Oleh : Sri Wahyuni J

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH TERAPI LATIHAN TERHADAP PENURUNAN NILAI NYERI PADA PASIEN POST SECTIO CAESAREA SKRIPSI. Disusun Oleh : PURWANDARI J

PENATALAKSANAAN TERAPI LATIHAN PADA PASKA OPERASI SECTIO CAESARIA

PENATALAKSANAAN TERAPI LATIHAN PADA KONDISI POST SECTIO CAESARIA AKIBAT PLASENTA PREVIA TOTALIS DI RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA

PENATALAKSANAAN TERAPI LATIHAN PADA POST SECTIO CAESARIA AKIBAT PRE EKLAMPSI BERAT DI RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA

FETAL DISTRES FAKULTAS. Oleh : J

PENATALAKSANAAN TERAPI LATIHAN PADA KONDISI POST CAESAREAN SECTION DI RSUD dr. MOEWARDI SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Persalinan merupakan kejadian fisiologi yang normal dialami oleh

PENATALAKSANAAN TERAPI LATIHAN PADA KONDISI POST SECTIO CAESARIA DI PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

PENATALAKSANAAN TERAPI LATIHAN PADA KONDISI PASKA SECTIO CAESARIA AKIBAT PRE EKLAMPSIA BERAT DI RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. berdasarkan angka kematian ibu (Maternal Mortality Rate) dan angka. kematian bayi (Neonatal Mortality Rate). (Syaiffudin, 2002).

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi (janin dan

BAB I PENDAHULUAN. Pada zaman modern ini banyak ibu yang memilih melakukan

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA CAPSULITIS ADHESIVA DEXTRA DI RUMKITAL dr. RAMELAN SURABAYA

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KONDISI CAPSULITIS ADHESIVA DEXTRA DENGAN MODALITAS SHORT WAVE DIATHERMI DAN TERAPI LATIHAN DI RSUD SRAGEN

BAB I PENDAHULUAN. sayatan pada dinding uterus melalui dinding depan perut. Section Caesarea

BAB I PENDAHULUAN. dengan makin meningkatnya usia. Perubahan tubuh sejak awal kehidupan

PENATALAKSANAAN TERAPI LATIHAN PADA KONDISI POST OPERASI CLOSE FRAKTUR RAMUS PUBIS DEXTRA DAN SINISTRA

BAB I PENDAHULUAN. caesarea yaitu bayi yang dikeluarkan lewat pembedahan perut (Kasdu, 2003)

BAB I PENDAHULUAN. macam aspek, diantaranya pertolongan persalinan yang salah satunya adalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KONDISI FROZEN SHOULDER CAPSULITIS ADHESIVE DEXTRA DI RST DR. SOEDJONO MAGELANG

BAB I PENDAHULUAN. berdasarkan umur bayi atau lebih dari 90 persen.

KARYA TULIS ILMIAH Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Menyelesaikan Program Pendidikan Diploma III Fisioterapi

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KONDISI CERVICAL ROOT SYNDROME DENGAN MODALITAS IR, & TERAPI LATIHAN DI RSAL Dr. RAMELAN SURABAYA

Oleh : DWI BRINA HESTILIANA J

BAB I PENDAHULUAN. Pada bab ini akan dibahas tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan

KARYA TULIS ILMIAH. Disusun oleh: ILSA ROVIATIN AGUSTINA J Diajukan Guna Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat

BAB I PENDAHULUAN. semakin kompleknya masalah dibidang kesehatan yang timbul dewasa ini, disertai

EFEKTIVITAS DAN KENYAMANAN TRANCUTANEUS ELECTRICAL NERVE STIMULATION (TENS) DALAM MENGURANGI NYERI KRONIK MUSKULOSKELETAL PADA USIA LANJUT

PROFIL UMUR DAN PEKERJAAN IBU BERSALIN SECTIO CAESAREA YANG MEMPUNYAI RIWAYAT SECTIO CAESAREA

BAB I PENDAHULUAN. bebas dari penyakit, cacat, bahkan kelemahan maka dalam sistem kesehatan. menyeluruh, dan dapat terjangkau masyarakat luas.

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KONDISI POST SECTIO CAESARIA DI RSUD DR. MOEWARDI SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. maka setiap warga Indonesia berhak memperoleh derajat sehat yang setinggitingginya

BAB I PENDAHULUAN. memajukan pembangunan dibidang kesehatan. Dalam pembukaan UUD 1945

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan kesehatan (promotive), pencegahan penyakit (preventive),

BAB I PEDAHULUAN. A. Latar Belakang. Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia masih relatif lebih tinggi jika

PENATALAKSANAAN TERAPI LATIHAN PADA POST OPERASI FRAKTUR COLLUM FEMORIS DEXTRA DENGAN PEMASANGAN AUSTION MOORE PROTHESIS DI RS ORTHOPEDI SURAKARTA

PENATALAKSANAAN TERAPI LATIHAN POST

BAB I PENDAHULUAN. dengan bantuan atau tanpa bantuan (Manuaba, 2010). waktu (yaitu 12 hari atau lebih melewati tanggal taksiran partus) dan ketuban

PENATALAKSANAAN TERAPI LATIHAN PADA KASUS HEMIPARESE POST STROKE NON HEMORAGE DEXTRA DI RSUD SRAGEN

PENATALAKSANAAN TERAPI LATIHAN PADA CEREBRAL PALSY SPASTIC QUADRIPLEGI DENGAN METODE NEURO DEVELOPMENTAL TREATMENT (NDT) DI YPAC SURAKARTA

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. S DENGAN POST-OP SECTIO CAESAREA INDIKASI KETUBAN PECAH DINI DI RUANG MAWAR I RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan alat dan persalinan operatif yaitu Sectio Caesaria (SC). Prawirahardjo (2010) dalam Septi (2012).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. keadaan dimana janin terletak memanjang dengan kepala di

BAB I PENDAHULUAN. diakhiri dengan penutupan dan penjahitan luka. Sayatan atau luka yang dihasilkan

BAB 1 PENDAHULUAN. Menurut hasil SDKI 2007 yang dikutip Wahdi (2007) Indonesia yaitu 307 per kelahiran hidup, menempatkan upaya

BAB I PENDAHULUAN. Persalinan berawal dari pembukaan dan dilatasi serviks sebagai akibat

BAB I PENDAHULUAN. meliputi sebagai berikut : bayi terlalu besar, kelainan letak janin, ancaman

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pada umumnya 80-90% kehamilan akan berlangsung normal dan

PENATALAKSANAAN SHORT WAVE DIATHERMY DAN TERAPI LATIHAN PADA KONDISI OSTEOARTHRITIS GENU DEXTRA DI RSOP dr. SOEHARSO SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. kematian ibu dan angka kematian perinatal. Menurut World Health. melahirkan dan nifas masih merupakan masalah besar yang terjadi di

KARYA TULIS ILMIAH PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA ISCHIALGIA DEKSTRA DI RSAL DR RAMELAN SURABAYA

KARYA TULIS ILMIAH. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Menyelesaikan Program Pendidikan Diploma III Fisioterapi

Oleh: ARIF FI AM J KARYA TULIS ILMIAH

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KONDISI OSTEOARTHRITIS GENU BILATERAL DENGAN MODALITAS MICROWAVE DIATHERMI DAN TERAPI LATIHAN DI RSUD SRAGEN

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. N POST OP SECTIO CAESAREA DENGAN INDIKASI CEPHALO PELVIK DISPROPORTION DIRUANG CEMPAKA RSUD SRAGEN

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar bealakang. Setiap wanita menginginkan persalinannya berjalan lancar dan dapat

BAB I PENDAHULUAN. dan ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Bila dihitung

BAB I PENDAHULUAN. untuk seluruh masyarakat yang mencakup upaya peningkatan (promotive),

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan pembangunan kesehatan Indonesia 2010 adalah meningkatkan kesadaran,

BAB I PENDAHULUAN. Rasa nyaman berupa terbebas dari rasa yang tidak menyenangkan adalah

HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG MOBILISASI DINI DENGAN TINDAKAN MOBILISASI DINI PADA IBU NIFAS 1 HARI POST SECTIO CAESAREA

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan yang baik atau kesejahteraan adalah suatu. kondisi dimana tidak hanya bebas dari penyakit.

KARYA TULIS ILMIAH PENATALAKSANAAN TERAPI LATIHAN METODE NEURO DEVELOPMENT TREATMENT (NDT) PADA CEREBRAL PALSY SPASTIK DIPLEGIA DI YPAC SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. melalui vagina ke dunia luar. Setiap wanita menginginkan persalinannya

2015 GAMBARAN BENDUNGAN ASI BERDASARKAN KARAKTERISTIK PADA IBU NIFAS DENGAN SEKSIO SESAREA DI RUMAH SAKIT UMUM TINGKAT IV SARININGSIH BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. mengetahui derajat kesehatan disuatu negara seluruh dunia. AKB di

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk melahirkan janin dari dalam rahim (Mochtar. R, 2002). dengan jalan pembedahan atau sectio caesarea meskipun bisa melahirkan

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan kesehatan pada hakekatnya adalah menyelenggarakan. bagian-bagian integral dari pembangunan nasional.

Di susun oleh : ARFIAN EKA NUGRAHA J

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan, dengan prioritas utama pada upaya peningkatan kualitas pelayanan

BAB 1 PENDAHULUAN. pada ibu dan janin sehingga menimbulkan kecemasan semua orang termasuk

BAB I PENDAHULUAN. dapat digunakan sebagai indikator dalam penilaian keberhasilan pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. melahirkan bayi dengan sempurna. Ada dua persalinan yaitu persalinan

KARYA TULIS ILMIAH PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA BELLS PALSY DEXTRA DI RSAL. DR.RAMELAN SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. yang meliputi sehat jasmani, rohani, dan sosial. Tidak hanya bebas dari

BAB I. punggung bawah. Nyeri punggung bawah sering menjadi kronis, menetap atau. sehingga tidak boleh dpandang sebelah mata (Muheri, 2010).

BAB I PENDAHULUAN. dengan bantuan atau tanpa bantuan (Manuaba, 2010).

BAB I PENDAHULUAN. dengan kepala di fundus uteri dan bokong berada dibagian bawah kavum

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. proses penurunan tensil strength dan stiffnes jaringan kolagen yang menyebabkan

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan ibu tetap menjadi salah satu prioritas utama dalam pembagunan

PENATALAKSANAAN INFRA MERAH, MASSAGE DAN TERAPI LATIHAN PADA KONDISI POST ORIF CLOSED FRAKTUR ANTEBRACHII DEXTRA DI RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

BAB 1 PENDAHULUAN. ( Mochtar, 1998 ). Persalinan seringkali mengakibatkan perlukaan jalan lahir.luka

BAB I PENDAHULUAN. Negara dengan Angka Kematian Ibu (AKI) terendah pada tahun 2011

BAB I PENDAHULUAN. jalan operasi atau sectio caesarea hal ini disebabkan karena ibu memandang

BAB I PENDAHULUAN. seorang ibu, tetapi bagi seorang ibu yang hamil anak pertama sering dianggap

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif

BAB I PENDAHULUAN. diindonesia merupakan angka tertinggi di bandingkan dengan negara-negara

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Sectio Caesaria (SC), dimana SC didefinisikan sebagai proses lahirnya janin

BAB I PENDAHULUAN. dinding abdomen dan uterus (Fraser, 2009). Sedangkan menurut Wiknjosastro

BAB I PENDAHULUAN. dari kerusakan jaringan yang aktual atau potensial (Brunner & Suddarth, 2002).

BAB I PENDAHULUAN. tuba falopi kemudian berimplantasi di endometrium. (Prawiroharjho, ketidakpuasan bagi ibu dan bayinya (Saifuddin. 2000).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. para ibu ingin melaksanakan fungsi ini dengan cara yang mereka

BAB I PENDAHULUAN. yang kemudian menggandakan diri berkali kali melalui pembelahan sel

BAB I PENDAHULUAN. Kelahiran seorang bayi juga merupakan peristiwa sosial yang ibu dan

BAB I PENDAHULUAN. target yang telah ditentukan dalam tujuan pembangunan millennium (MDG s)

BAB I PENDAHULUAN. sering terjadi di masyarakat. Nyeri punggung bawah sering dijumpai dalam

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA PASKA OPERASI FRAKTUR OLECRANON DEKSTRA DENGAN PEMASANGAN WIRE DI RSAL DR. RAMELAN SURABAYA

Transkripsi:

KARYA TULIS ILMIAH PENATALAKSANAAN TERAPI LATIHAN PADA POST OPERASI SECTION CAESAREAN ATAS INDIKASI HAMIL PRETEREM PREE EKLAMSIA RINGAN DI RSUD DR MOEWARDI SURAKARTA Oleh : Sri Wahyuni J100070017 Diajukan guna melengkapi tugas tugas dan memenuhi syarat - syarat untuk menyelesaikan pendidikan program Diploma III jurusan fisioterapi D III FISIOTERAPI FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2010

1 BAB I PENDAHULUAN Perkembangan kesehatan pada hakekatnya adalah pembangunan manusia seutuhnya agar terwujud derajat kesehatan yang optimal bagi setiap individu, dan merupakan bagian terpadu dari pembangunan nasional, yang mempunyai tujuan untuk mewujudkan bangsa yang maju dan mandiri, sejahtera lahir batin. Kebijaksanaan pembangunan dalam bidang kesehatan diarahkan untuk meningkatkan SDM (sumber daya manusia) dan meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya hidup sehat. Oleh karena itu perlu juga adanya peningkatan kesehatan yang menyeluruh yang meliputi peningkatan (promotive), pencegahan (preventive), penyembuhan (curative), dan pemulihan (rehabilitative) yang bersifat menyeluruh dan terpadu, seluruh masyarakat khususnya dalam penekanan angka kematian pada ibu dan bayi pada proses persalinan (Depkes RI, 1992). Upaya yang dilakukan dalam peningkatan (promotif) pelayanan kesehatan bayi, ibu dan anak, antara lain dengan mengurangi angka kematian bayi dan ibu yang sedang melahirkan. Menurut survey Demografi dan Kesehatan Indonesia (1994) angka kematian ibu adalah 390 per 100.000 kelahiran hidup dan angka kematian perinatal adalah 40 per 1.000 kelahiran hidup. Jika dibandingkan dengan negara-negara lain, maka di Indoensia adalah 15 kali lebih tinggi dari Malaysia, 10 lebih tinggi daripada Thailand, atau 5 kali lebih tinggi daripada Philipina, (Saifudin, 2001). Fisioterapi dalam kesehatan wanita merupakan 1

2 bentuk pelayanan kesehatan yang ditujukan kepada individu dan atau kelompok untuk mengembangkan, memelihara, memulihkan gerak dan fungsi tubuh sepanjang daur kehidupan dalam menggunakan penanganan secara manual, peningkatan gerak, peralatan (fisik, elektroterapis dan mekanis), pelatihan fungsi dan komunikasi (Kep-Menkes 1363, 2001) Fisioterapi sebagai salah satu unit pelayanan kesehatan dengan segala modalitas yang dimiliki diharapkan peran sertanya dalam memberikan pelayanan pada ibu pre natal (sebelum melahirkan) dan post natal (setelah melahirkan). Salah satu modalitas fisioterapi yang dapat diberikan adalah terapi latihan. Terapi latihan dapat meningkatkan metabolisme dalam tubuh, sehingga kondisi umum pasien akan menjadi lebih baik. Disamping itu, adanya peningkatan system metabolisme tersebut akan mempengaruhi proses penyembuhan luka operasi, sehingga nyeri akan berkurang, selain itu fisioterapi juga berperan untuk mengembalikan kapasitas fisik dan kapasitas fungsional dengan tujuan agar ibu setelah melahirkan dapat beraktifitas normal kembali. A. Latar Belakang Proses persalinan adalah proses fisiologis dari uterus untuk mengeluarkan hasil kosepsi melalui vagina. Proses persalinan terkadang janin tidak bisa lahir secara spontan dikarenakan oleh beberapa faktor, misalnya adanya partus lama (prolonged labour), ruptura uteri mengancam dan lain-lain (Mochtar, 1998). Keadaan demikian tindakan medis berupa section caesarean (SC) merupakan indikasi dari permasalahan-permasalahan tersebut diatas.

3 SC adalah tindakan untuk melahirkan bayi preabdominal dengan membuka dinding uterus (Junaedi, 2000). Menurut statistik kasus SC dilakukan atas indikasi antara lain : disporsisi 25%, gawat janin 14%, plasenta previa 11%, pernah SC 11%, pre-eklamsia dan hipertensi 7% (Paul dan Camberline, 1998). Jumlah operasi SC di dunia tekah meningkat tajam 20 tahun terakhir. Indonesia terjadi peningkata SC dimana tahun 2000 sebesar 47,22%, tahun 2001 sebesar 45,19%, tahun 2002 sebesar 47,13%, tahun 2003 sebesar 46, 87%,tahun 2004 sebesar 53,22%, tahun 2005 sebesar 51,59%, tahun 2006 sebesar 53,68% dan tahun 2007 belum terdapat data yang signifikan (Grace, 2007). Dewasa ini, SC jauh lebih aman dari pada dulu berkat kemajuan dalam antibiotika, transfusi darah, anestesi dan tehnik operasi yang lebih sempurna. Karena itu, saast ini ada kecenderungan untuk melakukan operasi ini tanpa dasar indikasi yang cukup kuat. Perlu diingat, bahwa seorang wanita yang telah mengalami operasi pasti akan menimbulkan cacat dan parut pada rahim yang dapat membahayakan kehamilan dan persalinan berikutnya, walaupun bahaya tersebut relatif kecil. ( Mochtar, 1998) Melahirkan secara SC menguras lebih banyak kemampuan tubuh dan pemulihannya lebih sulit dibandingkan jika melahirkan secara normal. Banyak ketidaknyamanan yang akan dirasakan setelah operasi SC, sehingga pasien perlu untuk segera bangkit dari tempat tidur dan mulai melatih mobilitas (Chrissie & Muhdi, 2005).

4 Keadaan pasien post SC akan mengalami nyeri disekitar incisi yang merupakan masalah yang sering dikeluhkan oleh pasien, dimana dengan adanya nyeri akan menimbulkan berbagai perubahan dari keluhan homeostatis tubuh (Nugroho, 2001). Nyeri dianggap proses yang normal, menurut Taxonomy Commite of the International Association for the Study of Pain (IASP) nyeri didefinisikan sebagai suatu pengalaman sensoris dan emosi yang tidak menyenangkan yang berkaitan dengan kerusakan jaringan baik yang aktual maupun yang potensial (Basuki, 2007). Dilihat dari segi fisioterapi permasalahan yang timbul setelah SC antara lain adalah timbul nyeri dibagian bekas incisi, penurunan kekuatan otot perut dan otot dasar panggul, adanya odema, potensi timbul Deep Vein Trombosis (DVT) yang disebabkan meningkatnya kekentalan darah karena mekanisme homeokonsentrasi yang terjadi pada ibu pasca melahirkan, adanya penurunan kemampuan fungsional dan hambatan dalam aktifitas di masyarakat. Melihat permasalahan-permasalahan diatas, salah satu modalitas fisioterapi yang dapat diberikan adalah terapi latihan berupa Breathing eksercise dan aktive movement. Program terapi latihan dapat meningkatkan metabolisme dalam tubuh, sehingga kondisi umum pasien akan lebih baik. Disamping itu, adanya peningkatan sistem metabolisme tersebut akan mempengaruhi proses penyembuhan luka operasi, sehingga nyeri akan berkurang, selain itu dapat mencegah potensi terjadinya DVT, mengurangi

5 odema, meningkatkan kekuatan otot perut dan dasar panggul, meningkatkan aktifitas fungsional sehingga tidak ada hambatan aktifitas di masyarakat. B. Rumusan Masalah Permasalahan yang timbul pada pasien paska SC antara lain adalah: adanya rasa nyeri pada daerah incisi di perut, potensial terjadi DVT, penurunan kekuatan otot perut dan otot dasar panggul, adanya odema dan penurunan kemampuan Activity Daily Living (ADL), serta hambatan dalam hubungan social atau Retriction of Participation. Dari semua permasalahan diatas dapat dirumuskan masalah : 1. Apakah terapi latihan dapat mengurangi nyeri sekitar incisi di perut? 2. Apakah terapi latihan dapat mencegah terjadinya DVT? 3. Apakah terapi latihan dapat meningkatkan kekuatan otot perut dan otot dasar panggul? 4. Apakah terapi latihan dapat mengurangi odema di kedua kaki? 5. Apakah terapi latihan dapat meningkatkan kemampuan aktivitas fungsional harian? 6. Apakah terapi latihan dapat mengembalikan aktivitas sosial dalam keluarga dan masyarakat? C. Tujuan penulisan Tujuan dari penulisan ini adalah untuk mengetahui manfaat terapi latihan terhadap masalah-masalah yang muncul seperti : 1) nyeri akibat incisi di perut, 2) potensial terjadinya DVT, 3) penurunan kekuatan otot perut dan

6 dasar panggul 4) adanya odema di kedua kaki, 5) penurunan kemampuan Activity Daily Living (ADL), 6) terjadinya hambatan dalam melakukan aktivitas sosial. Selain itu penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini ditujukan untuk lebih memperluas informasi tentang peran fisioterapi dalam pelaksanaan terapi latihan paska SC. D. Manfaat Penulisan Manfaat dari penulisan ini adalah : 1. Bagi penulis Dapat menambah pengetahuan dan pemahaman sehingga dapat dijadikan motivasi untuk lebih tahu tentang penatalaksanaan pada kondisi post operasi section caesarean. 2. Bagi institusi Dapat membagi pengalaman dan informasi tentang manfaat terapi latihan dini bagi pasien post operasi section caesarean. 3. Bagi masyarakat Dapat memberikan atau menyebarluaskan informasi kepada masyarakat umum tentang penatalaksanaan fisioterapi pada kondisi post operasi section caesarean sehingga masyarakat dapat mengadakan upaya pencegahan.

7 4. Bagi pendidikan Dapat mengembangkan dan meningkatkan ilmu pengetahuan tentang pelaksanaan fisioterapi pada kondisi post operasi section caesaren. 5. Bagi Fisioterapi Dapat lebih mengetahui peran fisioterapi dalam mengatasi permasalahan pada kondisi post opeasi section caesarean.