Jurnal Ilmiah Guru COPE, No. 02/Tahun XX/November 2016

dokumen-dokumen yang mirip
PERANAN ORANG TUA UNTUK MENONTON ACARA TELEVISI YANG BERMANFAAT BAGI PERKEMBANGAN MORAL ANAK. Galang Yudistira

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

1.PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Modul ke: Produksi Berita TV. Daya Pengaruh Siaran TV. Fakultas Ilmu Komunikasi. Program Studi Broadcasting.

2 orang tua mempunyai pengaruh lebih positif dari pada pengaruh televisi (Wong, 2000) Pada kenyataanya anak-anak meluangkan lebih banyak waktu untuk m

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi mempercepat modernisasi di segala

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi yang didapatkan manusia, manfaat tersebut berupa dukungan identitas. rumah, sekolah, kampus, maupun lingkungan kerja 1.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang masalah. Pendidikan merupakan faktor utama yang sangat penting dalam

PENJAJAHAN TV TERHADAP PERKEMBANGAN ANAK

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Televisi berasal dari kata tele dan vision yang berarti tele yaitu

BAB I PENDAHULUAN. televisi sebagai audio visual menjadikan pemirsa mampu menyaksikan

BAB I PENDAHULUAN. turut merubah peradaban manusia. Bukan hanya itu, teknologi juga merubah

BAB I PENDAHULUAN. diberikan oleh orang dewasa untuk mencapai kedewasaan. Henderson dalam Djumhur

BAB 1 PENDAHULUAN. komunikasi semakin berkembang pesat. Dengan perkembangan teknologi

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Pemasaran merupakan segala kegiatan usaha untuk membujuk,

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

PENDAHULUAN. mampu meyebarkan berita secara cepat dan memiliki kemampuan mencapai

BAB I PENDAHULUAN. membuat pemirsanya ketagihan untuk selalu menyaksikan acara-acara yang ditayangkan.

Pengaruh Tayangan Sinetron Ftv Bagi Perkembangan Psikis Remaja Indonesia Saat Ini

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi. Saat ini, media komunikasi berkembang secara menonjol

BAB I PENDAHULUAN Latar Balakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam undang-undang RI Nomor 20 Tahun 2003 bahwa pendidikan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. seseorang. Komunikasi tidak saja dilakukan antar personal, tetapi dapat pula

BAB I PENDAHULUAN. tidak mantap. Menurut Piaget (dalam Hurlock, 1999: 118) secara psikologis masa

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Mengelola bisnis media penyiaran merupakan salah satu bisnis yang paling

BAB I PENDAHULUAN. akan informasi pun semakin meningkat. Untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupan anak untuk optimalisasi bagi perkembangannya.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Komunikasi merupakan kegiatan yang dibutuhkan dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. Media massa memberikan kesempatan kepada manusia untuk mempublikasikan ide-ide kreatif,

BAB I PENDAHULUAN. Televisi saat ini telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan manusia.

BAB 1 PENDAHULUAN. banyaknya program acara variety show, reality show, infotainment menjadi

BAB 1 PENDAHULUAN. penontonnya apa yang disebut Simulated Experiece, yaitu pengalaman yang

BAB I PENDAHULUAN. Penyampaian isi pesan seolah olah langsung antara komunikator dan. karena jelas terdengar dan terlihat secara visual.

BAB I PENDAHULUAN. Perangkat televisi menjadi suatu kebiasaan yang popular dan hadir secara luas

BAB I PENDAHULUAN. kepada khalayak. Media adalah salah satu unsur terpenting dalam komunikasi. Pada

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan berbagai kebutuhan mereka, salah satu industri yang berperan dalam

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha 1

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Media massa memiliki peranan yang sangat penting untuk memenuhi kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. menjawab pertanyaan berikut: Who Say What In Which Channel To Whom With

BAB I PENDAHULUAN. menetap dari hasil interaksi dan pengalaman lingkungan yang melibatkan proses

BAB I PENDAHULUAN. yang mudah untuk dicerna. Televisi secara universal juga mampu untuk menjangkau audiens

BAB 1 PENDAHULUAN. Komunikasi adalah prasyarat kehidupan manusia. Karena tanpa

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Seiring dengan perkembangan zaman, kebutuhan akan informasi dan

BAB I PENDAHULUAN. televisi yang ada sekarang ini, batas-batas negara pun tidak lagi merupakan hal yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. bagian internal dari sistem tatanan kehidupan sosial manusia dan

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan bidang informasi dan komunikasi telah melahirkan peradaban

BAB I PENDAHULUAN. tradisi baru dalam pola hidup masyarakat kita. televisi yang menghasilkan audio (suara) dan visualisasi (gambar

BAB VI PENUTUP. Bagian ini memaparkan tentang kesimpulan secara keseluruhan pembahasan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. terhadap perilaku kita di kehidupan sehari-hari. Seharusnya, televisi bisa menjadi

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi merupakan inti dari kehidupan. Dalam hidup, apa saja yang kita

BAB I PENDAHULUAN. Stasiun televisi ini berkembang karena masyarakat luas haus akan hiburan

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat, terutama media televisi yang selalu menayangkan berbagai acara seperti,

BAB I PENDAHULUAN. masa baik cetak maupun eletronik yang salah satunya yaitu televisi.

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini kebutuhan akan informasi dan diiringi dengan kemajuan zaman yang sangat pesat,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Khalayak pada zaman modern ini mendapat informasi dan hiburan di

SKRIPSI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Akuntansi

BAB I PENDAHULUAN. Semakin majunya perkembangan zaman, dunia teknologi pun ikut

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Masalah

I. PENDAHULUAN. Perkembangan zaman saat ini telah ditandai adanya proses Globalisasi. kemudian berkembang menjadi teknologi dan informasi.

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan teknologi yang pesat, yang pada masanya

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu media elektronik yang paling digemari saat ini adalah televisi. Di

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. keluarga. Hampir setiap rumah memiliki televisi. Tidak jarang kegiatan lainnya

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Teknologi dan media komunikasi saat ini berkembang sangat pesat. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. untuk memperoleh informasi dan pengetahuan serta wadah untuk menyalurkan ide,

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan di dalamnya baik itu pendidikan dasar maupun pendidikan tingkat

PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. Komunikasi bisa terjadi apabila ada korelasi yang baik antara penutur dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Perkembangan teknologi membuat dunia komunikasi menjadi luas dan

I. PENDAHULUAN. Pada zaman sekarang ini, televisi merupakan media elektronik yang mampu menyebarkan

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan oleh seluruh manusia. Dikarenakan komunikasi adalah cara

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi kini semakin

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. begitu cepat, termasuk perkembangan teknologi informasi dan telekomunikasi.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB l. Perkembangan di dunia penyiaran yang semakin kompetitif saat ini. semakin marak. Setiap stasiun televisi berusaha menampilkan ulasan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. stasiun televisi nasional yang mengudara setiap harinya, yaitu TVRI (satusatunya

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi merupakan proses penyampaian pesan atau informasi oleh

BAB I PENDAHULUAN. Industri penyiaran di Indonesia menunjukkan perkembangan yang sangat pesat


BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 LatarBelakang

BAB I PENDAHULUAN. media atau khalayak menggunakan media sebagai pemuas kebutuhannya. Sumber

BAB I PENDAHULUAN. secara audivisual. Dengan tampilan yang audiovisual membantu dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. komunikasi, karena komunikasi merupakan bagian integral dari sistem dan

BAB I PENDAHULUAN. tingkat pengetahuan masyarakat. Sekarang ini, media memiliki andil yang. budaya yang bijak untuk mengubah prilaku masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. menyuguhkan nilai-nilai dan penelitian normativ yang dibaurkan dengan berita dan

BAB I PENDAHULUAN. makhluk sosial sangatlah penting untuk bisa berkomunikasi secara global

Transkripsi:

PERANAN ORANG TUA TERHADAP ANAK DALAM MENONTON TELEVISI YANG BERMANFAAT BAGI PERKEMBANGAN MORAL ANAK Sri Wahyuni Guru SMPNegeri 6 Cilacap Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan/mengillustrasikan televisi yang ditonton oleh anak dirumah atau ditempat lain, pendapat orang tua terhadap acara televisi yang ditonton oleh anak, cara orang tua dalam memberikan bimbingan pada anak nya saat menonton televisi untuk perkembangan moral, hambatan orang tua untuk mengatasi hambatan orang tua dalam membimbing anaknya. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian deskriftif. Data penelitian ini menggunakan rancangan penelitian deskritif.data penelitian yang berupa dokumentasi dan hasil wawancara dengan beberapa informasi orang tua anak. Hasilnya adalah deskrisi mengenai pengaruh televisi terhadap perkembangan moral anak. Kata Kunci: peran orang tua, menonton televisi, perkembangan moral anak Pendahuluan Sebagai orang tua kita mempunyai tanggung jawab dan peranan utama atas perlindungan dan perawatan anak, sejak bayi hingga remaja.pengenalan anak terhadap pendidikan, kebudayaan dalam norma-norma kehidupan masyarakat, diawali dalam lingkungan keluarga. Orang tua bertanggung jawab dan memegang peranan penting terhadap proses pembelajaran dan tumbuh kembang si anak. Dibutuhkan kesabaran dan kebijaksanaan orang tua untuk dapat memberikan pertimbangan yang terbaik dalam mengambil keputusan. Keputusan penting di kehidupan dan proses tumbuh kembang si anak. Media pembelajaran televisi dapat berperan positif yang dapat memberikan pesan-pesan edukatif dalam aspek kognitif, afektif, dan psikomotor. Penyampaian pesan-pesan melalui media televisi dengan berbagai trik-trik maka akan menimbulkan kesan tertentu sehingga pembelajaran menjadi lebih menyenangkan. Tayangan dalam media telivisi dapat berpengaruh negatif apabila anak berada pada posisi pasif dan tidak kritis, saat anak hanya menerima pesan dari televisi saja sehingga apa yang ia tonton dianggap sebagai kewajaran karena diusia dini anak belum memiliki dan mengetahui batasan nilai atau norma eksistensi moral mereka pada saat masih kecil. Contohnya pada saat pra sekolah tergantung pada pujian (reward) dan hukuman (punishment). Pujian dan hukuman mengembangkan moral anak agar lebih banyak mengekspose pujian (reward). Menurut Balson (1999) orang tua hendaknya melihat bahwa peran mereka sekarang lebih sebagai penuntun daripada sebagai majikan. Suatu peran yang meminta mereka untuk menekan dorongan dari dalam daripada tekanan tanpa ada hubungan dengan anak-anak. Keterlibatan orang tua dalam mengontrol anak mereka dipengaruhi oleh aktivitas yang dilakukannya. Tingkat keterlibatan orang tua yang terlalu sibuk dengan aktivitasnya rendah dalam proses pengontrolan terhadap tayangan berita yang dikonsumsi oleh anak-anak mereka. Perkembangan moral anak juga ditentu- 73

kan oleh kualitas interaksi dengan sosial, terutama dengan teman-temannya sebaya. Orang tua wajib mengawasi dan mendampingi anaknya dalam menonton acara televisi sehingga dapat melakukan proteksi (perlindungan) terhadap dampak-dampak yang akan ditimbulkan dalam acara televisi. Metode Penelitian Peneliti mengadakan pengamatan atau wawancara sendiri terhadap subjek dan objek penelitian. Ada dua sumber data penelitian ini yaitu, sumber primer dan sumber sekunder. Data penelitian dokumentasi dan hasil wawancara dengan beberapa informasi yaitu orang tua anak. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik wawancara observasi dan dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan menggunakan analisis kualitatif model Miles dan Hubberman (dalam Iskandar, 2009:139). Model ini terdiri dari tiga komponen yang dilakukan berurutan,yaitu mereduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Kegiatan ini dilakukan selama penelitian sampai pengumpulan data selesai. Menurut Moleong (2005:326) untuk menetapkan keabsahan data diperlukan teknik pemeriksaan keabsahan data. Tahap-tahap penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah (1) tahap persiapan, (2) tahap pelaksanaan, (3) tahap penyelesaian. Tahap penyelesaian merupakan tahap terakhir dari penelitian, semua data yang telah diolah dan dianalisis oleh penulis dituangkan dalam bentuk karya tulis. Hasil Penelitian Acara Televisi yang Ditonton oleh Anak di Rumah Televisi dengan berbagai acara yang ditayangkannya telah mampu menarik minat pemirsanya dan membuat para penontonnya ketagihan untuk selalu menyaksikan acara-acara yang ditayangkan. Bukan hanya orang dewasa saja, bahkan bagi anak anak pun menonton televisi sudah merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari aktivitas kesehariannya. Perkembangan di bidang pertelevisian tersebut memungkinkan timbulnya persaingan yang cukup ketat di antara stasiun-stasiun televisi untuk menarik perhatian pemirsa. Sebagaiakibatnya, dapat kita lihat dari banyaknya jenis acara yang menarik, mulai dari film, sinetron,kuis, acara musik, dan sebagainya. Dengan adanya program-program yang menarik tersebut, pemirsa seperti dimanjakan karena pemirsa tinggal memilih acara apa yang ingin ditontonnya, dan pada saluran televisi yang aman. Dengan banyaknya pilihan acara tersebut tidaklah mengherankan apabila hampir setiap saat anak-anak berada di depan televisi. Bapak Heru mengungkapkan bahwa acara yang biasanya ditonton oleh anaksaya adalah kartun atau sinetron yang setiap hari tayang, biasanya anak saya menonton habisdari pulang sekolah, kalau sudah di depan televisi tugas-tugas rumah atau kalau disuruh menjadi malas. Acara televisi sekarang lebih mengarahkan tentang cinta-cinta-an atau juga masalah kekerasan, yang menakutkan adalah sesudah anak menonton acara itu akan meniru perbuatan tersebut. Pendapat Orang Tua terhadap Televisi yang di Tonton oleh Anak Hal menarik lainnya adalah keragaman pandangan orang tua terhadap tayangan televisi. Sebagian besar orang tua berpendapat secara positif terhadap dampak acara televisi sehinggadianggap baik dan bermanfaat untuk meningkatkan pengetahuan, sikap, perilaku, dan keterampilan. Pandangan positif ini disebabkan kemampuan orang tua dalam mengaturjadwal dan memilih acara yang tepat untuk anak sehingga anak-anak 74

dapat melihat tayanganyang bermanfaat. Di samping itu, para orang tua menyatakan selalu mendampingi anaknya ketika menonton televisi agar dapat diarahkan secara positif dan kontruktif. Ibu Nani mengungkapkan kalau menurut saya anak menonton televisi tidak ada masalah asalkan tidak menggangu belajar dan sekolah dia soalnya itu juga bisa menjadi hiburan agar tidak jenuh setelah belajar di sekolah. Kalau masalah acara yang ditonton, orang tua harus selalu berusaha memantau apa yang mereka liat. Cara Orang Tua dalam Memberikan Arahan pada Anaknya Saat Menonton Televisi untuk Perkembangan Moral Televisi mempunyai daya tarik yang kuat. Jika radio mempunyai daya tarik yang kuat disebabkan unsur kata-kata, musik, efek sound maka televisi selain tiga unsur tersebut juga memiliki unsur visual berupa gambar. Gambar ibu bukan gambar mati, melainkan gambar hidup yang mampu menimbulkan kesan mendalam pada pemirsa. Maka dari orangtua perlu memberikan arahan kepada anak pada saat melihat televisi agar acara yang ditonton oleh anak agar dapat berfungsi untuk berkembangan moral. Salah satu cara mengarahkan acara televisi kepada anak saya adalah jarangmenonton sinetron dan acara-acara yang sekira kurang layak untuk ditonton anak. Orang tua harus memberi pengertian kepada anak mana acara yang layak ditonton dan tidak layak ditonton bagi anak. Hambatan Orang Tua dalam Mengarahkan Anaknya dalam Menonton Acara Televisi Dengan adanya televisi masyarakat dapat dengan mudah memperoleh informasi. Ilmu pengetahuan dapat diperoleh dengan mengakses program televisi yang disukainya, tanpa memerlukan pengorbanan yang berat. Kita bisa langsung memencet angka tombol berapa pada televisi dapat stasiun televisi mana yang kita inginkan. Selain kita mengetahui berbagai macam informasi, televisi juga merupakan sarana hiburan, baik berupa acara film, sinetron, musik, ilmu pengetahuan, dunia flora dan fauna, dunia laut, berbagai acara kuis yang dapat membuat seseorang menjadi kaya mendadak. Dengan demikian, orangtua yang diharapkanbisa berfungsi sebagai sensor untuk anak-anaknya dalam menonton televisi. Upaya yang Dilakukan Orang Tua untuk Mengatasi Hambatan dalam Mengarahkan Acara Televisi yang Ditonton oleh Anaknya Dari sekian banyak program acara yang disajikan televisi, kebanyakan dapat mempengaruhi sikap penontonnya setelah atau pada waktu melihat tayangan televisi. Banyak fakta yang kita jumpai dari informasi yang disampaikan televisi, baik fakta positif maupun fakta negatif. Hal ini baik secara langsung atau tidak langsung akan mempengaruhi akhlak penontonnya ke arah positif atau ke arah negatif. Maka dari itu orang tua perlu melakukan arahan terhadap anak dalam melihat acara televisi seperti yang diungkapkan olehibu Atun hambatan saya dalam memberi arahan untuk anak saya adalah selalu memberi pengertian tentang mana acara televisi yang layak ditonton atau tidak. Orang tua juga hendaknya tidak menonton acara televisi tentang sinetron atau acara-acara televisi yang tidak layak ditontonbagi anaknya. Pembahasan Penelitian Acara Televisi yang Ditonton oleh Anak di Rumah Berdasarkan temuan penelitian yang diuraikan di atas bahwa berbagai macam acara 75

televisi ditonton oleh anak di antaranya acara untuk anak-anak seperti laptop si unyil, bolang,dan acara musik dahsyat, acara film kartun, acara olahraga, acara religi, berita, kuis, reality show, dan berita. Televisi dengan berbagai acara yang ditayangkannya telah mampu menarik minat pemirsanya dan membuat penontonnya ketagihan untuk selalu menyaksikan acara-acarayang ditayangkan. Televisi memiliki banyak manfaatnya salah satunya untuk memdapatkan informasi.banyak informasi-informasi baru yang belum kita ketahui dan dapat kita ketahuidari televisi. Televisi di rumah biasanya juga dimanfaatkan oleh anak dalam memperoleh informasi diantaranya: informasi berupa produk barang, ilmu pengetahuan dan wawasan seperti dunia hewan, air yang sebelumnya belum di ketahui wujud aslinya. Melalui televisi, seseorang dapat mengetahui beritaberita yang ada di luar sana apa itu berita dari luar negeri maupun dalam negeri. Serta dapat memotivasi untuk mengembangkan bakat-bakat yang dimiliki. Kita dapat informasi melalui kuis, sinetron religi dan acara tausiah-tausiah. Chen (1996:19) mengatakan bahwa televisi bisa menjadi orang tua dalam membantu si anak menemukan bakat-bakatnya. Acara-acara TV pendidikan bisa menjadi bagian dari lingkungan belajar yang dibangun oleh orang tua dirumah. Televisi menyuguhkan berbagai acara atau tayangan televisi yang sangat memanjakan mata penontonnya dan mampu menarik minat pemirsanya dan membuat penontonnya ketagihan tingkat mengkonsumsi media televisi pada anak-anak yang masih duduk disekolah dasar memang mengalami peningkatan. Apalagi dengan semakin menambahnya program-program televisi untuk anak-anak. Hal itu memicu mereka menjadi semakin senang menonton televisi. Media yang sering mereka konsumsi adalah media televisi, yang dapat mereka konsumsi dengan bebas, kapanpun mereka mau. Mereka akan lebih sering duduk di depan televisi pada saat jam-jam acara anak-anak, bahkan acara lain. Berdasarkan temuan penelitian diatas rata-rata anak menonton televisi setiap harinya lebih dari 5 jam dalam sehari, mulai pada pagi hari siang sehabis pulang sekolah dan malam haridan terkadang sampai lupa waktu dan terkadang sampai lupa waktu. Pendapat Orang Tua terhadap Tayangan Televisi yang Ditonton oleh Anak Beragam pandangan orang tua terhadap tayangan televisi yang dilihat oleh anaknya. Sebagian besar orang tua berpendapat bahwa televisi bermanfaat untuk meningkatkan pengetahuan, sikap, perilaku, dan keterampilan yang itu semua secara otomatis dapat mempengaruhi perkembangan moral anak. Seperti yang disampaikan para orang tua desa Purworejo tentang acara televisi yang dilihat oleh anaknya di antaranya bahwa menonton televisi tidak ada masalah asalkan tidak menggangu belajar dan sekolah dia soalnya itu juga bisa menjadi hiburan agar tidak jenuh setelah belajar di sekolah dan televisi juga bisa mengembangkan kreativitas anak dan mendapatkan informasi baru. Orang tua beranggapan acara tausiah-tausiah yang ditayangkan di layar kaca dapat menambah pengetahuan dan memupuk moral anak. Acara anak seperti si Bolang, laptop si Unyil, Deni Manusia Ikan, acara kuis pengawasan dari orang tua tetap diperlukan. Kuswandi (1996:30)menyatakan fungsinya televisi: a) fungsi informasi, b) fungsi pendidikan, c) fungsi menghibur, d) fungsi mempengaruhi, e) fungsi proses pengembangan mental, f) fungsi adaptasi lingkungan, dan g) fungsi menciptakan rasa kebersatuan.senada dengan George Gomstock (dalam Vivian, 76

2008:224) berpendapat bahwa televisi telah menjadi faktor yang tak terelakkan dan tak terpisahkan dalam membentuk diri kitadan akan seperti apa diri kita nanti. Cara Orang Tua dalam Memberikan Arahan pada Anaknya saat Menonton Televisi untuk Perkembangan Moral Televisi mempunyai daya tarik yang kuat melebihi radio karena televisi memiliki unsur visual berupa gambar dan suara. Gambar di televisi merupakan gambar hidup yang mampu menimbulkan kesan mendalam pada pemirsa, maka dari itu orang tua perlu mengkonrol dan mengarahkan tentang apa yang dilihat oleh anak. Cara orang tua dalam mengkontrol atau memberikan arahan pada anaknya adalah sebagai berikut. 1. Memberi pengertian kepada anak mana acara yang layak ditonton dan tidak layak ditonton bagi anak sesuai dengan seumurnya. 2. Bersikap tegas. 3. Bersikap dislipin pada anaknya, waktunya belajar harus belajar. 4. Memberi contoh dengan melihat acara televisi yang inovatif dan dapat menambah pengetahuan dan informasi. Seperti berita, acara religi, olahraga, kuis, ajang pencarian bakat. Mc Luhan (1964 dalam Rakhmat, 2007:219-220) menyatakan selain isi pesan yangterkandung dalam media, media itu sendiri juga termasuk dalam pesan. Artinya, apa yang mempengaruhi kita bukan hanya apa yang disampaikan media, tetapi juga media komunikasiyang kita pergunakan. Hambatan Orang Tua dalam Mengarahkan Anaknya dalam Menonton Acara Televisi Dengan adanya televisi masyarakat dapat dengan mudah memperoleh informasi. Ilmu pengetahuan, dengan mengakses program televisi yang disukainya, tanpa memerlukan pengorbanan yang berat. Banyak kendala dan masalah yang dihadapi dalam mengarahkan anaknya dalam melihat acara televisi seperti anak-anak bandel, mengomel, menangis karena telah terlanjur suka sama acaranya, membangkang apabila disuruh bantuin orang tua ataupun disuruh belajar. Waktunya tidur, anak susah disuruh tidur juga sulit karena telah ketagihan dengan acara yang ditontonnya. Upaya yang Dilakukan Orang Tua untuk Mengatasi Hambatan dalam Mengarahkan Acara Televisi yang Ditonton oleh Anaknya Dari sekian banyak program acara yang disajikan televisi, kebanyakan dapat mempengaruhi sikap penontonnya setelah atau pada waktu melihat tayangan televisi. Upacara yang dilakukan orang tua dalam mengarahkan anaknya dalam menonton acara televisi di antaranya adalah sebagai berikut. 1. Membiasakan melihat acara televisi yang sesuai untuk perkembangan moral anak, misalnya acara tentang bincangbincang talk show. 2. Melihat acara kartun acara-acara yang bersifat informatif dan edukatif dan menghindari acara-acara yang bersifat acara drama. 3. Memberi peringatan bahwa acara itu tidak baik. Juga membiasakan lihat berita-berita dan acara-acara yang inovatif, misalnya acara program acara olahraga, cerita religi dan acara-acara yang sesuai dengan umur anak. Tidak segan untuk mematikan televisi dan memarahi kalau anak melihat acara yang tidak sesuai dengan umurnya. 4. Membiasakan kepada anak untuk melihat acara-acara yang bisa memberi 77

perkembangan moral pada anak misalnya melihat liputan-liputan khusus yang membahas tentang tayangan-tayang edukatif untuk anak. Program acara mengenai topik khusus yang bersifat informatif seperti acara memasak, berkebun, berpetualang dan acara kuis, acara khusus anak-anak, dan acaraacara rohani serta program acara yang membahas tentang ilmu pengetahuan dan pendidikan. 5. Memberi kesepakatan dengan jadwal kepada anak tentang mana acara yang boleh ditonton atau tidak, kapan boleh menonton, waktu sembahyang, waktu belajar, waktu tidur, bahkan waktu membantu orang tua di rumah dan berikan sanksi bila melanggar. 6. Berusaha mendampingi anak-anak pada saat menyaksikan acara televisi dan memberikan wacana mengenai tayangan yang ditonton termasuk juga iklaniklannya. 7. Mamantau kegiatan anak di luar rumah, bergaul dengan siapa, dikhawatirkan kalau menonton film-film yang tidak layak ditonton yang ada di rumah temannya yang tidak terpantau oleh orang tuanya. 8. Memberikan pendidikan agama mulai sejak sekarang. 9. Membuat jadwal kapan waktunya belajar, waktu tidur, bahkan waktu mandi dan membantu orang tua di rumah. Pembahasan di atas sesuai dengan pendapat Balson (1999:128) bahwa orangtua hendaknya melihat bahwa peran mereka sekarang lebih sebagai penuntun daripada sebagai majikan. Senada dengan Gerungan (1988:87) yang menyatakan bahwa orangtua adalah penuntun dalam keluarga. Keluarga merupakan kelompok sosial yang anggota-anggotanya sering bertatap muka antara satudengan yang lain dan saling mengenal dekat. Karena itu, hubungan antara orangtua anak lebih erat dan intensif. Peranan keluarga dalam kehidupan individu besar sekali karena di dalam keluarga, manusia pertama-tama berkembang dan di didik sebagai makhluk sosial. Di sini iamemperoleh pendidikan awal untuk meningkatkan dan mengembangkan sifatsifat sosialnya, antara lain mengindahkan norma-norma, belajar bekerja sama, sopan patuh dansebagainya. Hopson (2002:69) menyatakan bahwa komunikasi antara orang tua dengan anak dikatakan berkualitas apabila kedua belah pihak memiliki hubungan yang baik dalam arti bisa saling memahami, saling mengerti, saling mempercayai dan menyayangi satu sama lain, sedangkan komunikasi yang kurang berkualitas mengindikasikan kurangnya perhatian, pengertian, kepercayaan dan kasih sayang di antara keduanya. Simpulan dan Saran Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan dapat disimpulkan bahwa macam-macam acara televisi ditonton oleh anak lebih didominasi acara kartun diantaranya acara untuk anak-anak seperti laptop si unyil, bolang, dan acara musik dasyat,acara film kartun, acara olahraga, acara religi, berita, kuis, reality show, dan berita. Banyak informasi-informasi baru yang belum kita ketahui dan dapat kita ketahui dari televisi. Televisi dirumah biasanya juga dimanfaatkan oleh anak dalam memperoleh informasi di antaranya informasi berupa produk barang,ilmu pengetahuan, dan wawasan seperti dunia hewan, air yang sebelumnya belum diketahui wujud aslinya. Dapat mengetaui berita-berita yang ada, baik dari luar negeri maupun dalam negeri. Serta dapat memotivasi untuk mengem- 78

bangkan bakat-bakat yang dimiliki. Serta kita dapat informasi melalui kuis, sinetron religi dan acara tausiah-tausiah. Rata-rata anak menoton televisi setiap harinya lebih dari 5 jam dalam sehari, mulai pada pagi hari siang sehabis pulang sekolah dan malam hari dan terkadang sampai lupa waktu. Beragam pandangan orang tua terhadap tayangan televisi yang di lihat oleh anaknya. Sebagian besar orang tua berpendapat bahwa televisi bermanfaat untuk meningkatkan pengetahuan, sikap, perilaku dan keterampilan yang itu semua secara otomatis dapat mempengaruhi perkembangan moral anak. Seperti yang disampaikan para orang tua desa Purworejo tentang acara televisi yang di lihat oleh anaknya diantaranya bahwa menonton televisi tidak ada masalah asalkan tidak menggangu belajar dan sekolah dia soalnya itu juga bisa menjadi hiburan agar tidak jenuh setelah belajar disekolah dan televisi juga bisa mengembangkan kreativitas anak dan mendapatkan informasi baru. Cara orang tua dalam mengkontrol atau memberikan arahan pada anaknya adalah: (1).Memberi pengertian kepada anak mana acara yang layak di tonton dan tidak layak di tonton bagi anak sesuai dengan seumurannya, (2). Bersikap tegas, (3). Bersikap dislipin pada anaknya. Waktunya belajar ya belajar, (4). Memberi contoh dengan melihat acara televisi yang inovatif dan dapat menambah pengetahuan dan informasi. Upaya atau langkah yang dilakukan orang tua dalam mengarahkan anaknya dalam menonton acara televisi di antaranya: (1) membiasakan melihat acara televisi yang sesuai untuk perkembangan moral, (2) melihat acara kartun acara-acara yang bersifat informatif dan edukatif dan berusaha menghindari acara-acara yang bersifat acara drama, (3) memberi peringatan bahwa acara itu tidak baik, (4) membiasakan anak untuk melihat acara-acara yang bisa memberi perkembangan moral. Program acara mengenai topik khusus yang bersifat informatif seperti acara memasak, berkebun, berpetualang dan acara kuis, acara khusus anak-anak, dan acara-acara rohani serta program acara yang membahas tentang ilmu pengetahuan dan pendidikan, (5) memberi kesepakatan dengan jadwal kepada mereka tentang mana acara yang boleh ditonton atau tidak, kapan boleh menonton, waktu sembahyang, waktu belajar, waktu tidur,bahkan waktu membantu orang tua di rumah dan berikan sanksi bila melanggar, (6) berusaha mendampingi anak-anak pada saat menyaksikan acara televisi dan memberikan wacana mengenai tayangan yang ditonton termasuk juga iklan-iklannya, (7) kegiatan anakdi luar rumah, bergaul dengan siapa, dikhawatirkan kalau menonton filmfilm yang tidak layak di tonton yang ada di rumah temannya yang tidak terpantau oleh orang tuanya, (8) memberikan pendidikan agama yang mas mulai sejak sekarang, (9) membuat jadwal kapan waktunya belajar, waktu tidur, bahkan waktu mandi dan bantubantu orang tua di rumah. Saran Orangtua diharapkan menyediakan waktu untuk memantau semua kegiatan anak-anaknya. Di dalam menonton televisi sebaiknya orang tua memberi batasan waktu danmendampingi serta memberi penjelasan tentang acara yang sedang berlangsung. Dengan adanya perhatian, pengertian, keterbukaan, dan dukungan positif dari orangtua maka komunikasi akan berjalan baik maka akan anakpun akan lebih disiplin danperkembanagan moralnya akan lebih baik. Anak sebaiknya lebih dapat mengatur waktu belajar dan menonton televisi dan bisa membedakan tayangan yang baik dan buruk. Guru disarankan agar menyampaikan pesan kepada siswa agar senantiasa 79

hati-hati dalam memilih tayangan televisi untuk ditonton dan memberikan penyuluhan kepada orangtua siswa agar mempunyai kepedulian terhadap semua kegiatan putra-putrinya selama beradadiluar jam sekolah. Sekolah disarankan agar bekerja sama dengan orang tua siswa dalam hal pengawasan anak-anak terhadap tayangan yang yang tidak mendidik dan memberikan perhatian dan bimbingan saat siswa belajar. Bagi orang tua disarankan untuk mengawasi anak-anaknya dalam menonton televisi, mengatur jadwal bagi anak dan menyediakan waktu untuk menemani siswa belajar dan menonton televisi. Daftar Rujukan Arikunto. 2002. Prosedur penelitian suatu pendekatan praktek. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Balson, M. 1999. Menjadi Orang Tua yang Sukses. Jakarta: PT. Gramedia Widiasarana Indonesia. Chen, M. 1996. Mendampingi Anak Menonton Televisi Panduan bagi Orang Tua. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Daroeso, B. 1989. Dasar dan Konsep Pendidikan Moral. Semarang: CV. Aneka Ilmu Docy Van Kendeng. 2010. Pendidikan dan Keluarga: Peranan Orang Tua (Keluarga) terhadap Pengaruh Media Televisi pada Anak. (Online). (http://historyupi. blogspot.com/2010/02/pendidikandan-keluarga.html) diakses tanggal 11 Februari 2011. Harjaningrum, A. T, dkk. 2007. Peranan Orang Tua dan Praktisi dalam membantu Tumbuh Kembang Anak Berbakat melalui Pemahaman Teori dan Tren Pendidikan. Jakarta: Prenada. HC, Cheppy. 1988. Pendudikan Moral dalam Beberapa Pendekatan. Jakarta Hurlock, E. P. 2006. Perkembangan Anak. Jakarta: Erlangga Iskandar. 2009. Metodologi Penelitian Kualitatif. Jakarta: Gaung Persada 80