BAB I PENDAHULUAN. (isolasi) dari dunia luar dengan sistem feodal, yang merupakan transisi ke. Restorasi Meiji kelak sebagai antiklimaks isolasinya.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. terhadap suatu olahraga. Dapat dibuktikan jika kita membaca komik dan juga

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan

BAB I PENDAHULUAN. Jepang bangga akan kebudayaan yang mereka miliki. Permainan-permainan

BAB I PENDAHULUAN. surut. Dua periode penting tersebut adalah masa Kaisar Meiji ( ) dan. yang kemudian dikenal dengan Restorasi Meiji.

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan, manusia kerap memanfaatkan kaki dan tangannya sebagai senjata.

2015 KAJIAN NILAI-NILAI BUDAYA UPACARA ADAT NYANGKU DALAM KEHIDUPAN DI ERA MODERNISASI

BAB I PENDAHULUAN. Menurut sejarah, sesudah Kerajaan Pajajaran pecah, mahkota birokrasi

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Darma Persada

2013 POLA PEWARISAN NILAI-NILAI SOSIAL D AN BUD AYA D ALAM UPACARA AD AT SEREN TAUN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Kota selalu menjadi pusat peradaban dan cermin kemajuan suatu negara.

BAB I PENDAHULUAN. Bima itu. Namun saat adat istiadat tersebut perlahan-lahan mulai memudar, dan

BAB I PENDAHULUAN. kelompok atau lapisan sosial di dalam masyarakat. Kebudayaan ini merupakan suatu cara

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah mahluk sosial yang dalam kesehariannya berinteraksi

BAB I PENDAHULUAN. melakukan kegiatan berolahraga. Olahraga yang dilakukanpun berbeda-beda,

2015 PEWARISAN NILAI-NILAI BUDAYA SUNDA PADA UPACARA ADAT NYANGKU DI KECAMATAN PANJALU KABUPATEN CIAMIS

BAB I PENDAHULUAN. sebagai fakta sosial, manusia sebagai makhluk kultural (Ratna, 2005:14). Dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

Bab 5. Ringkasan. Jepang dikenal sebagai negara yang kaya akan nilai-nilai kebudayaan yang tinggi.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. budaya, baik berupa seni tradisional ataupun seni budaya yang timbul karena

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang sangat kompleks. Didalamnya berisi struktur-struktur yang

BAB I PENDAHULUAN. luas, yaitu sebagai tindakan melindungi diri. Definisi yang kami gunakan lebih sempit

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat adalah orang yang hidup bersama yang menghasilkan kebudayaan. Dengan demikian

ARTIKEL TENTANG SENI TARI

BAB I PENDAHULUAN. sampai merauke, menyebabkan Indonesia memiliki banyak pulau. dijadikan modal bagi pengembang budaya secara keseluruhan.

BAB I PENDAHULUAN. dikaruniai berbagai kelebihan dibandingkan dengan ciptaan lainnya. Karunia itu

ANALISIS PERBANDINGAN AIKIDO DI JEPANG DAN SILEK DI MINANGKABAU SEBAGAI SENI BELADIRI TRADISIONAL

BAB 1 PENDAHULUAN. Yang pertama adalah kagami (cermin Shinto khusus yang bisa merefleksikan jiwa

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. memaknai bahwa kebudayaan itu beragam. Keragamannya berdasarkan norma norma serta

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Saat ini globalisasi berkembang begitu pesat, globalisasi mempengaruhi

Seiring dengan perkembangan zaman, desain kebaya

BAB 1 PENDAHULUAN. Pradopo (1988:45-58) memberi batasan, bahwa karya sastra yang bermutu

BAB I PENDAHULUAN. Pada masa 40 tahun sesudah Perang Dunia Ke-2, Jepang mencapai. kedudukan sebagai negara adikuasa dalam bidang ekonomi dan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. keluarga Tokugawa. Disebut zaman Edo karena pemerintahan keshogunan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Arni Febriani, 2013

BAB I PENDAHULUAN. yang memiliki lingkungan geografis. Dari lingkungan geografis itulah

BAB I PENDAHULUAN. rohaniah (Satrio Haryanto, 2006:1). Dalam kehidupan perlu adanya. dengan melestarikan nilai-nilai budaya dan memahami makna yang

BAB I PENDAHULUAN. Di dunia ini terdapat bermacam-macam beladiri, hampir disetiap negara

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Masyarakat Indonesia merupakan masyarakat majemuk yang memiliki

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Fendra Pratama, 2014 Perkembangan Musik Campak Darat Dari Masa Ke Masa Di Kota Tanjung Pandan Belitung

BAB I PENDAHULUAN. pulau besar dan kecil dengan luas wilayah sekitar km 2. Kepulauan Jepang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pandu Fauzi Fahmi, 2014 Profil Kualitas Interaksi Sosial Atlet Cabang Olahraga Beladiri

BAB I PENDAHULUAN. di Indonesia disatupadukan dari kebudayaan nasional dan kebudayaan. daerah. Kebudayaan nasional Indonesia merupakan puncak puncak

BAB I PENDAHULUAN. di Kagoshima pada tahun 1549, menjadikan banyak warga Jepang memeluk

ANALISIS MAKNA SIMBOLIK DARI SIMBOL-SIMBOL YANG TERDAPAT PADA YOROI MILIK TOYOTOMI HIDEYOSHI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. buddayah, yaitu bentuk jamak dari buddhi yang berarti budi atau akal.

BAB I PENDAHULUAN. halnya di daerah Sumatera Utara khususnya di kabupaten Karo, rumah adat

BAB I PENDAHULUAN. Museum Budaya Dayak Di Kota Palangka Raya Page 1

BAB I PENDAHULUAN. Selain keberagaman kebudayaan Indonesia, juga dikenal sebagai negara

BAB I PENDAHULUAN. Kalimantan, sebagaimana dengan wilayah Indonesia lainnya yang kaya akan

BAB I PENDAHULUAN. seperti marsombuh sihol dan rondang bittang serta bahasa (Jonris Purba,

BAB I PENDAHULUAN. Animasi komputer di Indonesia marak bermunculan dalam iklan iklan

BAB I PENDAHULUAN. Sejarah dan masyarakat Jepang merupakan hal yang cukup menarik

BAB III MAKNA FILOSOFI BUSHIDOU DI DALAM SIKAP AIKIDOUKA. 3.1 Filosofi Gi (Kebenaran) di dalam Sikap Aikidouka

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

Budaya Budaya = pikiran; akal budi (KBBI, 2002:169) Berasal dari kata Buddayah(Sansekerta), yang merupakan bentuk jamak dari kata Buddhi, artinya budi

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat Batak Toba adalah salah satu suku yang terdapat di Sumatera

BAB I PENDAHULUAN. nenek moyang kita telah memperkaya khazanah kebudayaan nasional sebagai aset

BAB 1 PENDAHULUAN. kebanggaan dari suatu Bangsa. Setiap Negara atau daerah pada umumnya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENELITIAN YANG RELEVAN. Kebudayaan berasal dari bahasa Sansekerta yaitu buddhayah, ialah

BAB I PENDAHULUAN. Jepang yang dimulai sejak shogun pertama Tokugawa Ieyasu. Keshogunan

BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG MEMANAH. menjadi seni olahraga. Pada zaman pra-sejarah dulu, manusia sudah mulai

BAB I PENDAHULUAN. Manusia merupakan makluk berbudaya dan menciptakan kebudayaan. Budaya

Perbedaan pengaruh latihan lemparan atas bola softball dengan jarak tetap dan jarak bertahap terhadap ketepatan lemparan atas bola softball

IDENTITAS NASIONAL. Mengetahui identitas nasional dan pluralitas bangsa Indonesia RINA KURNIAWATI, SHI, MH. Modul ke: Fakultas FAKULTAS.

BAB I PENDAHULUAN. anonim bersama kreativitas masyarakat yang mendukungnya.

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha 1

membuka diri terhadap dunia internasional. Peristiwa ini mengakibatkan kepercayaan Daimyo terhadap kekuasaan Tokugawa menjadi menurun.

BAB I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Di era globalisasi ini, bangunan bersejarah mulai dilupakan oleh

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indra Jaya, 2014 Kesenian Janeng Pada Acara Khitanan Di Wonoharjo Kabupaten Pangandaran

2016 HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DAN KEMAMPUAN REAKSI DENGAN HASIL SERANGAN LANGSUNG PADA OLAHRAGA ANGGAR JENIS SENJATA FIORET

BAB I PENDAHULUAN. terdapat berbagai macam keanekaragaman suku dan sangat kaya akan keragaman

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Manusia adalah makhluk budaya mengandung pengertian bahwa


BAB I. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. satu pencerminan dari karakteristik dalam sebuah masyarakat tersebut. Oleh

BAB II TINJAUAN PUSTAKA KONSEP DAN PENDEKATAN

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan zaman fitness centre ini seperti menjadi kebutuhan sekarang ini

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan sehari-hari manusia sering membicarakan kebudayaan. Budaya

AKULTURASI BUDAYA ISLAM DAN BUDAYA HINDU (Studi Tentang Perilaku Keagamaan Masyarakat Islam Tradisional di Gununggangsir Beji Pasuruan)

Bab 1. Pendahuluan. 1.1 Latar belakang

I. PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara yang kaya dengan keanekaragaman etnik, banyak

BAB I PENDAHULUAN. berkembang mengiringi kebudayaan dari zaman ke zaman.akibat perkembangan itu

BAB I PENDAHULUAN. memerankan Yip Man ini adalah Donnie Yen. Tepatnya pada tanggal 18

BAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang. sekaligus (Abdullah, 2006: 77). Globalisasi telah membawa Indonesia ke dalam

BAB IV. PENUTUP. Universitas Indonesia. Estetika sebagai..., Wahyu Akomadin, FIB UI,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Dari segi sosialnya, Jepang merupakan negara yang maju dan. moderen. Walaupun demikian, negara tersebut memiliki banyak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dan seni budaya tradisionalnya, adanya desa desa tradisional, potensi

BAB I PENDAHULUAN. Berbagai bentuk permainan pada manusia yang terus berkembang, pada

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. media bagi bangsa Indonesia untuk mempelajari kejayaan masa lalu. Hal ini menjadi

BAB I PENDAHULUAN. dan dari bahan-bahan tradisional untuk membuat tato (Gumilar, 2005:51).

BAB II PEMBAHASAN. Kamajaya,Karkono,Kebudayaan jawa:perpaduannya dengan islam,ikapi,yogja,1995 2

BAB I PENDAHULUAN. Sastra daerah merupakan bagian dari suatu kebudayaan yang tumbuh dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Nova Silvia, 2014

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Jepang merupakan salah satu negara di kawasan Asia Timur yang patut diperhitungkan.dengan kehebatannya dalam memadukan tradisi dan modernisasi, menjadikan Jepang sebagai bangsa yang maju.dalam periodisasi sejarahnya, Jepang terbagi ke dalam 4 babak, yaitu zaman prasejarah, zaman klasik, zaman pertengahan, dan zaman modern. Era Tokugawa merupakan zaman pertengahan Jepang yang diawali oleh naiknya Tokugawa Ieyasu sebagai Shogun.Era ini membawa Jepang menutup diri (isolasi) dari dunia luar dengan sistem feodal, yang merupakan transisi ke Restorasi Meiji kelak sebagai antiklimaks isolasinya. Tahun 1868 pada masa Restorasi Meiji, Jepang mulai membuka diri dari ketertinggalannya.restorasi Meiji menjadi langkah awal bagi bangsa Jepang masuk kezaman modern.akulturasi budaya mulai terjadi diberbagai bidang. Berkat usaha gigih, Jepang mampu membuat dirinya sejajar dengan negara lain. Sekarang Jepang menjadi salah satu negara maju di dunia. Keadaan Jepang yang sudah maju tidak membuat masyarakatnya melupakan kebudayaan tradisional.ini merupakan dampak positif dari isolasi.masyarakat Jepang yang bersifat herodianistis tetap mempertahankan dan melestarikan kebudayaan nenek moyang secara turun-temurun.kebudayaan Jepang yang masih dilestarikan dan dikembangkan meliputi bidang seni, sastra dan olahraga.salah satu olahraga tradisional Jepang yang memiliki keunikan dan tetap dipertahankan adalah kendo. 1

Kendo adalah olahraga dari Jepang yang menggunakan pedang. Kendo ( 剣道 )diadopsi dari kenjutsu yaitu olahraga Jepang yang mengkhususkan pada penggunaan senjata pedang (katana) sebelum restorasi Meiji.Kendo merupakan jalan untuk membangun disiplin karakter manusia dengan berdasarkan prinsip ilmu pedang (Salmon, 2013:9). Secara harfiah, kendo terbagi ke dalam dua kata.yaitu Ken ( 剣 ) yang artinya Pedang, dan Do ( 道 ) yang artinya Jalan yang dilalui dengan pedang.sebagai sebuah olahraga, kendo juga merupakan gabungan antara kekuatan fisik dan mental yang kuat yang dikombinasikan dalam nilai seni bela diri. Kendo olahraga berpedang Jepang mempunyai sejarah yang kaya dan panjang.persenjataan dan baju perang Jepang sejak dulu sudah dipengaruhi oleh persenjataan dan baju perang Cina.Pedang Jepang aslinya bukanlah berupa pedang yang melengkung seperti yang kita saksikan sekarang ini, tetapi berupa pedang lurus yang rata yang dibuat dengan konstruksi sederhana untuk menusuk dan menyerang. Pedang Jepang yang kita kenal sekarang ini muncul sekitar tahun 940-an, yaitu berupa pedang satu mata (satu sisi) dan melengkung tipis.bentuk pedang ini diuji coba di arena peperangan pada masa Sengoku Jidai (masa perang seluruh negeri).sampai jenis pedang yang dipegang dengan menggunakan dua tangan ini dibuat, peperangan dilakukan dengan para prajurit menunggang kuda, memakai pakaian perang yang berat dan menggenggam senjata di tangan kanannya.kemudian sekitar tahun 1600 peperangan dilakukan dengan berjalan 2

kaki, memakai pakaian perang yang ringan dan menggunakan pedang yang digenggam dengan kedua tangannya. Kendo telah dimulai ketika kaum Samurai generasi terakhir berakhir pada masa Tokugawa.Kemudian terjadilah Restorasi Meiji hingga masa Perang Dunia.Setelah itu, berlakulah larangan untuk membawa senjata pedang di seluruh Jepang.Akibatnya, terjadilah krisis identitas karena pedang sudah menjadi ikon tradisi yang selama ini melekat pada masyarakat Jepang. Lalu, untuk melestarikan kebudayaan mereka, akhirnya dihidupkan kembali tradisi ilmu pedang yang mereka miliki.agar mudah diterima dan dapat dipelajari oleh semua orang, maka terciptalah kendo. Dalam olahraga kendo, terdapat teknik yang wajib dipelajari.salah satu dari teknik tersebut adalah kamae.kamae (kuda-kuda) adalah gerakan yang menjadi dasar sebelum melakukan teknik penyerangan ataupun pertahanan.di dalam gerakan kamae terdapat filosofi dasar yang menggambarkan arti dari gerakan tersebut.bagi pembelajar olahraga kendo, sering mengalami kesulitan untuk menguasai kendo secara penuh, hal ini dikarenakan pembelajar tidak mengerti filosofi yang terkandung di dalam sitiap gerakan dari olahraga kendo tersebut. Karena adanya permasalahan tersebut penulis tertarik untuk melakukan penelitian ini yang selanjutnya akan dituangkan dalam skripsi yang berjudul Filosofi dalam Olahraga Kendo. 1.2 Perumusan Masalah Kendo mulai berkembang di Jepang sejak masa samurai dan selama periode Kamakura (1185-1233), pada saat itu pedang dan panahan menjadi 3

perlengkapan beladiri utama di kalangan militer.pada masa itu kendo berkembang di bawah pengaruh Budha Zen.Para ahli pedang yang ada waktu itu kemudian mendirikan sekolah-sekolah pelatihan kendo yang berdiri selama beberapa abad, diantaranya perguruan Itto, Ryuu, Muto, dan Munen Muso Ryuu.Pelatihan kendo saat itu menggunakan pedang kayu teknik kata, sedangkan konsepnya dipengaruhi ajaran agama Budha Zen. Salah satunya adalah konsep mushin yang digunakan pada level tertinggi kendo. Setelah periode Tokugawa berakhir, kendo yang tadinya dipelajari sebagai teknik berperang menggunakan pedang berangsur-angsur berubah menjadi teknik berperang yang lebih menonjolkan konsep seni gerakan pedang. Saat itu muncul sekolah kendo yang memperkenalkan teknik baru, salah satunya pada era Shotoku (1711-1715) Naganuma Shirozaemon Kunisato mendirikan sebuah sekolah kendo Jiki-Sinkage Ryuu yang mengajarkan kendo menggunakan shinai dan kendo bougu. Teknik itu nantinya dikenal sebagai kendo modern. Latihan kendo terdiri dari berbagai macam tujuan untuk mengembangkan diri. Seperti halnya olahraga bela diri lain, kendo memerlukan disiplin tinggi dan dedikasi penuh untuk latihan, seperti etika (religi), postur tubuh dan teknik melangkah, cara mengayun pedang yang benar, serta filosofi dari setiap gerakannya. Berdasarkan uraian diatas maka penulis mencoba merumuskan masalah dalam bentuk pertanyaan sebagai berikut : 1. Teknik-teknik ittō ryūapa saja yang diajarkan dalam olahraga kendo? 2. Bagaimana filosofi kamae dalam olahraga kendo? 1.3 Ruang Lingkup Pembahasan 4

Agar pembahasan masalah tidak meluas sehingga objek pembahasan dapat menjadi jelas, maka penulis membatasi ruang lingkup pembahasan hanya pada teknik-teknik ittō ryū dan filosofi gerakan kamae. Sebelum dibahas lebih lanjut dalam BAB III, penulis akan terlebih dahulu menjelaskan tentang pengertian, sejarah lahirnya kendo, perkembangan kendo, unsur dasar kendo, serta teknik yang ada dalam olahraga kendo. 1.4 Tinjauan Pustaka dan Kerangka Teori 1. Tinjauan Pustaka Kendo ( 剣道 ) menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah olahraga anggar tradisional Jepang (http://kbbi.web.id/kendo). Walaupun kendo sering disamakan dengan anggar di Eropa karena sama-sama dimainkan dengan cara memukul titik-titik tertentu dari musuhnya menggunakan pedang, tetapi olahraga tersebut sedikit berbeda, letak perbedaannya yaitu pemain anggar menggunakan satu tangan untuk memegang anggar, sedangkan kendo menggunakan dua tangan untuk memegang pedang kayu. Kendo adalah olahraga bela diri modern dari Jepang yang menggunakan pedang.kendo berasal dari kata Ken ( 剣 ) yang artinya Pedang, dan Do ( 道 ) yang artinya Jalan. Jadi arti Kendo secara keseluruhan adalah suatu jalan atau proses disiplin diri yang membentuk suatu pribadi samurai ( 侍 ) yang pemberani dan loyal. Kendo menggabungkan unsur-unsur bela diri, seni dan olahraga. Latihan kendo terdiri dari berbagai macam tujuan untuk mengembangkan diri. Seperti halnya bela diri lain, Kendo memerlukan disiplin tinggi dan dedikasi penuh untuk latihan, seperti etika (religi), postur tubuh dan teknik melangkah, dan cara mengayun pedang yang benar. 5

2. Kerangka Teori Penelitian ini lebih mengarah kepada penelitian kebudayaan.koentjaraningrat (1985:193) menyatakan kebudayaan adalah keseluruhan sistem gagasan, tindakan dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri manusia dalam belajar. Talcott Parsons dan A.L. Kroeber dalam Koentjaraningrat (1985:200-201) membedakan secara tajam wujud kebudayaan sebagai suatu sistem dari ide-ide dan konsep-konsep dari wujud kebudayaan sebagai suatu rangkaian tindakan aktivitas manusia yang berpola. Koentjaraningrat (1985:201) berpendapat bahwa kebudayaan itu ada 3 wujud yaitu : 1. Wujud kebudayaan sebagai suatu kompleks dari ide-ide, gagasan, nilai-nilai, norma-norma, peraturan-peraturan, dan sebagainya. 2. Wujud kebudayaan sebagai kompleks aktivitas serta tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat. 3. Wujud kebudayaan sebagai benda-benda hasil karya manusia. Wujud kebudayaan berupa sistem sosial atau social system, mengenai tindakan berpola dari manusia itu sendiri. Sistem sosial ini terdiri dari aktivitasaktivitas manusia yang berinteraksi, berhubungan, serta bergaul satu sama lain dari detik ke detik, dari hari ke hari, dan dari tahun ke tahun, selalu menurut polapola tertentu yang berdasarkan adat tata kelakuan. Kendo merupakan salah satu hasil dan wujud kebudayaan masyarakat Jepang dalam olahraga bela diri berupa gerakan-gerakan, jurus-jurus dan juga filosofi yang diperoleh dari proses belajar dan pengalaman. 6

Menurut Mutohir dalam http://dilihatya.com/1529/pengertian-olahragamenurut-para-ahli olahraga merupakan proses sistematik yang berupa segala kegiatan atau usaha yang dapat mendorong pengembangan, dan membina potensipotensi jasmaniah dan rohaniah seseorang sebagai perorangan atau anggota masyarakat berupa permainan, pertandingan, dan prestasi puncak dalam pembentukan manusia yang memiliki ideologi yang seutuhnya dan berkualitas berdasarkan Dasar Negara atau Pancasila. Sedangkan filosofi atau filsafat menurut Drs H. Hasbullah Bakry adalah ilmu yang menyelidiki segala sesuatu dengan mendalam mengenai ketuhanan, alam semesta dan manusia, sehingga dapat menghasilkan pengetahuan tentang bagaimana hakikatnya sejauh yang dapat dicapai oleh akal manusia, dan bagaimana sikap manusia itu seharusnya setelah mencapai pengetahuan itu. Yang menjadi persamaan dari semua para ahli tentang filsafat yaitu sebuah ilmu untuk menyelidiki segala sesuatu secara mendalam(http://fatih-io.biz/pengertian-filsafat- menurut-para-ahli.html). Kendo adalah salah satu olahraga bela diri Jepang tertua yang berasal dari tradisi Budo.dalam Budo, "do" memiliki arti sebuah jalan atau cara untuk mengembangkan diri melalui latihan beladiri. Kendo tidak hanya mengajarkan teknik-teknik berpedang secara fisik, tetapi juga mengajarkan filosofi yang diwariskan Budo. Dalam kendo kita dapat mengembangkan jiwa yang kuat, pandangan dan pendirian yang positif dan cara hormat terhadap satu sama lain. 1.5 Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah : 7

1. Untuk mengetahui teknik-teknik yang diajarkan dalam olahraga bela diri kendo. 2. Untuk mengetahui filosofi kamae dalam olahraga bela diri kendo. 2. Manfaat Penelitian Adapun manfaat yang ingin diperoleh dalam penelitian ini adalah : 1. Dapat menambah pengetahuan dan wawasan tentang Kendo sebagai olahraga bela diri Jepang. 2. Dapat menambah pengetahuan tentang sejarah terciptanya dan perkembangan olahraga bela diri kendo. 3. Dapat menjadi masukan bagi pembelajar untuk memahami teknik-teknik dan filosofi yang terkandung dalam olahraga bela diri kendo. 1.6 Metodelogi Penelitian Metode penelitian merupakan cara kerja untuk dapat memahami objek yang menjadi sasaran ilmu pengetahuan atau upaya untuk menerangkan suatu fenomena yang terjadi (Reseffendi, 1994:4). Dalam melakukan penelitian ini, penulis menggunakan metode kepustakaan (library research). Metode kepustakaan adalah metode pengumpulan data yang digunakan oleh penulis dengan menggunakan buku atau referensi yang berkaitan dengan masalah apa yang sedang dibahas. Sedangkan untuk teknik penyajian data penulis menggunakan teknik deskriptif yaitu dengan memberikan penjabaran-penjabaran dan uraian yang menggunakan kata-kata (Mahsun, 2007:92). 8

Penelitian deskriptif ini dilakukan untuk mendeskripsikan data-data yang diperoleh melalui metode kepustakaan.dalam hal ini penulis mengumpulkan dan menganalisis data-data yang berhubungan dengan masalah yang diteliti, terutama buku-buku, internet, dan data-data yang berhubungan dengan kendo. 9