BAB II. Struktur dan Fungsi Syaraf

dokumen-dokumen yang mirip
A. Bagian-Bagian Otak

biologi SET 17 SISTEM SARAF DAN LATIHAN SOAL SBMPTN ADVANCE AND TOP LEVEL A. PEMBAGIAN SUSUNAN SARAF

Akar Biologi dalam Ilmu Psikologi. Dra. Rahayu Ginintasasi,M.Si

Anesty Claresta

Fungsi. Sistem saraf sebagai sistem koordinasi mempunyai 3 (tiga) fungsi utama yaitu: Pusat pengendali tanggapan, Alat komunikasi dengan dunia luar.

BAB III SISTEM KOORDINASI (SARAF)

EMOSI, STRES DAN KESEHATAN. Unita Werdi Rahajeng, M.Psi., psi

SEL SARAF MENURUT BENTUK DAN FUNGSI

Sistem Saraf pada Manusia

Paket 12 PSIKONEUROIMUNOLOGI

Sistem Saraf. Sumsum. Sumsum Lanjutan

Sistem saraf. Kurnia Eka Wijayanti

SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 3. Sistem Koordinasi dan Alat InderaLatihan Soal 3.1

SISTEM SARAF. Oleh Dr. KATRIN ROOSITA, SP.MSi. DEPARTEMEN GIZI MASYARAKAT, FEMA, IPB

SMP JENJANG KELAS MATA PELAJARAN TOPIK BAHASAN IX (SEMBILAN) ILMU PENGETAHUAN ALAM (IPA) SISTEM SARAF

Materi 10: Peran Syaraf terhadap Perkembangan Motorik. Sistem syaraf merupakan sistem yang paling rapi dan paling kompleks. Syaraf

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. ada (kurangnya aktivitas fisik), merupakan faktor resiko independen. menyebabkan kematian secara global (WHO, 2010)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB IX SISTEM KOORDINASI SISTEM SYARAF SISTEM ENDOKRIN

SISTEM SARAF & INDRA PADA MANUSIA

Modul ke: Anatomi Sistem Saraf. Fakultas PSIKOLOGI. Ellen Prima, S.Psi., M.A. Program Studi PSIKOLOGI

ANATOMI OTAK. BIOPSIKOLOGI Unita Werdi Rahajeng, M.Psi

Sistem syaraf otonom (ANS) merupakan divisi motorik dari PNS yang mengontrol aktivitas viseral, yang bertujuan mempertahankan homeostatis internal

SISTEM SARAF. Sel Saraf

Otak dan Saraf Kranial. By : Dyan & Aulia

SISTEM KOORDINASI 1 : SISTEM SARAF. by Ms. Evy Anggraeny SMA Regina Pacis Jakarta

EMOSI, STRES DAN KESEHATAN. Unita Werdi Rahajeng, M.Psi., psi

Sistem Saraf. Dr. Hernadi Hermanus

OTAK Otak berperan dalam gerakan sadar, interpretasi dan integrasi sensasi, kesadaran dan fungsi kognitif

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Identifikasi Masalah

SISTEM SARAF SEBAGAI SISTEM PENGENDALI TUBUH

SISTEM SARAF PADA MANUSIA

Sistem Saraf Otonom dan Fungsi Luhur

TUGAS 3 SISTEM PORTAL

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. tekanan mental atau beban kehidupan. Dalam buku Stress and Health, Rice (1992)

BAB I PENDAHULUAN. pencabutan gigi. Berdasarkan penelitian Nair MA, ditemukan prevalensi

SISTEM SARAF MANUSIA

1.1PENGERTIAN NYERI 1.2 MEKANISME NYERI

LEMBAR PENGESAHAN Laporan lengkap praktikum Fisiologi Hewan dengan judul Sistem Saraf Pusat Sebagai Pengendali Gerak Refleks yang disusun oleh: Nama :

A. SEL-SEL PADA SISTEM SARAF

Kamis, 12 Februari 2009

SISTEM SARAF OTONOM KELAS IIID FORMU14SI 014

ANATOMI DAN FISIOLOGI

PATOFISIOLOGI ANSIETAS

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN TEORI

HALAMAN JUDUL KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL DAFTAR BAGAN BAB I : KONSEP DASAR PSIKOLOGI FAAL 1

IDENTIFIKASI MISKONSEPSI SISTEM SARAF PADA BUKU TEKS BIOLOGI KELAS XI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Otak merupakan pusat dari keseluruhan tubuh. Otak manusia

A. MEKANISME KOORDINASI DAN PENGENDALIAN

Ellen Prima, S.Psi., M.A.

Gambaran Umum Sistem Saraf Sistem saraf mempunyai tiga fungsi yang saling tumpang-tindih, yaitu input sensoris, integrasi, dan output

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

TINGKAT KONTROL SISTEM SARAF OTONOM

DAFTAR ISI. Definisi Traktus Spinotalamikus Anterior Traktus Spinotalamikus Lateral Daftar Pustaka

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA RPP NEUROLOGI DALAM PEMBELAJARAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II PEMBAHASAN. Manifestasi fisiologi nyeri

BAB 4 HASIL. 4.1 Koleksi Data Data yang diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

Sistem Koordinasi dan Indra pada Manusia

SISTEM KOORDINASI RITA WAHYUNINGSIH SMA NEGERI 5 MATARAM

BAB V PEMBAHASAN. menunjukkan penurunan bila dibandingkan dengan rata-rata tingkat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PSIKOLOGI. Sistem Sensorimotor MODUL PERKULIAHAN. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh. Mampu menjelaskan sistem sensorimotor

SETYO WAHYU WIBOWO, dr. Mkes Seminar Tuna Daksa, tinjauan fisiologis dan pendekatan therapiaccupressure, KlinikUPI,Nov 2009

Bio Psikologi. Firman Alamsyah, MA. Modul ke: Fakultas Psikologi. Program Studi Psikologi

DIENCEPHALON. Letak: antara telencephalon dan midbrain, dan mengelilingi ventrikel ketiga. Dua struktur utama: Thalamus Hipothalamus

MENGATASI STRES AKIBAT KERJA

PENDAHULUAN. Ada anggapan bhw krn aktivitas jasmani mengakibatkan anak bodoh?

TUGAS FARMAKOLOGI OBAT OBAT OTONOM DAN SUSUNAN SARAF PUSAT

BAB 1 PENGANTAR PSIKOLOGI FAAL 1

1. Bagian sel saraf yang membungkus akson dan berfungsi sebagai isolator adalah

BIOPSIKOLOGI Unita Werdi Rahaeng ANATOMI SISTEM SARAF DAN OTAK

BAB IX. Hubungan Antara Proses Penginderaan dan Persepsi

Sensasi dan Persepsi

BAB V PEMBAHASAN. Penelitian yang berjudul Pengaruh Terapi Murottal Al-Qur an. terhadap Nyeri Persalinan Kala I Fase Aktif telah dilakukan pada bulan

Reflex adalah rangkaian gerakan yang dilakukan secara cepat, involunter dan tidak direncanakan sebagai respon terhadap suatu stimulus

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

ORGAN PENYUSUN SISTEM SARAF MANUSIA

Jaringan Hewan. Compiled by Hari Prasetyo

IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pengaruh Pemberian Minyak Buah Makasar terhadap Denyut Jantung Itik Cihateup Fase Grower

Jaringan Otot dan Saraf Sebuah Karya Presentasi Kelompok 4

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. wajar akan dialami semua orang. Menua adalah suatu proses menghilangnya

Emosi P S I K O L O G I U M U M I I

SENSASI PERSEPSI Biopsikologi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Sudah benarkah cara belajar Anda?

BAB II KONSEP DASAR. serta mengevaluasinya secara akurat (Nasution, 2003). dasarnya mungkin organic, fungsional, psikotik ataupun histerik.

Kurnia Eka Wijayanti

PENELITIAN PENGARUH TERAPI MUSIK RELIGI TERHADAP TINGKAT KECEMASAN PASIEN PRE OPERASI DI RUANG BEDAH RSUP. DR. M. DJAMIL PADANG TAHUN 2012

PSIKOLOGI UMUM 1. Pertemuan III: Pengaruh Ilmu Fisiologi/Faal Terhadap Perkembangan Ilmu Psikologi

Formatio Reticularis & Sistem Limbik. Oleh Prof dr Ahmad Effendi AAI dr Sufitni M.Kes

SENSASI PENDENGARAN Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Psikologi Umum I yang dibina oleh Ibu Dyah Sulistyorini, M, Psi. Oleh

BAHASAN ADANYA GERAK FUNGSI DARI GERAK SISTEM GERAKAN TUBUH FUNGSIONAL LOKAL / KESELURUHAN 1. SISTEM OTOT, TULANG, SENDI : DASAR

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA RPP NEUROLOGI RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

PERINGAT AN KERAS. Powerpoint ini hanya digunakan utk perkuliahan PU saja. Beberapa sumber gambar

Ciri-ciri Seks Sekunder pada Masa Remaja

STRUKTUR DAN FUNGSI HAYATI HEWAN 2

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

Transkripsi:

BAB II Struktur dan Fungsi Syaraf A. SISTEM SARAF Unit terkecil dari system saraf adalah neuron. Neuron terdiri dari dendrit dan badan sel sebagai penerima pesan, dilanjutkan oleh bagian yang berbentuk seperti tabung, disebut dengan akson dan berakhir pada ujung yang membentuk tonjolan kecil yang disebut dengan terminal sinaptik. 2 Untuk lebih jelasnya, struktur neuron dapat dilihat pada gambar berikut: Gambar 2.1 : Neuron Sistem saraf terdiri atas dua bagian utama, yaitu sistem saraf pusat (central nervous system) dan sistem saraf tepi (peripheral 2 Atkinson RL, RC Atkinson, EE Smith, DJ Bem, Pengantar Psikologi. Jilid 1 (Batam: Interaksara, tt) hal. 65 Kuliah Psikologi FAAL 5

nervous system). Sistem saraf pusat terdiri atas otak dan sumsum tulang belakang. Sedangkan sistem saraf tepi tersusun atas penerima dan penyalur pesan sensoris dari organ sensoris ke otak dan tulang belakang, dan penyalur pesan baik dari otak atau tulang belakang ke otot maupun kelenjar. 3 B. SISTEM SARAF PUSAT Batang otak terdiri atas medulla, pons dan serebelum. Medula banyak berperan dalam fungsi vital seperti detak jantung, pernapasan dan tekanan darah. Pons menyalurkan informasi tentang pergerakan tubuh dan terlibat dalam fungsi yang berkaitan dengan perhatian, tidur dan pernapasan. Serebelum (otak kecil) terlibat dalam keseimbangan perilaku motorik. Pada bagian tengah dari otak terdapat sistem aktivasi retikuler (RAS) yang memainkan peran penting dalam tidur, perhatian dan terjaga. Luka pada RAS dapat menyebabkan koma, sedangkan stimulasi terhadap RAS dapat meningkatkan kewaspadaan. Pada bagian depan dari otak terdapat serebrum, talamus, hipotalamus, dan sistem limbik. 4 1. Cerebrum Cerebrum yang juga dikenal dengan otak besar merupakan pusat dari beberapa kegiatan yang terpusat pada beberapa lobus, yaitu lobus frontal, lobus occipital, lobus temporal, dan lobus parietal. Lobus frontal bertanggung jawab untuk kegiatan berpikir, perencanaan dan penyusunan konsep. Lobus temporal bertanggung jawab terhadap persepsi suara dan bunyi. Lobus 3 W.F. Ganong, Buku Ajar Fisiologi Kedokteran (Jakarta, EGC, 1998), hal. 47-49 4 Ibid 6 Kuliah Psikologi FAAL

parietal bertanggung jawab untuk kegiatan berpikir, terutama pengaturan memori, bekerja sama dengan lobus occipital, ia turut mengatur kerja penglihatan. 5 Vilyanur Ramachandran bersama timnya dari Universitas California menemukan bagian otak yang bertanggung jawab terhadap respons spiritual dan mistis manusia. Mereka menyebutnya dengan god spot dan bertempat di lobus temporalis. Pada lobus ini terjadi pemaknaan dari apa yang didengar dan apa yang dicium. Dari talamus, serat pendengaran menuju ke kulit otak di lobus temporal ini. Di tempat ini, pesan dibaca oleh otak dan dikirim ke lobus lain, terutama pada lobus frontal untuk ditanggapi. 5 Ibid 2. Talamus Talamus merupakan bagian yang bertanggung jawab terhadap penyaluran informasi yang masuk ke bagian-bagian penting dalam otak. Ketika seseorang membaca tulisan, maka informasi itu akan melewati talamus terlebih dahulu sebelum sampai pada kulit otak. Selanjutnya talamus akan meyalurkan informasi itu ke bagian otak yang berkompeten. Adakalanya talamus tidak menyampaikan informasi itu ke kulit otak, tetapi langsung ke amigdala, sehingga informasi itu ditanggapi secara cepat dan emosional. 3. Hipotalamus Hipotalamus adalah bagian dari otak yang merupakan pusat lapar, kenyang, perilaku seksual, pengatur keseimbangan tubuh seperti suhu, tekanan darah dan detak jantung. Bagian ini berada di depan dari talamus. Hipotalamus juga memiliki peran penting dalam emosi dan respons terhadap stres, sehingga hipotalamus Kuliah Psikologi FAAL 7

disebut juga sebagai pusat stres mengingat peran khususnya dalam memobilisasi tubuh untuk bereaksi terhadap stres. Dalam hal ini, hipotalamus mengendalikan hipofisis untuk memproduksi beberapa hormon. Pengendalian ini sangat penting untuk memobilisasi suatu proses fisiologis dalam rangka memberikan respons terhadap keadaan fight or flight. Selanjutnya, hipotalamus bersama dengan bagian dari talamus dan struktur lain membentuk sistem limbik. 4. Sistem limbik Sistem ini berhubungan erat dengan hipotalamus dan tampak memberikan pengendalian tambahan beberapa perilaku instinktif yang diregulasi oleh hipotalamus dan batang otak. Dua bagian penting dari sistem limbik adalah hipokampus dan amigdala yang memiliki peran penting dalam memori. Sistem limbik memainkan peran dalam ingatan dan mengatur dorongan yang lebih dasar, mencakup rasa lapar, haus dan agresi. Sistem limbik juga terlibat dalam perilaku emosional. Kera dengan lesi pada bagian tertentu dari sistem limbik memperlihatkan kemarahan yang luar biasa terhadap provokasi yang kurang berarti. Sedangkan kera dengan lesi pada daerah lain dari sistem limbik memperlihatkan perilaku yang sama sekali tidak agresif, walaupun diserang. Hal ini berarti bahwa sistem limbik memiliki peran yang cukup berarti bagi pengendalian emosi. 6 Untuk dapat lebih memahami tentang beberapa bagian dari otak, dapat dilihat pada gambar 2.2 berikut: 6 Atkinson, dkk, Pengantar, hal. 81-86 8 Kuliah Psikologi FAAL

Gambar 2.2 : Otak dan bagian-bagiannya C. SISTEM SARAF TEPI Sistem saraf tepi merupakan sistem saraf yang menghubungkan otak dengan dunia luar. Terdapat dua bagian utama dari sistem saraf tepi yaitu sistem saraf somatik dan sistem saraf otonomik. 1. Sistem Saraf Somatik Sistem saraf somatic menyalurkan pesan-pesan tentang penglihatan, suara, bau, suhu, posisi tubuh dan lain-lain ke otak. Pesan-pesan dari otak dan tulang belakang pada sistem saraf somatic mengatur gerakan tubuh yang bertujuan, seperti Kuliah Psikologi FAAL 9

mengangkat lengan, berkedip, berjalan, bernapas dan gerakangerakan halus yang menjaga postur dan keseimbangan tubuh. Saraf sensorik dari sistem somatik mengirimkan informasi tentang stimuli eksternal dari kulit, otot, dan sendi ke sistem saraf pusat. Dengan demikian, seseorang bisa menyadari adanya nyeri, tekanan, dan variasi temperatur. Saraf motorik dari sistem somatik membawa impuls dari sistem saraf pusat ke otot-otot tubuh dimana gerakan dimulai. Semua otot yang digunakan dalam membuat gerakan volunter serta penyesuaian involunter dalam postur dan keseimbangan tubuh dikendalikan oleh saraf somatik. 2. Sistem Saraf otonom System saraf otonomik (Autonomic nervous system) mengatur kelenjar dan aktivitas-aktivitas involunter seperti detak jantung, pernapasan, pencernaan serta banyak berhubungan dengan respons emosional. Sistem saraf otonomik memiliki dua cabang yaitu saraf simpatis dan parasimpatis. Saraf simpatis lebih banyak terlibat dalam memberikan respons emosional. Sedangkan saraf parasimpatis seringkali merupakan kebalikan dari saraf simpatis. Saraf simpatis lebih banyak terlibat dalam proses memobilisasi sumber daya dalam tubuh pada saat stres, seperti mengambil energi dari sumber penyimpanan untuk mempersiapkan seseorang menghadapi ancaman atau bahaya yang besar. Pada saat seseorang berada dalam keadaan cemas atau takut, maka saraf simpatis akan memicu detak jantung dan pernapasan sebagai respons untuk menghadapi kecemasan atau ketakutan tersebut. Bila kecemasan atau ketakutan itu telah mereda, maka saraf parasimpatis akan mengurangi aktivitas jantung dan pernapasan, sehingga individu 10 Kuliah Psikologi FAAL

yang bersangkutan menjadi tenang. 7 Untuk dapat lebih memahami pembagian kerja dari saraf simpatis dan para simpatis ini, dapat dilihat pada gambar 2.3. Gambar 2.3: Pembagian Kinerja Saraf Simpatis dan Parasimpatis 7 Ibid, hal. 101-102 Kuliah Psikologi FAAL 11

12