Rujito Agus Suwignyo, Farida Zulvica dan Hendryansyah

dokumen-dokumen yang mirip
Pengaturan Aplikasi Pupuk Nitrogen Untuk Meningkatkan Toleransi dan Pemulihan Tanaman Padi Terhadap Cekaman Terendam

Modifikasi Aplikasi Unsur Hara untuk Perbaikan Vigorasi Bibit Padi dalam Cekaman Terendam

Modifikasi Aplikasi Unsur Hara untuk Perbaikan Vigorasi Bibit Padi dalam Cekaman Terendam

Peningkatan Toleransi Dua Varietas Padi Terhadap Cekaman Terendam Melalui Perlakuan Pemupukan Pada Lahan Rawa Lebak

Upaya Peningkatan Pemulihan Tanaman Padi Terhadap Cekaman Terendam Melalui Perlakuan Pemupukan Setelah Terendam

KAJIAN PADI VARIETAS UNGGUL BARU DENGAN CARA TANAM SISTEM JAJAR LEGOWO

PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TIGA VARIETAS PADI GOGO (Oryza sativa L.) TERHADAP PERBANDINGAN PEMBERIAN KASCING DAN PUPUK KIMIA

PENGARUH KOMBINASI DOSIS PUPUK MAJEMUK NPK PHONSKA DAN PUPUK N TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN PADI SAWAH (Oryza sativa L) VARIETAS IR 64

Respon Beberapa Varietas Padi Lebak terhadap Cekaman Terendam

Pengelolaan Hara pada Varietas Padi Toleran Rendaman

PENGARUH PUPUK MAJEMUK PELET DARI BAHAN ORGANIK LEGUM COVER CROP (LCC) TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL PADI VARIETAS IR 64 PADA MUSIM PENGHUJAN

PERANAN UREA TABLET DAN VARIETAS UNTUK MENINGKATKAN PRODUKSI PADI DI LAHAN RAWA LEBAK

PENGARUH AKSESI GULMA Echinochloa crus-galli TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI PADI

Pengelolaan Sumbedaya Air untuk Meningkatkan Produksi Tanaman Padi Secara Berkelanjutan di Lahan Pasang Surut Sumatera Selatan

Pengaruh Jarak Tanam dan Ukuran Umbi Bibit terhadap Pertumbuhan dan Hasil Kentang Varietas Granola untuk Bibit

PERLAKUAN NITROGEN DAN SILIKAT PADA PERSEMAIAN UNTUK PERCEPATAN PEMULIHAN PASCA TERENDAM DAN PENINGKATAN PRODUKSI PADI ABSTRAK

Bercocok tanam padi pada lahan rawa

UJI ADAPTASI BEBERAPA VARIETAS PADI (Oryza sativa L.) PADA TANAH SALIN

THE EFFECT OF AZOLLA AND N FERTILIZER APLICATION ON RICE FIELD (Oryza sativa L.) VARIETY INPARI 13

UMUR BIBIT DAN DOSIS PEMUPUKAN UREA PADA TANAMAN PADI SAWAH (Oryza sativa L.) di LAHAN PODSOLIK MERAH KUNING

A. LAPORAN HASIL PENELITIAN

Kajian Pola Tanam dan Pola Pemupukan Padi Rawa di Lampung

TOLERANSI VARIETAS PADI HITAM (Oryza sativa L.) PADA BERBAGAI TINGKAT CEKAMAN KEKERINGAN. Tesis Program Studi Agronomi

PENGELOLAAN HARA TANAMAN PADI SISTEM GOGORANCAH DI LAHAN SAWAH TADAH HUJAN NUTRIENTS MANAGEMENT OF THE GOGO RANCAH RICE SYSTEM IN RAINFED SKRIPSI

THE INFLUENCE OF N, P, K FERTILIZER, AZOLLA (Azolla pinnata) AND PISTIA (Pistia stratiotes) ON THE GROWTH AND YIELD OF RICE (Oryza sativa)

PENGARUH VARIETAS DAN METODE PEMUPUKAN TERHADAP HASIL PADI DI RAWA LEBAK (EFFECT OF VARIETIES AND FERTILIZATION METHOD ON RICE YIELD IN LOW LAND)

PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI PADI DENGAN PEMBERIAN POLIMER PENYIMPAN AIR PADA SAWAH BUKAAN BARU SKRIPSI

RESPOMS PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI SAAWI (Brassica Juncea. L) TERHADAP INTERVAL PENYIRAMAN DAN KONSENTRASILARUTAN PUPUK NPK SECARA HIDROPONIK

SKRIPSI OPTIMALISASI PRODUKSI PADI

PENGARUH PENGOLAHAN TANAH DAN DOSIS PUPUK NPK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL KEDELAI

PERBEDAAN UMUR BIBIT TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI PADI SAWAH (Oryza sativa L)

TANGGAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI KACANG TANAH (Arachis hypogaea L.) TERHADAP DOSIS PUPUK KALIUM DAN FREKUENSI PEMBUMBUNAN SKRIPSI OLEH :

PENGARUH CEKAMAN GARAM TERHADAP PRODUKSI ASAM ORGANIK DAN PERTUMBUHAN TANAMAN LIDAH BUAYA (Aloe vera)

RESPONS PERTUMBUHAN BIBIT KAKAO (Theobroma cacao L.) TERHADAP PEMBERIAN PUPUK ORGANIK VERMIKOMPOS DAN INTERVAL PENYIRAMAN PADA TANAH SUBSOIL SKRIPSI

APLIKASI PUPUK NPK DAN UREA PADA PADI (Oryza sativa L.) SISTEM RATUN. THE APPLICATION OF NPK AND UREA ON PADDY (Oryza sativa L.

Widyana Rahmatika 1 1) Agriculture Faculty of Kadiri Islamic University

PENGARUH DOSIS PUPUK KANDANG SAPI DAN PUPUK NITROGEN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KANGKUNG DARAT (Ipomoea reptans. Poir)

SKRIPSI. Oleh: JOGI HENDRO SIAHAAN/ AGROEKOTEKNOLOGI-BPP

Studi Peningkatan Ketahanan Bibit Padi Lebak Terhadap Kondisi Cekaman Terendam melalui Perlakuan Zn dan Pemupukan N

PERTUMBUHAN DAN HASIL BERBAGAI VARIETAS KACANG HIJAU (Vigna radiata (L.) Wilczek) PADA KADAR AIR YANG BERBEDA

STUDI TINGGI PEMOTONGAN PANEN TANAMAN UTAMA TERHADAP PRODUKSI RATUN. The Study of Cutting Height on Main Crop to Rice Ratoon Production

Jurnal Cendekia Vol 11 No 3 Sept 2013 ISSN

PENINGKATAN PRODUKSI PADI PADA LAHAN SAWAH TADAH HUJAN: UPAYA MENGATASI STRES TERENDAM

RESPONS TANAMAN KEDELAI TERHADAP PEMBERIAN PUPUK FOSFOR DAN PUPUK HIJAU PAITAN

TANGGAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI SAWI (Brassica juncea L.) TERHADAP PEMBERIAN PUPUK CAIR SKRIPSI MUHAMMAD RIZKY ANDRY AGROEKOTEKNOLOGI - BPP

E-JURNAL ARSITEKTUR LANSEKAP ISSN: VOL. 3, NO. 1, APRIL 2017

PENGARUH PEMUPUKAN N, P, K PADA PERTUMBUHAN DAN HASIL PADI (Oryza sativa L.) KEPRAS

TANGGAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI PADI LOKAL SAMOSIR TERHADAP PROPORSI DAN WAKTU PEMANGKASAN

Keragaan Beberapa VUB Padi Sawah di Lahan Pasang Surut Mendukung Swasembada Pangan

PENGARUH JUMLAH BIBIT DAN SISTEM TANAM JAJAR LEGOWO YANG DIMODIFIKASI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI PADI SAWAH

PENGARUH BERBAGAI MACAM BOBOT UMBI BIBIT BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L.) YANG BERASAL DARI GENERASI KE SATU TERHADAP PRODUKSI

EFEKTIVITAS PUPUK PELENGKAP CAIR DHARMAVIT TERHADAP PERTUMBUHAN, PRODUKSI, SERTA SERAPAN HARA N, P, K TANAMAN PADI SAWAH

RESPONS PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L.) TERHADAP PEMBERIAN PUPUK NPK DAN KOMPOS KULIT BUAH KOPI SKRIPSI OLEH:

PEMUPUKAN NPK PADA TANAMAN DURIAN (Durio zibethinus Murr.) LOKAL UMUR 3 TAHUN

PENGARUH PUPUK KANDANG KELINCI DAN PUPUK NPK (16:16:16) TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT KAKAO (Theobroma cacao L.)

KAJIAN ADAPTASI BEBERAPA VARIETAS UNGGUL BARU PADI SAWAH DI LAHAN PASANG SURUT KABUPATEN SERUYAN. Astri Anto, Sandis Wahyu Prasetiyo

PENGARUH DOSIS PUPUK MAJEMUK DAN KETINGGIAN PERMUKAAN MEDIA HIDROPONIK SISTEM DRIP TERHADAP HASIL DAN KANDUNGAN NUTRISI RUMPUT GAJAH SKRIPSI

PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BEBERAPA VARIETAS PADI RAWA ADAPTIF PADA LAHAN BANJIR DAN RENDAMAN

RESPONS JARAK TANAM DAN DOSIS PUPUK ORGANIK GRANUL YANG BERBEDA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN JAGUNG MANIS

RESPON PETANI PADI TERHADAP PROGRAM GP-PTT DI KABUPATEN OKI SUMATERA SELATAN

PENGARUH PENGELOLAAN AIR TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN PADI (Oryza sativa L.) PADA LAHAN SAWAH BUKAAN BARU

ADAPTASI VARIETAS UNGGUL BARU PADA LAHAN RAWA PASANG SURUT DI PROVINSI BENGKULU ABSTRAK

hasil penelitian Supartopo et al. (2008) yang menunjukkan rata-rata daya pulih tanaman hasil introgesi gen Sub1 terhadap cekaman rendaman selama satu

SKRIPSI. PENGARUH SISTIM OLAH TANAH DAN DOSIS PUPUK NPK MAJEMUK 16:16:16 TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL RUMPUT GAJAH (Pennisetum purpureum)

Aplikasi Pupuk Kandang dan Pupuk SP-36 Untuk Meningkatkan Unsur Hara P Dan Pertumbuhan Tanaman Jagung (Zea mays L.) di Tanah Inceptisol Kwala Bekala

HUBUNGAN PERTUMBUHAN DAN HASIL BEBERAPA KULTIVAR PADI LOKAL PADA TANAH GAMBUT DENGAN PEMBERIAN DOLOMIT

PENGARUH PUPUK NITROGEN DAN CARA PENGAIRAN TERHADAP PERTUMBUHAN, HASIL DAN MUTU BENIH PADI SKRIPSI. Oleh AZ ZAHRA NIM

PENGARUH JARAK TANAM DAN POSISI RUAS STEK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL RUMPUT GAJAH (Pennisetum purpureum) SKRIPSI

RESPON TANAMAN SELADA (Lactuca sativa L.) MENGGUNAKAN BEBERAPA JENIS PUPUK ORGANIK DENGAN DUA KALI PENANAMAN SECARA VERTIKULTUR

PENINGKATAN PENDAPATAN PETANI PADI MELALUI PENDEKATAN PTT DI LAHAN LEBAK KABUPATEN OGAN ILIR SUMATERA SELATAN

PENAMPILAN DELAPAN GALUR PADI DI LAHAN LEBAK TENGAHAN PADA MUSIM KEMARAU ABSTRAK

KERAGAAN BEBERAPA GALUR HARAPAN PADI SAWAH UMUR SANGAT GENJAH DI NUSA TENGGARA TIMUR

PENGARUH LAMA PENYIMPANAN DAN INVIGORASI TERHADAP VIABILITAS BENIH KAKAO (Theobromacacao L.)

PENGARUH MANAJEMEN JERAMI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI PADI SAWAH (Oryza sativa L.) Oleh: MUDI LIANI AMRAH A

PENGARUH JARAK TANAM DAN DOSIS PUPUK NITROGEN TERHADAP PERTUMBUHAN BUD CHIP TEBU (Saccharum officinarum L.) SKRIPSI OLEH:

PENGARUH DOSIS DAN LAMA PEMBENAMAN PUPUK HIJAU OROK-OROK (Crotalaria juncea L.) PADA PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KEDELAI (Glycine max L.

RESPONS PERTUMBUHAN BIBIT KAKAO (Theobroma cacao L.) TERHADAP PEMBERIAN ABU JANJANG KELAPA SAWIT DAN PUPUK UREA PADA MEDIA PEMBIBITAN SKRIPSI OLEH :

Efisiensi Penggunaan Jumlah Bibit Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Padi Sawah

STUDI PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI PADI VARIETAS SITU BAGENDIT DENGAN PEMBERIAN LIMBAH SLUDGE DAN JUMLAH BENIH PER LUBANG TANAM SKRIPSI OLEH :

DAMPAK PEMBERIAN LARUTAN MIKRO ORGANISME LOKAL (MOL) DAN ASAP CAIR (LIQUID SMOKE) PADA PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN PADI (Oryza sativa.

RESPON PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI SAWI (Brassica juncea L.) DENGAN PEMBERIAN MINERAL ZEOLIT DAN NITROGEN SKRIPSI

PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L.) PADA PEMBERIAN HIDROGEL DAN FREKUENSI PENYIRAMAN DENGAN SISTEM VERTIKULTUR SKRIPSI

SKRIPSI PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN TOMAT

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Bahan dan Alat Metode Penelitian

EFEKTNITAS PUPUK UREA-ZEOLIT TABLET TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI PAD1 SAWAH. Oleh NOVALLNA

PENGARUH KONSENTRASI PUPUK CAIR ABA TERHADAP PERTUMBUHAN, KOMPONEN HASIL DAN HASIL TANAMAN KACANG TANAH (Arachis hypogaea (L.) Merr.

RESPON PADI IR64 TERHADAP PEMBERIAN Zn DENGAN PENGATURAN JADWAL TANAM DI LAHAN PASANG SURUT

PENGARUH PENGGUNAAN PUPUK KANDANG DAN NPK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KACANG TANAH

PENGARUH PUPUK SLOW RELEASE UREA- ZEOLIT- ASAM HUMAT (UZA) TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN PADI VAR. CIHERANG

Varietas Unggul Mendukung Usahatani Padi di Lahan Lebak. Morphological Characterization and Content of Sugar Some Sweet Potato Germplasm Local Lampung

PERBEDAAN LAMA PENYIMPANAN DAN MEDIA SIMPAN TERHADAP PERKECAMBAHAN DAN PERTUMBUHAN BIBIT KAKAO (Theobroma cacao L.)

Peningkatan Toleransi Rendaman Padi Lokal Rawa Lebak dengan Introgresi Gen Sub1

PENGARUH KERAPATAN DAN KEDALAMAN TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL KACANG HIJAU (Vigna radiata L.)

PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN OKRA (Abelmoschus esculantus) PADA PELAKUAN PUPUK DEKAFORM DAN DEFOLIASI

Pengaruh BAP ( 6-Benzylaminopurine ) dan Pupuk Nitrogen terhadap Pertumbuhan dan Produksi Bawang Merah (Allium ascalonicum L.)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

KAJIAN PEMBERIAN ZEOLIT DAN ARANG SEKAM PADA TANAH SAWAH TERCEMAR LIMBAH PABRIK TERHADAP Pb TANAH DAN TANAMAN PADI SKRIPSI OLEH :

PERCEPATAN PENINGKATAN PRODUKSI PADI SAWAH MELALUI UMUR BIBIT. Acceleration of Lowland Rice Yield through Seedling Age

STUDY TENTANG TIGA VARIETAS TERUNG DENGAN KOMPOSISI MEDIA TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN

PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI KAILAN PADA BERBAGAI PERBANDINGAN KASCING, UREA, TSP DAN KCl

Transkripsi:

ADAPTASI TEKNOLOGI PRODUKSI PADI DI LAHAN RAWA LEBAK: UPAYA MENGHINDARI PENGARUH NEGATIF TERENDAMNYA TANAMAN PADI MELALUI PENGATURAN APLIKASI PUPUK NITROGEN Rujito Agus Suwignyo, Farida Zulvica dan Hendryansyah Jurusan Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian Universitas Sriwijaya Kampus Unsri Inderalaya, Jalan Palembang-Prabumulih Km 32, Ogan Ilir 30662 Sumatera Selatan; Tel.: (0711)-580461. email: rujito@unsri.ac.id ABSTRACT Adaptation of Rice Production in Fresh Water Swamp: Methods to Alleviate Negative Affect of Flooding Using Several Nitrogen Application. The experiment was carried out in the green house in randomized block design (RBD). The treatments consist of flooding period P0 (no flooding), P1 (3 days), P2 (5 day), and P3 (7 day); and N application N1 (all dosage prior planting), N2 (N1 + leaf fertilizer at 56 DAP), N3 (½ dosage prior plating + ½ dosage 56 DAP), N4 (N3 + leaf fertilizer at 56 DAP). The result showed that the methods of N application could strengthen agronomic characters of rice var IR 64 from the effect of flooding. N2 treatment could maintain its height and tiller number compared to other treatments until flooding treatment of P2. Moreover, the N1 and N2 treatments preserved leaf number and tiller number until P1, but then decreasing as well as the other treatments did. Flooding treatments of P2 and P3 contributed higher effect on the parameter of panicle number. Although there was a grain percentage decrease at N2P2, N1 and N2 treatments still produced higher grain compared to N3 and N4 because of its different effect to the panicle number. This experiment suggested that under the flooding condition of rice field at the period of two weeks after planting, the application of all nitrogen fertilizer dosage prior planting could maintain or even increase rice production in fresh water swamps. Key words: Rice, Flooding, Nitrogen Fertiilizer. ABSTRAK Penelitian yang dilaksanakan di rumah kaca menggunakan tanah lebak pada media 20 l, bertujuan mencari metode pemupukan N guna menghindari pengaruh negatif terendamnya padi IR 64. Penelitian menggunakan RAK dengan 16 kombinasi perlakukan dan tiga ulangan. Perlakuan lama perendaman dua minggu setelah tanam, meliputi tanpa perendaman (P0), perendaman tiga hari (P1), perendaman lima hari (P2), dan perendaman tujuh hari (P3). Perlakuan kedua metode pemberian pupuk N, meliputi semua dosis N saat tanam (N1); semua dosis N saat tanam + pupuk daun 56 HST (N2); pupuk N ½ dosis saat tanam + ½ dosis 56 HST (N3); dan pupuk N ½ dosis saat tanam + (½ Seminar Nasional Padi, Sukamandi 2008 1237

dosis N dan pupuk daun) 56 HST (N4). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaturan pemberian pupuk N dapat memberikan penguatan karakter agronomis tanaman padi varietas IR 64 dari terjadinya perendaman. Perlakuan N2 masih dapat mempertahankan tinggi tanaman dan jumlah anakan lebih tinggi dari perlakuan lainnya sampai perendaman P2. Sampai perendaman P1, perlakuan N1 dan N2 dapat mempertahankan r jumlah daun dan jumlah anakan, tetapi kemudian menurun sejalan dengan menurunnya parameter tersebut pada perlakuan lainnya. Perlakuan P2 dan P3 memberikan tekanan yang lebih tinggi terhadap parameter jumlah malai. Walaupun terjadi penurunan persentase gabah isi untuk perlakuan N2 pada P2 tetapi dengan tidak terjadinya penekanan terhadap jumlah malai, perlakuan N2 bersama N1 tetap menghasilkan gabah yang lebih baik dan stabil dibandingkan dengan perlakuan N3 dan N4. Penelitian ini memberikan arti bahwa bila terjadi genangan banjir yang merendam tanaman padi pada periode dua minggu setelah tanam, pemberian semua dosis pupuk N pada saat tanam akan dapat mempertahankan atau bahkan meningkatkan produksi gabah tanaman padi di lahan rawa lebak. Kata kunci: Padi, Terendam, Pupuk Nitrogen. PENDAHULUAN Lahan rawa lebak merupakan salah satu alternatif dalam usaha peningkatan produksi pertanian khususnya padi. Potensi lahan rawa lebak antara lain berada di Sumatera, Kalimantan dan Papua (Direktorat Rawa, 1984). Di Sumatera Selatan, sekitar 2 juta lahan rawa lebak potensial untuk pertanian dan perikanan. Namun demikian, potensi tersebut belum dimanfaatkan secara optimal, dan umumnya hanya ditanami padi dengan produksi yang masih relatif rendah. Peningkatan produksi padi di lahan lebak bukan hanya dapat meningkatkan pendapatan petani, tetapi juga dapat menunjang swasembada pangan (Djafar, 1992). Kendala utama dalam budidaya tanaman padi di lahan rawa lebak adalah tata air yang masih belum terkendali, sehingga pada musim hujan seluruh areal tergenang cukup dalam dan dalam waktu yang cukup lama. Hal ini menyebabkan petani sulit menduga masa tanam padi dan budidaya tanaman menjadi sulit dikendalikan dengan baik. Genangan air yang terlalu tinggi selama fase vegetatif akibat banjir dan hujan lebat yang terjadi setelah bibit dipindahkan ke lapang merupakan kendala pertumbuhan yang menyebabkan rendahnya produksi padi lebak. Resiko kegagalan panen juga bisa terjadi akibat kekeringan jika tidak ada hujan pada saat tanaman padi berbunga (Balai Penelitian Pertanian Lahan Rawa, 2008). Suwignyo et al. (1998) menyebutkan bahwa pemindahan bibit yang terjadi beberapa kali menyebabkan penurunan pertumbuhan dan produksi padi. Tingkat kerusakan tanaman akibat genangan yang terlalu tinggi sangat tergantung dengan varietas, fase tumbuh, lama dan tinggi muka genangan. Upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan toleransi tanaman padi terhadap kondisi terendam air antara lain melalui peningkatan kualitas kultivar dan perbaikan metode manajemen budidaya tanaman (Sharma dan Ghosh, 1999, Grigg et al., 2000, Balai Penelitian Pertanian Lahan Rawa, 2008). Kultivar yang berkemampuan memanjang pada saat tanaman terendam merupakan kultivar yang cocok untuk kondisi lahan rawa lebak, namun hal ini perlu diikuti dengan karakter lain sehingga Seminar Nasional Padi, Sukamandi 2008 1238

pemanjangan tanaman tidak menguras energi tanaman yang dibutuhkan untuk proses metabolisme dan pemeliharaan internal tanaman. Tanaman yang mempunyai karakter pemanjangan yang moderat dapat mengurangi penggunaan karbohidrat pada saat terendam (Cho dan Kende, 1997, Vriezen et al., 2003). Tanaman padi varietas IR64 yang mengandung gen sub1 diharapkan akan menjawab berbagai fenomena yang disebutkan di atas (IRRI, 2008). Kondisi lahan rawa lebak dengan kondisi muka airnya yang fluktuatif menyebabkan dapat terjadinya terendamnya tanaman padi sewaktu-waktu. Untuk menjaga kehilangan energi pada saat terendam, perlu dilakukan proses yang dapat meningkatkan vigor tanaman, sehingga energi dalam tubuh tanaman masih dapat menjaga metabolisme tanaman pada saat terendam dan dan tanaman masih dapat melakukan pemercepatan pertumbuhan kembali pasca terendam. Suwignyo (2005) menyebutkan bahwa pemberian perlakuan Plant Phytoregulator dan Nitrogen dapat membantu tanaman padi mempercepat pemulihan pasca terendam. BAHAN DAN METODE Percobaan dilakukan di rumah kaca dan kebun percobaan Fakultas Pertanian Universitas Sriwijaya. Percobaan menggunakan varietas IR64 dengan perlakuan menggunakan Rancangan Acak Lengkap yang disusun secara faktorial. Perlakuan pertama adalah perendaman yang terdiri dari tanpa perendaman (P0), Perendaman tiga hari (P1), Perendaman lima hari (P2), dan Perendaman tujuh hari (P3). Tinggi rendaman air diupayakan > 15 cm dari permukaan tanaman. Perlakuan kedua adalah metode pemberian pupuk N, yang terdiri dari pemberian urea semua dosis pada saat tanam (N1), N1 + pupuk daun pada 56 HST (N2), pemberian pupuk urea ½ dosis pada saat tanam + ½ dosis pada 56 HST (N3), dan N3 + pupuk daun pada 56 HST (N4). Media yang digunakan adalah tanah lebak yang telah dikeringkan, ditumbuk, dan diayak pada ayakan 5 mm dan dimasukkan kedalam ember 20 l. Bibit tanaman yang berumur 3 minggu dipindahkan ke dalam ember. Perlakuan perendaman dilakukan dua minggu setelah pemindahan bibit dengan cara memasukkan ember tersebut ke dalam bak air. Lama perendaman dilakukan sesuai perlakuan, dan tinggi rendaman dipertahankan sekitar 15 cm dari permukaan tanaman. Dosis pupuk yang diberikan adalah urea 200 kg/ha, TSP 100 kg/ha, dan KCl 100 kg/ha. Pupuk daun diberikan sesuai standar dosis yang diperlukan. Peubah yang diamati adalah tinggi tanaman, laju pertambahan tinggi tanaman, jumlah anakan, jumlah daun, jumlah malai, dan hasil gabah per tanaman. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil penelitian pada Gambar 1 menunjukkan bahwa perlakuan pengaturan pemberian pupuk nitrogen akan memberikan pengaruh terhadap tinggi tanaman dan laju pertambahan tinggi tanaman padi. Tekanan terhadap kedua parameter tersebut pada tanaman padi umumnya akan lebih berpengaruh dengan perendaman lebih dari tiga hari. Sampai pada perlakuan perendaman P2, perlakuan pemberian pupuk N1 dan N2 relatif masih dapat mempertahankan tinggi tanaman dan laju pertambahan tinggi Seminar Nasional Padi, Sukamandi 2008 1239

Tinggi Tanaman (cm) LPTT (cm/hari) tanaman yang lebih baik dari perlakuan lainnya. Fenomena ini sejalan dengan hasil penelitian Munandar dan Wijaya (1996). Kecepatan memanjang tanaman merupakan mekanisme untuk menghindarkan tanaman dari pengaruh negatif tanaman yang kekurangan oksigen akibat terendam (Ito et al., 1999, Jackson and Ram, 2003). 125 1,6 120 1,4 1,2 115 1 110 0,8 0,6 105 0,4 Gambar 1. Pengaruh lama perendaman dan metode pemberian pupuk N terhadap tinggi tanaman dan laju pertumbuhan tinggi tanaman. (N1 ( ),N2 ( ), N3 ( ), dan N4 (x)) Jumlah anakan dan laju pertambahan jumlah anakan cenderung dipengaruhi oleh pengaturan pemberian pupuk nitrogen pada perlakuan lamanya perendaman tanaman. Gambar 2 menunjukkan bahwa terendamnya tanaman selama periode lima dan tujuh hari menyebabkan penurunan kedua parameter tersebut, dan penurunan menjadi lebih tajam pada perlakuan N3 dan N4.. Perlakuan N1 dan N2 lebih dapat mempertahankan jumlah anakan dan laju pertambahannya lebih baik dibandingkan dengan dua perlakuan pemupukan lainnya. Perlakuan perendaman tanaman selama tiga hari pada periode dua minggu setelah pemindahan bibit tampaknya belum begitu berpengaruh terhadap anakan padi. Ehara et al. (1996) menyebutkan bahwa perlakuan pemberian nitrogen yang tinggi pada fase pembibitan dapat meningkatkan jumlah anakan tanaman. Respon tanaman padi terhadap perlakuan nitrogen sangat ditentukan juga dengan lamanya periode tanaman terendam. Hasil penelitian Suwignyo (2005) menyebukan bahwa pemberian perlakuan nitrogen tinggi sebelum terjadinya perendaman selama 5 hari dapat mempercepat munculnya anakan padi. Namun demikian, Ella dan Ismail (2006) menyatakan bahwa perlakuan N dan P pada fase pembibitan menyebabkan peningkatan kandungan N daun tinggi dan menurunkan bibit yang bertahan hidup setelah perlakuan perendaman bibit selama 12 hari. Seminar Nasional Padi, Sukamandi 2008 1240

Jumlah Daun Jumlah Malai Jumlah Anakan LPJA 28 0,5 26 0,45 0,4 24 0,35 0,3 22 20 18 0,25 0,2 0,15 0,1 0,05 0 Gambar 2. Pengaruh lama perendaman dan metode pemberian pupuk N terhadap Jumlah Anakan dan Laju Pertambahan Jumlah Anakan. (N1 ( ),N2 ( ), N3 ( ), dan N4 (x)) 110 22 100 21 20 90 80 19 18 17 70 16 15 60 50 14 13 12 Gambar 3. Pengaruh lama perendaman dan metode pemberian pupuk N terhadap Jumlah Daun dan Jumlah Malai. (N1 ( ),N2 ( ), N3 ( ), dan N4 (x)) Seperti halnya jumlah anakan, jumlah daun tanaman mengalami penurunan pada perlakuan perendaman tanaman selama lima dan tujuh hari (Gambar 3). Tanaman padi yang terendam selam tiga hari tampak belum begitu berpengaruh terhadap parameter jumlah daun. Selanjutnya pada Gambar 3 terlihat bahwa jumlah malai per tanaman pada perlakuan N1 dan N2 tidak menunjukkan penurunan yang berarti dibandingkan dengan perlakuan N3 dan N4. Perendaman tanaman selama tujuh hari (P3) pada perlakuan N3 dan N3 menurunkan 20-30 % jumlah malai dibandingkan dengan tanaman yang tidak terendam (P0). Hasil penelitian Tsuchiya et al. (1990) dan Ehara (1993) menyebutkan bahwa peningkatan pemberian pupuk nitrogen pada fase awal pertumbuhan dapat meningkatkan pertumbuhan vegetatif melalui perubahan karakter kandungan nitrogen per luasan area dan luas daun spesifik. Untuk meningkatkan Seminar Nasional Padi, Sukamandi 2008 1241

Hasil gabah (g/tan) efisiensi produksi, hal ini harus diikuti dengan peningkatan kandungan nitrogen per luas area daun tanpa perubahan morfologis daun melalui luas daun spesifik (Ehara et al., 1996). 52 50 48 46 44 42 40 Gambar 4. Pengaruh lama perendaman dan metode pemberian pupuk N terhadap produksi gabah per tanaman. (N1 ( ),N2 ( ), N3 ( ), dan N4 (x)) Pengaturan pemberian pupuk N tidak terlalu menurunkan terhadap hasil gabah per tanaman bila tanaman terendam selama tiga hari, kecuali untuk perlakuan N3 (Gambar 4). Perlakuan N1 dan N2 masih dapat mempertahankan hasil gabah walaupun tanaman terendam sampai tujuh hari (P3) dengan penurunan gabah kurang dari 10 %, sedangkan pada perlakuan N3, tanaman padi yang terendam selama lima dan tujuh hari menyebabkan penurunan hasil gabah hingga 20 %. Balai Penelitian Rawa (2008) menyebutkan bahwa peningkatan produksi padi di lahar rawa lebak dapat dilakukan melalui dua metode, yaitu melalui penanaman padi toleran rendaman dan kekeringan, dan penggunaan teknologi pengelolaan lahan dan pola tanam yang optimal. Hasil penelitian tersebut telah menghasilkan masing-masing tiga galur yang toleran terhadap rendaman (kebanjiran) pada musim penghujan dan toleran terhadap kekeringan pada musim kemarau. KESIMPULAN DAN SARAN Penelitian ini menunjukkan bahwa pengaturan pemberian pupuk nitrogen dapat menjadi salah satu alternatif yang dapat digunakan dalam melaksanakan teknologi budidaya tanaman padi di lahan rawa lebak. Dengan terjadinya rendaman (kebanjiran) untuk periode sampai 7 hari, maka pemberian pupuk nitrogen sekaligus pada saat tanam atau ditambah dengan pemberian pupuk daun pada tahap awal fase generatif dapat mempertahankan pertumbuhan dan produksi yang lebih baik. Penelitian ini masih perlu dilanjutkan untuk mengetahui respon tanaman padi terhadap pemupukan dengan menggunakan pupuk nitrogen slow release dikombinasikan dengan periode terjadinya rendaman yang berbeda-beda. Penggunaan varietas yang Seminar Nasional Padi, Sukamandi 2008 1242

lebih toleran terhadap rendaman juga perlu dilakukan untuk memastikan aplikasinya di lapang. DAFTAR PUSTAKA Balai Penelitian Rawa. 2008. Peningkatan produktivitas lahan lebak melalui penanaman padi toleran rendaman dan kekeringan. http://balittra.litbang.deptan.go.id. Cho, H. and H. Kende. 1997. Expansion and internodal growth of deepwater rice. Plant Physiol. 113:1145-1151. Direktorat Rawa. 1984. Kebijakan Departemen PU dalam rangka pengembangan daerah rawa. Seminar Pola Pengembangan Pertanian Tanaman Pangan di Lahan Rawa Pasang Surut/Lebak. Palembang. Djafar, Z. R. 1992. Potensi lahan lebak untuk pencapaian dan pelestarian swasembada pangan. Prosiding Seminar Naional: Pemanfaatan Potensi Lahan Rawa untuk Pencapaian dan Pelestarian Swasembada Pangan. Fakultas Pertanian Universitas Sriwijaya Palembang. Ehara, H. 1993. Growth response of rice plants to fertilizer. The Bulletin of the Faculty of Bioresources, Mie University 10:1-50. Ehara, H., O. Morita, M. Noda, and N. Watanabe. 1996. High Nitrogen treatment prior to transplanting for low-input rice cultivation. Proceeding of the International Symposium on Maximizing sustainable rice yields through improved soil adn environmental management. Charoen Thani Princess Hotel, Khon Kaen Thailand, November 11-17 1996. Ella, E.S. and A.M. Ismail. 2006. Seedling nutrient status before submergence affetcts survival after submergence in rice. Crop Sci. 46:1673-1681. Grigg, B.C., C.A. Beyrouty, R.J. Norman, E.E. Gbur, M.G. Hanson, and B.R. Wells. 2000. Rice responses to changes in flood water and N timing in southern USA. Field Crop Research 66:73-79. IRRI. 2008. Sub1 Rice News. Vol 1 No 2 Special Issue, December 2007. Ito, O., E. Ella, and N. Kawano. 1999. Physiological basis of submergence tolerance in raifed lowland rice ecosystem. Field Crop Research 64:75-90. Jackson, M.B. and P.C. Ram. 2003. Physiologycal and molecular basis of susceptability and tolerance of rice plants to complete submergence. Annals of Botany 91:227-241. Munandar dan A. Wijaya. 1996. Toleransi terhadap genangan pada fase vegetatif beberapa varietas lokal padi lebak. Prosiding Seminar Ilmiah Bidang Ilmu Pertanian. Dies Natalis Universitas Sriwijaya ke-36. Fakultas Pertanian Unsri, Inderalaya Oktober 1996. Sharma, A.R. and A. Ghosh. 1999. Submergence tolerance and yield performance of lowland rice as affected by agronomic management practices in eastern India. Field Crop Research 63:187-198. Suwignyo, R.A., Z.A. Samboe, Dewi F.R. Sihotang, dan Waluyo. 1998. Tanggap beberapa varietas padi terhadap berbagai cara tingkat pembibitan di lahan lebak. Jurnal Tanaman Tropika 1(1): 15-22. Seminar Nasional Padi, Sukamandi 2008 1243

Suwignyo, R.A. 2005. Pemercepatan pertumbuhan kembali bibit padi pasca terendam setelah mendapat perlakuan Plant Phytoregulator dan Nitrogen. Jurnal Tanaman Tropika 8(2):45-52. Tsuchiya, M., H. Ehara, and T. Ogo. 1990. Fundamental growth response to fertilizer in rice plants. Japanese Journal of Crop Sci. 59:435-442. Vriezen, W.H., Z. Zhou, D. Van der Straeten. 2003. Regulation of submergence-induced enhanced shoot elongation in Oryza zativa L. Annals of Botany 91:263-270. Seminar Nasional Padi, Sukamandi 2008 1244