BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Lingkungan hidup merupakan semua benda dan kondisi yang ada

dokumen-dokumen yang mirip
PENDAHULUAN. Persoalan lingkungan hidup disebabkan berbagai hal, salah satunya pertumbuhan penduduk.

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 1999 TENTANG PENGENDALIAN PENCEMARAN DAN ATAU PERUSAKAN LAUT PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERUNDANG-UNDANGAN LINGKUNGAN HIDUP

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 1999 TENTANG PENGENDALIAN PENCEMARAN DAN/ATAU PERUSAKAN LAUT

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 1999 TENTANG PENGENDALIAN PENCEMARAN DAN/ATAU PERUSAKAN LAUT PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 1999 TENTANG PENGENDALIAN PENCEMARAN DAN/ATAU PERUSAKAN LAUT PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 1999 Tentang : Pengendalian Pencemaran Dan/Atau Perusakan Laut

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 1999 TENTANG PENGENDALIAN PENCEMARAN DAN/ATAU PERUSAKAN LAUT

MASALAH LINGKUNGAN HIDUP PERSPEKTIF HUKUM : DINAMIKA MENUJU PROSES KEBANGUNAN KESADARAN MASYARAKAT

BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 87 TAHUN 2008 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia tentang. sumber daya alam. Pasal 2 TAP MPR No.IX Tahun 2001 menjelaskan

PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II KUTAI NOMOR 23 TAHUN 1998 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. seutuhnya dan pembangunan seluruh masyarakat Indonesia. Hal ini berarti

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 1999 TENTANG PENGENDALIAN PENCEMARAN DAN/ATAU PERUSAKAN LAUT PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. sekarang tanpa harus merugikan generasi yang akan datang. longsor dan banjir. Namun kekurangan air juga dapat menimbulkan masalah

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MOJOKERTO NOMOR 23 TAHUN 2000 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PENGENDALIAN DAMPAK LINGKUNGAN DAERAH

PERATURAN DAERAH PROVINSI GORONTALO NOMOR 05 TAHUN 2004 TENTANG PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP DI PROVINSI GORONTALO

BAB I PENDAHULUAN. semua makhluk baik manusia, hewan maupun tumbuh-tumbuhan. Dari ketiga

BAB I PENDAHULUAN. dikembangkan dengan baik agar dapat menjadi sumber penghidupan bagi manusia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Pembangunan nasional mengakibatkan teknologi berkembang secara

LEMBARAN DAERAH PROPINSI JAWA BARAT

GUBERNUR JAMBI PERATURAN DAERAH PROVINSI JAMBI NOMOR 6 TAHUN 2012 TENTANG PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP DI PROVINSI JAMBI

termasuk manusia dan prilakunya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam kehidupan sehari-hari air merupakan salah satu

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 49 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI KANTOR LINGKUNGAN HIDUP KOTA BATU

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KERINCI TAHUN 2008 NOMOR 7 PERATURAN DAERAH KABUPATEN KERINCI NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI KULONPROGO. Sambutan Pada Acara SOSIALISASI GERAKAN NASIONAL KEMITRAAN PENYELAMATAN AIR (GNKPA) Tanggal, 10 Maret 2011

Pembangunan Industri Tambang Yang Berwawasan Lingkungan Di Indonesia. Rosmini ABSTRAK PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. serius, baik bagi individu maupun masyarakat bagi umumnya. Tidak dapat

PERATURAN DAERAH PROVINSI JAMBI NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG JASA LINGKUNGAN HIDUP DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAMBI,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. dikembangkan menjadi lebih baik, wilayah pesisir yang memiliki sumber daya alam

TINDAK PIDANA LINGKUNGAN HIDUP DITINJAU DARI TEORI KESALAHAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN PIDANA

PERATURAN DAERAH KOTA TARAKAN NOMOR 03 TAHUN 2002 TENTANG PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TARAKAN,

KONSEP-KONSEP DASAR DALAM HUKUM LINGKUNGAN

DAFTAR PUSTAKA. Amiruddin, 2004, Pengantar Metode Penelitian Hukum,Raja Grafindo Persada

PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 4 TAHUN 2008 TENTANG

INPRES 3/1996, PEMBANGUNAN KELUARGA SEJAHTERA DALAM RANGKA PENINGKATAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia dianugerahi oleh Tuhan Yang Maha Esa kekayaan baik itu

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 1999 TENTANG PENGAWETAN JENIS TUMBUHAN DAN SATWA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang :

PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 57 TAHUN 2016 TENTANG PELAKSANAAN PEMANTAUAN DAN PENGAWASAN LINGKUNGAN HIDUP DI ACEH DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA

PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 20 TAHUN 2016 TENTANG PENGENDALIAN KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN DI ACEH DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA GUBERNUR ACEH,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURWAKARTA

PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 23 TAHUN 2016 TENTANG KRITERIA DAN TATA CARA PEMBERIAN INSENTIF PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP DI ACEH

LEMBARAN DAERAH PROVINSI GORONTALO NOMOR 04 TAHUN 2005 SERI D PERATURAN DAERAH PROVINSI GORONTALO NOMOR 10 TAHUN 2005


QANUN PROVINSI NANGGROE ACEH DARUSSALAM NOMOR : 21 TAHUN 2002 TENTANG PENGELOLAAN SUMBER DAYA ALAM

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat melimpah. Salah satu kekayaan alam yang dimiliki Indonesia

Departemen Administrasi & Kebijakan Kesehatan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia

GUBERNUR MALUKU PERATURAN DAERAH PROVINSI MALUKU NOMOR 3 TAHUN 2016 TENTANG PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN TELUK DI PROVINSI MALUKU

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA KEPUTUSAN GUBERNUR PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR : 5 TAHUN 2003

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TOJO UNA-UNA NOMOR 45 TAHUN 2005 SERI C NOMOR 2 PERATURAN DAERAH KABUPATEN TOJO UNA-UNA NOMOR : 45 TAHUN 2005 T E N T A N G

BAB III PENCEMARAN LINGKUNGAN YANG DILAKUKAN OLEH PT KAHATEX

PERATURAN DAERAH KOTA TARAKAN NOMOR 16 TAHUN 2000 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PENGENDALIAN DAMPAK LINGKUNGAN DAERAH

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BERAU

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TASIKMALAYA NOMOR : 7 TAHUN 2009 TENTANG PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP DI KABUPATEN TASIKMALAYA

BAB I PENDAHULUAN. sekitarnya. Menurut isi dari Pasal 1 ayat 2 Undang-Undang Nomor 5 Tahun tentang Perindustrian, Industri adalah :

PEMERINTAH KABUPATEN MALANG

PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 4 TAHUN 2007 TENTANG IZIN PEMBUANGAN AIR LIMBAH BUPATI SLEMAN,

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.14/MEN/2007 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG

PERATURAN PEMERINTAH NO. 82/2001 TENTANG PENGELOLAAN KUALITAS AIR DAN PENGENDALIAN PENCEMARAN AIR PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. adalah pembangunan di bidang perekonomian. Pembangunan ini dilakukan oleh

BAB I PENDAHULUAN. merupakan hal yang tidak mungkin dihindari oleh setiap negara.dewasa. penduduk dan kepentingan untuk mensejahterakan rakyat.

KEPUTUSAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR : KEP-35/MENLH/7/1995 TENTANG PROGRAM KALI BERSIH

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 2 TAHUN 2000 TENTANG

QANUN PROVINSI NANGGROE ACEH DARUSSALAM NOMOR : 21 TAHUN 2002 TENTANG

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 1999 Tentang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup

BAB I PENDAHULUAN. pemanasan global (global warming), pencemaran udara, pencemaran air, mahkluk hidup lain yang mengisi ruang di atas bumi ini.

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27 TAHUN 1999 TENTANG ANALISIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN DAERAH PROPINST DAERAH TINGKAT I NUSA TENGGARA TIMUR NOMOR 7 TAHUN 1997 TENTANG

I. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup

PEMERINTAH PROPINSI DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 82 TAHUN 2001 TENTANG PENGELOLAAN KUALITAS AIR DAN PENGENDALIAN PENCEMARAN AIR

Mata Ajaran : Manajemen Lingkungan Rumah Sakit Topik : Lingkungan Hidup & Sistem Manajemen Lingkungan RS Minggu Ke : II

BAB I PENDAHULUAN. ini ada pada sikap manusia dalam melestarikan lingkungan hidup tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. Lingkungan hidup merupakan semua benda, dan kondisi yang terdapat

NOMOR 4 TAHUN 1982 TENTANG KETENTUAN-KETENTUAN POKOK PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2009 TENTANG PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 35 Tahun 1995 Tentang : Program Kali Bersih

BAB I PENDAHULUAN. perubahan itu memang sudah direncanakan tetapi dalam setiap kegiatan

I. PENDAHULUAN. Lingkungan hidup Indonesia merupakan karunia Tuhan Yang Maha Esa yang

UPAYA PENCEGAHAN KERUSAKAN LINGKUNGAN HIDUP DI KABUPATEN KLUNGKUNG (Studi Kasus Pengrajin Tedung di Desa Paksebali)

BERITA DAERAH KABUPATEN SLEMAN (Berita Resmi Kabupaten Sleman) Nomor: 2 Tahun 2009 Seri: E

BAB I PENDAHULUAN. secara berkesinambungan untuk menciptakan kondisi yang lebih baik di

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan hukum lingkungan tidak dapat dipisahkan dari gerakan sedunia

LAMPIRAN 1 UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 1997 TENTANG PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Masalah lingkungan semakin lama semakin besar, meluas dan serius,

BUPATI LOMBOK TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK TENGAH NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN JASA LINGKUNGAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27 TAHUN 1999 TENTANG ANALISIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 06 TAHUN 2009 TENTANG PENGENDALIAN PENGELOLAAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 1997 TENTANG PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KABUPATEN TULUNGAGUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN TULUNGAGUNG NOMOR 14 TAHUN 2013 TENTANG PENGELOLAAN PUPUK ORGANIK DAN PUPUK HAYATI

BUPATI PACITAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PACITAN NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG PENGENDALIAN PENGELOLAAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27 TAHUN 1999 TENTANG ANALISIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Galuh Lintang Taslim Universitas Dr. Soetomo Surabaya

BERITA DAERAH KABUPATEN SERANG

I.PENDAHULUAN. Bahwa pertumbuhan dan perkembangan suatu wilayah dilatarbelakangi oleh

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Lingkungan hidup merupakan semua benda dan kondisi yang ada di ruang yang kita tempati termasuk hewan dan tumbuhan sehingga saling berhubungan satu sama lain. Apabila hubungan itu mengalami perubahan maka akan berakibat pada penurunan kualitas lingkungan. Penurunan tersebut diperparah dengan meningkatnya pemanasan global. Kualitas lingkungan yang menurun dan pemanasan global akan mengancam kelangsungan makhluk hidup dan mengganggu ekosistem yang ada. 1 Menurut Daud Silalahi, masalah lingkungan yang dihadapi oleh negara berkembang seperti Indonesia berasal dari keterbelakangan pembangunan. Selain itu, kemiskinan, kepadatan penduduk serta meningkatnya kebutuhan membuat manusia melakukan apa saja untuk memenuhi kebutuhannya tanpa memerhatian kelestarian lingkungan sehingga berakibat pada perubahan mutu lingkungan. Pembangunan dan pemanfaatan sumber daya alam yang dilakukan manusia bertujuan untuk memperoleh kehidupan yang lebih baik. Akan tetapi, pembangunan yang tidak berkelanjutan akan menimbulkan dampak 1 Daud Silalahi,1992, Hukum Lingkungan dalam Sistem Penegakan Hukum Lingkungan Indonesia, Penerbit Alumni: Bandung, Hlm 8.

2 kerusakan dan pencemaran lingkungan yang bisa membahayakan kehidupan manusia serta makhluk hidup lain. 2 Dari tahun ke tahun pembangunan terus terjadi sehingga bisa berakibat meningkatnya pencemaran dan perusakan lingkungan. Menurut Emil Salim, pembangunan yang benar adalah pembangunan yang tidak merusak, tidak bertentangan dengan lingkungan hidup, hal ini bertujuan untuk supaya kesehatan lingkungan tetap terjaga dan terhindar dari pencemaran dan perusakan lingkungan akibat dari kegiatan pembangunan. 3 Pada Pasal 28 H ayat 1 Undang-Undang Dasar Tahun 1945 disebutkan bahwa setiap orang berhak hidup sejahtera baik lahir batin, mendapatkan tempat tinggal serta lingkungan yang baik dan sehat. Untuk itu, pemerintah harus mengendalikan kerusakan dan membuat kebijakan untuk melindungi dari dampak kerusakan dan pencemaran. Selain itu, pembangunan berkelanjutan yang berwawasan lingkungan sangat diperlukan agar kelestarian dan keseimbangan lingkungan hidup tetap terjaga dengan baik. Terlaksananya pembangunan yang berwawasan lingkungan merupakan tujuan utama pengelolaan lingkungan. Dalam istilah sehari-hari, pembangunan berwawasan lingkungan sering diartikan sebagai pembangunan berkelanjutan. Pelaksanaan perlindungan lingkungan dari pencemaran dan kerusakan pada tingkat nasioanal dilakukan oleh pemerintah pusat 2 Supriadi, 2006, Hukum Lingkungan di Indonesia, Jakarta: Sinar Grafika. Hlm 38 3 Emil Salim, 2008, Lingkungan Hidup dan Pembangunan, Jakarta, Mutiara Sumber Widya, Hlm 6.

3 selanjutnya disebut Pemerintah yaitu Presiden Republik Indonesia sebagai pemegang kekuasaan pemerintah yang dibantu oleh seorang Menteri yang menyelenggarakan pemerintahan di bidang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup berdasarkan Pasal 1 angka 37 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup. Sedangkan penyelenggaraan pengelolaan dan perlindungan lingkungan hidup di Provinsi dilaksanakan oleh Gubernur sesuai dengan Pasal 1 angka 38 Undang- Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup. Kemudian diperjelas dengan dibentuknya Undang- Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Pemerintahan Daerah. Dalam melaksanakan pengendalian pencemaran dan perusakan lingkungan di tingkat daerah, pemerintah Kabupaten Sleman yang dipimpin oleh Bupati telah membentuk suatu badan yang membantu upaya dalam penyelenggaraan pemerintah di bidang pengendalian pencemaran. Badan tersebut adalah Badan Lingkungan Hidup, yang dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2014 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Daerah tentang Organisasi Perangkat Daerah Pemerintah Kabupaten Sleman dan Peraturan Bupati Nomor 24.5 Tahun 2014 tentang Uraian Tugas, Fungsi, dan Tata Kerja Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Sleman. Lingkungan hidup dengan manusia saling berkaitan satu sama lain. Apabila lingkungan mengalami kerusakan dan pencemaran, maka kehidupan manusia serta makhluk hidup lain akan terganggu. Peran

4 manusia dalam upaya pengendalian pencemaran dan perusakan lingkungan sangat menentukan kelestarian dan keberlanjutan sumber daya alam yang ada. Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, penulis terdorong melakukan penelitian untuk menyusun proposal skripsi dengan judul: PERAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP DALAM PENGENDALIAN PENCEMARAN DAN PERUSAKAN LINGKUNGAN DI KABUPATEN SLEMAN. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan beberapa rumusan masalah sebagai berikut: 1. Apa peran Badan Lingkungan Hidup dalam mengendalikan pencemaran dan perusakan lingkungan di Kabupaten Sleman? 2. Faktor apa saja yang menghambat peran Badan Lingkungan Hidup dalam mengendalikan pencemaran dan perusakan lingkungan di Kabupaten Sleman? C. Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui peran Badan Lingkungan Hidup dalam mengendalikan pencemaran dan perusakan lingkungan di Kabupaten Sleman. 2. Untuk mengetahui faktor yang menghambat peran Badan Lingkungan Hidup dalam mengendalikan pencemaran dan perusakan lingkungan di Kabupaten Sleman.

5 D. Manfaat Penelitian Penelitian ini akan memberikan beberapa manfaat, antara lain: 1. Manfaat Teoritis Hasil penelitian ini dapat dijadikan masukan dalam pengembangan ilmu pengetahuan dalam bidang hukum lingkungan, serta memberikan wawasan tentang pengendalian pencemaran dan perusakan lingkungan. 2. Manfaat Praktis Hasil penelitian diharapkan memberikan manfaat kepada masyarakat, Pemerintah Daerah dan instansi atau lembaga yang terkait dalam pengendalian pencemaran dan perusakan lingkungan.