SEMINARI MENENGAH DI UNGARAN Penekanan Desain Arsitektur Modern Richard Meier

dokumen-dokumen yang mirip
LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR. KAMPUS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG Penekanan Desain Arsitektur Post Modern

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

MUSEUM ASTRONOMI DI SEMARANG Dengan Penekanan Desain RICHARD MEIER

YOUTH CENTER DI KUDUS Dengan Penekanan Desain Arsitektur Neo Vernakular

KOMPLEKS SEKOLAH TINGGI TEOLOGIA INTERNASIONAL HARVEST DI SEMARANG Penekanan Desain Arsitektur Modern

TAMAN RIA DI SEMARANG

CHILDREN S SCIENCE CENTRE DI SEMARANG Dengan Penekanan Desain Arsitektur Hi - Tech

TEMPAT DOA KRISTIANI DI SEMARANG

RUMAH MUSIK DI SEMARANG Dengan Penekanan Desain Arsitektur Modern

TERMINAL PENUNPANG KAPAL LAUT TANJUNG EMAS SEMARANG Dengan Pendekatan Desain Arsitektur Neo Vernakular

AUDITORIUM UNIVERSITAS DIPONEGORO DI TEMBALANG Dengan Penekanan Desain Arsitektur High-Tech

GRAHA REHABILITASI PENYANDANG CACAT TUBUH DI SEMARANG

PERUMAHAN BERWAWASAN LINGKUNGAN DI KECAMATAN JAGAKARSA, JAKARTA SELATAN DENGAN PENEKANAN DESAIN EKO-ARSITEKTUR

SEKOLAH ISLAM TERPADU AL IRSYAD DI PURWOKERTO Dengan Penekanan Desain Arsitektur Tropis

LP3A TA PERIODE 127/49 TERMINAL BUS TIPE A DI KABUPATEN DEMAK BAB I PENDAHULUAN

SENTRA PROMOSI DAN INFORMASI KERAJINAN KUNINGAN DI JUWANA

RUMAH RETRET KHATOLIK DI TUNTANG DENGAN PENEKANAN DESAIN ARSITEKTUR NEO-VERNACULAR

RUMAH SAKIT GIGI DAN MULUT UNISSULA DI SEMARANG

TUGAS AKHIR PERIODE 114 LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR RSIA-CILACAP. Dengan Penekanan Desain Modern Arsitektur.

CONVENTION HALL DI SEMARANG Dengan Penekanan Desain Arsitektur Karya Arata Isozaki

TAMAN BUDAYA SURAKARTA Penekanan Desain Arsitektur Neo-Vernakular

CONDOMINUM DI KAWASAN CENTRAL BUSINESS DISTRICT JAKARTA SELATAN Dengan Penekanan Desain Arsitektur Post-Modern

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

AUDITORIUM UNIVERSITAS JEMBER

MUSIC PARK DI JAKARTA Penekanan Desain Hi-Tech

ASRAMA TARUNA DI AKADEMI KEPOLISIAN SEMARANG BAB I PENDAHULUAN. Akademi Kepolisian atau lebih dikenal dengan singkatan Akpol, adalah

PENATAAN DAN PENGEMBANGAN OBYEK WISATA PANTAI ALAM INDAH KOTA TEGAL

GEREJA HKBP DI SEMARANG

PUSAT PROMOSI DAN INFORMASI BISNIS KOTA TEGAL

PUSAT DESAIN SURABAYA PENEKANAN DESAIN ARSITEKTUR RICHARD MEIER

PENGEMBANGAN BUMI PERKEMAHAN PENGGARON KABUPATEN SEMARANG

SEKOLAH TINGGI SENI MUSIK DI SEMARANG

PENGEMBANGAN PT. KARYA MUKTI ABADI SEBAGAI SENTRA INDUSTRI KAROSERI DUMP TRUK UNTUK WILAYAH JAWA TENGAH DI UNGARAN Penekanan Desain Hi-Tech

PENATAAN DAN PENGEMBANGAN SARANA REKREASI WISATA ALAM CURUG SEWU KENDAL

BAB I PENDAHULUAN I.1. LATAR BELAKANG

(Dengan Penekanan Desain Arsitektur Neo Vernakular)

REDESAIN KANTOR DINAS PENDIDIKAN JAWA TENGAH

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PERENCANAAN KEMBALI OBYEK WISATA PANTAI PURWAHAMBA INDAH KABUPATEN TEGAL

PENGEMBANGAN SEKOLAH TINGGI TEOLOGIA DI SALATIGA

LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

PUSAT INFORMASI DAN PROMOSI HASIL KERAJINAN DI YOGYAKARTA

CONVENTION HOTEL DI BANDUNG Dengan Penekanan Desain Arsitektur Simbiosis Kisho Kurokawa

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

TAMAN REKREASI PANTAI DI SEMARANG Dengan Penekanan Desain Arsitektur Lanskap

LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR ( LP3A ) SHOPPING MALL DI BUKIT SEMARANG BARU. Diajukan Oleh : Rr. Sarah Ladytama L2B

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Data Jumlah Pendaftar SMK se-kota Semarang Tahun No Tahun Ajaran Pendaftar Diterima

RUMAH SAKIT HEWAN DI JAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. 1 diakses tanggal 25 Juni 2009.

MASJID RAYA BANDAR LAMPUNG

Redesain Gedung Jurusan Teknik Arsitektur Universitas Diponegoro 1

BALAI LABORATORIUM KESEHATAN PROVINSI Jawa Tengah

TERMINAL BUS TIPE A KOTA SURAKARTA

RUMAH RETRET KATHOLIK DI AMBARAWA DENGAN PENEKANAN DESAIN ARSITEKTUR KARYA YB. MANGUNWIJAYA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

EXECUTIVE CLUB DI SEMARANG Dengan Penekanan Desain Arsitektur Post Modern

LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR PUSAT KEGIATAN MAHASISWA UNIVERSITAS DIPONEGORO DI TEMBALANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Pengembangan Rusunawa (Rumah Susun Sederhana Sewa) kini tengah digencarkan oleh pemerintah tepatnya Kementerian

TERMINAL BUS KELAS A DI BOGOR

PENGEMBANGAN STASIUN KERETA API TUGU YOGYAKARTA DENGAN FASILITAS SHOPPING MALL

PONDOK PESANTREN MODERN DI REMBANG PENEKANAN DESAIN ARSITEKTUR ISLAM

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PONDOK PESANTREN MODERN DI SEMARANG (Dengan Penekanan Desain Arsitektur Neo Vernakular)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

STASIUN TELEVISI PRO TV DI SEMARANG Dengan Penekanan Desain Arsitektur Modern

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

MASJID RAYA SUMATERA BARAT PENEKANAN DESAIN ARSITEKTUR NEO VERNAKULAR

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

APARTEMEN MAHASISWA DI KOTA DEPOK

SEKOLAH NASIONAL BERTARAF INTERNASIONAL DI MADIUN

LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR HOTEL RESORT DI KAWASAN CANDI PRAMBANAN

BAB I PENDAHULUAN I - 1 REDESAIN BALAI LATIHAN KERJA DI DEMAK LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

Penataan dan Pengembangan Obuek Wisata Pantai Widuri di Pemalang

SEMARANG CONVENTION HALL

LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR ISLAMIC CENTER DI KABUPATEN DEMAK

RESORT HOTEL DI INTERNATIONAL GOLF COURSE MAGELANG

KAMPUS FISIP UNDIP SEMARANG (Penekanan Desain Gaya Arsitektur Renzo Piano)

Gambar 1. 1 : Keindahan Panorama Bawah Laut Pulau Biawak

RUMAH SAKIT UMUM TIPE C KOTA PEKALONGAN

BIRO IKLAN DI SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENGEMBANGAN SD DAN ASRAMA ISLAM BUDI MULID DI KABUPATEN TEGAL

GEREJA PAROKI SANTO YUSUP BATANG Dengan Penekanan Desain Tadao Ando

LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR ( LP3A ) SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN FARMING DI PATI. Diajukan Oleh : Risdiana Fatimah

BAB I PENDAHULUAN I - 1

RUMAH SAKIT KETERGANTUNGAN OBAT DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

2. TUJUAN DAN SASARAN

Bab I Pendahuluan Latar Belakang. Tugas Akhir 122

REST AREA KM 22 JALAN TOL SEMARANG-SOLO

PELATIHAN PRODUKSI PENYIARAN DAN STASIUN RADIO SWASTA DI SEMARANG DENGAN PENEKANAN DESAIN POST MODERN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR. MUSEUM KEDIRGANTARAAN NASIONAL DI BANDUNG Penekenan Desain : Ekspresi Arsitektur Hightech

RUMAH SAKIT BERSALIN DI BLORA Dengan Penekanan Desain Arsitektur Modern Richard Meier

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

WATERPARK DI PANTAI MARON SEMARANG

fungsional, pendekatan kontekstual, pendekatan aspek pencitraan, pendekatan aspek teknis dan kinerja, serta pendekatan lokasi dan tapak.

HOTEL RESORT DI KAWASAN WISATA TAWANGMANGU

Transkripsi:

LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR SEMINARI MENENGAH DI UNGARAN Penekanan Desain Arsitektur Modern Richard Meier Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Teknik Diajukan Oleh : FX DWI ANDITA WAHYU L2B 001 216 Periode 93 Oktober 2005 Februari 2006 JURUSAN ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG 2005

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Perkembangan dunia saat ini telah membawa manusia semakin maju dan menguasai alam. Perkembangan ini berjalan seiring dengan berbagai dampak yang menyertainya, baik positif maupun yang negartif. Dampak positif tentunya dapat terlihat jelas dalam kehidupan kita sehari-hari. Berbagai kemudahan dan kemajuan jaman yang memberikan kita segalanya. Sedangkan dampak negative yang timbul akibat perubahan masa ini perlu ditanggapi dengan serius dan bijaksana demi menjaga supaya tidak merugikan kehidupan. Harus diakui bahwa tatanan hidup yang berubah, tekanan serta tuntutan jaman akan sangat mungkin untuk membawa manusia semakin menjauh dari dunia iman. Pola hidup yang hanya mengutamakan pemenuhan jasmani telah membawa ketidakseimbangan dalam diri manusia dewasa ini. Umat Khatolik sebagai salah bagian dari umat beragama di Indonesia tentu saja tidak dapat lepas dari pengaruh negative perkembangan jaman ini. Tidak sedikit dari mereka yang tidak mempu bertahan dan terseret dalam arus hedonisme yang semakin menggoda. Bila tidak diatasi dengan segera, akan semakin banyak umat katolik yang akan menjadi orang Katolik KTP saja. Gereja menyadari bahwa perkembangan iman umat beragama akan sangat didukung dengan adanya sarana maupun kegiatan yang mempu memenuhi kebutuhan imannya. Untuk menjalankan usaha tersebut gereja memiliki tanggung jawab besar dalam membina dan mendidik umat agar semakin berkembang dalam iman untuk kemudian ikut berperan serta dalam perkembangan gereja. Dalam perkembangannya, gereja juga berusaha menanggapi perubahan yang terjadi pada era ini. Salah satunya dengan melakukan pembaharuan dalam diri gereja itu sendiri yang kemudian diharapkan akan mampu memberi jawaban atas kebutuhan umat dalam memenuhi kebutuhan rohaninya. Gereja menyadari bahwa iman sebagai gembala memberi pengaruh yang cukup besar dalam perkembangan kualitas iman jemaatnya. Oleh karena itulah

geraja membutuhkan figure-figur iman yang berkualitas dan mampu menjawab tuntutan jaman. Gereja memerlukan tenaga-tenaga yang kreatif dan inovatif tetapi sekaligus bersikap positif kritis dan memiliki spiritualitas yang tinggi dan loyal terhadap imannya serta memiliki keberanian dalam mengambil dan menanggung resiko imannya. Untuk itu gereja mempunyai system pendidikan tersendiri untuk mendidik calon-calon iman muda agar nantinya menjadi iman-iman yang berkualitas. Seminari menengah sebagai rangkaian awal dari system pemurnian panggilan dan pembentukan dasar yang kuat. System pendidikan calon iman saat ini sebenarnya sudah cukup mampu menjamin kualitas iman-iman yang dihasilkan. Yang menjadi masalah adalah jumlah iman yang ada saat ini masih belum mencukupi kebutuhan umat. Proses pendidikan dan pemurnian panggilan yang cukup lama dan ketat merupakan salah satu factor penyebabnya. Namun hal ini memang perlu dilakukan karena gereja tidak membutuhkan banyak imam namun tanpa komitmen yang jelas. Untuk memenuhi tuntutan jaman dewasa ini diperlukan iman-iman yang tahan banting, cerdas, kreatif, inovatif, dan tentu saja dekat dengan umat. Permasalahan yang lain adalah jumlah Seminari Menengah yang maih sangat terbatas dan tentu saja dengan kapasitas yang terbatas pula. Untuk itulah perlu didirikan Seminari Menengah yang baru yang nantinya akan mampu menampung calon-calon iman baru untuk dididik menjadi imam-imam masa depan yang berkualitas dan mampu menjawab kebutuhan jaman. Kota Ungaran dipilih sebagai lokasi karena memiliki beberapa keunggulan dan potensi yang akan sangat mendukung bila akan didirikan Seminari Menengah. Kota Ungaran dekat dengan pusat Keuskupan Agung Semarang sehingga akan mempermudah dalam kerjasama. Daerah ini juga cukup strategis karena berada pada jalur transportasi yang menghubungkan kota-kota besar seperti Semarang, Yogyakarta, Solo sehingga aksesibilitasnya cukup mudah. Ungaran juga masih memiliki daerah-daerah yang cukup tenang dan nyaman untuk sekolah dan asrama.

Dengan adanya Seminari Menengah ini diharapkan mampu menampung calon-calon iman baru untuk dibimbing dalam proses pemurnian panggilan dan pendidikan untuk menjadi seorang iman yang berkualitas. Selain itu keberadaan Seminari Menengah ini juga diharapkan mampu memberi andil dalam pelayanan dan pendidikan. 1.2 TUJUAN DAN SASARAN 1.2.1 Tujuan Memperoleh suatu landasan perencanaan dan perancangan Seminari Menengah yang representative ditinjau dari segi pemenuhan kebutuhan ruang beserta persyaratan teknisnya sekaligus dari segi keamanan dan kenyamanan bagi pengguna bangunan serta menciptakan suatu bangunan yang menarik dari sisi arsitektural, serta dapat mencitrakan fungsi dari bangunan melalui penekanan desain yang dipilih. 1.2.2 Sasaran Tersusunnya Landasan Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur (LP3A) yang nantinya akan menjadi dasar dan konsep dalam proses Desain Grafis Arsitektur (DGA). 1.3 MANFAAT 1.3.1 Secara Subyektif Memenuhi salah satu persyaratan dalam menempuh Tugas Akhir sebagai ketentuan kelulusan Sarjana Strata 1 (S1) pada Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik UNDIP Semarang. 1.3.2 Secara Obyektif Usulan tentang Seminari Menengah diharapkan dapat menjadi salah satu masukan yang berarti bagi gereja pada umumnya dan Keuskupan Agung Semarang pada khususnya. Bagi perkembangan di sector pendidikan diharapkan mampu menjadi masukan alternative system pendidikan yang berkualitas.

Sebagai tambahan wawasan dan perkembangan ilmu pengetahuan bagi mahasiswa arsitektur yang akan mengajukan proposal Tugas Akhir. 1.4 LINGKUP PEMBAHASAN 1.4.1 Ruang Lingkup Substansial Seminari Menengah merupakan sebuah bangunan pendidikan yang berupa bangunan sekolah dengan fasilitas asrama yang dikhususkan untuk pendidikan calon iman, termasuk dalam kategori bangunan masa banyak dengan penataan lansekapnya. 1.4.2 Ruang Lingkup Spasial Seminari Menengah merupakan bangunan pendidikan yang berada di bawah naungan Depdiknas dan Keuskupan Agung Semarang, berupa bangunan sekolah dengan fasilitas asrama. Maka bangunan ini harus terletak di kawasan yang tenang, tidak perlu dekat dengan pusat keramaian namun tetap memiliki kemudahan aksesibilitas. Berdasarkan hal tersebut diatas, maka lokasi yang dipilih adalah kota Ungaran yang berbatasan langsung dengan kota Semarang dengan pertimbangan tidak terlalu jauh dengan Kantor Keuskupan Agung Semarang. Daerah ini juga cukup strategis karena berada pada jalur transportasi yang menghubungkan kotakota besar seperti Semarang, Yogyakarta, Solo sehingga aksesibilitasnya cukup mudah. Ungaran juga masih memiliki daerah-daerah yang cukup tenang dan nyaman untuk sekolah dan asrama. 1.5 METODOLOGI PEMBAHASAN Penyusunan laporan ini menggunakan metode penulisan deskriptif dan komparatif yaitu dengan memberikan gambaran segala permasalahan dan keadaan yang ada, yang kemudian dianalisa serta dinilai dari sudut pandang ilmu yang relevan serta dikomparasikan dengan contoh-contoh fasilitas serupa untuk mendapatkan suatu criteria desain dan dasar perancangan.

Pengumpulan data yang dilakukan dalam penyusunan laporan ini adalah dengan survey kepustakaan dan survey lapangan. Adapun teknik pengumpulan data ialah sebagai berikut : 1) Wawancara Dilakukan dengan pihak-pihak terkait dan kompeten dalam topic permasalahan untuk mendapatkan data primer. 2) Studi literature Yaitu dengan mempelajari buku-buku yang berkaitan dengan teori, konsep atau standar perencanaan yang digunakan dalam penyusunan program. 3) Observasi obyek Melakukan pengamatan langsung terhadap obyek serupa baik didalam negeri maupun observasi melalui internet untuk obyek serupa di luar negeri yang kemudian dijadikan sebagai bahan komparasi. 1.6 SISTEMATIKA PEMBAHASAN Sistematika pembahasan pada landasan program perencanaan dan perancangan arsitektur akan diurutkan sebagai berikut : BAB I PENDAHULUAN Pendahuluan, menguraikan tentang latar belakang, tujuan dan sasaran, manfaat, lingkup pembahasan, metode dan sistematika penulisan Landasan Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Tinjauan pustaka, berisi uraian tentang tinjauan pendidikan, tinjauan sekolah, tinjauan asrama siswa dan tinjauan Seminari Menengah serta studi banding. BAB III TINJAUAN SEMINARI MENENGAH DI UNGARAN Menguraikan tentang factor pendorong perlunya sebuah Seminari Menengah bagi Keuskupan Agung Semarang, kondisi kota Ungaran secara umum, maupun uraian mengenai Seminari Menengah di Ungaran

BAB IV KESIMPULAN, BATASAN DAN ANGGAPAN Berisi tentang kesimpulan, batasan dan anggapan dalam perencanaan dan perancangan Seminari Menengah di Ungaran. BAB V PENDEKATAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN Mengungkapkan analisa dari aspek fungsional, aspek kinerja, aspek teknis, aspek arsitektural, aspek kontekstual, pendekatan lokasi dan tapak, serta pendekatan penekanan desain. BAB VI KONSEP DAN PROGRAM DASAR PERANCANGAN Membahas konsep, program, dan persyaratan perencanaan dan perancangan arsitektur untuk Seminari Menengah di Ungaran.