OFTIMALISASI PENGGUNAAN BAHAN BAKAR KENDARAAN BERMOTOR UNTUK MENGHASILKAN GAS BUANG YANG RAMAH LINGKUNGAN

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH NILAI OKTAN BAHAN BAKAR DAN PUTARAN MESIN PADA KENDARAAN BERMOTOR TERHADAP KARAKTERISTIK EMISI GAS BUANG

ANALISIS PENGGUNAAN X POWER

Pengujian Emisi Gas Buang Pada Sepeda Motor Dengan Rasio Kompresi Dan Bahan Bakar Yang Berbeda

SKRIPSI PENGARUH VARIASI RASIO KOMPRESI DAN PENINGKATAN NILAI OKTAN TERHADAP EMISI GAS BUANG PADA SEPEDA MOTOR EMPAT LANGKAH

SKRIPSI PENGARUH PENGGUNAAN BAHAN BAKAR PERTALITE TERHADAP AKSELERASI DAN EMISI GAS BUANG PADA SEPEDA MOTOR BERTRANSMISI OTOMATIS

BAB I PENDAHULUAN I-1

BAB I PENDAHULUAN. ke tahun pertumbuhan penduduk di Indonesia semakin meningkat. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. dan sektor transportasi berjalan sangat cepat. Perkembangan di bidang industri

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kualitas lingkungan yang baik merupakan hal penting dalam menunjang kehidupan manusia di dunia.

BAB I PENDAHULUAN. utama pencemaran udara di daerah perkotaan. Kendaraan bermotor merupakan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dalam bidang sarana transportasi.sektor transportasi merupakan salah satu sektor

KAJI EKSPERIMENTAL PENGARUH PENGGUNAAN MEDAN MAGNET TERHADAP KINERJA MOTOR BENSIN

I. PENDAHULUAN. Kota Bandar Lampung merupakan sebuah pusat kota, sekaligus ibu kota Provinsi

BAB I PENDAHULUAN. meningkatnya pembangunan fisik kota dan pusat-pusat industri, kualitas udara

BAB I. PENDAHULUAN. Yogyakarta merupakan kota dengan kepadatan penduduk tertinggi di

PENGUJIAN PENGARUH PENGGUNAAN OCTANE BOOSTER TERHADAP EMISI GAS BUANG MESIN BENSIN EMPAT LANGKAH

I. PENDAHULUAN. Motor bensin dan diesel merupakan sumber utama polusi udara di perkotaan. Gas

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang .

ANALISA PENGGUNAAN BAHAN BAKAR BENSIN JENIS PERTALITE DAN PERTAMAX PADA MESIN BERTORSI BESAR ( HONDA BEAT FI 110 CC )

EMISI GAS CARBON MONOOKSIDA (CO) DAN HIDROCARBON (HC) PADA REKAYASA JUMLAH BLADE TURBO VENTILATOR SEPEDA MOTOR SUPRA X 125 TAHUN 2006

KARAKTERISTIK GAS BUANG YANG DIHASILKAN DARI RASIO PENCAMPURAN ANTARA GASOLINE DAN BIOETANOL

PENGUJIAN PENGGUNAAN KATALISATOR BROQUET TERHADAP EMISI GAS BUANG MESIN SEPEDA MOTOR 4 LANGKAH

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan kota lebih banyak mencerminkan adanya perkembangan

BAB I PENDAHULUAN.

KONTRIBUSI SEKTOR TRANSPORTASI DARAT TERHADAP TINGKAT EMISI CO2 DI EKOREGION KALIMANTAN. Disusun Oleh :

BAB I PENDAHULUAN. Pemakaian bahan bakar minyak sebagai salah satu sumber energi. mengalami peningkatan yang signifikan sejalan dengan pertumbuhan

BAB I PENDAHULUAN. makhluk hidup lainnya (Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 41. Tahun 1999 tentang Pengendalian Pencemaran Udara).

Pengujian Kinerja Mesin Dan Konsumsi Bahan Bakar Pada Sepeda Motor Dengan Rasio Kompresi Dan Bahan Bakar Yang Berbeda

VARIASI PENGGUNAAN IONIZER DAN JENIS BAHAN BAKAR TERHADAP KANDUNGAN GAS BUANG KENDARAAN

BAB I PENDAHULUAN. berasal dari saluran pembuangan kendaraan bermotor, sehingga industri industri

Analisis Perbandingan Emisi Gas Buang Mesin Diesel Menggunakan Bahan Bakar Solar dan CNG Berbasis Pada Simulasi

BAB I PENDAHULUAN. berpacu untuk menginovasi produk produk kendaraan yang mereka

PEGARUH SISTEM PEMBAKARAN TERHADAP JENIS DAN KONSENTRASI GAS BUANG PADA SEPEDA MOTOR

BAB 1 : PENDAHULUAN. kendaraan bermotor. Kendaraan bermotor mengeluarkan zat-zat berbahaya yang

KAJI EKSPERIMENTAL EMISI GAS BUANG MOTOR BAKAR BENSIN DENGAN BAHAN BAKAR PREMIUM DAN CAMPURAN PREMIUM BIOETANOL

Prediksi Emisi Karbondioksida Dari Kegiatan Transportasi Di Kecamatan Tampan Febrian Maulana 1), Aryo Sasmita 2), Shinta Elystia 3)

STUDI PENGARUH JARAK TEMPUH DAN UMUR MESIN KENDARAAN BERMOTOR RODA EMPATTERHADAP KONSENTRASI EMISI KARBON MONOKSIDA (CO) DAN NITROGEN OKSIDA

PENGARUH PENGGUNAAN BAHAN BAKAR PERTALITE TERHADAP UNJUK KERJA DAYA, TORSI DAN KONSUMSI BAHAN BAKAR PADA SEPEDA MOTOR BERTRANSMISI OTOMATIS

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

PENGARUH PENGGUNAAN CAMPURAN TOP ONE OCTANE BOOSTER DENGAN PREMIUM TERHADAP EMISI GAS BUANG PADA MOTOR BENSIN 4 TAK

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Analisis Penggunaan Venturi..., Muhammad Iqbal Ilhamdani, FT UI, Universitas Indonesia

ANALISIS PERBANDINGAN KADAR GAS BUANG PADA MOTOR BENSIN SISTEM PENGAPIAN ELEKTRONIK (CDI) DAN PENGAPIAN KONVENSIONAL

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Masalah. Bagi masyarakat, transportasi merupakan urat nadi kehidupan sehari-hari

BAB IV DATA DAN ANALISA

ESTIMASI SEBARAN KERUANGAN EMISI GAS BUANG KENDARAAN BERMOTOR DI KOTA SEMARANG LAPORAN TUGAS AKHIR

APA ITU GLOBAL WARMING???

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

ANALISA EMISI GAS BUANG KENDARAAN BERMOTOR 4 TAK BERBAHAN BAKAR CAMPURAN PREMIUM DENGAN VARIASI PENAMBAHAN ZAT ADITIF

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. beracun dan berbahaya terhadap kesehatan manusia dan lingkungan. kendaraan bermotor dan konsumsi BBM (Bahan Bakar Minyak).

SFC = Dimana : 1 HP = 0,7457 KW mf = Jika : = 20 cc = s = 0,7471 (kg/liter) Masa jenis bahan bakar premium.

ANALISIS PENGARUH JARAK TEMPUH, PERIODE SERVIS DAN UMUR MESIN TERHADAP KONSENTRASI CO, HC,

Cyndia Putri Lupita *), Sudarno, Titik Istirokhatun PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGAN UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG ABSTRACT

BAB I PENDAHULUAN. udara terbesar mencapai 60-70%, dibanding dengan industri yang hanya

Setiawan M.B., et al., Pengaruh Molaritas Kalium Hidroksida Pada Brown Hasil Elektrolisis Terhadap.

Analisis emisi gas buang dan daya sepeda motor pada volume silinder diperkecil

ANALISIS PENCAMPURAN BAHAN BAKAR PREMIUM - PERTAMAX TERHADAP KINERJA MESIN KONVENSIONAL

MODIFIKASI MESIN MOTOR BENSIN 4 TAK TIPE 5K 1486 cc MENJADI BAHAN BAKAR LPG. Oleh : Hari Budianto

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 5, No. 2, (2016) ISSN: ( Print)

ANALISIS PENERAPAN KEBIJAKAN PENGENDALIAN PENCEMARAN UDARA DARI KENDARAAN BERMOTOR BERDASARKAN ESTIMASI BEBAN EMISI (Studi Kasus : DKI JAKARTA)

PENGARUH MEDAN ELEKTROMAGNET TERHADAP EMISI GAS BUANG PADA MOTOR BENSIN 4 TAK 1 SILINDER

PENAMBAHAN REAKTOR PLASMA DBD (DIELECTRIC-BARRIER DISCHARGE)

BAB I PENDAHULUAN. data tersebut dapat dilihat dari tabel dibawah ini : Tabel 1.1 Tabel Jumlah Kendaraan Bermotor. Tahun Sepeda Mobil

Pengaruh Penambahan Senyawa Acetone Pada Bahan Bakar Bensin Terhadap Emisi Gas Buang

PENGARUH PROGRAM CAR FREE DAY TERHADAP PENURUNAN BEBAN PENCEMAR CO DAN NO 2

CATALYTIC CONVERTER BERBAHAN TEMBAGA BERBENTUK SARANG LABA-LABA UNTUK MENGURANGI EMISI GAS BUANG PADA SUPRA X 125

PENENTUAN FAKTOR EMISI SPESIFIK (FES) UNTUK ESTIMASI TAPAK KARBON DAN PEMETAANNYA DARI SEKTOR INDUSTRI DAN TRANSPORTASI DI WILAYAH KABUPATEN SIDOARJO

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: ( Print) F-251

Kajian Tentang Kontribusi Jawa Timur Terhadap Emisi CO 2 Melalui Transportasi dan Penggunaan Energi

LEMBAR PERSETUJUAN ABSTRAK ABSTRACT KATA PENGANTAR

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. LEMBAR PENGESAHAN... ii. KATA PENGANTAR... iii. ABSTRAK... vi. ABSTRACT... vii. DAFTAR ISI... viii. DAFTAR TABEL...

Perpustakaan Universitas Indonesia >> UI - Tesis (Membership)

Kusumawati, PS.,Tang, UM.,Nurhidayah, T 2013:7 (1)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH PEMANASAN BAHAN BAKAR PADA RADIATOR TERHADAP KONSUMSI BAHAN BAKAR DAN KADAR EMISI GAS BUANG DAIHATSU HIJET Suriansyah Sabaruddin 1)

BAB 1 : PENDAHULUAN. Akan tetapi udara yang benar-benar bersih saat ini sudah sulit diperoleh, khususnya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Dengan semakin banyaknya pengguna kendaraan sebagai sarana transportasi,

BAB I PENDAHULUAN. dunia. Hal ini disebabkan karena manusia memerlukan daya dukung unsur unsur

TINGKAT POLUSI UDARA DARI EMISI GAS BUANG KENDARAAN BERMOTOR BERDASARKAN VOLUME LALU LINTAS (Studi Kasus : Simpang Empat Bersinyal Kota Lhokseumawe)

UNIVERSITAS DIPONEGORO PENGUJIAN PENGGUNAAN KATALISATOR BROQUET TERHADAP EMISI GAS BUANG MESIN SEPEDA MOTOR 4 LANGKAH TUGAS SARJANA

Alat Uji Emisi Gas Buang Kendaraan Bemotor Terintegrasi Komputer

CATALITYC CONVERTER JENIS KATALIS KAWAT KUNINGAN BERBENTUK SARANG LABA-LABA UNTUK MENGURANGI EMISI KENDARAAN BERMOTOR

STUDI PENYARING EMISI PADA KNALPOT SEPEDA MOTOR DENGAN BRIKET ARANG BATOK KELAPA ABSTRAK

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia

UJI EKSPERIMENTAL PERBANDINGAN UNJUK KERJA MOTOR BAKAR BERBAHAN BAKAR PREMIUM DENGAN CAMPURAN ZAT ADITIF-PREMIUM (C1:80, C3:80, C5:80)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ANALISIS EMISI GAS BUANG KENDARAAN BERMOTOR AKIBAT VOLUME LALU LINTAS DI RUAS JALAN (STUDI KASUS JALAN SLAMET RIYADI SURAKARTA)

BAB I PENDAHULUAN. permasalahan pun muncul seiring semakin padatnya jumlah penduduk. Salah. satunya permasalahan di bidang transportasi.

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi kesehatan manusia. Hal ini disebakan karena gas CO dapat mengikat

Pemanfaatan Elektrolisis Sebagai Alternatif Suplemen Bahan Bakar Motor Diesel Untuk Mengurangi Polusi Udara

PENENTUAN FAKTOR EMISI SPESIFIK UNTUK ESTIMASI TAPAK KARBON DAN PEMETAANNYA DARI SEKTOR TRANSPORTASI DI KOTA MALANG

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. gas nitrogen dan oksigen serta gas lain dalam jumlah yang sangat sedikit. Diantara

BAB I PENDAHULUAN. hidup manusia karena hampir semua aktivitas kehidupan manusia sangat tergantung

BAB 1 : PENDAHULUAN. beberapa tahun terakhir ini. Ekonomi kota yang tumbuh ditandai dengan laju urbanisasi yang

BAB I PENDAHULUAN. orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal dan mendapatkan

Transkripsi:

JURNAL LOGIC. VOL. 14. NO. 1. MARET 2014 40 OFTIMALISASI PENGGUNAAN BAHAN BAKAR KENDARAAN BERMOTOR UNTUK MENGHASILKAN GAS BUANG YANG RAMAH LINGKUNGAN I Putu Sastra Negara dan I Made Arsawan Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Bali Bukit Jimbaran, P.O.box 1064 Tuban Badung Bali Phone: +62-361-701981, Fax (0361)701128 Abstrak: Polusi udara disebabkan oleh meningkatnya jumlah kendaraan bermotor untuk transportasi, yang meningkatkan pula konsumsi bahan bakar. Sejalan dengan kondisi tersebut, gas buang yang dikeluarkan ke lingkungan meningkat dan salah satu dampak besar adalah pemanasan global yang terjadi karena pelepasan gas berbahaya dari proses pembakaran. Di Indonesia, lebih dari 70% dari udara mencemari disebabkan oleh emisi kendaraan. Kendaraan bermotor akan menghasilkan gas CO, CO 2, HC, NO x yang dapat berdampak negatif bagi kesehatan manusia dan lingkungan.penelitian ini akan mengkaji masalah penggunaan bahan bakar dengan berbagai angka oktan. Ada tiga jenis oktan premium yaitu premium (88), Pertamax (92) dan biopertamax (91). Dari hasil penelitian ini akan menemukan konsumsi bahan bakar yang efektif untuk menghasilkan gas buang yang ramah lingkungan. Perbedaan nilai oktan ini akan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap karakteristik emisi gas buang kendaraan ke lingkungan. Besarnya pengaruh variasi karakteristik gas buang mesin ketika menggunakan nilai bahan bakar oktan yang berbeda menunjukkan nilai persentase berbeda, CO (33,6%), CO 2 (27,6%), HC (29,1%) dan NO x (25,4%) sedangkan sisanya ditentukan oleh faktor lain. Kata kunci: Oftimalisasi, Angka oktan dan Karakteristik gas buang Optimalisastion Of Using Fuel In Motor Vehicle In Aim To Produce Friendly Exhaust Gas Abstract: Air pollution is caused by the increase number of motor vehicles for transportation, Thus it also increases the consumption of fuel. In line with the condition, exhausted to environment increases contributing to some impact on of which is global warming. In Indonesia, more than 70% of air pollution is caused by vehicles. They will exhaust CO, CO 2, HC, and NO x which give negative impact to human and environment health.the research will study the use of fuel with a various rate of octane. There are three of premium octan, namely premium (88), Pertamax (92) and Biopertamax (91). The research results will find effective fuel consumption to result in eco friendly. The difference of octane rate will give significant impact to emision characteristic when using different rate of octane showing differen percentage, CO (33.6%), CO 2 (27.6%), HC (29.1%) and NO x (25.4%) and the rest is determined by other factors. Key words: Oftimizing, Octane rate and character Perkembangan teknologi membawa kehidupan I. PENDAHULUAN masyarakat ke arah yang lebih baik, namun di A. Latar Belakang balik dampak positif, perkembangan teknologi yang tidak terkontrol membawa musibah bagi kehidupan manusia. Saat ini, hampir di seluruh dunia terjadi perubahan iklim yang ekstrim dan salah satu penyebabnya adalah tercemaranya udara lingkungan. Perubahan iklim yang ekstrim terjadi diakibatkan karena adanya efek rumah kaca. Efek rumah kaca tersebut menyebabkan pemanasan global. Pemanasan global semakin memburuk, karena pola hidup manusia yang tidak peduli di dalam memperhatikan dan menjaga kelestarian lingkungan. Polusi udara yang telah terjadi selama ini sebagian besar disebabkan oleh keberadaan kendaraan bermotor sebagai alat transportasi, yang pada akhirnya dibarengi pula oleh peningkatan kebutuhan akan bahan bakar sebagai sumber energi utama moda transportasi. Bahan bakar minyak yang dipergunakan pada kendaraan terdiri dari beberapa jenis, di pasaran perbedaannya

JURNAL LOGIC. VOL. 14. NO. 1. MARET 2014 41 ditunjukkan dengan nilai oktan dan akan dapat memberikan berbagai dampak ke lingkungan akibat prosses pembakarannya. Kondisi jalan sebagai lintasan moda transportasi merupakan faktor yang dapat juga memicu tumbuhnya tingkat pencemaran di sekitarnya. Diprediksi, kurang lebih 70% pencemaran udara diakibatkan oleh emisi kendaraan bermotor (Munawar, 1999). Kendaraan bermotor mengeluarkan gas-gas berbahaya yang dapat menimbulkan dampak negatif, baik terhadap kesehatan manusia maupun lingkungan. Pertumbuhan jumlah kendaraan bermotor yang begitu pesat dengan berbagai macam merk yang dipasarkan dalam operasinya akan meningkatkan jumlah konsumsi bahan bakar minyak dan pencemaran udara di Indonesia. Sampai dengan saat ini jumlah kendaraan bermotor di seluruh Indonesia telah mencapai hampir 23 juta, yang mana 60% adalah sepeda motor, sedangkan pertumbuhan populasi untuk mobil sekitar 3-4% dan sepeda motor lebih dari 4% per tahun (Departemen Perhubungan, 2010). Menurut data terakhir dari Gaikindo pertumbuhan pasar penjualan kendaraan baru untuk roda 4 naik hampir 25% pada tahun 2010. Sedangkan pertumbuhan pasar penjualan sepeda motor naik hampir 35% pada tahun 2010 (http://mandatory.menlh.go.id). Khususnya di kota Denpasar, jumlah kendaraan bermotor sampai akhir tahun 2010 adalah 1.336.174 unit yang terdiri dari mobil dan sepeda motor (BPS Denpasar, 2010). Dengan demikian dapat dibayangkan banyaknya gas emisi yang dihasilkan kendaraan bermotor sehingga menyebabkan pemanasan global kian cepat meningkat dan penurunan kualitas lingkungan hidup. Pembuktian tentang peranan transportasi darat dalam menyumbangkan penurunan kualitas lingkungan hidup dapat dilihat dalam sebuah penelitian yang dilakukan oleh IPCC (Intergovermmental Panel On Climate Change) pada tahun 1990, yang menyatakan bahwa, transportasi darat dapat menyebabkan di antaranya : peningkatan natural greenhouse effect dan tanpa adanya usaha-usaha untuk mengurangi emisi gas buang akan dapat meningkatkan suhu rata-rata di muka bumi sebesar 0,3 sampai 0,6 derajat Celcius pada abad ini. Mengingat besarnya dampak pemanasan global yang berasal dari tingginya emisi gas buang kendaraan bermotor, maka perlu dicarikan solusi yang lebih baik agar emisi gas buang dari kendaraan bermotor dapat direduksi semaksimal mungkin dari kandungan gas-gas yang membahayakan tersebut. Penyebab terjadinya pencemaran udara yang dihasilkan transportasi tidak sekedar dari emisi gas buang semata, tetapi situasi dan kondisi jalan akan sangat mempengaruhi pula tingkat dari kerapatan unsurunsur bahan polutan yang terdapat di kawasan sekitarnya. Laju kecepatan kendaraan dalam suatu kondisi lalu lintas jalan raya akan turut menjadi salah satu faktor penentu tinggi rendahnya kadar pencemaran udara yang terjadi. Dalam Penelitian ini akan dicoba dikaji masalah mengenai pemakaian beberapa jenis bahan bakar yang dapat diklasifikasikan berdasarkan nilai oktannya, pada kendaraan bermotor terhadap karakteristik emisi gas buang yang dapat dikatagorikan ramah lingkungan. B. Perumusan Permasalah Dari latar belakang di atas permasalahan yang akan dikaji tentang bagaimana pengaruh jenis bahan bakar yang berbeda-beda nilai oktannya pada proses pembakaran terhadap karakteristik emisi gas buang kendaraan? C. Tujuan Penelitian Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh jenis bahan bakar yang berbeda-beda nilai oktannya pada proses pembakaran terhadap karakteristik emisi gas buang kendaraan. D. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai karakteristik emisi gas buang ke lingkungan akibat pemakaian bahan bakar dengan nilai oktan yang berbeda-beda pada berbagai variasi putaran mesin. Dari lingkungan akademis dapat memberikan masukan dan solusi kepada pemakai kendaraan bermotor agar dalam operasionalnya digunakan bahan bakar dengan angka oktan yang sesuai dengan standar kendaraan dimaksud, untuk dapat mereduksi semaksimal mungkin emisi gas buang yang dikeluarkan oleh kendaraan ke lingkungan. II. METODELOGI A. Rancangan Penelitian Penelitian ini sepenuhnya dilakukan di Laboratorium Otomotif Politeknik Negeri Bali di Bukit Jimbaran Badung. Gas buang merupakan hasil proses pembakaran dari beberapa jenis bahan bakar dengan masing-masing nilai oktannya yang keluar melalui ujung knalpot ke lingkungan., dengan memvariasikan putaran mesin maka karakteristik emisi gas buang dapat ditentukan. Variasi putaran mesin ini diindikasikan mewakili kondisi kendaraan di suatu jalan raya yang menjadi tempat lintasan dari pengguna moda transportasi..

JURNAL LOGIC. VOL. 14. NO. 1. MARET 2014 42 B. Penentuan Sumber Data Sampel akan diambil pada tiga jenis bahan bakar yaitu : Premium, Pertamax, dan Bio Pertamax, dengan variasi bahan bakar tersebut akan diukur kadar gas buangnya pada putaran mesin edial yaitu 2500 rpm, dimana putaran ini dapat memberikan konsumsi bahan bakar yang oftimal. C. Variabel yang Diukur Variabel yang diukur dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 1 di bawah ini: Tabel 1 Variabel yang diukur dalam penelitian D. Analisis Data Data hasil penelitian selanjutnya akan disajikan dalam bentuk tabel, grafik, maupun bentuk tekstular, selanjutnya dianalisis dengan metode statistik sederhana yaitu kuantitatif diskritif. III. PEMBAHASAN Hasil percobaan dari beberapa nilai oktan bahan bakar premium, pertamax, dan bio pertamax terhadap karakteristik emisi gas buang kendaraan diperlihatkan pada Gambar 5.14. Gasgas dari hasil pembakaran yang berupa CO, CO2, HC, dan NOx dibandingkan satu sama lainnya dengan mengambil salah satu dari putaran mesin yaitu 2500 rpm, pemilihan putaran mesin ini dikarenakan pada putaran 2500 rpm merupakan titik balik dari hampir keseluruhan kondisi gas buang, artinya penurunan kadar volume gas buang sebelum putaran ini akan diikuti oleh kenaikan kadar volumenya setelah putran 2500 rpm. Pada kendaraan Suzuki Jimny Katana umumnya setelah putaran 2500 rpm akan terjadi suplai bahan bakar kembali yang bertujuan untuk meningkatkan daya mesin. Gambar 1 Perbandingan karakteristik gas buang kendaraan akibat penggunaan bahan bakar dengan nilai oktan yang berbeda-beda pada putaran mesin 2500 rpm. Besarnya nilai kadar gas buang pada putaran 2500 rpm untuk CO dari bahan bakar : premium dengan nilai oktan 88 adalah 0,415%, pertamax dengan nilai oktan 92 adalah 0,256%, dan bio pertamax dengan nilai oktan 91 adalah 0,273%. Gas CO2 berturut-turut yaitu premium dengan nilai oktan 88 adalah 13,855%, pertamax dengan nilai oktan 92 adalah 14,048%, dan bio pertamax dengan nilai oktan 91 adalah 14,072%, sedangkan gas HC untuk premium dengan nilai oktan 88 adalah 76,200 ppm, pertamax dengan nilai oktan 92 adalah 92,200 ppm, dan bio pertamax dengan nilai oktan 91 adalah 74,200 No Variabel Satuan Peralatan yang diukur 1 Carbon monoksida (CO) 2 Hidro Carbon (HC) 3 Carbon Dioksida (CO 2 ) 4 Natrium Oksida ppm Automotif (NOx) ppm, serta gas NOx untuk premium dengan nilai oktan 88 adalah 15,10%, pertamax dengan nilai oktan 92 adalah 14,53%, dan bio pertamax dengan nilai oktan 91 adalah 14,91%. Nilai oktan yang berbeda dari bahan bakar akan mempengaruhi karakteristik emisigas buang dari kendaraan. Pemakaian jenis bahan bakar seperti yang diperlihatkan pada gambar 1 akan berpengaruh pula terhadap jumlah konsentrasi gas CO di udara ambien. Menurut Laporan Badan Proteksi Lingkungan Amerika Tahun 1990 yang dikutip oleh Darmono (2001) menyebutkan bahwa, bahan bakar minyak jenis bensin mengeluarkan gas buang karbon monoksida lebih besar bila dibandingkan dengan bahan bakar minyak solar dan gas. Pernyataan tersebut didukung oleh Slamet (1994) yang menyatakan bahwa kendaraan bermotor dengan bahan bakar minyak jenis bensin menurut hasil pembakarannya mempunyai persentase konsentrasi gas karbon monoksida di udara ambien lebih tinggi bila dibandingkan dengan kendaraan bermotor yang menggunakan bahan bakar minyak jenis solar. Teori tersebut didahului oleh penyataan Siswanto (1991) yang menyatakan bahwa kendaraan bermotor dengan mesin jenis petrol yang menggunakan bahan bakar

JURNAL LOGIC. VOL. 14. NO. 1. MARET 2014 43 minyak jenis bensin dalam keadaan melaju (cruising) konsentrasi gas karbon monoksida udara ambien yang dihasilkan sebesar satu persen dan dalam keadaan tidak jalan (idling) konsentrasi gas karbon monoksida udara ambien yang dihasilkan mencapai tujuh persen. Pernyataan tersebut dipertegas lagi oleh Darmono (2001) yang menyatakan bahwa kendaraan bermotor yang menggunakan bahan bakar minyak jenis bensin mengeluarkan emisi gas buang khususnya berupa gas karbon monoksida kadarnya lebih tinggi bila dibandingkan dengan kendaraan bermotor yang menggunakan bahan bakar minyak jenis solar. IV. SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dari Optimalisasi penggunaan bahan bakar dan putaran mesin kendaraan bermotor untuk menghasilkan gas buang yang ramah lingkungan dapat disimpulkan bahwa perbedaan nilai oktan bahan bakar mempunyai beda pengaruh yang signifikan terhadap karakteristik emisi gas buang kendaraan ke lingkungan. B. Saran Sebaiknya digunakan bahan bakar dengan nilai oktan yang lebih tinggi seperti pada bahan bakar pertamax dan bio pertamax agar gas buang menjadi lebih rendah tingkat pencemarannya. DAFTAR PUSTAKA [1.] Achmad, R. 2004. Kimia Lingkungan. Jakarta : Penerbit Andi Offset Yogyakarta. [2.] Anonim. 2001. Portfolio Bahan Bakar Cair. Mata Kuliah Teknik Pembakaran Teknik Kimia Universitas Indonesia. [3.] Anonim. 2006. Bahan Bakar Minyak, Elpiji, dan Bahan Bakar Gas. Direktorat Hilir Bidang Pemasaran dan Niaga Departemen Pengembangan Pasar Bahan Bakar Minyak. Jakarta : Penerbit Pertamina. [4.] Arismunandar, W. 1988. Penggerak Mula Motor Bakar Torak. Bandung : Penerbit ITB Bandung. [5.] BPS Denpasar. 2010. Denpasar Dalam Angka. Denpasar : Penerbit Badan Pusat Statistik Kota Denpasar. [6.] Bulda M., 2009. Hubungan Kepadatan Kendaraan dengan Gas Karbon Monoksida Udara Ambien dan Karbosihemokglobin Juru Parkir di Jalan Gajah Mada Denpasar ( tesis). Denpasar: Universitas Udayana. [7.] Darmono. 2001. Lingkungan Hidup dan Pencemaran Hubungannya Dengan Toksikologi Senyawa Logam. Jakarta : Penerbit Universitas Indonesia. [8.] Dinas Perhubungan Kota Denpasar. 2010. Laporan Akhir Perhitungan Lalu lintas Rata-rata Tahunan 2010. Denpasar : Permata Konsultan. [9.] Djajadiningrat, A. 2005. Teknik Pengendalian Pencemaran Udara Ambien. Proseding Seminar Nasional Teknologi Lingkungan III, ITS Surabaya. [10.] Hacienda, T.S. 2003. Acid Rain. (cited 2008 Nop. 3). Availabel from : URL:http://www/maltaweather.info/pollo tion.html. [11.] Kementrian Lingkungan Hidup, 2004. Uji Emisi Kendaraan Bermotor. Deputi Bidang Pengendalian Dampak Sumber Non Institusi Kementrian Lingkungan Hidup. Diunduh September 2010. Dari: http : //mandatory.menlh.go.id. [12.] Kuswara. 2006. Inventori Emisi Polutan CO, Nox, HC dan SPM di Kabupaten Bandung. Jurnal Teknik Lingkungan. 3 (1) : 215-224. [13.] Munawar, A. 1999. Traffic Accident Database Management System in Indonesia, Proceedings the 3rd International Conference on Accident Inverstigation, Reconstruction. Jakarta. [14.] Mokono, H.J.,2003. Pencemaran Udara dan Pengaruhnya terhadap Gangguan Saluran Pernapasan. Edisi Kedua, Surabaya : Airlangga Press. [15.] Obert, E.F. 1983. Internal Combustion Engines and Air Pollution. New York : Harper and Row Publisher. [16.] Okezone. 2010. Dampak Buruk Emisi Kendaraan. Diperoleh dari URL : http ; //antos. okezone. com/index / Read Story /2008/01/25/ 87/78078/ dampak- buruk-e. Diunduh tanggal 15 Pebruari 2010. [17.] Pramesti, G. 2006. Panduan Lengkap SPSS 13.0 dalam Mengolah Data Statistik. Jakarta : PT Elex Media Komputindo.

JURNAL LOGIC. VOL. 14. NO. 1. MARET 2014 44 [18.] Robert Bosch, G. 1999. Emission Control for Gasoline Engines. 3 rd Edition. Stuttgart, Germany. [19.] Ruktiningsih, R., 2006. Model Hubungan Antara Kecepatan Lalu- Lintas dan Konsentrasi CO Ambient pada Jalan Raya. Jurnal Teknik Lingkungan. Edisi Khusus, Agustus 2006 : halaman 13. Dipublikasikan oleh Teknik Lingkungan Institut Teknologi Bandung.