Inge Ratna Dwi Alitalya, Puger Honggowiyono. Kata-kata kunci: Numbered Head Together (NHT), CTL, NHT berbasis CTL

dokumen-dokumen yang mirip
RESPON BELAJAR PENERAPAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING DIBANDINGKAN DENGAN THINK PAIR SHARE PADA SISWA. Atan Pramana

Puger Honggowiyono, Dedy Arif Budiawan

Wahyu Nugraha Putra, Sujono; Perbedaan Hasil Belajar Menggunakan

PENERAPAN MODEL CTL BERBASIS NHT DAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF STRATEGI EXPERT GROUP TERHADAP HASIL BELAJAR TIK

PERBEDAAN METAKOGNITIF SISWA MELALUI METODE THINK PAIR SQUARE DAN METODE PROBLEM SOLVING PADA MATA PELAJARAN TIK KELAS X

Sujono, Yezinta Dewimaharani. Kata-kata Kunci: open ended, kemampuan berpikir kritis, hasil belajar.

PENERAPAN STRATEGI THINK PAIR SQUARE DAN EXPLICIT INSTRUCTION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TIK SISWA KELAS X DI SMA NEGERI 1 TUMPANG

Dita Ningtias, Ridwan Joharmawan, Yahmin Universitas Negeri Malang

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif eksperimental. Eksperimen

BAB III METODE PENELITIAN. Kemampuan komunikasi siswa yang diukur adalah kemampuan berkomunikasi

Sriningsih Program Studi Pendidikan Akuntansi, Jurusan Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Surabaya,

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan IPA diharapkan menjadi wahana bagi peserta didik untuk

BAB III METODE PENELITIAN. experiment. Penelitian quasy experiment memiliki variabel kontrol, tetapi

BAB III DESAIN PENELITIAN

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA

EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN NUMBERE HEADS TOGETHER

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu (quasi experiment).

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Kimia, Jurusan PMIPA, FKIP, UNS, Surakarta

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan desain Nonequivalent Control Group Design. Desain ini sama

METODE. Kata kunci: inkuiri terbimbing, hasil belajar, larutan elektrolit dan larutan non elektrolit

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini mengenai penerapan model Problem Based Learning (PBL)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PERBEDAAN EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIVEMENT DIVISION (STAD) DAN NUMBER HEAD TOGETHER (NHT)

BAB III METODE PENELITIAN. yang pertama yaitu kelompok eksperimen dan yang kedua yaitu kelompok

Desy Hosenainy Universitas Negeri Malang Kata Kunci: REACT, Penomoran NHT, Interaksi Belajar, Prestasi Belajar

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODUL DENGAN PENDEKATAN CTL TERHADAP KEBERHASILAN PENGAJARAN REMEDIAL KELAS VIII

* Keperluan korespondensi, Telp: ,

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) OLEH : BINTI UMI HANIK NPM :

ISSN Indikhiro Awalani Pendidikan Ilmu Komputer FPMIPA UPI

STUDI PENERAPAN STRATEGI METAKOGNITIF PADA MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING (PBL) TERHADAP METAKOGNITIF DAN HASIL BELAJAR SISWA

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan tiga variabel, yaitu model pembelajaran

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN CTL DAN PROBLEM POSING TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII

PENGARUH MODEL KOOPERATIF TIPE NHT TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 18 MEDAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Efektivitas dari penerapan model pembelajaran berbasis masalah dalam

Auliya Puspitaningtyas, Parlan, Dedek Sukarianingsih Jurusan Pendidikan Kimia FMIPA Universitas Negeri Malang

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 2 Natar

Jurnal Pendidikan Fisika Tadulako (JPFT) Vol. 2 No. 1 ISSN

BAB III METODE PENELITIAN. Problem Based Learning (PBL) dan model Group Investigation (GI)

III. METODE PENELITIAN. data dengan maksud untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Metode yang akan

PENGARUH GABUNGAN METODE NUMBERED HEADS TOGETHER DAN TANYA JAWAB TERHADAP PEMAHAMAN SISWA MENGENAI FAKULTAS EKONOMI

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah quasi experiment dengan dua

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. diperlukan penjelasan tentang istilah-istilah, berikut di bawah ini:

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen kuasi. Quasi

DAFTAR ISI. Lembaran Pengesahan Riwayat Hidup. Kata Pengantar Daftar Isi Daftar Tabel Daftar Gambar Daftar Lampiran

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. digunakan penjelasan definisi operasional sebagai berikut:

Kata kunci: Pendekatan Kontekstual (Contextual Teaching and Learning), Hasil belajar matematika ranah afektif dan ranah kognitif.

BAB III METODE PENELITIAN

Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw

BAB III METODE PENELITIAN. dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data tersebut, serta penampilan dari

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBER HEAD TOGETHER TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SMP PADA MATERI GETARAN DAN GELOMBANG

PENCAPAIAN KETUNTASAN HASIL BELAJAR DENGAN MODEL SNOWBALLING PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Data Pretest, Posttest dan Indeks Gain Penguasaan Konsep

BAB III METODE PENELITIAN. variabel-variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen.

PENGARUH PERBEDAAN PENERAPAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING DAN MODEL THINK PAIR SHARE TERHADAP HASIL BELAJAR PERAWATAN PC

PENGARUH MODEL NUMBERED HEAD TOGETHER BERBANTUAN GEOGEBRA TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian quasi experimen (experimen

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1. Pembelajaran resiprokal (RT) dalam penelitian ini digunakan sebagai

PEMBELAJARAN MOMENTUM DENGAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING BERBANTUAN MEDIA KARTU SOAL DAN KARTU PINTAR

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pembelajaran Student Teams-Achievement Divisions (STAD) dengan evaluasi tipe

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Bentuk penelitian ini adalah penelitian eksperimen.

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah kuasi eksperimen. Penelitian ini untuk

Mahasiswa Prodi Kimia, Jurusan PMIPA, FKIP, Universitas Sebelas Maret, Surakarta 2

III. METODE PENELITIAN. oleh asumsi-asumsi dasar, pandangan-pandangan filosofis dan ideologis,

Nia Wati dan Suliyanah Jurusan Fisika, Universitas Negeri Surabaya

BAB III METODE PENELITIAN. penjelasan tentang istilah-istilah yang digunakan dalam penelitian. Penjelasan

Penerapan Perangkat Pembelajaran Materi Kalor melalui Pendekatan Saintifik dengan Model Pembelajaran Guided Discovery Kelas X SMA

III. METODE PENELITIAN. Menurut Margono (2010:1) metode penelitian adalah semua kegiatan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas X SMA Gajah Mada

Lutvi Dwi Aprilia dan Supardiyono Jurusan Fisika, Universitas Negeri Surabaya

BAB III METODE PENELITIAN. Sesuai dengan judul penelitian yaitu Perbedaan Metode Inquiry dan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan di SMP Negeri 31 Bandar Lampung. Populasi

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN PENEMUAN TERBIMBING DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL TERHADAP HASIL BELAJAR PLH MAHASISWA S-1 PGSD BOJONEGORO ABSTRAK

Gayus Simarmata FKIP Universitas HKBP Nomensen Pematangsiantar

DAFTAR ISI. vii. Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.edu

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen semu

Dampak Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Spontaneous Group Discussion dan Numbered Heads Together Terhadap Hasil Belajar Siswa

BAB III METODE PENELITIAN. penuh. Desain yang digunakan peneliti adalah Pretest-Posttest Control Group

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA semester genap SMA

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN NHT, SNOWBALL THROWING TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATERI SEGITIGA SISWA KELAS VII

Endang Sujiati. Universitas Negeri Surabaya, Eko Wahjudi

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS X SMA NEGERI 3 RAMBAH HILIR

III. METODE PENELITIAN. Mengkaji hipotesis komparatif berarti menguji parameter populasi yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1. Metode pembelajaran aktif (active learning) yang dimaksud dalam penelitian

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL REACT TERHADAP PENGUASAAN KONSEP FISIKA SISWA SMA KABUPATEN PAMEKASAN

Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta ABSTRAK

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Dari hasil pengumpulan data diperoleh X 1 = 36 untuk kelas eksperimen

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Kimia PMIPA, FKIP, UNS Surakarta, Indonesia

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 53 BATAM

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian eksperimen. Jenis penelitian ini

Transkripsi:

Ratna Dwi A, Honggowiyono; Perbedaan Hasil Belajar Siswa Antara Metode Numbered Head PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA ANTARA METODE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) BERBASIS CTL DENGAN METODE NHT PADA MATERI FUNGSI DAN PROSES KERJA PERALATAN TIK KELAS X Inge Ratna Dwi Alitalya, Puger Honggowiyono Abstrak: Hasil observasi di SMAN 1 Sutojayan menunjukkan bahwa fasilitas laboratorium komputer kurang memadai dan metode belajar yang digunakan masih berpusat pada guru yang menyebabkan siswa cenderung pasif dan hasil belajar pun rendah. Agar dapat meningkatkan hasil belajar siswa, maka perlu diterapkan metode belajar yang sesuai dengan kondisi di kelas yaitu dengan menerapkan metode NHT-CTL pada materi fungsi dan proses kerja peralatan TIK. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa antara penerapan metode NHT-CTL dengan metode NHT pada materi fungsi dan proses kerja peralatan TIK, serta pengaruh dari kedua metode belajar terhadap hasil belajar siswa. Rancangan penelitian ini adalah eksperimen semu dengan pretest-posttest. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas X SMAN 1 Sutojayan tahun ajaran 2011/2012. Sampel penelitian ini adalah kelas X.7 dan kelas X.4. Variabel bebas yaitu metode pembelajaran dan variabel terikat yaitu hasil belajar. Nilai rata-rata hasil belajar kelas yang menerapkan metode NHT-CTL lebih tinggi dari pada kelas yang menerapkan metode NHT, yaitu 84,799 > 81,086. Hasil belajar antara kelas eksperimen dan kelas kontrol menunjukkan perbedaan yang signifikan, yaitu dengan nilai Sig. 0,001 < 0,05. Terdapat pengaruh yang signifikan antara metode NHT-CTL terhadap hasil belajar dengan hubungan sebesar 85,5% dan sumbangan pengaruh sebesar 73,1%. Selain itu, terdapat pengaruh yang signifikan antara metode NHT terhadap hasil belajar dengan hubungan sebesar 42,5% dan sumbangan pengaruh 18,1%. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu terdapat perbedaan hasil belajar yang signifikan antara kelas yang menerapkan metode NHT-CTL dan kelas yang menerapkan metode NHT. Selain itu, terdapat pengaruh yang signifikan antara kedua metode belajar terhadap hasil belajar siswa kelas X SMAN 1 Sutojayan Blitar. Kata-kata kunci: Numbered Head Together (NHT), CTL, NHT berbasis CTL Berdasarkan hasil observasi di SMA Negeri 1 Sutojayan diketahui bahwa metode belajar yang digunakan kurang menarik dan berpusat pada guru. Meskipun pembelajaran di kelas juga diiringi dengan metode diskusi dan kelompok, namun pada pelaksanaannya masih sering menggunakan metode ceramah. Selain itu, fasilitas laboratorium komputer kurang memadai. Hal ini menyebabkan siswa cederung pasif dan hasil belajar menjadi rendah. Sebagian besar siswa masih belum mencapai SKM yang ditetapkan, yaitu 76. Salah satu alternatif solusi yang dapat digunakan untuk meningkatkan hasil belajar siswa yaitu menggunakan metode pembelajaran kooperatif Numbered Head Together (NHT) dan CTL. Menurut Komalasari (2010:62), NHT merupakan model pembelajaran dimana setiap siswa diberi nomor kemudian dibuat suatu kelompok yang selanjutnya secara acak guru memanggil nomor siswa. Langkah-langkah metode NHT adalah numbering (penomoran), questioning (pengajuan pertanyaan), head together (berpikir bersama), dan answering (pemberian jawaban) (Huda, 2011:138). Contextual Teaching and Learning (CTL) merupakan konsep yang membantu guru mengaitkan materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sehari-hari (Suprijono, 2009:79-80). Komponen pembelajaran CTL menurut Inge Ratna Dwi A adalah Alumni Jurusan Teknik Elektro Universitas Negeri Malang Puger Honggowiyono adalah Dosen Jurusan Teknik Elektro Universitas Negeri Malang 45

46 TEKNO, Vol : 19 Maret 2013, ISSN : 1693-8739 Komalasari (2010:11) yaitu konstruktivisme, inkuiri, bertanya, learning community, pemodelan, refleksi, dan authentic assessment. Hasil belajar adalah perubahan tingkah laku yang mencakup bidang kognitif, afektif dan psikomotorik (Sudjana, 2010:3). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa antara penerapan metode NHT berbasis CTL dengan metode NHT pada materi fungsi dan proses kerja peralatan TIK SMA Negeri 1 Sutojayan - Blitar. METODE Rancangan penelitian ini adalah metode eksperimen semu (Quasy Experiment Design) yang melibatkan dua kelas, yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Kelas eksperimen mendapat perlakuan menggunakan metode NHT berbasis CTL sedangkan kelas kontrol menggunakan metode NHT saja tanpa CTL. Variabel yang digunakan adalah variabel bebas berupa metode pembelajaran NHT berbasis CTL dan metode NHT serta variabel terikat berupa hasil belajar. Penelitian ini menggunakan pretest dan posttest pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMA Negeri 1 Sutojayan tahun ajaran 2011/2012. Penentuan sampel menggunakan purposive sampling (Purwanto, 2011:75) sehingga didapatkan kelas X.7 sebagai kelas eksperimen dan kelas X.4 sebagai kelas kontrol. Instrumen perlakuan yang digunakan adalah silabus, RPP dan handout (bahan ajar). Sedangkan instrumen pengukuran yang digunakan adalah tes, lembar observasi (rubrik) dan angket. Instrumen yang digunakan harus divalidasi agar dapat mengukur apa yang hendak diukur (Arikunto, 2009:65). Pengumpulan data uji coba instrumen tes dilakukan pada siswa yang telah menerima materi fungsi dan proses kerja peralatan TIK, yaitu kelas XI.IPA.1. Data uji coba instrumen ini diolah dan dianalisis untuk mengetahui validitas butir soal, reliabilitas, taraf kesukaran dan daya beda. Pengumpulan data kemampuan awal siswa diperoleh dari nilai pretest kemudian dianalisis menggunakan uji kesamaan dua rata-rata. Data hasil belajar diperoleh dari hasil posttest, afektif dan psikomotorik, kemudian dianalisis menggunakan uji beda. Sedangkan data respon siswa dari keterlaksanaan metode diperoleh dari hasil angket, kemudian dianalisis dengan uji regresi linear sederhana. Sehingga penelitian ini akan diketahui perbedaan hasil belajar siswa dan pengaruh metode yang diterapkan terhadap hasil belajar siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol. HASIL Analisis Data Kemampuan Awal Siswa Data kemampuan awal siswa merupakan data kemampuan siswa sebelum diberi perlakuan yang diperoleh dari hasil nilai pretest. Skor rata-rata yang diperoleh kelas kontrol lebih tinggi dari kelas eksperimen. Deskripsi data kemampuan awal siswa dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1. Deskripsi Kemampuan Awal Siswa Kelas Rata-rata Standar Deviasi 40,47 9,19 43,52 7,15 Analisis uji normalitas data kemampuan awal siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol diperoleh nilai Sig. 0,912 dan 0,805 yang nilainya lebih besar dari 0,05 sehingga data normal. Uji homogenitas kemampuan awal siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol diperoleh F hitung < F tabel (1,965 < 4,00) dan nilai Sig. > 0,05 (0,166 > 0,05) sehingga data homogen. Analisis uji kesamaan dua rata-rata data kemampuan awal siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol diperoleh nilai Sig.

Ratna Dwi A, Honggowiyono; Perbedaan Hasil Belajar Siswa Antara Metode Numbered Head 47 > 0,05 (0,144) dan nilai t tabel < t hitung dengan df = 62 (1,48 < 1,999) sehingga dapat disimpulkan bahwa kelas eksperimen dan kelas kontrol mempunyai kemampuan awal yang sama. Analisis Hasil Belajar Siswa Data hasil belajar siswa merupakan data siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol setelah diberi perlakuan. Data tersebut diperoleh dari penjumlahan bobot nilai posttest (kognitif) 45%, afektif 30% dan psikomotorik 25%. Skor rata-rata kelas eksperimen lebih tinggi dari rata-rata kelas kontrol. Rata-rata hasil belajar ranah kognitif, afektif dan psikomotorik kelas eksperimen dan kelas kontrol dapat dilihat pada Tabel 2. Sedangkan deskripsi hasil belajar siswa dapat dilihat pada Tabel 3. Tabel 2. Rata-rata Hasil Belajar Ranah Kognitif, Afektif dan Psikomotorik Kelas dan Kelas Kognitif Afektif Psikomotor 80,156 92,188 90,191 75,859 89,151 80,817 Tabel 3. Deskripsi Hasil belajar Siswa Kelas Rata-rata Standar Deviasi 84,799 4,462 81,086 4,134 Analisis uji normalitas data hasil belajar menunjukkan data normal dengan memperoleh nilai Sig. > 0,05 yaitu 0,196 dan 0,735. Uji homogenitas data hasil belajar juga menunjukkan bahwa data homogen, yaitu dengan memperoleh nilai F hitung < F tabel (0,001 < 4,00). Hasil belajar siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol memperoleh nilai Sig. < 0,05 yaitu 0,001 dan nilai t hitung > t tabel, yaitu 3,453 > 1,999. Dari analisis di atas dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan yang signifikan antara hasil belajar siswa yang menggunakan metode NHT berbasis CTL dan metode NHT pada materi fungsi dan proses kerja peralatan TIK kelas X SMA Negeri 1 Sutojayan Blitar. Data Angket Respon Siswa Data respon siswa diperoleh dari hasil pengisian angket yang berisi 37 pertanyaan tentang metode yang diterapkan pada kelas eksperimen dan 28 pertanyaan tentang metode yang diterapkan pada kelas kontrol. Grafik perbandingan persentase respon siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol ditunjukkan pada Gambar 1. Perbandingan Respon Siswa 15.60% 15.60% 0% 71.90% 65.50% 12.50% Gambar 1. Grafik Perbandingan Respon Siswa Keterangan: SB = Sangat Baik B = Baik C = Cukup K = Kurang SK = Sangat Kurang 34.40% 0% 0% 0% 0% SB B C K SK Perbandingan Respon Siswa 0% 71.90% 65.50% 12.50% 34.40% 0% 0% 0% 0% SB B C K SK Gambar 1 menunjukkan bahwa persentase respon siswa kelas eksperimen lebih tinggi dari pada kelas kontrol. Hal ini berarti bahwa siswa lebih memberi respon baik pada metode NHT berbasis CTL dari pada metode NHT.

48 TEKNO, Vol : 19 Maret 2013, ISSN : 1693-8739 Analisis Regresi Linear Metode Belajar dan Hasil Belajar Kelas Uji normalitas data respon siswa terhadap metode NHT berbasis CTL dari angket dan hasil belajar siswa kelas eksperimen memperoleh nilai Sig. > 0,05 yaitu 0,589 dan 0,196 sehingga data normal. Uji homogenitas data respon siswa kelas eksperimen memperoleh nilai Sig. > 0,05 yaitu 0,896 dan nilai F hitung < F tabel (0,017 < 4,00) sehingga data respon siswa homogen. Analisis regresi linear dengan menggunakan bantuan SPSS 17 dari hasil perhitungan dketahui hubungan antara metode NHT berbasis CTL dengan hasil belajar siswa kelas eksperimen sebesar 0,855 atau 85,5%. Hasil R Square menunjukkan sumbangan pengaruh metode NHT berbasis CTL sebesar 73,1% terhadap hasil belajar kelas eksperimen. Terdapat perbedaan yang signifikan antara metode NHT berbasis CTL terhadap hasil belajar kelas eksperimen. Hal ini terbukti dari perhitungan Anova karena diperoleh nilai Sig. < 0,05 (0,000). Hasil analisis menunjukkan harga konstanta (pemotongan garis Y terhadap garis regresi) sebesar 17,22 dan harga koefisien X (metode belajar) sebesar 0,797. Kedua koefisen tersebut signifikan karena nilai Sig. = 0,029 dan 0,000 yang keduanya kurang dari 0,05. Jadi, persamaan garis regresinya adalah Y = 17,22 + 0,797 X, dimana Y adalah hasil belajar dan X metode belajar. Persamaan tersebut dapat diartikan bahwa setiap kenaikan satu satuan skor metode belajar (X) cenderung diikuti kenaikan skor hasil belajar (Y) sebesar 0,797 satuan. Analisis Regresi Linear Metode Belajar dan Hasil Belajar Kelas Uji normalitas data respon siswa terhadap metode NHT dari angket dan hasil belajar siswa kelas kontrol memperoleh nilai Sig. > 0,05 yaitu 0,985 dan 0,735 sehingga data normal. Uji homogenitas data respon siswa kelas kontrol memperoleh nilai Sig. > 0,05 yaitu 0,142 dan nilai F hitung < F tabel (2,216 < 4,00) sehingga data respon siswa homogen. Analisis regresi linear dengan menggunakan bantuan SPSS 17 dari hasil perhitungan dketahui hubungan antara metode NHT dengan hasil belajar siswa kelas kontrol sebesar 0,425 atau 42,5%. Hasil R Square menunjukkan sumbangan pengaruh metode NHT sebesar 18,1% terhadap hasil belajar kelas kontrol. Terdapat perbedaan yang signifikan antara metode NHT terhadap hasil belajar kelas kontrol. Hal ini terbukti dari perhitungan Anova karena diperoleh nilai Sig. < 0,05 (0,015). Hasil analisis menunjukkan harga konstanta (pemotongan garis Y terhadap garis regresi) sebesar 39,137 dan harga koefisien X (metode belajar) sebesar 0,517. Kedua koefisen tersebut signifikan karena nilai Sig. = 0,023 dan 0,015 yang keduanya kurang dari 0,05. Jadi, persamaan garis regresinya adalah Y = 39,137 + 0,517 X, dimana Y adalah hasil belajar dan X metode belajar. Persamaan tersebut dapat diartikan bahwa setiap kenaikan satu satuan skor metode belajar (X) cenderung diikuti kenaikan skor hasil belajar (Y) sebesar 0,517 satuan. PEMBAHASAN Hasil Belajar Kelas dan Kelas Pada Tabel 2 dapat diketahui nilai ratarata posttest, afektif dan psikomotorik kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol. Setelah dilakukan perhitungan hasil belajar, diperoleh nilai ratarata hasil belajar kelas eksperimen lebih tinggi dari kelas kontrol. Rata-rata kelas eksperimen sebesar 84,799 dan rata-rata kelas kontrol sebesar 81,086. Metode NHT berbasis CTL dan metode NHT terbukti dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Namun peningkatan

Ratna Dwi A, Honggowiyono; Perbedaan Hasil Belajar Siswa Antara Metode Numbered Head 49 hasil belajar kelas eksperimen lebih tinggi dari pada kelas kontrol. Grafik peningkatan hasil belajar dari kelas eksperimen dan kelas kontrol dapat dilihat pada Gambar 2. Peningkatan Hasil Belajar Siswa 40.47 43.52 Kemampuan Awal 84.799 81.086 Hasil Belajar Peningkatan Hasil Belajar Siswa 40.47 43.52 Kemampuan Awal 84.799 81.086 Hasil Belajar Gambar 2. Grafik Peningkatan Hasil Belajar Siswa Perbedaan Hasil Belajar Kelas dan Kelas Penelitian ini mengajukan hipotesis penelitian, yaitu terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil belajar siswa yang menggunakan metode NHT berbasis CTL dengan metode NHT. Perbedaan ini disebabkan adanya perbedaan perlakuan dari kedua kelas selama penelitian dilaksanakan. Perbedaan hasil belajar siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol juga dapat dilihat pada Gambar 2. Berdasarkan perhitungan dengan uji-t data hasil belajar menghasilkan nilai Sig. < 0,05 yaitu 0,001 dan nilai t hitung sebesar 3,453 yang lebih besar dari t tabel = 1,999 dengan df = 62. Sehinggga dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil belajar siswa yang menggunakan metode NHT berbasis CTL dengan metode NHT pada materi fungsi dan proses kerja peralatan TIK kelas X SMA Negeri 1 Sutojayan Blitar. Dari uraian perbedaan hasil belajar di atas, terlihat bahwa pembelajaran menggunakan metode NHT berbasis CTL lebih efektif meningkatkan hasil belajar siswa. Perbedaan ini disebabkan karena siswa pada kelas eksperimen lebih termotivasi dan aktif selama pembelajaran. Pada kelas eksperimen, guru mengkonstruk konsep materi dengan permasalahan sehari-hari, sehingga menuntut siswa agar aktif dalam menggali informasi sesuai dengan pengetahuan dan pemahaman yang mereka miliki. Siswa diberi tugas kelompok untuk diselesaikan bersama. Setiap siswa akan berdiskusi saling bertukar pikiran untuk menyelesaikan tugas kelompok tersebut. Metode NHT berbasis CTL ini lebih berpusat pada siswa, bukan berpusat pada guru. Sehingga rasa toleransi, kerja sama dan saling memiliki antar anggota kelompok dapat tercipta dengan baik. Setelah seluruh kelompok menyelesaikan tugas kelompoknya, guru akan memanggil salah satu nomor untuk mempresentasikan hasil diskusi mereka. Setiap siswa harus mengetahui dan memahami hasil dari tugas kelompok mereka, serta siap untuk mewakili kelompoknya. Hal ini dapat meningkatkan rasa percaya diri siswa. Selain itu, terdapat pemodelan dalam metode NHT berbasis CTL sehingga pemahaman siswa akan lebih mendalam terhadap materi yang disampaikan. Sedangkan pada kelas kontrol hanya diberi perlakuan dengan metode NHT saja tanpa CTL. Pada dasarnya perlakuan kelas kontrol dan kelas eksperimen hampir sama. Perbedaan ini menyebabkan hasil belajar siswa kelas kontrol lebih rendah dari kelas eksperimen. Pengaruh Metode NHT Berbasis CTL terhadap Hasil Belajar Siswa

50 TEKNO, Vol : 19 Maret 2013, ISSN : 1693-8739 Berdasarkan Tabel 1 dan Tabel 2 diketahui perbandingan hasil belajar ranah kognitif, nilai pretest dan posttest kelas eksperimen yaitu nilai rata-rata kemampuan awal siswa sebesar 40,47 dan ratarata posttest sebesar 80,156 yang berarti terjadi kenaikan rata-rata sebesar 39,686. Perbedaan dan kenaikan tersebut disebabkan karena siswa telah mempelajari materi fungsi dan proses kerja peralatan TIK dan adanya pengaruh penggunaan metode NHT berbasis CTL terhadap hasil belajar siswa. Berdasarkan hasil korelasi diketahui adanya hubungan antara metode belajar dan hasil belajar sebesar 0,855. Hal ini menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara metode NHT berbasis CTL dan hasil belajar siswa kelas eksperimen sebesar 85,5%. Hasil R Square sebesar 0,731 menunjukkan besar sumbangan pengaruh metode NHT berbasis CTL terhadap hasil belajar kelas eksperimen sebesar 73,1%. Sedangkan hubungan keterlaksanaan metode dan hasil belajar diketahui dengan uji regresi linear. Nilai Sig. dari uji ini adalah 0,029 dan 0,000 yang nilainya kurang dari 0,05. Hal ini menunjukkan koefisien metode belajar yang signifikan. Dari hasil perhitungan koefisien dapat diprediksikan persamaan regresi yaitu Y = 17,22 + 0,797 X, dimana Y adalah hasil belajar dan X adalah metode belajar. Persamaan tersebut dapat diartikan bahwa setiap kenaikan satu satuan skor metode belajar (X) cenderung diikuti kenaikan skor hasil belajar (Y) sebesar 0,797. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara metode NHT berbasis CTL terhadap hasil belajar siswa pada materi fungsi dan proses kerja peralatan TIK kelas X SMAN 1 Sutojayan Blitar. Pengaruh Metode NHT terhadap Hasil Belajar Siswa Berdasarkan Tabel 1 dan Tabel 2 diketahui perbandingan hasil belajar ranah kognitif, nilai pretest dan posttest kelas kontrol yaitu nilai rata-rata kemampuan awal siswa sebesar 43,52 dan rata-rata posttest sebesar 75,859 yang berarti terjadi kenaikan rata-rata sebesar 32,339. Namun, kenaikan rata-rata kelas kontrol lebih kecil dari pada kelas eksperimen. Perbedaan dan kenaikan tersebut disebabkan karena siswa telah mempelajari materi fungsi dan proses kerja peralatan TIK dan adanya pengaruh penggunaan metode NHT terhadap hasil belajar siswa. Dari hasil korelasi diketahui adanya hubungan antara metode belajar dan hasil belajar sebesar 0,425. Hal ini menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara metode NHT dan hasil belajar siswa kelas kontrol sebesar 42,5%. Namun hasil korelasi kelas kontrol lebih kecil dari kelas eksperimen. Hasil R Square sebesar 0,181 menunjukkan besar sumbangan pengaruh metode NHT terhadap hasil belajar kelas kontrol sebesar 73,1%. Sedangkan hubungan keterlaksanaan metode dan hasil belajar diketahui dengan uji regresi linear. Nilai Sig. dari uji ini adalah 0,023 dan 0,015 yang nilainya kurang dari 0,05. Hal ini menunjukkan koefisien metode belajar yang signifikan. Dari hasil perhitungan koefisien dapat diprediksikan persamaan regresi yaitu Y = 39,137 + 0,517 X, dimana Y adalah hasil belajar dan X adalah metode belajar. Persamaan tersebut dapat diartikan bahwa setiap kenaikan satu satuan skor metode belajar (X) cenderung diikuti kenaikan skor hasil belajar (Y) sebesar 0,517. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara metode NHT terhadap hasil belajar siswa pada materi fungsi dan proses kerja peralatan TIK kelas X SMAN 1 Sutojayan Blitar. KESIMPULAN

Ratna Dwi A, Honggowiyono; Perbedaan Hasil Belajar Siswa Antara Metode Numbered Head 51 Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data yang dilakukan, maka dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut: 1. Rata-rata hasil belajar siswa dengan metode NHT berbasis CTL pada meteri fungsi dan proses kerja peralatan TIK adalah 84,799, rata-rata nilai tersebut sudah melebihi dari SKM yang ditentukan oleh sekolah, yaitu 76. Nilai standar deviasi kelas yang menggunakan metode NHT berbasis CTL adalah 4,462. 2. Rata-rata hasil belajar siswa dengan metode NHT pada meteri fungsi dan proses kerja peralatan TIK adalah 81,086, rata-rata nilai tersebut juga sudah melebihi dari SKM yang telah ditentukan. Nilai standar deviasi kelas yang menggunakan metode NHT adalah 4,134. 3. Ada perbedaan yang signifikan antara hasil belajar siswa yang menggunakan metode NHT berbasis CTL dengan siswa yang menggunakan metode NHT pada materi fungsi dan proses kerja peralatan TIK kelas X SMAN 1 Sutojayan Blitar. Hal ini berdasarkan hasil uji hipotesis yang menghasilkan nilai Sig. sebesar 0,001 yang nilainya kurang dari 0,005 dan t hitung (3,453) lebih dari t tabel (1,999). Perbedaan tersebut disebabkan adanya perbedaan penerapan metode belajar antara kedua kelas. 4. Ada pengaruh yang signifikan antara metode NHT berbasis CTL terhadap hasil belajar siswa pada materi fungsi dan proses kerja peralatan TIK kelas X SMAN 1 Sutojayan Blitar. Hal ini berdasarkan hasil uji korelasi dan regresi linear sederhana, dimana hasil korelasi menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara metode NHT berbasis CTL dan hasil belajar kelas eksperimen sebesar 85,5%. Berdasarkan hasil R Square diketahui sumbangan pengaruh metode NHT berbasis CTL sebesar 73,1% terhadap hasil belajar kelas eksperimen. Sedangkan hubungan keterlaksanaan metode dan hasil belajar diketahui dengan uji regresi linear yang menghasilkan nilai Sig. 0,029 dan 0,000 yang nilainya kurang dari 0,05. 5. Ada pengaruh yang signifikan antara metode NHT terhadap hasil belajar siswa pada materi fungsi dan proses kerja peralatan TIK kelas X SMAN 1 Sutojayan Blitar. Hal ini berdasarkan hasil uji korelasi dan regresi linear sederhana, dimana hasil korela-si menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara metode NHT dan hasil belajar kelas kontrol sebesar 42,5 %. Berdasarkan hasil R Square diketahui sumbangan pengaruh metode NHT sebesar 18,1% terhadap hasil belajar kelas kontrol. Sedangkan hubungan keterlaksanaan metode dan hasil belajar diketahui dengan uji regresi linear yang menghasilkan nilai Sig. 0,023 dan 0,015 yang nilainya kurang dari 0,05. DAFTAR RUJUKAN Arikunto, Suharsimi. 2009. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Huda, Miftahul. 2011. Cooperative Learning. Metode, Teknik, Struktur dan Model Penerapan. Yogyakarta: Pustaka Belajar. Komalasari, Kokom. 2010. Pembelajaran Kontekstual Konsep dan Aplikasi. Bandung: Refika Aditama. Purwanto. 2011. Statistika untuk Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Belajar. Sudjana, Nana. 2010. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.