P9 Perancangan SPK. SQ Fakultas Teknologi Informasi Universitas Mercu Buana Yogyakarta

dokumen-dokumen yang mirip
P6 Arsitektur SPK. A. Sidiq P. Program Studi Teknik Informatika Fakultas Teknologi Informasi Universitas Mercu Buana Yogyakarta

P6 Arsitektur SPK. SQ

P6 Arsitektur SPK. SQ

P5 Tingkatan dan Karakteristik SPK. A. Sidiq P. Program Studi Teknik Informatika Fakultas Teknologi Informasi Universitas Mercu Buana Yogyakarta

P5 Tingkatan dan Karakteristik SPK. SQ

Sistem Informasi Berbasis Komputer

Pemodelan Sistem Penunjang Keputusan (DSS) Dengan Analytic Hierarchical Proces (AHP).

Pertemuan 5. Pemodelan Sistem Penunjang Keputusan (DSS) Dengan Analytic Hierarchical Proces (AHP).

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN 3 SKS

Sistem Penunjang Keputusan, Pertemuan Ke-3

P1 Sistem Penunjang Keputusan (TIF49) Pengantar (RPKPS) A. Sidiq P.

SISTEM INFORMASI. Oleh Iwan Sidharta, MM NFORMASI

Decision Support System (DSS)

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN

P4 Desain Sistem. SQ

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PEMBELAJARAN [ GBPP ]

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

P12 AI, ES & DSS. A. Sidiq P. Universitas Mercu Buana Yogyakarta

Brigida Arie Minartiningtyas, M.Kom

P2 Pengantar Sistem Penunjang Keputusan

BAB I PENDAHULUAN. dari pemikiran-pemikiran manusia yang semakin maju, hal tersebut dapat. mendukung bagi pengembangan penyebaran informasi.

BAB II LANDASAN TEORI

Rancang Bangun Aplikasi Latihan Ujian Nasional pada Sekolah SMP Ambia

BAB II LANDASAN TEORI

SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) Mata Kuliah : Sistem Pengambilan Keputusan Kode : IES6232 Semester : VI Waktu : 1 x 2 x 50 Menit Pertemuan : 11

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEGAWAI TELADAN PADA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN KOTA SEMARANG ABSTRAK

APLIKASI SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN SEKOLAH

BAB I PENDAHULUAN. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Bandung adalah salah

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

3.3 Metode Pengumpulan Data Studi Pustaka ( Library Research Method Wawancara ( Interview

BAHAN AJAR. Mata Kuliah Sistem Pengambilan Keputusan. Disusun oleh: Eva Yulianti, S.Kom.,M.Cs

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DALAM MENENTUKAN BEASISWA BERPRESTASI MENGGUNAKAN METODE FUZZY (STUDI KASUS: INSTANSI XYZ)

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN. Sistem Informasi Pariwisata

I R A P R A S E T Y A N I N G R U M

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN Oleh : Saripudin PENGAMBILAN KEPUTUSAN Pengambilan keputusan merupakan proses pemilihan alternative tindakan untuk

BAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan proses perencanaan wilayah dan kota adalah Geographic

Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan

BAB 2 LANDASAN TEORI

Bab 3 Metode dan Perancangan Sistem


BAB IV HASIL DAN UJI COBA

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. HALAMAN PENGESAHAN... ii. ABSTRAK... iii. PROLOG... iv. KATA PENGANTAR... v. DAFTAR ISI... vii. DAFTAR GAMBAR...

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

DECISION SUPPORT SYSTEMS COMPONENTS

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENGADAAN BAHAN PUSTAKA PERPUSTAKAAN STT ADISUTJIPTO MENGGUNAKAN METODE TOPSIS

PROSES MODEL DESAIN PERANGKAT LUNAK

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

Konsep Dasar SPK. Target Pembelajaran. Mahasiswa dapat menunjukkan kerangka kerja SPK, Pert_3. Pada akhir pertemuan ini :

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK PEMILIHAN KEMASAN PRODUK

1.1 Latar Belakang Masalah

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

RANCANG BANGUN APLIKASI SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENJADWALAN MATA PELAJARAN DI SMK CILEDUG AL-MUSSADADIYAH

SISTEM INFORMASI SIMPAN PINJAM PADA KOPERASI PEDAGANG SIMPAN PINJAM DI PASAR BARU KOTA BANDUNG

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PROGRAM STUDI S1 DI LPKIA MENGGUNAKAN METODE AHP

RANCANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN PENERIMA BANTUAN PROGRAM PEMERINTAH

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. hasil analisis ini digambarkan dan didokumentasiakan dengan metodologi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

MANAJEMEN DATA 14/05/2010. MateriKuliah. Sumber Data.

Vol.12.No.1. Februari 2012 Jurnal Momentum ISSN : X

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III LANDASAN TEORI

Rancang Bangun Sistem Informasi Manajemen Aset IT Pada PT. Tirta Investama Plant Citeureup Berbasis Web

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN MENENTUKAN ALAT KONTRASEPSI BAGI ASEPTOR KELUARGA BERENCANA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

P3 Masalah & Keputusan. A. Sidiq P. Program Studi Teknik Informatika Fakultas Teknologi Informasi Universitas Mercu Buana Yogyakarta

memilih apa yang akan dikerjakan selanjutnya, bertanya dan memberikan jawaban

BAB II LANDASAN TEORI. digunakan untuk memodelkan kebutuhan data dari suatu organisasi,

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. Untuk membangun suatu sistem yang berupa Sistem Informasi Peminjaman

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

SISTEM PAKAR BERBASIS WEB UNTUK DIAGNOSA PENYAKIT PADA TANAMAN ANGGREK MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR

Bersama ini saya lampirkan bahan yang akan dibahas dalam penulisan Laporan Tugas Akhir ini. Atas perhatiannya saya ucapkan terima kasih.

BAB I PENDAHULUAN. analisis terhadap sesuatu serta peristiwa-peristiwa yang terjadi dimuka bumi.

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBERIAN KREDIT TANPA AGUNAN (KTA) PADA STANDARD CHARTERED BANK. Lukas Prasetyo, Muji Sukur, Sunardi.

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV PERANCANGAN SISTEM

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN MENENTUKKAN LOKASI UMAH MAKAN YANG STRATEGIS MENGGUNAKAN METODE NAIVE BAYES

Sistem Informasi Jadwal Perkuliahan dengan Metode Sistem Pakar

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. dapat memudahkan pengelolahan dan memanfaatkan data secara efektif dan efesien. Kantor

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I Pendahuluan. dirasakan meningkat pesat, terlebih lagi perkembangan di bidang teknologi. khususnya dalam menunjang kegiatan sehari-hari.

BAB V IMPLEMENTASI. Bab V Implementasi

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM

TAHAPAN MEMBUAT PROGRAM

APLIKASI WEB PADA SISTEM PAKAR FORWARD CHAININGUNTUK DETEKSI KERUSAKAN PC (PERSONAL COMPUTER)

TAKARIR. data Manipulation Language(DML) bahasa untuk memanipulasi atau pengelola SQL

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

P13 Fuzzy MCDM. A. Sidiq P.

Transkripsi:

P9 Perancangan SPK SQ http://sidiq.mercubuana-yogya.ac.id Fakultas Teknologi Informasi Universitas Mercu Buana Yogyakarta

Teknik Perancangan DSS 2

Teknik Perancangan DSS 1.Perancangan dengan cara cepat 2.Perancangan dengan cara bertahap 3.Perancangan DSS lengkap 3

Cara Cepat Cara ini dilakukan bila dibutuhkan : DSS yang mempunyai kemampuan khusus dan dapat memberikan hasil yang cukup, tetapi Waktu perancangan yang tersedia sangat singkat. DSS yang dikembangkan dalam hal ini adalah DSS Spesifik yang dibuat secara langsung dengan menggunakan peralatan yang tepat, sehingga diperoleh keuntungan atau manfaat dalam penggunaannya, sedang kelanjutannya baru dipikirkan kemudian. Perancangan ini tepat digunakan jika : Tujuan yang hendak dicapai jelas, Prosedur dalam organisasi jelas, Data telah tersedia, Penggunaannya sedikit, dan Sistem dapat beroperasi secara bebas begitu data telah diterima. 4

Cara Bertahap Perancangan DSS dengan cara ini dilakukan dengan membuat suatu DSS spesifik, di mana pembuatannya disesuaikan dengan perencanaan masa yang akan datang, sehingga bagian yang telah dikembangkan dalam sistem awal dapat digunakan lagi untuk pengembangan selanjutnya. Dengan perencanaan yang tepat, sebuah Pembangkit DSS dapat dikembangkan dari hasil pengembangan beberapa DSS spesifik atau perlengkapan DSS. 5

Perancangan DSS Lengkap Sebelum suatu DSS spesifik dibuat, terlebih dahulu perlu dibuat pembangkit DSS yang lengkap serta struktur organisasi pengelolanya. 6

Ketiga metode pengembangan tersebut, pada dasarnya memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan, tergantung dari kombinasi berbagai faktor, diantaranya : Organisasi, Pembagian tugas, Karakter pengguna, dan Pembuat (perancang). 7

Teknik Pendekatan DSS 8

Teknik Pendekatan Pengembangan DSS Perancangan interaktif Analisis Sistem 9

Perancangan Interaktif Identifikasi masalah utama. Pada langkah ini pengambil keputusan/user bersamasama dengan perencana (builder). Pengembangan sistem inti. Berdasarkan hasil perumusan pada tahap satu, maka dikembangkanlah sistem inti yang bertujuan untuk memecahkan persoalan dimaksud. Pemeliharaan secara berkala. Evaluasi sistem secara terus menerus. Evaluasi ini harus dititik beratkan pada nilai guna sistem terhadap kebutuhan pengambil keputusan. 10

Analisis Sistem Didasarkan atas 4 entitas yang dikenal dengan ROMC, yaitu: R = Representation O = Operations M = Memory Aids C = Control Mecanism 11

Representations Proses pengambilan keputusan pada umumnya terjadi dalam konteks konseptualisasi informasi yang digunakan dalam kegiatan tersebut, Konseptualisasi tersebut dapat dijabarkan dalam bentuk Peta, gambar, grafik, tabel, angka-angka dan lainlain. 12

Operations Bahwa pemahaman (Intelegence), perancangan (Design), dan pemilihan (Choice) merupakan langkah-langkah utama proses pengambilan keputusan. Ketiga langkah tersebut merupakan model dasar yang akan diterapkan pada DSS. 13

Memory Aids Beberapa jenis bantuan memori yang dapat disediakan oleh suatu DSS untuk mendukung penggunaan representasi dan operasi seperti : Basis data (database), dari sumber internal dan eksternal organisasi Pandangan (view) database, yaitu bantuan memori yang berisi spesifikasi pembagian atau pengelompokan data, agregasi dan sekumpulan data. Ruang kerja (Workspace), untuk tampilan representasi dan melindungi hasil sementara yang didapat dari operasi Perpustakaan (Library), untuk menyimpan isi ruang bagi pemakai berikutnya. Penghubung (link), untuk menghubungkan data dari sebuah ruang kerja atau perpustakaan yang dibutuhkan sebagai referensi pada saat dioperasikan pada ruang kerja lain. Profil, untuk menyimpan data status dan data standar. 14

Control Mechanism Peralatan hardware maupun software, baik yang sudah tersedia maupun yang dibuat oleh perancang, seperti tombol fungsi atau menu untuk operasi pemilihan. Bantuan, untuk mendukung latihan dan memberikan penjelasan tentang penggunaan dan pengendalian DSS seperti : pesan-pesan kesalahan, perintah Bantu dan informasi yang dapat dibuka setiap saat. Bantuan yang memungkinkan kombinasi operasi yang terkait dengan satu atau beberapa representasi dalam prosedur. Operasi yang membantu pengambil keputusan mengubah hasil operasi lain. Operasi untuk mengubah nilai standar DSS. 15

Fleksibilitas Pengembangan DSS 16

Fleksibilitas Pengembangan DSS (Umum) Secara umum terdapat dua alasan utama mengapa DSS harus fleksibel yaitu : 1. DSS harus tumbuh dan berkembang hingga mencapai suatu rancangan akhir, sebab tidak seorangpun dapat mengantisipasi kebutuhan masa datang. 2. Suatu sistem tidak akan pernah memiliki bentuk Final, dirinya harus sering berubah. 17

Fleksibilitas Pengembangan DSS (Sprague et. al. [SPRA 88]) Fleksibilitas tingkat pertama (F1) Fleksibilitas tingkat kedua (F2) Fleksibilitas tingkat ketiga (F3) Fleksibilitas tingkat keempat (F4) 18

Fleksibilitas Tingkat Pertama (F1) Memberi kemampuan pada pemakai untuk menghadapi suatu masalah yang disesuaikan dengan caranya sendiri. Untuk menampilkan kemampuan : Pemahaman (intelligence), Perancanagan (Design), dan Pemilihan (Choice), serta Kemampuan dalam menggali berbagai alternatif sesuai dengan masalah yang dihadapi. 19

Fleksibilitas Tingkat Kedua (F2) Memiliki kemampuan untuk memodifikasi sebuah DSS spesifik Sehingga dapat digunakan untuk menangani sekumpulan masalah yang berbeda atau yang diperluas (titik-titik dalam ruangan masalah). 20

Fleksibilitas tingkat ketiga (F3) Pada hakikatnya diimplementasikan melalui perubahan-perubahan pada GSS, sehingga dapat digunakan untuk membangun DSS spesifik yang sebelumnya tidak mungkin dibuat. Perubahan ini dilakukan dengan memberi kemampuan baru dalam dialog, manajemen data dan pemodelannya (Dialog-Data Model, DDM) yang merupakan tambahan dari fasilitas pembangkit yang sudah ada. Ada dua jenis penambahan atau penghapusan komponen DDM ini yaitu : Penambahan atau penghapusan kemampuan yang dimiliki oleh GSS seperti penambahan atau penghapusan menu. Penambahan atau penghapusan jenis kemampuan dari atau menuju pembangkit. Contohnya adalah kemampuan untuk menambah atau menghapus gaya dialog (panel sentuh), struktur data logic (hierarki atau jaribngan kerja) yang mampu untiuk menambah dan menghapus pendekatan pemodelan atau analisis (Simulasi Monte Carlo). 21

Fleksibilitas Tingkat Keempat (F4) Merupakan fleksibilitas kemampuan sistem untuk menjawab perubahan yang terjadi secara alamiah dari teknologi yang mendasari perancangan DSS. Hal ini dimplementasikan dengan melakukan perubahan pada peralatan dan kemampuan teknis. Fleksibilitas F4 juga memungkinkan GSS untuk menyerap teknologi untuk memperbaiki kemampuan adaptasinya dalam menangani berbagai masalah yang dihadapi oleh pengguna. Untuk melakukan hal ini perlu ada perubahan / pengembangan teknologi hardware (missal memori/grafik warna) dan software 22

Pengembangan DSS 23

Membangun DSS 1. Perencanaan Perumusan masalah serta penentuan tujuan dibangunnya DSS. 2. Penelitian Berhubungan dengan pencarian data serta sumber daya yang tersedia. 3. Analisis Termasuk penentuan teknik pendekatan yang akan dilakukan serta sumber daya yang dibutuhkan. 4. Perancangan Dilakukan perancangan dari ketiga subsistem utama DSS yaitu subsistem Database, Subsistem Model, Subsistem Dialog. 5. Konstruksi Kelanjutan dari perancangan dimana ketiga subsistem dirancang digabungkan menjadi suatu DSS. 6. Implementasi Penerapan DSS yang dibangun. Pada tahap ini terdapat beberapa tugas yang harus dilakukan yaitu testing, evaluasi, penampilan, orientasi, pelatihan, dan penyebaran. 7. Pemeliharaan Harus dilakukan secara terus menerus untuk mempertahankan keandalan sistem. 8. Adaptasi Dilakukan pengulangan terhadap tahapan diatas sebagai tanggapan terhadap perubahan kebutuhan pengguna. 24

Pembuatan DSS Dengan bahasa pemrograman Dapat menggunakan bahasa pemrograman generik baik berbasis desktop maupun web. Misalnya C, VB, Delphi, Java, PHP, Python, dll. Dengan generator DSS suatu program aplikasi yang menyampingkan bahasa pemrograman dalam perancangan DSS. Misalnya aplikasi spreadsheet seperti MS Exel, OO Calc, dll. 25

1.Analisis sistem Pengembangan DSS Tahapan ini di awali karena terdapat permintaan terhadap sistem baru Tujuan utama menentukan hal-hal secara spesifik yang akan diterapkan pada sistem yang akan dibuat. Tahapan dalam proses analisis sistem : Studi kelayakan = pernyataan masalah Penentuan sasaran Pencarian prosedure Pengumpulan data Identifikasi masalah Klasifikasi masalah Perancangan model Formulasi model yang akan digunakan Desain output 26

2.Perancangan sistem Dalam tahapan ini dilakukan pengembangan sistem dengan : Penentuan arsitektur sistem Perancangan gambaran konseptual sistem Perancangan database Perancangan Interface (I/O) Perancangan flowchart diagram Alat bantu : DFD, UML 27

3.Implementasi Tahapan ini merupakan persiapan agar sistem siap digunakan. Kegiatan dalam tahapan implementasi Pembuatan sources Compile sources Installasi hardware dan software Pengenalan program pada user Dokumentasi program Programmer Admin User 28

Referensi Turban, Aronson, and Liang. 2005. Decision Support Systems and Intelligent Systems, 7th Edition, Prentice Hall. Kusrini. 2007. Konsep Dan Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan. Yogyakarta : Andi. 29

Tugas (Per Kelompok) Berdasarkan tema masing-masing kelompok : Wajib disampaikan perbaikan terhadap algoritma yang telah dibuat sebelumnya. Berdasarkan materi Perancangan SPK, uraikan mengenai tugas kelompok anda mengenai pengembangan SPK yang akan dibuat, paling tidak menyangkut : Teknik perancangan SPK Fleksibilitas sistem (jelaskan rancangan aplikasi saudara ada pada fleksibilitas yang mana. Berikan alasan anda.) Wajib dipresentasikan/disampaikan pada pertemuan selanjutnya tanggal 5 Juni 2014. 30