BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Good Corporate Governance (GCG) adalah salah satu pilar dari sistem

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Perhatian dunia terhadap Good Corporate Governance mulai meningkat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang penelitian

09Pasca. Kewirausahaan, Etika Profesi dan Hukum Bisnis

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. (2009 : 67) mencoba memberikan definisi dari kinerja, antara lain sebagai

Restrukturisasi dan privatisasi BUMN. Sistem Ekonomi Indonesia

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. diterapkannya good corporate governance di Indonesia merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN. asing lagi di telinga kita. Pada negara maju, GCG sudah lama menjadi suatu

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. dikenal dengan istilah asing Good Corporate Governance (GCG) tidak dapat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. meningkatkan kesejahteraan pemiliknya atau pemegang saham, serta

BAB I PENDAHULUAN. pada perusahaan secara maksimal sehingga laba diharapakan diperoleh juga secara

BAB I PENDAHULUAN. keputusan ekonomi. SPAP seksi 341 menyatakan bahwa auditor bertanggung jawab

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.2. Prinsip-prinsip GCG 1. Transparansi

BAB I PENDAHULUAN. Krisis ekonomi global sangat mempengaruhi kinerja perusahaan-perusahaan di

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini perkembangan dunia bisnis dan ekonomi sudah berkembang

BAB I PENDAHULUAN. mekanisme pengelolaan itu sendiri. Jika kondisi Good Governance dapat dicapai

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. efektivitas pencapaian tujuan perusahaan. Seiring dengan berkembangnya. mendorong kesinambungan dan kelangsungan hidup perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi perekonomian di Indonesia semakin berkembang dan menjadikan

BAB I PENDAHULUAN. terjadi pada pertengahan tahun 1997, yang melanda sebagian besar wilayah dunia

BAB I PENDAHULUAN. Setelah negara Indonesia dan negara negara di Asia Timur lainnya

BAB 1 PENDAHULUAN. Perusahaan korporasi pada awalnya dibentuk agar badan usaha dapat

BAB I PENDAHULUAN. dan Amerika Serikat sekitar satu setengah abad yang lalu (1840-an). Untuk

BAB I PENDAHULUAN. digariskan. Audit internal modern menyediakan jasa- jasa yang mencakup

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Institute of Internal Auditors (IIA) audit internal dalam Sawyer s et al

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Halim, dkk. (2005;6)

BAB I PENDAHULUAN. 1.5 Latar Belakang Penelitian

Bab I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN

I. PENDAHULUAN. perkapita, kesempatan kerja, distribusi pendapatan, dan lain-lain. Sasaran itu terus

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. negara, untuk mengatasinya maka Indonesia harus siap menghadapi hal tersebut,

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Era globalisasi saat ini, persaingan bisnis semakin meningkat, banyak peluang

BAB III HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia turut berkomitmen melaksanakan prinsip-prinsip G-20, salah satunya

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Krisis ekonomi yang melanda Indonesia pada tahun 1998 masih

BAB 1 LATAR BELAKANG. dengan munculnya krisis budaya moral. Di beberapa negara Asia pondasi

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat.

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan dan stabilitas ekonomi yang berkesinambungan. perusahaan (Sijabat, 2007). Setelah terjadinya krisis ekonomi pada tahun

BAB I PENDAHULUAN. Community (AEC) atau Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Masyarakat Ekonomi ASEAN merupakan sebuah komunitas negaranegara

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. melakukan audit terhadap pemerintah. Sedangkan undang-undang No 15 tahun

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan-perusahaan publik besar dan kantor akuntan publik (KAP) besar pada

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi untuk melakukan berbagai tindakan agar bisnisnya tetap bertahan di dunia

KEWRAUSAHAAN, ETIKA PROFESI dan HUKUM BISNIS

BAB 1 PENDAHULUAN. upaya penyelamatan dan penyempurnaan yang meliputi produktifitas, efisiensi

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Krisis moneter yang terjadi di Indonesia pada tahun membuat perekonomian di Indonesi menjadi

BAB I PENDAHULUAN. Krisis ekonomi Asia, tahun 1997 yang ditandai dengan jatuhnya nilai mata

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Setiap perusahaan secara umum didirikan tentunya memiliki tujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Negara Indonesia merupakan salah satu Negara berkembang yang telah

BAB I PENDAHULUAN. lemahnya praktek good corporate governance pada korporasi atau perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. dipahami bahwa kompetisi global bukan kompetisi antar negara, melainkan antar

BAB I PENDAHULUAN. Perhatian dunia terhadap Good Corporate Governance (GCG) mulai. yang dilakukan oleh Asian Development Bank (ADB) menyimpulkan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Like Monisa (2012) Menurut Tri & Ferry (2012)

BAB I PENDAHULUAN. efektif dan efisien agar bisa bersaing dengan perusahaan lain di dalam negeri

BAB I PENDAHULUAN. transparan dan dapat dipertanggungjawakan, kondisi ini disebut Good Corporate

BAB I PENDAHULUAN. Good Corporate Governance (GCG) adalah suatu istilah yang sudah tidak asing lagi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pasal 1 ayat 9 UU No. 13 Tahun 2003 Ketenagakerjaan,

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah (Veronica, 2013).

DAFTAR ISI. SK BERSAMA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI PT BARATA INDONESIA(Persero)

BAB I PENDAHULUAN PENDAHULUAN. sehubungan dengan semakin gencarnya publikasi tentang kecurangan (fraud)

BAB 1 PENDAHULUAN. meningkatkan nilai perusahaan. Sedangkan Perum mempunyai maksud

PENJELASAN ATAS UNDANGUNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2008 TENTANG KETERBUKAAN INFORMASI PUBLIK

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan publik merupakan salah satu perusahaan yang. kepemilikannya terbuka untuk umum. Oleh karena itu, saham perusahaan dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. Awal munculnya konsep Corporate Governance ini karena adanya. bertanggung jawab. Masalah Corporate Governance ini semakin menjadi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. kapasitas perusahaan menghasilkan arus kas dari sumber daya yang ada pada

BAB I PENDAHULUAN. lebih dikenal dengan istilah asing good corporate governance (GCG) tidak dapat

BAB I PENDAHULUAN. era globalisasi ini, dibutuhkan manajemen perusahaan yang kompetitif untuk

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai salah satu pelaku kegiatan ekonomi di Indonesia, keberadaan Badan

UKDW BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. corporate governance ini diharapkan ada regulasi serta aturan mengenai

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan dana pensiun dapat dilihat dari tingkat pencapaian tujuan nya.

PEDOMAN PERILAKU Code of Conduct KEBIJAKAN

TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. dari keberadaan isu Corporate Governance (Swasembada, edisi: 09/XXI/28 april-

Kebijakan Corporate Governance. PT. Persero Batam. Tim GCG PT. Persero Batam Hal : 1 of 9

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. dibuktikan dengan banyak perusahaan-perusahaan baru yang mulai tumbuh

BAB 1 PENDAHULUAN. dan pemeringkatan penerapan GCG pada perusahaan-perusahaan di Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. dengan mengimplementasikan Good Corporate Governance (GCG). Penerapan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perubahan yang pesat dalam bidang teknologi informasi. ekonomi, sosial, budaya maupun politik mempengaruhi kondisi dunia bisnis dan persaingan yang timbul semakin lama semakin meningkat. Keadaan persaingan seperti ini membuat para pelaku bisnis dan ekonomi harus dapat melakukan berbagai perubahan kegiatan ekonominya menjadi seefektif dan seefisien mungkin. Pengaruh globalisasi juga memicu para pelaku bisnis dan ekonomi untuk melakukan berbagai tindakan agar kegiatan usahanya tetap efektif dan efisien sehingga tidak tertinggal jauh dari perkembangan yang ada. Dalam perekonomian modern, manajemen dan pemilik perusahaan semakin nyata dipisahkan untuk kepentingan pengendalian. Pemisahan ini dapat menimbulkan adanya transparansi dalam penggunaan dana pada perusahaan serta keseimbangan yang tepat antara kepentingan-kepentingan yang ada misalnya antara pemegang saham dengan pengurus. Perusahaan-perusahaan semakin banyak tergantung pada modal eksternal (pinjaman) untuk pembiayaan kegiatan-kegiatan mereka, investasi dan pertumbuhan. Agar memperoleh dana jangka panjang yang stabil, sistem perusahaan harus diakui secara internasional. Peraturan-peraturan dibuat untuk memberikan arahan dalam pengelolaan dan pengendaliam perusahaan yang akan menjadikan perusahaan lebih dipercaya dan diandalkan, baik didalam negeri maupun dunia internasional. Pemerintah memegang peranan penting dalam menerbitkan dan memberlakukan peraturan yang memadai. Namun manajemen perusahaan memegang tanggung jawab utama untuk melaksanakan sistem corporate governance yang baik di dalam perusahaan. Perusahaan juga harus mengantisipasi pemberlakuan yang lebih tegas dari peraturan perundangundangan yang baru serta pengawasan masyarakat yang semakin tajam terhadap tindakan pimpinan perusahaan. 1

2 Sudah saatnya organisasi dan perusahaan-perusahaan di Indonesia di dorong untuk segera memperbaiki kualitas penerapan good corporate governancenya. Good Corporate Governance (GCG) sering diartikan sebagai tata kelola perusahaan yang baik. Berdasarkan Keputusan Menteri BUMN Nomor Kep 117 / M M BUMN / 2002, tanggal 1 Agustus 2002 prinsip-prinsip good corporate governance mencakup transparansi, kemandirian, akuntabilitas, pertanggungjawaban, dan kewajaran. Setiap negara atau perusahaan hendaknya menggunakan prinsip-prinsip yang ada untuk mengembangkan praktek-praktek corporate governance yang lebih detail sesuai dengan lingkungannya masingmasing. Kasus-kasus hukum yang melibatkan manipulasi akuntansi keuangan telah meningkat dalam beberapa tahun terakhir ini. Skandal akuntansi tersebut bahkan menimpa perusahaan besar seperti Enron Corporation. Kasus tersebut mendapat perhatian luas dari masyarakat dan berdampak luas menyebabkan merosotnya kepercayaan masyarakat pasar uang dan pasar modal. Timbulnya kasus-kasus skandal akuntansi tersebut menimbulkan berbagai pertanyaan tentang tata kelola perusahaan. Faktor pemicu munculnya skandal akuntansi keuangan tersebut karena lemahnya penerapan good corporate governance. Dalam situasi krisis ekonomi yang hingga saat ini belum kunjung membaik, penerapan konsep good corporate governance menjadi suatu aspek dalam upaya mempertahankan kelangsungan jalannya perusahaan. Skandalskandal keuangan dan krisis-krisis ekonomi di berbagai negara telah memusatkan perhatian kepada pentingnya corporate governance. Kebijakan lembaga keuangan dalam pendanaan perusahaan-perusahaan melalui pinjaman atau modal perusahaan mulai memasukkan syarat-syarat tentang corporate governance pada perusahaan-perusahaan tersebut. Krisis ekonomi yang terjadi di Indonesia menjadi salah satu faktor standar tata kelola yang rendah baik di sektor ekonomi publik maupun korporat. Rendahnya good corporate governance adalah rendahnya transparansi dalam lingkungan bisnis di Indonesia. Ketidaktransparan ini memungkinkan berkembangnya praktik-praktik korporasi yang tidak sehat yang pada akhirnya dapat menyuburkan praktik kolusi, korupsi dan nepotisme (KKN)

3 Gagasan pelaksanaan good corporate governance di Indonesia merupakan pangkal tolak perubahan budaya kerja pada perusahaan. Dengan good corporate governance diharapkan perusahaan dan pemerintah dapat berjalan sesuai dengan praktik yang sehat di segala bidang. Bersihnya perusahaan dari praktek-praktek korupsi memungkinkan perusahaan untuk beroperasi secara efisien dan menghasilkan produk-produk yang mampu bersaing di pasar global sehingga mampu menyerap tenaga kerja lebih banyak dan berkesinambungan. Berdasarkan uraian di atas maka penulis tertarik untuk mengambil judul penelitian sebagai berikut : PENGARUH PENERAPAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN. 1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang penelitian yang telah dikemukakan di atas, maka penulis mengidentifikasi masalah sebagai berikut : 1) Bagaimana penerapan good corporate governance dalam perusahaan 2) Bagaimana kinerja keuangan perusahaan 3) Apakah terdapat pengaruh dari penerapan good corporate governance terhadap kinerja keuangan perusahaan. 1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian Maksud penelitian ini adalah untuk. memperoleh data yang berhubungan dengan pengaruh penerapan prinsip-prinsip good corporate governance terhadap kinerja keuangan perusahaan yang akan penulis gunakan dalam rangka penyusunan skripsi sebagai salah satu syarat dalam menyelesaikan program pendidikan sarjana akuntansi pada Universitas Widyatama. Sedangkan tujuan penelitian yang dilakukan penulis dalam penelitian ini adalah : 1) Untuk mengetahui penerapan good corporate governance dalam perusahaan 2) Untuk mengetahui kinerja keuangan perusahaan 4) Untuk mengetahui pengaruh dari penerapan good corporate governance terhadap kinerja keuangan perusahaan.

4 1.4 Kegunaan Penelitian Hasil dari penelitian ini diharapkan akan berguna bagi berbagai pihak : 1. Bagi penulis Hasil penelitian ini diharapkan dapat memperluas wawasan dan menambah pengetahuan tentang teori-teori dan konsep-konsep yang diperoleh selama perkuliahan dibandingkan dengan penerapannya secara nyata. Dan sebagai salah satu syarat dalam menempuh ujian sidang Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi di Fakultas Ekonomi Universitas Widyatama. 2. Bagi perusahaan Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dan sumbangan pemikiran yang bermanfaat dalam meningkatkan kinerja dalam perusahaan dengan cara menerapkan prinsip-prinsip good corporate governance. 3. Bagi peneliti lain Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna untuk sumber informasi, bahan pembanding bagi peneliti lainnya dan menjadi bahan referensi atau tambahan informasi yang diperlukan dalam menerapkan penerapan prinsip good corporate governance dalam perusahaan 1.5 Kerangka Pemikiran Aktivitas bisnis merupakan masalah kompleks yang hangat dibicarakan di tengah usaha pemerintah untuk memulihkan perekonomian yang lesu akibat krisis ekonomi di sejumlah negara Asia. Krisis ekonomi yang hingga saat ini belum berakhir di pandang merupakan akibat lemahnya praktik good corporate governance. Penerapan prinsip good corporate governance menjadi suatu aspek vital dalam upaya mempertahankan kelangsungan jalannya perusahaan. Tuntutan para pemangku kepentingan (stakeholders) terhadap tata kelola perusahaan yang baik saat ini begitu tinggi. Mereka memerlukan keterbukaan, transparansi serta pertanggungjawaban manajemen dan direksi sebagai landasan dalam mengambil langkah bisnis selanjutnya. Corporate governance merupakan sistem yang mengatur hak dan kewajiban pihak yang terkait dengan pengelolaan sebuah perusahaan.

5 Sistem good corporate governance memberikan perlindungan efektif kepada para pemegang saham dan pihak kreditur sehingga mereka bisa meyakinkan dirinya akan perolehan kembali investasinya dengan wajar dan bernilai tinggi. Good corporate governance merupakan langkah yang penting dalam membangun kepercayaan pasar dan mendorong arus investasi internasional yang lebih stabil dan bersifat jangka panjang. Pengertian good corporate governance menurut Hessel Nogi.S Tangkilisan (2003 : 11) yaitu : good corporate governance adalah sistem dan struktur untuk mengelola perusahaan dengan tujuan meningkatkan nilai pemegang saham (stakeholder value) serta mengalokasi berbagai pihak yang berkepentingan dengan perusahaan (stakeholder) seperti kreditor, supplier, asosiasi usaha, konsumen, pekerja, pemerintah dan masyarakat luas. Banyak negara memandang bahwa praktek-praktek tata kelola perusahaan yang baik merupakan suatu cara untuk memperbaiki dinamika ekonomi sehingga dapat memperkuat kinerja ekonomi secara keseluruhan. Untuk dapat melaksanakan good corporate governance maka harus dipenuhi prinsip-prinsip dasarnya. Berdasarkan Keputusan Menteri BUMN Nomor Kep 117 / M M BUMN / 2002 pasal 3 prinsip-prinsip good corporate governance adalah sebagai berikut : 1. Transparansi Yaitu keterbukaan dalam melakukan proses pengambilan keputusan dan keterbukaan dalam mengemukakan informasi materiil dan relevan mengenai perusahaan. 2. Kemandirian Yaitu suatu keadaan di mana perusahaan dikelola secara profesional tanpa benturan kepentingan dan pengaruh/tekanan dari pihak manapun yang tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan prinsipprinsip korporasi yang sehat.

6 3. Akuntabilitas Yaitu kejelasan fungsi, pelaksanaan dan pertanggungjawaban organisasi sehingga pengelolaan perusahaan terlaksana secara efektif. 4. Pertanggungjawaban Yaitu kesesuaian di dalam pengelolaan perusahaan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku dan prinsip-prinsip korporasi yang sehat. 5. Kewajaran (fairness) Yaitu keadilan dan kesetaraan di dalam memenuhi hak-hak stakeholder yang timbul berdasarkan perjanjian perundang-undangan yang berlaku. Prinsip-prinsip good corporate governance tersebut mengaitkan hubungan tanggung jawab moral kinerja perusahaan dengan lingkungan sekitarnya. Good corporate governance merupakan konsep yang menekankan pentingnya hak pemegang saham untuk memperoleh informasi yang benar, akurat dan tepat waktu. Serta kewajiban perusahaan untuk mengungkapkan secara akurat, tepat waktu dan transparan tentang semua informasi kinerja perusahaan. Prinsip good corporate governance diharapkan dapat meningkatkan kualitas laporan keuangan yang pada akhirnya meningkatkan kepercayaan pemakai laporan keuangan termasuk investor. Kinerja keuangan yang baik dapat dijadikan sebagai salah satu pedoman bagi investor dalam pengambilan keputusan berinvestasi. Dalam mengevaluasi kinerja manajemen, para pemegang saham harus dapat memutuskan efektifitas dan efisiensi manajemen dalam mengelola sumber daya yang terpakai untuk kegiatan organisasi. Kinerja keuangan suatu perusahaan dapat dilihat melaui laporan keuangan perusahaan tersebut. Dari laporan keuangan tersebut dapat diketahui keadaan finansial dan hal-hal yang telah dicapai perusahaan selama periode tertentu. Definisi kinerja menurut Indra Bastian (2001 : 329) yaitu : kinerja adalah gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu kegiatan/program/kebijaksanaan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, misi dan visi organisasi yang tertuang dalam perumusan, skema strategis (strategic planning) suatu organisasi, secara umum dapat juga dikatakan bahwa kinerja merupakan prestasi yang dapat dicapai oleh organisasi dalam periode tertentu.

7 Definisi kinerja menurut Kamus Istilah Akuntansi (2003 : 215) yaitu : Kinerja atau performance adalah suatu istilah umum yang digunakan untuk sebagian atau seluruh tindakan aktivitas dari suatu organisasi pada suatu periode, sering dengan referensi pada sejumlah standar seperti biayabiaya masa lalu atau yang diproyeksikan, suatu dasar efisiensi, pertanggungjawaban atau akuntabilitas manajemen dan semacamnya. Pengertian laporan keuangan menurut Kamus Istilah Akuntansi (2003:71) adalah sebagai berikut : Laporan keuangan adalah laporan yang dirancang untuk para pembuat keputusan baik di dalam maupun di luar perusahaan, mengenai posisi keuangan dan hasil usaha perusahaan. Laporan keuangan merupakan sarana informasi untuk mengkomunikasikan kondisi operasi perusahaan dan keuangan perusahaan kepada pihak di luar perusahaan. Informasi yang terdapat pada laporan keuangan perusahaan memuat data-data historis yang diperlukan sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan ekonomi. Dengan adanya prinsipprinsip good corporate governance maka laporan keuangan yang dihasilkan dapat diungkapkan secara transparan dan akurat sehingga dapat membantu investor dan pihak-pihak lain yang berkepentingan dalam suatu perusahaan untuk mengambil keputusan sehingga dapat meningkatkan kinerja keuangan perusahaan. Penilaian kinerja merupakan suatu alat manajemen untuk meningkatkan kualitas pengambilan keputusan. Kinerja keuangan perusahaan yang tergambar dalam laporan keuangan menjadi perhatian utama bagi para pemakai laporan keuangan tersebut. Oleh karena itu manajemen perusahaan harus berusaha untuk meningkatkan kinerjanya dari periode ke periode. Cerminan dilaksanakan atau tidaknya prinsip-prinsip good corporate governance terlihat jelas di pasar modal. Apabila perusahaan dikelola oleh manajemen yang baik, maka saham perusahaan tersebut akan naik di pasar modal. Naiknya saham perusahaan tersebut menunjukkan eksistensi dalam dunia usaha yang kompetitif cukup kuat. Berdasarkan uraian di atas penulis mengemukan hipotesis penelitian sebagai berikut : Penerapan good corporate governance berpengaruh terhadap kinerja keuangan perusahaan.

8 1.6 Metodelogi Penelitian Metode penelitian yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif dengan pendekatan studi kasus. Metode penelitian deskriptif menurut Moh Nazir (2003 : 54) adalah suatu metode yang meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Tujuan dari penelitian deskriptif ini adalah untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki. Teknik pengumpulan data yang digunakan oleh penulis adalah : 1. Penelitian lapangan (Field Research) Data yang dikumpulkan merupakan data primer yaitu data yang langsung diperoleh dari responden. Pengumpulan data dilakukan dengan cara sebagai berikut : a. Kuesioner, yaitu penulis membuat daftar pertanyaan-pertanyaan yang berhubungan dengan pengaruh penerapan good corporate governance terhadap kinerja keuangan perusahaan. b. Wawancara, yaitu pengumpulan data yang dilakukan dengan bertanya kepada pejabat yang berwenang dan bagian yang berhubungan dengan masalah penelitian. c. Observasi, adalah suatu teknik pengumpulan data dengan mengamati secara langsung objek yang diteliti. 2. Penelitian kepustakaan (Library Research) Penelitian kepustakaan dilakukan untuk memperoleh data sekunder yaitu dengan cara membaca, mempelajari literatur-literatur yang ada kaitannya dengan masalah yang diteliti. Tujuannya untuk memperoleh suatu pemahaman yang mendalam dalam menunjang proses pembahasan mengenai masalahmasalah yang diidentifikasi.

9 1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian Dalam penyusunan skripsi ini penulis melakukan penelitian pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) yang berlokasi di JL Badak Singa No 10 Bandung. Waktu penelitian dilakukan pada bulan April 2007 sampai dengan bulan Mei 2007.