BAB V KONSEP PERANCANGAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB VI HASIL PERANCANGAN

BAB IV ANALISIS PERANCANGAN

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN. Terakota di Trawas Mojokerto ini adalah lokalitas dan sinergi. Konsep tersebut

BAB V KONSEP. mengasah keterampilan yaitu mengambil dari prinsip-prinsip Eko Arsitektur,

BAB VI HASIL RANCANGAN. tema Sustainable Architecture yang menerapkan tiga prinsip yaitu Environmental,

BAB VI HASIL RANCANGAN. dalam perancangan yaitu dengan menggunakan konsep perancangan yang mengacu

BAB V KONSEP PERANCANGAN. Studi Tipologi Bangunan Pabrik Gula Krebet. Kawasan Pabrik gula yang berasal dari buku, data arsitek dan sumber-sumber lain

BAB VI HASIL PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V I APLIKASI KONSEP PADA RANCANGAN. karena itu, dalam perkembangan pariwisata ini juga erat kaitannya dengan

BAB 6 HASIL RANCANGAN. Perubahan Konsep Tapak pada Hasil Rancangan. bab sebelumnya didasarkan pada sebuah tema arsitektur organik yang menerapkan

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN. merupakan salah satu pendekatan dalam perancangan arsitektur yang

BAB VI HASIL RANCANGAN. wadah untuk menyimpan serta mendokumentasikan alat-alat permainan, musik,

BAB V I KLASIFIKASI KONSEP DAN APLIKASI RANCANGAN. dari permasalahan Keberadaan buaya di Indonesia semakin hari semakin

BAB IV KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP. Gambar 5.1 gambar konsep bentuk bangunan (Sumber : analisis 2013)

BAB 6 HASIL PERANCANGAN. di Trawas Mojokerto ini adalah lokalitas dan sinergi. Konsep diambil dari tema Re-

BAB V KONSEP PERANCANGAN. Konsep dasar perancangan beranjak dari hasil analisis bab sebelumnya yang

BAB VI HASIL RANCANGAN. terdapat pada Bab IV dan Bab V yaitu, manusia sebagai pelaku, Stadion Raya

BAB V KONSEP PERANCANGAN. Sentra Agrobisnis tersebut. Bangunan yang tercipta dari prinsip-prinsip Working

BAB VI HASIL PERANCANGAN. Konsep tersebut berawal dari tema utama yaitu Analogy pergerakan air laut, dimana tema

BAB VI KLASIFIKASI KONSEP DAN APLIKASI RANCANGAN. dirancang berangkat dari permasalahan kualitas ruang pendidikan yang semakin

Structure As Aesthetics of sport

BAB VI PENERAPAN KONSEP PADA RANCANGAN. memproduksi, memamerkan dan mengadakan kegiatan atau pelayanan yang

BAB V. KONSEP PERANCANGAN

BAB VI KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP. marmer adalah Prinsip Sustainable Architecture menurut SABD yang terangkum

BAB III METODE PERANCANGAN. dalam mengembangkan ide sebuah rancangan. Langkah-langkah ini meliputi

BAB 6 HASIL RANCANGAN. pemikiran mengenai sirkulasi angin kawasan serta pemaksimalan lahan sebagai

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP 5.1 Konsep Makro Gambar 5.1 : Sumber :

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. Nusantara ini dibagi menjadi beberapa bagian kegiatan, yaitu :

BAB V KONSEP PERANCANGAN PASAR. event FESTIVAL. dll. seni pertunjukan

BAB VI HASIL PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN

Gambar 5.1. Zoning Ruang (sumber:konsep perancangan.2012)

BAB IV KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN AREA PENDIDIKAN R. PUBLIK. Gambar 3.0. Zoning Bangunan Sumber: Analisa Penulis

BAB 4 KONSEP PERANCANGAN

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN. a. Aksesibilitas d. View g. Vegetasi

BAB V KONSEP. Combined Metaphore dengan menggunakan objek yang dimetaforakan adalah. wanita Bali dan keseharian berpakaian wanita Bali.

DAFTAR ISI... HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR DIAGRAM...

BAB VI HASIL RANCANGAN. Hasil perancangan diambil dari dasar penggambaran konsep yang terdapat

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN. adalah High-Tech Of Wood. Konsep High-Tech Of Wood ini memiliki pengertian

BAB VI HASIL RANCANGAN. Konsep perancangan yang digunakan adalah sustainable architecture

BAB V KONSEP PERANCANGAN. Konsep dasar yang digunakan dalam Perancangan Kembali Terminal Bus. Tamanan Kota Kediri mencangkup tiga aspek yaitu:

Asrama Mahasiswa Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Bab V Konsep Perancangan

BAB VI HASIL PERANCANGAN. Hasil perancangan dari kawasan wisata Pantai Dalegan di Kabupaten Gresik

BAB IV KONSEP PERANCANGAN


BAB V KONSEP PERANCANGAN. Konsep dasar perancangan yang digunakan adalah sustainable

BAB V KONSEP PERANCANGAN. Jenis musik biasanya didasarkan pada karakter dominan pada sebuah karya

BAB VI HASIL RANCANGAN. Hasil rancangan adalah output dari semua proses dalam bab sebelumnya

BAB V KONSEP PERANCANGAN. Dalegan di Gresik ini adalah difraksi (kelenturan). Konsep tersebut berawal dari

BAB VI HASIL PERANCANGAN. digunakan adalah menggabungkan dari aspek-aspek mendasar seperti tema,

BAB V KONSEP PERANCANGAN BANGUNAN

BAB VI KONSEP RANCANGAN

BAB VI HASIL RANCANGAN. Perancangan Pusat Rekreasi Peragaan IPTEK ini terletak di Batu,karena

BAB VI HASIL RANCANGAN

BAB VI HASIL RANCANGAN

BAB VI HASIL RANCANGAN. Perubahan Konsep pada Hasil Rancangan. sebelumnya didasarkan pada sebuah tema historicism sejarah Singosari masa

BAB V KONSEP PERANCANGAN. Konsep dasar yang dipakai pada perancangan ini adalah Ekologis

BAB V KONSEP PERANCANGAN. bab analisis perancangan yang kemudian disimpulkan (sintesis). Sintesis didapat

BAB VI HASIL RANCANGAN. Redesain terminal Arjosari Malang ini memiliki batasan-batasan

BAB V KONSEP PERANCANGAN. struktur sebagai unsur utamanya. Konsep High-Tech Expression juga

BAB V KONSEP PERANCANGAN. kendang dengan kategori metafora kombinasi. Dalam pengertian konsep

BAB 6 HASIL PERANCANGAN. konsep Hibridisasi arsitektur candi zaman Isana sampai Rajasa, adalah candi jawa

BAB V KONSEP PERANCANGAN. Perencanaan dasar pengunaan lahan pada tapak memiliki aturanaturan dan kriteria sebagai berikut :

BAB III METODE PERANCANGAN

BAB VI HASIL RANCANGAN. mengacu pada tema dasar yaitu Sustainable architecture, dengan tiga unsur

BAB V KONSEP PERANCANGAN. tema perancangan dan karakteristik tapak, serta tidak lepas dari nilai-nilai

BAB V KONSEP PERENCANAAN

BAB VI HASIL PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. dengan sesama mahasiswa. tinggal sementara yang aman dan nyaman. keberlanjutan sumber daya alam.

4.1 IDE AWAL / CONSEPTUAL IDEAS

BAB V KONSEP PERANCANGAN. Konsep perancangan yang digunakan dalam perancangan kembali pasar

BAB V KONSEP PERANCANGAN. Konsep perancangan dilakukan untuk memudahkan kita dalam merancangan

BAB VI HASIL RANCANGAN. ini merupakan hasil pengambilan keputusan dari hasil analisa dan konsep pada bab

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

PENGEMBANGAN KAWASAN BUMI PERKEMAHAN KEPURUN KLATEN DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR EKOLOGIS

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB V HASIL RANCANGAN

BAB VI HASIL RANCANGAN. produksi gula untuk mempermudah proses produksi. Ditambah dengan

BAB 6 HASIL RANCANGAN

BAB III METODE PERANCANGAN. Ide perancangan ini muncul dikarenakan tidak adanya suatu tempat untuk

BAB VI HASIL RANCANGAN

BAB VI KONSEP DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN STUDENT APARTMENT STUDENT APARTMENT DI KABUPATEN SLEMAN, DIY Fungsi Bangunan

BAB V KONSEP 5.1 Konsep Dasar

International Fash on Institute di Jakarta

BAB V KONSEP. Tabel Pemintakatan Tapak No Zona Nama Bangunan Besaran (%) 1 Publik Bangunan Utama Pedodonti Area parkir

5 BAB V KONSEP DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. 5.1 Konsep Tapak Bangunan Pusat Pengembangan dan Pelatihan Mesin Industri Zoning

BAB VI HASIL PERANCANGAN Hasil Perancangan Tata Masa dalam tapak. mengambil objek Candi Jawa Timur (cagar budaya)sebagai rujukannya, untuk

BAB VI HASIL RANCANGAN. mengacu pada tema dasar yaitu high-tech architecture, dengan tujuh prinsip tema

Konsep dasar perancangan pada Sekolah Pembelajaran Terpadu ini terbentuk. dari sebuah pendekatan dari arsitektur prilaku yaitu dengan cara menganalisa

BAB V KONSEP PERANCANGAN. Batu adala Trade Eco Tourism (TET). Trade Eco Tourism (TET) market merupakan

Transkripsi:

BAB V KONSEP PERANCANGAN Konsep perancangan merupakan proses pengambilan keputusan dalam melakukan desain pengembangan kawasan Agrowisata berdasarkan analisis perancangan. Konsep perancangan tersebut di dapatkan dari alternatif terbaik pada analisis perancangan. 5.1. Konsep Dasar Konsep dasar merupakan konsep inti perancangan yang didapatkan dari tema ekowisata. Ekowisata merupakan salah satu kegiatan pariwisata yang berwawasan lingkungan dengan mengutamakan aspek konservasi alam, aspek pemberdayaan sosial budaya ekonomi masyarakat lokal serta aspek pembelajaran dan pendidikan. Ekowisata mencangkup aspek-aspek : Edukatif : bersifat mendidik, berkenaan dengan pendidikan. Meningkatkan kesadaran pengunjung dan masyarakat tentang perlunya upaya konservasi alam, peninggalan sejarah dan budaya. Rekreatif : bersifat menggembirakan hati dan menyenangkan, bersifat penyegaran kembali badan dan pikiran. Kesempatan menikmati pengalaman wisata dalam lokasi yang mempunyai fungsi konservasi. 140

Partisipatif : bersifat turut berperan serta dalam suatu kegiatan, keikutsertaan, ikut serta. Pemberdayaan sosial budaya ekonomi masyarakat sekitar kawasan melalui kegiatan pariwisata yang berwawasan lingkungan. Lingkungan Alam Gambar 5.1 : Konsep dasar pengembanagan Sumber : Hasil analisis, 2011 5.2. Konsep Pengembangan Konsep pengembangan diambil dari konsep dasar kemudian di aplikasikan ke setiap unsur rancangan. Kesimpulan konsep pengembangan meliputi : konsep tapak pengembangan, konsep bentuk, konsep ruang, organisasi ruang, konsep utilitas, dan konsep struktur. 5.2.1. Konsep Pengembangan Tapak Konsep pengembangan tapak merupakan kesimpulan yang diambil dari analisis tapak pada bab sebelumnya. Konsep pengembangan tapak meliputi unsurunsur yang ada di tapak yang meliputi : konsep aksesbilitas, konsep sirkulasi, konsep 141

penghawaan, konsep kebisingan, konsep pencahayaan, konsep view, dan konsep vegetasi. 5.2.1.1. Konsep Arah Pengembangan Tapak Konsep arah pengembangan tapak didapatkan dari alternative terbaik pada analisis arah pengembangan tapak. Berdasarkan analisis arah pengembangan tapak, alternative terbaik arah pengembangan di lakukan ke sebelah utara, selatan dan timur tapak. Aplikasi dari konsep ekowisata pada arah pengembangan tapak yaitu : Konsep Tabel 5.1 : Konsep arah pengembangan tapak Edukatif Rekreatif Partisipatif Pengembangan tapak Memanfaatkan Bentukan tapak Pemberdayaan dilakukan ke arah Rumah yang seimbang di masyarakat utara, selatan dan Administratur dukung dengan perumahan dan timur sebagai edukasi garis lengkung pemukiman dalam sejarah yang memiliki pemgelolaan kesan dinamis Agrowisata 5.2.1.2. Konsep Aksesbilitas Konsep aksesbilitas di dapatkan dari alternative terbaik pada analisis aksesbilitas pada bab sebelumnya. Berdasarkan analisis aksesbilitas, alternative 142

terbaik yaitu aksesbilitas langsung dan tersamar. Konsep pengembangan aksesbilitas Agrowisata Sondokoro yaitu : Tabel 5.2 : Konsep aksesbilitas Penggunaan sistem pencapaian langsung dan tersamar Sistem pencapaian yang menngarahkan pengunjung menuju pintu masuk kawasan Desain pintu yang menggunakan ide dasar dari tanaman tebu bertujuan agar pengunjung mengetahui fungsi kawasan Sistem pencapaian yang dapat dicapai dari segala arah bertujuan untuk meningkatkan jumlah pengunjung 5.2.1.3. Konsep Sirkulasi Konsep pengembangan sirkulasi di dapatkan dari alternative terbaik pada analisis sirkulasi pada bab sebelumnya. Berdasarkan analisis sirkulasi, alternative terbaik yaitu dengan pola sirkulasi terpusat dengan alur liniear. Berikut pengembangan desain dari pola sirkulasi terpusat dengan alur liniear tersebut : 143

Tabel 5.3 : Konsep sirkulasi Pola sirkulasi terpusat dengan alur liniear Alur liniear dapat mengarahkan pengunjung menakses setiap ruang secara berurutan Penempatan sculpture pada titik tertentu sebagai aksen maupun pengarah pengunjung Adanya Hall tengah untuk mengumpulkan pengunjung 5.2.1.4. Konsep Penghawaan Penghawaan pada kawasan agrowisata terdiri dari penghawaan pada kawasan dan penghawaan pada bangunan. Berikut konsep penghawaan yang meliputi keduanya : Penghawaan pada kawasan bertujuan agar pada kawasan terdapat aliran udara yang dapat memberikan penyegaran pada pengunjung ketika berada di luar ruangan. Penghawaan pada kawasan juga bertujuan agar aliran angin dapat masuk ke setiap bangunan. Konsep penghawaan pada kawasan yaitu dengan penataan massa bangunan yang tidak menghalangi aliran angin ke bangunan lainnya. Hal tersebut di lakukan dengan penyediaan ruang terbuka pada kawasan. Konsep penghawaan pada bangunan yaitu menggunakan elemen peneduh sebagai pengarah aliran angin. Hal tersebut bertujuan agar aliran udara dapat masuk 144

ke dalam bangunan secara langsung. Proses mempercepat aliran udara pada bangunan dilakukan dengan penggunaan vegetasi. Berikut penerapan konsep rancangan : Tabel 5.4 : Konsep penghawaan Elemen peneduh sebagai pengarah aliran angin ke dalam bangunan Elemen peneduh sebagai komponen perencanaan lansekap kawasan Penggunaan dinding yang berongga untuk mengalirkan angin ke ruangan lain Penggunaan elemen peneduh untuk mendukung suasana alami di dalam kawasan 5.2.1.5. Konsep Kebisingan Konsep peredam kebisingan yaitu dengan penzoningan kawasan dan menggunakan vegetasi. Area publik yaitu area yang tidak membutuhkan tingkat ketenangan diletakkan dekat dengan sumber kebisingan. Area publik tersebut meliputi : outbound area, dunia kreasi, taman lalu lintas, dll. Sedangkan area privat & semi privat seperti : kantor agrowisata, Agro film, graha pindusita di letakkan jauh dari sumber kebisingan. 145

Tabel 5.5 : Konsep peredam kebisingan Penggunaan vegetasi sebagai peredam kebisingan yang di dukung dengan penzoningan kawasan Penggunaan bentukbentuk yang memiliki karakter tenang untuk area privat dan bentukbentuk yang berkarakter ramai untuk area publik Penggunaan bentukbentuk yang memiliki karakter tenang untuk area privat dan bentukbentuk yang berkarakter ramai untuk area publik Vegetasi selain sebagai peredam kebisingan juga difungsikan sebagai peneduh kegiatan outdoor 5.2.1.6. Konsep Pencahayaan Konsep pencahayaan pada kawasan agrowisata yaitu terdiri dari teknik pencahayaan dan teknik pelindung radiasi matahari. Teknik pencahayaan Berdasarkan analisis teknik pencahayaan, konsep teknik pencahayaan yaitu dengan perletakan ventilasi pada sisi utara-selatan yang bertujuan untuk menghindari sinar matahari langsung. 146

Tabel 5.6 : konsep pencahayaan Teknik pencahayaan alami melalui bentuk bangunan dan penggunaan warna Penggunaan bentuk-bentuk yang dapat memasukkan cahaya matahari dengan maksimal Penggunaan bentukbentuk yang dapat memasukkan cahaya matahari dengan maksimal Penggunaan warna terang pada interior yang dikombinasikan dengan warna natural pada dinding tidak massif Teknik pelindung radiasi matahari Teknik pelindung radiasi matahari yaitu dengan perletakan ventilasi pada sisi utara-selatan yang bertujuan untuk menghindari sinar matahari langsung yang membawa radiasi matahari. Hal tersebut didukung dengan adanya selasar maupun vegetasi pada sisi utara selatan bangunan. 147

Tabel 5.7 : Konsep pelindung radiasi matahari Penggunaan selasar disamping bangunan Selain sebagai pelindung radiasi matahari, vegetasi juga difungsikan sebagai pelindung kegiatan outdoor Penggunaan selasar sebagai penyatu massa bangunan Penggunaan slasar untuk melindungi sirkulasi pengunjung dari radiasi matahari Penggunaan vegetasi sebagai pelindung radiasi matahari 5.2.1.7. Konsep View Konsep view bertujuan untuk mempermudah pandangan pengunjung baik pandangan kedalam maupun pandangan keluar. Konsep view terdiri dari view ke dalam dan view ke luar. Konsep view ke dalam Berdasarkan analisis view ke dalam, alternative terbaik untuk view ke dalam yaitu dengan merelokasi pedagang di sekitar pintu masuk ke dalam kawasan. Hal tersebut bertujuan untuk mempermudah view ke dalam kawasan menjadi maksimal. 148

Relokasi pedagang tersebut juga merupakan salah satu upaya dalam meningkatkan peran aktiv pedagang dalam pengelolaan kawasan wisata. Tabel 5.8 : Konsep view ke dalam Relokasi pedangang di sekitar pintu masuk ke dalam kawasan dan penggunaan dinding pembatas kawasan yang tidak masif Memperlihatkan aktivitas di dalam kawasan agar pengunjung mengetahui fungsi kawasan Penggunaan sculpture untuk menarik view dari luar Penyediaan stand di dalam kawasan bagi pedagang Konsep view ke luar Berdasarkan analisis view ke luar, alternative terbaik view keluar yaitu mengarah ke PG Tasikmadu. View ke luar yang mengarah ke PG Tasikmadu dimaksudkan untuk memberikan informasi mengenai fungsi bangunan di sekitar kawasan agrowisata. 149

Tabel 5.9 : Konsep view ke luar View ke luar diarahkan ke PG. Tasikmadu dan areal persawahan Penggunaan dinding yang tidak massif agar view ke luar maksimal Penggunaan gardu pandang untuk menangkap view di sekitar kawasan Pemanfaatan potensi sekitar kawasan sebagai view ke luar 5.2.1.8. Konsep Vegetasi Konsep vegetasi pada pengembangan di lakukan dengan menambahan beberapa jenis vegetasi pada tapak. Jenis vegetasi yang di gunakan pada pengembangan antara lain sebagai berikut : Rumput, Teh-tehan, Pohon palm, Mawar, Teratai Gambar 5.2 : Konsep vegetasi Sumber : Hasil analisis, 2011 150

5.2.2. Konsep Bentuk, Ruang dan Organisasi Ruang Konsep bentuk, ruang dan organisasi ruang di dapatkan dari alternative terbaik pada analisis bentuk, ruang dan organisasi ruang pada bab sebelumnya. 5.3.1. Konsep Bentuk Konsep bentuk pada pengembangan kawasan Agrowisata menggunakan ide dasar dari bentuk-bentuk yang terdapat pada alam dan dikombinasikan dengan bentuk-bentuk geometri. Ide bentuk mengambil dari bentuk dasar tanaman tebu yaitu lingkaran. Bentuk lingkaran yang memiliki karakter lengkung dapat memberikan kesan dinamis yang sesuai untuk kawasan wisata. Tabel 5.10 : Konsep bentuk Penggabungan ide bentuk yang berasal dari alam dan geometri Penggunaan bentuk, material alam pada bangunan serta penggunaan warnawarna alami Penggabungan bentuk-bentuk dengan garis lengkung dan lurus Penggunaan bentuk-bentuk lama (geometri) pada pengembangan 151

5.3.1. Konsep Ruang Perencanaan ruang pada pengembangan kawasan Agrowisata berfungsi untuk mewadahi kegiatan-kegiatan outdoor terkait penambahan fasilitas pada pengembangan. Konsep perencanaan ruang yaitu mencangkup material yang di gunakan pada komponen ruang (lantai, dinding dan atap). Pengganaan material lantai dengan bahan lunak, dinding transparan dan penutup atap semu merupkan aplikasi dari konsep rancangan. 5.3.1. Konsep Organisasi Ruang Konsep organisasi ruang pada pengembangan kawasan dengan menggunakan pola cluster dan grid yang bertujuan untuk mempermudah penzoningan ruang sesuai dengan kedakatan dan fungsi ruang. Aplikasi konsep ekowisata pada organisasi ruang cluster dan grid, yaitu : Tabel 5.11 : Konsep organisasi ruang Penggabungan organisasi ruang cluster dan grid Penzoningan kawasan terbagi menjadi area sejarah, alam, dan budaya Perpaduan bentuk antara ruang luar dan bangunan Pemberdayaan masyarakat perumahan 152

5.2.3. Konsep Utilitas Pemanfaatan potensi lingkungan untuk memenugi kebutuhan utilitas merupakan aplikasi dari konsep ekowisata. Kebutuhan utilitas yang memanfaatkan potensi lingkungan mencangkup : penyediaan listrik dengan sel surya, penyediaan air bersih melalui pemanfaatan air hujan. Plumbing - Sistem Penyediaan Air bersih System penyediaan air bersih pada tapak yaitu berasal dari PDAM dan sumur tanah. Pemilihan sumur tanah dari pada sumur bor bertujuan untuk menjaga ketersediaan air di dalam tanah. Air yang berasal dari PDAM dan sumur tanah dialirkan ke masing- masing bak penampungan pada tapak kemudian di alirkan te tiap-tiap bangunan. Bak penampungan Sumur tanah Gambar 5.3 : Sistem penyediaan air bersih Sumber : Konsep, 2011 153

- Sistem pembuangan air kotor Air kotor yang berasal dari kloset dialirkan ke sepit tank kemudian di alirkan ke resapan yang ada di tapak. Sedangkan air kotor yang berasal dari wastafel atau yang lainnya di alirkan ke bak kontrok kemudian ke resapan. Septink tank Bak kontrol Gambar 5.4 : Sistem pembuangan air kotor Sumber : Konsep, 2011 - Air hujan Air hujan di alirkan ke bak penampungan I melalui talang. Air hujan yang berasal dari bak penampungan I kemudian di alirkan ke bak penampungan II. Air hujan dapat dimanfaatkan untuk keperluan di tapak, seperti : penyiraman tanaman. 154

Bak penampungan I Bak penampungan II Gambar 5.5 : Sistem pemanfaatan air hujan Sumber : Konsep, 2011 - Pembuangan sampah Sampah pada tapak di bedakan menjadi 2 yaitu sampah yang dapat didaur ulang dan sampah yang tidak dapat didaur ulang. Pembuangan sampah dari bak sampah pada masing masing ruang dibuang ke tempat penampungan akhir tapak. Sampah-sampah yang tidak dapat didaur ulang dibawa keluar dengan menggunakan truk sampah. Gambar 5.6 : Sistem pembuangan sampah Sumber : Konsep, 2011 155

Listrik Sistem penyediaan listrik pada tapak yaitu bersumber dari PLN dan didukung dengan penggunaan panel surya. Listrik dengan tegangan menengah yang berasal dari jalan disekitar tapak dialirkan ke gardu-gardu untuk diubah menjadi tegangan rendah sehingga dapat dialirkan ke bangunan-bangunan di tapak. Gambar 5.7 : Instalasi listrik Sumber : Konsep, 2011 5.2.4. Konsep Struktur Analisis konsep ekowisata pada struktur bangunan kawasan yaitu mencangkup bahan bangunan, sistem penggunaan (produksi dan pemasangan) dan teknik serta konstruksi. Pemilihan material elemen struktur yang mudah di dapatkan merupakan aplikasi dari konsep rancangan. 156

Gambar 5.8 : Konsep struktur Sumber : Konsep, 2011 Tabel 5.12 : Konsep struktur Penggunaan material dari alam (batu alam, kayu) untuk material struktur Bentukan struktur kolom slinder yang mengambil ide bentuk dari tanaman tebu Mempertihatkan tampilan struktur pada facade bangunan Pemberdayaan masyarakat lokal dalam penyediaan material struktur 157