BAB I PENDAHULUAN. bagi pihak-pihak yang berkepentingan dengan perusahaan. Pemberian

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. bagi pihak-pihak yang berkepentingan dengan perusahaan. Pemberian

I. PENDAHULUAN. Salah satu sumber informasi dari pihak eksternal dalam menilai kinerja

ANALISIS PENGATURAN LABA ( EARNINGS MANAGEMENT

PERBEDAAN DISCRETIONARY ACCRUALS ANTARA PERUSAHAAN MANUFAKTUR LABA DAN PERUSAHAAN MANUFAKTUR RUGI

SKRIPSI. Oleh : HARTAWAN HARI MAYASTO B

SKRIPSI. Disusun oleh : MUQOROBIN B

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan pasar modal di Indonesia sangat pesat saat ini. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. penelitian, dan sistematika penulisan tesis. Standar Akuntansi Keuangan Nomor 1 Paragraf 05 adalah memberikan

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu momen (peristiwa) penting bagi perusahaan adalah saat perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi suatu perusahaan, oleh karena itu laporan keuangan menjadi

BAB I PENDAHULUAN. utama yang digunakan untuk menghubungkan pihak-pihak yang berkepentingan dalam

Analisis indikasi unsur manajemen laba (earnings management) pada laporan keuangan perusahaan publik di Indonesia periode

BAB I PENDAHULUAN UKDW. investor dapat melihat kinerja perusahaan. Informasi akuntansi berguna bagi

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan merupakan media komunikasi yang digunakan untuk

BAB I PENDAHULUAN. disusun dengan tujuan untuk menyediakan informasi yang menyangkut posisi

BAB I PENDAHULUAN. Dunia usaha pada mulanya merupakan perusahaan perseorangan atau

PENGARUH MANAJEMEN LABA TERHADAP RETURN SAHAM DENGAN KECERDASAN INVESTOR SEBAGAI VARIABEL MODERATING

PENDAHULUAN. Laporan keuangan merupakan salah satu media komunikasi yang biasa. digunakan untuk menghubungkan pihak-pihak yang berkepentingan terhadap

Pengaruh Ukuran Perusahaan Dan Kepemilikan Manajerial Terhadap Manajmen Laba

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dan kinerja perusahaan. Laporan keuangan yang disusun berdasarkan

BAB I PENDAHULUAN. berbagai sektor. Indikator pesatnya pertumbuhan perusahaan tersebut dapat dilihat

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dapat dilihat dari laporan keuangan. Laporan keuangan. manajemen adalah profitabilitas perusahaan tersebut.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. modal sebagai media untuk menyerap investasi dan media untuk memperkuat

BAB I PENDAHULUAN. menyampaikan informasi keuangannya. Di samping itu laporan keuangan juga

BAB I PENDAHULUAN. Na im, 2000) dalam jurnal (Kusumawati dan sasongko, 2005). Kebijakan earning

Disusun oleh : ELLY KURNIA B

BAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan kualitas kerja serta mengurangi penyimpangan

BAB I PENDAHULUAN. keuangan dalam laporan tahunan harus disertai pengungkapan yang penuh

ANALISIS PERBEDAAN PENGATURAN LABA (EARNINGS MANAGEMENT) PADA KONDISI LABA DAN RUGI PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR GO PUBLIC DI INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Initial Public Offerings (IPO) merupakan peristiwa yang penting bagi perusahaan,

BAB I PENDAHULUAN. Dalam bidang akuntansi, istilah manajemen laba tidak asing lagi di kalangan

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan.

BAB I PENDAHULUAN. menghubungkan pihak-pihak yang berkepentingan terhadap perusahaan. Tujuan

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan merupakan produk akuntansi yang menyajikan data-data

BAB I PENDAHULUAN. Akuntansi dengan produk utamanya laporan keuangan telah lama dirasakan

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu sumber informasi dari pihak eksternal dalam menilai kinerja perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini perkembangan pasar modal di Indonesia sangat pesat. Hal ini dapat

BAB I PENDAHULUAN. mekanisme transaksi saham yang fair. Namun transaksi saham yang fair sulit

BAB I PENDAHULUAN. keuangan yang bermanfaat bagi para pemakai dalam pengambilan keputusan.

BAB 1 PENDAHULUAN. Informasi akuntansi yang berhubungan dengan kinerja perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. adalah laporan keuangan. Laporan keuangan selain merupakan media

BAB 1 PENDAHULUAN. salah satu pihak yang berkepentingan untuk mengetahui seberapa baik perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. dapat melihat kinerja dari suatu perusahaan. Informasi laba yang diberikan perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. menilai kinerja perusahaan dalam proses pengambilan keputusan. Laporan keuangan

BAB I PENDAHULUAN. dan industri sekuritas yang ada pada negara tersebut. Pasar modal merupakan UKDW

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan. Menurut IAI (2009) tujuan laporan keuangan adalah menyediakan

BAB I PENDAHULUAN. adalah memanipulasi laba perusahaan. saham dan pengguna eksternal lainnya. Namun demikian, di sisi lain

BAB I PENDAHULUAN. Akuntansi adalah proses pengidentifikasian, pengukuran, untuk penilaian (judgement) dan pengambilan keputusan oleh pemakai

BAB I PENDAHULUAN. menghubungkan antara dua belah pihak yaitu antara pihak yang memiliki

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Laporan keuangan merupakan salah satu sumber informasi mengenai kondisi kinerja

BAB I PENDAHULUAN. kinerja suatu perusahaan pada suatu periode akuntansi. Menurut IAI (2011) tujuan

BAB I PENDAHULUAN UKDW. Salah satu sumber informasi dari pihak eksternal dalam menilai kinerja

BAB I PENDAHULUAN. digambarkan perusahaan melalui laporan keuangan. Di Indonesia, laporan

BAB I PENDAHULUAN. bisnis dengan baik khususnya di era globalisasi ini. Peluang yang dimaksud

BAB I PENDAHULUAN. dari waktu- kewaktu supaya diketahui kemajuan atau kemundurannya serta perlu

BAB I PENDAHULUAN. digunakan untuk menghubungkan pihak-pihak yang berkepentingan terhadap

BAB I PENDAHULUAN. kinerja atau pertanggung jawaban manajemen perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. Tidak bisa dipungkiri bahwa pertumbuhan sektor industri atau manufaktur

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu alternatif bagi perusahaan untuk mendapatkan dana atau tambahan

BAB I PENDAHULUAN. individu, sosiasi atau organisasi bisnis yang terdiri dari neraca, laba rugi,

BAB I PENDAHULUAN PENDAHULUAN. pemilik dapat mengukur kinerja manajemen karena laporan keuangan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan, dan bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan

BAB I PENDAHULUAN. Para pelaku pasar modal memerlukan informasi untuk mengambil

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan merupakan salah satu sumber utama informasi keuangan UKDW

BAB I PENDAHULUAN. menyangkut posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan suatu

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan digunakan sebagai alat pertanggungjawaban bagi pengurus

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Penyusunan laporan keuangan oleh manajemen bertujuan untuk. menyampaikan informasi mengenai kondisi keuangan dan ukuran kinerja

BAB I PENDAHULUAN. dalam hal penyediaan barang dan jasa yang bermutu, tetapi juga dalam hal

BAB I PENDAHULUAN. menyampaikan laporan keuangan tahunan. Laporan keuangan merupakan sarana

BAB I PENDAHULUAN. bertambahnya jumlah perusahaan yang melakukan Initial Public Offering (IPO)

BAB I PENDAHULUAN. Bab I Pendahuluan

BAB I PENDAHULUAN. Besarnya rasio manajemen utang (leverage) menunjukkan seberapa besar

BAB I PENDAHULUAN. tanggungjawab terhadap konsumsi dan alokasi sumber daya perusahaan

Laporan keuangan menipakan salah satu bentuk dari sumber informasi yang digunakan oleh pihak eksternal dalam menilai kineija perusahaan,

BAB I PENDAHULUAN. dan manipulasi semua jenis informasi keuangan. Bahkan saat ini banyak. earnings restatements dan manipulasi earnings oleh

BAB I PENDAHULUAN. ketidaksejajaran kepentingan antara pemilik (principal) dan manajemen (agent).

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Efek Jakarta. Pasar modal merupakan suatu pasar yang didalamnya terdapat

SEMINAR AKUNTANSI MANAJEMEN LABA

PERBEDAAN REAKSI PASAR ANTARA PERUSAHAAN PERATA LABA DAN BUKAN PERATA LABA PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BEI

BAB I PENDAHULUAN. manajemen atas pengelolaan sumberdaya perusahaan kepada pihak-pihak yang

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan (financial statement) merupakan sumber informasi

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam Statement of Financial Accounting Concept (SFAC) No. 1,

akuntansi tersebut dalam periode sebelumnya. memadai, kecuali dinyatakan lain dalam laporan auditor. diberikan, maka alasannya harus dinyatakan.

BAB 1 PENDAHULUAN. Laporan keuangan adalah ringkasan dari pencatatan transaksi - transaksi

BAB I PENDAHULUAN. kinerja seseoarang dalam suatu bidang pekerjaan banyak ditentukan oleh tingkat

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan selama periode tertentu yang memuat informasi-informasi keuangan

kepada pihak-pihak di luar korporasi. Sehubungan dengan itu Zahara dan Siregar laporan agar dapat membantu menterjemahkan aktivitas ekonomi dari suatu

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian. Kegiatan bisnis yang mulai berkembang seiring dengan

BAB I PENDAHULUAN. pihak eksternal dalam menilai kinerja perusahaan. Laporan keuangan merupakan

BAB II LANDASAN TEORI. merupakan sumber dalam mengevaluasi kinerja manjemen. Dalam laporan keuangan biasanya

BAB 1 PENDAHULUAN. keuangan. Laporan keuangan merupakan alat utama bagi para manajer untuk

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan. Terdapat 2 sistem pencatatan laporan keuangan yaitu cash basis

BAB II RERANGKA TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. beberapa hal yang berkaitan dengan Komite Audit dalam perusahaan:

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan oleh perusahaan yang dilaporkan kepada pihak internal maupun

BAB I PENDAHULUAN. laporan keuangan merupakan media komunikasi yang digunakan oleh pihak-pihak. mempengaruhi keputusan ekonomi pemakai dengan membantu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Demi menjaga kelangsungan hidup usahanya, perusahaan harus menjalankan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penilaian yang tepat terhadap perusahaan merupakan hal yang wajar bagi pihak-pihak yang berkepentingan dengan perusahaan. Pemberian penilaian tersebut biasanya didasarkan pada keberhasilan perusahaan yang ditujukan dengan kinerja manajemen. Kinerja manajemen yang baik akan mendapat respon yang baik pula dari pihak eksternal yang mempunyai kepentingan dengan perusahaan. Perusahaan mempunyai kepentingan yang besar dalam hal pendanaan baik dari kreditor maupun dari investor. Lancarnya sumber dana bagi sebuah perusahaan tergantung dari kinerja manajemen yang telah dicapai. Investor dan kreditor (juga pihak-pihak lain yang berkepentingan dengan perusahaan) membutuhkan informasi akuntansi untuk menilai suatu perusahaan dan untuk mengambil keputusan investasi. Informasi akuntansi yang tepat dapat membantu investor dalam mengambil keputusan serta dalam menanamkan dananya. Adanya informasi mengenai laporan keuangan yang dihasilkan dari proses akuntansi mempermudah pemakai laporan keuangan dalam mengambil keputusan ekonomi. Hal ini sejalan dengan pendapat Harahap (2001:3) sebagai berikut: Dengan informasi laporan keuangan ini pembaca laporan tidak perlu lagi mengunjungi suatu perusahaan atau melakukan interview untuk mengetahui 1

2 keadaan keuangannya, hasil usahanya maupun memprediksi masa depan dari perusahaan. Laporan keuangan perlu dikomunikasikan dengan pihak eksternal perusahaan untuk mendapat penilaian serta dapat digunakan sebagai media menyampaikan infomasi mengenai kinerja manajemen dari suatu perusahaan. Dalam penyusunan laporan keuangan, manajemen diharapkan dapat menyajikan kinerja keuangan perusahaan dan memberikan pertanggungjawaban kepada pemilik. Belkaoui (1993: 198) juga menyatakan Financial reporting is expected to provide information about enterprise s financial performance during a period and about how management of enterprise has discharged its stewardship responsibility to owners. Laporan keuangan bertujuan untuk memberikan informasi kepada pemakai laporan agar dapat membantu menerjemahkan aktivitas ekonomi dari suatu perusahaan. Oleh karena itu laporan keuangan menjadi perhatian utama bagi penggunanya untuk mengambil keputusan. Seiring dengan kegunaan dari laporan keuangan tersebut maka laporan keuangan harus disajikan dengan benar sesuai dengan standar pelaporan yang berlaku. Manajemen merupakan pihak yang berkewajiban dalam menyusun laporan keuangan karena merupakan pengelola perusahaan secara langsung. Pihak-pihak lain seperti pemegang saham, kreditor, dan pemerintah yang menanamkan modalnya kepada perusahaan serta kepentingan dalam memperoleh dana pembangunan dalam bentuk pajak, merupakan pihak yang berkepentingan dengan informasi laporan keuangan yang disiapkan manajemen, namun tidak menyusun laporan keuangan. Antara manajemen dengan pihak-pihak tersebut biasanya sering terjadi pertentangan.

3 Pertentangan yang terjadi misalnya manajemen berkeinginan untuk membayar pajak sekecil mungkin tetapi pemerintah ingin memungut pajak setinggi mungkin. Menurut Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 1, secara keseluruhan laporan keuangan yang disajikan oleh perusahaan terdiri dari neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas, laporan arus kas, dan catatan atas laporan keuangan. Keseluruhan laporan keuangan tersebut dapat digunakan sebagai parameter dalam menilai kinerja suatu perusahaan, tetapi pengguna laporan keuangan selalu tertarik dengan informasi laba sebagai pengukur keberhasilan perusahaan. Sebagaimana dinyatakan dalam Statement of Financial Accounting Concept (SFAC) No. 1, bahwa informasi laba pada umumnya merupakan perhatian utama dari laporan keuangan dalam mengetahui kinerja manajemen. Informasi laba membantu pemilik atau pihak lain dalam mengestimasi earnings powers (kekuatan laba) untuk menaksir risiko dalam investasi dan kredit. Assih dan Gudono (2000) juga menujukkan bahwa laba masa lalu mempunyai manfaat untuk memprediksi laba masa depan. Pentingnya informasi laba tersebut harus disadari oleh manajemen sebagai pihak penyusun laporan keuangan serta sebagai pihak yang diukur kinerjanya. Situasi ini memungkinkan manajer untuk melakukan perilaku menyimpang dalam menunjukkan informasi laba yang tersebut dengan earning management. Earning management adalah campur tangan manjemen dalam proses penyusunan laporan keuangan eksternal dengan tujuan untuk

4 menguntungkan dirinya sendiri (Setiawati dan Na im, 2000). Hal senada juga diungkapkan oleh Scott (2000: 351) bahwa earning management merupakan investasi manajemen dakam proses menyusun pelaporan keuangan eksternal sehingga dapat menaikkan atau menurunkan laba akuntansi untuk mendapatkan beberapa keuntungan pribadi. Munculnya kesempatan bagi manajemen untuk mendistorsi laba tersebut timbul karena kelemahan yang inheren dalam akuntansi dan adanya informasi lebih yang dimiliki oleh manajer dibandingkan dengan pihak luar. Kelemahan yang inheren dalam akuntansi menurut Worthy (1984) dalam Setiawati dan Na im (2000) adalah fleksibilitas menghitung angka laba. Fleksibilitas dalam menghitung angka tersebut karena metode akuntansi memberikan peluang bagi manajemen untuk mencatat suatu fakta tertentu dengan cara yang berbeda dan melibatkan subyektivitas dalam menyusun estimasi. Informasi yang relatif lebih banyak dimiliki manajer dibandingkan dengan pihak luar dapat memunculkan information asymmetry (informasi yang tidak seimbang). Adanya informasi yang tidak seimbang mengenai perusahaan antara manajer dan pihak luar tersebut, mustahil bagi pihak luar untuk mengawasi semua perilaku dan semua keputusan manajer secara menyeluruh (Healy dan Palepu, 1993) dalam Setiawati dan Na im (2000). Dasar accrual (akrual) harus dipegang oleh pihak manajemen dalam menyusun laporan keuangan termasuk dalam melaporkan laba. PSAK No. 1 menyatakan dalam dasar accrual aktiva, kewajiban, ekuitas, penghasilan, dan beban diakui pada saat kas atau setara kas diterima dan disajikan dalam

5 laporan keuangan pada periode terjadinya. Total accrual dari sebuah perusahaan merupakan proksi dari kebijakan akuntansi accrual yang mengarah pada tindakan earnings management. Hal ini karena kebijakan yang terkait dengan accrual sering digunakan oleh manajemen untuk mempengaruhi laba yang dilaporkan sehingga sulit untuk dideteksi. Oleh karena itu banyak peneliti yang melakukan pendeteksian terhadap earnings management menggunakan total accruals sebagai proksi dari earnings management. Menurut Healy (1985) total accruals terdiri dari discretionary accruals dan non discretionary accruals. Setiawati dan Na im (2000) menyatakan bahwa earnings management merupakan salah satu faktor yang dapat mengurangi kredibilitas laporan keuangan. Earnings management menambah bias dalam laporan keuangan dan dapat mengganggu pemakai laporan keuangan yang mempercayai angka laba hasil rekayasa tersebut sebagai angka laba tanpa rekayasa. Oleh karena itu pendeteksian terhadap indikasi earnings management pada laporan keuangan menjadi perlu untuk dilakukan. Beberapa penelitian terdahulu yang mendeteksi earnings management antara lain Cristie dan Zimmerman (1994), Guenther (1994), Hall dan Stamerjohan (1997) dalam Setiawati dan Na im (2000). Cristie dan Zimmerman membuktikan bahwa perusahaan yang melakukan takeover (penyerahan) cenderung memilih metode depresiasi dan metode pencatatan persediaan yang dapat meningkatkan laba akuntansi. Guenther (1994) membuktikan bahwa manajemen mentransfer laba pada periode berikutnya

6 untuk merespon perubahan Tax Reform Act (TRA) yang dapat menghemat pajak sebesar 12% serta terjadi penambahan laba 22%. Hall dan Stamerjohan (1997) menemukan bahwa manajer yang menghadapi damage award (denda karena kesalahan) akan menurunkan tingkat laba untuk meminimalkan besarnya denda yang harus di bayar. Penelitian di Indonesia untuk mendeteksi earnings management antara lain dilakukan oleh Kiswara (1999) dan Surifah (2001). Kiswara (1999) tidak menemukan dukungan yang cukup atas indikasi manipulasi dalam bentuk kebijakan akuntansi accrual. Ukuran perusahaan publik dan jenis penanaman modal tidak berhubungan dengan total accrual. Penelitian tersebut kembali dilakukan oleh Surifah (2001) yang menggunakan total accrual sebagai proksi earnings management dan didapatkan hasil yang signifikan. Hasil penelitian membuktikan bahwa terdapat indikasi earnings management pada perusahaan yang mengalami kerugian atau penurunan laba secara berturut-turut. Karena pendeteksian terhadap earnings management perlu dilakukan, maka penelitian ini juga mencoba untuk menganalisis indikasi earnings management pada laporan keuangan. Penelitian ini menggunakan perusahaan publik dengan pertimbangan bahwa perusahaan publik merupakan perusahaan yang terbuka informasi yang diberikan berguna bagi seluruh pihak, sehingga diharapkan dalam penyajian laporan keuangan memberikan informasi yang tidak bias. Informasi yang tidak bias tersebut termasuki informasi mengenai laba dalam laporan keuangan. Pada penelitian ini proksi dari earnings management yang digunakan adalah discretionary accruals yang

7 menunjukkan bahwa accruals tersebut memang di bawah kebijakan manajemen, artinya accruals tersebut memang dilakukan oleh pihak manajemen untuk menginformasikan laba. Penelitian Widyaningdyah (2001) menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi earnings management pada perusahaan yang melakukan Initial Publik Offering (IPO). Faktor-faktor yang dianalisis meliputi reputasi auditor, jumlah dewan direksi, leverage factor (faktor utang), dan persentase saham yang ditawarkan kepada publik saat IPO. Dari keempat faktor tersebut hanya leverage factor yang berpengaruh signifikan terhadap earnings management. Leverage factor yang digunakan dalam penelitian tersebut menggunakan total utang dibagi dengan total aktiva. Penelitian Sugiri dan Abdullah menguji pengaruh free cash flow (aliran kas bebas), set kesempatan investasi, dan leverage finansial terhadap earnings management. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hanya free cash flow dan leverage financial yang berpengaruh terhadap earnings management yang diproksikan dengan discretionary accruals. Penelitian ini mengacu pada penelitian Surifah (2001) yang membedakan sampel penelitian menjadi dua kelompok, yaitu perusahaan yang mendapatkan keuntungan berturut-turut dan mengalami kerugian berturut-turut selama tiga tahun. Pada penelitian ini sampel dipisahkan antara perusahaan yang mempunyai leverage ratio yang tinggi dan yang rendah selama enam tahun berturut-turut. Pemisahan sampel berdasarkan leverage ratio tersebut dengan pertimbangan penelitian terdahulu yang menunjukkan

8 bahwa leverage mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap earnings management. Leverage ratio penting untuk diperhatikan karena terkadang terjadi perbedaan keinginan antara kreditor dan pemegang saham terhadap leverage ratio suatu perusahaan. Kreditor lebih menyukai rasio rendah karena akan semakin besar perlindungan terhadap utang, tetapi pemegang saham lebih menyukai rasio yang tinggi karena dapat meningkatkan laba yang diharapkan (Brigham dan Houston, 2001: 96) dalam Papang (2003). Pada penelitian ini analisis terhadap indikasi earnings manajemen dilakukan pada laporan keuangan tahunan. Menurut Surifah (2001), bahwa earnings management biasanya dilakukan oleh manajemen pada waktu mendeteksi laporan keuangan tahunan disusun (akhir tahun). Dengan menggunakan laporan keuangan tahunan maka dapat dibandingkan apakah terdapat dalam upaya earnings management. Penelitian ini menggunakan kurun waktu antara tahun 2000 sampai 2005. Pemilihan kurun waktu tersebut dengan alasan dapat mengetahui indikasi earnings management pada laporan keuangan perusahaan publik yang terbaru. Perusahaan publik yang diteliti adalah perusahaan manufaktur di Indonesia. Pemilihan perusahaan manufaktur tersebut dengan pertimbangan hasil penelitian Na im dan Hartono (1996) yang menunjukkan bahwa model yang digunakan untuk mendeteksi earnings management hanya signifikan pada perusahaan manufaktur. Oleh karena itu untuk mengantisipasi hal

9 tersebut, penelitian hanya dilakukan pada perusahaan manufaktur. Pertimbangan ini didukung dengan jumlah perusahaan manufaktur yang lebih banyak dibandingkan dengan jenis perusahaan lain di Indonesia. Berdasarkan pertimbangan tersebut maka penelitian ini mengambil judul Analisis Indikasi Earnings Management Pada Laporan Keuangan Tahunan Perusahaan Publik di Indonesia Periode 2000-2005 (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Jakarta). B. Perumusan Masalah Berdasarkan uraian sebelumnya mengenai latar belakang masalah, maka masalah yang diuji dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Apakah terdapat indikasi earnings management pada perusahaan yang mempunyai leverage ratio tinggi dan rendah pada laporan keuangan tahunan perusahaan publik di Indonesia periode 2000-2005? 2. Apakah terdapat perbedaan indikasi earnings management antara perusahaan yang mempunyai leverage ratio yang tinggi dan yang rendah pada laporan keuangan tahunan perusahaan publik di Indonesia periode 2000-2005? C. Batasan Masalah Penelitian ini hanya membandingkan discretionary accruals, sebagai proksi dari earnings management, antara perusahaan yang mempunyai leverage ratio tinggi dan rendah selama enam tahun berturut-turut.

10 Pada penelitian ini tidak mengidentifikasikan faktor-faktor yang berpengaruh terhadap earnings management serta tidak mengidentifikasikan bentuk atau pola earnings management yang dilakukan oleh perusahaan yang dijadikan sampel penelitian. D. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk memberikan bukti empiris mengenai: Indikasi earnings management, yang diproksikan dengan discretionary accruals, antara perusahaan yang mempunyai leverage ratio tinggi dan rendah pada laporan keuangan tahunan perusahaan publik di Indonesia periode 2000-2005: 1. Untuk mengetahui apakah terdapat indikasi earnings management antara perusahaan yang mempunyai leverage ratio yang tinggi dan rendah pada laporan keuangan tahunan perusahaan publik di Indonesia periode 2000-2005, dan 2. Untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan indikasi earnings management pada laporan keuangan tahunan perusahaan publik di Indonesia periode 2000-2005 pada masing-masing kelompok perusahaan berdasarkan leverage ratio. E. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan memberikan manfaat bagi pihak-pihak berikut ini: 1. Bagi Ikatan Akuntan Indonesia (IAI), yang merupakan organisasi profesi akuntan, dalam mempertimbangkan standar yang diperlukan bagi laporan

11 keuangan agar informasi akuntansi dapat memenuhi fungsinya sebagai sumber informasi. 2. Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM), sebagai pengawas perdagangan sahampasar modal Indonesia, dalam membuat kebijakan agar perusahaan yang mulai go public (sahamnya terbuka untuk umum) memberikan informasi yang transparan di pasar modal. 3. Bagi investor, dalam memberikan penilaian terhadap perusahaan sebelum melakukan investasi. 4. Dunia pendidikan, penelitian ini bermanfaat sebagai sarana untuk pertimbangan dalam penelitian-penelitian yang serupa di masa yang akan datang berkaitan dengan earnings management dan penyimpangan laporan keuangan sebagai media komunikasi antara pihak internal dan eksternal perusahaan. F. Sistematika Penulisan Bab I merupakan pendahuluan yang akan menguraikan mengenai latar belakang masalah, perumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan. Bab II merupakan tinjauan pustaka yang menjelaskan mengenai tinjauan tentang laporan keuangan, konsep laba, agency theory, earnings management, tinjauan tentang leverage ratio, tinjauan penelitian terdahulu, kerangka pemikiran, dan perumusan hipotesis. Bab III menguraikan mengenai metode penelitian yang digunakan yang meliputi ruang lingkup penelitian, populasi, sampel, teknik pengambilan

12 sampel, teknik pengupulan data, sumber data, variabel penelitian dan pengukurannya, dan teknik analisis data. Bab IV mengenai analisis hasil penelitian, akan menguraikan mengenai diskripsi data, pengujian normalitas data, pengkajian hipotesis, dan pembahasan. Bab V, penutup, akan memberikan kesimpulan, keterbatasan dan saran.