P9 Perancangan SPK SQ http://sidiq.mercubuana-yogya.ac.id Fakultas Teknologi Informasi Universitas Mercu Buana Yogyakarta
Teknik Perancangan DSS 2
Teknik Perancangan DSS 1.Perancangan dengan cara cepat 2.Perancangan dengan cara bertahap 3.Perancangan DSS lengkap 3
Cara Cepat Cara ini dilakukan bila dibutuhkan : DSS yang mempunyai kemampuan khusus dan dapat memberikan hasil yang cukup, tetapi Waktu perancangan yang tersedia sangat singkat. DSS yang dikembangkan dalam hal ini adalah DSS Spesifik yang dibuat secara langsung dengan menggunakan peralatan yang tepat, sehingga diperoleh keuntungan atau manfaat dalam penggunaannya, sedang kelanjutannya baru dipikirkan kemudian. Perancangan ini tepat digunakan jika : Tujuan yang hendak dicapai jelas, Prosedur dalam organisasi jelas, Data telah tersedia, Penggunaannya sedikit, dan Sistem dapat beroperasi secara bebas begitu data telah diterima. 4
Cara Bertahap Perancangan DSS dengan cara ini dilakukan dengan membuat suatu DSS spesifik, di mana pembuatannya disesuaikan dengan perencanaan masa yang akan datang, sehingga bagian yang telah dikembangkan dalam sistem awal dapat digunakan lagi untuk pengembangan selanjutnya. Dengan perencanaan yang tepat, sebuah Pembangkit DSS dapat dikembangkan dari hasil pengembangan beberapa DSS spesifik atau perlengkapan DSS. 5
Perancangan DSS Lengkap Sebelum suatu DSS spesifik dibuat, terlebih dahulu perlu dibuat pembangkit DSS yang lengkap serta struktur organisasi pengelolanya. 6
Ketiga metode pengembangan tersebut, pada dasarnya memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan, tergantung dari kombinasi berbagai faktor, diantaranya : Organisasi, Pembagian tugas, Karakter pengguna, dan Pembuat (perancang). 7
Teknik Pendekatan DSS 8
Teknik Pendekatan Pengembangan DSS Perancangan interaktif Analisis Sistem 9
Perancangan Interaktif Identifikasi masalah utama. Pada langkah ini pengambil keputusan/user bersamasama dengan perencana (builder). Pengembangan sistem inti. Berdasarkan hasil perumusan pada tahap satu, maka dikembangkanlah sistem inti yang bertujuan untuk memecahkan persoalan dimaksud. Pemeliharaan secara berkala. Evaluasi sistem secara terus menerus. Evaluasi ini harus dititik beratkan pada nilai guna sistem terhadap kebutuhan pengambil keputusan. 10
Analisis Sistem Didasarkan atas 4 entitas yang dikenal dengan ROMC, yaitu: R = Representation O = Operations M = Memory Aids C = Control Mecanism 11
Representations Proses pengambilan keputusan pada umumnya terjadi dalam konteks konseptualisasi informasi yang digunakan dalam kegiatan tersebut, Konseptualisasi tersebut dapat dijabarkan dalam bentuk Peta, gambar, grafik, tabel, angka-angka dan lainlain. 12
Operations Bahwa pemahaman (Intelegence), perancangan (Design), dan pemilihan (Choice) merupakan langkah-langkah utama proses pengambilan keputusan. Ketiga langkah tersebut merupakan model dasar yang akan diterapkan pada DSS. 13
Memory Aids Beberapa jenis bantuan memori yang dapat disediakan oleh suatu DSS untuk mendukung penggunaan representasi dan operasi seperti : Basis data (database), dari sumber internal dan eksternal organisasi Pandangan (view) database, yaitu bantuan memori yang berisi spesifikasi pembagian atau pengelompokan data, agregasi dan sekumpulan data. Ruang kerja (Workspace), untuk tampilan representasi dan melindungi hasil sementara yang didapat dari operasi Perpustakaan (Library), untuk menyimpan isi ruang bagi pemakai berikutnya. Penghubung (link), untuk menghubungkan data dari sebuah ruang kerja atau perpustakaan yang dibutuhkan sebagai referensi pada saat dioperasikan pada ruang kerja lain. Profil, untuk menyimpan data status dan data standar. 14
Control Mechanism Peralatan hardware maupun software, baik yang sudah tersedia maupun yang dibuat oleh perancang, seperti tombol fungsi atau menu untuk operasi pemilihan. Bantuan, untuk mendukung latihan dan memberikan penjelasan tentang penggunaan dan pengendalian DSS seperti : pesan-pesan kesalahan, perintah Bantu dan informasi yang dapat dibuka setiap saat. Bantuan yang memungkinkan kombinasi operasi yang terkait dengan satu atau beberapa representasi dalam prosedur. Operasi yang membantu pengambil keputusan mengubah hasil operasi lain. Operasi untuk mengubah nilai standar DSS. 15
Fleksibilitas Pengembangan DSS 16
Fleksibilitas Pengembangan DSS (Umum) Secara umum terdapat dua alasan utama mengapa DSS harus fleksibel yaitu : 1. DSS harus tumbuh dan berkembang hingga mencapai suatu rancangan akhir, sebab tidak seorangpun dapat mengantisipasi kebutuhan masa datang. 2. Suatu sistem tidak akan pernah memiliki bentuk Final, dirinya harus sering berubah. 17
Fleksibilitas Pengembangan DSS (Sprague et. al. [SPRA 88]) Fleksibilitas tingkat pertama (F1) Fleksibilitas tingkat kedua (F2) Fleksibilitas tingkat ketiga (F3) Fleksibilitas tingkat keempat (F4) 18
Fleksibilitas Tingkat Pertama (F1) Memberi kemampuan pada pemakai untuk menghadapi suatu masalah yang disesuaikan dengan caranya sendiri. Untuk menampilkan kemampuan : Pemahaman (intelligence), Perancanagan (Design), dan Pemilihan (Choice), serta Kemampuan dalam menggali berbagai alternatif sesuai dengan masalah yang dihadapi. 19
Fleksibilitas Tingkat Kedua (F2) Memiliki kemampuan untuk memodifikasi sebuah DSS spesifik Sehingga dapat digunakan untuk menangani sekumpulan masalah yang berbeda atau yang diperluas (titik-titik dalam ruangan masalah). 20
Fleksibilitas tingkat ketiga (F3) Pada hakikatnya diimplementasikan melalui perubahan-perubahan pada GSS, sehingga dapat digunakan untuk membangun DSS spesifik yang sebelumnya tidak mungkin dibuat. Perubahan ini dilakukan dengan memberi kemampuan baru dalam dialog, manajemen data dan pemodelannya (Dialog-Data Model, DDM) yang merupakan tambahan dari fasilitas pembangkit yang sudah ada. Ada dua jenis penambahan atau penghapusan komponen DDM ini yaitu : Penambahan atau penghapusan kemampuan yang dimiliki oleh GSS seperti penambahan atau penghapusan menu. Penambahan atau penghapusan jenis kemampuan dari atau menuju pembangkit. Contohnya adalah kemampuan untuk menambah atau menghapus gaya dialog (panel sentuh), struktur data logic (hierarki atau jaribngan kerja) yang mampu untiuk menambah dan menghapus pendekatan pemodelan atau analisis (Simulasi Monte Carlo). 21
Fleksibilitas Tingkat Keempat (F4) Merupakan fleksibilitas kemampuan sistem untuk menjawab perubahan yang terjadi secara alamiah dari teknologi yang mendasari perancangan DSS. Hal ini dimplementasikan dengan melakukan perubahan pada peralatan dan kemampuan teknis. Fleksibilitas F4 juga memungkinkan GSS untuk menyerap teknologi untuk memperbaiki kemampuan adaptasinya dalam menangani berbagai masalah yang dihadapi oleh pengguna. Untuk melakukan hal ini perlu ada perubahan / pengembangan teknologi hardware (missal memori/grafik warna) dan software 22
Pengembangan DSS 23
Membangun DSS 1. Perencanaan Perumusan masalah serta penentuan tujuan dibangunnya DSS. 2. Penelitian Berhubungan dengan pencarian data serta sumber daya yang tersedia. 3. Analisis Termasuk penentuan teknik pendekatan yang akan dilakukan serta sumber daya yang dibutuhkan. 4. Perancangan Dilakukan perancangan dari ketiga subsistem utama DSS yaitu subsistem Database, Subsistem Model, Subsistem Dialog. 5. Konstruksi Kelanjutan dari perancangan dimana ketiga subsistem dirancang digabungkan menjadi suatu DSS. 6. Implementasi Penerapan DSS yang dibangun. Pada tahap ini terdapat beberapa tugas yang harus dilakukan yaitu testing, evaluasi, penampilan, orientasi, pelatihan, dan penyebaran. 7. Pemeliharaan Harus dilakukan secara terus menerus untuk mempertahankan keandalan sistem. 8. Adaptasi Dilakukan pengulangan terhadap tahapan diatas sebagai tanggapan terhadap perubahan kebutuhan pengguna. 24
Pembuatan DSS Dengan bahasa pemrograman Dapat menggunakan bahasa pemrograman generik baik berbasis desktop maupun web. Misalnya C, VB, Delphi, Java, PHP, Python, dll. Dengan generator DSS suatu program aplikasi yang menyampingkan bahasa pemrograman dalam perancangan DSS. Misalnya aplikasi spreadsheet seperti MS Exel, OO Calc, dll. 25
1.Analisis sistem Pengembangan DSS Tahapan ini di awali karena terdapat permintaan terhadap sistem baru Tujuan utama menentukan hal-hal secara spesifik yang akan diterapkan pada sistem yang akan dibuat. Tahapan dalam proses analisis sistem : Studi kelayakan = pernyataan masalah Penentuan sasaran Pencarian prosedure Pengumpulan data Identifikasi masalah Klasifikasi masalah Perancangan model Formulasi model yang akan digunakan Desain output 26
2.Perancangan sistem Dalam tahapan ini dilakukan pengembangan sistem dengan : Penentuan arsitektur sistem Perancangan gambaran konseptual sistem Perancangan database Perancangan Interface (I/O) Perancangan flowchart diagram Alat bantu : DFD, UML 27
3.Implementasi Tahapan ini merupakan persiapan agar sistem siap digunakan. Kegiatan dalam tahapan implementasi Pembuatan sources Compile sources Installasi hardware dan software Pengenalan program pada user Dokumentasi program Programmer Admin User 28
Referensi Turban, Aronson, and Liang. 2005. Decision Support Systems and Intelligent Systems, 7th Edition, Prentice Hall. Kusrini. 2007. Konsep Dan Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan. Yogyakarta : Andi. 29
Tugas (Per Kelompok) Berdasarkan tema masing-masing kelompok : Wajib disampaikan perbaikan terhadap algoritma yang telah dibuat sebelumnya. Berdasarkan materi Perancangan SPK, uraikan mengenai tugas kelompok anda mengenai pengembangan SPK yang akan dibuat, paling tidak menyangkut : Teknik perancangan SPK Fleksibilitas sistem (jelaskan rancangan aplikasi saudara ada pada fleksibilitas yang mana. Berikan alasan anda.) Wajib dipresentasikan/disampaikan pada pertemuan selanjutnya tanggal 5 Juni 2014. 30