METODE Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Nutrisi Ternak Daging dan Kerja Fakultas Peternakan Institut Pertanian Bogor. Pemeliharaan ternak percobaan dilakukan dari bulan Juli September 2008. Alat Materi Kandang yang digunakan dalam penelitian ini berupa kandang individu berukuran 2x1 m 2. Tiap kandang individu dilengkapi dengan tempat minum dan tempat pakan. Peralatan yang digunakan adalah sekop, timbangan pakan dan timbangan sapi. Bahan Penelitian ini menggunakan 12 ekor sapi Peranakan Ongole jantan dengan bobot badan 217,16 ± 10,53 kg yang berasal dari Wonosari, Jawa Tengah. Pakan yang digunakan sebagai penyusun ransum percobaan berupa jerami padi, konsentrat dan daun murbei. Jerami padi diperoleh dari lingkungan sekitar Darmaga dalam kondisi segar yang dipotong 3,5 cm lalu dikeringkan dan diberikan ke ternak. Konsentrat yang digunakan dalam perlakuan disusun sama dengan kandungan protein kasar daun murbei yaitu sebesar 20,9 % (Tabel 6). Daun murbei yang digunakan merupakan varietas Morus alba yang diperoleh dari kebun murbei Pasir Serongge Cipanas kab. Cianjur dalam bentuk segar dan diberikan ke ternak dalam bentuk tepung. Komposisi nutrien tepung daun murbei dan ransum percobaan yang digunakan dapat dilihat pada Tabel 5. Tabel 5. Komposisi Nutrien Tepung Daun Murbei dan Ransum Percobaan Keterangan Tepung Daun Murbei P1 P2 P3 Kadar Abu (%) Serat Kasar (%) Lemak Kasar (%) Protein Kasar (%) BETN (%) 10,76 12,09 3,19 20,90 53,16 15,7 15,48 3,35 51,75 17,2 16,94 2,73 49,46 18,7 18,41 2,10 47,17 Sumber : Hasil Analisis Proksimat Laboratorium Biologi Hewan, Pusat Penelitian Sumberdaya Hayati dan Bioteknologi, IPB (2007) 51
Tabel 6. Susunan Ransum Konsentrat Bahan Pakan Jumlah (%) Jagung Kuning 21,44 Bungkil Kedelai 17,87 Bungkil Kelapa 15 Pollard 30,19 Onggok 6 Tetes 7 Ca (Urea) 2 DCP 0,5 Total 100 Kandungan Nutrien Konsentrat Jumlah (%) Protein 20,90 TDN 80,02 SK 6,22 BETN 62,34 Lemak Kasar 5,68 Metode Pemeliharaan Dua belas ekor sapi dibagi menjadi tiga perlakuan dan masing masing perlakuan terdiri dari empat ulangan. Ternak dipelihara dalam kandang individu selama sepuluh minggu. Dua minggu pertama sebagai masa adaptasi pakan (preliminary) dan pada minggu ketiga sampai ke sepuluh dilakukan pengamatan. Pemberian pakan 2,5-3,0% dari bobot badan dilakukan dua kali sehari, pada pagi hari pukul 06.00 07.00 WIB dan pada sore hari pada pukul 16.00 17.00 WIB. Pakan diberikan dengan cara dicampurkan antara konsentrat dengan tepung daun murbei bentuk mash. Pemberian air minum ad libitum. Pembuatan Tepung Daun Murbei Daun murbei segar dibeli di daerah Cipanas Bogor, Jawa Barat. Daun tersebut kemudian dijemur di bawah terik matahari sampai kering. Daun kering digiling dengan mesin penggiling untuk mendapatkan tepung dengan ukuran 40 mesh. 52
Perlakuan Penelitian Susunan perlakuan substitusi konsentrat dengan daun murbei adalah sebagai berikut : P1 = 50% Jerami padi + 50% Konsentrat (kontrol) P2 = 50% Jerami padi + 25 % Konsentrat + 25 % Tepung Daun murbei P3 = 50% Jerami padi + 50 % Tepung Daun murbei Rancangan Percobaan Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 3 perlakuan dan 4 kali ulangan. Model matematik yang digunakan adalah : Y ij = + τ i + ij Keterangan : Y ij = Nilai pengamatan untuk perlakuan ke-i dan ulangan ke-j = Rataan umum τ i ij = Pengaruh perlakuan substitusi dengan murbei ke-i = Error (gallat) perlakuan substitusi dengan murbei ke-i dan ulangan ke-j Peubah yang Diamati Peubah yang diamati dalam penelitian ini adalah konsumsi pakan, pertambahan bobot badan (PBB), efisiensi pakan, Income Over Feed Cost dan R-C ratio. Konsumsi Pakan Sebelum diberikan ke ternak, pakan ditimbang terlebih dahulu berdasarkan persentase bobot badan yaitu 2,5-3,0% dari bobot badan. Kemudian pakan dibagi menjadi dua bagian, satu bagian diberikan pagi hari dan satu bagian diberikan pada sore hari. Sisa pakan ditimbang pada keesokan harinya. Penimbangan pakan dan sisa dilakukan setiap hari untuk mengetahui rataan konsumsi setiap ternak. Konsumsi pakan dihitung dari selisih pemberian dikurangi sisa, sedangkan konsumsi pakan per ekor per hari selama penelitian diperoleh dari konsumsi total selama penelitian dibagi lama penelitian (48 hari). Konsumsi pakan (kg) = Pemberian (kg) sisa (kg) Konsumsi pakan (kg/ekor/hari) = 53
Konsumsi selama pemeliharaan (kg/ekor) Lama Penelitian Pertambahan Bobot Badan Pengukuran pertambahan bobot badan dilakukan dengan menimbang ternak pada awal dan akhir pemeliharaan. Penimbangan dilakukan pada pagi hari sebelum ternak diberi pakan dengan menggunakan timbangan sapi. Pertambahan bobot badan (kg/ekor/hari) diperoleh dari pertambahan bobot badan dibagi dengan lamanya penelitian. Pertambahan bobot badan (kg/ekor/hari) = Bobot akhir (kg) bobot awal (kg) Lama Penelitian Efisiensi Pakan Efisiensi pakan dihitung dari pertambahan bobot badan selama penelitian dibagi dengan konsumsi pakan selama penelitian. Efisiensi pakan = Pertambahan Bobot Badan (kg/ekor/hari) Konsumsi pakan (kg/ekor/hari) Income Over Feed Cost (IOFC) Income over feed cost dihitung dari selisih hasil penerimaan dengan pengeluaran. Penerimaan diperoleh dari penjualan ternak sedangkan pengeluaran dihitung dari biaya pakan. Penjualan ternak dihitung berdasarkan pertambahan bobot badan. Perhitungan IOFC dapat dilihat pada Tabel 7. R-C ratio R-C ratio diperoleh dari perbandingan antara penerimaan dan pengeluaran (Tabel 7). Penerimaan diperoleh dari pertambahan bobot badan per harinya dikalikan harga jual sapi per kilogram bobot hidup, sedangkan pengeluaran diperoleh dari biaya pembuatan ransum setiap perlakuan dikalikan konsumsi as fed (kg/hr). 54
Tabel 7. Perhitungan Nilai Income Over Feed Cost (IOFC) dan R-C ratio Perlakuan Faktor Pengamatan P1 P2 P3 Penerimaan (Ii) I1 I2 I3 Pengeluaran (Ci) C1 C2 C3 IOFC (I1-C1) (I2-C2) (I3-C3) R-C ratio (I1/C1) (I2/C2) (I3/C3) Keterangan : Ii = penerimaan yang dihitung dari pertambahan bobot badan per harinya x harga jual sapi per kilogram bobot hidup. Ci = pengeluaran yang dihitung dari biaya pembuatan ransum setiap perlakuan x konsumsi as fed (kg/hr). Analisis data Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan Analysis of Variance dan dilanjutkan dengan uji jarak Duncan (Steel dan Torrie, 1991). 55