BAB I PENDAHULUAN. Aktivitas tersebut antara lain memasak, mencuci, menulis, mengetik, dan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Tubuh manusia terdiri dari berbagai anggota gerak yang saling menopang

BAB I PENDAHULUAN. merupakan anggota gerak yang sering digunakan dalam aktifitas sehari-hari,

BAB I PENDAHULUAN. untuk seluruh masyarakat yang mencakup upaya peningkatan (promotive),

BAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan definisi fisioterapi yaitu suatu upaya kesehatan professional yang. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. berat. Apabila terjadi gangguan pada tangan maka kita akan kesulitan untuk

BAB I PENDAHULUAN. kualitas kehidupan yang lebih baik.

BAB 1 PENDAHULUAN. yang umumnya terjadi pada daerah siku (Setiawan, 2011). digunakan dalam permainan tenis dalam melakukan service, overhead

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan merupakan unsur yang tidak terpisahkan dari kesejahteraan

BAB I PENDAHULUAN. penting. Penurunan kapasitas fungsi dapat menyebabkan penurunan. patologi morfologis maupun patologi fungsional.

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KASUS POST RELEASE DEQUERVAIN TENOSINOVITIS SYNDROME DI RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. sering terjadi di masyarakat. Nyeri punggung bawah sering dijumpai dalam

BAB I PENDAHULUAN. emosional setelah menjalani rutinitas yang melelahkan sepanjang hari. Hal

BAB I PENDAHULUAN. seseorang dengan dunia luar. Hal ini memungkinkan kita untuk menyentuh,

BAB I PENDAHULUAN. mencapai kemampuan hidup sehat bagi setiap penduduk agar terwujud derajat

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 tahun 2009,

KARYA TULIS ILMIAH. Disusun oleh: ILSA ROVIATIN AGUSTINA J Diajukan Guna Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat

BAB I PENDAHULUAN. Dalam rangka mencapai cita-cita bangsa Indonesia sebagaimana yang

Hasil Evaluasi Nyeri Tekan Menggunakan Skala VDS

BAB I PENDAHULUAN. mencapai hasil yang optimal. Upaya kesehatan yang semula dititikberatkan pada

BAB I PENDAHULUAN. umum dan untuk mencapai tujuan tersebut bangsa Indonesia melakukan

BAB I PENDAHULUAN. saraf yang terjadi ketika saraf medianus pada pergelangan tangan terjepit

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KONDISI CAPSULITIS ADHESIVA DEXTRA DENGAN MODALITAS SHORT WAVE DIATHERMI DAN TERAPI LATIHAN DI RSUD SRAGEN

BAB I PENDAHULUAN. pertambahan usia dan atau mengalami gangguan akibat dari injuri atau sakit.

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA LOW BACK PAIN MIOGENIK DI RST. Dr. SOEJONO MAGELANG

BAB I PENDAHULUAN. Pergelangan tangan dan jari-jari tangan merupakan kesatuan yang

BAB I PENDAHULUAN. sering di gunakan. Masalah pada pergelangan tangan sering dialami karena

BAB I PENDAHULUAN. kuantitas hidup dalam masyarakat.pembangunan kesehatan, yaitu: menggerakkan. memelihara dan meningkatkan pelayanan kesehatan yang

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KONDISI CERVICAL ROOT SYNDROME DENGAN MODALITAS IR, & TERAPI LATIHAN DI RSAL Dr. RAMELAN SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang pesat, berpengaruh

BAB I PENDAHULUAN. nyeri tak tertahankan, mempengaruhi tangan, punggung, leher, lengan, bahkan

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan kesehatan (promotive), pencegahan penyakit (preventive),

BAB I PENDAHULUAN. Spine merupakan tulang penopang tubuh yang tersusun atas cervical

BAB I PENDAHULUAN. barang, mencuci, ataupun aktivitas pertukangan dapat mengakibatkan

BAB I PENDAHULUAN. Knee joint atau sendi lutut adalah salah satu sendi yang mempunyai fungsi

BAB I PENDAHULUAN. Fraktur adalah hilangnya kontinuitas tulang (Helmi,2012). Klasifikasi

BAB I PENDAHULUAN. untuk hidup sehat bagi setiap penduduk akan mewujudkan kesehatan yang

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintah, pemerintah daerah, dan/atau masyarakat (UU RI, NO 36 Tahun

BAB I PENDAHULUAN. paling umum. Sebagian besar cedera pada tangan merupakan cedera

BAB I PENDAHULUAN. dengan makin meningkatnya usia. Perubahan tubuh sejak awal kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. subyektif, setiap orang memiliki arti sehat masing-masing. Berdasarkan

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KONDISI DE QUERVAIN SYNDROME DEXTRA DENGAN MODALITAS INFRA RED, ULTRA SOUND, DAN TERAPI LATIHAN

BAB I PENDAHULUAN. maupun mental dan juga bebas dari kecacatan. Keadaan sehat bukanlah

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spiritual

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KONDISI LOW BACK PAIN ET CAUSA MYOGENIK DI RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

PENATALAKSANAAN SINAR INFRA MERAH DAN TERAPI LATIHAN PADA KONDISI OSTEOARTHRITIS GENU BILATERAL DI RSUP DR. SARDJITO YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar BelakangMasalah. bagian bawah adalah tungkai. Dan lutut merupakan salah satu sendi utama

BAB I PENDAHULUAN. patah tulang adalah setiap retak atau patah pada tulang yang utuh (Reeves C.J,

BAB I PENDAHULUAN. kondisi dimana terjadi kerusakan bentuk dan fungsi dari tulang tersebut yang. dapat berupa patahan atau pecah dengan serpihan.

Disusun oleh : FITRIA NUR CANDRARINI NIM : J

KARYA TULIS ILMIAH PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KONDISI OSTEOARTHRITIS KNEE DEXTRA DI RSUD KOTA SRAGEN

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi seperti saat ini, setiap orang dituntut untuk dapat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. yang meliputi sehat jasmani, rohani, dan sosial. Tidak hanya bebas dari

BAB I PENDAHULUAN. memajukan pembangunan dibidang kesehatan. Dalam pembukaan UUD 1945

BAB I PENDAHULUAN. batasan World Health Organization (WHO) adalah keadaan sejahtera dari

BAB I. A. Latar Belakang Masalah. penelitian, ditemukan bahwa nyeri punggung bawah mengenai kira-kira %

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA CAPSULITIS ADHESIVA DEXTRA DI RUMKITAL dr. RAMELAN SURABAYA

PENATALAKSANAAN INFRA RED DAN TERAPI LATIHAN PADA KONDISI PASCA GIPS FRAKTUR RADIUS 1/3 DISTAL SINISTRA DI RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL

BAB I PENDAHULUAN. maka setiap warga Indonesia berhak memperoleh derajat sehat yang setinggitingginya

BAB III PELAKSANAAN STUDI KASUS. De Quervain Syndrome Dextra, meliputi: (1) pengkajian data, (2) pelaksanaan

BAB I PENDAHULUAN. kedokteran sehingga dapat memperbaiki kualitas kesehatan para penduduk

BAB I PENDAHULUAN. aktivitas fungsional sehari-hari. Dimana kesehatan merupakan suatu keadaan bebas

KARYA TULIS ILMIAH Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Menyelesaikan Program Pendidikan Diploma III Fisioterapi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. penyakit pada anggota gerak yang disebabkan oleh traumatik. Trauma merupakan

BAB I PENDAHULUAN. jaman. Termasuk ilmu tentang kesehatan yang di dalamnya mencakup. manusia. Selama manusia hidup tidak pernah berhenti menggunakan

BAB I PENDAHULUAN. optimal. Untuk mencapai tujuan tersebut dibutuhkan upaya pengelolaan berbagai

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan kesehatan pada hakekatnya adalah menyelenggarakan. bagian-bagian integral dari pembangunan nasional.

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh: AYUDIA SEKAR PUTRI J

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan berwawasan kesehatan sebagai strategi nasional menuju Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. modern. Hal ini mengakibatkan dampak yang positif tetapi juga bisa

BAB I PENDAHULUAN. dipengaruhi oleh umur, psikis dan keadaan lingkungan sosial individu. Banyak. terhadap gerak dan fungsi tubuh. (Depkes RI, 1999).

BAB I PENDAHULUAN. Untuk itu peran serta masyarakat sangat diperlukan dalam rangka menciptakan. A. Latar Belakang Masalah

PENGARUH TERAPI LATIHAN SETELAH PEMBERIAN TERAPI GABUNGAN ULTRASOUND DAN TENS PADA KONDISI OSTEOARTHRITIS LUTUT KRONIS SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan taraf hidup dan umur harapan hidup. Namun peningkatan umur

PENATALAKSANAAN SHORT WAVE DIATHERMY DAN TERAPI LATIHAN PADA KONDISI OSTEOARTHRITIS GENU DEXTRA DI RSOP dr. SOEHARSO SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. epidemiologi dari Norway mencatat insidensi terjadinya cedera pada tendon flexor

BAB I PENDAHULUAN. merupakan keadaan dinamis dan dapat ditingkatkan sehingga manusia dapat

PENATALAKSANAAN INFRA RED DAN TERAPI LATIHAN PADA KASUS POST OPERASI FRACTURE COLLES DISERTAI DISLOKASI ULNA DEXTRA DI RST Dr.

BAB 1 PENDAHULUAN. serta bidang kesehatan. Setiap orang yang hidup baik usia produktif maupun

BAB I PENDAHULUAN. mencapai tingkat derajad kesehatan masyarakat secara makro. Berbagai

BAB I PENDAHULUAN. atau permukaan rawan sendi. Karena tulang dikelilingi oleh struktur jaringan

BAB I PENDAHULUAN. otot, perubahan postur, sedemikian rupa sehingga mengakibatkan penekanan atau

BAB I PENDAHULUAN. Penggunaan perangkat Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) teknologi. Seolah-olah hidup manusia sudah sangat tergantung pada

BAB 1 PENDAHULUAN. seumur hidup sebanyak 60% (Demoulin 2012). Menurut World Health

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. oleh ligamen-ligamen kuat yang mempersatukan tulang-tulang ini. Ulna distal

Oleh: ARIF FI AM J KARYA TULIS ILMIAH

BAB I PENDAHULUAN. Brachial Plexus (pleksus brachialis) adalah pleksus saraf somatik yang

BAB I PENDAHULUAN. selalu menarik perhatian bagi seseorang fisioterapis, problem permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan reformasi pembangunan kesehatan masyarakat adalah. meningkatkan tingkat derajat kesehatan masyarakat yang setinggitingginya

BAB I PENDAHULUAN. dari rasa nyeri jika diberikan pengobatan (Dalimartha, 2002).

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KONDISI FROZEN SHOULDER CAPSULITIS ADHESIVE DEXTRA DI RST DR. SOEDJONO MAGELANG

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. punggung antara lain aktifitas sehari-hari seperti, berolahraga, bekerja, dan

Carpal tunnel syndrome

BAB I PENDAHULUAN. dijumpai pada usia di bawah 40 dan 65 tahun. Frozen shoulder sering dijumpai

BAB I PENDAHULUAN. klinis, histologist, dan radiologi. Penyakit ini bersifat asimetris, tidak ada

BAB 1 PENDAHULUAN. nasional yang diarahkan guna mencapai kesadaran, kemauan dan kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan zaman, mobilitas manusia menjadi. semakin tinggi. Dengan dampak yang diakibatkan, baik positif maupun

BAB I PENDAHULUAN. sekedar jalan-jalan atau refreshing, hobi dan sebagainya. Dalam melakukan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tangan adalah bagian tubuh yang memiliki peran dan fungsi yang penting dalam melakukan berbagai aktivitas baik ringan maupun berat. Aktivitas tersebut antara lain memasak, mencuci, menulis, mengetik, dan lain-lain. Berbagai aktivitas yang kompleks tersebut menyebabkan gangguan fungsi atau impairment yang selanjutnya dapat menjadi disabilitas. Salah satu kasus yang sering dikeluhkan berkaitan dengan tangan antara lain Dequervein Tenosinovitis Syndrome (Maron, 2011). Dequervein Tenosinovitis Syndrome (DTS) adalah stenosing tenosinovitis yang melibatkan ekstensor sendi carpometacarpal dan metacarpal ibu jari (Andreu, 2011). Kondisi ini melibatkan dua tendon yang berfungsi menggerakkan ibu jari yaitu Abductor Pollicis Longus (APL) dan Ekstensor Pollicis Brevis yang melekat pada otot-otot bagian belakang lengan bawah (Steinberg, 2013). Di Jepang angka kejadian cidera Dequervain Tenosynovitis Syndrome adalah sebesar 3,7% (15/402 orang) dari prevalensi menurut kelompok umur sebesar 9,8% pada 40-an, 3,6% pada usia 50-an, 1,8% pada usia 60-an, 3,9% pada 70-an, dan 3,7% pada usia 80-an. Dari sumber data diatas, faktor risiko tidak menunjukkan rentang usia rata-rata (Adachi dkk., 2011). Sedangkan untuk tindakan operasi release Dequervain Tenosinovitis angka kejadian 1

2 pergelangan tangan kiri lebih sering terjadi daripada angka kejadian pergelangan tangan kanan (Scheller dkk., 2009). Penyebab dari Dequervain Tenosinovitis menurut Shiel (2014) adalah idiopatik atau tidak diketahui secara pasti. Namun, penyebab lain yang sering muncul antara lain gerakan pergelangan tangan yang dilakukan secara berulang, berlebihan atau overuse (terutama ibu jari) pada wanita berkisar usia 30 dan 50 tahun. Data dari Mayo Clinic (2012) menyebutkan tanda dan gejala dari DTS antara lain nyeri, pembengkakan pada ibu jari, terdapat benjolan yang berisi cairan pada bagian pembengkakan, sulit untuk menggerakkan ibu jari dan pergelangan tangan saat menggenggam tangan, dan sensasi rasa lengket serta suara seperti gesekan saat tendon ibu jari digerakkan ke depan dan ke belakang. Namun, beberapa gejala lain yang dapat terjadi akibat penyakit Dequervain Tenosinovitis Syndrome menurut (Mujianto, 2013) adalah nyeri yang hebat pada ibu jari terutama saat melakukan gerakan aktif, terjadi pembengkakan pada daerah yang nyeri, adanya nyeri tekan pada proccesus styloideus radii, dan terdengar bunyi klik saat menggerakan ibu jari. Untuk menangani permasalahan pada kondisi tersebut peran medis yang biasa diberikan oleh dokter berupa tindakan konservatif berupa pemberian obat-obatan anti inflamasi, analgestik, kortikosteroid injeksi, serta tindakan pembedahan (Buschbacher, 2010). Sedangkan untuk tindakan non konservatif dapat dilakukan dengan cara melakukan excercise dan terapi modalitas yang dilakukan fisioterapi.

3 Fisioterapi menurut PERMENKES NO. 80 Tahun 2013 adalah bentuk pelayanan kesehatan yang ditujukan kepada individu dan/atau kelompok untuk mengembangkan, memelihara dan memulihkan gerak dan fungsi tubuh sepanjang rentang kehidupan dengan menggunakan penanganan secara manual, peningkatan gerak, peralatan (fisik, elektroterapeutis dan mekanis) pelatihan fungsi, komunikasi. Dalam hal ini fisioterapi berperan dalam memelihara, memperbaiki dan mengembalikan kemampuan maupun aktivitas fungsional seperti semula pada penderita Dequervain Tenosnovitis syndrome. Modalitas yang dapat diberikan oleh fisioterapi berupa Ultrasound (US), Transcutaneus Electricl Nerve Stimulation (TENS), Infra Red (IR) dan terapi latihan yaitu Stretching, Active Exercise, serta pemberian edukasi. Menurut Cameron dkk. (2014) pemanasan dengan menggunakan IR bertujuan untuk mengurangi nyeri, selain itu efek dari IR juga dapat memberi pengaruh rileksasi jaringan dan memperlancar peredaran darah. Penggunaan TENS bertujuan untuk mengurangi nyeri pada peradangan lokal. Pada pemberian US akan terjadi peningkatan metabolisme jaringan dan ambang batas nyeri sehingga dapat menurunkan spasme otot. Sedangkan terapi latihan bertujuan untuk meningkatkan kerja serabut otot, ligamen, tendon, dan kepadatan tulang (Wilson dkk., 2011). Berdasarkan dari penjelasan diatas permasalahan yang muncul pada kasus DTS sangat mengganggu dalam aktivitas maupun produktivis kerja. Penggunaan modalitas fisioterapi untuk mengatasi permasalahan pada DTS

4 sangat tepat dan sesuai. Oleh karena itu, penulis berusaha membahas Peran fisioterapi terhadap permasalahan-permasalahan yang muncul pada DTS. B. Rumusan Masalah Masalah yang muncul pada Post Release Dequervain Tenosinovitis Syndrome dapat dirumuskan sebagai berikut : 1. Apakah modalitas Fisioterapi dapat mengurangi nyeri pada kasus Post Release Dequervain Tenosinovitis Syndrome? 2. Apakah modalitas Fisioterapi dapat meningkatkan kekuatan otot-otot disekitar daerah ibu jari pada kasus Post Release Dequervain Tenosinovitis Syndrome? 3. Apakah modalitas Fisioterapi dapat mengurangi spasme otot disekitar daerah ibu jari pada kasus Post Release Dequervain Tenosinovitis Syndrome? 4. Apakah modalitas Fisioterapi dapat menambah Lingkup Gerak Sendi (LGS) untuk fleksi, ekstensi, abduksi, dan adduksi ibu jari pada kasus Post Release Dequervain Tenosinovitis Syndrome. C. Tujuan Penulisan Tujuan penulisan Karya Tulis Ilmiah ini terdiri atas dua hal yaitu tujuan umum dan tujuan khusus. 1. Tujuan umum Untuk mengetahui modalitas fisioterapi pada problem kapasitas

5 fisik dan kemampuan fungsional pada kondisi Post Release Dequervain Tenosynovitis Syndrome 2. Tujuan khusus a. Untuk mengetahui pengaruh modalitas fisioterapi dalam mengurangi nyeri pada kasus Post Release Dequervain Tenosinovitis Syndrome b. Untuk mengetahui pengaruh modalitas fisioterapi dalam meningkatkan kekuatan otot disekitar daerah ibu jari pada kasus Post Release Dequervain Tenosinovitis Syndrome c. Untuk mengetahui pengaruh modalitas fisioterapi dalam mengurangi spasme otot disekitar daerah ibu jari pada kasus Post Release Dequervain Tenosinovitis Syndrome d. Untuk mengetahui modalitas fisioterapi dalam meningkatkan Lingkup Gerak Sendi (LGS) pada kasus Post Release Dequervain Tenosinovitis Syndrome D. Manfaat Penulisan Dalam penulisan ini berharap dapat bermanfaat bagi : 1. Manfaat bagi Penulis Dengan melakukan penelitian ini penulis dapat mengaplikasikan kaidah-kaidah penelitian ilmiah secara baik dan benar serta merupakan pembelajaran untuk lebih maju, terlebih mengenai bagaimana cara mengurangi spasme,nyeri,peningkatan kekuatan otot, dan meningkatkan LGS pada kondisi Post Release Dequervain Tenosinovitis Syndrome

6 2. Manfaat bagi Institusi Pendidikan Fisioterapi Diharapkan hasil penelitian ini dapat menambah khasanah ilmu fisioterapi dan menjadi sumbangan pemikiran, khususnya bagi mahasiswa dan fisioterapis di lingkungan pendidikan, Khususnya dalam cara pengaplikasian US, TENS, IR, dan Terapi Latihan untuk mengurangi permasalahan dalam kondisi Post Release Dequervain Tenosinovitis Syndrome. 3. Manfaat bagi Institusi Pelayanan Fisioterapi Memberikan gambaran tentang prosedur fisioterapi, manfaat dan faktor-faktor yang mempengaruhi kelengkapan dan keteraturan, pelaksanaan prosedur pemeriksaan fisioterapi dan menjadi masukan dalam meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam penatalaksanaan prosedur pemeriksaan fisioterapi serta lebih mengembangkan dan meningkatkan ilmu pengetahuan dan kemampuan dalam mempelajari tentang kasus-kasus Dequervain Tenosinovitis Syndrome yang banyak ditemui dimasyarakat. 4. Manfaat bagi masyarakat Untuk memberi informasi bagi masyarakat luas tentang kasus Post Release Dequervain Tenosinovitis Syndrome serta memperkenalkan peran fisioterapi dalam menangani kasus tersebut sehingga masyarakat mengetahui upaya pencegahan.