PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2010 M / 1431 H

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TEORI PENUNJANG


BAB II TEKNOLOGI GSM DAN STANDAR PROTOKOL SMS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. skala menengah yang bergerak di bidang penjualan spare part mesin

BAB II JARINGAN GSM. telekomunikasi selular untuk seluruh Eropa oleh ETSI (European

BAB II LANDASAN TEORI DAN TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI. Sistem merupakan suatu kesatuan yang terdiri dari komponen-komponen

PENERAPAN PROTOCOL DATA UNIT PADA SHORT MESSAGE SERVICE HASIL STUDI MAHASISWA (STUDI KASUS : STMIK BUDI DARMA MEDAN) Abstrak

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI. Menurut Wahana Komputer (2005 : 7) Short Message Service yang lebih

Perkembangan Teknolgi Wireless: Teknologi AMPS Teknologi GSM Teknologi CDMA Teknologi GPRS Teknologi EDGE Teknologi 3G, 3.5G Teknologi HSDPA, HSUPA

Analisa Performansi Pengiriman Short Message Service (SMS) Pada Jaringan CDMA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

4.2. Sistem Penerima Data Stasiun Cuaca HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Teknologi Ponsel Struktur Menu

Teleakses Sistem Informasi Alumni STMIK Handayani Makassar Berbasis SMS

BAB I PENDAHULUAN. dapat digunakan seperti SMS (Short Message Service), MMS. (Multimedia Messaging Service), WAP (Wireless Application Protocol),

BAB II PENGENALAN SISTEM GSM. tersedianya kemudahan disegala bidang yang mampu menunjang usaha dibidang

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI. komponen. Berdasarkan pendekatan prosedur, sistem didefinisikan sebagai

PROPOSAL TUGAS AKHIR MEMBANGUN APLIKASI E-VOTING MENGGUNAKAN SMS GATEWAY BERBASIS WEB MULTIMEDIA

BAB 2 LANDASAN TEORI


Implementasi Short Message Service pada Jaringan GSM Menggunakan OpenBTS v 5.0

II. TINJAUAN PUSTAKA. elemen yang saling berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan. Sedangkan

BAB II LANDASAN TEORI. Data adalah deskripsi tentang benda, kejadian, aktifitas, dan transaksi, yang

BAB II LANDASAN TEORI

WIRELESS & MOBILE COMMUNICATION ARSITEKTUR JARINGAN SELULER

Arsitektur Jaringan GSM. Pertemuan XIII

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. (Jogiyanto 2001: 1) Sistem adalah suatu jaringan dari prosedur-prosedur

BAB II LANDASAN TEORI. Dalam pembangunan suatu sistem informasi, terdapat dua kelompok

BAB II LANDASAN TEORI. konsep dasar dan definisi-definisi yang berkaitan dengan perangkat lunak yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II ARSITEKTUR SISTEM CDMA. depan. Code Division Multiple Access (CDMA) merupakan salah satu teknik

Membangun Aplikasi Layanan Pengiriman to SMS dan. SMS to berbasis SMS Gateway TUGAS AKHIR. Disusun Oleh : SYAIFUL ALAM NPM.

Bab I Persyaratan Produk

BAB III LANDASAN TEORI. Menurut Fitz Gerald dan Stallings (1981), sistem adalah suatu jaringan

GSM Attack (IMSI Catch and Fake SMS) Arif Wicaksono & Tri Sumarno

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI. Institut merupakan Perguruan Tinggi yang menyelenggarakan pendidikan

BAB II LANDASAN TEORI. mengoptimalkan individu. Bimbingan konseling berasal dari istilah guidance and

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III LANDASAN TEORI

RANCANG BANGUN SISTEM APLIKASI PELAYANAN MEMBER MENGGUNAKAN MEDIA SHORT MESSAGE SERVICE (STUDI KASUS PT. GUNUNG SARI INTAN)

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II LANDASAN TEORI

ANALISIS KUALITAS PANGGILAN DENGAN MENGGUNAKAN BAHASA PEMOGRAMAN VISUAL BASIC PADA JARINGAN. GSM PT. INDOSAT, Tbk

BAB I PERSYARATAN PRODUK

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI AKADEMIK BERBASIS WEB DENGAN SMS GATEWAY

BAB III ANALISIS MASALAH

BAB II LANDASAN TEORI. yang digunakan dalam penyelesaian Tugas Akhir ini, yaitu System Development

BAB II LANDASAN TEORI

Oleh : Budi Nugroho ( L2F )

BAB III LANDASAN TEORI. ada berkaitan dengan sistem yang akan dibuat. Tujuannya adalah agar aplikasi ini

BAHAN DAN METODE 3.1. Waktu dan Tempat 3.2. Alat dan Bahan 3.3. Metode Penelitian

LAPORAN TUGAS AKHIR APLIKASI PENDAFTARAN RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BANJARNEGARA MENGGUNAKAN SMS

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. yang memanfaatkan kecanggihan telekomunikasi tersebut.

LAYANAN INFORMASI PEMBAYARAN KULIAH BERBASIS SMS INTERAKTIF

BAB II LANDASAN TEORI. produk itu baik atau rusak ataupun untuk penentuan apakah suatu lot dapat diterima

APLIKASI MANAJEMEN PERPUSTAKAAN BERBASIS WEB MENGGUNAKAN PHP DAN MYSQL PADA SMA NEGERI 5 BINJAI TUGAS AKHIR FATIMAH

BAB V PENUTUP Kesimpulan Saran DAFTAR PUSTAKA... 96

APLIKASI SMS REMINDER PADA PERPUSTAKAAN APIKES-AKBID CITRA MEDIKA SURAKARTA. Nurhayati APIKES Citra Medika Surakarta ABSTRAK

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI. suatu sistem informasi yang memanfaatkan teknologi informasi.

BAB I PENDAHULUAN. metode transaksi yang di lakukan secara online mulai berkembang pesat,

BAB II LANDASAN TEORI

Makalah Seminar Kerja Praktek. PERANGKAT MOBILE MEDIA GATEWAY R5.0 (M-MGW R5.0) PADA NETWORK SWITCHING SUBSYSTEM (NSS) PT. INDOSAT, Tbk SEMARANG

BAB II LANDASAN TEORI. 2.1 Subsistem base transceiver station (BTS)

BAB 2 LANDASAN TEORI. Sitem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai tujuan. keluaran. Berikut gambaran umum sebuah sistem.

PEMROGRAMAN PERANGKAT LUNAK APLIKASI SISTEM PENJEJAKAN POSISI DENGAN GPS MELALUI JARINGAN GSM-CSD BERBASIS VISUAL BASIC TUGAS AKHIR

BAB IV PENERAPAN LAYANAN LBS DENGAN MENGGUNAKAN TEKNOLOGI SMS GATEWAY

BAB III LANDASAN TEORI. aktifitas-aktifitas proyek untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan proyek.

PERAN SMS GATEWAY DALAM PENYEBARAN INFORMASI

BAB II LANDASAN TEORI

OCHAN FRIMA SUGARA PURBA NIM :

dengan interface web. Dimana pengisian pulsa diiakukan dengan komputer tanpa

BAB II TEORI DASAR 2.1 GLOBAL SISTEM FOR MOBILE (GSM)

Kajian Teknologi Layanan Free-Repply-SMS

BAB I. Persyaratan Produk

AUTOMATIC METER READING (AMR) MENGGUNAKAN JARINGAN GLOBAL SYSTEM FOR MOBILE (GSM) SEBAGAI MEDIA KOMUNIKASI

KAJIAN TEKNOLOGI LAYANAN FREE-REPPLY-SMS

BAB 2 LANDASAN TEORI. disebut HTML (HyperText Markup Langauge). Pada perkembangan berikutnya,

data dengan menggunakan konektivitas tersebut terbatas jangkauan area koneksinya, meskipun pengguna tidak perlu mengeluarkan biaya.

BAB III PERANCANGAN 3.1. SPESIFIKASI SISTEM

BAB III LANDASAN TEORI. Henry Simamora (2000) dalam buku Akuntansi Basis Pengambilan

BAB I PERSYARATAN PRODUK

SCHEME OF SMS GATEWAY FOR INFORMATION ON OUTPATIENT TREATMENT AT RSUD Dr M. ZEIN PAINAN SUPPORTED BY THE PROGRAMMING LANGUAGE PHP & MYSQL

SISTEM INFORMASI. Konsep Dasar Sistem

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Konsep Dasar Sistem Aplikasi Pengertian Sistem. Pengertian sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi

RANCANG BANGUN APLIKASI SISTEM PEMILIHAN KEPALA DESA YANG TERINTEGRASI DENGAN SMS GATEWAY ABSTRAK

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

INTEGRASI WEB DAN SMS UNTUK SISTEM PELAYANAN CUSTOMER PERUSAHAAN CARGO

DAFTAR ISI HALAMAN SAMPUL

BAB III LANDASAN TEORI

Transkripsi:

APLIKASI HASIL KELULUSAN SPMB (SELEKSI PENERIMAAN MAHASISWA BARU) LOKAL BERBASIS SMS ( SHORT MESSAGE SERVICE ) GATEWAY ( STUDI KASUS : UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA ) Ilham Serfiansyah 102091026290 PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2010 M / 1431 H

APLIKASI HASIL KELULUSAN SPMB (SELEKSI PENERIMAAN MAHASISWA BARU) LOKAL BERBASIS SMS ( SHORT MESSAGE SERVICE ) GATEWAY ( STUDI KASUS : UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA ) Skripsi Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Sarjana Komputer Pada Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Oleh ILHAM SERFIANSYAH 102091026290 PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2010 M / 1431 H

APLIKASI HASIL KELULUSAN SPMB (SELEKSI PENERIMAAN MAHASISWA BARU) LOKAL BERBASIS SMS (SHORT MESSAGE SERVICE) GATEWAY ( STUDI KASUS : UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA ) Skripsi Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Sarjana Komputer Pada Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Oleh ILHAM SERFIANSYAH 102091026290 Menyetujui, Pembimbing I, Pembimbing II, DR. Syopiansyah Jaya Putra, M. Sis Nur Aeni Hidayah, MMSI NIP. 19680117 200112 1 001 NIP. 19750818 200501 2 008 Mengetahui, Ketua Program Studi Teknik informatika Yusuf Durrachman, M.Sc NIP. 19710522 200604 1 002

ABSTRAK Ilham Serfiansyah (102091026290), Aplikasi Hasil Kelulusan SPMB (Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru) Lokal Berbasis SMS (Shor Message Service) Gateway (Studi Kasus: Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta). (Dibawah bimbingan DR. SYOPIANSYAH JAYA PUTRA, M. SIS dan NUR AENI HIDAYAH, MMSI). Teknologi SMS merupakan teknologi selular digital dalam penyampaian pesan singkat yang cepat (real time), singkat dan efektif. Pengembangan aplikasi berbasis SMS dapat diimplementasikan untuk membantu operasional administrasi dalam suatu perguruan tinggi. Dengan teknologi tersebut, kapan dan dimanapun informasi dapat diakses, bahkan untuk hal yang cukup riskan, dengan teknologi ini semua dapat diatasi. Operasi yang berjalan pada sistem layanan SMS ini adalah dalam bentuk request dari calon mahasiswa yang ingin mengetahui hasil SPMB. Setiap pesan yang masuk ke dalam handphone akan diolah menjadi format pesan yang dikenali oleh sistem, kemudian aplikasi SMS Gateway akan menghubungkan dengan basis data sistem informasi jurusan dan menjalankan proses selanjutnya. Hasil proses akan dibalas kembali kepada calon mahasiswa. Metodologi yang digunakan yaitu metode pengumpulan data yang terdiri dari studi pustaka dan studi lapangan serta metode pengembangan sistem menggunakan System Development Life Cycle (SDLC dengan model waterfall. Kata kunci: sms, sms gateway, gsm

DAFTAR ISI Halaman Judul... Lembar Persetujuan Pembimbing... Lembar Pengesahan Ujian... Lembar Pernyataan... Abstrak... Kata Pengantar... Daftar Isi... Daftar Tabel... Daftar Gambar... Daftar Lampiran... ii iii iv v vi vii ix xiii xiv xvi BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Perumusan Masalah... 2 1.3 Batasan Masalah... 3 1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian... 4 1.4.1 Tujuan... 4 1.4.1 Manfaat... 4 1.5 Metodologi Penelitian... 5 1.6 Sistematika Penulisan... 7

BAB II LANDASAN TEORI... 9 2.1 Sistem Informasi... 9 2.1.1 Pengertian Dasar Sistem... 9 2.1.2 Sifat Sistem... 10 2.1.3 Pengertian Dasar Informasi... 13 2.1.4 Siklus Informasi... 13 2.1.5 Pengertian Dasar Sistem Informasi... 14 2.1.6 Komponen Sistem Informasi... 14 2.2 Pengertian Perkembangan... 17 2.3 Global System For Mobile Communication (GSM)... 17 2.3.1 Sejarah GSM... 17 2.3.2 Arsitektur GSM... 19 2.3.3 Mobile Station (MS)... 20 2.3.4 Base Transceiver Station(BTS)... 22 2.3.5 Base Station Controller (BSC)... 22 2.3.6 Mobile Switching Center (MSC) dan Visitor Location Register (VLR)... 22 2.3.7 Home Location Register... 23 2.4 Short Message Service (SMS)... 23 2.4.1 Gambaran Layanan SMS... 24 2.4.2 Kasus Penggunaan SMS... 25 2.4.3 Rangkaian Aplikasi Berbasis SMS... 26 2.4.4 Arsitektur Jaringan GSM... 27

2.5 Protocol Data Unit (PDU)... 30 2.5.1 SMS PDU Pengirim (Mobile Originated)... 30 2.5.2 SMS PDU Penerima (Mobile Terminated)... 31 2.6 AT Command... 31 2.6 SMS Gateway... 32 2.7 Fungsi Pemodelan dan Aliran Informasi... 33 2.7.1 Data Flow Diagram (DFD)... 34 2.7.2 Entity Relationship Diagram (ERD)... 35 2.8 State Transition Diagram... 38 2.9 Java... 39 2.10 MySQL... 40 2.11 Mekanisme Sistem Akses Informasi Hasil SPMB Lokal... 41 BAB III METODOLOGI PENELITIAN... 42 3.1 Metode Pengumpulan Data... 42 3.2 Pengembangan Sistem... 43 3.2.1 Kebutuhan Sistem (System Requirements)... 44 3.2.2 Analisis (Analysis)... 44 3.2.3 Perancangan (Design)... 45 3.2.4 Implementasi (Implementation)... 47 3.2.5 Pengujian (Testing)... 47 3.2.5 Pengoperasian dan Pemeliharaan (Operation and Maintenance) 47 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN... 49 4.1 Kebutuhan Sistem... 49

4.2 Analisis... 50 4.2.1 Analisis Sistem yang Sedang Berjalan... 50 4.2.2 Identifikasi Masalah... 54 4.2.3 Analisis Kebutuhan Sistem... 55 4.2.4 Analisis Input Sistem... 57 4.2.5 Analisis Output Sistem... 57 4.3 Perancangan... 58 4.3.1 Perancangan Data Flow Diagram (DFD)... 58 4.3.2 Perancangan State Transition Diagram (STD)... 60 4.3.3 Perancangan Database... 63 4.3.4 Perancangan Tampilan Input dan Output Program... 66 4.3.5 Perancangan Pemrosesan Pesan... 72 4.3.6 Perancangan Format Penulisan Pesan... 73 4.4 Implementasi... 75 4.5 Pengujian... 75 4.6 Operasi dan Pemeliharaan... 76 4.6.1 Operasi... 76 4.6.2 Pemeliharaan... 76 BAB V PENUTUP... 77 5.1 Kesimpulan... 78 5.2 Saran... 78 DAFTAR PUSTAKA... 79 LAMPIRAN... 81

DAFTAR TABEL Halaman Tabel 2.1 AT Command pada aplikasi SMS Gateway... 32 Tabel 2.2 Notasi DFD Dasar... 35 Tabel 2.3 Notasi STD Dasar... 39 Tabel 4.1 Rincian Kebutuhan Perangkat Keras... 55 Tabel 4.2 Rincian Kebutuhan Perangkat Lunak... 56 Tabel 4.3 Tabel jurusan_pilihan... 64 Tabel 4.4 Tabel calon_mahasiswa... 65 Tabel 4.5 Tabel jurusan... 65 Tabel 4.6 Tabel kirim... 65 Tabel 4.7 Tabel terima... 66 Tabel 4.8 Format pesan pada SMS Gateway SPMB Lokal... 74 Tabel 4.9 Spesifikasi Pembuatan Aplikasi SMS Gateway SPMB Lokal... 75

DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 2.1 Karakteristik suatu sistem... 12 Gambar 2.2 Siklus Informasi... 14 Gambar 2.3 Blok sistem sistem informasi yang berinteraksi... 15 Gambar 2.4 Arsitektur GSM... 20 Gambar 2.5 Mobile Station Handset... 21 Gambar 2.6 SIM microchip... 21 Gambar 2.7 Kegunaan SMS berdasarkan arsitektur jaringan GSM... 27 Gambar 2.8 Pengelolaan tampilan SMS pada Handphone... 29 Gambar 2.9 Bentuk Dasar Data Flow Diagram... 34 Gambar 2.10 Simbol Entitas... 36 Gambar 2.11 Simbol Atribut... 36 Gambar 2.12 Simbol Relasi... 37 Gambar 2.13 Hubungan Satu ke Satu (One to One)... 37 Gambar 2.14 Hubungan Satu ke Banyak (One to Many)... 38 Gambar 2.15 Hubungan Banyak ke Banyak (Many to Many)... 38 Gambar 3.1 Pengembangan Sistem menggunakan metode Waterfall... 43 Gambar 4.1 FOD melihat hasil SPMB melalui koran... 52 Gambar 4.2 FOD melihat hasil SPMB melalui website... 53 Gambar 4.3 FOD melihat hasil SPMB melalui papan pengumuman... 53 Gambar 4.4 DFD Level 0 yang Diusulkan... 58 Gambar 4.5 DFD Level 1 yang Diusulkan... 59

Gambar 4.6 STD Form Program Utama... 60 Gambar 4.7 STD Menu File... 60 Gambar 4.8 STD Menu Tools... 61 Gambar 4.9 STD Menu View... 61 Gambar 4.10 STD MenuItem Pesan... 62 Gambar 4.11 STD Menu Help... 62 Gambar 4.12 0 th Normal Form... 63 Gambar 4.13 1 st Normal Form... 64 Gambar 4.14 Perancangan Tampilan Program Utama... 66 Gambar 4.15 Perancangan Tampilan Form Konversi Data SPMB... 67 Gambar 4.16 Perancangan Tampilan Form Free SMS... 68 Gambar 4.17 Perancangan Tampilan Form Calon Mahasiswa... 69 Gambar 4.18 Perancangan Tampilan Form Jurusan... 70 Gambar 4.19 Perancangan Tampilan Form Terima... 71 Gambar 4.20 Perancangan Tampilan Form Kirim... 72 Gambar 4.21 Flowchart pemrosesan pesan... 73

DAFTAR LAMPIRAN Halaman Lampiran 1 Wawancara... 81 Lampiran 2 AT Command... 86 Lampiran 3 Source Code... 90 Lampiran 4 Aplikasi dan Peralatan SMS Gateway... 103

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pola hidup manusia yang berkembang sekarang ini yang diiringi dengan kemajuan teknologi merupakan hubungan yang saling mendukung satu sama lain. Menurut Daenuri (2005: 1), dengan kemajuan teknologi informasi disertai perkembangan teknologi internet, tingkat hubungan manusia tidak lagi terbatas pada wilayah yang sangat terbatas, tetapi telah memasuki wilayah yang mengglobal. Perubahan ini melahirkan peraturan kehidupan sosial baru, di antaranya dalam mendapatkan informasi. Informasi yang berharga sangat diperlukan oleh manusia sekarang ini, tanpa mengenal batasan ruang dan waktu. Tentu saja dalam mencapai semua ini diperlukan suatu teknologi untuk mempermudah mendapatkan informasi tersebut tanpa menghambat ruang gerak seseorang yang semakin tinggi tingkat mobilitasnya. Perkembangan teknologi komunikasi memberikan alternatif yang baik bagi mereka yang membutuhkan semua itu. Diperlukan suatu aplikasi yang dapat mendukung teknologi komunikasi untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan. Dengan adanya perangkat mobile digabung dengan teknologi komunikasi dan internet semuanya itu dapat menjadi kenyataan. Menurut Mardiano (2006: 2), peranti mobile sekarang tidak hanya berfungsi sebagai pencatat jadwal dan buku alamat, akan tetapi fungsi peranti mobile sudah berkembang pesat, dan idealnya siap menggantikan dokumen bisnis berbasis kertas. Hadirnya teknologi komunikasi 1

2 berupa SMS (Short Message Service) yang ada sekarang ini yang melayani pengguna dalam mendapatkan informasi dengan menggunakan ponsel untuk mengirim maupun menerima pesan pesan pendek merupakan salah satu solusi atas permasalahan yang ada. Diperlukan juga sistem aplikasi dalam mendukung kegunaan SMS untuk menambah daya guna teknologi tersebut, yaitu sistem aplikasi yang dapat menjadi gateway ( pintu gerbang ) akan informasi yang dibutuhkan oleh client terhadap server, sehingga keuntungan bagi seseorang yang membutuhkan informasi yaitu tidak perlu datang ke lokasi dan dapat memperoleh informasi berupa hasil ujian spmb (seleksi penerimaan mahasiswa baru) lokal di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta tersebut kapan saja. Berdasarkan uraian diatas penulis tertarik untuk mengangkat topik kegunaan SMS Gateway sebagai media dalam mendapatkan informasi hasil ujian masuk universitas sebagai bahan penulisan skripsi dengan judul APLIKASI HASIL KELULUSAN SPMB (SELEKSI PENERIMAAN MAHASISWA BARU) LOKAL BERBASIS SMS (SHORT MESSAGE SERVICE) GATEWAY (STUDI KASUS : UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA). 1.2 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan diatas, maka rumusan masalah yang diangkat yaitu:

3 Bagaimana merancang suatu aplikasi untuk Akademik Pusat Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang dapat digunakan oleh calon mahasiswa untuk mengetahui hasil kelulusan seleksi penerimaan mahasiswa baru di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta? 1.3 Batasan Masalah Dalam membuat sistem informasi hasil ujian masuk universitas, ruang lingkup penulisan skripsi ini dibatasi sebagai berikut: 1. Sistem yang akan dirancang berbasis SMS Gateway. 2. Sistem dibuat dengan menggunakan bahasa pemrograman Java dan MySQL versi 5 sebagai database. 3. Sistem database yang telah ada sebelumnya dikonversi ke sistem database yang baru. 4. Output atau keluaran dari sistem yang dirancang ini adalah hasil ujian SPMB (Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru) Lokal di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. 5. Informasi yang didapatkan dari calon mahasiswa berupa informasi dalam bentuk SMS (Short Message Service) yaitu lulus atau tidaknya calon mahasiswa dalam mengikuti ujian SPMB Lokal di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. 6. Perangkat mobile yang digunakan adalah Siemens C75 yang berteknologi Global System for Mobile Equipment (GSM).

4 7. Short Message Service (SMS) yang dikirim kembali ke client hanya dapat diterima oleh perangkat mobile dengan teknologi GSM. 1.4 Tujuan dan Manfaat 1.4.1 Tujuan Pembuatan sistem informasi hasil SPMB lokal berbasis SMS Gateway ini diharapkan dapat menjadi media yang memberikan kemudahan yang dibutuhkan calon mahasiswa untuk memperoleh hasil ujian SPMB di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. 1.4.2 Manfaat a. Bagi Penulis 1. Mengenal lebih jauh mengenai sms gateway. 2. Mengembangkan kegunaan dari sms gateway terkait dengan hasil kelulusan Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru (SPMB) di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. b. Bagi Calon Mahasiswa Baru 1. Calon mahasiswa baru dapat memperoleh informasi mengenai hasil SPMB lokal dengan mudah. 2. Menghemat waktu dan tenaga untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan oleh calon mahasiswa.

5 c. Bagi Universitas 1. Mengetahui seberapa jauh mahasiswa dapat menerapkan ilmu terhadap materi yang diberikan. 2. Memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk menerapkan teori yang telah diberikan oleh universitas. 1.5 Metode Penelitian Untuk mencapai tujuan penelitian, penulis menggunakan metode penelitian diantaranya : 1. Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data yang penulis gunakan dalam pembuatan sistem informasi ini antara lain : a. Penelitian Kepustakaan (Library Research), yaitu melakukan studi terhadap literature (buku buku) yang berkaitan dengan masalah yang dihadapi untuk dapat dijadikan acuan dalam pembuatan sistem informasi ini. b. Penelitian Lapangan (Field Research), mengumpulkan dan menelaah data yang diperoleh dengan mengadakan penelitian langsung di lapangan, dengan metode: 2. Metode Pengembangan Sistem Dalam pengembangan sistem ini penulis menggunakan metode SDLC (System Development Life Cycle) atau sering disebut dengan

6 model waterfall. Model ini melingkupi aktivitas aktivitas sebagai berikut : 1. Kebutuhan Sistem (Requirements). Dimulai dengan mengetahui kebutuhan suatu sistem yang akan digunakan agar dapat menjelaskan apa yang akan dicapai perangkat lunak yang akan dibuat. 2. Analisis (Analysis). Menganalisa sistem yang akan dibangun dengan memahami workflow manajemen yang sedang berjalan. 3. Perancangan (Design). Yaitu menerjemahkan syarat atau kebutuhan ke dalam sebuah representasi sistem aplikasi yang dibuat sebelum dimulai pemrograman. 4. Implementasi (Implementation). Desain harus diterjemahkan ke dalam bentuk mesin yang bisa dibaca. Jika desain dilakukan dengan cara yang lengkap, pembuatan kode dapat diselesaikan secara terurut. 5. Pengujian (Testing). Setelah kode dibuat, pengujian program dimulai, untuk menemukan kesalahan kesalahan dan memastikan bahwa input yang dimasukkan akan memberikan hasil yang sesuai. 6. Pengoperasian dan Pemeliharaan (Operation and Maintenance). Pengoperasian dilakukan dengan cara mengalihkan cara kerja sistem yang lama kepada sistem yang baru. Sistem aplikasi yang dibuat akan berubah jika terdapat

7 kesalahan yang terjadi dari lingkungan sekitar atau kebutuhan perkembangan unjuk kerja sistem aplikasi. Dengan adanya pemeliharaan sistem aplikasi dapat dibuat dengan cara menambahkan program yang dibutuhkan, tanpa harus membuat sistem aplikasi yang baru. 1.6 Sistematika Penulisan Secara garis besar, penelitian yang penulis sajikan dalam tugas akhir ini terbagi dalam lima bab, yang secara singkat akan diuraikan sebagai berikut : BAB I PENDAHULUAN Dalam bab ini berisi uraian tentang latar belakang masalah, perumusan masalah, batasan masalah, tujuan penulisan, manfaat penulisan, metode penelitian dan sistematika penulisan. BAB II LANDASAN TEORI Dalam bab ini akan menguraikan secara singkat teori yang diperlukan dalam penulisan skripsi ini. BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini akan menguraikan proses penelitian penulis dalam menganalisis dan merancang sistem informasi hasil

8 SPMB lokal berbasis SMS Gateway sesuai dengan metode yang digunakan. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini berisi hasil serta pembahasan sistem informasi hasil SPMB lokal berbasis SMS Gateway. BAB V PENUTUP Bab ini berisi kesimpulan dari apa yang sudah diterangkan pada bab-bab sebelumnya serta keterbatasan yang ditemukan dan asumsi yang dibuat selama pengerjaan penulisan tugas akhir.

BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi 2.1.1 Pengertian Dasar Sistem Apakah yang dimaksud dengan sistem? Menurut Hartono (2000: 683), sistem adalah sekumpulan elemen yang terdiri dari dua atau lebih komponen yang saling berinteraksi membentuk suatu kesatuan untuk mencapai suatu tujuan. Sistem terdiri dari sistem sistem bagian (subsystem). Contohnya sistem komputer yang terdiri dari subsistem perangkat keras dan subsistem perangkat lunak. Subsistem perangkat keras (hardware) dapat berupa alat masukan, alat pemroses, alat keluaran dan simpanan luar. Sedangkan subsistem perangkat lunak (software) dapat terdiri dari perangkat lunak untuk pengolah kata (word processor), basis data, akuntansi, sistem operasi (operating system) dan lain lain. Subsistem tersebut saling berinteraksi serta saling berhubungan membentuk satu kesatuan sehingga tujuan atau sasaran tersebut dapat tercapai. Saling berinteraksinya antar subsistem tersebut sedemikian rupa, sehingga dicapai suatu kesatuan yang terpadu atau terintegrasi (integrated). 9

10 2.1.2 Sifat Sistem Menurut Hartono (1999: 684), suatu sistem mempunyai beberapa sifat tertentu, diantaranya memiliki komponen komponen (components), batas sistem (boundary), lingkungan luar sistem (environtments), penghubung (interface), masukan (input), keluaran (output), pengolah (process) dan sasaran (objectives) atau tujuan (goal). Dibawah ini akan dijelaskan sifat sifat tersebut : 1. Komponen Sistem Komponen sistem atau elemen elemen sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagian bagian dari sistem, sehingga terjadi interaksi antar komponen yang membentuk satu kesatuan. Setiap sistem selalu mengandung komponen komponen atau subsistem subsistem, dimana setiap subsistem mempunyai sifat sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan. 2. Batas Sistem Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan lingkungan luar sistem. Dan memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan, serta menunjukkan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut. 3. Lingkungan Luar Sistem Lingkungan luar sistem adalah apapun diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Dapat bersifat menguntungkan

11 yang harus tetap dijaga dan dipelihara, serta bersifat merugikan sehingga harus ditahan dan dikendalikan agar tidak mengganggu kelangsungan hidup sistem. 4. Penghubung Sistem Penghubung merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem yang lainnya. Sehingga memungkinkan sumber sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem yang lainnya. Dan mengakibatkan saling berinteraksinya antar subsistem sehingga membentuk satu kesatuan. 5. Masukan Sistem Masukan adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem. Dapat berupa masukan perawatan (maintenance input) yaitu energi yang dimasukkan supaya sistem dapat beroperasi. Dan masukan signal (signal input) yaitu energi yang diproses untuk didapatkan keluaran. 6. Keluaran Sistem Keluaran adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. Misalnya untuk sistem komputer, panas yang dihasilkan adalah keluaran yang tidak berguna atau hasil sisa pembuangan, sedang informasi adalah keluaran yang dibutuhkan.

12 7. Pengolah Sistem Suatu sistem mempunyai suatu bagian pengolah atau sistem itu sendiri sebagai pengolahnya, yang akan merubah masukan menjadi keluaran 8. Sasaran Sistem Sasaran dari sistem sangat menentukan sekali masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem, jika sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan ada gunanya. Sehingga suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuannya. Gambar 2.1. Karakteristik suatu sistem

13 2.1.3 Pengertian Dasar Informasi Apakah yang dimaksud dengan informasi? Menurut Hartono (2000: 692), informasi adalah hasil dari pengolahan data dalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya yang menggambarkan suatu kejadian kejadian (event) yang nyata (fact) yang digunakan untuk pengambilan keputusan. Sumber dari informasi adalah data. Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian kejadian dan kesatuan nyata. Kejadian kejadian (event) adalah sesuatu yang terjadi pada saat yang tertentu. Kesatuan nyata (fact) adalah berupa suatu obyek nyata seperti tempat, benda dan orang yang betul betul ada dan terjadi. 2.1.4 Siklus Informasi Data merupakan bentuk mentah, belum dapat dimengerti, sehingga perlu diolah lebih lanjut, melalui suatu model untuk dihasilkan informasi. Data yang diolah melalui suatu model menjadi informasi, penerima kemudian menerima informasi tersebut, membuat suatu keputusan dan melakukan tindakan, sehingga menghasilkan tindakan yang lain yang akan menghasilkan sejumlah data kembali. Data tersebut akan ditangkap sebagai input, diproses kembali lewat suatu model dan seterusnya membentuk suatu siklus. Oleh John Burch siklus ini disebut siklus informasi (information cycle) atau ada yang menyebutnya dengan istilah pengolahan data (data processing cycles).

14 Gambar 2.2 Siklus Informasi 2.1.5 Pengertian Dasar Sistem Informasi Menurut Hartono (2000: 697), sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang merupakan kombinasi dari orang orang, fasilitas, teknologi, media, prosedur prosedur dan pengendalian yang ditujukan untuk mendapatkan jalur komunikasi penting, memproses tipe transaksaksi rutin tertentu, memberi sinyal kepada manajemen dan yang lainnya terhadap kejadian kejadian internal dan eksternal yang penting dan menyediakan suatu dasar informasi untuk pengambilan keputusan yang cerdik. 2.1.6 Komponen Sistem Informasi Sistem informasi terdiri dari komponen komponen yang disebut dengan istilah bangunan (building block), yaitu blok masukan (input block), blok model (model block), blok keluaran (output block), blok teknologi (technology block), block basis data (database block) dan blok kendali (control block) (Hartono, 2000: 697). Semua sistem tersebut

15 masing masing saling berinteraksi satu dengan yang lainnya membentuk suatu kesatuan untuk mencapai sasarannya. Gambar 2.3. Blok sistem sistem informasi yang berinteraksi Berikut ini akan dijelaskan masing masing blok komponen di atas: 1. Blok Masukan Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. Merupakan metode metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukkan, yang dapat berupa dokumen dokumen dasar. 2. Blok Model Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.

16 3. Blok Keluaran Hasil dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem. 4. Blok Teknologi Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian dari sistem keseluruhan. Yang terdiri dari dua bagian utama, yaitu perangkat lunak (software) dan (hardware) perangkat keras. 5. Blok Basis Data Basis data merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. 6. Blok Kendali Blok kendali digunakan supaya sistem informasi dapat berjalan sesuai dengan yang diinginkan, dengan cara menerapkan pengendalian pengendalian di dalamnya. Beberapa pengendali perlu dirancang dan diterapkan untuk mencegah hal hal yang dapat merusak sistem dan bila terlanjur terjadi kesalahan dapat langsung diantisipasi.

17 2.2 Pengertian Perkembangan Menurut Desmita (2008: 4), bahwa perkembangan tidak terbatas pada pengertian pertumbuhan yang semakin membesar, melainkan di dalamnya juga terkandung serangkaian perubahan yang berlangsung secara terusmenerus dan bersifat tetap dari fungsi-fungsi jasmaniah dan rohaniah yang dimiliki individu menuju ke tahap kematangan melalui pertumbuhan, pematangan dan belajar. Sedangkan yang dimaksud dengan definisi pengembangan dalam penulisan ini adalah proses perubahan yang berkesinambungan dalam membuat suatu aplikasi. 2.3 Global System for Mobile Communication (GSM) 2. 3.1 Sejarah GSM Menurut Dewinta (2008), teknologi komunikasi selular sebenarnya sudah berkembang dan banyak digunakan pada awal tahun 1980-an, diantaranya sistem C-NET yang dikembangkan di Jerman dan Portugal oleh Siemens, sistem RC-2000 yang dikembangkan di Prancis, sistem NMT yang dikembangkan di Belanda dan Skandinavia oleh Erricson, serta sistem TACS yang beroperasi di Inggris. Namun teknologinya yang masih analog membuat sistem yang digunakan bersifat regional sehingga sistem antara negara satu dengan yang lain tidak saling kompatibel dan menyebabkan mobilitas pengguna terbatas pada suatu area sistem teknologi tertentu saja (tidak bisa melakukan roaming antar negara).

18 Teknologi analog yang berkembang, semakin tidak sesuai dengan perkembangan masyarakat Eropa yang semakin dinamis, maka untuk mengatasi keterbatasannya, negara-negara Eropa membentuk sebuah organisasi pada tahun 1982 yang bertujuan untuk menentukan standarstandar komunikasi selular yang dapat digunakan di semua Negara Eropa. Organisasi ini dinamakan Group Special Mobile (GSM). Organisasi ini memelopori munculnya teknologi digital selular yang kemudian dikenal dengan nama Global System for Mobile Communication atau GSM. GSM muncul pada pertengahan 1991 dan akhirnya dijadikan standar telekomunikasi selular untuk seluruh Eropa oleh ETSI (European Telecomunication Standard Institute). Pengoperasian GSM secara komersil baru dapat dimulai pada awal kuartal terakhir 1992 karena GSM merupakan teknologi yang kompleks dan butuh pengkajian yang mendalam untuk bisa dijadikan standar. Pada September 1992, standar type approval untuk handphone disepakati dengan mempertimbangkan dan memasukkan puluhan item pengujian dalam memproduksi GSM. Pada awal pengoperasiannya, GSM telah mengantisipasi perkembangan jumlah penggunanya yang sangat pesat dan arah pelayanan per area yang tinggi, sehingga arah perkembangan teknologi GSM adalah DCS (Digital Cellular System) pada alokasi frekuensi 1800 Mhz. Dengan frekuensi tersebut, akan dicapai kapasitas pelanggan yang semakin besar per satuan sel. Selain itu, dengan luas sel yang semakin kecil akan dapat menurunkan kekuatan daya pancar handphone, sehingga bahaya radiasi

19 yang timbul terhadap organ kepala akan dapat di kurangi. Pemakaian GSM kemudian meluas ke Asia dan Amerika, termasuk Indonesia. Indonesia awalnya menggunakan sistem telepon selular analog yang bernama AMPS (Advances Mobile Phone System) dan NMT (Nordic Mobile Telephone). Namun dengan hadir dan dijadikannnya standar sistem komunikasi selular membuat sistem analog perlahan menghilang, tidak hanya di Indonesia, tapi juga di Eropa. Pengguna GSM pun semakin lama semakin bertambah. Pada akhir tahun 2005, pelanggan GSM di dunia telah mencapai 1,5 triliun pelanggan. Akhirnya GSM tumbuh dan berkembang sebagai sistem komunikasi seluler yang paling banyak digunakan di seluruh dunia. 2.3.2 Arsitektur GSM Menurut Bodic (2005:4), jaringan GSM terdiri dari 3 sub sistem: Base Station Subsystem (BSS), Network Subsystem (NSS), dan Operation Subsystem (OSS). OSS mengimplementasikan suatu fungsi yang menyediakan administrasi jaringan mobile. Bertujuan untuk memperoleh kejelasan, elemen dari OSS tidak direpresentasikan pada arsitektur GSM. Elemen utama arsitektur GSM terdapat pada gambar dibawah ini.

20 Gambar 2.4 Arsitektur GSM. (sumber: Gwenaël Le Bodic, 2005) Keterangan : TE : Terminal Equipment. ME : Mobile Equipment. SIM : Subscriber Identity Module. BTS : Base Tranceiver Station. BSC : Base Station Controller. HLR : Home Location Register. VLR : Visitor Location Register. MSC : Mobile Switching Centre. Um : User Mobile adalah link radio. Abis adalah antar muka antara Base Station dan Base Station Controllers. Dan A adalah antamuka antara Base Station Subsystem dan Network Subsystem. 2.3.3 Mobile Station (MS) Menurut Bodic (2005:4), Mobile Station (MS) merupakan perangkat yang dapat memancarkan dan menerima sinyal radio pada suatu tempat dalam sebuah sel. Mobile Station dapat berupa mobile handphone seperti pada Gambar 2.5, atau sesuatu yang lebih kompleks lagi seperti Personal Digital Assistant (PDA). Kemampuan yang terdapat pada mobile

21 handphone adalah komunikasi suara, mengirim pesan, dan pengaturan buku telepon. Gambar 2.5 Mobile Station Handset. (sumber: Gwenaël Le Bodic, 2005) MS terdiri atas dua bagian yang saling independen, yaitu: kartu Subscriber Identity Module (SIM) dan Mobile Equipment (ME). Sedangkan International Mobile Equipment Identity (IMEI) merupakan sekumpulan angka angka khusus yang mengidentifikasi mobile station yang berlaku diseluruh dunia. SIM biasanya disediakan oleh operator jaringan untuk pelanggan dalam bentuk kartu pintar atau smart card.. SIM microchip terdapat pada Gambar 2.6 Gambar 2.6 SIM microchip. (sumber: Gwenaël Le Bodic, 2005)

22 Sedangkan Perangkat Mobile Equipment (ME) merupakan terminal telepon. Fungsi dari ME adalah melakukan proses pengolahan sinyal dari sinyal suara analog menjadi sinyal GSM digital. 2.3.4 Base Transceiver Station (BTS) Base Transceiver Station (BTS) mengimplementasikan antarmuka komunikasi melalui udara pada semua MS yang sedang aktif dan berlokasi pada ruang lingkup suatu area. Beberapa BTS terkoneksi ke sebuah Base Station Controller (BSC). Di negara Inggris, jumlah BTS GSM diperkirakan mencapai sekitar ribuan. Dan BTS mampu menangani 20-40 komunikasi secara bersamaan. 2.3.5 Base Station Controller (BSC) BSC menyediakan seperangkat fungsi untuk mengatur hubungan antar BTS. Fungsi tersebut dapat mengoperasikan seperti pengambilalihan, konfigurasi sel, mengatur sumber radio dan mengeset tingkat kekuatan frekuensi radio BTS. BSC juga memusatkan perhatian terhadap MSC menyangkut sirkuit yang digunakan. Pada standar jaringan GSM, BSC dapat mengatur lebih dari 70 BTS. 2.3.6 Mobile Switching Center (MSC) dan Visitor Location Register (VLR) Mobile Switching Center (MSC) melaksanakan fungsi dalam merubah komunikasi suatu sistem dan bertanggung jawab pada pengaturan panggilan, penyiaran dan routing. Dapat juga menyediakan fungsi pelayanan rekening pelanggan dan menghadapi jaringan yang lain.

23 Visitor Location Register (VLR) mengandung komunikasi yang dinamis dengan jaringan yang lain seperti Public Switched Telephone Network (PSTN), Integrated Services Digital Network (ISDN), Circuit Switched Public Data Network (CSPDN) dan Packet Swithed Public Data Network (PSPDN). 2.3.7 Home Location Register (HLR) Home Location Register (HLR) adalah elemen jaringan yang mengandung perincian abonemen pada tiap pelanggan. HLR mampu mengatur informasi ratusan sampai ribuan pelanggan. Pada jaringan GSM, pensinyalan berdasar pada protokol Signaling System Number 7 (SS7). Kegunaan SS7 dilengkapi dengan protokol Mobile Application Part (MAP) untuk pensinyalan mobile tertentu. Yang teristimewa dari MAP yaitu digunakan untuk pertukaran lokasi dan informasi pelanggan antara HLR dan elemen jaringan lain seperti MSC. Untuk setiap pelanggan, HLR mengelola pemetaan antara International Mobile Subcriber Identity (IMSI) dan Mobile Station ISDN Number (MSISDN). 2.4 Short Message Service (SMS) Menurut Bodic (2005: 47), Short Message Service (SMS) adalah dasar layanan yang menyediakan pertukaran pesan singkat antar pelanggan. Pesan singkat yang pertama telah digunakan pada tahun 1992 melalui saluran sinyal komunikasi pada jaringan GSM Eropa. Semenjak percobaan yang berhasil ini,

24 penggunaan SMS telah menjadi suatu pokok persoalan yang tumbuh dengan sukses. Data Mobile Association melaporkan bahwa jumlah total pengiriman pesan orang ke orang melalui empat jaringan GSM UK pada tahun 2003 mencapai 20,5 milyar pengiriman pesan. Perkembangannya kemudian merambah ke benua Amerika, dipelopori oleh beberapa operator komunikasi bergerak berbasis digital seperti BellSouth Mobility, PrimeCo, Nextel dan beberapa operator lain. Teknologi digital yang digunakan bervariasi dari yang berbasis GSM, Time Division Multiple Access (TDMA) hingga Code Division Multiple Access (CDMA). Menurut Mardiano (2006: 64), meskipun SMS merupakan media yang spektakuler, namun juga memiliki kekurangan. Kekurangannya yaitu: sama dengan email, tidak adanya jaminan 100%, bahwa SMS yang dikirim pasti diterima oleh penerima yang dituju. Kelemahan ini diakibatkan oleh sifat email dan SMS yang loosely coupled (tidak terhubung erat dengan server) dan bersifat satu arah. 2.4.1 Gambaran layanan SMS Dikembangkan sebagai bagian syarat teknis dari GSM Fase 1 ETSI, Short Message Service (SMS) membolehkan stasiun mobile dan perangkat jaringan yang saling terhubung untuk saling bertukar pesan singkat. Bekerja dengan berdasar pada standarisasi SMS yang diprakarsai oleh ETSI dan sekarang telah dibawa dalam jangkauan aktivitas 3GPP. Semenjak dikenal pada jaringan GSM, SMS telah dibawa ke teknologi jaringan lain seperti GPRS dan CDMA.

25 Short Message Service membolehkan pengguna untuk bertukar pesan yang mengandung jumlah teks yang terbatas. Pesan ini dapat dikirim dari GSM/UMTS perangkat mobile tetapi juga dapat melalui jangkauan yang luas dari perangkat lain seperti hosts Internet, telex dan faximile. Menurut Bodic (2005: 47), SMS adalah teknologi yang sedang tumbuh dewasa dan dapat mendukung 100% GSM oleh banyak jaringan GSM di dunia. 2.4.2 Kasus Penggunaan SMS Menurut Bodic (2005: 48), SMS diperuntukkan untuk menunjukkan pertukaran jumlah informasi yang terbatas antara dua pelanggan mobile. Keterbatasan ini telah menjadi suatu blok tantangan untuk lebih mendorong jangkauan layanan yang dapat mendownload ringtones sampai aplikasi professional. 1. Aplikasi Konsumen berbasis SMS Menurut Bodic (2005: 48), pada kategori ini aplikasi konsumen berbasis SMS dibuat berdasarkan kelompok layanan seperti mengirim pesan orang ke orang dan layanan informasi. Konsumen telah menggunakan layanan ini untuk mengatur sendiri perangkat mobile handphone mereka, penerimaan informasi dari suatu server, atau lebih mudahnya lagi digunakan untuk pertukaran informasi antar sesama teman a. Mengirim pesan orang ke orang Ini adalah suatu kasus kegunaan yang orisinil pada aplikasi SMS. Kegunaan ini berhubungan dengan pertukaran pesan singkat antara dua pelanggan mobile. Pelanggan yang memulai pesan singkat menyusun

26 pesan menggunakan antarmuka yang dapat digunakan manusia dari perangkat mobile. Biasanya, pesan teks diketik melalui keypad dan tampil pada layar handphone. Setelah teks disusun, pelanggan memasukkan nomor telepon penerima pesan dan mengirimnya melalui jaringan layanan. Pesan ini kemudian dibawa melewati satu atau lebih jaringan sebelum mencapai jaringan mobile penerima. Jika mobile handphone penerima dapat menangani pesan dengan segera, maka pesan telah dikirim ke mobile handphone penerima dan penerima diberitahu bahwa terdapat pesan baru. Dan sebaliknya, jika penerima belum dapa menangani pesan dengan segera, pesan disimpan sementara oleh jaringan sampai mobile handphone penerima digunakan kembali. b. Pelayanan informasi Ini mungkin salah satu kasus kegunaan yang lazim yang pernah ditemui. Dengan pelayanan informasi, update cuaca maupun laporan keuangan dapat disediakan melalui sercive provider (penyedia layanan) dan dikirim menuju mobile handphone menggunakan SMS. Untuk mengaktifkan layanan ini, pengguna harus berlangganan ke service provider terlebih dahulu untuk menerima laporan dan update yang dibutuhkan. 2.4.3 Rangkaian Aplikasi berbasis SMS Menurut Bodic (2005: 50), pada pengiriman pesan dari orang ke orang, SMS melibatkan dua orang, pesan pemula dan pesan penerima. Sebagai

27 tambahannya, satu atau lebih jaringan operator dilibatkan dalam pengiriman pesan ini. Sedangkan pengiriman pesan yang melibatkan mesin ke orang, model bisnis mungkin adalah yang paling rumit. Bahkan, pada model ini melibatkan pengguna, penerima pesan, satu atau lebih operator jaringan untuk mengirim pesan dan berbagai perantara seperti service provider (penyedia layanan), penyedia portal dan lain lain. 2.4.4 Arsitektur jaringan GSM Menurut Bodic (2005: 51), realisasi dari penggunaan SMS, secara tidak langsung memasukkan beberapa tambahan elemen pada arsitektur jaringan (GSM, GPRS atau UMTS). Gambar 2.7 merupakan kegunaan SMS pada arsitektur jaringan GSM. Gambar 2.7 Kegunaan SMS berdasarkan arsitektur jaringan GSM. (sumber: Gwenaël Le Bodic, 2005)

28 Dua tambahan elemen jaringan pada arsitektur tersebut adalah SMS Center dan Email Gateway. Pada tambahan tersebut, terdapat elemen yang dinamakan satuan pesan singkat, biasanya dalam bentuk aplikasi software pada perangkat mobile, yang dibutuhkan untuk menangani suatu pesan (pengiriman, penerimaan, penyimpanan dan lain lain). a. Short Message Entity Menurut Bodic (2005: 53), elemen yang dapat dikirim atau menerima pesan singkat dinamakan Short Message Entities (SME). SME dapat berupa aplikasi software pada mobile handphone tetapi juga berupa perangkat faxsimili, peralatan telex, Remote Internet Server dan lain lain. Mobile handphone harus dikonfigurasi agar dapat dioperasikan secara tepat pada jaringan mobile. Handphone biasanya telah dikonfigurasi selama proses produksi tetapi dapat juga dikonfigurasi secara manual. Gambar 2.8 merupakan contoh dari graphical user interface untuk memperbaharui tampilan SMS pada handphone GSM/GPRS.

29 Gambar 2.8 Pengelolaan tampilan SMS pada Handphone. (sumber: Gwenaël Le Bodic, 2005) SME dapat berupa server yang terkoneksi ke SMS Center secara langsung atau melalui gateway. Jenis yang sama seperti SME dinamakan External SME (ESME). Biasanya, ESME mewakili proxy/server WAP, Email gateway, atau layanan voice mail. b. Service Center Service Center (SC) atau SMS Center (SMSC) memegang peranan penting pada arsitektur SMS. Fungsi utama SMSC adalah menyampaikan pesan singkat antara beberapa SME dan menyimpan serta menyampaikan pesan singkat (pesan disimpan jika penerima SME tidak tersedia). SMSC mungkin saja terintegrasi sebagai bagian dari jaringan mobile (misalnya terintegrasi dengan MSC) atau satuan jaringan yang independen. SMC juga berlokasi diluar jaringan dan dikelola oleh organisasi pihak ketiga

30 Dalam prakteknya, sudah menjadi hal yang umum bagi jaringan operator memiliki satu atau lebih SMSC, karena SMS pada saat ini dianggap sebagai layanan yang sangat terkenal yang disediakan oleh jaringan mobile manapun. Pada teorinya, satu SMSC harus dapat mengelola SMS untuk beberapa operator jaringan mobile. Akan tetapi, skenario yang terakhir ini jarang sekali diaplikasikan pada kehidupan nyata dan satu atau lebih SMSC seringkali dipakai dalam mengelola cara kerja suatu SMS pada satu jaringan mobile. 2.5 Protocol Data Unit (PDU) Wahana Komputer (2005: 12) menyebutkan bahwa dalam pengiriman dan penerimaan pesan SMS terdapat dua mode, yatu mode teks dan mode Protocol Data Unit (PDU). Mode teks adalah format pesan dalam bentuk teks asli yang dituliskan pada saat akan mengirim pesan. Mode teks ini adalah hasil pengkodean dari mode PDU. Sedangkan mode PDU adalah format pesan dalam bentuk oktet heksadesimal dan oktet semidesimal dengan panjang mencapai 160 (7 bit) atau 140 (8) bit). Di Indonesia, tidak semua operator GSM maupun terminal mendukung mode teks, sehingga mode yang digunakan adalah mode PDU. Pada pengiriman pesan terdapat dua jenis mobile, yaitu Mobile Terminated (Handphone Penerima) dan Mobile Originated (Handphone Pengirim). 2.5.1 SMS PDU Pengirim (Mobile Originated) Wahana Komputer (2005: 13) menyebutkan bahwa SMS PDU Pengirim adalah pesan yang dikirim dari handphone ke terminal yang

31 kemudian dikirimkan ke SMSC. Intinya adalah apabila kita mengirim pesan ke nomor tujuan, pesan itu akan melalui SMSC. Pesan yang akan dikirim oleh terminal merupakan bentuk teks, sedangkan dalam pengiriman ke SMSC harus dalam bentuk PDU. Untuk itu sebelum dikirim, terminal atau handphone akan melakukan perubahan dari format teks menjadi format PDU, proses ini sering disebut encodec. 2.5.2 SMS PDU Penerima (Mobile Terminated) Wahana Komputer (2005: 16) menyebutkan bahwa SMS PDU Penerima adalah terminal untuk menerima pesan yang datang atau masuk dari SMSC ke handphone dalam format. Pada prinsipnya pesan yang kita terima dari SMSC masih dalam format PDU setelah itu terminal handphone yang menerima pesan akan melakukan pengkodean menjadi teks, proses ini sering disebut proses decodec. 2.6 AT Command Forum Nokia (2004: 20) menyebutkan bahwa komputer menggunakan AT Command untuk berkomunikasi dengan modem. Dan menurut Developer Guidelines (2008: 12) AT Command digunakan untuk: a. Mengkonfigurasi telepon (HP) untuk melakukan sambungan melalui kabel USB (Universal Serial Bus), port infrared, Bluetooth atau system bus. b. Mengkonfigurasi modem untuk melakukan sambungan melalui kabel USB (Universal Serial Bus), port infrared, Bluetooth atau system bus.

32 c. Meminta informasi tentang konfigurasi saat ini atau status cara bekerja telepon atau modem. d. Melakukan pengujian terhadap ketersediaan telepon atau modem, jika dapat digunakan, lakukan permintaan menggunakan parameter yang sesuai menggunakan AT Command. Dalam aplikasi yang akan dibuat nanti, penulis akan menggunakan beberapa perintah AT yang ada hubungannya dengan sistem kerja dari program SMS Gateway. Untuk penggunaan AT Command yang lebih terperinci dapat dilihat pada lampiran 2. Adapun beberapa perintah yang akan digunakan pada aplikasi ini adalah sebagai berikut: Tabel 2.1 AT Command pada aplikasi SMS Gateway AT Command AT AT+CMGF AT+CSCS AT+CNMI AT+CMGL AT+CMGS AT+CMGR AT+CMGD AT+CPMS Keterangan Mengecek apakah handphone telah terhubung Menetapkan format dari mode terminal Menetapkan jenis encoding Mendeteksi pesan SMS baru masuk secara otomatis Membuka daftar SMS yang ada pada SIM Card Mengirim pesan SMS Membaca pesan SMS Menghapus pesan SMS Membaca pesan dari memory handphone "ME" 2.6 SMS Gateway Menurut Dhoney (2009), istilah gateway bila dilihat pada kamus Inggris- Indonesia diartikan sebagai pintu gerbang. Namun pada dunia komputer, gateway dapat berarti juga sebagai jembatan penghubung antar satu sistem

33 dengan sistem lain yang berbeda, sehingga dapat terjadi suatu pertukaran data antar sistem tersebut. Dengan demikian, SMS gateway dapat diartikan sebagai suatu penghubung untuk lalu lintas data-data SMS, baik yang dikirimkan maupun yang diterima. SMS Gateway pada awalnya digunakan untuk memudahkan seseorang atau suatu perusahaan untuk mengirim SMS dengan isi pesan yang sama kepada banyak orang dalam waktu yang bersamaan. Bersamaan dengan banyaknya produk perangkat lunak komersial, terdapat juga aplikasi SMS Gateway yang gratis baik berupa open source maupun tidak, yang dapat didownload melalui internet. Contoh yang lain yaitu, Kannel, yang ditulis dengan menggunakan bahasa pemrograman C, dapat membuat koneksi ke SMSC, telepon seluler dan modem GSM atau GPRS. Kannel menggunakan interface HTTP / HTTPS untuk mengirim dan menerima pesan SMS. 2.7 Fungsi Pemodelan dan Aliran Informasi Informasi berubah pada saat dia mengalir melalui sebuah sistem berbasis komputer. Ada berbagai cara ketika sistem tersebut menerima input diantaranya mengaplikasikan perangkat keras dan elemen manusia untuk merubah input menjadi output dan memproduksi output menjadi berbagai bentuk. Input tersebut dapat berupa dari keyboard atau sebuah paket informasi yang dikirim pada suatu jaringan. Output dapat menghidupkan sebuah perangkat elektronik atau menghasilkan sebuah laporan sebanyak 200 halaman. Sehingga, kita dapat

34 menciptakan suatu model aliran bagi setiap sistem berbasis komputer tanpa melihat ukuran dan kompleksitasnya. Dan analisis terstruktur dimulai sebagai sebuah teknik pemodelan aliran informasi. 2.7.1 Data Flow Diagram (DFD) Menurut Presman (2000: 364), Data Flow Diagram (DFD) atau Diagram Aliran Data adalah sebuah teknik grafis yang menggambarkan aliran informasi dan transformasi yang diaplikasikan pada saat data bergerak dari input menjadi output. Dibawah ini adalah bentuk dasar dari suatu diagram aliran data atau lebih dikenal juga dengan grafik aliran data atau bubble chart. Gambar 2.9 Bentuk Dasar Data Flow Diagram DFD digunakan untuk menyajikan sebuah sistem atau perangkat lunak pada setiap tingkat abstraksi. DFD dapat dibagi ke dalam beberapa tingkat

35 yang merepresentasikan suatu aliran informasi yang bertambah. Dengan demikian, DFD dapat memberikan informasi suatu mekanisme bagi pemodelan fungsional dan pemodelan aliran informasi. Beberapa simbol yang digunakan dalam Data Flow Diagram (DFD) antara lain : Tabel 2.2 Notasi DFD Dasar Simbol Keterangan External Entity Prosedur atau konsumer informasi yang ada dilingkungan luar sistem untuk dimodelkan Proses Kegiatan atau kerja yang dilakukan oleh orang, mesin atau komputer dari hasil suatu arus data yang masuk kedalam proses untuk dihasilkan arus data yang akan keluar dari proses. 2.7.2 Entity Relationship Diagram (ERD) Menurut Powel (2006: 49), tabel dapat memiliki berbagai macam tipe hubungan atau relasi diantara tabel. Perbedaan tipe relasi antar tabel yang dapat dibentuk antara tabel yang berbeda dapat digambarkan melalui Entity Relationship Diagram (ERD). ERD menampilkan tabel dan relasi antara tabel. Anak panah menunjukkan arah aliran data Simpanan dari data yang dapat berupa sistem file atau database di sistem komputer, suatu arsip, suatu agenda atau buku. Menurut Pressman (2000: 353), ERD merupakan notasi grafis dalam pemodelan data yang mendeskripsikan hubungan antara objek data. ERD

36 hanya berfokus pada data dengan menunjukkan jaringan data yang ada untuk suatu sistem yang diberikan. Komponen komponen ERD terdiri dari : 1. Entity Entity atau entitas adalah sebuah barang atau obyek yang dapat dibedakan dari obyek lain. Sebagai contoh : pegawai, pelanggan, mahasiswa, kantor, kampus dan lain lain. Gambar 2.10 Simbol Entitas 2. Key attribute Key attribute atau atribut properti yang dimiliki setiap entitas yang akan disimpan datanya. Sebagai contoh : atribut seorang pelanggan yang memiliki No KTP atau SIM, nama, alamat dan lain lain. Gambar 2.11 Simbol Atribut 3. Relationships Relationships atau relasi menggambarkan bagaimana dua entitas saling berbagi informasi pada struktur basis data. Dan relasi merupakan kata kerja.

37 Gambar 2.12 Simbol Relasi 4. Cardinality Cardinality atau kardinalitas adalah spesifikasi dari sejumlah peristiwa dari satu objek yang dapat dihubungkan ke sejumlah peristiwa dari objek yang lain. Kardinalitas mempertimbangkan semua kombinasi dari satu dan banyak, dua objek tersebut dapat dihubungkan sebagai berikut: a. 1:1 (satu-ke-satu) merupakan suatu peristiwa dari objek A dapat berhubungan dengan hanya satu peristiwa dari objek B, dan sebuah peristiwa dari objek B hanya dapat berhubungan dengan satu peristiwa dari objek A. Misalnya, sebuah kendaraan hanya boleh memiliki satu nomor kendaraan, dan satu nomor kendaraan hanya boleh dimiliki oleh sebuah kendaraan. Gambar 2.13 Hubungan Satu ke Satu (One to One) b. 1:N (satu-ke-banyak) merupakan suatu peristiwa dari objek A dapat berhubungan dengan satu atau lebih peristiwa dari objek

38 B, tetapi sebuah peristiwa dari objek B hanya dapat berhubungan dengan satu peristiwa dari objek A. Misalnya, seorang sopir boleh mengendarai banyak kendaraan, tetapi sebuah kendaraan hanya boleh dikendarai oleh satu orang sopir. Gambar 2.14 Hubungan Satu ke Banyak (One to Many) c. M:N (banyak-ke-banyak) merupakan suatu peristiwa dari objek A dapat berhubungan dengan satu atau lebih peristiwa dari objek B sementara sebuah peristiwa dari objek B dapat berhubungan dengan satu atau lebih peristiwa dari objek A. Misalnya : seorang dosen dapat memiliki banyak mahasiswa, sementara seorang mahasiswa dapat memiliki banyak dosen. Gambar 2.15 Hubungan Banyak ke Banyak (Many to Many) 2.8 State Transition Diagram (STD) Menurut Pressman (1997: 373), state transition diagram (STD) merepresentasikan tingkah laku dari suatu sistem dengan menggambarkan

39 keadaannya dan kejadian yang menyebabkan sistem mengubah keadaan. STD juga menunjukkan bahwa aksi (seperti aktivasi proses ) diambil sebagai akibat dari suatu kejadian khusus. Tabel 2.3 Notasi STD Dasar No Simbol Name Keterangan 1 Tindakan 2 Tampilan Menggambarkan tindakan yang diambil jika suatu even terjadi Menggambarkan tayangan atau layer yang tampil 2.9 Java Menurut Sun (dalam Shalahuddin, et all. 2006: 1), Java adalah nama untuk sekumpulan teknologi untuk membuat dan menjalankan perangkat lunak pada komputer standalone ataupun pada lingkungan jaringan. Java diciptakan sebuah tim yang dipimpin oleh Patrick Noughton dan James Gosling dalam suatu proyek dari Sun Microsystem dengan nama Code Green dengan tujuan untuk menghasilkan bahasa komputer sederhana yang dapat dijalankan di peralatan sederhana dengan tidak terikat pada arsitektur tertentu. Java itu sendiri berdiri diatas sebuah mesin interpreter yang diberi nama Java Virtual Machine (JVM). JVM ini akan membaca bytecode dalam file yang berekstensi.class dari suatu program yang telah dikompilasi dari program awal yang berekstensi.java sebagai representasi langsung program yang berisi bahasa mesin. Agar bytecode dapat berjalan dibutuhkan Java Runtime Environment (JRE) yang memungkinkan pemakai hanya dapat

40 menjalankan program Java tanpa membuat kode baru lagi. Oleh karena itu, bahasa pemrograman Java disebut sebagai bahasa pemrograman yang portable karena dapat dijalankan pada sistem operasi manapun, asalkan pada sistem operasi tersebut terdapat JVM. 2.10 MySQL Menurut Gillmore (2006: 573), Mysql relational database server lahir dari proyek internal perusahaan oleh para pegawai berkebangsaan Swedia yang berbasis di firma TcXDataKonsult. Proyek tersebut diluncurkan ke publik pada akhir tahun 1996. MySQL (My Structure Query Language) atau yang biasa dibaca mai-se-kuel adalah sebuah program berbasis DOS yang bersifat open Source, artinya siapa saja boleh menggunakannya dan tidak di cekal. Menurut Gillmore (2006: 573), terdapat lebih dari lima juta instalasi MySQL diseluruh dunia dan angka itu meningkat secara cepat, dengan lebih dari 35.000 lebih pengunduhan. Berdasarkan situs http://www.mysql.com/customers, para penggunanya adalah perusahan dan organisasi yang sudah dikenal secara luas, seperti Yahoo!, CNET Networks, NASA, The Weather Channel, Google, The New York Stock Exchange dan Cisco Systems. MySQL mendukung konektivitas untuk berbagai macam bahasa pemrograman antara lain C, C++, PHP, ASP, ASP.NET, Java, Perl, C# dan