I. PENDAHULUAN. Prestasi belajar merupakan hasil belajar yang dicapai setelah melelui proses

dokumen-dokumen yang mirip
CHANDRA PRABHA DWI SAPUTRA

BAB I PENDAHULUAN. bangsa. Oleh karena itu, pendidikan menuntut orang-orang yang terlibat di. pengetahuan dan teknologi yang berkembang saat ini.

BAB I PENDAHULUAN. mencerdaskan kehidupan bangsa dan meningkatkan kualitas manusia. dan Undang-undang Dasar Tahun Upaya tersebut harus selalu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan suatu bangsa dapat dilihat dari perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan harus berlangsung secara berkelanjutan. Dari sinilah kemudian muncul istilah

I. PENDAHULUAN. tujuan penelitian, asumsi penelitian, manfaat penelitian dan ruang lingkup

I. PENDAHULUAN. Pendidikan adalah salah satu kebutuhan yang penting bagi setiap bangsa.

1. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan rekayasa mengendalikan belajar (learning) guna

I. PENDAHULUAN. Peningkatan sumber daya manusia yang berkualitas, pendidikan memegang

BAB I PENDAHULUAN. Maka dibutuhklan kesadaran dalam diri kita masing-masing untuk bertekat

BAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana digariskan dalam Pasal 3 Undang-Undang Republik. RI No. 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas).

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan tersebut menuntut setiap guru untuk terus berupaya melakukan

I. PENDAHULUAN. sumber daya suatu Negara dapat ditingkatkan. Dewasa ini sudah menjadi. kebutuhan di setiap Negara untuk terus berusaha meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. Esa, berakhlak mulia, sehat Jasmani dan Rohani, berilmu, cakap, kreatif,

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai nilai strategis bagi kelangsungan peradaban manusia di dunia. Hampir

I. PENDAHULUAN. Pendidikan adalah salah satu faktor yang menentukan kemajuan bangsa Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu faktor yang menentukan berkembangnya suatu Negara ialah

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang RI No. 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, serta Peraturan

BAB 1 PENDAHULUAN. terpenting dalam bidang pendidikan. Pendidikan yang berkualitas adalah yang. Pasal 3 tentang fungsi dan tujuan pendidikan adalah:

BAB I PENDAHULUAN. melakukan hal itu, sekolah-sekolah tidak akan bisa menghindari diri dari berbagai

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dalam kehidupan suatu negara memegang peranan yang. sangat penting untuk menjamin kelangsungan hidup negara dan bangsa.

I. PENDAHULUAN. Saat ini pendidikan sangatlah penting bagi kehidupan manusia. Banyak yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting untuk dijalani oleh

I. PENDAHULUAN. berpengaruh dalam kemajuan suatu bangsa. Pendidikan juga awal dari. terbentuknya karakter bangsa. Salah satu karakteristik bangsa yang

Arif Rahman ( ) Eny Andarningsih ( ) Nurul Hasanah ( ) Rahardhika Adhi Negara ( )

(Skripsi) Oleh : Eka Ria Nanda Putri

BAB I PENDAHULUAN. bersaing di era globalisasi dan tuntutan zaman. Perkembangan ilmu

BAB I PENDAHULUAN. potensi dirinya melalui proses pembelajaran ataupun dengan cara lain yang

I. PENDAHULUAN. yang mana didalamnya terdapat pembelajaran tentang tingkah laku, norma

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan dilakukan berdasarkan rancangan yang terencana dan terarah

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi seperti sekarang ini akan membawa dampak diberbagai bidang

BAB I PENDAHULUAN. ditentukan oleh kualitas sumber daya manusia yang dimiliki oleh bangsa tersebut. UU No. 20 Tahun 2003 menjelaskan bahwa:

I. PENDAHULUAN. penelitian, kegunaan penelitian dan diakhiri dengan ruang lingkup penelitian.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam kehidupan suatu negara, pendidikan memiliki peran strategis dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dapat memperoleh ilmu pengetahuan serta keterampilan yang berguna untuk masa

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

BAB I PENDAHULUAN. perundang-undangan di Indonesia juga sudah tercantum dalam pembukaan. kehidupan berbangsa dan bernegara adalah dengan pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. Hal ini sesuai dengan tujuan pendidikan nasional yang telah dinyatakan dalam

BAB I PENDAHULUAN. hal tersebut, pembangunan nasional dalam bidang pendidikan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional pada Undang- Undang RI No. 20 tahun 2003, Triana, 2015:

I. PENDAHULUAN. Pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sejarah dunia menunjukkan bahwa Sumber Daya Manusia (SDM)

I. PENDAHULUAN. mempersiapkan kesuksesan masa depan masyarakat semuanya yang tidak

BAB I. terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar

BAB I PENDAHULUAN. ketekunan dan keteladanan baik dari pendidik maupun peserta didik.

I. PENDAHULUAN. baik, menghadapi segala tantangan dan tuntutan perubahan lokal, nasional, dan

1. PENDAHULUAN. Sekolah sebagai lembaga pendidikan formal yang merupakan salah satu jalan

BAB I PENDAHULUAN. Kendala yang dihadapi dalam pengelolaan pendidikan Indonesia adalah

BAB I PENDAHULUAN. Bab I ketentuan umum pada pasal 1 dalam UU ini dinyatakan bahwa :

BAB l PENDAHULUAN. kinerja guru. Dengan adanya setifikasi guru, kinerja guru menjadi lebih baik

BAB 1 PENDAHULUAN. yang dilakukan secara terstruktur dan dalam jangka waktu tertentu. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. kualitas pendidikan. Sekolah sebagai salah satu lembaga pendidikan formal

I. PENDAHULUAN. dipenuhi sepanjang masa. Pendidikan menjadi perhatian yang sangat penting bagi

BAB I PENDAHULUAN. sebab itu hampir semua negara menempatkan pendidikan sebagai suatu hal yang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan bertujuan untuk mengembangkan kualitas

I. PENDAHULUAN. Secara umum pada Bab I ini akan di bahas mengenai latar belakang masalah,

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu bagian terpenting dalam suatu pembangunan,

MANFAAT HASIL PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) SEBAGAI KESIAPAN GURU PRODUKTIF

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan bagi bangsa. Kemajuan suatu bangsa dapat dilihat dalam segi

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan memiliki fungsi yang sangat penting dalam pengembangan

BAB I PENDAHULUAN. manusia seutuhnya yang berkualitas. Kualitas pendidikan erat kaitannya dengan

BAB I PENDAHULUAN. bangsa. Suatu bangsa bisa dikatakan telah maju apabila seluruh warga negaranya

I. PENDAHULUAN. ataupun tidaknya suatu pendidikan pada bangsa tersebut. Oleh karena itu, saat ini

PENGARUH SIKAP BELAJAR SISWA DAN MINAT BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPS SMP MUHAMMADIYAH 10 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2008/2009

BAB I PENDAHULUAN. peranan penting dalam mewujudkan tujuan pendidikan nasional melalui

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting dalam kehidupan

I. PENDAHULUAN. dan teknologi yang memadai. Untuk menuju pada kemajuan teknologi yang

BAB I PENDAHULUAN. dan masa kini. Sebagai implikasinya terkandung makna link and match yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seiring dengan perkembangan zaman saat ini, pendidikan adalah suatu hal

BAB 1 PENDAHULUAN. karena tanpa pendidikan manusia akan mengalami banyak kesulitan dan

BAB I PENDAHULUAN. I.1.Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. penyelenggaraan pendidikan nasional berbunyi bahwa pendidikan. diselenggarakan dengan mengembangkan budaya membaca, menulis, dan

BAB I PENDAHULUAN. ini berarti bahwa pembangunan itu tidak hanya mengejar lahiriah seperti

BAB I PENDAHULUAN. dengan lingkungan dan tidak dapat berfungsi maksimal dalam lingkungan

BAB I PENDAHULUAN. lanjut dan penerapannya di dalam kehidupan sehari-hari. Pembelajaran IPS di

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan memegang peranan penting karena pendidikan merupakan

Oleh : ARLINDA IKAWATI A

KOMPETENSI GURU SEKOLAH DASAR. Oleh: Anik Ghufron FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2008

Hj. Yusida Gloriani & Teti Tresnawati Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Kuningan

1.PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan masalah penting bagi setiap bangsa disetiap negara

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan serta meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Hal ini

I. PENDAHULUAN. dapat dihasilkan manusia pembangunan yang tangguh dan merata. Pendidikan

I. PENDAHULUAN. watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan

KOMPETENSI PROFESIONAL GURU TK

BAB I PENDAHULUAN. yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Pendidikan selalu

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan Nasional di bidang pengembangan sumberdaya

BAB I PENDAHULUAN. sengaja, teratur dan berencana dengan maksud mengubah atau

BAB I PENDAHULUAN. dimulai sejak dilahirkan hingga ke liang lahat. Oleh sebab itu, setiap

I. PENDAHULUAN. seharusnya dicapai melalui proses pendidikan dan latihan. mendidik, melatih dan mengembangkan kemampuan peserta didik guna

BAB I PENDAHULUAN. dan evaluasi yang perlu dilakukan untuk menentukan tingkat pencapaian

Sasaran dan. Pengembangan Sikap Profesional. Kompetensi Dasar

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai Negara yang berkembang dengan jumlah penduduk besar, wilayah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pengertian pendidikan menurut Undang-undang Sistem Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan tujuan pendidikan nasional tersebut, maka menjadi. pemerintah, masyarakat, maupun keluarga. Namun demikian, pemerintah

BAB I PENDAHULUAN. bagaimana karakteristik dari negara tersebut. Pendidikan merupakan kunci untuk

Transkripsi:

1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Prestasi belajar merupakan hasil belajar yang dicapai setelah melelui proses kegiatan pembelajaran. Prestasi belajar dapat ditunjukkan melelui nilai yang diberikan oleh seorang guru dari jumlah bidang studi yang telah dipelajari oleh peserta didik. Setiap kegiatan pembelajaran tentunya selalu mengharapkan akan menghasilkan pembelajaran yang maksimal. Dalam proses pencapaianya, prestasi belajar sangat di pengaruhi oleh berbagai faktor. Salah satu faktor utama yang sangat berpengaruh adalah keberadaan guru. Mengingat keberadaan guru dalam proses kegiatan belajar mengajar sangat berpengaruh, maka sudah semestinya kualitas guru harus diperhatikan. Sebagaimana yang telah dikemukakan, bahwa dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan, aspek utama yang ditentukan adalah kualitas guru. Untuk itu, upaya awal yang dilakukan dalam pendidikan adalah kualitas guru. Kualifikasi pendidikan guru sesuai dengan prasyarat minimal yang ditentukan oleh syaratsyarat seorang guru yang profesional. Guru profesional yang dimaksud adalah guru yang berkualitas, berkompetensi, dan guru yang dikehendaki untuk mendatangkan prestasi belajar serta mampu mempengaruhi proses belajar siswa yang nantinya akan menghasilkan prestasi belajar yang baik. Oleh karena itu, untuk menghasilkan pendidikan yang baik diperlukan langkahlangkah untuk memajukan pendidikan di Indonesia. Untuk itu pemerintah harus

2 mengambil kebijakan untuk perbaikan pendidikan, karena hal ini termaktub di dalam UUD yang merupakan dasar negara Indonesia, yaitu terdapat di dalam Pasal 31 ayat (1) yang berbunyi bahwa setiap warga negara berhak mendapat pendidikan. Pada pasal tersebut dapat diartikan bahwa setiap warga negara Indonesia wajib dan berhak mendapatkan pendidikan yang layak, sehingga dapat meningkatkan kualitas penduduk. Belum lengkap rasanya bila membahas masalah pendidikan tanpa berbicara tentang guru. Karena figur yang satu ini sangat menentukan maju mundurnya pendidikan. Dalam kondisi yang bagaimanapun guru tetap memegang peranan penting, demikian halnya dalam kemajuan IPTEK dan perkembangan global, dan peranan guru tidak dapat digantikan dengan teknologi. Melihat begitu pentingnya peranan guru dalam proses pendidikan dan sekaligus pihak yang bertanggung jawab dalam pelaksanaan proses pendidikan (kegiatan pembelajaran), dituntut untuk memiliki sikap yang positif terhadap jabatanya. Guru merupakan suatu jabatn yang memerlukan keahlian, tanggung jawab dan rela memberikan layanan sosial diatas kepentingan pribadi. Sesuai dengan tun Oleh karena, tujuan program pendidikan akan dapat tercapai oleh guru yang mempunyai sikap profesional yang positif. Sehubungan dengan eksistensi mereka di dalam suatu lembaga pendidikan, maka perlu diwujudkan kesadaran itu dalam tindakan pembelajaran. Keberhasilan guru dalam melaksanakan proses pembelajaran di pengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain: fasilitas, biaya, minat, sikap serta kemampuan guru itu sendiri.

3 Berdasarkan penjelasan sebelumnya bahwa seorang guru mempunyai peranan penting di dalam proses pembelajaran, oleh karena itu untuk mencapai sebuah keberhasilan belajar yang akan diraih oleh siswa dipengaruhi oleh sikap profesional guru, salah satu yang merupakan sikap profesional guru adalah latar belakang pendidikan guru dan pemahaman guru akan materi yang di ajarkan. Dunia pendidikan selalu menarik untuk dibicarakan, apalagi yang berkaitan dengan tujuan pendidikan nasional yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa. Untuk dapat mencapai tujuan tersebut, maka berbagai upaya terus dilakukan oleh pemerintah dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan dengan mengeluarkan Peraturan Menteri yang berisi tentang kebijakan-kebijakan pelaksanaan pendidikan. Berbagai perhatian dan upaya diarahkan pada perkembangan dan kemajuan pendidikan guna meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan secara nasional. Diantaranya penyempurnaan kurikulum, peningkatan kualitas guru, pengadaan modul, buku paket, serta pengadaan fasilitas-fasilitas belajar lain. Aktivitas belajar menjadi kegiatan setiap orang, seorang guru yang biasanya mengajar, pada saat yang lain bisa juga aktif dalam kegiatan belajar, seorang majikan bisa mengajari pembantunya, pada saat yang lain bisa juga belajar, baik dari pembantu maupun itu sendiri atau orang lain, dan begitu seterusnya. Tugas guru saat ini bukan hanya untuk menyampaikan materi pelajaran di depan an media pembelajaran bagi siswa, sehingga siswa lebih berperan aktif dalam proses belajar. Guru memberikan

4 peluang yang seluas-luasnya agar siswa dapat belajar lebih bermakna dengan memberi respon yang mengaktifkan semua siswa secara positif dan edukatif. Saat ini kurikulum IPS untuk SMP telah menyatukan seluruh ilmu-ilmu sosial dalam satu bidang studi model pembelajaran terpadu, merupakan salah satu model implementasi kurikulum yang dianjurkan untuk diaplikasikan (BNSP,2007). Melalui pembelajaran IPS Terpadu peserta didik dapat memperoleh pengalaman langsung, sehingga dapat menambah kekuatan untuk menerima, menyimpan, memproduksi kesan-kesan tentang hal-hal yang dipelajarinya. Dengan demikian peserta didik terlatih untuk menemukan sendiri berbagai konsep yang dipelajari secara holistik, bermakna, otentik dan aktif. Unsur yang terkait dengan mata pelajaran IPS di tingkat SMP ini merupakan perpaduan pelaksanaan mata pelajaran dari geografi, sosiologi, sejarah dan ekonomi. Akan tetapi pelaksanaannya pembelajaran IPS Terpadu masih banyak dilaksanakan secara terpisah, sehingga pencapaian Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar masih dilakukan sesuai dengan bidang kajian masing-masing tanpa adanya keterpaduan di dalamnya. Hal ini banyak faktor yang menyebabkannya, salah satunya adalah kurangnya kesiapan guru dalam mengajarkan IPS Terpadu. Karena seperti yang kita ketahui bahwa pembekalan atau jenis pendidikan yang dimiliki oleh guru adalah sesuai dengan bidang profesinya yang didapatkan diperguruan tinggi. Selanjutnya bagaimana dengan kesiapan guru dalam melaksanakan pembelajaran IPS Terpadu, dilihat dari latar belakang pendidikanya dan pemahaman guru mengenaia materi mata pelajaran IPS terpadu. Dimana hal ini menjadi tambahan

5 tugas guru yang cukup berat, selain dari beberapa tuntutan kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang guru. Dari uraian diatas tentunya guru IPS Terpadu harus memiliki pengetahuan dan pemahaman yang lebih luas tidak hanya pada bidang profesi yang didapatkan di perguruan tinggi. Tuntutan guru professional begitu luas, tidak hanya dalam penguasaan materi pembelajaran saja. Guru pada satu bidang studi saja belum tentu professional karena banyak faktor yang melatar belakanginya. Padahal masih banyak beberapa kasus guru yang berasal dari sarjana non-kependidikan yang mengambil program tambahan akta mengajar (IV) dan guru yang mengajar bukan dari latar belakang pendidikannya di perguruan tinggi. Hal ini yang menjadi salah satu faktor penyebab rendahnya kualitas tingkat pendidikan di Indonesia. Oleh karena pentingnya peranan guru dalam konteks pembelajaran siswa, tentunya profesionalisme guru menjadi bagian penting dalam masyarakat pendidikan. Profesionalisme guru ini meliputi beberapa prinsip penting meliputi antara lain dikemukakan dalam UU RI Nomor 14 tentang Guru dan Dosen sesuai dengan bidang tugas, memiliki kompetensi yang diperlukan sesuai dengan Selanjutnya mengenai kompetensi guru yang harus dimiliki oleh guru profesional menurut E. Mulyasa (2007) adalah : a. Kompetensi pedagogik Kompetensi pedagogik adalah kemampuan mengelola pembelajaranpeserta didik yang meliputi pemahaman terhadap peserta didik, perangcangan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar dan pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya b. Kompetensi kepribadian

6 Kompetensi kepribadian adalah kemampuan kepribadian yang mantap, stabil, dewasa, arif dan berwibawa, menjadi teladan bagi peserta didik, serta berahlak mulia c. Kompetensi profesional Kompetensi profesional adalah kemampuan penguasaan materi pembelajaran secara luas dan mendalam yang memungkinkan membimbing peserta didik memenuhi standar kompetensi yang telah ditetapkan dalam Standar Nasional pendidikan d. Kompetensi sosial Kompetensi sosial adalah kemampuan guru sebagai bagian dari masyarakat untuk berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang tua/wali, peserta didik dan masyarakat sekitar.. SMP Negeri 17 Bandar Lampung sebagai salah satu lembaga pendidikan pemrintah yang menyelenggarakan kegiatan belajar mengajar demi tercapainya suatu tujuan pendidikan nasional yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 berfungsi mengembangkan kemampuanan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Adapun guru yang mengajar IPS dilihat dari latar belakang disiplin ilmu di SMP Negeri 17 Bandar Lampung Tahun2009/2010 yang akan diteliti dapat dilihat pada table berikut : Tabel 1. Guru yang mengajar IPS dilihat dari kompetensi guru yang akan diteliti di SMP Negeri 17 Bandar Lampung. No Pendidikan Terakhir Jumlah 1 Pendidikan Geografi - 2 Pendidikan Ekonomi - 3 Pendidikan Sejarah 5 Orang 4 Pendidikan Sosiologi - Sumber : Bagian Akademik dan Kurikulum SMP Negeri 17 Bandar Lampung Tahun 2010

7 Dari tabel 1 tersebut dapat dilihat bahwa guru mata pelajarn IPS terpadu di SMP Negeri 17 Bandar Lampung memiliki pendidikan terakhir yaitu Strata 1 (S1) dengan bidang studi pendidikan sejarah. Adapun prestasi belajar siswa kelas di SMP 17 Bandar Lampung pada hasil UAS Semester 2 adalah sebagai berikut. Tabel 2. Hasil Ujian Akhir Semester Mata Pelajaran IPS Kelas SMP Negeri 17 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2009/2010 No Kriteria Kelas JMLH % Ketuntasan Mengajar A B C D E F G 1 Tuntas 22 24 17 15 24 16 11 129 49 2 Tidak 6,4 16 15 22 19 13 22 28 135 51 38 39 39 34 37 38 39 264 100 Sumber : Bagian Akademik dan Kurikulum SMP Negeri 17 Bandar Lampung Tahun 2010 Dari tabel 1 dapat di jelaskan bahwa guru yang mengajar mata pelajaran IPS merupakan lulusan strata 1 yang berasal dari program studi sejarah yang berjumlah 5 orang guru mata pelajaran IPS dan dari tabel 2 dapat dilihat bahwa nilai siswa yang telah memenuhi kriteria ketuntasan minimal (KKM) yaitu 6,4 sebanyak 129 siswa atau 49%, sedangkan siswa yang tidak memenuhi KKM sebanyak 135 siswa atau 51%. Hal ini menunjukkan bahwa dalam proses belajar mengajar pada mata pelajaran IPS di ujian akhir semester tahun pelajaran 2009/2010, 51 % siswa belum mencapai standar ketuntasan belajar belajar yang telah di tetapkan. Tinggi rendahnya prestasi belajar siswa ditentukan oleh beberapa faktor, baik yang berasal dari dalam diri maupun luar diri siswa, hal ini sesuai dengan

8 pendapat Bimo Walgito (1986:41) yang menyatakan bahwa faktor -faktor yang mempangaruhi prestasi belajar adalah sebagai berikut : 1. Faktor yang berada dalam diri individi (Faktor Intern),meliputi : Intelegensi, Motivasi belajar,sikap siswa terhadap guru, Minat siswa terhadap mata pelajaran, dan persepsi siwa terhadapa guru yang mengajar. 2. Faktor yang berada diluar diri individu (Faktor Ekstern), meliputi : Pekerjaan orang tua, Pendapatan orang tua, Pendidikan orang tua, Aktivitas belajar siswa, dan sarana belajar siswa. Dari beberapa faktor tersebut, persepsi memiliki pengaruh didalam kegiatan pembelajaran. Persepsi siswa tentang kompetensi profesional guru dan persepsi siswa tentang kompetensi pedagogik guru merupakan salah satu faktor dari dalam diri siswa merupakan salah satu faktor yang diduga dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa Hal ini sesuai dengan pendapat Diana Nur (2009:22) bahwa, Persepsi adalah proses seseorang untuk mengetahui, menginterpretasikan, dan mengevaluasi orang lain tentang sifat, kualitas, dan keadaan lain yang ada dalam diri seseorang yang dipersepsikan. Dalam hal ini, kompetensi profesional guru dan kompetensi akademik yang dimiliki guru merupakan objek yang dipersepsikan oleh siswa. Apabila persepsi siswa tentang kompetensi profesional dan kompetensi pedagogik oleh guru positif,maka tidak menutup kemungkinan akan berpengaruh positif terhadap siswa didalam prestasi belajarnya. Atas uraian di tersebut, maka penulis tertarik untuk mengambil dan melakukan penelitian dengan judul : Hubungan Persepsi Siswa Tentang Kompetensi Profesional Guru dan Persepsi Siswa Tentang Kompetensi Pedagogik Guru dengan Prestasi Belajar IPS Pada Siswa Kelas Semester Genap di SMP 17 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2010-2011.

9 B. Identifikasi Masalah 1. Tidak sesuainya latar belakang pendidikan guru yang mengajarkan mata pelajaran IPS terpadu 2. Kurangnya penguasaan materi guru pada pembelajaran IPS terpadu. 3. Meningkatkan prestasi belajar siswa dilihat dari latar belakang pendidikan guru dan pengasaan materi guru tentang pembelajaran IPS terpadu. 4. Kurangnya pemanfaatan media pembelajaran oleh guru mata pelajaran IPS terpadu 5. Lengkap atau tidaknya perangkat pembelajaran yang dimiliki oleh guru mata pelajaran IPS terpadu 6. Persepsi siswa tentang kompetensi profesional guru IPS di SMP Negeri 17 Bandar Lampung masih negatif. 7. Persepsi siswa tentang kompetensi pedagogik guru IPS di SMP Negeri 17 Bandar Lampung masih negatif. 8. Rendahnya prestasi belajar IPS terpadu siswa SMP Negeri 17 Bandar Lampung T.P 2010/2011 C. Batasan Masalah Berdasarkan identifikasi masalah maka dalam penelitian ini peneliti membatasi pada kajian : a. Persepsi siswa tentang kompetensi profesional guru (X1) b. Persepsi siswa tentang kompetensi pedagogik guru (X2) c. Prestasi belajar siswa (Y) D. Rumusan Masalah

10 Dari identifikasi masalah di atas yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : 1. Apakah ada hubungan antara persepsi siswa tentang kompetensi profesional guru dengan prestasi belajar IPS pada siswa kelas semester genapdi SMP 17 Negeri Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2010/2011? 2. Apakah ada hubungan antara persepsi siswa tentang kompetensi prdagogik guru terhadap prestasi belajar IPS pada siswa kelas semester genap di SMP Negeri 17 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2010/2011? 3. Apakah ada hubungan antara persepsi siswa tentang kompetensi profesional guru dan persepsi siswa tentang kompetensi pedagogik guru terhadap prestasi belajar IPS pada siswa kelas semester genap di SMP Negeri 17 Bandar Lampung TahunPelajaran 2010/2011? E. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui hubungan antara persepsi siswa tentang kompetensi profesional guru dengan prestasi belajar IPS pada siswa kelas semester genap di SMP 17 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2010/2011 2. Untuk mengetahui hubungan antara persepsi siswa tentang kompetensi pedagogik guru terhadap prestasi belajar IPS pada siswa kelas semester genap di SMP 17 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2010/2011 3. Untuk mengetahui hubungan antara persepsi siswa tentang kompetensi profesional guru dan persepsi siswa tentang kompetensi pedagogik guru terhadap prestasi belajar IPS pada siswa kelas semester genap di SMP Negeri 17 Bandar Lampung TahunPelajaran 2010/2011.

11 F. Kegunaan Penelitian Kegunaan penelitian ini adalah : 1. Sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar sarjana pada Program Studi Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial FKIP Unila. 2. Guru IPS Terpadu : sebagai bahan informasi dan motivasi tentang pengetahuan mereka terhadap kompetensi profesional dan kompetensi akademik yang dimilikinya dan guru-guru yang lainnya dalam pembelajaran IPS Terpadu dan pengaruhnya terhadap tingkat prestasi belajar siswa secara umum. 3. Sebagai bahan pertimbangan untuk memperbaiki persepsi siswa tentang kompetensi profesional guru IPS di SMP Negeri 17 Bandar Lampung 4. Sebagai bahan pertimbangan untuk memperbaiki persepsi siswa tentang kompetensi akademik guru IPS di SMP Negeri 17 Bandar Lampung. 5. Lembaga Pendidikan : sebagai motivasi agar senantiasa melakukan upaya peningkatan kualitas guru dan sebagai bahan informasi untuk senantiasa memperhatikan usaha pengembangan sistem pembelajaran IPS Terpadu di tingkat SMP dan diharapkan untuk pihak penentu kebijakan bisa dijadikan sebagai rujukan untuk pengembangan pendidikan dalam bidang IPS Terpadu. 6. Penelitian ini bermanfaat sebagai bahan rujukan untuk pengembangan kualitas mahasiswa dalam bidang pendidikan, mengingat pentingnya penguasaan kompetensi pada bidangnya.

12 7. Peneliti/Mahasiswa :. Penelitian ini dapat bermanfaat untuk penulis sebagai pengembangan pengetahuan penulis sendiri di lapangan sesuai dengan jurusan yang penulis tekuni. G. Ruang Lingkup Penelitian Adapun ruang lingkup penelitian ini adalah : 1. Ruang lingkup objek penelitian : hubungan antara persepsi siswa terhadap kompetensi profesional guru dan kompetensi akademik guru dengan prestasi belajar IPS siswa di SMP Negeri 17 Bandar Lampung 2. Ruang lingkup subjek penelitian : Siswa/siswi kelas VII semester genap SMP 17 Bandar Lampung 3. Ruang lingkup tempat dan waktu : SMP Negeri 17 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2010/2011 4. Ruang Lingkup ilmu : Pendidikan IPS. Pendidikan IPS adalah : merupakan suatu program pendidikan yang mengintergrasikan konsep-konsep ilmu sosial dan humaniora untuk tujuan pendidikan ( membentuk warga negara yangmemiliki kompetensi sosial baik sebagai pribadi, anggota masyarakat, maupun sebagai warga negara atau warga dunia. (Dr.Pargito.M,Pd dalam http://blog unila.ac.id/pargito/2010/08/04/ dasar-dasar pendidikan-ips). yang diakses pada hari rabu 11 Agustus 2010.