lipat Kain, Kabupaten Kampar) Berikut ialah peta provinsi Riau, dengan Kabupaten Pelalawan di bagian tengahnya (berwarna merah muda) : Gambar : 5.1 Peta Provinsi Riau Desa Kesuma merupakan desa yang mempunyai laju migrasi yang relatif tinggi, terutama setelah tahun 2000. Hal itu berpengaruh terhadap laju pertumbuhan penduduk, pembagian wilayah dalam struktur desa, dan akulturasi budaya. Berdasarkan data yang penulis kumpulkan dari observasi lapangan pembagian wilayah dalam struktur desa Kesuma terdiri dari 3 dusun, 4 RW, dan 21 RT. Untuk jarak tempuh dari Dusun I ke II dan Dusun III sekitar 42 Km melalui jalan koridor PT. Arara Abadi yang di ukur penulis dari pusat keramaian di dusun I sampai dengan pusat keramaian di dusun III (Pasar Bukit Kesuma). 27

Pengumpulan data jumlah penduduk Desa Kesuma diperoleh dari keterangan ketua RT dan RW melalui seorang subyek dalam kajian ini, karena tidak terdapat catatan formal tentang jumlah penduduk. Maka berikut ialah data mengenai jumlah penduduk di Desa Kesuma : Tabel 5.1 Jumlah Penduduk No Dusun Jumlah Penduduk Laki-laki Perempuan Total 1 Dusun I 347 358 705 2 Dusun II 1.767 1.657 3.424 3 Dusun III 3.476 3.380 6.856 Jumlah 5.590 5.395 10.985 Sumber : Hasil Observasi Lapangan tahun 2012 Selanjutnya untuk tingkat pendidikan masyarakat yang berada di desa Kesuma berdasarkan data yang dihimpun dari observasi lapangan diuraikan berdasarkan tabel berikut : Tabel 5.2. Tingkat Pendidikan No Tingkat Pendidikan Jumlah Persentase 1. Tidak Sekolah/ Tidak Tamat SD 1.245 11,33 % 2. Pra Sekolah 1.550 14,11 % 3 SD/ Sederajat 2.700 24,58 % 4. SMP/ Sederajat 2.119 19,29 % 5. SMA/ Sederajat 3.235 29,45 % 6. D I/ D II/ D III 10 0,09 % 7. S 1 126 1,15 % 8. S 2 0 0 % 9. S 3 0 0 % Sumber : Hasil Observasi Lapangan Tahun 2012 Berdasarkan tabel 5.2 diketahui bahwa tingkat pendidikan di Desa Kesuma cukup beragam. Keanekaragaman tingkat pendidikan tersebut berdasarkan latar belakang penduduknya. Untuk penduduk dari suku Melayu mempunyai tingkat pendidikan yang rendah, bahkan angka putus sekolah cukup tinggi. Selanjutnya untuk masyarakat pendatang rata-rata memiliki pendidikan dasar yang cukup, bahkan rata-rata 28

untuk penduduk yang berasal dari suku Batak memiliki pendidikan sekolah lanjutan dan perguruan tinggi. Begitu juga kesadaran anak-anak dari masyarakat pendatang untuk menempuh pendidikan cukup tinggi. Penduduk Desa Kesuma merupakan penduduk yang multikultur yang terdiri dari beberapa suku yang berasal dari penduduk tempatan dan pendatang. Berdasarkan observasi penulis, penduduk Desa Kesuma terdiri dari suku Melayu, Jawa, Minang, Batak, Palembang, dan Nias. Mayoritas penduduk Desa Kesuma ternyata adalah masyarakat pendatang, sedangkan etnis melayu hanya sebesar 7,51%. Jumlah ini sangat bermakna dalam analisis tentang munculnya perilaku anomi yang merupakan hasil adaptasi individu terhadap ketidaksamaan di antara mereka. Berikut ialah tabel tentang persebaran etnis di Desa Kesuma tersebut : Tabel 5.3. Persebaran Etnis No Suku Jumlah Persentase 1. Melayu 824 7,51 % 2. Jawa 4.967 45,22 % 3. Minang 98 0,89 % 4. Batak 5.036 45,84 % 5. Palembang 35 0,32 % 6. Nias 25 0,22 % Sumber : Hasil Observasi Lapangan Tahun 2012 Berdasarkan susunan jumlah penduduk, maka persebaran penganutan agama berimbang jumlahnya antara agama Islam dan Kristiani. Pembagian penduduk berdasarkan agama dapat dilihat pada tabel berikut ini : Tabel 5.4. Persebaran penduduk menurut Agama No Agama Jumlah Persentase 1. Islam 6.336 57,68 % 2. Kristen 4.627 42,12 % 3. Hindu 17 0,15 % 4. Budha 5 0,05 % 5. Kong Hu Cu 0 0 % Sumber : Hasil Observasi Lapangan Penulis 29

Adanya pelbagai macam suku dan agama yang ada di desa Kesuma menimbulkan keragaman budaya, adat, kebiasaan pada masyarakat. Di satu sisi keragaman tersebut merupakan kekayaan yang dapat menjadi modal bagi pembangunan di desa Kesuma, akan tetapi di sisi yang lain keragaman tersebut dapat menjadi celah untuk timbulnya konflik dalam masyarakat. Tingkat ekonomi di desa Kesuma sejak berbaurnya penduduk pendatang dan penduduk tempatan mulai meningkat. Hal itu terlihat dari beragamnya jenis pekerjaan dan tingkat penghasilan. Penghasilan yang semakin meningkat karena mulai berhasilnya perkebunan sawit dan karet yang mulai dikembangkan sejak tahun 2000. Berikut ialah data jenis pekerjaan masyarakat Desa Kesuma : Tabel 5.5. Jenis Pekerjaan No Jenis Pekerjaan Jumlah Persentase 1. Buruh 483 4,39 % 2. Nelayan 175 1,59 % 3. Petani 7.228 65,79 % 4. Wiraswasta 232 2,12 % 5. Pegawai Swasta 53 0,48 % 6. PNS 12 0,11 % 7. Pelajar/ Mahasiswa 2.802 25,52 % Sumber : Hasil Observasi Lapangan Penulis Sebagian besar jumlah penduduk Desa Kesuma bermata-pencaharian sebagai petani, dalam hal ini ialah petani pekebun yang membuka hutan dan ditanami kelapa sawit atau karet. Pembukaan lahan tersebut dimulai sejak tahun 2004 dan kini kebun tersebut telah menghasilkan. Hasil perkebunan yang merupakan komoditi andalan yang didukung oleh adanya beberapa pabrik kelapa sawit di kabupaten Pelalawan. Transportasi yang terjangkau untuk membawa hasil perkebunan sangat berpengaruh terhadap meningkatnya kehidupan ekonomi masyarakat. Kehidupan ekonomi yang meningkat terlihat dari tingkat penghasilan penduduk yang dituliskan pada tabel berikut: Tabel 5.6. Tingkat Penghasilan Tingkat Penghasilan Jumlah Persentase 1. < 1.000.000 45 0,41 % 2. 1.100.000 2.000.000 534 4,86 % 30

3. 2.100.000 3.000.000 7.835 71,32 % 4. 3.100.000 4.000.000 2.424 22,07 % 5. 4.100.000 5.000.000 124 1,13 % 6. > 5.000.000 23 0,21 % Sumber : Hasil Observasi Lapangan Penulis Data tentang tingkat penghasilan menunjukkan bahwa tingkat penghasilan masyarakat desa Kesuma cukup tinggi. Hal itu terbukti dengan tingginya persentase penduduk yang mempunyai penghasilan di atas Rp. 2.000.000,00 per bulan. Fasilitas sosial menunjukkan seberapa berkembang sebuah desa, dan apakah tingginya penghasilan pada masyarakat Desa Kesuma disertai oleh ketersediaan sarana dan prasarana fisik masyarakat tersebut. Sarana dan prasarana yang ada di desa kesuma diuraikan pada tabel sebagai berikut: Tabel 5.7. Sarana dan Prasarana No Sarana dan Prasarana Jumlah Keterangan 1. Pemerintahan Kantor Kepala Desa 1 unit Balai Desa 1 unit Pos Polisi 1 unit 2. Pendidikan TK 3 unit SD 5 unit SMP/ Mts 2 unit SMA/ SMK 1 unit MDA 2 unit 3. Kesehatan Puskesmas Pembantu 0 unit Posyandu 6 unit 4. Ibadah Masjid 5 unit Mushala 8 unit Gereja 17 unit 5. Umum Lapangan Sepak Bola 1 tempat Pasar 2 lokasi Posyandu berada di rumahrumah penduduk 31

TPU Islam 7 tempat 2 tempat merupakan kuburan lama TPU Kristen 3 tempat Pos Siskamling 7 unit Sumber : Hasil Observasi Lapangan Penulis Sarana dan prasarana di Desa Kesuma sudah mencukupi jika dipandang dari jumlah penduduk, akan tetapi jika dipandang dari kondisi geografis desa Kesuma dan persebaran penduduknya maka sarana dan prasarana yang ada masih belum berimbang atau masih belum mencukupi. 32