BAB I PENDAHULUAN. Islam adalah agama rahmat bagi semesta alam (rahmatan lil alamin).

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. menyusul runtuhnya kekaisaran Romawi. Kemunculan itu ditandai dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Agama Islam sebagai ajaran rahmatan lil alamin, pada dasarnya

BAB I PENDAHULUAN. sebagai tempat untuk berkomunikasinya antar anggota keluarga dan juga. sebagai tempat berkumpulnya sebuah keluarga.

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan masyarakat adalah kegiatan pinjam-meminjam. Pinjam-meminjam

BAB I PENDAHULUAN. pedesaan. Dalam istilah sehari-hari kata kredit sering diartikan memperoleh

BAB I PENDAHULUAN. yang dimiliki untuk disimpan dengan tujuan untuk mengelola uang tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. dalam rangka mengatasi krisis tersebut. Melihat kenyataan tersebut banyak para ahli

BAB I PENDAHULUAN. merupakan suatu agama yang mengajarkan prinsip at ta awun yakni saling

BAB I PENDAHULUAN. banyak pihak yang meyakini bahwa usaha kecil menengah (UKM) mampu untuk

BAB I PENDAHULUAN. tabungan dan pembiayaan, Bank Syariah, Baitul Mal wat Tamwil (BMT),

BAB I PENDAHULUAN. lebih lagi menyangkut lembaga perekonomian umat Islam. Hal ini karena agama

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Islam sebagai agama yang memuat ajaran yang bersifat universal dan

BAB I PENDAHULUAN menyebabkan banyak bank yang menjalankan prinsip syariah. Perbankan

BAB I PENDAHULUAN. Bank merupakan salah satu urat nadi perekonomian sebuah negara,

BAB I PENDAHULUAN. 2004, hlm Muhammad Ridwan, Manajemen Baitul Maal Watamwil (BMT), UII Pres Yogyakarta,

BAB I PENDAHULUAN. adalah hancurnya rasa kemanusiaan dan hilangnya semangat nilai-nilai etika religius

BAB I PENDAHULUAN. karena itu, bank-bank saat ini banyak menawarkan bentuk jasa yang

PENDAHULUAN. orang-orang yang melanggar perintahnya, maka amal perbuatan mereka akan

BAB I PENDAHULUAN. strategis dapat dikatakan sebagai urat nadi dari sistem perekonomian. Kegiatan pokok

BAB I PENDAHULUAN. Islam sebagai agama yang memuat ajaran yang bersifat universal dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Mura>bah}ah merupakan produk finansial yang berbasis ba i atau jual beli.

BAB I PENDAHULUAN. tetapi jika dilihat kondisi UMKM di Indonesia, dapat dikatakan bahwa UMKM kurang

BAB I PENDAHULUAN. yang dahulu. Namun prinsip-prinsip pertukaran barang dan pinjam-meminjam

BAB I PENDAHULUAN. muamalah Islam dalam suatu transaksi atau dalam suatu bisnis. 2

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kaitan dengan Muamalah, sebenarnya syariat Islam cukup terbuka dan

BAB I PENDAHULUAN. dalam menghadapi permasalahan kehidupan, baik yang bersifat material maupun

BAB I PENDAHULUAN. Kesempurnaan Islam diantaranya mengatur tentang syariat atau hukum,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sejalan dengan jumlah penduduk yang makin meningkat/padat,

BAB I PENDAHULUAN. Bank syariah pertama yang berdiri `di Indonesia adalah Bank Muamalat

BAB I PENDAHULUAN. hal Ahmad Hasan Ridwan, Manajemen Baitul Mal Wa Tamwil, Bandung: Pustaka Setia, 2013,

BAB I PENDAHULUAN. segala isinya adalah merupakan amanah Allah SWT yang diberikan kepada manusia

BAB I PENDAHULUAN. Istilah bank berasal dari kata Italia banco yang berarti kepentingan

BAB I PENDAHULUAN. Sistem bank mana yang dimaksud adalah perbankan yang terbebas dari praktik

BAB I PENDAHULUAN. Islam sebagai agama yang memuat ajaran yang bersifat komprehensif dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Pertumbuhan lembaga Islam di Indonesia termasuk cukup signifikan

BAB 1 PENDAHULUAN. bawah. Terutama menyangkut tempat tinggal yang merupakan papan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. di dalamnya juga mencakup berbagai aspek kehidupan, bahkan cakupannya

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah dengan dilahirkannya Undang-Undang Nomor 7 tahun 1992

BAB I PENDAHULUAN. Bank merupakan lembaga perantara keuangan (financial intermediaries)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pemasaran merupakan salah satu kegiatan yang utama yang harus

BAB I PENDAHULUAN. persatuan. Hal ini terlihat dari unsur-unsur yang dicapai dari inti agama Islam

BAB 1 PENDAHULUAN. perhatian yang cukup serius dari masyarakat. Hal ini dibuktikan dengan semakin

BAB I PENDAHULUAN. internasional maupun nasional tidak bisa dibendung lagi. Di Indonesia, hal

BAB I PENDAHULUAN. syariah di Indonesia. Masyarakat mulai mengenal dengan apa yang disebut

BAB I PENDAHULUAN. Lembaga keuangan seperti perbankan merupakan instrumen penting. syariah telah memasuki persaingan berskala global,

BAB I PENDAHULUAN. Islam adalah agama yang berdasarkan kepada firman Allah SWT yang. termaktub didalam Al-Qur an dan sunnah Rasulullah saw.

BAB I PENDAHULUAN. teguh pada tali Allah (hablum min Allah) dan tali perjanjian sesama manusia

BAB I PENDAHULUAN. berkembang secara menakjubkan. Fakta sejarah itu sesungguhnya menunjukkan

BAB 1 PENDAHULUAN. peningkatan adalah mekanisme pembagian keuntungannya. Pada bank syariah,

BAB IV ANALISIS FATWA DSN-MUI NOMOR 25/III/2002 TERHADAP PENETAPAN UJRAH DALAM AKAD RAHN DI BMT UGT SIDOGIRI CABANG WARU SIDOARJO

BAB I PENDAHULUAN. Kehadiran Bank Muammalat Indonesia (BMI) pada tahun 1992, telah

BAB I PENDAHULUAN. namanya bank. Baik negara maju maupun negara berkembang membutuhkan. melakukan berbagai macam aktivitas keuangan.

BAB I PENDAHULUAN. sebagai organisasi perantara antara masyarakat yang kelebihan dana dengan

BAB I PENDAHULUAN. peranan kredit dalan operasi bank sangat besar dan penting. Sebagian besar bank

BAB I PENDAHULUAN. keuangan syariah non bank yang banyak ditemui di masyarakat. BMT dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan menerapkan prionsip syariah semakin berkembang pesat. Pelopor

AKUNTANSI LEMBAGA KEUANGAN ISLAM

BAB I PENDAHULUAN. yang kita ketahui sistem perekonomian negara-negara di dunia. Tidak lepas dari

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan industri perbankan syariah di Indonesia saat ini sudah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. yang komprehensif dalam Islam. Termasuk pula di dalamnya yaitu memberikan

BAB I BAB V PENUTUP PENDAHULUAN. Bab ini merupakan bab penutup yang berisi. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian suatu negara. Salah satu lembaga moneter ini adalah Lembaga

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang. Lembaga keuangan perbankan syariah merupakan salah satu lembaga

BAB I PENDAHULUAN. Penerapan kartu..., Caroline, FH UI, 2010.

AKUNTANSI DAN KEUANGAN SYARIAH

BAB I PENDAHULUAN 2002), 8. Persada, 2009), Zainul Arifin, Dasar-dasar Manajemen Bank Syariah, (Jakarta: Alvabet,

BAB I PENDAHULUAN. 1 Subandi, Ekonomi Koperasi, (Bandung: Alfabeta, 2015), 14

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Kehadiran bank syariah ditengah-tengah perbankan konvensional

BAB I PENDAHULUAN. investasi yang membutuhkan modal yang besar tidak mungkin dipenuhi tanpa bantuan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia, banyak pula bermunculan lembaga-lembaga keuangan sejenis

BAB I PENDAHULUAN. bidang keuangan, salah satunya adalah bank. Dalam al-qur an, istilah

BAB I PENDAHULUAN. ekstrim dapat dikatakan bahwa pelayanan tidak dapat dipisahkan dengan kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. pengangguran, masalah kekurangan modal. globalisasi saat ini masyarakat mudah memperoleh modal untuk memulai

BAB I PENDAHULUAN. adalah agama fitrah (suci), yang sesuai dengan sifat dasar manusia ( human

PENGARUH PROFITABILITAS SISTEM BAGI HASIL TERHADAP MINAT NASABAH BERINVESTASI ( Survey Pada Bank Syari ah di Kabupaten Klaten)

BAB I PENDAHULUAN. seseorang individu dengan penciptanya (hablum minallah), namun mencakup

Bab Delapan Kesimpulan

BAB I PENDAHULUAN. perolehan kembaliannya berupa bunga yang relatif pasti dan tetap. 1 Investasi dalam

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan perbankan syariah pada era reformasi ditandai dengan

BAB I PENDAHULUAN. syariah membawa konsekuensi adanya penghapusan bunga secara mutlak. 1. Firman Allah swt. dalam surah Ali Imran ayat 130:

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Adapun salah satu ukuran keberhasilan suatu bank adalah

BAB I PENDAHULUAN. Tatanan serta operasionalisasi ekonomi yang berprinsip syariah di

BAB I PENDAHULUAN. informasi ekonomi untuk membuat pertimbangan dan mengambil. Standart Akuntansi Keuangan (PSAK) sudah diatur peraturan tentang

BAB I PENDAHULUAN. Islam, seperti perbankan, reksadana, dan takaful. 1. Banking System, atau sistem perbankan ganda, di Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. ini. Hal ini tidak terlepas dari keinginan umat Islam di Indonesia yang

BAB I PENDAHULUAN. masalah perekonomian. Allah SWT berfirman QS;17:9 Sesungguhnya Al Qur an ini

BAB I PENDAHULUAN. telah menjadikan manusia dengan berbagai naluri, di antaranya naluri hidup

BAB I PENDAHULUAN. dalam beberapa tahun terakhir ini. Praktek perbankan Islam sebagai alternatif

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sejalan dengan permasalahan dan kehidupan dunia yang semakin

BAB I PENDAHULUAN. tetapi perdagangan saham, valuta asing, dan surat berharga lainnya pun telah

BAB I PENDAHULUAN. menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali dana. tersebut ke masyarakat serta memberikan jasa bank lainnya (Kasmir,

BAB I PENDAHULUAN. Islam di antara agama-agama lain yang ada di dunia adalah satu-satunya

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan pesat. Pemerintah mengeluarkan UU No.7 Tahun disebut Bank Syariah, yang diawali dengan berdirinya Bank Muamalat

BAB I PENDAHULUAN. pesatnya kajian dan publikasi prinsip-prinsip dan praktik-praktik mengenai

BAB I PENDAHULUAN. dalam menunjang pertumbuhan ekonomi negara. Hukum perbankan adalah

BAB I PENDAHULUAN. Fluktuasi tingkat bunga akhir-akhir ini memberikan perhatian lebih kepada

BAB 1 PENDAHULUAN. Perbankan syari ah dalam peristilahan internasional dikenal sebagai Islamic

BAB I PENDAHULUAN. Bank memiliki peran sebagai lembaga perantara antara unit-unit yang memiliki

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Islam adalah agama rahmat bagi semesta alam (rahmatan lil alamin). Oleh karenanya sifat dari ajaran Islam adalah komperhensif dan universal. Semua aspek kehidupan manusia tidak luput dari aturan Islam. Termasuk di sini mengenai kegiatan manusia di bidang ekonomi. Kegiatan ekonomi yang dilakukan sudah seyogyanya mendasarkan pada kaidah-kaidah hukum, dalam hal ini hukum ekonomi Islam. 1 Islam mendorong masyarakat kearah usaha nyata dan produktif. Islam mendorong masyarakat untuk melakukan investasi dan melarang membungakan uang. Sesuai dengan definisi tersebut, menyimpan uang di bank Islam termasuk kategori kegiatan investasi karena perolehan kembalinya (return) dari waktu ke waktu tidak pasti dan tidak tetap. Besar kecilnya perolehan kembali itu tergantung kepada hasil usaha yang benar-benar terjadi dan dilakukan bank sebagai mudharib atas pengelola dana. Dengan demikian, bank Islam tidak dapat sekedar menyalurkan uang. Bank Islam harus tetap berupaya meningkatkan kembalian atau return of invesment sehingga lebih menarik dan lebih memberi kepercayaan bagi pemilik dana. 2 hlm. 7. 1 Khotibul Umam, Trend Pembentukan Bank Umum Syariah (Yogyakarta: BPFE, 2009), hlm. 41. 2 Wirdyaningsih, et. al, Bank dan Asuransi Islam di Indonesia (Jakarta: Kencana, 2005), 1

2 Selain itu Islam juga sebuah agama yang pada dasarnya memberikan peluang kepada siapapun untuk berusaha. Salah satunya mengembangkan usaha dibidang perekonomian, terlebih menyangkut persoalan perekonomian umat Islam. Hal ini karena Islam menginginkan penganutnya maju dan berkembang, tidak hidup di dalam kemiskinan, tidak punya jaminan hidup, dan saling tolong menolong satu dengan yang lainnya. Hal ini sesuai dengan firman Allah Swt dalam Q.S. Al-Maidah/5: 2....dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran... 3 Allah Swt menentukan bahwa manusia tidak mungkin dapat memenuhi kebutuhannya sendiri, melainkan melalui bantuan orang lain. Dalam hal ini dapat dilakukan dengan mengadakan kegiatan atau aktivitas ekonomi. Aktivitas ekonomi adalah aktivitas yang melibatkan berbagai aspek kehidupan manusia. Oleh karena itu sejak tahun 70-an umat Islam di berbagai negara berusaha menjalankan sistem keuangan yang sesuai dengan ajaran agama. Begitu juga di Indonesia bank bebas bunga (Bank Syariah) mulai didirikan pada tahun 1992 yaitu Bank Muamalat Indonesia (BMI). Bank mempunyai fungsi yang besar dalam mengatur masalah perekonomian. Dalam Islam fungsi bank dapat diataur oleh bait al-maal atau bank 3 Kementrian Agama, Al-Qur an 2 Muka Terjemahan Tematik (Bandung: Mikraj Khasanah Ilmu, 2011), hlm. 25.

3 yang sekarang disesuaikan dengan ajaran Islam. 4 Sejak digagaskannya sebuah bank syariah yang bersih dari sistem riba, maka tentu menghendaki pula tersedianya sumber daya manusia yang berkualitas tinggi, yang menguasai teoriteori ekonomi Islam yang bersifat praktis sehingga mampu diimplementasikan pada tatanan praktik paling bawah sekalipun. Problem ini pada sisi lain mengisyaratkan adanya lapangan kerja yang begitu luas bagi mereka yang mempunyai kualitas dan disiplin keilmuan yang marketable (dapat dijual). Usaha mencetak sumber daya manusia yang berkualitas demikian dapat dicapai dengan pengolahan skill sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Mahasiswa perbankan syariah dan ekonomi syariah selaku akademisi dan calon praktisi bank syariah, harus memahami dan mengerti tentang sistem-sistem teransaksi yang ada dalam bank syariah. Sebagai akademisi mahasiswa diharapkan dapat memberikan edukasi kepada masyarakat umum agar lebih memahami tentang bank syariah. Apabila sudah menjadi karyawan atau staf dari bank syariah harus skilfull, profesional (fat anah), dan melakukan tugas secara team work (kerja tim). 5 Sehingga kemajuan bank syariah di Indonesia yang semakin pesat bukanlah sebuah mimpi. Akuntansi perbankan syariah merupakan studi tentang akuntansi syariah pada industri perbankan yang telah berkembang tidak hanya pada perguruan tinggi berbasis Islam, melainkan juga pada perguruan tinggi umum yang 477. 4 Ibrahim labis, Ekonomi Islam: surat pengantar II (Jakarta: Kalam Media, 1995) hlm. 5 Muhammad syafi i Antonio, Bank Syariah dari Teori ke Praktik (Jakarta:Gema Insani Press. 2001), hlm. 26.

4 memandang ini sebagai bidang ilmu yang penting untuk mendukung karier lulusannya di bidang perbankan syariah. 6 Pengaruh Islam terhadap perkembangan akuntansi pada masa Nabi Muhammad Saw, masa kekhalifahan, dan masa sekarang. Dijelaskan bahwa perintah Allah Swt yang disampaikan melalui Nabi untuk mencatat transaksi yang bersifat tidak tunai dan kewajiban umat Islam membayar zakat berimplikasi terhadap munculnya kebutuhan umat Islam untuk mengembangkan dan menerapkan akuntansi. Beberapa bukti bahkan menunjukan bahwa buku akuntansi yang di karang oleh Luca Pacioli, yang dikenal sebagai bapak akuntansi modern, merujuk pada praktik akuntansi yang diterapkan dan dikembangkan oleh masyarakat Islam pada saat itu. 7 Sejalan dengan perkembangan akuntansi sebagai instrumen pertama bagi pemilik modal dalam memonitor perkembangan modal usahanya yang cenderung menggunakan akuntansi yang di kembangkan oleh masyarakat Eropa yang telah diwarnai oleh ideologi kapitalis dengan ciri pemisahan antara agama dengan kehidupan dunia atau bisnis. Namun, menjelang abad ke-20 dipandang kurang tepat bagi para pakar akuntansi yang mengkaji akuntansi dalam perspektif Islam. Secara umum dalam ajaran Islam, setiap orang boleh melakukan apa pun, kecuali yang dinyatakan dilarang. Akan tetapi, banyak di antara larangan tersebut merupakan sesuatu yang biasa di praktikkan dalam bisnis konvensional. Selain itu, Islam memiliki beberapa transaksi maupun kejadian ekonomi unik yang tidak biasa diterapkan dalam bisnis konvensional, antara lain transaksi 6 Rizal Yaya, Aji Erlangga Martawireja dan Ahim Abdurahim, Akuntansi Perbankan Syariah: Teori dan Praktik Kontemporer (Jakarta: Salemba Empat. 2012), hlm. Ix. 7 Ibid, hlm. 1.

5 pembayaran zakat, transaksi usaha yang menggunakan skema bagi hasil, skema sewa, dan lain sebagainya. 8 Berangkat dari kenyataan yang ada sekarang bahwa banyak masyarakat yang sudah menggunakan jasa perbankan dengan cara yang smart, masyarakat sebagai konsumen membandingkan antara biaya atau usaha yang dikeluarkan dengan manfaat atau keuntungan yang akan diperoleh. Sehingga bayak masyarakat yang membutuhkan penjelasan secara mendalam yang biasanya didapat dari karyawan perbankan yang berhubungan langsung dengan nasabah. Namun, mahasiswa sebagai calon praktisi bank syariah kurang teruji kompetensinya tentang bank syariah. Masih terdapat mahasiswa yang kurang memahami tentang peraturan, produk, skema, serta tata cara perhitungan yang terdapat di perbankan syariah. Setelah jam mata pelajaran berakhir ada saja yang mengeluh tidak memahami pelajaran yang sudah disampaikan. Dari hasil observasi awal didapatkan bahwasanya latar belakang pendidikan, jam masuk perkuliahan, metode pembelajaran dan lamanya jam pelajaran merupakan sedikit banyak hal yang mempengaruhi pemahaman mahasiswa terhadap pembelajaran yang dilaksanakan di bangku perkuliahan. 9 Penulis selaku mahasiswa perbankan syariah melihat keadaan sekitar yang sangat membutuhkan penjelasan yang lebih mendalam tentang perbankan syariah termasuk mengenai ilmu akuntansi syariah. Maka mahasiswa perbankan syariah dan ekonomi syariah selaku calon praktisi dan akademisi secara tidak langsung diharuskan untuk lebih menguasai masalah tersebut. Menjadi pertanyaan besar apakah mahasiswa perbankan syariah dan ekonomi syariah sanggup 8 Ibid, hlm. 5. 9 Maisarah, et al. Eds. Mahasiswa IAIN, wawancara pribadi, Kemiri, 5 Maret 2016.

6 menjelaskan masalah tersebut apabila berhadapan langsung dengan masyarakat umum. Maka penulis tertarik untuk dituangkan dalam sebuah karya tulis ilmiah dalam bentuk skripsi mengenai pemahaman mahasiswa, dengan mengangkat judul skripsi yang berjudul: Pemahaman Mahasiswa Perbankan Syariah dan Ekonomi Syariah IAIN Antasari terhadap Ilmu Akuntansi Syariah. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka dibuatlah rumusan masalah sebagi berikut: 1. Bagaimana pemahaman mahasiswa perbankan syariah dan ekonomi syariah Antasari Banjarmasin terhadap Ilmu akuntansi syariah? 2. Apa kendala yang dihadapi mahasiswa perbankan syariah dan ekonomi syariah IAIN Antasari Banjarmasin dalam usahanya memahami ilmu akuntansi syariah? C. Tujuan Penelitian Adapun yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui: 1. Untuk mengetahui pemahaman mahasiswa perbankan syariah dan ekonomi syariah IAIN Antasari Banjarmasin terhadap ilmu akuntansi syariah.

7 2. Untuk mengetahui kendala yang dihadapi mahasiswa perbankan syariah dan ekonomi syariah IAIN Antasari Banjarmasin dalam usahanya memahami ilmu akuntansi syariah. D. Signifinkasi Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna, baik secara teoritis maupun praktis : 1. Secara teoritis penilisan ini diharapkan berguna untuk : a. Sebagai suatu bahan informasi ilmiah untuk menambah wawasan pengetahuan penulis khususnya dan pembaca umumnya seputar akuntansi perbankan syariah. b. Sebagai sumbangan pemikiran dalam mengisi Khazanah ilmu pengetahuan, pengembangan dan penalaran pengetahuan bagi perpustakaan Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam khususnya dan IAIN Antasari Banjarmasin pada umumnya, dalam bentuk karya tulis ilmiah khusunya disiplin ilmu pengetahuan ke perbankan syariah. c. Sebagai bahan referensi bagi penulis berikutnya yang ingin mengadakan penelitian tentang masalah ini dengan sudut pandang yang berbeda. 2. Secara praktisi penulisan ini diharapkan bisa berguna sebagai bahan informasi bagi pihak fakultas dalam meningkatkan dan mempertahankan

8 kualitas pengajaran terhadap mahasiswa perbankan syariah dan ekonomi syariah. E. Definisi Operasional Untuk menghindari kesalah pahaman dan kekeliruan pengertian dalam memberikan interprestasi judul diatas, maka penulis membuat definisi operasional sebagai berikut: 1. Pemahaman adalah proses, pembuatan cara memahami atau memahamkan. 10 Adapun pemahaman yang penulis maksud adalah kemampuan seseorang dalam memahami, mengerti, dan mengetahui apa yang sedang dikomunikasikan atau dipelajari. 2. Mahasiswa adalah orang yang menuntut ilmu atau belajar di perguruan tinggi, baik itu di universitas, institut ataupun akademi. 11 Mahasiswa yang penulis maksud disini adalah mahasiswa fakultas syariah dan ekonomi syariah IAIN Antasari Banjarmasin angkatan 2012 dan 2013 yang masih aktif dan telah menyelesaikan pembelajaran tentang ilmu akuntansi syariah. 3. Ilmu akuntansi adalah proses kegiatan dengan menggunakan berbagai cara untuk menghasilkan pengetahuan tentang kegiatan identifikasi, klarifikasi dan pelaporan dalam mengambil keputusan ekonomi berdasaran prinsip syariah. Adapun yang penulis maksud dengan ilmu 10 Departemen Pedidikan dan kebudayaan, Kamus Besar Indonesia (Jakarta: Balai Pustaka, 1990) cet-3, hlm. 636. 11 Kenali Pengertian Mahasiswa Dan Menurut Para Ahli, http://www.pengertianku.net/2014/11/kenali-pengertian-mahasiswa-dan-menurut-para-ahli.html

9 akuntansi syariah disini ialah matakulian akuntansi perbankan syariah pada jurusan perbankan syariah dan matakuliah akuntansi lembaga keuangan syariah pada jurusan ekonomi syariah. Alasan mengapa penulis dapat mengambil dua matakuliah ini karena isi dari kurikulum pembelajaran kedua jurusan ini sama saja, hanya terdapat perbedaan pada nama matakuliah. F. Kajian Pustaka/Penelitian Terdahulu Berdasarkan penelaahan terhadap beberapa penelitian yang penulis lakukan berkaitan dengan yang akan diteliti, maka penulis menemukan penelitian yang membahas masalah yang terkait dengan pemahaman mahasiswa yang juga mengkaji tentang pemahaman mahasiswa namun ditemukan substansi yang berbeda dengan yang akan penulis teliti, penelitian yang dimaksud adalah sebagai berikut: 1. Penulisan yang dilakukan oleh Rezqa Agustina, dengan judul penelitiannya adalah Pemahaman Mahasiswa Perbakan Syariah dan Ekonomi Syariah IAIN Antasari Terhadap Akad Sewa-menyewa. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pemahaman mahasiswa Perbankan Syariah dan Ekonomi Syariah IAIN Antasari Banjarmasin terhadap akad ijarah dan mengetahui faktor yang mempengaruhi pemahaman mahasiswa jurusan Perbankan Syariah dan Ekonomi Syariah Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam IAIN Antasari Banjarmasin.

10 Perbedaan dan persamaan penelitian ini adalah sama-sama ingin mengetahui bagaimana tingkat pemahaman mahasiswa perbankan syariah dan ekonomi syariah Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam IAIN Antasari Banjarmasin. Perbedaannya adalah dari segi objek yakni mengenai akad ijarah (sewa-menyewa). Sedangkan penulis lebih menekankan pada ilmu akuntansi syariah. 2. penulisan yang dilakukan oleh Gazali Rahman dengan judul Tingkat Pemahaman Mahasiswa Perbankan Syariah IAIN Antasari Terhadap Produk Murabahah. Persamaan dan perbedaan penelitian ini adalah sama-sama ingin mengetahui tingkat pemahaman mahasiswa perbankan syariah IAIN Antasari Banjarmasin. Perbedaannya adalah isi dari skripsi ini lebih menekankan pada pemahaman mahasiswa Perbankan Syariah tentang Produk Murabahah bukan tentang ilmu akuntansi syariah. 3. skripsi yang berjudul Penerapan Akuntansi Syariah pada Pembiayaan Mudarabah dan Murabahah di Koperasi Jasa Keuangan Syariah BMT Tapin Tengah Sejahtera Unit 063 Kabupaten Tapin yang di tulis Nor halimah (0801159003) jurusan Ekonomi Islam. Persamaan dan perbedaan penilitian ini adalah sama-sama menggali tentang Akuntansi Syariah. Perbedaannya adalah isi dari skripsi ini lebih menekankan pada Penerapan Akuntansi pembiayaan Mudarabah pada koperasi Jasa Keuangan Syariah BMT Tapin Tengan Sejahtera Unit 063

11 Kabupaten Tapin, sedang penulis lebih menekankan pada pemahaman mahasiswa terhadap ilmu akuntansi syariah. G. Sistematika Penulisan Penulisan skripsi disusun dalam 5 (lima) bab yang diambil dari referensireferensi, baik dari buku, internet maupun data-data atau dokumen-dokumen serta hasil koesioner langsung dari mahasiswa Perbankan Syariah dan Ekonomi Syariah IAIN Antasari Banjarmasin. Bab I Pendahuluan, terdiri atas: latar belakang masalah yang kemudian di ambil menjadi rumusan masalah. Sebagai acuan dari keseluruhan penelitian ini akan ditegaskan dengan tujuan penelitian secara final agar lebih jelas dan lebih terarah serta manfaat dari penelitian itu sendiri baik secara teoritis maupun praktis. Sistematika penulisan yang merujuk pada panduan skripsi dan beberapa buku yang mengulas tentang metode riset lainnya. Bab II Landasan Teori, yang menjabarkan mengenai masalah-masalah yang berhubungan dengan obyek penelitian melalui teori-teori yang mendukung serta relevan dari buku atau literatur yang berkaitan dengan masalah yang diteliti dan juga sumber informasi dari referensi media lain. Baba III Metode Penelitian, yang lebih terfokus pada pembahasan teknis metode penelitian yaitu jenis dan pendekatan penelitian, lokasi penelitian, data dan sumber data, teknik pengumpulan data, dan analisis data. Bab IV Penyajian Data dan Analisis, yang berisi tentang hasil penelitian. Selanjutnya membahas mengenai analisis data dan hasil analisis serta

12 pembahasannya yang disesuaikan dengan metode penelitian pada bab tiga, sehingga akan memberikan perbandingan hasil penelitian dengan kriteria yang ada dan pembuktian dari hipotesis serta jawaban-jawaban dari pertanyaan-pertanyaan yang telah disebutkan dalam perumusan masalah. Bab V Penutup, dari penelitian yang memberikan simpulan terhadap permasalahan yang telah dibahas dalam uraian sebelumnya, selanjutnya akan dikemukakan beberapa saran yang dirasa perlu.