BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

dokumen-dokumen yang mirip
PENGERASAN PERMUKAAN BAJA KARBON ST 40 DENGAN METODE NITRIDASI DALAM LARURATAN KALIUM NITRAT

BAB III PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. ragam, oleh sebab itu manusia dituntut untuk semakin kreatif dan produktif dalam

Penelitian Sifat Fisis dan Mekanis Roda Gigi Transduser merk CE.A Sebelum dan Sesudah Di-Treatment

ANALISIS PENGERASAN PERMUKAAN DAN STRUKTUR MIKRO BAJA AISI 1045 MELALUI PROSES NITRIDASI MENGGUNAKAN MEDIA UREA

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahan logam pada jenis besi adalah material yang sering digunakan dalam

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pressure die casting type cold chamber yang berfungsi sebagai sepatu pendorong cairan

ARANG KAYU JATI DAN ARANG CANGKANG KELAPA DENGAN AUSTEMPERING

BAB I PENDAHULUAN. pisau egrek masalah yang sering dijumpai yaitu umur yang singkat yang. mengakibatkan cepat patah dan mata pisau yang cepat habis.

Pengaruh Variasi Media Karburasi Terhadap Kekerasan Dan Kedalaman Difusi Karbon Pada Baja ST 42

BAB I PENDAHULUAN. Luasnya pemakaian logam ferrous baik baja maupun besi cor dengan. karakteristik dan sifat yang berbeda membutuhkan adanya suatu

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Analisa Temperatur Nitridisasi Gas Setelah Perlakuan Annealing pada Baja Perkakas

TUGAS AKHIR ANALISIS PENGERASAN PERMUKAAN BAJA KARBON RENDAH DENGAN METODE FLAME HARDENING WAKTU TAHAN 30 MENIT 1 JAM DAN 1 ½ JAM

ANALISA PENGARUH AGING 400 ºC PADA ALUMINIUM PADUAN DENGAN WAKTU TAHAN 30 DAN 90 MENIT TERHADAP SIFAT FISIS DAN MEKANIS

1.2. Tujuan 1. Mahasiswa memahami Heat Tratment secara umum 2. Mahasiswa memahami dan mengetahui cyaniding secara umum

BAB I PENDAHULUAN. Dalam bidang material baja karbon sedang AISI 4140 merupakan low alloy steel

BAB II DASAR TEORI [15].

PENGERASAN PERMUKAAN BAJA ST 40 DENGAN METODE CARBURIZING PLASMA LUCUTAN PIJAR

Gambar 4. Pemodelan terjadinya proses difusi: (a) Secara Interstisi, (b) Secara Substitusi (Budinski dan Budinski, 1999: 303).

BAB I PEDAHULUAN. Pada era modernisasi seperti saat ini, Air Conditioner atau biasa. akan dapat mendinginkan temperatursuatu ruangan.

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Diagram Alir Penelitian Pada penelitian ini langkah-langkah pengujian mengacu pada diagram alir pada Gambar 3.1.

HASIL DAN PEMBAHASAN. dengan menggunakan kamera yang dihubungkan dengan komputer.

PENGARUH PERBANDINGAN GAS NITROGEN DAN LPG PADA PROSES NITROKARBURISING DALAM REAKTOR FLUIDIZED BED TERHADAP SIFAT MEKANIS BAJA KARBON RENDAH

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

PENGARUH PROSES POWDER NITRIDING TERHADAP PERUBAHAN KEKERASAN DAN TEBAL LAPISAN DIFUSI PADA PAHAT BUBUT HIGH SPEED STEEL

Meningkatkan kekerasan permukaan sparepart lokal kendaraan bermotor dengan cara Karburasi Cair ABSTRAK

PENGARUH SURFACE TREATMENT METODA PLASMA NITRIDING TERHADAP KEKERASAN DAN KETAHANAN AUS PAHAT BUBUT BAHAN BAJA KECEPATAN TINGGI

ANALISIS PENINGKATKAN KUALITAS SPROKET SEPEDA MOTOR BUATAN LOKAL DENGAN METODE KARBURASI

BAB I PENDAHULUAN. bermanfaat bagi kebutuhan teknologi maupun kebutuhan rumah. berpengaruh pada penurunan kualitas barang produksi seperti

BAB I PENDAHULUAN. pesat dewasa ini telah menjadi bagian yang tidak bisa dipisahkan. dari dunia industri, sebab adanya ilmu pengetahuan dan teknologi

KERANGKA KONSEP PENELITIAN PENGARUH NITROCARBURIZING TERHADAP LAJU KOROSI, KEKERASAN DAN STRUKTUR MIKRO PADA MATERIAL DUPLEX STAINLESS STEEL

PENGARUH TEMPERATUR DAN WAKTU PROSES NITRIDASI TERHADAP KEKERASAN PERMUKAAN FCD 700 DENGAN MEDIA NITRIDASI UREA

13 14 : PERLAKUAN PERMUKAAN

Gambar 3.1 Diagram alur Penelitian

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. sifat kimia pada baja karbon rendah yang dilapisi dengan metode Hot Dip

Karakterisasi Material Bucket Teeth Excavator 2016

BAB III PERCOBAAN DAN HASIL PERCOBAAN

Diajukan Sebagai Syarat Menempuh Tugas Akhir. Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah. Surakarta. Disusun Oleh : WIDI SURYANA

BAB I PENDAHULUAN. perlu dapat perhatian khusus baik dari segi kualitas maupun kuantitasnya karena

I. PENDAHULUAN. Kebutuhan akan bahan logam dalam pembuatan alat alat dan sarana. Untuk memenuhi kebutuhan ini, diperlukan upaya pengembangan

PENGARUH KARBURISASI PADAT DENGAN KATALISATOR CANGKANG KERANG DARAH (CaCO2) TERHADAP SIFAT MEKANIK DAN KEASUHAN BAJA St 37

BAB I PENDAHULUAN. Poros adalah bagian terpenting dari setiap mesin. Peran poros yaitu

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam menunjang industri di Indonesia. Pada hakekatnya. pembangunan di bidang industri ini adalah untuk mengurangi

BAB III PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA PENELITIAN

PENGARUH MANUAL FLAME HARDENING TERHADAP KEKERASAN HASIL TEMPA BAJA PEGAS

ANALISIS PROSES TEMPERING PADA BAJA DENGAN KANDUNGAN KARBON 0,46% HASILSPRAY QUENCH

PENGARUH VARIASI WAKTU PENAHANAN TERHADAP KEKERASAN PERMUKAAN, STRUKTUR MIKRO DAN LAJU KOROSI PADA ALUMINIUM 6061 DENGAN METODE UJI JOMINY

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Februari 2013 sampai dengan selesai.

SIFAT FISIS DAN MEKANIK BAJA KARBONISASI DENGAN BAHAN ARANG KAYU JATI

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Oktober 2014 sampai Juni 2015di

BAB I PENDAHULUAN. Pada era modern seperti saat ini masyarakat banyak yang menggunakan. transportasi yang marak digunakan untuk mudik lebaran.

PENGARUH WAKTU PENAHANAN TERHADAP SIFAT FISIS DAN MEKANIS PADA PROSES PENGKARBONAN PADAT BAJA MILD STEEL

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Penguatan yang berdampak terhadap peningkatan sifat mekanik dapat

Jurnal Teknik Mesin, Volume 6, Nomor 1, Tahun

BAB III. dan RX-KING ditujukan pada diagram dibawah ini yaitu diagram alir penelitian. Rumah Kopling F1-ZR. Rumah Kopling RX-KING.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS PENGERASAN PERMUKAAN BAJA KARBON RENDAH DENGAN METODE CARBURIZING DENGAN WAKTU TAHAN 3 JAM, 4 JAM DAN 5 JAM

PENGARUH BAHAN ENERGIZER PADA PROSES PACK CARBURIZING TERHADAP KEKERASAN CANGKUL PRODUKSI PENGRAJIN PANDE BESI

BAB III METODE PENELITIAN

Karakterisasi Material Sprocket

ANALISIS PENGERASAN PERMUKAAN BAJA KARBON RENDAH DENGAN METODE NITRIDING DENGAN WAKTU TAHAN 1, 2, DAN 3 JAM

SIFAT FISIS DAN MEKANIS BAJA KARBONISASI DENGAN BAHAN ARANG KAYU BK

TUGAS AKHIR STUDI TENTANG PENAMBAHAN UNSUR PADA ALUMINIUM PADUAN PISTON SEPEDA MOTOR TERHADAP SIFAT FISIS DAN MEKANIS

TUGAS AKHIR. Tugas Akhir ini Disusun Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta

PENGARUH HEAT TREATMENT

BAB I PENDAHULUAN. Dalam teknologi pengerjaan logam, proses electroplating. dikategorikan sebagai proses pengerjaan akhir (metal finishing).

BAB I PENDAHULUAN. Banyak cara yang dapat dilakukan dalam teknik penyambungan logam misalnya

KARAKTERISASI BAJA SMO 254 & BAJA ST 37 YANG DI-ALUMINIZING

BAB III METODE PENELITIAN dan dilaksanakan di Laboratorium Fisika Material Departemen Fisika

BAB IV DATA DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. terjadinya perubahan metalurgi yaitu pada struktur mikro, sehingga. ketahanan terhadap laju korosi dari hasil pengelasan tersebut.

PENGARUH VARIASI TEMPERATUR TERHADAP KEKERASAN, STRUKTUR MIKRO, DAN KETANGGUHAN DENGAN PROSES HEAT TREATMENT PADA BAJA KARBON AISI 4140H

PENINGKATAN KEKERASAN DENGAN METODA KARBURISASI PADA BAJA KARBON RENDAH (MEDAN) DENGAN MEDIA KOKAS

BAB I PENDAHULUAN. manusia karena logam mempunyai kelebihan dari usur-unsur yang. mempunyai sifat-sifat khusus seprti ulet, dapat menghantarkan panas

I. PENDAHULUAN. Aluminium merupakan logam yang banyak digunakan dalam komponen

ANALISA SIFAT FISIS DAN MEKANIK BAJA KARBURISING DENGAN BAHAN ARANG TEMPURUNG KELAPA

STUDI PEMBUATAN BESI COR MAMPU TEMPA UNTUK PRODUK SAMBUNGAN PIPA

ANALISA PROSES SPRAY QUENCHING PADA PLAT BAJA KARBON SEDANG

BAB II ALUMINIUM DAN PADUANNYA

Laporan Praktikum Struktur dan Sifat Material 2013

ANALISA PENGARUH TEMPERATUR TERHADAP SIFAT MEKANIS DAN STRUKTUR MIKRO PADA BAJA KARBON RENDAH (ST41) DENGAN METODE PACK CARBIRIZING

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

STUDI TENTANG PENGARUH NITROCARBURIZING DC-PLASMA TERHADAP PERUBAHAN KEKERASAN DAN STRUKTUR MIKRO PADA MATERIAL Zr-4

BAB II PENGELASAN SECARA UMUM. Ditinjau dari aspek metalurgi proses pengelasan dapat dikelompokkan

BAB III PERCOBAAN DAN HASIL PERCOBAAN

PENGARUH VARIASI TEMPERATUR TERHADAP KEKERASAN, STRUKTUR MIKRO, DAN LAJU KOROSI PADA ALUMINIUM A 6061 DENGAN METODE UJI JOMINY

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH MEDIA PENDINGIN PADA PROSES HARDENING TERHADAP STRUKTURMIKRO BAJA MANGAN HADFIELD AISI 3401 PT SEMEN GRESIK

Proses Annealing terdiri dari beberapa tipe yang diterapkan untuk mencapai sifat-sifat tertentu sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN. penting pada proses penyambungan logam. Pada hakekatnya. diantara material yang disambungkan. Ini biasanya dilakukan

Heat Treatment Pada Logam. Posted on 13 Januari 2013 by Andar Kusuma. Proses Perlakuan Panas Pada Baja

PENGARUH PROSES QUENCHING DAN TEMPERING

PENGARUH SILIKON (Si) TERHADAP KEKERASAN PERMUKAAN DARI BAJA TUANG PERKAKAS YANG MENGALAMI FLAME HARDENING SKRIPSI

ANALISA PENGGUNAAN TEMPURUNG KELAPA UNTUK MENINGKATKAN KEKERASAN BAHAN PISAU TIMBANGAN MEJA DENGAN PROSES PACK CARBURIZING

I. PENDAHULUAN. mengalami pembebanan yang terus berulang. Akibatnya suatu poros sering

BAB 1. PERLAKUAN PANAS

PENGARUH TEMPERATUR CARBURIZING PADA PROSES PACK CARBURIZING TERHADAP SIFAT SIFAT MEKANIS BAJA S 21 C

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknik pengerasan permukaan merupakan suatu proses untuk meningkatkan sifat kekerasan serta kinerja dari suatu komponen atau material. Kerusakan suatu material biasanya dimulai dari kerusakan pada bagian permukaan material yang disebabkan karena adanya pengaruh dari faktor lingkungan seperti korosi ataupun keausan akibat adanya interaksi dengan komponen lain. Dalam dunia industri, khususnya industri yang bergerak dibidang permesinan, teknik pengerasan permukaan sangatlah dibutuhkan untuk menghasilkan suatu komponen atau peralatan yang memiliki ketahanan terhadap korosi, serta ketahanan terhadap keausan akibat gesekan antar komponen material, sehingga dengan sendirinya akan meningkatkan umur pakai komponen. Berbagai cara dilakukan untuk dapat meningkatkan kualitas permukaan dari suatu material, sesuai dengan kebutuhan produk yang diinginkan. Dalam bidang rekayasa material, teknik pengerasan permukaan sering dikenal dengan istilah perlakuan permukaan (surface treatment). Pada umumnya perlakuan permukaan dapat dilakukan dengan dua metode, yaitu perlakuan permukaan dengan metode penambahan unsur kimia lain kedalam komposisi material (mengubah komposisi kimia permukaan suatu material), atau dapat juga dilakukan dengan metode pengubahan fasa atau struktur kristal yang terkandung pada material. Pengubahan fasa ini dilakukan dengan cara proses pemanasan material uji pada temperatur tertentu yang diikuti dengan pendinginan cepat (quench) untuk menghasilkan struktur kristal yang diinginkan. Beberapa metode perlakuan permukaan yang sering dilakukan adalah nitridasi (nitriding), karburasi (carburizing), karbonitridasi (carbonitriding), induksi listrik dan nyala api. Metode nitridasi, karburasi, dan karbonitridasi merupakan suatu metode perlakuan permukaan dengan cara mengubah sifat permukaan dengan penambahan unsur nitrogen atau karbon kedalam sifat material. Sedangkan metode nyala api dan induksi listrik merupakan suatu proses perlakuan permukaan dengan

2 cara pemanasan material pada temperatur tertentu yang kemudian dilanjutkan dengan proses pendinginan cepat. Dari jenis-jenis metode perlakuan permukaan diatas, metode perlakuan permukaan yang akan digunakan dalam penelitian tugas akhir ini adalah metode perlakuan permukaan dengan cara nitridasi, hal ini dikarenakan proses nitridasi tidak membutuhkan temperatur yang tinggi untuk mengahasilkan permukaan material yang keras dan kuat juga ramah lingkungan, selain itu reaksi nitrogen yang terbentuk pada permukaan baja juga memiliki tingkat kekerasan yang lebih tinggi bila dibandingkan dengan menggunakan reaksi karbon. Proses nitridasi sendiri merupakan suatu proses pengerasan permukaan dengan cara pendifusian unsur nitrogen kedalam permukaan baja atau besi pada temperatur dan jangka waktu tertentu, pendifusian unsur nitrogen ini akan menghasilkan kedalaman lapisan nitrid pada permukaan baja, yang menyebabkan permukaan baja menjadi lebih keras dan kuat. Penggunaan metode nitridasi dalam dunia industri biasanya dilakukan dengan menggunakan metode gas nitridasi konvensional yakni dengan pendifusian senyawa ammonia (NH 3 ) kedalam baja atau besi pada temperatur 450 C sampai 650 C selama puluhan jam. Akan tetapi penggunaan metode gas nitridasi dapat menyebabkan kerapuhan pada permukaan material sehingga material harus melalui proses permesinan sebelum digunakan. Pada penelitian sebelumnya, telah dikembangkan beberapa metode nitridasi yang bertujuan untuk menghasilkan kekerasan serta ketebalan difusi lapisan nitrid yang tinggi pada permukaan baja. Diantaranya dilakukan dengan teknik nitridasi plasma, nitridasi laser, nitridasi gas, implementasi ion nitridasi, dan nitridasi dengan penggunaan larutan garam. Akan tetapi jika dilihat dari sudut pandang teknik, beberapa dari metode nitridasi seperti nitridasi plasma, nitridasi gas, dan implementasi ion memiliki kelemahan, diantaranya membutuhkan proses yang rumit dan membutuhkan biaya yang sangat besar untuk menghasilkan tebal lapisan nitrid yang diinginkan. Berdasarkan latar belakang diatas, penulis mencoba untuk melakukan penelitian tentang proses nitridasi menggunakan larutan garam kalium nitrat (KNO 3 ) pada

3 material baja karbon rendah ST 40 berdasarkan variasi temperatur dan waktu penahanan yang telah ditentukan. Hal ini bertujuan untuk melihat dan mengetahui seberapa besar pengaruh proses nitridasi dengan menggunakan senyawa kalium nitrad mampu meningkatkan nilai kekerasan yang dihasilkan setelah spesimen uji mengalami proses nitridasi. Penggunaan KNO 3 dipilih karena KNO 3 merupakan salah satu unsur penghasil nitrogen murni serta ramah lingkungan, penguraian reaksi termal pada kalium nitrat pada saat proses pemanasan dapat melepaskan unsur nitrogen dan oksigen seperti yang ditunjukkan pada reaksi berikut, KNO 3 KNO 2 + ½ O 2 Unsur nitrogen yang terbentuk akan berdifusi langsung secara intertisi kedalam atom-atom baja, sedangkan unsur oksigen akan membentuk reaksi terhadap ketebalan oksida pada permukaan baja. Baja karbon ST 40 diplih karena material baja karbon rendah ST 40 memiliki sifat kekerasan dan daya tahan aus yang rendah, sehingga sebelum diaplikasikan untuk keperluan industri, ataupun permesinan, maka dibutuhkan suatu teknik perlakuan yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas dan sifat mekanik dari baja ST 40 itu sendiri. 1.2 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, permasalahan utama yang akan dibahas dalam penelitian tugas akhir ini adalah mengetahui pengaruh proses nitridasi terhadap pengerasan permukaan baja ST 40 dalam larutan kalium nitrat (KNO 3 ) yang dipanaskan pada temperatur pemanasan 400 C, 450 C, dan 500 C dengan waktu penahanan spesimen uji dalam larutan kalium nitrat selama 8 jam. Penelitian ini meliputi uji kekerasan dan uji struktur mikro yang terbentuk sebelum dan setelah spesimen uji dinitridasi dalam larutan kalium nitrat. 1.3 Tujuan Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan tujuan:

4 1. Mengetahui pengaruh proses nitridasi kalium nitrat terhadap nilai kekerasan pada permukaan baja ST 40. 2. Mengetahui bentuk struktur mikro baja ST 40 sebelum dan setelah dinitridasi dalam larutan KNO 3 3. Mengetahui pengaruh besarnya kedalaman difusi nitridasi pada permukaan baja ST 40 yang terbentuk akibat proses nitridasi 1.4 Manfaat Penelitian Dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dan manfaat terhadap ilmu pengetahuan yakni sebagai berikut: 1. Memberikan kontribusi terhadap pengetahuan umum metalurgi, khususnya mengenai karakteristik sifat fisis struktur mikro dan sifat mekanis kekerasan baja ST 40 yang terbentuk setelah melalui proses pemanasan dalam larutan kalium nitrat (KNO 3 ). 2. Dapat membantu mengatasi permasalahan yang terjadi di dunia industi dan permesinan tentang kekerasan permukan material baja. 1.5 Pembatasan Masalah Untuk mencegah tidak melebarnya masalah dari pembahasan utama, maka perlu dilakukan pembatasan masalah yang hanya dibatasi pada hal-hal sebagai berikut: 1. Bahan Material yang digunakan adalah baja ST 40 dengan diameter 1,9 cm dan tebal 1,0 cm. 2. Komposisi bahan dan temperatur nitridasi Komposisi bahan menggunakan baja dengan unsur karbon rendah sebesar 0.16 % C dalam larutan kalium nitrat (KNO 3 ) sebagai pereaksi pada temperatur pemanasan 400 C, 450 C, 500 C dengan waktu penahanan spesimen dalam larutan kalium nitrat selama 8 jam. 3. Pengujian specimen 1) Uji kekerasan dilakukan dengan menggunakan metode kekerasan Rockwell (HRA) dan dikonversikan kedalam bentuk (HV)

5 2) Uji stuktur mikro dan kedalaman difusi lapisan nitridasi yang terbentuk diuji dengan menggunakan alat mikroskop optik OLYMPUS BX41M. 4. Analisa penelitian dilakukan sebelum dan setelah baja karbon ST 40 mengalami proses nitridasi.. 1.6 Metode Penelitian Metode Penelitian laporan tugas akhir yang dilakukan sipenulis bertujuan untuk memperoleh kemudahan dalam proses penelitian dan penyusunan tugas akhir dimana mengacu pada diagram alir sebagai berikut: Mulai Penentuan Judul Penentuan Studi Literatur Persiapan Alat dan Spesimen uji Spesimen Tanpa Nitridasi Perlakuan Nitridasi Perlakuan Nitridasi Perlakuan Nitridasi Perlakuan Nitridasi Spesimen 1 Spesimen 2 Spesimen 3 Suhu = 400 C Suhu = 450 C Suhu =500 C HT = 8 Jam HT = 8 Jam HT = 8 Jam A

6 A Etsa = HCL T = 27 C Pengujian Laboraturium Uji Kekerasan Uji Struktur Mikro Data Uji Kekerasan dan Struktur Mikro Pengolahan data, analisa dan Pembahasan dalam penulisan laporan Kesimpulan dan Saran Selesai Gambar 1.1 Diagram alir penelitian Keterangan: 1. Penentuan Judul Penentuan judul dilakukan untuk menentukan topik dan materi apa yang akan dibahas dalam penelitian ini. 2. Studi Literatur Studi literature dilakukan untuk mencari materi dan teori yang berhubungan dengan penelitian ini, dan memudahkan dalam menentukan proses yang akan dilakukan selama penelitian. Materi yang dibutuhkan antara lain analisa pengaruh proses nitridasi pada baja karbon rendah ST 40 terhadap nilai

7 kekerasan dan struktur mikro sebelum dan setelah dinitridasi pada temperatur dan waktu penahanan yang telah ditentukan. 3. Persiapan Alat dan Spesimen Uji Persiapan alat dan spesimen uji dilakukan untuk mempermudah mendapatkan kondisi dan hasil penelitian yang terbaik, sebelum dan setelah melakukan proses penelitian dan pengujian. Alat yang digunakan pada saat proses pengujian ini adalah menggunakan tabung nitridasi yang dilengkapi dengan sistem pemanas elektrik (heater). Sedangkan untuk spesimen ujinya menggunakan baja karbon rendah ST 40. 4. Proses Nitridasi Proses nitridasi dilakukan dengan metode pemanasan baja karbon rendah ST 40 dalam senyawa kalium nitrat (KNO 3 ) yang dipanaskan dengan pengaturan temperatur pemanasan 400 C, 450 C, 500 C dengan waktu penahanan spesimen dalam larutan kalium nitrat selama 8 jam. Dalam proses ini terjadi beberapa kendala dalam pengoperasiannya diantaranya ketidak merataan proses pemanasan pada saat spesemen uji dinitridasi dalam larutan kalium nitrat, serta rusaknya alat pemanas band heater saat proses nitridasi berlangsung. Sehingga harus dilakukan pengujian mulai dari tahap awal lagi. 5. Proses Etsa Proses etsa dilakukan dengan menggunakan larutan HCL pada temperatur ruang T = 27 C dengan waktu penahanan selama HT = 60 menit. 6. Pengujian Laboraturium Pengujian laboraturium dilakukan untuk melihat reaksi yang terjadi pada spesimen uji sebelum dan setelah dilakukannya proses nitridasi pada spesimen uji. Pengujian laboraturium ini meliputi: a. Uji kekerasan spesimen dengan metode Rockwell hardness tester, Hal ini bertujuan untuk melihat seberapa besar pengaruh proses nitridasi terhadap nilai kekerasan spesimen uji sebelum dan setelah dinitridasi dalam senyawa kalium nitrat. Proses uji kekerasan dilakukan ditiga titik pengujian dipermukaan spesimen uji.

8 b. Uji struktur mikro serta tebal lapisan difusi nitrad yang terbentuk, sebelum dan setelah proses nitridasi pada spesimen uji dilakukan dengan menggunakan mikroscop optik. Hal ini bertujuan untuk melihat struktur mikro yang terbentuk sebelum dan setelah proses nitridasi pada spesimen uji dilakukan. 7. Pengolahan Data, Analisa, dan Pembahasan Mengolah data-data yang sudah didapatkan dengan mengacu pada materi yang terdapat pada referensi, dan menampilkan data-data tersebut dalam bentuk grafik, dan tabel yang dibuat dalam penulisan laporan. 8. Kesimpulan dan Saran Menarik kesimpulan dari hasil pengolahan data dan analisa, dan memberikan saran untuk lanjutan dari penelitian ini. 1.7 Sistematika Penulisan Untuk kemudahan penyusunan tugas akhir ini, maka penulisan laporan dapat dibagi menjadi beberapa bab yaitu sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN Meliputi latar belakang, perumusan masalah, tujuan penelitian, mamfaat penelitian, pembatasan masalah, dan sistematika penulisan. BAB II DASAR TEORI Meliputi teori-teori dasar yang berkaitan dengan penelitian yang mengemukankan penjelasan mengenai unsur-unsur baja paduan, struktur mikro baja, difusi, perlakuan panas (heat treatment) metode-metode pengerasan permukaan (surface treatment), mekanisme penguatan baja dan pengujian material. BAB III METODOLOGI PENELITIAN Meliputi diagram alir penelitian, prosedur pelaksanaan penelitian, peralatan yang digunakan, spesimen uji dan bahan pereaksi, proses nitridasi dan tahapan-tahapan pada saat proses nitridasi, pengujian kekerasan, dan pengujian struktur mikro.

9 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Meliputi data-data yang diperoleh selama penelitian serta pembahasan mengenai hasil penelitian dan pengaruh proses nitridasi terhadap sifat baja ST 40. Dimana akan dikelompokkan menjadi: Data pengujian kekerasan baja ST 40 sebelum dan setelah dinitridasi, analisa data kekerasan spesimen uji, analisa data dari hasil foto mikrografi spesimen uji dan analisa kedalaman difusi lapisan nitridasi yang terbentuk. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Meliputi kesimpulan yang merupakan jawaban dari tujuan dalam penelitian yang telah dilakukan, serta saran yang mungkin dapat bermanfaat untuk penelitian selanjutnya. DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN