BAB I PENDAHULUAN. akan menghambat pembangunan negara yang bersangkutan.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan Merupakan suatu kebutuhan dalam proses kehidupan. Majunya

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas. Pendidikan yang berkualitas tinggi akan membawa kemajuan suatu

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pembelajaran yang berlangsung di dalam kelas biasanya masih berfokus

BAB I PENDAHULUAN. kritis, kreatif dan mampu bersaing menghadapi tantangan di era globalisasi nantinya.

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan menjadi sangat penting dalam kehidupan manusia.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Berbicara tentang pendidikan, berarti membicarakan tentang hidup dan kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. proses terjadinya perubahan prilaku sebagai dari pengalaman. kreatif, sehingga mampu memacu semangat belajar para siswa.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sekolah merupakan lembaga formal untuk mencapai semua standar proses

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Guru sebagai tenaga kependidikan memiliki tugas untuk melaksanakan proses

BAB I PENDAHULUAN. berpikirnya dan akibatnya hasil belajar siswa menjadi rendah.

BAB I PENDAHULUAN. belajar untuk mencapai tujuan belejar tertentu, dan berfungsi sebagai pedoman

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat penting dalam upaya pembentukan sumber daya manusia yang

BAB I PENDAHULUAN. proses interaksi antara guru dan siswa atau pembelajar beserta unsur-unsur yang

BAB I PENDAHULUAN. berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan tertentu. Dengan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam era industrialisasi, perkembangan zaman semakin maju dengan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Keberhasilan dalam proses belajar mengajar di sekolah tergantung kepada

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan sangat berkaitan erat dengan proses pembelajaran yang dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Salah satu wadah pembentukan sumber daya manusia agar berkualitas

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan menjadi sangat penting dalam kehidupan manusia.

BAB I PENDAHULUAN. berperan penting dalam kegiatan belajar mengajar sehingga harus memperhatikan

BAB I PENDAHULUAN. kualitasnya sehingga harapan dan cita-cita pendidikan dapat tercapai.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang Masalah. Pendidikan berperan dalam menghasilkan sumber daya manusia yang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Guru memegang peranan penting terhadap keberhasilan belajar siswa,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang Masalah. Upaya yang dilakukan guru untuk meningkatkan kemampuan berpikir

BAB I PENDAHULUAN. dari seluruh rakyat Indonesia, baik dari pemerhati pendidikan, birokrasi

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia. Melalui pendidikanlah peserta dapat memiliki kompetensi

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pembelajaran adalah suatu proses yang tidak hanya sekedar menyerap

BAB I PENDAHULUAN. dan keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Peran guru yang sesungguhnya adalah membuat siswa mau dan tahu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pembangunan di bidang pendidikan sebagai salah satu bagian dari

BAB 1 PENDAHULUAN. ( Sudjana,2011 : 1). Upaya pengembangan pendidikan pada tingkat satuan dasar, menengah, atas merupakan sebuah keharusan.

BAB I PENDAHULUAN. mencapai tujuan pendidikan diperlukan suatu proses kegiatan belajar-mengajar.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Guru merupakan salah satu unsur yang penting dalam proses belajar

BAB I PENDAHULUAN. melakukan banyak cara untuk meningkatkan mutu pendidikan Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. mencapai tujuan-tujuan pembelajaran. Untuk itu guru harus menata kegiatan. sesuai dengan situasi dilingkungan siswa itu sendiri.

BAB 1 PENDAHULUAN. sumber daya yang profesional adalah aspek yang saling berkaitan. dapat meningkat sesuai dengan yang diharapkan.

BAB I PENDAHULUAN. dan tidak dapat meningkatkan dan hasil belajar siswa. terbaik dalam menyampaikan materi pelajaran. Agar proses belajar mengajar

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan dirinya dengan pengetahuan, keterampilan, dan keahlian guru.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasi sekarang ini kemajuan IPTEK terus berkembang,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Guru merupakan salah satu unsur yang penting dalam proses belajar

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran dengan cara yang inovatif dan kreatif dalam mengelola kurikulum,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam kegiatan belajar mengajar yang terjadi, guru selalu memiliki

BAB I PENDAHULUAN. pada saat ini, yang mana praktik-praktik pembelajaran di lapangan cenderung

BAB I PENDAHULUAN. tersebut dapat membangkitkan kegiatan belajar yang efektif agar siswa dapat

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Perkembangan suatu bangsa ditentukan oleh kualitas sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Dalam Pendidikan, kita mengenal dengan Kegiatan Belajar Mengajar

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran yang lebih efektif dan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. manusia, baik aspek kemampuan, kepribadian, maupun tanggung jawab.

BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah mahkluk belajar (learning human). Sejak lahir manusia. mengenal lingkungannya, memahami dirinya sendiri, dan

BAB I PENDAHULUAN. aktif dan interaktif, karena guru berinteraksi langsung dengan siswa sebagai

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan ditunjang oleh komponen pendidikan yang terdiri dari pesert didik, digunakan guru dalam proses belajar mengajar.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu bagian yang tidak dapat lepas dari kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. sendiri dan sejalan dengan kemampuan yang dimiliki peserta didik. dapat dimengerti dan dipahami oleh siswa dengan baik.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pendidikan memegang peranan penting untuk menjamin

BAB I PENDAHULUAN. dalam berusaha melestarikan dan mewariskan nilai-nilai hidup. Kurikulum,

BAB I PENDAHULUAN. atau maju. Suatu Negara dikatakan maju apabila memiliki sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan merupakan sesuatu yang paling penting dalam kehidupan kita. Seorang guru dalam pendidikan memegang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu kebutuhan yang harus dipenuhi dalam

BAB I PENDAHULUAN. pada saat ini banyak terjadi perubahan dan pembaharuan ke arah yang lebih baik.

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan suatu bangsa. Berawal dari kesuksesan di bidang pendidikan suatu

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan dapat tercermin dari hasil prestasi belajar siswa.

BAB I PENDAHULUAN. materi pembelajaran yang disampaikan oleh guru. Dari hasil belajar, guru dapat

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintah telah berusaha meningkatkan mutu pendidikan, diantaranya

BAB I PENDAHULUAN. (RPP), pengelolaan kelas maupun hasil belajar siswa di kelas. Hal ini lah yang

BAB I PENDAHULUAN. dalam rangka pencapaian tujuan pendidikan. Melalui sekolah, siswa belajar

BAB I PENDAHULUAN. untuk membantu siswa supaya bisa belajar secara baik. yang baik dan merupakan unsur yang penting di dalam keseluruhan sistem

BAB I PENDAHULUAN. bermutu adalah pelaksanaan proses pembelajaran oleh guru yang prosesional yang

BAB I PENDAHULUAN. alat-alat belajar, menyediakan kondisi-kondisi yang memungkinkan siswa bekerja

BAB I PENDAHULUAN. penguasaan metode pembelajaran yang kurang. Djamarah (2013:3) menyatakan

BAB I PENDAHULUAN. belajar sehingga siswa memiliki pengalaman dan kemandirian belajar.

I. PENDAHULUAN. siswa secara fisik dan emosional dimana siswa diberi tugas untuk kemudian

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan formal maupun pendidikan informal. jawab seperti pendidikan keluarga dan lingkungan.

memegang peranan yang sangat besar dalam kehidupan.

BAB 1 PENDAHULUAN. kemampuan dirinya dengan pengetahuan, keterampilan dan keahlian guru.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Berikut tabel nilai ulangan terakhir siswa dengan KKM = 80. Tabel 1.1 Nilai Ulangan Harian Ekonomi Siswa Kelas X Sos 1

belajarmengajar, misalnya menyediakan Infocus, peta konsep, laboratorium, dan

BAB I PENDAHULUAN. mensukseskan pembangunan bangsa. Dalam rangka peningkatan kualitas

BAB I PENDAHULUAN. Swasta Eria Medan peneliti mengamati bahwa proses pembelajaran di dalam kelas

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia tersebut. Upaya peningkatan kualitas manusia harus

BAB I PENDAHULUAN. mutu pendidikan yang berkualitas dapat menghasilkan sumber daya manusia yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah salah satu bentuk perwujudan kebudayaan manusia

BAB I PENDAHULUAN. (KTSP) tahun 2006 lalu, pendidik tidak bisa lagi menggunakan paradigma lama

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan sarana dan wahana yang memegang peranan

BAB I PENDAHULUAN. Proses pembelajaran merupakan pola dan urutan kegiatan guru dan siswa

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 latar Belakang Masalah. Peningkatan mutu pendidikan tidak terlepas dari kualitas proses

BAB I PENDAHULUAN. dilaksanakan dalam lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat. Pendidikan. Menurut Undang-Undang No 20 Tahun 2003:

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Proses belajar dan mengajar di pengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor yang

BAB I PENDAHULUAN. dipsndang sebagai sarana untuk melahirkan insan-insan yang cerdas,

BAB 1 PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Masalah. Dalam era indutrialisasi, perkembangan zaman semakin maju dengan pesat.

MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE PADA SISWA KELAS VIII-U SMP NEGERI 1 LUBUK PAKAM

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan berpikir seseorang. Oleh karena itu pendidkan merupakan upaya

BAB I PENDAHULUAN. sampai kapanpun, sepanjang ada kehidupan manusia di dunia ini.

BAB I PENDAHULUAN. sekolah sangat diperlukan dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam

BAB I PENDAHULUAN. unsur yang terkait didalamnya saling mendukung. Dalam kegiatan belajar

BAB I PENDAHULUAN. Guru merupakan salah satu unsur dalam proses belajar mengajar yang bertanggung jawab

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Proses belajar mengajar merupakan suatu proses yang mengandung

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan memegang peranan penting untuk menjamin kelangsungan hidup suatu bangsa dan negara. Oleh karena itu pendidikan berperan dalam menghasilkan sumber daya manusia yang produktif. Pendidikan yang berkualitas tinggi akan membawa kemajuan suatu negara. Sebaliknya, merosotnya pendidikan akan menghambat pembangunan negara yang bersangkutan. Salah satu upaya meningkatkan sumber daya manusia yang produktif adalah melalui proses pembelajaran di sekolah. Dalam usaha meningkatkan kualitas tersebut, guru merupakan salah satu faktor yang sangat mempengaruhi dalam proses belajar mengajar. Salah satu yang dapat dilakukan guru untuk meningkatkan hasil belajar siswa adalah melalui penggunaan strategi pembelajaran sedemikian rupa, sehingga memberikan nuansa yang menyenangkan bagi guru dan peserta didik. Dalam kegiatan sehari-hari, guru dalam mentransfer pengetahuannya kepada siswa harus mampu menguasai dan menggunakan metode mengajar yang efektif dan efisien. Metode dianggap efektif apabila guru menyampaikan sesuai dengan kebutuhan materi pelajaran yang akan diajarkan. Pemilihan suatu metode perlu memperhatikan beberapa hal, seperti tujuan pembelajaran, waktu yang tersedia, jumlah siswa, mata pelajaran, fasilitas dan kondisi siswa dalam pembelajaran serta hal-hal yang berkaitan dengan keberhasilan siswa dalam proses pembelajaran. 1

2 Dalam pembelajaran Akuntansi yang berlangsung di sekolah saat ini sebagian besar masih menggunakan sistem penyampaian klasikal, yaitu sistem yang bertumpu pada aktivitas guru. Bertumpunya proses belajar mengajar pada guru menimbulkan kurang tumbuh berkembangnya sikap kemandirian belajar pada peserta didik, sebab peseta didik akan cenderung menganggap dirinya tergantung pada guru dan sekolah dalam belajar. Tanpa guru dan sekolah, siswa merasa tidak dapat belajar dan tidak perlu belajar secara teratur. Hasil belajar siswa yang rendah untuk pelajaran Akuntansi dapat disebabkan oleh beberapa hal, antara lain kurangnya pemahaman siswa dalam penguasaan materi pelajaran, metode pengajaran yang kurang tepat, strategi pembelajaran yang digunakan belum efektif, kurangnya keterlibatan siswa dalam kegiatan belajar mengajar serta perbedaan intelegensi siswa. Berdasarkan hasil observasi di kelas XII IPS 2 SMA Negeri 1 Batang Onang dengan guru mata pelajaran akuntansi menemukan bahwa aktivitas dan hasil belajar siswa tersebut masih tergolong rendah. Hal ini dapat dilihat dari nilai rata-rata ulangan harian siswanya dari 26 siswa hanya 46,15% siswa yang dinyatakan lulus yaitu sebanyak 12 orang dengan nilai rata-rata, 87,92 dan yang lainnya tidak lulus sebanyak 14 orang dengan nilai rata-rata 51,85 padahal Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan sekolah yaitu nilai 70. Sedangkan kriteria ketuntasan klasikalnya adalah 70%. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini:

3 Tabel 1.1 Rekapitulasi Nilai Ujian Ulangan Harian 1, 2 dan 3 No Tes KKM Siswa memperoleh nilai di atas KKM Siswa memperoleh nilai di bawah KKM Jumlah Rata-rata nilai siswa Jumlah Rata-rata nilai siswa 1 UH 1 70 11 89 15 51 2 UH 2 70 14 88,07 12 53 3 UH 3 70 10 86,70 16 51,56 Jumlah 263,77 155,56 Rata-rata 87,92 51,85 Hal ini diduga disebabkan oleh masih banyak guru yang kurang menggunakan variasi dalam mengajar, dengan kata lain guru cenderung menggunakan satu metode saja dimana kegiatan belajar mengajar berpusat pada guru dan sebagian waktu pelajaran digunakan siswa untuk mendengar dan mencatat penjelasan dari guru. Pada saat guru membuat kelompok diskusi, hasil yang dicapai kurang memuaskan karena siswa dalam kelompok tersebut tidak semuanya berperan aktif dalam menyelesaikan permasalahan yang diberikan. Selain metode, aktivitas siswa juga tergolong rendah. Rendahnya aktivitas belajar siswa terlihat dari, siswa kurang memiliki keberanian dalam menyampaikan pendapat, takut untuk bertanya jika mereka kurang mengerti penjelasan guru berkaitan dengan materi pelajaran, kurang memiliki kemampuan merumuskan gagasan sendiri sehingga siswa cenderung hanya menerima materi pelajaran dari guru saja. Untuk mengatasi masalah di atas, perlu dikembangkan strategi pembelajaran yang dapat membangkitkan semangat dalam meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa. strategi ini mengutamakan keaktifan siswa untuk

4 mengembangkan potensi yang ada dalam diri siswa secara maksimal, sehingga memudahkan pemahaman dan daya serap siswa pada mata pelajaran Akuntansi, yang berkontribusi pada peningkatan aktivitas dan hasil belajar siswa. Strategi pembelajaran yang dimaksud adalah strategi pembelajaran Question Student Have dengan metode pembelajaran Problem Posing. Strategi pembelajaran Question Student Have merupakan cara yang mudah untuk mempelajari keinginan dan harapan siswa yang dituntut untuk secara aktif dalam proses kegiatan belajar mengajar yang berlangsung di dalam kelas, dimana siswa menulis sebuah pertanyaan dari kartu kosong yang dibagikan oleh seorang guru terhadap masing-masing kelompok yang telah ditetapkan, kemudian kartu tersebut diputar searah keliling jarum jam dari satu siswa ke siswa yang lain untuk menandai jika ada pertanyaan yang sama. Pertanyaan yang paling banyak diajukan siswa akan terlebih dahulu dijawab oleh guru, kemudian menyusul pertanyaan-pertanyaan lainnya. Sebelum guru menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut terlebih dahulu diminta tanggapan dari siswa jika ada. Metode pembelajaran Problem Posing menuntut siswa agar dapat memecahkan masalah secara bersama-sama dari pertanyaan yang telah diajukan dan dapat mendiskusikannya untuk mencari jalan keluar, yang kemudian dapat merumuskan masalah-masalah tersebut menjadi lebih mudah agar seorang siswa tersebut lebih memahami materi yang telah dibahas sebelumnya. Jadi, selain belajar dari guru, siswa juga belajar dari teman sebaya dalam anggota kelompok sehingga memungkinkan aktivitas dan hasil belajar siswa semakin meningkat.

5 Berdasarkan uraian permasalahan diatas, maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian. Penelitian ini adalah salah satu strategi pemecahan masalah yang memanfaatkan tindakan nyata serta pengembangan kemampuan dalam memecahkan masalah. Adapun judul penelitian ini adalah: Penerapan Strategi Pembelajaran Question Student Have dengan Problem Posing untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Akuntansi Siswa Kelas XII IS 2 SMA Negeri 1 Batang Onang T.P. 2012/2013. 1.2 Identifikasi Masalah Dari latar belakang tersebut di atas, dapat diidentifikasikan masalah sebagai berikut: 1. Mengapa guru dalam pembelajaran selalu menggunakan metode konvensional? 2. Bagaimana cara meningkatkan aktivitas belajar siswa kelas XII IS 2 SMA Negeri 1 Batang Onang? 3. Bagaimana cara meningkatkan hasil belajar siswa kelas XII IS 2 SMA Negeri 1 Batang Onang? 4. Apakah dengan menerapkan Strategi Pembelajaran Question Student Have dengan Problem Posing dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar akuntansi siswa kelas XII IS 2 SMA Negeri 1 Batang Onang? 5. Apakah ada perbedaan peningkatan hasil belajar Akuntansi yang signifikan antar siklus?

6 1.3 Rumusan Masalah Sesuai dengan identifikasi masalah di atas, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Apakah dengan menerapkan Strategi Pembelajaran Question Student Have dengan Problem Posing dapat meningkatkan aktivitas belajar akuntansi siswa kelas XII IS 2 SMA Negeri 1 Batang Onang? 2. Apakah dengan menerapkan Strategi Pembelajaran Question Student Have dengan Problem Posing dapat meningkatkan hasil belajar akuntansi siswa kelas XII IS 2 SMA Negeri 1 Batang Onang? 3. Apakah ada perbedaan peningkatan hasil belajar Akuntansi siswa kelas XII IS 2 SMA Negeri 1 Batang Onang antar siklus? 1.4 Pemecahan Masalah Pemecahan masalah yang digunakan dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini yaitu penerapan strategi pembelajaran Question Student Have dengan Problem Posing. Dengan menerapkan strategi dan metode tersebut akan dapat meningkatkan kecerdasan dan ketangkasan siswa serta dapat menumbuhkan keberanian siswa dalam menjawab pertanyaan maupun memberikan pendapat, proses belajar menjadi seperti terjadi kompetisi anta kelompok siswa. Dalam penerapan strategi pembelajaran Question Student Have dengan Problem Posing terdapat aktivitas membaca, mengamati, mendengarkan, berbicara, mencatat, memecahkan soal, kecepatan dan ketepatan dalam menjawab pertanyaan dan aktivitas emosional (gembira dan bersemangat). Dengan demikian

7 strategi dan metode ini dapat membuat siswa terbiasa terlibat aktif mengikuti pembelajaran sehingga aktivitas siswa meningkat. Strategi pembelajaran Question Student Have adalah strategi pembelajaran yang mencakup petunjuk untuk menciptakan lingkungan belajar efektif, merancang pengajaran, menyampaikan isi dan memudahkan proses belajar mengajar. Disamping itu, strategi pembelajaran Question Student Have ini juga membuat siswa menjadi aktif karena semua anggota kelompok diberi tugas dan tanggung jawab, baik individu maupun kelompok. Jadi, keunggulan pada strategi pembelajaran Question Student Have yaitu sesama siswa saling memberikan pengetahuan sehingga siswa lebih memahami pelajaran. Metode pembelajaran Problem Posing merupakan suatu metode pembelajaran yang mengharuskan siswa memecahkan suatu masalah menjadi bagian-bagian yang lebih mudah agar seorang siswa tersebut lebih memahami materi yang dibahas sebelumnya. Dengan menggunakan metode pembelajaran Problem Posing siswa dilatih untuk dapat menyelesaikan soal dari informasi yang diberikan guru. Diharapkan situasi pembelajaran yang awalnya pasif dan membosankan berubah menjadi pembelajaran yang aktif dan tidak membosankan bagi siswa sehingga dapat meningkatkan aktifitas dan hasil belajar siswa. Penerapan strategi pembelajaran Question Student Have dengan Problem Posing merupakan penerapan antara strategi dan metode pembelajaran kooperatif, dimana siswa disiapkan untuk berfkir secara kritis dan aktif dalam kelompoknya, sehingga peran guru dalam proses belajar mengajar di dalam kelas tidak monoton. Pelaksanaan strategi dan metode ini adalah guru menyampaikan

8 topik materi pembelajaran, guru membagi kelompok dan setiap kelompok memilih ketua kelompok masing-masing, kemudian guru menyuruh setiap kelompok untuk membuat pertanyaan tentang materi yang hendak dicapai melalui kartu yang dibagikan guru, kemudian kartu tersebut diputar searah keliling jarum jam dari satu siswa ke siswa yang lain untuk menandai pertanyaan yang akan dibahas. Kemudian siswa dituntut agar dapat memecahkan masalah secara bersama-sama dari pertanyaan yang telah diajukan dan dapat mendiskusikannya untuk mencari jalan keluar, yang kemudian merumuskan masalah-masalah tersebut menjadi lebih mudah agar seorang siswa tersebut lebih memahami materi yang dibahas sebelumnya. Dari uraian di atas diharapkan dengan menerapkan strategi pembelajaran Question Student Have dengan Problem Posing dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar Akuntansi siswa kelas XII IS 2 SMA Negeri 1 Batang Onang. 1.5 Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui dengan menerapkan strategi pembelajaran Question Student Have dengan Problem Posing dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa di kelas XII IS 2 SMA Negeri 1 Batang Onang. 2. Untuk mengetahui dengan menerapkan strategi pembelajaran Question Student Have dengan Problem Posing dapat meningkatkan hasil belajar akuntans siswa di kelas XII IS 2 SMA Negeri 1 Batang Onang. 3. Untuk mengetahui perbedaan peningkatan hasil belajar akuntansi siswa kelas XII IS 2 SMA Negeri 1 Batang Onang antar siklus.

9 1.6 Manfaat Penelitian Dari penelitian ini, diharapkan dapat memberikan manfaat bagi berbagai pihak yaitu sebagai berikut: 1. Untuk menambah wawasan dan pengetahuan penulis mengenai penerapan strategi pembelajaran Question Student Have dengan Problem Posing. 2. Sebagai bahan informasi bagi sekolah untuk mengetahui sejauh mana penerapan strategi pembelajaran Question Student Have dengan Problem Posin dapat meningkatkan aktifitas dan hasil belajar siswa. 3. Sebagai bahan masukan bagi guru dalam menggunakan strategi pembelajaran yang sesuai, agar dapat membantu siswa dalam memperoleh hasil belajar yang baik, menarik dan menyenangkan. Yang pada akhirnya dapat meningkatkan kualitas pembelajaran dan kompetensi guru-guru di sekolah. Khususnya guru mata pelajaran Akuntansi SMA Negeri 1 Batang Onang 4. Sebagai referensi dan masukan bagi akademik dan pihak lain dalam melakukan penelitian sejenis.