P E R AT U R AN D AE R AH K AB U P AT E N B AT AN G N O M O R

dokumen-dokumen yang mirip
PEMERINTAH KABUPATEN KEDIRI

PEMERINTAH KABUPATEN TEGAL

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BOGOR

PEMERINTAH KABUPATEN LANDAK

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN KUDUS PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 2 TAHUN 2007 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA

PEMERINTAH KABUPATEN BELITUNG

BERITA DAERAH KABUPATEN PACITAN NOMOR : 22 TAHUN 2007

PEMERINTAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2007 NOMOR 5 SERI E PERATURAN DAERAH KOTA BOGOR NOMOR 9 TAHUN 2007 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN SUMBAWA BARAT

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN CILACAP

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 21 TAHUN 2007 TENTANG

DAERAH KOTA SEMARANG TAHUN 2007 NOMOR 6 SERI E DAERAH LEMBARAN WALIKOTA SEMARANG, 2004 tentang. 18 Tahun. telah. Kedudukan. Kota Semarang.

LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN DAERAH KOTA SEMARANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG Nomor : 4 Tahun 2007

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 7 TAHUN 2007 TENTANG

B U P A T I T A N A H L A U T PERATURAN BUPATI TANAH LAUT NOMOR 10 TAHUN 2014

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 24 TAHUN 2007 TENTANG

PROVINSI KALIMANTAN SELATAN BUPATI TANAH LAUT PERATURAN BUPATI TANAH LAUT NOMOR 11 TAHUN 2015 TENTANG

PEMERINTAH KOTA SURABAYA

BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR: 15 TAHUN 2007 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA SURAKARTA TAHUN 2007 NOMOR 16 PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 14 TAHUN 2007 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR : 2 TAHUN 2007 SERI : E PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR 2 TAHUN 2007 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PEMERINTAH KABUPATEN MAGETAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGETAN NOMOR 6 TAHUN 2007 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TENGAH NOMOR 2 TAHUN 2007

GUBERNUR NUSA TENGGARA TIMUR,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 3 TAHUN 2007 SERI E PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 3 TAHUN 2007 TENTANG

PERATURAN DAERAH PROPINSI BALI NOMOR 5 TAHUN 2007 TENTANG

BUPATI LABUHANBATU UTARA PROVINSI SUMATERA UTARA PERATURAN BUPATI LABUHANBATU UTARA NOMOR 3 TAHUN 2016 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

LEMBARAN DAERAH KOTA JAMBI NOMOR 2 TAHUN 2007 SERI A NOMOR 2

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

3. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82,

PERATURAN DAERAH PROVINSI SUMATERA UTARA

: a. bahwa. Perwakilan Rakyat Daerah Nomor 21 Tahun. 2 Tahun PROVINSI KEPULAUAN RIAU TENTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA RAKYAT DAERAH

PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA BARAT NOMOR 8 TAHUN 2007 TENTANG

PEMERINTAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 4 TAHUN 2007

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WONOGIRI

PEMERINTAH KOTA PROBOLINGGO

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBAWA NOMOR 20 TAHUN 2007 TENTANG

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN BATANG D E NG AN R AH M AT T UH AN Y ANG M AH A E S A BUPATI BATANG,

PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK TIMUR

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANYUWANGI

LEMBARAN DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2007 NOMOR : 03 PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR 03 TAHUN 2007 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA SUKABUMI

BAB II KEMAMPUAN KEUANGAN DAERAH Pasal 2 Kemampuan keuangan daerah terdiri atas 3 (tiga) kelompok, yaitu: a. Tinggi; b. Sedang; c. Rendah.

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL

BUPATI TANA TORAJA PROVINSI SULAWESI SELATAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAMBI,

BUPATI KAPUAS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN KAPUAS NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA NOMOR 14 TAHUN 2007 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BONE NOMOR 02 TAHUN 2007 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BONE NOMOR 02 TAHUN 2007

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KARAWANG

LEMBARAN DAERAH DAN BERITA DAERAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR 3 TAHUN 2007 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN S1NJAI NOMOR 15 TAHUN 2007 TENTANG

MEMUTUSKAN : : PERATURAN BUPATI TENTANG BELANJA PENUNJANG OPERASIONAL PIMPINAN DPRD KABUPATEN SAMBAS TAHUN ANGGARAN BAB I KETENTUAN UMUM

BUPATI TEBO PROVINSI JAMBI PERATURAN DAERAH KABUPATEN TEBO NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG

PEMERINTAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 6 TAHUN 2006 TENTANG

Menimbang: a. bahwa dalam rangka mendorong peningkatan kinerja Dewan Perwakilan. Rakyat Daerah dan untuk penyesuaian penganggarannya dalam Anggaran

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WAKATOBI

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SELAYAR NOMOR 04 TAHUN 2008

PEMERINTAH KABUPATEN BUNGO

LEMBARAN DAERAH KOTA DUMAI

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PINRANG NOMOR: 6 TAHUN 2010 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN BELITUNG

PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA

TENTANG PERWAKILAN JAYA BARAT

L E M B A R AN D A E R A H KABUPATEN BALANGAN NOMOR 03 TAHUN 2007 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BALANGAN NOMOR 03 TAHUN 2007 T E N T A N G

Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN CIAMIS dan BUPATI CIAMIS

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WAKATOBI

BUPATI BADUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 9 TAHUN 2007 TENTANG

BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA WALIKOTA LANGSA,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BREBES

PERATURAN DAERAH KOTA PRABUMULIH NOMOR 3 TAHUN 2007 TENTANG WALIKOTA PRABUMULIH,

PERATURAN DAERAH KOTA BENGKULU NOMOR 02 TAHUN 2008 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO

LEMBARAN DAERAH KOTA CIREBON

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BULUKUMBA Tahun : 2010 Nomor: 6

WALIKOTA LUBUKLINGGAU PERATURAN WALIKOTA LUBUKLINGGAU NOMOR 5* TAHUN 2016 TENTANG

PEMERINTAH PROVINSI JAMBI

PEMERINTAH KABUPATEN SEMARANG

PEMERINTAH KABUPATEN KEDIRI

BERITA DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2010 NOMOR : 34 PERATURAN WALIKOTA BANDUNG NOMOR : 462 TAHUN 2010 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA TAHUN 2007 NOMOR 3 SERI E NOMOR SERI 2

Gubernur Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta

PERATURAN DAERAH PROVINSI SULAWESI BARAT NOMOR 8 TAHUN 2007 TENTANG

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 58 TAHUN 2017 TENTANG

PEMERINTAH KOTA SURABAYA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASURUAN NOMOR 2 TAHUN 2007 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SINJAI NOMOR 2 TAHUN 2007 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN SRAGEN

Transkripsi:

PERATURAN DAERAH KABUPAT EN BAT ANG N O M O R 8 T A H U N 2 0 0 7 TENTANG PERUBAHAN KETIGA ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN BATANG N O M O R 8 T A H U N 2 0 0 4 T E N T A N G KEDUDUKAN KEUANGAN PIMPINAN DAN ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN BATANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BATANG, Menimbang a. bahwa dengan diundangkannya Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2007 tentang Perubahan Ketiga Atas Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2004 tentang Kedudukan Protokoler dan Keuangan Pimpinan dan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, maka Peraturan Daerah Kabupaten Batang Nomor 8 Tahun 2004 tentang Kedudukan Keuangan Pimpinan dan Anggota DPRD Kabupaten Batang, sebagaimana telah diubah dua kali, terakhir dengan Peraturan Daerah Kabupaten Batang Nomor 2 Tahun 2007, perlu disesuaikan; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud huruf a, perlu menetapkan Peraturan Daerah Kabupaten Batang tentang Perubahan Ketiga Atas Peraturan Daerah Kabupaten Batang Nomor 8 Tahun 2004 tentang Kedudukan Keuangan Pimpinan dan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Batang; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1965 tentang Pembentukan Daerah Tingkat II Batang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1965 Nomor 52, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2757 ); 2. Undang Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (Lembaran Negara Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851);

3. Undang Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indoesia Nomor 4286); 4. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2003 tentang Susunan dan Kedudukan Majelis Permusyawaratan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 92, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4310); 5. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355); 6. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4389); 7. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400); 8. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437), sebagaimana telah diubah dengan Undang Undang Nomor 8 Tahun 2005 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang Undang Nomor 3 Tahun 2005 tentang Perubahan Atas Undang Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 108, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4548); 9. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438); 10. Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 1988 tentang Perubahan Batas Wilayah Kotamadya Daerah Tingkat II Pekalongan, Kabupaten Daerah Tingkat II Pekalongan dan Kabupaten Daerah Tingkat II Batang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1988 Nomor 42, Tambahan Lembaran Negara Republik Nomor 3381); 11. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2004 tentang

Kedudukan Protokoler dan Keuangan Pimpinan dan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 90, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4416), sebagaimana telah diubah dua kali, yang terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2007 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4712); 12. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578); 13. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan atas Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 65, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4593); 14. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4614); 15. Peraturan Daerah Kabupaten Batang Nomor 8 Tahun 2004 tentang Kedudukan Keuangan Pimpinan dan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Batang (Lembaran Daerah Kabupaten Batang Tahun 2004 Nomor 8 Seri E Nomor 3), sebagaimana telah diubah kedua kali, terakhir dengan Peraturan Daerah Kabupaten Batang Nomor 2 Tahun 2007 (Lembaran Daerah Kabupaten Batang Tahun 2007 Nomor 2 Seri E Nomor 2); 16. Peraturan Daerah Kabupaten Batang Nomor 1 Tahun 2007 tentang PokokPokok Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Batang Tahun 2007 Nomor 1 Seri E Nomor 1); Deng a n Perset uj ua n Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN BATANG d a n BUPATI BATANG MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN DAERAH KABUPATEN BATANG TENTANG PERUBAH AN KET IG A AT AS PE RAT URAN DAER AH KABUPATEN BATANG NOMOR 8 TAHUN 2004 TENTANG KEDUDUKAN KEUANGAN PIMPINAN DAN ANGGOTA DEWAN

PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN BATANG. Pasal I Beberapa ketentuan dalam Peraturan Daerah Kabupaten Batang Nomor 8 Tahun 2004 tentang Kedudukan Keuangan Pimpinan dan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Batang (Lembaran Daerah Kabupaten Batang Tahun 2004 Nomor 8 Seri E Nomor 3), yang telah beberapa kali diubah dengan Peraturan Daerah : a. Nomor 9 Tahun 2005 (Lembaran Daerah Kabupaten Batang Tahun 2005 Nomor : 9 Seri E Nomor : 4, Berita Daerah Kabupaten Batang Tahun 2005 Nomor 19 Seri E Nomor 10); b. Nomor 2 Tahun 2007 (Lembaran Daerah Kabupaten Batang Tahun 2007 Nomor : 2 Seri E Nomor : 2); diubah sebagai berikut : 1. Ketentuan Pasal 1 angka 13, ditambah 3 (tiga) angka baru yaitu angka 13c, angka 13d, dan angka 13e, selanjutnya angka 13a dan angka 13b diubah, sehingga berbunyi sebagai berikut : Pasal 1 Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan : 13a. Tunjangan Komunikasi Intensif yang selanjutnya disingkat TKI adalah uang yang diberikan kepada Pimpinan dan Anggota DPRD, setiap bulan dalam rangka mendorong peningkatan kinerja Pimpinan dan Anggota DPRD; 13b. Belanja Penunjang Operasional Pimpinan DPRD yang selanjutnya disingkat BPO adalah dana yang disediakan bagi Pimpinan DPRD setiap bulan untuk menunjang kegiatan operasional yang berkaitan dengan representasi, pelayanan, dan kebutuhan lain, guna melancarkan pelaksanaan tugas Pimpinan DPRD sehari - hari; 13c.Kelompok kemampuan keuangan daerah adalah klasifikasi / klaster suatu daerah untuk menentukan kelompok kemampuan keuangan daerah tertentu yang ditetapkan dengan formula sebagai dasar penghitungan besaran Tunjangan Komunikasi Intensif dan Belanja Penunjang Operasional Pimpinan DPRD pada setiap klaster; 13d. Penganggaran adalah rencana keuangan tahunan yang digunakan untuk mendanai kelancaran pelaksanaan tugas pimpinan dan Anggota DPRD sesuai dengan tujuan yang ditetapkan dan didasarkan pada prinsip pencapaian

efesiensi dan efektifitas alokasi dana; 13e. Pertanggungjawaban adalah laporan yang memuat pengelolaan sumber daya yang digunakan untuk kelancaran tugas Pimpinan DPRD sesuai dengan tujuan yang ditetapkan secara periodik. 2. Ketentuan Pasal 2A ayat (2) dihapus, sehingga Pasal 2A berbunyi sebagai berikut : Pasal 2A Selain penghasilan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2, kepada Pimpinan dan Anggota DPRD diberikan penerimaan lain berupa Tunjangan Komunikasi Intensif 3. Ketentuan Pasal 6A diubah, sehingga berbunyi sebagai berikut : Pasal 6A (1) Tunjangan Komunikasi Intensif sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2A diberikan kepada Pimpinan dan Anggota DPRD dengan mempertimbangkan kemampuan keuangan daerah. (2) Kemampuan keuangan daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas 3 (tiga) kelompok yaitu : a. Tinggi; b. sedang; c. rendah. (3) Pengelompokan kemampuan keuangan daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diatur sebagai berikut : a. diatas Rp. 400.000.000.000,- (empat ratus milyar rupiah) dikelompokkan pada kemampuan keuangan daerah tinggi; b. antara Rp. 200.000.000.000,- (dua ratus milyar rupiah) sampai dengan Rp. 400.000.000.000,- (empat ratus milyar rupiah) dikelompokkan pada kemampuan keuangan daerah sedang; dan c. dibawah Rp. 200.000.000.000,- (dua ratus milyar rupiah) dikelompokkan pada kemampuan keuangan daerah rendah. (4) Penghitungan kemampuan keuangan daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilakukan oleh Tim Anggaran Pemerintah Daerah. (5) Penghitungan Kemampuan keuangan daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (4) Kabupaten Batang dalam kelompok sedang. (6) Kemampuan keuangan daerah sedang sebagaimana dimaksud pada ayat (5), Pimpinan dan Anggota DPRD diberikan Tunjangan Komunikasi Intensif sebanyak 2 (dua) kali

representasi Ketua DPRD. 4. Ketentuan Pasal 6B dan 6C dihapus. 5. Pasal 6D diubah menjadi Pasal 6B, sehingga berbunyi sebagai berikut : Pasal 6B (1) Tunjangan Komunikasi Intensif sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2A, dibayarkan terhitung mulai tanggal 1 Januari 2007. (2) Besaran Tunjangan Komunikasi Intensif sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ditetapkan dengan Keputusan Bupati sesuai kemampuan keuangan daerah yang berdasarkan hasil perhitungan Tim Anggaran Pemerintah Daerah. 6. Ketentuan Pasal 7 ayat (2) diubah, sehingga Pasal 7, berbunyi sebagai berikut : Pasal 7 (1) Pajak penghasilan Pasal 21, Pimpinan dan Anggota DPRD atas penghasilan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 dibebankan pada APBD. (2) Pajak penghasilan Pasal 21, Pimpinan dan Anggota DPRD atas penerimaan lain sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2A, dibebankan kepada yang bersangkutan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang - undangan dibidang perpajakan. 7. Diantara Pasal 16 dan Pasal 17 disisipkan 5 (lima) Pasal baru, yakni Pasal 16A, Pasal 16B, Pasal 16C, Pasal 16D, dan Pasal 16E, sehingga berbunyi sebagai berikut : Pasal 16A Selain belanja penunjang kegiatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16, kepada Pimpinan DPRD disediakan Belanja Penunjang Operasional Pimpinan setiap bulan dengan mempertimbangkan kemampuan keuangan daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6A ayat (5). Pasal 16B Belanja Penunjang Operasional Pimpinan DPRD sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16A, disediakan paling banyak 4 (empat) kali uang representasi Ketua DPRD, ditambah 2 1/2 (dua seperdua) kali jumlah uang representasi seluruh Wakil Ketua DPRD. Pasal 16C (1) Belanja Penunjang Operasional Pimpinan DPRD sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 16A disediakan terhitung mulai tanggal 1 April 2007. (2) Besaran Belanja Penunjang Operasional Pimpinan DPRD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan dengan Keputusan Bupati sesuai dengan kemampuan keuangan daerah yang berdasarkan hasil perhitungan Tim Anggaran Pemerintah Daerah. Pasal 16D Penggunaan Belanja Penunjang Operasional Pimpinan DPRD sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16A berdasarkan pertimbangan kebijakan Pimpinan DPRD dengan memperhatikan asas manfaat dan efisiensi dalam rangka mendukung kelancaran pelaksanaan tugas Pimpinan DPRD sehari - hari dan tidak untuk keperluan pribadi. Pasal 16E Penganggaran dan pertanggungjawaban penggunaan Belanja Penunjang Operasional Pimpinan DPRD sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16A, berdasarkan peraturan perundang - undangan yang berlaku. 8. Diantara ayat (3) dan ayat (4) Pasal 17 disisipkan 1 (satu) ayat yakni ayat (3a) dan ketentuan Pasal 17 ayat (4) diubah, sehingga Pasal 17 berbunyi sebagai berikut : Pasal 17 (1) Sekretaris DPRD menyusun belanja Pimpinan dan Anggota DPRD yang terdiri atas penghasilan, penerimaan lain, tunjangan PPh Pasal 21, dan tunjangan kesejahteraan serta belanja penunjang kegiatan DPRD yang diformulasikan kedalam Rencana Kerja dan Anggaran Satuan Unit Kerja Perangkat Daerah Sekretariat DPRD. (2) Belanja Pimpinan dan Anggota DPRD sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2, Pasal 2A, Pasal 12, Pasal 14, dan Pasal 15 dianggarkan dalam Pos DPRD. (3) Tunjangan Kesejahteraan Pimpinan dan Anggota DPRD sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8, Pasal 9, Pasal 10, dan Pasal 13 serta Belanja Panunjang Kegiatan DPRD sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16 ayat (2), dianggarkan dalam Pos Sekretariat DPRD yang diuraikan kedalam jenis belanja sebagai berikut : a. belanja pegawai;

b. belanja barang dan jasa; c. belanja modal. (3a) Belanja Penunjang Operasional Pimpinan DPRD sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16A, dianggarkan dalam Pos Sekretariat DPRD. (4) Sekretaris DPRD mengelola belanja DPRD sesuai dengan ketentuan peraturan perundang - undangan yang berlaku. Pasal II Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Batang. Ditetapkan di Batang pada tanggal 11 Juni 2007 BUPATI BATANG ttd Diundangkan di Batang pada tanggal 11 Juni 2007 SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN BATANG BAMBANG BINTORO ttd SOETADI LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BATANG TAHUN 2007 TAHUN 2007 NOMOR 8 SERI : E NOMOR : 5

P E N J E L A S A N ATAS PERATURAN DAERAH KABUPAT EN BAT ANG NOMOR 8 TAHUN 2007 TENTANG PERUBAHAN KETIGA ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN BATANG N O M O R 8 T A H U N 2 0 0 4 T E N T A N G KEDUDUKAN KEUANGAN PIMPINAN DAN ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN BATANG I. U M U M Peraturan Daerah ini dimaksudkan untuk mengubah beberapa ketentuan Peraturan Daerah Kabupaten Batang Nomor 8 Tahun 2004 tentang Kedudukan Keuangan Pimpinan dan Anggota DPRD Kabupaten Batang, sebagaimana telah diubah kedua kali terakhir dengan Peraturan Daerah Kabupaten Batang Nomor 2 Tahun 2007 tentang Perubahan Kedua Peraturan Daerah Kabupaten Batang Nomor 8 Tahun 2004 tentang Kedudukan Keuangan Pimpinan dan Anggota DPRD Kabupaten Batang. Perubahan Peraturan Daerah ini, mendasarkan pada Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2007 tentang Perubahan Ketiga Atas Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2004 tentang Kedudukan Protokoler dan Keuangan Pimpinan dan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah. Perubahan Peraturan Daerah ini, dalam rangka mendorong peningkatan kinerja Pimpinan dan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Batang guna menciptakan kondisi sosial ekonomi dan penyesuaian penganggarannya dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Batang yang mendasarkan pada Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah. Selain penerimaan penghasilan yang selama ini diterima oleh Pimpinan dan Anggota DPRD, dalam Peraturan Daerah ini menetapkan pemberian Tunjangan Komunikasi Intensif setiap bulan yang digunakan untuk kegiatan penampung dan menjaring aspirasi masyarakat. Khusus kepada Pimpinan DPRD, secara kolektif disediakan Belanja Penunjang Operasional Pimpinan setiap bulan, guna menunjang kelancaran pelaksanaan tugas Pimpinan DPRD. Pemberian Tunjangan Komunikasi Intensif bagi Pimpinan DPRD serta Belanja Penunjang Operasional Pimpinan DPRD mempertimbangkan kemampuan keuangan daerah, sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2007 tentang Pengelompokan Kemampuan Keuangan Daerah, Penganggaran dan Pertanggungjawaban Pengguna Belanja Penunjang Operasional

Pimpinan DPRD serta Tata Cara Pengembalian Tunjangan Komunikasi Intensif dan Dana Operasional. Selain penyediaan Belanja Penunjang Operasional Pimpinan DPRD mempertimbangkan kesetaraan. Prinsip prinsip kesetaraan ini dicerminkan dari adanya kesetaraan antara Bupati / Wakil Bupati dengan Pimpinan DPRD yang masing masing memperoleh dana operasional. Sejalan dengan itu penggunaan Belanja Penunjang Operasional Pimpinan DPRD dengan memperhatikan asas manfaat dan efisiensi dalam rangka mendukung kelancaran pelaksanaan tugas Pimpinan DPRD sehari - hari dan tidak untuk kepentingan pribadi. Peraturan Daerah Kabupaten Batang Nomor 8 Tahun 2004, sebagaimana telah diubah dua kali terakhir dengan Peraturan Daerah Kabupaten Batang Nomor 2 Tahun 2007, maka penganggaran penghasilan dan penerimaan Pimpinan dan Anggota DPRD Kabupaten Batang perlu menyesuaikan perubahan struktur jenis belanja APBD sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 58 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Keuangan, dan mendasarkan pada Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2007 tentang Perubahan Ketiga Atas Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2004 tentang Kedudukan Protokoler dan Keuangan Pimpinan dan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah. 11. PASAL DEMI PASAL Pasal I Angka 1 Cukup, jelas. Angka 2 Pasal 2A Angka 3 Pasal 6A Ayat (1) Ayat (2) Ayat (3) Yang dimaksud dengan pengelompokan kemampuan keuangan daerah adalah klasifikasi / klaster suatu daerah untuk menentukan kelompok kemampuan keuangan daerah tertentu yang ditetapkan dengan formula sebagai dasar penghitungan besaran Tunjangan Komunikasi Intensif dan Belanja Penunjang Operasional Pimpinan DPRD setiap klaster;

Ayat (4) Yang dimaksud "penghitungan kemampuan keuangan daerah dilakukan oleh Tim Anggaran Pemerintah Kabupaten Batang" adalah untuk menentukan kelompok kemampuan keuangan Kabupaten Batang yang ditetapkan dengan formula sebagai dasar penghitungan besaran Tunjangan Komunikasi Intensif dan Belanja Penunjang Operasional bagi Pimpinan DPRD, dengan mendasarkan pada : a. Data yang digunakan sebagai dasar penghitungan kemampuan keuangan daerah adalah data APBD Induk tahun anggaran berjalan / berkenaan. b. Kemampuan Keuangan Daerah sama dengan Pendapatan Umum Daerah terdiri atas (PAD ditambah Dana Bagi Hasil dan DAU) dikurangi Belanja Pegawai Negeri Sipil Daerah terdiri atas (Gaji dan Tunjangan PNSD yang meliputi Gaji Pokok, Tunjangan Keluarga, Tunjangan Jabatan, Tunjangan Beras dan Tunjangan PPh Pasal 21); Ayat (5) Ayat (6) Angka 4 Angka 5 Pasal 6 B Angka 6 Pasal 7 Angka 7 Pasal 16A Yang dimaksud dengan" disediakan " adalah penyediaan anggaran dalam Pos Sekretariat DPRD yang hanya dapat digunakan apabila diperlukan untuk kelancaran pelaksanaan tugas Pimpinan DPRD sehari hari dan tidak untuk kepentingan pribadi. Pasal 16B Pasal 16C

Pasal 16D Yang dimaksud dengan "Penggunaan Belanja Penunjang Operasional Pimpinan DPRD " adalah dipergunakan untuk : a. representasi, antara lain untuk menyampaikan berbagai informasi dan permasalahan yang ada dimasyarakat, melaksanakan dan memasyarakatkan keputusan DPRD kepada seluruh Anggota DPRD; b. pelayanan, antara lain untuk pelayanan keamanan dan transportasi c. kebutuhan lain, antara lain untuk mengikuti upacara kenegaraan, upacara peringatan hari jadi daerah, pelantikan pejabat daerah, melakukan koordinasi dan konsultasi kepada kepala daerah, musyawarah pimpinan daerah, dan tokoh tokoh masyarakat, menjadi juru bicara DPRD dan pemberian bantuan kepada masyarakat / kelompok masyarakat yang sifatnya insidental. Pasal 16E Yang dimaksud dengan "peraturan perundang-undangan yang berlaku" adalah peraturan perundang undangan dibidang keuangan daerah. Angka 8 Pasal 17 Pasal II