PENGARUH FREKUENSI LATIHAN AEROBIC TERHADAP NILAI VO2MAX PADA TAEKWONDOIN DOJANG KOGURYO MANAHAN SURAKARTA

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH FREKUENSI LATIHAN AEROBIC TERHADAP NILAI VO2MAX PADA TAEKWONDOIN DOJANG KOGURYO MANAHAN SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. dicintai oleh Allah subhana wa taallah daripada orang mu min yang

I G P Ngurah Adi Santika*, I P G. Adiatmika**, Susy Purnawati***

BAB I PENDAHULUAN. landasan awal dalam pencapaian prestasi (M. Sajoto, 1988)

HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN KEBUGARAN JASMANI MAHASISWA PRODI KEDOKTERAN UNJA

SKRIPSI PELATIHAN TARI GALANG BULAN MENINGKATKAN KEBUGARAN FISIK PADA PELAJAR SMP DI YAYASAN PERGURUAN KRISTEN HARAPAN DENPASAR

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kuratif saja, tetapi juga usaha promotif, preventif, dan rehabilitatif. Gerak yang

BAB I PENDAHULUAN. Olahraga adalah aktivitas fisik yang bertujuan untuk meningkatkan

PELATIHAN LARI SIRKUIT 2 X 10 MENIT DAN PELATIHAN LARI KONTINYU 2 X 10 MENIT DAPAT MENINGKATKAN VO 2 MAX TAEKWONDOIN PUTRA KABUPATEN MANGGARAI - NTT

PENGARUH SENAM OTAK TERHADAP KESEIMBANGAN DINAMIS PADA ANAK USIA 7-8 TAHUN DI SD NEGERI PABELAN 03 MENDUNGAN KARTASURA SUKOHARJO

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

PENGARUH SENAM AEROBIC DI PAGI HARI DAN MALAM HARI TERHADAP KADAR VO 2 MAX

SKRIPSI PERBEDAAN LATIHAN PLIOMETRIK DEPTH JUMP DAN JUMP TO BOX TERHADAP PENINGKATAN KECEPATAN LARI PADA PEMAIN SEPAK BOLA DI SMA N 1 MANGGIS

BAB I PENDAHULUAN. melekat kecintaanya terhadap cabang olahraga ini. Sepuluh tahun terakhir ini

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dapat berdampak buruk pada kesehatan. Menurut Alder dan Higbee, walaupun

BAB I PENDAHULUAN. cendrung untuk sedenter atau tidak banyak melakukan kegiatan. Sekarang ini

PELATIHAN PERMAINAN GAME TIPE A LEBIH MENINGKATKAN MOTIVASI DAN KEBUGARAN FISIK DIBANDINGKAN PERMAINAN GAME TIPE B PEMAIN FUTSAL IKIP PGRI BALI

Universitas Lampung. Abstrak

Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Universitas Muhammadiyah Yogyakarta * ABSTRAK

HUBUNGAN ANTARA INDEKS MASSA TUBUH DENGAN KELINCAHAN PADA PEMAIN FUTSAL PRIA USIA TAHUN NASKAH PUBLIKASI

Luh Putu Tuti Ariani. Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga, Fakultas Olahraga dan Kesehatan Universitas Pendidikan Ganesha

NARASI KEGIATAN TES KEBUGARAN JANTUNG PARU DENGAN METODE ROCKPORT BAGI KARYAWAN DINAS KESEHATAN PROPINSI DIY

PERSETUJUAN TINDAKAN KESEDIAAN MENGIKUTI PENELITIAN (INFORMED CONSENT)

SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Mencapai derajat Sarjana Kedokteran. Diajukan Oleh: REVINA ANDAYANI J

PERBEDAAN PENGARUH FREKUENSI LATIHAN SENAM AEROBIK TERHADAP PENURUNAN PERSENTASE LEMAK TUBUH DAN BERAT BADAN PADA MEMBERS

METODE PENELITIAN. Desain, Waktu, dan Tempat

BAB I PENDAHULUAN. suatu perubahan pembangunan bangsa. Peranan penting tersebut

BAB I PENDAHULUAN. Permainan sepak bola merupakan salah satu olahraga endurance beregu

2015 PENGARUH LATIHAN CIRCUIT TRAINING TERHADAP PENURUNAN LEMAK TUBUH DAN PENINGKATAN KEMAMPUAN DAYA TAHAN AEROBIK (VO2 MAX)

HUBUNGAN ASUPAN GIZI MAKAN PAGI DAN MAKAN SIANG DENGAN STATUS GIZI DAN KESEGARAN JASMANI PADA ANAK SEKOLAH DASAR NEGERI TEMBALANG SEMARANG TAHUN 2012

BAB III METODE PENELITIAN

PENAMBAHAN BALLISTIC STRETCHING

PENGARUH LATIHAN DOUBLE LEG SPEED HOP DAN SQUAT JUMP TERHADAP PENINGKATAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI PEMAIN SEPAK BOLA CLUB SALATIGA

SKRIPSI ANAK AGUNG GEDE ANGGA PUSPA NEGARA

BAB 1 PENDAHULUAN. bisa dihindari. Lanjut usia (lansia) menurut Undang-Undang Republik

METODE PENELITIAN. Gambar 2 Sistematika pengambilan contoh. Pemilihan SDN Kebon Kopi 2 Bogor. Purposive. siswa kelas 5 & 6. Siswa laki-laki (n=27)

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS. VO2max dianggap sebagai indikator terbaik dari ketahanan aerobik.

FREKUENSI LATIHAN 3 KALI SEMINGGU PADA TARI BARIS MODERN DAPAT MENURUNKAN PRESENTASE LEMAK TUBUH

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. diberikan kepadanya (dari kerja yang dilakukan sehari-hari) tanpa. menimbulkan kelelahan yang berlebihan. ( Muhajir : 2004 )

Putu Asti Wulandari 1, Susy Purnawati 2

Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi Volume 2 : Hal , Desember 2015

P E N G E M B A N G A N E K T R A K U R I K U L E R O L A H R A G A S E K O L A H H E D I A R D I Y A N T O H E R M A W A N

PROFIL INDEKS MASSA TUBUH DAN TINGKAT KEBUGARAN JASMANI MAHASISWA PJKR UNIVERSITAS ISLAM 45 BEKASI TAHUN 2015/2016

PENGARUH LATIHAN TREADMILL DAN CYCLE ERGOMETRY DAN JOGGING TERHADAP PENURUNAN BERAT BADAN

Oleh : N. Gimbar Adi Putra*, J. Alex Pangkahila**, I P G. Adiatmika*** Program Studi Magister Fisiologi Olahraga Universitas Udayana

PENGARUH LATIHAN DAYA TAHAN (ENDURANCE) TERHADAP PENINGKATAN VO2MAX PEMAIN SEPAKBOLA

BAB I PENDAHULUAN. Tubuh manusia dirancang oleh Tuhan untuk bergerak dalam melakukan

JL. Prof. H. Soedarto, SH., Tembalang-Semarang 50275, Telp

HUBUNGAN LATIHAN TAEKWONDO DENGAN TINGKAT KEBUGARAN REMAJA USIA TAHUN

I. PENDAHULUAN. kodratnya dengan tidak bergerak dan tidak beraktivitas. Banyak manfaat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

SKRIPSI SENAM JANTUNG SEHAT DAPAT MENURUNKAN PERSENTASE LEMAK TUBUH PADA MAHASISWI PROGRAM STUDI FISIOTERAPI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA

ANALISIS TINGKAT KESEGARAN JASMANI MAHASISWA PROGRAM STUDI PENJASKESREK IKIP PGRI PONTIANAK

PENGARUH LATIHAN LARI INTERVAL TERHADAP KECEPATAN LARI PADA PEMAIN SEPAK BOLA DI SEKOLAH SEPAK BOLA RUKUN AGAWE SANTOSA (RAS) KLATEN NASKAH PUBLIKASI

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Sepak bola merupakan salah satu olahraga populer di dunia. Olahraga ini

sebagainya. Menurut Susan M Sawyer et al, 2012 masa remaja merupakan salah satu fase kehidupan saat fungsi fisik hampir mencapai puncaknya.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Olahraga semakin lama mendapat tempat di dunia kesehatan sebagai salah

METODE PEMBINAAN KEBUGARAN ATLIT *) Oleh: Eka Swasta Budayati (FIK UNY)

Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi Volume 2: , Agustus 2016

Jurnal Kesehatan Olahraga Volume 03 Nomor 03 Edisi Juni 2015,

PELATIHAN LARI AMPLOP MENINGKATKAN KELINCAHAN SISWA PUTRA PESERTA EKSTRA KURIKULER PENCAK SILAT SMA DWIJENDRA DENPASAR TAHUN PELAJARAN 2015/2016

BAB I PENDAHULUAN. playstation, dan yang saat ini digemari anak dan remaja sekarang yaitu game

PENGARUH CIRCUIT TRAINING TERHADAP PENINGKATAN KEBUGARAN JASMANI DAN VO2MAX DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA. Jurnal. Oleh. Arif Cahyanto

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini masalah kegemukan ( overweight) merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

HUBUNGAN KARAKTERISTIK SUBJEK, ASUPAN ZAT GIZI, DAN AKTIVITAS FISIK DENGAN KEKUATAN OTOT ANAK USIA SEKOLAH DI KABUPATEN PURWAKARTA

Tesis untuk Memperoleh Gelar Magister pada Program Magister, Program Studi Fisiologi Olahraga, Program Pascasarjana Universitas Udayana

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja seringkali dihubungkan dengan mitos dan stereotip

PENGARUH KEIKUTSERTAAN SENAM AEROBIK TERHADAP SIKLUS MENSTRUASI PADA MAHASISWI DI BENGAWAN SPORT CENTRE SURAKARTA KARYA TULIS ILMIAH

Sehat &Bugar. Sehat. Sakit

HUBUNGAN STATUS GIZI DAN AKTIVITAS OLAHRAGA DENGAN TINGKAT KEBUGARAN JASMANI

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN PROGRAM STUDI FISIOTERAPI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA 2015

BAB I PENDAHULUAN. manusia pada saat melakukan kegiatan yang intensif. Volume O2max ini

PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN LARI AEROBIK DAN LATIHAN RENANG TERHADAP PENINGKATAN KEBUGARAN

BAB I PENDAHULUAN. bersabda, Mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai Allah Azza wa

PENCAPAIAN KETERAMPILAN POOMSAE DITINJAU DARI KECEPATAN, FLEKSIBILITAS, KESEIMBANGAN, KOORDINASI, POWER OTOT TUNGKAI DAN VOLUME OKSIGEN MAKSIMAL

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Deskripsi Lokasi, Populasi, dan Waktu Penelitian

PERBEDAAN KETEBALAN LEMAK ABDOMINAL SEBELUM DAN SESUDAH SENAM AEROBIK HIGH IMPACT PADA WANITA DI SANGGAR SENAM BENGAWAN SPORT SKRIPSI

METODOLOGI Desain, Tempat, dan Waktu Jumlah dan Cara Penarikan Sampel Jenis dan Cara Pengumpulan Data

PENGARUH LATIHAN STEP UP TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA SISWA SEKOLAH SEPAK BOLA TUGU MUDA SEMARANG USIA TAHUN

KETAHANAN (ENDURANCE)

BAB I PENDAHULUAN. nutrisi yang dibutuhkan untuk kesehatan optimal sangatlah penting.

Specific Dynamic Action

KONSEP Latihan kebugaran jasmani

PERBANDINGAN PENGARUH ANTARA SENAM AEROBIK LOW IMPACT DENGAN JOGGING TERHADAP PERSENTASE LEMAK TUBUH

INTISARI. Kata kunci: tekanan darah, dataran tinggi, dataran rendah.

PENGEMBANGAN SIKAP BERTANGGUNG JAWAB SISWA MELALUI MODEL HELLISON DAN CANTERASSERTIVE ABSTRAK

METODE MELATIH FISIK SEPAKBOLA. Subagyo Irianto

BAB IV METODE PENELITIAN. Randomized Pre and Post Test Group design (Pocock, 2008). Rancangan ini

I. PENDAHULUAN. kegiatan-kegiatan seperti: Sea Games, Asean Games, dan Olimpiade, PON,

KEBUGARAN. Nani Cahyani Sudarsono. pengantar

METODE Desain, Waktu, dan Tempat Penelitian Cara Pengambilan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

PENGARUH PENAMBAHAN LATIHAN CORE STABILITY PADA LATIHAN SQUAT JUMP TERHADAP PENINGKATAN POWER OTOT TUNGKAI SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. masih cukup tinggi (Paramurthi, 2014). Pada tahun 2014, lebih dari 1,9 miliar

BAB I PENDAHULUAN. remaja akhir dan dewasa awal berdasarkan tahap perkembangannya, yaitu

PENGARUH PEMBERIAN CIRCUIT TRAINING TERHADAP PENINGKATAN VO 2 max PEMAIN FUTSAL

PENGARUH METODE LATIHAN DAN INDEKS MASSA TUBUH TERHADAP DAYA TAHAN AEROB PEMAIN BULUTANGKIS PUTRA PB PG MRICAN KEDIRI

Transkripsi:

PENGARUH FREKUENSI LATIHAN AEROBIC TERHADAP NILAI VO2MAX PADA TAEKWONDOIN DOJANG KOGURYO MANAHAN SURAKARTA Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Srata 1 Pada Jurusan Fisioterapi Fakultas Ilmu Kesehatan Oleh : VIVI JULYANTI SAMADE J 120 151 063 PROGRAM STUDI S1 FISIOTERAPI FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2017 i

i

i ii

iii i

PENGARUH FREKUENSI LATIHAN AEROBIC TERHADAP NILAI V02MAX PADA TAEKWONDOIN DOJANG KOGURYO MANAHAN SURAKARTA Abstrak Beberapa latihan yang dapat meningkatkan V02Max diantaranya adalah latihan-latihan yang selama penampilannya, minimal 2/3 (70%) dari seluruh energi yang di pergunakan disediakan melalui olah daya aerobic; artinya: maksimal 30% olahdaya anaerobic yang tidak dapat di liput oleh olahdaya aerobic contohnya lari > 8 menit atau dalam meter menjadi > 3000 m. Frekuensi latihan mempengaruhi efek yang akan ditimbulkan dimana berlatih yang banyak dan diulangulang secara teratur akan dapat meningkatkan V02Max lebih maksimal. Mengetahui perbedaan pengaruh frekuensi latihan aerobic terhadap nilai V0 2 Max pada taekwondoin Dojang koguryo manahan Surakarta. Jenis penelitian ini menggunakan pendekatan crossectional. Desain penelitian ini menggunakan observasional. Kelompok pertama dengan frekuensi latihan < 3X/minggu dan kelompok kedua dengan > 3X/minggu. Jumlah sampel pada penelitian ini 24 sampel, teknik pengambilan sampel dengan teknik total sampling menggunakan kriteria populasi ada inklusi dan eksklusi. Hasil uji mann whitney diperoleh hasil perbedaan yang signifikan dengan nilai p=0,01 antara nilai v02max pada kelompok frekuensi latihan < 3X/minggu dengan kelompok frekuensi > 3X/minggu, dari hasil tersebut nilai v02max antara kelompok yang latihan dengan frekuensi >3 X/minggu memiliki v02max yang lebih baik dari kelompok latihan dengan frekuensi < 3X/minggu. Ada pengaruh frekuensi latihan aerobic terhadap nilai v02max pada taekwondoin di Dojang Koguryo manahan Kata kunci : latihan aerobic, frekuensi latihan dan v02max Abstracts Some exercises can improve V02max include exercises during their appearance, are worth at least 2/3 (70%) of all energy in use are provided through aerobic power management; it means that there is a maximum of 30% of anaerobic power management that can not be produced by aerobic power management, for example run> 8 minutes or if it is converted into meters to> 3000 m. Frequency of exercise can affect the effects of exercise result, frequent and repetitive exercise regularly can increase the value V02max be maximal. This study aim is to know the effect of differences in the frequency of aerobic exercise on V02max value of Taekwondoinin DojangKoguryo Manahan Surakarta. This research is using cross sectional approach and observational designs. The first group with training frequency <3 times/week and the second group with> 3 times/ week. There are 24 samples that used in this study, the sampling technique with a total sampling technique that used existing population criteria of inclusion and exclusion. The results of Mann Whitney test is a significant difference with p = 0.01 between the V02maxvalue of exercisegroup with <3 times / week frequency andexercise group with > 3 times / week frequency, from these results V02max value ofthe exercisegroup with > 3 times / week frequencyhad V02max better than the exercise group with <3X / weekfrequency. There is an effect of aerobic exercise frequency to the V02maxvalue oftaekwondoin in Dojang Koguryo Manahan Keywords: Aerobic exercise, exercise frequency and V02max 1 i

1. PENDAHULUAN Hasil wawancara dengan pelatih Tae Kwon Do di Dojang Koguryo Manahan mengenai keadaan fisik dari atlet yang mereka miliki, bahwa mereka sering mengeluhkan cepat merasa lelah di pertandingan pada sesi ketiga (akhir) yang akan mengakibatkan tidak maksimalnya penampilan saat bertanding. Hal ini bisa dipengaruhi oleh V0 2 Max yang dimiliki oleh atlet tersebut. Kemampuan teknik dan taktik seorang atlet harus ditunjang oleh kondisi fisik yang prima (Sesilia, 2013). Olahraga Taekwondo sendiri dipengaruhi oleh kebugaran jasmani Dimana komponen kebugaran jasmani secara fisiolois adalah fungsi dasar dari komponen-komponen anatomis tersebut yaitu fungsi dasar ES-I yang wujudnya adalah : fleksibilitas, kekuatan dan daya tahan otot, fungsi koordinasi saraf. Fungsi ES-II adalah ; daya tahan umum, sering juga disebut sebagai daya tahan kardio-respirasi(giriwijoyo dkk, 2012). Beberapa latihan yang dapat meningkatkan V0 2 Max diantaranya dengan latihan Aerobic, latihan ini akan diterapkan apabila selama penampilannya, minimal 2/3 (70%) dari seluruh energi yang di pergunakan disediakan melalui olahdaya aerobic. Frekuensi latihan mempengaruhi efek yang akan ditimbulkan dimana berlatih yang banyak dan diulang-ulang secara teratur akan dapat meningkatkanv0 2 Max lebih maksimal. Adapun untuk pengukuran V02Maxsalah satunya dengan menggunakan cooper test, di temukan oleh Dr. Kenneth Cooper yang mendapatkan bahwa keadaan seseorang setelah lari 2,4 km sangat erat hubungannya dengan ukuran langsung dari volume oksigen maksimum seseorang ( Kuantaraf, 2003 ). 2. METODE Jenis penelitian yang digunakan adalah dengan pendekatan kuantitatif yang menekankan pada aspek pengukuran, dimana pengukuran menggunakan Mann Whitney test dengan cara observasional. Penelitian ini menggunakan dua kelompok. Kelompok 1 adalah kelompok latihan dengan frekuensi < 3/minggu, dan kelompok 2 adalah kelompok latihan dengan frekuensi > 3/minggu. Tempat yang digunakan untuk penelitian ini yaitu di Dojang Koguryo Manahan Surakarta dengan jumlah populasi 132 orang, sampel pada penelitian ini berjumlah 24 orang yang menjadi dua kelompok. Kelompok 1 sebanyak 13 orang dan kelompok 2 sebanyak 11 orang. Waktu penelitian dilaksankan pada tanggal 11 November 2016. Teknik pengambilan sampel dengan teknik total sampling. Ada kriteria yang termasuk inklusi, antara lain a. i 2

Taekwondoin umur 10-30 tahun; b.laki-laki dan perempuan dan b.bersedia mengikuti instruksi yang diberikan. Sendangkan kriteria eksklusi yaitu. a. tidak mengikuti instruksi yang diberikan dan b.memiliki gangguan kardiovasukal dan pulmonal. Suatu latihan dikatakan latihan Aerobic apabila selama penampilannya, minimal 2/3 (70%) dari seluruh energi yang dipergunakan disediakan melalui olahdaya aerobic, contohnya seperti lari, bersepeda, jogging, senam aerobic dan masih banyak lagi (Giriwijoyo dkk, 2012). Frekuensi latihan bertujuan untuk menunjukkan jumlah tatap muka latihan pada setiap minggunya (Putu, 2011). Sebaliknya untuk meningkatkan komponen daya tahan kardiovaskular atau kesegaran jasmani (physical fitness), maka frekuensi latihannya sebanyak 4-5 kali seminggu, dengan selingan istirahat maksimal selama 48 jam atau tidak lebih dari dua hari berturutan.. V0 2 Max adalah volume maksimal oksigen yang dikonsumsi oleh tubuh selama latihan, intensitas latihan meningkat, meningkat pula konsumsi oksien, volume ini dinyatakan dalam liter oksigen per menit (l / min ) atau sebagai tingkat relatif dalam militer oksigen per kilogram berat badan per menit ( ml / kg / min ) ( Kaminsky, 2005 ). V0 2 Max diukur dalam bentuk jumlah mililiter oksigen yang di konsumsikan per Kg berat badan dalam setiap menit, salah satunya dengan alat ukur 2,4 km dari cooper. Responden diinstruksikan untuk berlari tanpa berhenti menempuh jarak sejauh 2,40 km. Juga boleh diselingi dengan berjalan jika payah. Dicatat waktu yang di perlukan untuk menempuh jarak 2,40 km. Syarat dan petunjuk mengikuti tes diantaranya berbadan sehat, menurut keterangan dokter, tidak ada kelainan jantung dan paru-paru. Harus makan pagi 2-3 jam sebelum test dan tidak boleh kurang tidur ata istrahat. Sejenak sebelum test di mulai, hendaklah melakukan pemanasan ( warming up ). Teknik analisa data yang digunakan untuk mengetahui perbedaan antara frekuensi latihan <3/minggu dengan frekuensi latihan >3/minggu terhadap nilai V0 2 Max digunakan uji Mann-Whitney karena data tidak berdistribusi normal dengan nilai signifikan jika p<0,05 maka Ha diterima dan p>0,05 maka Ha ditolak. 3. HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia Tabel 3.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia No Usia Jumlah Presentasi 1 12-13 12 50,0 3 i

2 14-15 7 29,2 3 16-17 4 16,7 4 18-19 1 4,2 Jumlah 24 100 Berdasarkan tabel 4.1 diketahui bahwa responden terbanyak adalah usia antara 12-14 tahun yaitu sebanyak 15 taekwondoin (62,5%). 3.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Tabel 3.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin No Jenis Kelamin Jumlah Presentase 1 Laki-laki 9 37,5 2 Perempuan 15 62,5 Jumlah 24 100 Berdasarkan Tabel 3.2 diketahui bahwa responden terbanyak adalah Perempuan 15 taekwondoin (62,5%). 3.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Index Masa Tubuh Tabel 3.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Index Masa Tubuh Jenis Kelamin No Kategori Laki-laki Perempuan Jumlah Presentase Jumlah Presentase 1 Kurus 2 22,2 5 33,3 2 Normal 7 77,8 10 66,7 3 Kegemukan 0 0 0 0 4 Obesitas 0 0 0 0 Jumlah 9 100 15 100 Berdasarkan tabel 3.3 diketahui bahwa responden laki-laki dengan kategori imt banyak yang normal sama halnya dengan responden Perempuan. 3.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Frekuensi Latihan Tabel 3.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Frekuensi Latihan 4 i

No frekuensi jumlah presentase 1 < 3 X/minggu 13 54,2 2 >3 X/minggu 11 45,8 Jumlah 24 100 Dari tabel 3.4 dapat diketahui bahwa jumlah responden terbanyak adalah kelompok dengan frekuensi latihan < 3X/minggu sebanyak 13 orang. 3.5 Karakteristik Responden Berdasarkan V0 2 Max Tabel 3.5 Karakteristik Reponden Berdasarkan V0 2 Max Kelompok Kelompok > No Karakteristik <3X/minggu 3X/Minggu F % F % 1 Sangat Kurang 6 46,2 0 0 2 Kurang 0 0 2 18,2 3 Sedang 6 46,2 4 36,4 4 Baik 1 7,7 4 36,4 5 Baik Sekali 0 0 1 9,1 Jumlah 13 100 11 100 Dari tabel 3.5 dapat dilihat bahwa V02Max untuk kelompok <3X/minggu kategori terbanyak adalah kategori sangat kurang dengan jumlah 6 orang dan kategori sedang dengan jumlah 6 orang. Sendangkan V02Max pada kelompok >3X/minggu kategori terbanyak adalah sedang dengan jumlah 4 orang dan kategori baik dengan jumlah 4 orang. 3.6 Analisis data Tabel 3.6 hasil Uji Mann-Whitney Non Parametrik Test Asymp. Sig. Mann Whitney 0,01 5 i

Tabel 4.6 diketahui bahwa data perbedaan diperoleh p = 0,01 < 0,05 maka Ha diterima, sehingga disimpukan bahwa ada perbedaam nilai V02Max antara frekuensi latihan < 3 kali / minggu, > 3 kali / minggu. 3.7 Pembahasan Pada usia remaja akan terjadi pertumbuhan dan perkembangan pada tulang, otot, saraf dan organ-organ yang dapat mempengaruhi fisiologis tubuh dan kapasitas performance (Wilmore, 2008). Pada perbedaan jenis kelamin wanita tidak terdapat perubahan yang sama dengan pria. Pada usia 11 sampai 12 tahun, wanita bisa 90% menyamai pria, pada usia 13-14 tahun, menjadi 18%. Perbedaan semakin besar pada usia 15-16 tahun, kekuatan otot wanita hanya sekitar ¾ dari pria (Hall 2007). Kuantraf (2003) menyatakan bahwa V0 2 Max dipengaruhi oleh komposisi tubuh seseorang, jika memiliki presentase lemak yang tinggi maka konsumsi oksigen akan lebih rendah dari meraka yang memiliki presentase lemak yang rendah. Matsuo et al (2014) mengatakan bahwa latihan yang dilakukan dengan frekuensi latihan lebih dari 3 kali atau 5 kali dalam seminggu memiliki peningkatan V0 2 Max yang maksimal. Dalam meningkatkan daya tahan cardiovascular dibutuhkan frekuensi latihan 4-5 kali dalam seminggu untuk mendapatkan peningkatan physical fitness karena ketahanan seseorang akan menurun setelah 48 jam tidak melakukan latihan (Putu,2011). Ketahanan fisik/seseorang adalah kemampuan seseorang mengatasi beban dari latihan yang menyebabkan terjadinya kelelahan, kelelahan itu diakibatkan oleh zat sisa dari latihan itu sendiri salah satu cara mengilangkan zat sisa tersebut dilakukan dengan proses oksidasi( proses aerobic) (Giriwijiyo, 2012). Pada kelompok latihan dengan frekuensi <3X/minggu ada waktu dimana latihan akan dilakukan kembali setelah lebih dari 48 jam, kelompok ini akan kembali melakukan latihan dimana ketahanan fisik mereka telah menurun dan harus merespon kembali latihan dari bawah tingkat ketahanan mereka sebelumnya.. Ini sesuai dengan pernyataan Wilmore (2008) bahwa presentase peningkatan V0 2 Max tergantung dari keadaan awal seseorang sebelum melakukan latihan. 3.8 Keterbatasan Penelitian Peneliti tidak menilai maupun mengontrol secara keseluruhan faktor-faktor yang mempengaruhi kebugaran aerobic pada masing-masing responden seperti status gizi, 6 i

aktivitas fisik sehari-hari, dan kondisi tubuh secara psikososial. Peneliti tidak menilai lama latihan dari setiap responden yang melakukan latihan di Taekwondo Dojang Koguryo Manahan. 4. PENUTUP Berdasarkan hasil peneitian yang dilakukan di Tae Kwon Do Dojang Koguryo Manahan maka dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh antara frekuensi latihan dengan nilai V02Max dan ada perbedaan frekuensi latihan dengan nilai V02Max pada Taekwondoin Dojang Koguryo di Manahan Surakarta. Beberapa saran yang diberikan kepada para taekwondoin di Dojang Koguryo Manahan agar menjaga dan meningkatkan kebugaran sangat penting karena kebugaran sangat berperan penting pada saat performance maupun dalam kehidupan sehari-hari, dengan bugar kita akan memiliki tubuh yang sehat dan kuat. Untuk tempat latihan tetap memberikan motivasi dan semangat kepada taekwondoin-taekwondoin di Dojang Koguryo Manahan untuk selalu menjaga dan meningkatkan kebugaran setiap taekwondoin, dan memperhatikan keadaan suhu di tempat latihan. Tidak lupa untuk mengecek nilai V02Max setiap taekwondoin dengan terjadwal, memberikan dosis latihan sesuai yang dibutuhkan dari taekwondoin itu sendiri. Untuk peneliti selanjutnya agar memperkuat hasil penelitian ini dan menambah wawasan disarankan penelitan selanjutnya untuk membandingkan dosis latihan yang lainnya, karena durasi, intensitas dan frekuensi sangat berperan penting untuk meningkatkan V02Max seseorang, dan tidak lupa untuk memperhatikan faktor yang lainnya seperti gizi, imt, dan lingkungan. PERSANTUNAN Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan segala rahmat, nikmat dan hidayah-nya. Serta tak lupa sholawat serta salam tercurah pada junjungan kita Nabi Muhammad SAW, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Dengan segala kerendahan hati skripsi ini dipersembahkan kepada Untuk Alm. Ayah Sardin Samade semoga senantiasa ditempatkan ditempat yang paling mulia di sisinya.untuk Ibu saya Nurhayan M Djanun, satusatunya yang saya miliki di duniaini, terimah kasih atas kerja kerasnya selama ini telah berjuang seorang diri dalam membesarkan saya dan menyekolahkan sampai sejauh ini, terimahkasih telah menjadi sosok ibu sekaligus ayah dalam hidupsaya, maaf ibu saya belum bisa membuat ibu bangga, hanya pencapaianini yang dapat saya persembahkan untuk ibu. Keluarga besar dari ibu 7 i

dan bapak, dan seluruh saudara yang tidak bisa disebutkan satu- persatu terimakasih untuksemuadoa, semangat yang diberikan padaku selama menempuh pendidikan dan skiripsi ini terselesaikan. Tidak lupa, Ucapan terimahkasih kepada Sabeum Ali dan para Taekwondoin atas kesediannya telah membantu menjadi bagian dari penelitian skripsi ini. DAFTAR PUSTAKA Giriwijoyo dkk. 2012. Ilmu Faal Olahraga. Bandung :PT.Remaja Rosdakarya. Kuantraf. 2006. Olahraga Sumber Kesehatan. Bandung : Indonesia publishing house. Sesilia.R. 2013. Pelatihan Lari Sirkuit 2X10 menit dan Pelatihan Lari Kontinyu 2X 10 menit dapat Meningkatkan V02Max Taekwondoin Putra Kabupaten Manggarai-NTT. Tesis. Denpasar: Universitas Udayana. Luh Putu A, 2011. Pelatihan Menarik Katrol Beban Lima Kg Duabelas Repetisi Tiga Set Lebih Baik Daripada Sembilan Repetisi Empat Set Dalam Peningkatan Daya Ledak Otot Lengan Siswa SMK 1 Denpasar.Tesis. Program Magister Fisiologi Keolahragaan. Denpasar : Universitas Udayana Wilmore J H et al. 2008. Physiology Of Sport and Exercise. Australia : Human Kinetics 8 i