siswa, berlangsungnya kegiatan belajar mengajar, serta pengelolaan atau manajemen sekolah. Di dalam faktor kurikulum yang mempengaruhi prestasi

dokumen-dokumen yang mirip
Disusun oleh : ANISA ANGGO MARTANI A

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan individu dan perkembangan masyarakat, selain itu pendidikan

pendidikan yang berjenjang. Jenjang pendidikan formal terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah dan pendidikan tinggi.

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan sebagai tempat mencetak sumber daya manusia yang berkualitas.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas menentukan masa depan bangsa. Sekolah. sekolah itu sendiri sesuai dengan kerangka pendidikan nasional.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting dalam kehidupan

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Matematika. Oleh:

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi seperti sekarang ini akan membawa dampak diberbagai bidang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. untuk memajukan kesejahteraan bangsa. Pendidikan adalah proses pembinaan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam dunia pendidikan khususnya, pelajaran akuntansi sangat

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dalam kehidupan suatu negara memegang peranan yang. sangat penting untuk menjamin kelangsungan hidup negara dan bangsa.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. tetap diatasi supaya tidak tertinggal oleh negara-negara lain. pemerintah telah merancang Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan bangsa dan diperlukan guna meningkatkan mutu bangsa secara

BAB I PENDAHULUAN. yang selalu menjadi suatu paradigma yang sangat kental bagi setiap orang tua.

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh. Gelar Sarjana Strata-1. Program Studi Pendidikan Akuntansi

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh. Gelar Sarjana Pendidikan Strata-1. Program Studi Pendidikan Akuntansi

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu aspek utama suksesnya program

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan serta

BAB I PENDAHULUAN. semakin pesat. Hal ini menuntut adanya sumber daya manusia yang. berkualitas, dengan begitu perkembangan yang ada dapat dikuasai,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang diperolehnya seorang warga negara dapat mengabdikan diri

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. peranan penting dalam mewujudkan tujuan pendidikan nasional melalui

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPS SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 MOJOLABAN TAHUN PELAJARAN 2009/2010

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan faktor yang sangat penting untuk menjamin

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan individu dan perkembangan masyarakat, selain itu pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang dinamis dan syarat akan perkembangan, oleh karena itu

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting dalam. Indonesia. Di samping itu, pendidikan dapat mewujudkan sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan, Indonesia dapat sejajar dengan bangsa-bangsa yang sudah maju.

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh : ELY ERNAWATI A

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan nasional dilaksanakan dalam rangka pembangunan manusia

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh :

BAB I PENDAHULUAN. teknologi, budaya serta nilai-nilai yang positif yang ada dari satu generasi ke

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia terus

BAB I PENDAHULUAN. dipisahkan dari kehidupan seseorang, baik dalam keluarga, masyarakat dan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pendidikan mempunyai peran yang sangat strategis dalam meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang diadakan di Negara tersebut. Pendidikan dapat

SKRIPSI. Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat-syarat. Guna Mencapai Gelar Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi

Guru mempunyai kedudukan yang sangat penting dalam pelaksanaan belajar mengajar, dimana tugas guru tidak hanya merencanakan, melaksanakan dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

SKRIPSI. Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh:

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan menjadi hal yang sangat penting bagi suatu bangsa, dikatakan

2015 MANFAAT HASIL BELAJAR MENYEDIAKAN LAYANAN ROOM SERVICE PADA KESIAPAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI SMK ICB CINTA WISATA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan dalam bidang kesehatan diarahkan untuk meningkatkan derajat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ghea Anggraini, 2013

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Banyak negara mengakui bahwa persoalan pendidikan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang

BAB I PENDAHULUAN. sengaja, teratur dan berencana dengan maksud mengubah atau

BAB I PENDAHULUAN. di masa depan, karena dengan pendidikan manusia dididik, dibina dan dikembangkan

BAB I PENDAHULUAN. tingkah laku yang baik. Pada dasarnya pendidikan merupakan proses untuk

BAB I PENDAHULUAN. peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan. mengemban fungsi tersebut pemerintah menyelenggarakan Sistem

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat, dan pemerintah melalui kegiatan pembelajaran baik secara formal

2015 ANALISIS HASIL BELAJAR MERENCANAKAN MENU KESEMPATAN KHUSUS SEBAGAI KESIAPAN MENGOLAH MAKANAN UNTUK PESTA PERNIKAHAN PADA SISWA DI SMKN 3 CIMAHI

BAB I PENDAHULUAN. daya manusia yang berkualitas baik melalui pendidikan informal di rumah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan dipandang sebagai cara yang tepat untuk membentuk sumber

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Gustini Yulianti, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan menduduki posisi yang penting dalam pembangunan karena. sasarannya adalah peningkatan kulitas Sumber Daya Manusia (SDM).

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasai saat ini suatu bangsa dituntut bersaing dan selalu

Sesuai dengan tujuan pendidikan yang berbunyi :

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pengetahuan dan teknologi serta mampu bersaing pada era global ini.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Beralihnya masyarakat kita dari masyarakat yang masih sederhana

I. PENDAHULUAN. yang mana didalamnya terdapat pembelajaran tentang tingkah laku, norma

BAB I PENDAHULUAN. Dalam UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional bab. I, pasal 1:

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan menengah kejuruan adalah pendidikan pada jenjang pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi, politik, budaya, sosial dan pendidikan. Kondisi seperti ini menuntut

BAB I PENDAHULUAN. pribadi manusia secara normative. Pendidikan tidak hanya diperoleh di lembagalembaga

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. waktu. Seperti tercantum dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Eka Purwanti Febriani, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pratiwi Tristiyani, 2014 Pendapat peserta didik tentang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. peserta didik. Pada hakikatnya pendidikan adalah sarana untuk mencerdaskan

BAB I PENDAHULUAN. seperti yang tercantum dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20

BAB 1 PENDAHULUAN. mengembangkan pola kehidupan bangsa yang lebih baik. berorientasi pada masyarakat Indonesia seutuhnya, menjadikan pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Permendikbud Nomor 103 Tahun 2014 tentang Pembelajaran pada

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Judul BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

Oleh : Sri Admawati K BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Sesederhana apapun peradaban suatu masyarakat, di dalamnya terjadi atau

BAB I PENDAHULUAN. kualitas pendidikan yang baik. Pendidikan memang bukanlah satu-satunya hal

BAB I PENDAHULUAN. bangsa. Suatu bangsa bisa dikatakan telah maju apabila seluruh warga negaranya

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar

SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL DI INDONESIA. Imam Gunawan

BAB I PENDAHULUAN. tanah air, mempertebal semangat kebangsaan serta rasa kesetiakawanan sosial.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. bersaing di era globalisasi dan tuntutan zaman. Perkembangan ilmu

BAB I PENDAHULUAN. mengarahkan pengembangan dan pemberdayaan Sumber Daya Manusia (SDM)

BAB I PENDAHULUAN. dari tujuan pendidikan, seperti yang tertuang dalam Undang-Undang No.20

BAB I PENDAHULUAN. Peranan pendidikan di negara Indonesia menitikberatkan pada peningkatan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu faktor penting dalam kehidupan seseorang. Melalui pendidikan seseorang dapat meningkatkan kecerdasan, keterampilan, mengembangkan potensi diri, dan dapat membentuk pribadi yang bertanggung jawab, cerdas, dan kreatif. Berkaitan dengan usaha yang menyiapkan sumber daya manusia yang berkualitas, pemerintah Republik Indonesia telah memberikan perhatian yang cukup besar terhadap dunia pendidikan dengan berusaha keras untuk meningkatkan mutu pendidikan nasional. Langkah konkritnya adalah dengan disusunnya UU No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Dalam Bab II pasal 3 dinyatakan bahwa: Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta tanggung jawab. Uraian di atas menunjukkan adanya pengakuan terhadap eksistensi individu dan individu inilah yang dibina menjadi pribadi-pribadi yang utuh.konsisten dengan tujuan pendidikan, maka untuk mewujudkan manusia seutuhnya harus juga ditempuh melalui pendidikan. Tujuan pendidikan tersebut di atas dapat dicapai melalui tiga macam jalur pendidikan yaitu pendidikan formal, informal, dan nonformal. Pendidikan formal adalah jalur pendidikan yang terstruktur dan berjenjang yang terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah, pendidikan tinggi. Pendidikan informal adalah jalur pendidikan keluarga dan lingkungan. Sedangkan pendidikan nonformal adalah jalur pendidikan di luar pendidikan 1

2 formal yang dapat dilaksanakan secara terstruktur dan berjenjang. Melalui tiga macam pendidikan tersebut di atas, diharapkan tujuan pendidikan nasional dapat dicapai sehingga akan tercipta sumber daya manusia yang benar-benar berkualitas. Dalam penelitian ini difokuskan pada pendidikan formal yang berlangsung di sekolah, karena pendidikan formal merupakan salah satu unsur dalam pencapaian tujuan pendidikan nasional. Mutu pendidikan sekolah sangat ditentukan oleh kurikulum yang ada dalam proses belajar mengajar. Proses belajar mengajar tidak terlepas dari suatu sistem kurikulum yang saling berkaitan memungkinkan terjadinya proses belajar mengajar tersebut. Menurut Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan (Kurikulum SMK 1984, Depdikbud: 6) dalam Suryosubroto (1997: 271) disebutkan bahwa: Kegiatan yang dilakukan di luar jam pelajaran tatap muka, dilaksanakan di sekolah atau di luar sekolah agar lebih memperkaya dan memperluas wawasan pengetahuan dan kemampuan yang telah dipelajari dari berbagai mata pelajaran dalam kurikulum. Kegiatan ekstrakurikuler tersebut merupakan pelengkap dari kurikulum, yang dalam pelaksanaannya setiap siswa diberi kebebasan untuk memilih kegiatan sesuai dengan minat dan bakatnya. Dari daftar siswa Kelas IV B SD Muhammadiyah 16 Karangasem Tahun Ajaran 2014/2015 yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler banyak siswa yang mengikuti lebih dari satu kegiatan ekstrakurikuler yang diadakan oleh sekolah. Sekolah sebagai intuisi pendidikan yang memiliki wewenang untuk mengadakan proses belajar mengajar bertanggung jawab dalam mencetak para lulusan yang berkualitas dengan prestasi belajar yang tinggi. Banyak faktor yang mempengarui dalam upaya meningkatkan prestasi belajar siswa yang kesemua faktor ini merupakan suatu sistem sebagai satu kesatuan dalam proses belajar mengajar di sekolah. Faktor faktor tersebut meliputi kurikulum, pengajar atau guru yang bersangkutan, sarana dan prasarana,

3 siswa, berlangsungnya kegiatan belajar mengajar, serta pengelolaan atau manajemen sekolah. Di dalam faktor kurikulum yang mempengaruhi prestasi belajar siswa dapat dilihat dari luasnya materi pelajaran, urutan penyajian, komponen pelengkap seperti pedoman, tambahan buku sumber, dan lain sebagainya. Faktor sarana dan prasarana atau fasilitas belajar dapat meliputi kuantitas alat, kualitas alat, sumber daya manusia yang mengoperasikan, pengaturan sarana dan lain sebagainya. Keaktifan siswa dalam mengikuti kegiatan ekstrakurikuler di sekolah akan menyita waktu belajar dan istirahat, apalagi banyak siswa yang mengikuti lebih dari satu kegiatan ekstrakurikuler, akibatnya siswa tidak dapat belajar dengan baik apabila kondisi fisiknya tidak mendukung kegiatan belajarnya. Dengan adanya ekstrakurikuler yang ada di sekolahan, harapannya tidak menganggu prestasi belajar siswa dalam kelas. Justru dengan siswa mengikuti ekstrakurikuler siswa sudah seharusnya mempunyai prestasi belajar yang memuaskan karena siswa mempunyai keseimbangan antara pendidikan formal yang menguras otak dengan pendidikan yang sifatnya hiburan atau kesenangan. Karena kalau siswa itu dikondis senang maka pendidikan formal akan lebih cepat dikuasai oleh siswa. Pada hakekatnya prestasi belajar adalah perubahan hasil dari proses belajar yang dialami peserta didik baik yang dilakukan di sekolah maupun yang di luar sekolah. Tingkah laku adalah wujud dari hasil belajar yang dalam pengertian luas mencakup bidang kognitif, afektif, dan psikomotorik. Disamping faktor kegiatan ekstrakurikuler yang diikuti oleh siswa, tinggi rendahnya prestasi belajar juga dipengaruhi oleh sarana dan prasarana atau dalam hal ini fasilitas pembelajaran yang dimiliki sekolah. Sarana pendidikan adalah semua fasilitas yang diperlukan dalam proses belajar mengajar, baik yang bergerak maupun yang tidak bergerak agar pencapaian tujuan pendidikan dapat berjalan lancar, teratur, efektif, dan efisien. (Arikunto, 2008: 273). Setiap pekerjaan pastilah membutuhkan sarana yang mendukung yang fungsinya untuk memperlancar sekaligus mencapai hasil

4 maksimal. Dengan adanya fasilitas belajar yang memadai akan dapat mendorong dan memotivasi siswa untuk rajin belajar. Dan dengan adanya fasilitas belajar yang lebih lengkap maka diharapkan siswa akan lebih maju wawasan pengetahuannya dan mencapai prestasi yang baik. Setiap manusia mempunyai kemampuan yang berbeda-beda untuk tumbuh dan berkembang. Demikian pula dengan siswa, setiap siswa mempunyai potensi yang berbeda, baik inteligensinya, motivasi belajarnya, kemauan belajarnya dan sebagainya. Siswa yang aktif dalam kegiatan ekstrakurikuler akan mendapatkan manfaat dari kegiatan yang diikutinya, misalnya bertambahnya wawasan siswa dan kemampuan untuk bersosialisasi dengan teman maupun guru yang dapat membantu siswa dalam mengikuti proses belajar mengajar dengan baik, sehingga dapat mencapai prestasi yang tinggi. Berdasarkan observasi secara umum, maka peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian tentang : Pengaruh Keaktifan Siswa Mengikuti Kegiatan Ekstrakurikuler Dan Fasilitas Pembelajaranterhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas IV B SD Muhammadiyah 16 Karangasem Tahun Ajaran 2014/2015. B. Identifikasi Masalah Berdasarkan pada latar belakang yang telah diuraikan dimuka, dapat diidentifikasikan masalah sebagai berikut : 1. Kurang pandainya siswa membagi waktu dengan baik untuk belajar, sehingga mengakibatkan prestasi belajar siswa rendah. 2. Kurangnya aktivitas siswa secara positif sehingga sedikit manfaat yang diperoleh dari aktivitasnya berorganisasi dan rendahnya kontribusi yang diberikannya kepada organisasi. 3. Kurangnya fasilitas pembelajaran siswa mempengaruhi prestasi belajar. C. Pembatasan Masalah Pembatasan masalah dimaksudkan untuk lebih memfokuskan permasalahnnya yang akan dibahas untuk mendapatkan tingkat kedalaman

5 penelitian secara maksimal. Adapun yang menjadi batasan masalahdalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Aktivitas siswa dalam ekstrakurikuler yaitu keikutsertaan siswa dalam mengikuti kegiatan yang diadakan di sekolah, meliputi: Drumband, rebana, Hisbul Wathan (HW), Tapak Suci, Futsal, Qiroah, Dakwah, dan Tari 2. Adanya fasilitas pembelajaran siswa di sekolah, meliputi: ruang kelas, penerangan, buku-buku pelajaran, dan peralatan pembelajaran/media pembelajaran. 3. Prestasi belajar yaitu dalam bentuk jumlah nilai raport semester gasal tahun 2014 tiap siswa. D. Perumusan Masalah Berdasarkan uraian uraian di atas maka perumusan masalah yang dikemukanan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Apakah ada pengaruh aktivitas mengikuti ekstrakurikuler terhadap pretasi belajar siswa kelas IV B SD Muhammadiyah 16 Karangasem Tahun Ajaran 2014/2015? 2. Apakah ada pengaruh fasilitas pembelajaran terhadap prestasi belajar siswa kelas IV B SD Muhammadiyah 16 Karangasem Tahun Ajaran 2014/2015? 3. Apakah ada pengaruh aktivitas mengikuti ekstrakurikuler dan fasilitas pembelajaran terhadap prestasi belajar siswa kelas IV B SD Muhammadiyah 16 Karangasem Tahun Ajaran 2014/2015? E. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah untuk : 1. Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh aktivitas mengikuti ekstrakurikuler terhadap prestasi belajar siswa kelas IV B SD Muhammadiyah 16 KarangasemTahun Ajaran 2014/2015..

6 2. Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh fasilitas pembelajaran terhadap prestasi belajar siswa kelas IV B SD Muhammadiyah 16 KarangasemTahun Ajaran 2014/2015. 3. Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh antara aktivitas mengikuti ektrakurikuler dan fasilitas pembelajaran terhadap prestasi belajar siswa kelas IV B SD Muhammadiyah 16 KarangasemTahun Ajaran 2014/2015. F. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat secara teoritis dan praktis sebagai berikut : 1. Manfaat Teoritis Adapun manfaat teoritis dari penelitian ini adalah : a. Mengembangkan wawasan ilmu dan mendukung teori-teori yang sudah ada yang berkaitan dengan bidang kependidikan, terutama masalah proses belajar mengajar di sekolah dan sumber daya manusia. b. Menambah khasanah bahan pustaka baik di tingkat program, fakultas maupun universitas. c. Sebagai dasar untuk mengadakan penelitian lebih lanjut dengan variabel lebih banyak. 2. Manfaat Praktis Adapun manfaat praktis dari penelitian ini adalah : a. Guru sebagai motivator yang dapat mendorong siswa untuk belajar dengan cara seefektif mungkin dan membagi waktu dengan baik guna mencapai prestasi yang lebih baik. b. Sebagai upaya dalam melatih dan mengembangkan kemampuan serta ketrampilan peneliti dalam melakukan penelitian.