PENGARUH LAMANYA PEMBAKARAN BETON TERHADAP KUAT TEKAN BETON K-250 (UMUR 28 HARI) Daslan P. Simbolon Mahasiswa Program Studi D3 Noerdin Basir, ST, MT Dosen ABSTRAK Faisal Ananda, ST Dosen Mix design adalah suatu cara untuk membuat komposisi campuran beton dengan melakukan pengujian propertis bahan atau material penyusun beton, angka koefisien adalah bahan atau material yang dibutuhkan untuk menyelesaikan bagian pekerjaan dalam satu kesatuan pekerjaan yang sudah menjadi ketetapan dalam SNI, sedangkan kuat tekan adalah kemampuan beton untuk menerima gaya tekan persatuan luas. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui berapa angka koefisien dan berapa besar nilai kuat tekan beton K-250 berdasarkan umur 28 hari. Pada penelitian ini digunakan agregat kasar dan agregat halus yang berasal dari Tanjung balai Karimun. Dengan melakukan metode pengujian di laboratorium sesuai dengan ketentuan SNI terhadap agregat halus, agregat kasar dilakukan perencanaan formula campuran (mix design) beton K-250. Hasil kuat tekan beton yang dibakar selama 1 jam turun sebesar 10,14%, dan untuk beton yang dibakar selama 2 jam turun sebesar 23,87%. Kuat tekan yang dicapai beton yang dibakar lebih rendah dari pada kuat tekan beton normal, semakin lama jangka waktu pembakaran maka kuat tekan yang dihasilkan semakin rendah atau kecil. Kata Kunci : Mix Design, Kuat Tekan, Pembakaran. A. PENDAHULUAN Pembangunan di indonesia sangat berkembang, dalam sebuah negara berkembang akan timbul permasalahan pokok, dimana negara berkembang mampu menciptakan sesuatu yang baru tetapi sangat lemah dalam hal pemeliharaan. Kelemahan yang ada diperburuk dengan tingkat kesadaran masyarakat terhadap bahaya kebakaran dan belum paham akan kerugiannya. Tantangan yang dihadapi para ahli struktur adalah bagaimana menaksir kan temperatur tertinggi yang pernah dialami elemen bangunan pada saat kebakaran, kekuatan sisa bangunan pasca kebakaran dan teknik perkuatan bangunan sesuai keperluan Dalam tugas akhir ini penulis merumuskan Masalah Bagaimana sifat fisik beton setelah dibakar?, Bagaimana kuat tekan beton setelah dibakar?. Dengan batasan masalah Pembuatan benda uji dibuat tiga kali pengecoran dan Pembakaran benda uji dilakukan di atas tungku pembakaran yang terbuat dari susunan kubus beton. Sampel dibakar selama 1 jam dan 2 jam. 1. Suhu pembakaran diatas ºC. Dalam penelitian ini mempunyai Tujuan yaitu Memberikan gambaran tentang prilaku dan kuat tekan beton dan Mengetahui kekuatan beton yang terbakar dengan kuat tekan beton normal. B. DAFTAR PUSTAKA 1. Teori merupakan fungsi dari bahan penyusunnya yang terdiri dari bahan semen hidrolik, agregat kasar, agregat halus, air dan bahan tambah. 2. Kelebihan dan Kekurangan a. Kelebihan 1) Dapat dengan mudah dibentuk sesuai dengan kebutuhan konstruksi. 2) Mampu memikul beban yang berat. 3) Tahan terhadap temperatur yang tinggi. 4) Biaya pemeliharaan dan perawatan kecil. b. Kekurangan 1) Bentuk yang telah dibuat sangat sulit untuk merubahnya. 2) Pelaksanaan pekerjaan membutuhkan ketelitian yang tinggi. 3) Daya pantulan suara yang besar. 4) Berat. 5) Berdeformasi terhadap suhu yang tinggi 3. Material Penyusun Semen a. Semen Semen adalah jenis bahan pengikat hidrolis berbentuk butiran-butiran yang mengandung kapur (CaO), Selikat (SiO2), aluminia (AL2O3) dan Besi (Fe2O3).
b. adalah butiran mineral yang berfungsi sebagai bahan pengisi dalam campuran beton. c. Slump Percobaan slump beton adalah suatu cara untuk mengukur kelecekan adukan beton yaitu kecairan/kekentalan adukan yang berguna dalam pekerjaan beton. d. Perawatan (curing) Perawatan beton adalah suatu pekerjaan menjaga permukaan beton agar selalu lembab. e. Kuat Tekan Kuat tekan merupakan salah satu kinerja utama beton. Kekuatan tekan adalah kemampuan beton untuk menerima gaya tekan persatuan luas. f. Evaluasi Mutu Standar deviasi (simpangan baku) adalah standar satuan skala untuk kelompok data yang diolah (dianalisis). g. Pengaruh suhu dan pemanasan Semakin tingginya suhu yang dikenakan pada beton maka kekuatannya pun juga semakin menurun. C. METODOLOGI PENELITIAN 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini diakukan di Laboratorium Uji Bahan Program Studi Teknik Sipil Politeknik Bengkalis. 2. Bahan Penelitian a) Semen b) c) Air 3. Peralatan Penelitian a) Mesin pengaduk b) Saringan/ayakan c) Timbangan dan ember d) Mistar dan vernier caliper e) Cetok dan talam baja f) Kerucut abrams dan baja penumbuk g) Mesin uji tekan h) Oven 4. Bagan Alir Penelitian Gambar 1. Bagan Alir Pelaksanaan Pengujian a) Tahapan Pelaksanaan Penelitian 1) Tahap persiapan 2) Tahap pengujian sifat fisik material 3) Tahap perencanaan campuran beton (Mix Design) 4) Tahap pembuatan benda uji 5) Tahap pembakaran benda uji 6) Tahap pengujian benda uji 7) Analisa data b) Pemeriksaan Sifat Fisik Material 1) Pemeriksaan Berat Volume 2) Pemeriksaan Kadar Air 3) Pemeriksaan Berat Jenis ( Spesific Gravity) D. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. Pemeriksaan Sifat Fisik Material Tabel 1. Hasil Kadar Air Halus Air (%) Halus 9,91 Tabel 2. Hasil Kadar Air Kasar Air (%) Kasar 0,698 129
Tabel 3. Hasil Berat Volume Halus Rata-Rata Berat Cara Pengujian Isi (kg/m 3 ) Goyang 2049.642 Tusuk 2188.966 %Lolos Mata ayakan 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0 92.37 97.37 81.27 62.27 32.7 13 0.15 0.3 0.6 1.2 2.4 4.8 9.6 Batas Min Batas Maks Hsl Saringan Tabel 4. Hasil Berat Volume Kasar Rata-Rata Berat Cara Pengujian Isi (kg/m 3 ) Goyang 1585.761 Tusuk 1520.859 Tabel 5. Hasil Berat Jenis Halus Rata-Rata Berat Jenis Rata-Rata Water Absorption (%) 2,409 1,509 Halus Tabel 6. Hasil Berat Jenis Kasar Rata-Rata Rata-Rata Water Berat Jenis Absorption (%) Kasar 2,586 1,163 Tabel 7.Hasil Ketahanan Aus Kasar Rata-Rata Ketahanan Aus (%) 32,760 Kasar Tabel 8. Hasil Kadar Lumpur Halus Lumpur (%) Halus 4,35 % Lolos Mata Ayakan Ukuran Mata Ayakan (mm) Gambar 2. Gradasi Halus Zona 3 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0 4.56 23.08 80.74 4.8 9.6 19 38 76 Ukuran Mata Ayakan (mm) Batas min Batas Mak Hsl Saringan Gambar 3. Gradasi Kasar (20 mm) Tabel 10. Komposisi Akhir Perencanaan Normal Volume Tiap m 3 Takaran dalam 1 Semen Air (Liter) Pasir Granit m 3 313,559 143,419 611,818 1250,434 Tabel 11. Hasil Pengujian Slump Tinggi Slump Jenis Benda Uji (cm) Normal Mix 12±2 Design Sumber: Hasil Penelitian Tabel 12. Berat Isi Normal dan Yang Dibakar Berat Isi Berat Isi Berat Isi Umur Rata- Rata- Normal Rata Setelah Rata Setelah Rata- (Hari) Dibakar 1 Dibakar 2 Rata (kg/m 3 Jam (kg/m 3 ) Jam (kg/m 3 ) ) 28 2298,532 2150,995 2102,127 Tabel 9. Hasil Kadar Lumpur Kasar Lumpur (%) Kasar 2,425 130
kuat tekan 2500 2450 2400 2350 2300 2250 2200 2150 2 2050 2000 2298.532 2150.995 Normal 1 jam 2 jam Jangka waktu pembakaran 2102.127 Grafik Umur 28 Hari Gambar 4. Berat Isi Normal, dibakar 1 jam dan 2 jam warna beton menjadi kecoklatan dan terjadi pengelupasan pada beton serta terjadinnya retakan-retakan pada beton. Dan dengan terjadinya penurunan pada kuat tekan beton yang terbakar 1 jam sebesar 10,14 % dan untuk beton yang terbakar 2 jam terjadi penurunan 23,87 % maka, untuk realisasi di lapangan struktur yang terbakar masih dapat digunakan. Dengan catatan diperbaiki serta mengurangi pembebanan pada struktur tersebut sesuai dengan besarnya penurunan kekuatan pasca kebakaran. Umur (Hari) Tabel 13. Hasil Kuat Tekan Kuat Tekan Kuat Tekan Kuat Tekan Rata-Rata Rata-Rata Rata-Rata Normal Dibakar 1 Dibakar 2 (kg/cm 2 ) jam (kg/cm 2 ) Jam (kg/cm 2 ) 28 277,440 249,288 211,202 kuat teka 3 0 0 2 9 0 2 8 0 2 7 0 2 6 0 2 5 0 2 4 0 2 3 0 2 2 0 2 1 0 2 0 0 2 7 7.4 4 0 2 4 9.2 8 8 2 1 1.2 0 2 Grafik kuat tekan beton telah menc apai umur 28 h a r i N o rm a l 1 ja m 2 ja m J a ngk a w a k tu pe m ba k a r a n Gambar 5. Kuat Tekan Rata Rata Normal, Pembakaran 1 jam dan Pembakaran 2 Jam E. KESIMPULAN Dari hasil analisa dan pembahasan yang dilakukan oleh penulis berdasarkan data pengujian di Laboratorium Uji Bahan Politeknik Bengkalis maka penulis mengambil kesimpulan diantaranya: 1. Besarnya penurunan kuat tekan beton normal dengan beton yang dibakar selama 1 jam adalah sebesar 10,14%, ini berarti kuat tekan beton sisa dari beton normal adalah 89,86 %, yakni dari kuat tekan beton normal sebesar 277,440 Kg/cm² turun menjadi 249,288 Kg/cm².Dan besarnya penurunan kuat tekan beton normal dengan beton yang dibakar selama 2 jam terjadi 2. penurunan sebesar 23,87% dari kuat tekan beton normal, ini berarti kuat tekan beton sisa dari beton normal adalah 76,13 %, yakni dari kuat tekan beton normal sebesar 277,440 Kg/cm² turun menjadi 211,202 Kg/cm². 3. Hasil pengujian menunjukkan terjadinya perubahan pada fisik beton, yakni perubahan F. DAFTAR PUSTAKA Ahmad, I.A. dan Taufieq, N.A.S., 2006, Tinjauan Kelayakan Forensic Engineering Dalam Menganalisis Kekuatan Sisa Bangunan Pasca Kebakaran, Makassar: Laporan Penelitian Dosen Muda. Jurusan Sipil dan Perencanaan Fakultas Teknik Universitas Negeri Makassar. Mulyono Tri. 2006. Teknologi. Andi Offset. Yogyakarta Murdock, L. J., Brook, K. M., Hindarto Stephanus. 1999. Bahan Dan Praktek. Edisi Keempa. Erlangga. Caracas, Jakarta. Sirait, 2009, Kajian Perilaku Bertulang Pasca Bakar, Studi Penelitian, diakses pada 25 juli 2009, http: / /bppft. b rawijaya.ac.id/?hlm=bpenelitian&view=full&thnid =2005&pid= 1153962006. UCAPAN TERIMA KASIH Terlaksananya penyusunan Jurnal Tugas Akhir ini tidak terlepas bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada Orang tua yang paling penulis cintai dan sayangi yang telah banyak memberi kasih sayang dan motivasi, Bapak Ir.Muhamad Milchan, MT Selaku Direktur, Bapak Noerdin Basir, ST, MT selaku ketua Politeknik Negeri Bengkalis dan selaku Dosen pembimbing, Bapak Faisal Ananda, ST, selaku Dosen pembimbing, Bapak Alamsyah, ST, M.Eng dan Bapak M. Idham, M.Sc selaku Koordinator Tugas Akhir dan Dosen Penguji, Bapak Efan Tifani, ST selaku Kepala Laboratorium Uji 131
Tanah dan Dosen Penguji, Seluruh Dosen Teknik Sipil yang telah memberi masukan demi kesempurnaan dari Laporan Tugas Akhir ini, Semua teman-teman Teknik Sipil angkatan 2009 serta adik-adik tingkat dan tanpa terkecuali. 132