BAB II LANDASAN TEORI. Listrik merupakan suatu muatan yang terdiri dari muatan positif dan muatan negatif,

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II LANDASAN TEORI. Kehadiran peserta didik di sekolah (school attandence) adalah keikutsertaan

BAB II LANDASAN TEORI. fotovoltaik yaitu mengkonversi cahaya matahari menjadi energi listrik. Panel

Komunikasi Serial. Menggunakan Arduino Uno MinSys

Output LED. Menggunakan Arduino Uno MinSys

Light Dependent Resistor LDR Menggunakan Arduino Uno Minsys

Analog to Digital Convertion Menggunakan Arduino Uno Minsys

Membuat kontrol display seven segment Membuat program Counter baik Up Counter maupun Down Counter dengan media tampilan 7-Segment.

Display LCD. Menggunakan Arduino Uno MinSys

BAB II DASAR TEORI. open-source, diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk. memudahkan penggunaan elektronik dalam berbagai

BAB III RANCANG BANGUN SISTEM KARAKTERISASI LED. Rancangan sistem karakterisasi LED diperlihatkan pada blok diagram Gambar

BAB II DASAR TEORI. gerakan supination dan pronation dengan baik. Untuk mencapainya, sepatu

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB II ANALISIS DAN PERANCANGAN. Untuk mendapatkan tujuan sebuah sistem, dibutuhkan suatu

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB II DASAR TEORI. open-source, diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk. software arduino memiliki bahasa pemrograman C.

BAB III PERANCANGAN. Microcontroller Arduino Uno. Power Supply. Gambar 3.1 Blok Rangkaian Lampu LED Otomatis

BAB V PENGUJIAN DAN ANALISIS. dapat berjalan sesuai perancangan pada bab sebelumnya, selanjutnya akan dilakukan

BAB II LANDASAN TEORI. Arduino menurut situs resminya di didefinisikan sebagai

LEMBAR DISKUSI SISWA MATER : INDUKSI ELEKTROMAGNETIK IPA TERPADU KELAS 9 SEMESTER 2

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Rumusan Masalah

BAB III SISTEM PENGUKURAN ARUS & TEGANGAN AC PADA WATTMETER DIGITAL

BAB II DASAR TEORI. mikrokontroler yang berbasis chip ATmega328P. Arduino Uno. memiliki 14 digital pin input / output (atau biasa ditulis I/O,

BAB II LANDASAN TEORI

BAB IV ANALISIS RANGKAIAN ELEKTRONIK

BAB II ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA. Dalam system tenaga listrik, daya merupakan jumlah energy listrik yang

BAB II LANDASAN TEORI. ACS712 dengan menggunakan Arduino Nano serta cara kerjanya.

BAB III PERANCANGAN Deskripsi Model Sistem Monitoring Beban Energi Listrik Berbasis

BAB II DASAR TEORI Arduino Mega 2560

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB II LANDASAN TEORI

Apa itu arduino. Nama : Tamara samudra. Abstrak.

BAB II JARINGAN DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK

PENGENALAN ARDUINO. SPI : 10 (SS), 11 (MOSI), 12 (MISO), 13 (SCK). Pin-pin ini mensupport komunikasi SPI menggunakan SPI library.

Sensor Arus Sensor arus yang digunakan pada tugas akhir ini mengikuti

BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN ALAT

andri_mz Pengenalan Arduino Copyright Andri Marzuki Pengenalan Arduino

PEMBUATAN PROTOTIPE ALAT PENDETEKSI LEVEL AIR MENGGUNAKAN ARDUINO UNO R3

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. pada sistem pengendali lampu telah dijelaskan pada bab 2. Pada bab ini akan dijelaskan

BAB III DESKRIPSI DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT. Proses perancangan meliputi tujuan dari sebuah penelitian yang kemudian muncul

Dan untuk pemrograman alat membutuhkan pendukung antara lain :

Sistem Tertanam. Pengantar Atmega328 dan Arduino Uno. Dennis Christie - Universitas Gunadarma

KARYA ILMIAH KWH METER DIGITAL DENGAN FITUR PEMBATAS ENERGI LISTRIK

BAB II DASAR TEORI. Gambar 2.1 Sensor MLX 90614[5]

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB IV PENERAPAN DAN ANALISA

RANCANG BANGUN PENGAMAN MOTOR INDUKSI 3 FASA TERHADAP UNBALANCE VOLTAGE DAN OVERLOAD DENGAN SISTEM MONITORING

BAB II LANDASAN TEORI

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini mulai dilaksanakan pada bulan April 2015 sampai dengan Mei 2015,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1PHOTODIODA Dioda foto adalah jenis dioda yang berfungsi mendeteksi cahaya. Berbeda dengan

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA RANGKAIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III DESKRIPSI MASALAH

atau pengaman pada pelanggan.

8. Mengirimkan stop sequence

DAYA ELEKTRIK ARUS BOLAK-BALIK (AC)

BAB II LANDASAN TEORI. melakukan kerja atau usaha. Daya memiliki satuan Watt, yang merupakan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Gambar 2.1 Tiga Bagian Utama Sistem Tenaga Listrik untuk Menuju Konsumen

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT

MONITORING DAN PENGISIAN TOKEN PULSA PADA KWH METER MENGGUNAKAN SMARTPHONE ANDROID. Alfathoni Agustian Alaziz 1, Ir. Syahrul, M.

ANALISA RUGI-RUGI PADA GARDU 20/0.4 KV

BAB III PERANCANGAN SISTEM DAN PEMBUATAN ALAT. hardware dan perancangan software. Pada perancangan hardware ini meliputi

BAB III PERANCANGAN SISTEM

MODUL 2 Input Data dalam Arduino

BAB III PERANCANGAN ALAT PENDETEKSI KERUSAKAN KABEL

BAB II TRANSFORMATOR. elektromagnet. Pada umumnya transformator terdiri atas sebuah inti yang terbuat

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan mulai pada November 2011 hingga Mei Adapun tempat

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen, yaitu membuktikan hasil

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA SISTEM

BAB III PERANCANGAN. Power Supply. Microcontroller Wemos. Transistor Driver TIP122. Gambar 3.1 Blok Rangkaian sistem

BAB IV PERANCANGAN. 4.1 Flowchart

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ALAT

BAB III KETIDAKSEIMBANGAN BEBAN

Menggunakan ADC 16-bit DST-R8C

TRAFO. Induksi Timbal Balik

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

MODUL PRAKTIKUM PENGUKURAN BESARAN LISTRIK

BAB II DASAR TEORI. Sistem proteksi adalah sistem yang memisahkan bagian sistem yang. b. Melepaskan bagian sistem yang terganggu (fault clearing)

BAB II KONSEP DASAR PERANCANGAN

BAB III PERANCANGAN ALAT DAN PROGRAM

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB III PERANCANGAN SISTEM. untuk efisiensi energi listrik pada kehidupan sehari-hari. Perangkat input untuk

BAB III PERENCANAAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB II DASAR TEORI. tertarik dalam menciptakan objek atau lingkungan yang interaktif.

BAB II DASAR TEORI. a. Pusat pusat pembangkit tenaga listrik, merupakan tempat dimana. ke gardu induk yang lain dengan jarak yang jauh.

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA ALAT. perancangan alat. Tujuan pengujian adalah untuk mengetahui kebenaran

Materi 5: Protokol I2C

BAB II DASAR TEORI Arduino Nano

BAB 4 PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI. Table 4-1 Daftar Kebutuhan Fungsional

Transkripsi:

BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Listrik Listrik merupakan suatu muatan yang terdiri dari muatan positif dan muatan negatif, dimana sebuah benda akan dikatakan memiliki energi listrik apabila suatu benda itu mempunyai perbedaan jumlah muatan. Energi listrik banyak di gunakan untuk berbagai peralatan atau mesin. Energi listrik tidak dapat dilihat secara langsung namun dampak atau akibat dari energi listrik dapat dilihat seperti sinar atau cahaya bola lampu[1]. Satuan-satuan listrik yang paling umum kita gunakan sehari-hari adalah (ILR,2011) : Tegangan listrik (voltage) dalam satuan volt (V) Arus listrik (current) dalam satuan ampere (A) Frekuensi (frequency) dalam satuan Hertz (Hz) Daya listrik (power) dalam satuan watt (W) atau volt-ampere (VA) dan energi listrik dalam satuan watt-hour (Wh) atau kilowatt-hour (kwh). 2.1.1 Daya Listrik Untuk menghitung pemakaian listrik dapat dihitung dari daya listrik. Daya listrik merupakan jumlah energi yang digunakan untuk melakukan kerja atau usaha. Dalam sistem listrik arus bolak-balik, dikenal 3 jenis daya yaitu : Daya Nyata ( simbol : S ; satuan : VA (Volt Ampere)) Daya Aktif (simbol : P ; satuan : W (Watt)) Daya Reaktif (simbol : Q ; satuan : VAR (Volt Ampere Reaktif)) 4

5 Daya Aktif adalah daya yang digunakan untuk energi kerja sebenarnya. Daya inilah yang dikonversikan menjadi energi tenaga (mekanik), cahaya atau panas. Satuan daya aktif adalah watt. Daya Reaktif adalah daya yang digunakan untuk pembangkitan fluks magnetik atau medan magnet. Satuannya adalah VAR. contoh peralatan listrik yang memerlukan daya reaktif adalah motor listrik atau dinamo, trafo, bola lampu konvensional dan peralatan listrik lain yang menggunakan proses induksi listrik lilitan untuk operasinya. Daya Nyata dengan satuan VA adalah total perkalian antara arus dan tegangan pada suatu jaringan listrik atau penjumlahan dengan metode trigonometri dari daya aktif dan reaktif dalam segitiga daya. Hubungan antara ketiga jenis daya ini dapat dilihat pada Gambar 1. Gambar 1 Segitiga Daya Listrik Dengan melihat hubungan ketiga daya tersebut. Rumus untuk daya nyata adalah perkalian antara arus dan tegangan, yaitu : S = V I (1) Dimana :

6 S = Daya Nyata (VA) V = Voltage/Tegangan (Volt) I = Arus (Ampere) Sedangkan hubungan antara daya nyata dan daya aktif dapat dihitung dengan rumus trigonometri sebagai berikut : cos φ = P S (2) P = S cos φ (3) Rumus untuk daya aktif adalah : P = V I cos φ (4) Dimana : P = Daya Aktif (watt) V = Tegangan (volt) I = Arus (ampere) cos φ = Faktor Daya Faktor daya yang dinotasikan sebagai cos φ didefinisikan sebagai perbandingan antara arus yang dapat menghasilkan kerja didalam suatu rangkaian terhadap arus total yang masuk kedalam rangkaian atau dapat dikatakan sebagai perbandingan daya aktif (kw) dan daya semu (kva). Daya reaktif yang tinggi akan meningkatkan sudut ini dan sebagai hasilnya faktor daya akan menjadi lebih rendah[1]. 2.1.2 Biaya Pemakaian Listrik Biaya listrik sangat tergantung dari jumlah pemakaian listrik (industri, bisnis, sosial, dan rumah tangga). Berikut adalah Tabel tarif tenaga listrik PLN bulan Januari 2017.

7 Tabel 1 Tarif Tenaga Listrik PLN Bulan Januari 2017 Sumber : www.pln.co.id 2.2 Arduino Arduino didefinisikan sebagai sebuah platform elektronik yang open source, berbasis pada software dan hardware yang fleksibel dan mudah digunakan, yang ditujukan untuk para seniman, desainer, hobbies, dan setiap orang yang tertarik dalam membuat objek atau lingkungan yang interaktif[2]. Nama Arduino di sini tidak hanya dipakai untuk menamai papan rangkaiannya saja, tetapi juga untuk menamai bahasa dan software pemrogramannya, serta lingkungan pemrogramannya atau IDE-nya (IDE = Integrated Development Environment). Gambar 2 menunjukkan tampilan dari beberapa Arduino.

8 Gambar 2 Jenis-jenis Arduino Kelebihan Arduino dari platform hardware mikrokontroler lainnya adalah: 1. IDE Arduino merupakan multiplatform, yang dapat dijalankan di berbagai sistem operasi, seperti Windows, Macintosh, dan Linux. 2. IDE Arduino dibuat berdasarkan pada IDE Processing, yang sederhana sehingga mudah digunakan. 3. Pemrograman Arduino menggunakan kabel yang terhubung dengan port USB, bukan port serial. Fitur ini berguna karena banyak komputer yang sekarang ini tidak memiliki port serial. 4. Arduino adalah hardware dan software open source. 5. Biaya hardware cukup murah. 6. Proyek Arduino ini dikembangkan dalam lingkungan pendidikan, sehingga bagi pemula akan lebih cepat dan mudah mempelajarinya. 7. Memiliki begitu banyak pengguna dan komunitas di internet yang dapat membantu setiap kesulitan yang dihadapi. 2.2.1 Bahasa Pemrograman Arduino Arduino merupakan perangkat yang berbasiskan mikrokontroler. Program Arduino merupakan komponen yang membuat sebuah Arduino dapat bekerja. Arduino akan bekerja sesuai dengan perintah yang ada dalam program yang ditanamkan padanya. Bahasa

9 pemrograman Arduino menggunakan bahasa pemrograman C++ yang dikembangkan sesuai dengan Arduino IDE (Integrated development environment). 2.2.1.1 Struktur Setiap program dalam Arduino terdiri dari dua fungsi utama yaitu setup() dan loop(). Fungsi digambarkan sebagai kumpulan kode yang ditujukan untuk melaksanakan tugas tertentu dan kode tersebut akan dijalankan ketika nama fungsi tersebut dipanggil di dalam program[5]. Instruksi yang berada dalam fungsi setup() dieksekusi hanya sekali, yaitu ketika Arduino pertama kali dihidupkan. Biasanya instruksi yang berada pada fungsi setup() merupakan konfigurasi dan inisialisasi dari Arduino. Instruksi yang berada pada fungsi loop() dieksekusi berulang-ulang hingga Arduino dimatikan (catu daya diputus). Fungsi loop() merupakan tugas utama dari Arduino. Jadi setiap program yang menggunakan bahasa pemrograman Arduino memilliki struktur yang ditunjukkan pada Gambar 3. Gambar 3 Struktur Umum Pemrograman Arduino Program pada Gambar 3 dapat dianalogikan dalam bahasa pemrograman Arduino seperti ditunjukkan pada Gambar 4. Gambar 4 Analogi Struktur Umum Pemrograman Arduino

10 2.2.1.2 Konstanta Konstanta adalah variabel yang sudah ditetapkan sebelumnya dalam bahasa pemrograman Arduino. Konstanta digunakan agar program lebih mudah untuk dibaca dan dimengerti. Konstanta dibagi menjadi 3 kelompok yaitu: 1. Konstanta yang digunakan untuk menunjukkan tingkat logika (konstanta Boolean), yaitu true dan false. 2. Konstanta untuk menunjukkan keadaan pin, yaitu HIGH dan LOW. 3. Konstanta untuk menunjukkan fungsi pin, yaitu INPUT, INPUT_PULLUP, dan OUTPUT. Konstanta yang digunakan untuk menunjukkan benar atau salah dalam bahasa pemrograman Arduino adalah true dan false. False didefinisikan sebagai 0 (nol). True sering didefinisikan sebagai 1(satu), namun true memiliki definisi yang lebih luas. Setiap integer yang bukan nol adalah true dalam pengertian Boolean. Ketika membaca atau menulis ke sebuah pin digital, terdapat hanya dua nilai, yaitu HIGH dan LOW. HIGH memiliki arti yang berbeda tergantung dengan konfigurasinya. Ketika pin dikonfigurasi sebagai masukan dengan fungsi pinmode(), mikrokontroler akan melaporkan nilai HIGH jika tegangan yang ada pada pin tersebut berada pada tegangan 3 volt atau lebih. Ketika sebuah pin dikonfigurasi sebagai masukan dan kemudian dibuat bernilai HIGH dengan fungsi digitalwrite(), maka resistor pull-up internal dari chip ATmega akan aktif, yang akan membawa pin masukan ke nilai HIGH, kecuali pin tersebut ditarik (pull-down) ke nilai LOW oleh rangkaian dari luar. Ketika pin dikonfigurasi sebagai keluaran dengan fungsi pinmode() dan diatur ke nilai HIGH dengan fungsi digitalwrite(), maka pin berada pada tegangan 5 volt. Untuk mengkonfigurasi fungsi pin pada Arduino digunakan konstanta INPUT, INPUT_PULLUP, dan OUTPUT. Pin Arduino yang dikonfigurasi sebagai masukan dengan fungsi pinmode() dikatakan berada dalam kondisi berimpedansi tinggi. Pin yang dikonfigurasi

11 sebagai masukan memiliki permintaan yang sangat kecil kepada rangkaian yang di-samplingnya, setara dengan sebuah resistor 100 Megaohm dipasang seri dengan pin tersebut. Chip ATmega pada Arduino memiliki resisitor pull-up internal (resistor yang terhubung ke sumber tegangan secara internal) yang dapat digunakan. Untuk menggunakan resistor pull-up internal ini kita menggunakan konstanta INPUT_PULLUP pada fungsi pinmode(). Pin yang dikonfigurasi menjadi sebuah keluaran dikatakan berada dalam kondisi berimpedansi rendah. 2.2.2 Komunikasi Data 2.2.2.1 I2C Inter Integrated Circuit (I 2 C) bus adalah standar antarmuka dua arah yang digunakan sebuah pengontrol, dikenal sebagai master, untuk berkomunikasi dengan perangkat lain yang terhubung dengannya. Perangkat lain tidak dapat mengirim data sebelum perangkat tersebut diberi alamat atau sudah dikenal oleh master. Setiap perangkat yang terhubung dengan bus I 2 C memiliki alamat yang spesifik untuk membedakan dengan perangkat lainnya yang terhubung dengan bus I 2 C yang sama. Bentuk fisik antarmuka I 2 C terdiri dari jalur serial clock (SCL) dan serial data (SDA). Keduanya harus terhubung ke Vcc (sumber tegangan) melalui sebuah resistor pull-up. Besar resistor pull-up ditentukan oleh banyaknya kapasitas pada jalur I 2 C. I 2 C merupakan protocol yang sangat popular dan handal yang digunakan untuk komunikasi antar perangkat. Gambar 2.2.1 mengilustrasikan bagaimana beberapa perangkat dapat saling berbagi bus yang terhubung ke prosesor hanya melalui dua kabel dan ini merupakan suatu efisiensi yang diberikan oleh protokol ini [3]. 2.2.2.2 UART Universal Asynchronous Receiver/Transmitter (UART) adalah sebuah rangkaian terpadu (IC) yang deprogram untuk mengontrol sebuah antarmuka komputer dengan perangkat yang terhubung dengannya secara serial. Secara spesifik, IC ini menyediakan sistem dengan

12 antarmuka RS-232C Data Terminal Equipment (DTE) yang membuat dapat saling berkomunikasi dan bertukar data dengan perangkat serial lainnya [4]. 2.3 GPRS GPRS (General Packet Radio Service) merupakan salah satu metode protokol pengiriman data seluler. Pada GPRS terdapat dua elemen baru yang diperkenalkan untuk membuat mode transfer paket end-to-end. Sebagai tambahan, HLR dikembangkan dengan data pelanggan GPRS dan informasi routing. Dua layanan yang dihasilkan yaitu point-to-point (PTP) dan point-to-multipoint (MTP)[6]. Gambar 5 menunjukkan arsitektur dari GPRS. Gambar 5 Arsitektur GPRS Routing paket yang independen dan transfer di dalam public land mobile network (PLMN) didukung oleh sebuah node jaringan logika yang baru yang disebut GPRS support node (GSN). Gate-way GPRS support node (GGSN) berperilaku sebagai sebuah interface logika ke jaringan data paket eksternal. Serving GPRS support node (SGSN) bertanggung jawab atas pengiriman paket-paket ke MS dalam area layanannya. Dalam jaringan GPRS, protocol data unit (PDU) dikemas pada GSN asal dan dimuat pada GSN tujuan. Di antara GSN,

13 Internet Protocol (IP) digunakan sebagai backbone pengiriman PDU. Semua proses ditetapkan sebagai tunneling pada GPRS. GGSN juga mempertahankan informasi routing yang digunakan untuk menembus PDU ke SGSN secara langsung melayani MS. Keseluruhan data pengguna yang berhubungan dibutuhkan oleh SGSN untuk menampilkan routing dan transfer data secara fungsional ke dalam HLR. 2.4 Current Transformator Trafo Arus (Current Transformator - CT) yaitu peralatan yang digunakan untuk melakukan pengukuran besaran arus pada instalasi tenaga listrik disisi primer yang berskala besar dengan melakukan transformasi dari besaran arus yang besar menjadi besaran arus yang kecil secara akurat dan teliti untuk keperluan pengukuran dan proteksi. Current Transformator akan menurunkan arus yang masuk dengan perbandingan tertentu.[7] Seperti trafo yang lain, Current Transformator mempunyai lilitan primer, inti magnetik, dan lilitan sekunder. Arus bolak-balik yang Mengalir di primer menghasilkan medan magnet di inti, yang menginduksi arus di lilitan sekunder. Gambar 6 merupakan salah satu contoh Current Transformator. Gambar 6 Current Transformator (CT) Prinsip kerja trafo arus adalah sebagai berikut:

14 Gambar 7 Rangkaian pada Current Transformator Untuk trafo arus yang dihubung singkat : I 1. N 1 = I 2. N 2 (5) Untuk trafo arus pada kondisi tidak berbeban : E 1 E 2 = N 1 N 2 (6) Dimana : a = N 1 N 2 (7) I 1 > I 2 sehingga N 1 < N 2 N 1 = Jumlah lilitan primer N 2 = Jumlah lilitan sekunder 2.5 Potential Transformator Potential Transformator atau Transformator tegangan digunakan untuk menurunkan tegangan dengan perbandingan transformasi tertentu. Transformator tegangan mempunyai lilitan primer, inti magnetik, dan lilitan sekunder. Lilitan primer terhubung ke fasa dan ground. Karena fungsinya untuk menurunkan tegangan, jumlah lilitan sekunder pada trafo tegangan

15 lebih sedikit dibandingkan dengan jumlah lilitan primernya. Gambar 7 merupakan gambar Potential Transformator. Gambar 8 Potential Transformator (PT) Prinsip kerja trafo tegangan adalah sebagai berikut: Gambar 9 Prinsip Kerja Trafo Tegangan Rumus perbandingan tegangan dengan jumlah lilitan pada te gangan : E 1 E 2 = N 1 N 2 = a (8) Dimana : a = Perbandingan/Rasio Transformasi N 1 > N 2

16 N 1 = Jumlah belitan primer N 2 = Jumlah belitan sekunder E 1 = Tegangan primer E 2 = Tegangan sekunder