PENGARUH ANALGESIA AKUPUNTUR FREKUENSI KOMBINASI TERHADAP ONSET NYERI PASIEN PASCA OPERASI KRURIS TERTUTUP

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara. 1,2. Nyeri apabila tidak diatasi akan berdampak

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I 1PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. anestesiologi. 3. Universitas Sumatera Utara

BAB 1 1. PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. modalitas sensorik tetapi adalah suatu pengalaman 1. The

BAB I PENDAHULUAN. 50% kematian disebabkan oleh cedera kepala dan kecelakaan kendaraan. selamat akan mengalami disabilitas permanen (Widiyanto, 2007).

FIRMAN FARADISI J

BAB I PENDAHULUAN. proliferatif, dan fase remodeling. Proses-proses tersebut akan dipengaruhi oleh faktor

BAB I PENDAHULUAN. kita. Salah satu komplikasi awal dari fraktur yang terjadi pada tulang adalah nyeri. Nyeri ini

BAB I PENDAHULUAN. diakhiri dengan penutupan dan penjahitan luka (Sjamsuhidajat dan Jong, 2005).

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. jaringan aktual dan potensial yang menyebabkan seseorang mencari. perawatan kesehatan ( Smeltzer & Bare, 2012).

BAB I PENDAHULUAN. sementara di tahun 2011 terdapat korban. Korban luka ringan pada

BAB I PENDAHULUAN. beberapa dekade terakhir ini, namun demikian perkembangan pada

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN. Fraktur femur memiliki insiden berkisar dari 9,5-18,9 per per

PMR WIRA UNIT SMA NEGERI 1 BONDOWOSO Materi 3 Penilaian Penderita

BAB I PENDAHULUAN. merupakan korban tersering dari kecelakan lalu lintas. 1. Prevalensi cedera secara nasional menurut Riskesdas 2013 adalah 8,2%,

Dr. Ade Susanti, SpAn Bagian anestesiologi RSD Raden Mattaher JAMBI

HUBUNGAN ANTARA STATUS GLASSGOW COMA SCALE DENGAN ANGKA LEUKOSIT PADA PASIEN TRAUMA KEPALA YANG DIRAWAT INAP DI RSUD Dr MOEWARDI SURAKARTA SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. semakin kompleknya masalah dibidang kesehatan yang timbul dewasa ini, disertai

BAB I PENDAHULUAN. manajemen neoplasma primer dan metastasis neoplasma pada otak. 1 Tindakan

BAB I PENDAHULUAN. anestesi untuk pengelolaan nyeri, tanda vital, juga dalam pengelolaan

GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP PASIEN FRAKTUR TENTANG TEHNIK RELAKSASI NAFAS DALAM DI RSUD RADEN MATTAHER JAMBI TAHUN 2014

BAB I PENDAHULUAN. Keperawatan merupakan salah satu profesi yang terlibat dalam. yang didasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan, berbentuk pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. sebelum pindah ke ruang perawatan atau langsung dirawat di ruang intensif. Fase

BAB I PENDAHULUAN. penyebab kematian nomor 7 (5,7%). Menurut statistik rumah sakit dalam Sistem

BAB 1 PENDAHULUAN. Operasi atau pembedahan merupakan semua tindak pengobatan yang. akan ditangani. Pembukaan bagian tubuh ini umumnya dilakukan dengan

PENGARUH TEKNIK RELAKSASI GUIDED IMAGERY TERHADAP PENURUNAN NYERI PADA PASIEN PASCA OPERASI FRAKTUR DI RSUD DR. MOEWARDI SURAKARTA SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Menurut International Association for Study of Pain (IASP) dalam Potter & Perry

BAB I PENDAHULUAN. digambarkan dalam bentuk kerusakan tersebut. Berdasarkan intensitasnya, nyeri

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. saraf pusat tanpa menghilangkan kesadaran. 2,3 Parasetamol umumnya digunakan

HUBUNGAN PENGGUNAAN MEKANISME KOPING DENGAN INTENSITAS NYERI PADA PASIEN POST OPERASI FRAKTUR FEMUR DI UNIT ORTHOPEDI RSU ISLAM KUSTATI SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Patah tulang (Euphorbia tirucalli L.) adalah salah satu jenis tanaman

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. sebagian besar penyakit yang menyebabkan penderita mencari pertolongan

BAB I PENDAHULUAN. Obat analgesik adalah obat yang dapat mengurangi nyeri tanpa menyebabkan. mengurangi efek samping penggunaan obat.

BAB I PENDAHULUAN. kerusakan jaringan tubuh yang disebabkan oleh energi panas, bahan kimia,

BAB I PENDAHULUAN. Menurut World Health Organization (WHO), ada sebanyak 234,2 juta

APRILIYANI INDRAWATI J500

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PETIDIN, PROPOFOL, SULFAS ATROPIN, MIDAZOLAM

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Gigi impaksi adalah gigi yang gagal untuk erupsi secara utuh pada posisi

BAB I PENDAHULUAN. bertambahnya jumlah pengendara kendaraan bermotor dan pengguna jalan

BAB I PENDAHULUAN. disertai oleh kerusakan jaringan secara potensial dan aktual. Nyeri sering dilukiskan

BAB I PENDAHULUAN. kita dan lain pihak merupakan suatu siksaan. Definisi menurut The International

BAB I PENDAHULUAN. seorang ahli anestesi. Suatu studi yang dilakukan oleh Pogatzki dkk, 2003

BAB I PENDAHULUAN. seluruh dunia, baik anjing ras maupun anjing lokal. Selain lucu, anjing juga

BAB I PENDAHULUAN. sekarang para ahli tidak henti-hentinya meneliti mekanisme kerja dari obat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Tindakan operasi seksio sesaria menurut Sarwono (2008) dalam buku Ilmu

- Nyeri dapat menyebabkan shock. (nyeri) berhubungan. - Kaji keadaan nyeri yang meliputi : - Untuk mengistirahatkan sendi yang fragmen tulang

BAB I PENDAHULUAN. mengalami berbagai perkembangan penyakit yang bersifat degeneratif.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Prevalensi hipertensi berdasarkan yang telah terdiagnosis oleh tenaga kesehatan dan pengukuran tekanan darah terlihat meningkat dengan bertambahnya

BAB I PENDAHULUAN. lalu lintas yang cukup tinggi. Data Kepolisian RI tahun 2009 menyebutkan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dilaksanakan di RSGM UMY dengan tujuan untuk melihat adanya

BAB I PENDAHULUAN. Pada perkembangan dewasa ini, ilmu pengetahuan dan teknologi telah

SKRIPSI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan. Mencapai derajat sarjana S-1. Diajukan Oleh : Yunita Ekawati J Kepada : FAKULTAS KEDOKTERAN

SKRIPSI SULASTRI J

PENDERITA JANTUNG MENJADI BUGAR MELALUI OLAHRAGA

SKRIPSI FITRIA ARDHITANTRI K Oleh :

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dan gelisah dengan sesuatu yang dialaminya (Candido et al. 2014).

Clinical Science Session Pain

PENATALAKSANAAN TERAPI LATIHAN PADA KONDISI POST OPERASI CLOSE FRAKTUR RAMUS PUBIS DEXTRA DAN SINISTRA

KARYA TULIS ILMIAH Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Menyelesaikan Program Pendidikan Diploma III Fisioterapi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembedahan atau operasi adalah semua tindakan pengobatan yang

Pusat Hiperked dan KK

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan, begitu juga dalam bidang kesehatan. Salah satu Negara kita, yaitu dari

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. emosional atau mengalami cemas akan mengalami rasa nyeri yang hebat setelah

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Sdr. M DENGAN POST OPERASI ORIF FRAKTUR FEMUR DISTAL DEXTRA DI BANGSAL AB RSU PANDANARANG BOYOLALI

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. memberikan respon stress bagi pasien, dan setiap pasien yang akan menjalani

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia tahun 2007 dan

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Saat ini di seluruh dunia jumlah orang lanjut usia (lansia)

anak didapatkan persebaran data hasil penelitian sebagai berikut :

SATUAN ACARA PENYULUHAN MANAJEMEN NYERI PADA LUKA POST OPERASI

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana Kedokteran. Diajukan Oleh : KIRNIA TRI WULANDARI J

BAB I PENDAHULUAN. cara infasif dengan membuka atau menampilkan bagian tubuh yang akan

PENGARUH KONTRAKSI KONSENTRIK TERHADAP PENINGKATAN LINGKUP GERAK SENDI LUTUT PASKA OPERASI FRAKTUR FEMUR 1/3 DISTAL

PORTOFOLIO KASUS MEDIK

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Tyas Kusuma Dewi, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Tindakan pembedahan ekstremitas bawah,dapat menimbulkan respons,

AKTIVITAS FISIK DAN OLAHRAGA UNTUK PENDERITA DIABETES MELLITUS DAN HIPERTENSI PUSKESMAS DTP CIKALONG KULON 9 APRIL 2015

PREEKLAMPSIA - EKLAMPSIA

BAB I PENDAHULUAN. jumlah penduduk Indonesia sampai tahun ini mencapai 237,56 juta orang (Badan

BAB I PENDAHULUAN. secara adil, dan termanfaatkan secara berhasil guna dan berdaya guna untuk

Penyebab, gejala dan cara mencegah polio Friday, 04 March :26. Pengertian Polio

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. M DENGAN GANGGUAN SISTEM GASTROINTESTINAL TRAUMA ABDOMEN DI BANGSAL IMC RSU ISLAM KUSTATI

BAB I PENDAHULUAN. upaya penyembuhan (kuratif) dan upaya pemulihan (rehabilitatif), yang

BAB I PENDAHULUAN. meningkat, sehingga resiko kecelakaan lalu lintas juga ikut meningkat. 1,2

Preeklampsia dan Eklampsia

BAB I PENDAHULUAN. Natrium diklofenak merupakan obat golongan anti-inflamasi nonsteroid

LAPORAN TUTORIAL BLOK MUSKULOSKELETAL SKENARIO II MENGAPA LUTUT NENEK NYERI DAN BENGKAK?

Transkripsi:

PENGARUH ANALGESIA AKUPUNTUR FREKUENSI KOMBINASI TERHADAP ONSET NYERI PASIEN PASCA OPERASI KRURIS TERTUTUP SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian syarat memperoleh derajat Sarjana Kedokteran Universitas Muhammadiyah Surakarta Oleh : NIEKE INDRAWATI J 500040036 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2008

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tingkat kecelakaan lalu lintas di Indonesia yang semakin tinggi menyebabkan jumlah pasien fraktur tulang semakin banyak. Frekuensi tertinggi trauma akibat kecelakaan lalu lintas bagi pengguna sepeda motor dan sepeda adalah fraktur pada ekstrimitas inferior. Kecelakaan sepeda motor adalah penyebab paling lazim fraktur tibia dan fibula (Apley, 1995). Sekitar 60 70 % korban menderita cedera pada daerah tibia karena bemper mobil tingginya sama dengan tinggi tungkai bawah. Patah tulang tibia dan fibula sering disebut sebagai patah tulang kruris (tungkai bawah). Rehabilitasi pasca operasi muskuloskeletal, khususnya tulang tibia adalah ditujukan agar fungsi penopang tubuh dan alat gerak dapat dipertahankan dengan baik, maka keluhan nyeri harus dikontrol, umumnya dengan obatobatan analgetik yang digolongkan berdasarkan intensitas nyeri(de Jong,2005). Adanya resiko interaksi obat dan efek samping yang ditimbulkan oleh obat pengontrol nyeri, maka perlu dicari tindakan alternatif yang menggantikan/menunjang efektivitas kerja obat pengontrol nyeri, sehingga mampu meniadakan/mengurangi dosis yang digunakan. Kombinasi analgesik tidak memberikan keuntungan secara nyata, dapat menimbulkan bahaya dan harganya akan menjadi lebih mahal. Menggunakan kombinasi analgesik juga akan mengkombinasi efek samping masing-masing kelas analgesik sebagai konsekuensinya. Kombinasi ini lebih sering menyebabkan kerusakan ginjal daripada penggunaan secara tunggal. Semakin banyak bahan aktif yang diminum oleh pasien, semakin banyak kemungkinan efek samping yang akan timbul. Kalau pasien ternyata alergi obat, sulit untuk menentukan bahan aktif yang mana sebagai penyebab alerginya (Aman, 2008).

Berikut beberapa analgesik yang digunakan pasca bedah dan efek sampingnya, antara lain paracetamol digunakan untuk nyeri ringan sampai sedang, dengan efek samping minimal berupa hepatotoksik (Ganiswara, 1995). Non selektif Non Steroid Anti Inflamation Drugs (NSAID s) digunakan untuk nyeri sedang, dengan efek samping pada saluran pencernaan, kardiovaskuler, ren, dan hepar. Cox-2 Inhibitor NSAID digunakan untuk nyeri sedang, dengan efek samping lebih ringan dari Non selektif NSAID s. Opioid digunakan untuk nyeri sedang sampai berat, dengan efek samping depresi nafas, depresi saraf pusat, dan adiksi. Tramadol digunakan untuk nyeri sedang sampai agak berat, dengan efek samping nausea, fatique, dan dizziness (Abrory, 2008). Telah terbukti bahwa peranan akupuntur untuk pain relief adalah cukup baik sebagai pengganti analgesik tingkat sedang. Melalui mekanisme kerja pelepasan morphin like substance (endhorphin) dalam otak akibat tindakan akupuntur (Saputra K.dkk, 2005). Beberapa contoh pengalaman klinik yang pernah dilakukan terkait akupuntur analgesi adalah pelaksanaan akupuntur pada operasi struma. Analgesi dihasilkan dari stimulasi akupuntur, premedikasi dengan pethidin 50 mg, dan diazepam 5 mg. Didapatkan toleransi pasien berupa nyeri yang ditoleransi, vital sign dalam batas normal, perdarahan sedikit, dan tidak perlu perawatan di RR / PACU (Pardi, 2008). Sejak berpuluh abad yang lalu, telah diketahui bahwa rangsangan akupuntur pada titik akupuntur tertentu dapat menghasilkan reaksi hilangnya rasa nyeri pada daerah tubuh tertentu. Rangsangan akupuntur pada titik He Ku dapat menghasilkan pengurangan rasa nyeri pada daerah mulut - tenggorokan. Reaksi pengurangan rasa nyeri tersebut akan bertambah kuat bilamana rangsangan pada titik itu diperkuat. Sejak pertengahan abad ini, telah berkembang penggunaan akupuntur dalam bidang anestesi melalui pengalaman-pengalaman praktek dan riset. Pada awalnya, penggunaan akupuntur dalam bidang anestesi menggunakan

istilah akupuntur narkose, tetapi kemudian istilah itu diganti dengan Akupuntur Analgetik. Penggunaan akupuntur dalam bidang anestesi menghasilkan reaksi analgetik tanpa ada kehilangan kesadaran dan perasaan yang lain (terhadap tekanan, getaran, dan lain-lainnya). Berdasarkan pengalaman-pengalaman praktik, kelebihan dari akupuntur analgetik dalam bidang anestesi adalah sebagai berikut : Tidak ada efek samping, tidak ada bahaya dosis berlebihan. Akupuntur analgetik juga dapat diberikan/dilakukan pada penderita dengan fungsi jantung, hati, dan ginjal yang kurang baik. Fungsi fisiologik organ selama pemberian akupuntur analgetik tidak mengalami gangguan yang berarti. Denyut nadi, pernapasan, dan tekanan darah relatif stabil selama pembedahan dengan akupungtur analgetik. Sebaliknya, menurut H.H. Hergert (1974), akupuntur analgetik menaikkan tekanan darah sekitar 10-30 mmhg, sehingga hipertensi merupakan kontraindikasi. Bahaya gangguan sirkulasi darah hingga timbul syok tidak tercatat. Penderita selama pembedahan dapat melakukan gerakan dan dapat memberitahu yang dirasakannya untuk penyempurnaan tindakan pembedahan yang membutuhkan kerja sama penderita. Peralatan dan tindakan akupuntur analgetik bersifat ekonomis. Sekalipun harga elektrostimulator untuk akupungtur analgetik cukup tinggi, peralatan itu dapat dipakai berulang kali dan dengan perawatan yang baik dapat digunakan bertahun-tahun lamanya ( Tjahyati & Ismail, 2008 ). Tercantum pula dalam Al-quran tentang menolong orang sakit dengan pengobatan dan Allah yang menyembuhkan penyakit: ومن أ حي ها ٲ نما ڧگٲ حي انا س جميعا... Dan barangsiapa yang memelihara kehidupan seorang manusia, maka seolah-olah dia telah memelihara kehidupan manusia semuanya.( Al-maidah/5:32) و ٳذ امرضت فهو يفين

Dan apabila aku sakit, Dialah yang menyembuhkan aku.( Asy Syu'araa'/26:80) Bertolak dari hal diatas, maka dibuat penelitian tentang efek analgesi yang ditimbulkan oleh akupuntur frekuensi kombinasi dalam menimbulkan efek pain relief pada pasien fraktur tungkai bawah yang menjalani operasi. B. Perumusan Masalah Masalah yang dapat dirumuskan yaitu apakah ada pengaruh analgesia akupuntur frekuensi kombinasi terhadap onset nyeri pasca operasi kruris tertutup? C. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan mengetahui apakah ada pengaruh analgesia dari akupuntur frekuensi kombinasi terhadap onset nyeri pasca operasi kruris tertutup. D. Manfaat Penelitian Penelitian ini memberikan beberapa manfaat antara lain : 1. Menambah khasanah ilmu pengetahuan mengenai terapi alternatif, khususnya akupuntur di dalam memberi efek analgesi. 2. Mengetahui efek analgesi dari akupuntur frekuensi kombinasi terhadap onset nyeri pasien pasca operasi fraktur tibia tertutup. 3. Sebagai dasar penelitian selanjutnya mengenai efek akupuntur analgesi.