14. Kegiatan APPE orang perorangan berakhir apabila a. APPE Perseorangan tidak lagi melakukan kegiatannya sebagai APPE dalam jangka waktu tiga bulan

dokumen-dokumen yang mirip
2016, No (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 362, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 5636); MEMUTUSKA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 24 /POJK.04/2016 TENTANG AGEN PERANTARA PEDAGANG EFEK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UU No. 8/1995 : Pasar Modal

- 1 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN,

2017, No Tahun 2011 Nomor 111, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5253); 2. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal

2 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1995 Nomor 64, Tambahan Lembaran Negar

2017, No tentang Kegiatan Perusahaan Efek di Berbagai Lokasi; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal (Lembaran Neg

Menetapkan: PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG PERANTARA PEDAGANG EFEK UNTUK EFEK BERSIFAT UTANG DAN SUKUK BAB I KETENTUAN UMUM

PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 39/POJK.04/2014 TENTANG AGEN PENJUAL EFEK REKSA DANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Direktorat Pengawasan Transaksi dan Kepatuhan

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN

2 menetapkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan tentang Penjaminan Penyelesaian Transaksi Bursa; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1995 Nomor 64, Tambahan

- 2 - SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 73 /POJK.04/2017 TENTANG KEGIATAN PERUSAHAAN EFEK DI BERBAGAI LOKASI

II. PIHAK YANG WAJIB MELALUI PROSES PENILAIAN KEMAMPUAN DAN KEPATUTAN

- 1 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

2 Agen Penjual Efek Reksa Dana melalui pengaturan terkait kegiatan dan perilaku Agen Penjual Efek Reksa Dana. Peningkatan capacity building Agen Penju

- 2 - SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 22 /POJK.04/2016 TENTANG SEGMENTASI PERIZINAN WAKIL PERANTARA PEDAGANG EFEK

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA RANCANGAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.04/2015 TENTANG AGEN PEMASARAN EFEK

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR.. POJK.04/2014

2017, No Indonesia Nomor 3608); 2. Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 20

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 33 /POJK.04/2017 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN REKSA DANA BERBENTUK PERSEROAN

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1995 TENTANG PASAR MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

- 2 - RANCANGAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.04/2016 TENTANG LEMBAGA PENDANAAN EFEK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 26/POJK.04/2014 TENTANG. Penjaminan Penyelesaian Transaksi Bursa DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PT FIRST MEDIA Tbk Piagam Direksi

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1995 TENTANG PASAR MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1995 TENTANG PASAR MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1995 TENTANG PASAR MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.04/2018 TENTANG PERIZINAN WAKIL PENJAMIN EMISI EFEK DAN WAKIL PERANTARA PEDAGANG EFEK

2 Memperhatikan perkembangan industri Pasar Modal, perlu dilakukan upaya untuk meningkatkan pengendalian internal Manajer Investasi, melalui penyempur

PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.04/2013 TENTANG PERILAKU AGEN PENJUAL EFEK REKSA DANA

-2- MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG PENERAPAN PRINSIP SYARIAH DI PASAR MODAL PADA MANAJER INVESTASI. BAB I KETENTUAN

PENJELASAN ATAS PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 39/POJK.04/2014 TENTANG AGEN PENJUAL EFEK REKSA DANA

KETENTUAN UMUM PENYELENGGARA DANA PERLINDUNGAN PEMODAL

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 61 /POJK.04/2016 TENTANG PENERAPAN PRINSIP SYARIAH DI PASAR MODAL PADA MANAJER INVESTASI

PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN PORTOFOLIO EFEK UNTUK KEPENTINGAN NASABAH SECARA INDIVIDUAL

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 22/ POJK.04 / 2014 TENTANG PRINSIP MENGENAL NASABAH OLEH PENYEDIA JASA KEUANGAN DI SEKTOR PASAR MODAL

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

2 BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan ini yang dimaksud dengan: 1. Penjamin Emisi Efek adalah Pihak yang membuat kontr

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 64 /POJK.04/2017 TENTANG DANA INVESTASI REAL ESTAT BERBENTUK KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN PERDAGANGAN KOMODITI BERJANGKA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

RANCANGAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG

PENJELASAN ATAS PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 24/POJK.04/2014 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN FUNGSI-FUNGSI MANAJER INVESTASI

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1995 TENTANG PASAR MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN NOMOR IX.A.7 : TANGGUNG JAWAB MANAJER PENJATAHAN DALAM RANGKA PEMESANAN DAN PENJATAHAN EFEK DALAM PENAWARAN UMUM

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1995 Nomor 64, Tambahan

2017, No tentang Transaksi Efek yang Tidak Dilarang bagi Orang Dalam; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal (Lemb

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

2017, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan te

Piagam Direksi. PT Link Net Tbk ( Perseroan )

PT LIPPO KARAWACI Tbk Piagam Direksi

2017, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan te

2016, No Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 111, Tambahan

- 1 - FORMULIR 1 PERMOHONAN PENDAFTARAN PENYELENGGARA

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA R.I

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 49 TAHUN 2014 TENTANG PENYELENGGARAAN PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 24/POJK.04/2014 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN FUNGSI-FUNGSI MANAJER INVESTASI

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 61 /POJK.04/2016 TENTANG PENERAPAN PRINSIP SYARIAH DI PASAR MODAL PADA MANAJER INVESTASI

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 77 /POJK.04/2017 TENTANG PEDOMAN MENGENAI BENTUK DAN ISI PERNYATAAN PENDAFTARAN PERUSAHAAN PUBLIK

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 27/POJK.04/2014 Tentang Perizinan Wakil Penjamin Emisi Efek dan Wakil Perantara Pedagang Efek

- 1 - SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 45 /POJK.04/2016 TENTANG PENGAWASAN TERHADAP WAKIL DAN PEGAWAI PERUSAHAAN EFEK

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 23 /POJK.04/2016 TENTANG REKSA DANA BERBENTUK KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF

2017, No MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG KRITERIA DAN PENERBITAN DAFTAR EFEK SYARIAH. BAB I KETENTUAN UMUM Pa

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN PERDAGANGAN KOMODITI BERJANGKA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG PENERAPAN PRINSIP SYARIAH PADA MANAJER INVESTASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

2017, No Peraturan Otoritas Jasa Keuangan tentang Pedoman Kontrak Pengelolaan Reksa Dana Berbentuk Perseroan; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomo

STANDAR PRAKTIK DAN KODE ETIK PERUSAHAAN ASURANSI JIWA

- 2 - SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 52 /POJK.04/2017 TENTANG DANA INVESTASI INFRASTRUKTUR BERBENTUK KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF

PT FIRST MEDIA Tbk Piagam Dewan Komisaris

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL NOMOR KEP-45/PM/2000 TENTANG

PERATURAN NOMOR IX.A.7 : TANGGUNG JAWAB MANAJER PENJATAHAN DALAM RANGKA PEMESANAN DAN PENJATAHAN EFEK DALAM PENAWARAN UMUM

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DIREKSI

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DIREKSI PT Matahari Department Store Tbk ( Perseroan )

-2- dengan tetap mengedepankan kualitas keterbukaan informasi, beberapa penyederhanaan terutama informasi yang sifatnya historis diperlukan dengan tuj

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1995 TENTANG PASAR MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 69 /POJK.04/2017 TENTANG PEMELIHARAAN DOKUMEN OLEH BURSA EFEK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PENJELASAN ATAS PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 43 /POJK.04/2015 TENTANG PEDOMAN PERILAKU MANAJER INVESTASI

-2- MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG PENGGABUNGAN USAHA ATAU PELEBURAN USAHA PERUSAHAAN TERBUKA. BAB I KETENTUAN UMUM

- 2 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

PP 9/1999, PENYELENGGARAAN PERDAGANGAN KOMODITI BERJANGKA

NOMOR 32 TAHUN 1997 TENTANG PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN,

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN

- 2 - SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 32 /POJK.04/2017 TENTANG PEDOMAN KONTRAK PENGELOLAAN REKSA DANA BERBENTUK PERSEROAN

2. Saham Bursa adalah saham PT Bursa Efek Indonesia.

KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL NOMOR: KEP-20/PM/2003 TENTANG PEMELIHARAAN DAN PELAPORAN MODAL KERJA BERSIH DISESUAIKAN

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 78 /POJK.04/2017 TENTANG TRANSAKSI EFEK YANG TIDAK DILARANG BAGI ORANG DALAM

PT LIPPO KARAWACI Tbk Piagam Dewan Komisaris

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 73 /POJK.05/2016 TENTANG TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN PERASURANSIAN

Transkripsi:

Soal WPPE 1. Manakah yang merupakan Kriteria Resiko Menengah bagi naasabah Perantara Pedagang Efek a. Penyetoran dana < 10 jt dalam 1 hari b. Total dana dan/atau efek > 50 jt pada akhir bulan c. Akumulasi Transaksi Efek < 100 jt dalam 1 bulan d. Melakukan transaksi > 200 jt dalam satu hari 2. Berdasarkan Pasal 95 UU Pasar Modal yang termasuk Orang Dalam Emiten atau Perusahaan Publik adalah sebagai berikut, kecuali a. Karyawan b. Direksi c. Pemegang saham minoritas d. Komisaris 3. Berikut ini adalah beberapa fungsi yang tidak dapat dilakukan oleh WPPE Pemasaran, kecuali a. Melakukan kegiatan sebagai pegawai fungsi kepatuhan b. Melakukan kegiatan manajemen resiko c. Melakukan kegiatan sebagai analis/riset pedagang efek d. Melakukan kegiatan sebagai pegawai fungsi pemasaran 4. Peraturan mengenai tatacara permohonan izin WPPE Pemasaran dan WPPE Pemasaran diatur lebih lanjut didalam peraturan OJK dibawah ini 1. 27/POJK.04/2014 tentang Perizinan Wakil Penjamin Efek dan Wakil Perantara Pedagang Efek 2. 20/POJK.04/2016 tentang Perizinan Perusahaan Efek yang Melakukan kegiatan Usaha Sebagai Penjamin Emisi Efek dan Perantara Pedagang Efek a. Semua benar b. 2 benar c. Semua salah d. 1 benar 5. Manakah pernyataan yang benar dibawah ini a. Agen Perantara Pedagang Efek adalah Pihak yang menunjuk calon nasabah kepada Penjamin Emisi Efek untuk menjadi nasabah Perantara Pedagang Efek dengan mendapat komisi berdasarkan kontrak kerjasama b. Agen Perantara Pedagang Efek adalah Pihak yang menunjuk calon nasabah kepada Perantara Pedagang Efek untuk menjadi nasabah Perantara Pedagang Efek dengan mendapat komisi berdasarkan kontrak kerjasama

c. Agen Perantara Pedagang Efek adalah Pihak yang mereferensikan calon nasabah kepada Perantara Pedagang Efek untuk menjadi nasabah Perantara Pedagang Efek dengan mendapat komisi berdasarkan kontrak kerjasama d. Agen Perantara Pedagang Efek adalah Pihak yang mereferensikan calon nasabah kepada Penjamin Emisi Efek untuk menjadi nasabah Perantara Pedagang Efek dengan mendapat komisi berdasarkan kontrak kerjasama 6. Kegiatan Agen Pemasaran Pedagang Efek dengan Perantara Pedagang Efek adalah didasarkan pada a. Akta notaries b. Perjanjian lisan c. Kontrak kerja sama d. Memorandum of understanding 7. APPE Perorangan yang bertindak sebagai Pejabat Penanggungjawab dalam APPE Kelembagaan mempunyai kewajiban untuk a. Mempunyai pengalaman dalam kegiatan manajemen risiko paling singkat 3 (tiga) tahun b. Mempunyai pengalaman dalam kegiatan compliance paling singkat 3 (tiga) tahun c. Mempunyai pengalaman dalam kegiatan teknologi informasi paling singkat 3 (tiga) tahun d. Mempunyai pengalaman dalam kegiatan pemasaran paling singkat 3 (tiga) tahun 8. WPPE Pemasaran dan WPPE Pemasaran Terbatas bekerja pada Perusahan Efek yang melakukan kegiatan dibidang a. Manajemen investasi b. Penjamin emisi efek c. Perantara pedagang efek d. Agen penjual efek reksadana 9. Badrun seorang Pemegang Lisensi WPPE, bekerja pada Perusahaan Efek yang melakukan kegiatan sebagai Perantara Pedagang Efek. Maka Badrun memiliki izin untuk dapat menjadi a. Direktur yang bertanggungjawab atas kegiatan keperantaraan perdagangan efek b. Pegawai yang bertanggungjawab atas kegiatan penjaminan emisi efek c. Direktur yang bertanggungjawab atas kegiatan penjaminan emisi efek d. Pegawai dengan posisi jabatan di bawah DIrektur yang membawahkan unit yang bertanggungjawab atas kegiatan penjaminan emisi efek

10. Pada penawaran jual dan/atau permintaan beli atas satu jenis efek dengan harga yang sama, maka nasabah yang berkesempatan mendapatkan terlebih dahulu adalah nasabah yang a. Memiliki hubungan dekat dengan broker b. Volume pesanannya terbesar c. Membayar lebih dahulu d. Waktu pesannya masuk lebih awal 11. Berikut ini yang merupakan larangan APPE Perseorangan adalah 1. Memberikan rekomendasi atas efek tertentu kepada calon nasabah untuk mendapatkan keuntungan 2. Memastikan dan menjanjikan hasil investasi 3. Menyarankan untuk melakukan transaksi 4. Menjalankan tugas sebaik mungkin dengan itikad baik dan penuh tanggungjawab sesuai dengan kontrak kerja sama dengan PPE a. 2, 3, dan 4 b. 1, 2, dan 3 c. 1, 2, dan 4 d. 3 dan 4 12. Tujuan dibuatnya kode etik profesi adalah a. Menjadikan profesi sebagai bagian dari hidup masing-masing anggota yang harus dijaga bersama b. Mengatur tingkah laku dan moral anggota profesi dalam bentuk tertulis untuk dipegang teguh c. Menyamakan persepsi sesame anggota profesi untuk menjadi yang terbaik dan eksklusif d. Semua benar 13. Pembiayaan penyelesaian Transaksi Marjin hanya dapat diberika oleh Perusahaan Efek apabila nasabah memenuhi criteria sebagai berikut a. Telah membuat Perjanjian Pembiayaan dana penyelesaian transaksi Efek nasabah oleh Perusahaan Asuransi b. Telah menyetorkan Jaminan Awal dengan minimal sebesar Rp100.000.00,- c. Telah membuka Rekening Efek Pembiayaan Transaksi Short Selling d. Telah memiliki rekening Efek Reguler 14. Kegiatan APPE orang perorangan berakhir apabila a. APPE Perseorangan tidak lagi melakukan kegiatannya sebagai APPE dalam jangka waktu tiga bulan

b. Izin WPPE, WPPE, WPPE Pemasaran, WPPE Pemasaran Terbatas yang dimiliki sudah tidak berlaku c. APPE Perseorangan tidak dapat mereferensikan calon nasabah kepada PPE d. APPE Perseorangan memiliki lebih dari satu izin dari OJK 15. Sanksi yang dapat diberikan OJK kepada Pemegang Lisensi WPPE PT yang melakukan pelanggaran atas ketentuan Perundang-undangan dibidang Pasar Modal meliputi beberapa hal, kecuali a. Pembatasan kegiatan usaha b. Pemberian sanksi pidana c. Pencabutan kegiatan usaha d. Peringatan tertulis 16. Apabila anda sebagai seorang dealer suatu perusahaan efek, menerima pesanan jual dan/atau beli saham dari nasabah, tindakan apa yang harus anda lakukan 1. Untuk pesanan atas saham yang sama dengan harga yang sama, maka pesanan jual dan/atau beli yang didahulukan berdasarkan urutan waktu 2. Untuk pesanan atas saham yang sama dengan harga yang sama, maka pesanan nasabah didahulukan daripada pesanan kepentingan sendiri 3. Hanya pesanan dari nasabah yang tertulis saja yang dilaksanakan sedangkan pesanan tidak tertulis (lisan) tidak perlu dilaksanakan a. 3 benar b. Semua benar c. 1 & 3 benar d. 1 & 2 benar 17. Dalam rangka verifikasi nasabah sesuai Tingkat Rasio, maka yang harus dilakukan pada saat melakukan Verifikasi Nasabah Risiko Rendah adalah sebagai berikut 1. Data dan informai vs dokumen pendukung 2. Memastikan data dan informasi adalah data terakhir 3. Wawancara, dalam hal terdapat keraguan atas data, informasi, dan/atau dokumen pendukung a. 1 dan 2 b. Semua salah c. 1 dan 3 d. 2 dan 3 18. Berikut ini hal yang wajib dimuat dalam kontrak kerjasama antara APPE dan PPE, kecuali a. Ketentuan pengakhiran kontrak

b. Identitas pihak yang terlibat dalam kontrak c. Jaminan terkait dengan lingkup pekerjaan d. Jangka waktu kontrak 19. Wakil Perantara Pedagang Efek dilarang melakukan I. Transaksi untuk kepentingan Perusahaan Efek diamana ia bekerja yang tidak tercatat dalam pembukuan Perusahaan Efek tersebut II. Menanyakan keadaan keuangan, maksud serta tujuan investasi nasabah III. Transaksi dan nama nasabah tanpa atau tidak sesuai dengan perintah nasabahnya IV. Memberitahukan terlebih dahulu kepada nasabahnya bahwa transaksi dengan nasabah tersebut dilakukan untuk kepentingan sendiri atau untuk kepentingan pihak terafiliasinya a. I dan III b. Semua benar c. I dan II d. II dan IV 20. Sejumlah dana dan/atau Efek yang wajib disetor nasabah kepada Perusahaan Efek sebagai Jaminan pada saat pembukaan Rekening Efek Pembiayaan Transaksi Marjin atau Rekening Efek Pembiayaan Transaksi Short Selling, adalah a. Jaminan pembiayaan b. Jaminan margin c. Jaminan awal d. Dana jaminan 21. Berikut pernyataan yang benar adalah a. WPPE Pemasaran Terbatas dilarang menjadi penanggungjawab atas fungsi Perantara Pedagang Efek b. WPPE Pemasaran Terbatas dapat menjadi penanggungjawab atas fungsi Penjamin Emisi Efek c. WPPE Pemasaran Terbatas dapat menjadi penanggungjawab atas fungsi Perantara Pedagang Efek d. WPPE Pemasaran Terbatas dapat menjadi penanggungjawab atas fungsi Penjamin Emisi Efek 22. Yang tidak termasuk kedalam criteria Nasabah Risiko Tinggi adalah

a. Pemesanan pasar perdana Rp 100 jt b. Perintah transaksi dilakukan tanpa adanya dasar hukum yang sah c. Perubahan profil atau informasi penting yang signifikan, sehingga Nasabah termasuk area berisiko tinggi d. Nasabah yang melakukan transaksi tidak sesuai dengan profil karakteristik dan kebiasaan pola transaksi 23. Jika seseorang WPPE memliki kepentingan dalam suatu efek, maka a. Ia tidak boleh menerima pesananyang datang sendiri dari Nasabah-nasabah untuk membeli efek tersebut b. Ia harus memberitahu Nasabahnya tentang kepentingannya sebelum transaksi pembelian/penjualan atas efek tersebut dengan nasabahnya dilakukan c. Ia tidak boleh merekomendasikan efek itu kepada seorang nasabah d. Berarti ia sudah melanggar UU Pasar Modal 24. Jiak anda seorang WPPE mendapat order jual beli dari seorang Nasabah yang merupakan kerabat baik dengan anda, tindakan mana yang boleh dilakukan oleh anda sebagai seorang WPPE a. Meminjamkan efek dari nasabah untuk kepentingan lain dengan seizing nasabah yang bersangkutan b. Memberikan keterangan mengenai efek yang diketahuinya kepada nasabah apanila diminta oleh yang bersangkutan c. Menerapkan fee yang lebih tinggi dari fee yang telah ditetapkan dalam perusahaan asalkan nasabah setuju d. Mendapatkan laba sebesar maksimal 0,1% dari keuntungan yang diterima nasabah