BAB IV PENUTUP. mempunyai kepercayaan agama. Agama apapun mengajarkan bahwa kita harus

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS MELODI PENYEMBAHANN GEREJA KHARISMATIK Di GEREJA BETHEL INDONESIA KELUARGAA ALLAH YOGYAKARTA

UKDW. BAB I Pendahuluan. A. Latar Belakang

BAB IV PENUTUP. penyajiannya. Bentuk musikal dari laguada Kuasa dalam Pujian yang di

BAB IV PENUTUP. A. Kesimpulan. Karya komposisi Suita Tiga Ekspresi untuk big band, pada dasarnya

Bab 4. Tinjauan Kritis Ibadah, Nyanyian dan Musik Gereja di GKMI Pecangaan

Bab 1 Pendahuluan. pada Bab 2 dan sistematika penulisan skripsi ini.

MUSIK DAN MISI. Oleh. Florentina Wijayani Kusumawati 21. Pendahuluan

Tangkurak Koriang dalam Bentuk Formasi Orkestra: Suatu Perwujudan dari Musik Tradisi Masyarakat Pulau Binjai Kabupaten Kuantan Singingi

BAB I. Pendahuluan. Gereja Bethel Indonesia Pahlawan, Magelang lahir pada bulan maret 2001 di kota UKDW

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

MENANTI DIA DENGAN BERJAGA DAN BERDOA

GKI MENGALAMI PEMBARUAN BUDI Roma 12:1-2

GPIB Immanuel Depok Minggu, 15 Nopember 2015 TATA IBADAH HARI MINGGU XXV SESUDAH PENTAKOSTA

GPIB Immanuel Depok Minggu, 27 September 2015

I. MENGHADAP TUHAN. NYANYIAN UMAT : MAZMUR 98 : 1, 3 & 4 (do=g) Kantoria

LITURGI MINGGU GEREJA KRISTEN INDONESIA JATIMURNI MINGGU, 3 SEPTEMBER 2017 Tema: MENYELAMI PEMIKIRAN ALLAH JEMAAT BERHIMPUN

Pnt. : Siapakah Dia itu Raja Kemuliaan? J : TUHAN semesta alam, Dialah Raja Kemuliaan! Sela

BAB I PENDAHULUAN. beliau ciptakan, seperti halnya lagu Tuhan adalah kekuatanku yang diciptakan

2

ANALISIS PERMAINAN LAGU DANGDUT KOPLO SAKITNYA TUH DISINI KELOMPOK PENGAMEN NEW BANESA DI MALIOBORO YOGYAKARTA

Pnt. : Biarlah orang yang takut akan TUHAN berkata:

A. JEMAAT BERHIMPUN TATA IBADAH MINGGU, 18 JUNI 2017 (MINGGU BIASA) BERSEDIA DIPILIH DAN DIUTUS

BAB III ANALISIS BENTUK LAGU. Wonderful Slippery Thing merupakan lagu hits Guthrie Govan yang berdurasi

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II KAJIAN TEOLOGIS DAN REPERTOAR

Minggu, 21 Januari 2018 ALLAH MENYESAL. Yunus 3:1-10 PERSIAPAN T A T A I B A D A H M I N G G U G K I K E B A Y O R A N B A R U 0

TATA IBADAH HARI MINGGU PASKAH V

A. JEMAAT BERHIMPUN TATA IBADAH MINGGU, 30 JULI 2017 (MINGGU BIASA) POLA HIDUP KERAJAAN ALLAH

GPIB Immanuel Depok Minggu, 05 Maret 2017

PEKERJA GEREJA TUHAN

Berdiri. 2. NYANYIAN JEMAAT Alangkah Baik dan Indahnya KMM 81:1-3. (prosesi Alkitab simbol Firman Allah yang siap untuk diberitakan)

GPIB Immanuel Depok Minggu, 29 Mei 2016 TATA IBADAH HARI MINGGU II SESUDAH PENTAKOSTA

A. JEMAAT BERHIMPUN. PERSIAPAN Saat Teduh/Doa Pribadi Latihan Lagu-Lagu & Pembacaan Warta Lisan Saat Hening

GPIB Immanuel Depok Minggu, 18 Oktober 2015 TATA IBADAH HARI MINGGU XXI SESUDAH PENTAKOSTA

GPIB Immanuel Depok Minggu, 04 September 2016 NYANYIAN UMAT : GB. 36 DI KAKI SALIB YESUS (1 = Kantoria

A. JEMAAT BERHIMPUN TATA IBADAH MINGGU, 15 APRIL 2018 (MINGGU PASKAH III - PUTIH) KOMUNITAS YANG BERSAKSI

KERAMAHAN TANPA SEKAT YEREMIA 28 : 5-9; MAZMUR 89 : 1-4, 15-18; ROMA 6 : 12-23; MATIUS 10 : 40-42

ANALISIS RITME BAMBU'A DI PROVINSI GORONTALO PENULIS DWI ANGGELITA HAMZAH ANGGOTA PENULIS. TRUBUS SEMIAJI, S.Sn, M.Sn. NUGRA P. PILONGO, S.Pd, M.

yang tunggal Yesus Kristus, maka tugas jemaat adalah menanggapi penyataan kasih

TATA IBADAH MINGGU PASKAH V

HARI MINGGU Iv SESuDAH PASKAH

BAB II LANDASAN TEORI. tradisi slametan, yang merupakan sebuah upacara adat syukuran terhadap rahmat. dan anugerah yang diberikan oleh Allah SWT.

BAB III ANALISIS KOMPOSISI

PL1 : TUHAN, Engkau menyelidiki dan mengenal aku; U : Engkau mengetahui, kalau aku duduk atau berdiri, Engkau mengerti pikiranku dari jauh.

TATA IBADAH HARI MINGGU XIX SESUDAH PENTAKOSTA

TATA IBADAH Minggu Adven I

PEMAHAMAN MAKNA LITURGI (Studi Mengenai Makna Warna-warna Liturgis dalam Pemahaman Jemaat Gereja Kristen Protestan Bali/GKPB)

GPIB Immanuel Depok Minggu, 22 Januari 2017 ] TATA IBADAH HARI MINGGU III SESUDAH EPIFANIA

3. VOTUM PL : Ibadah ini berlangsung dalam nama Allah Bapa, Anak dan Roh Kudus. J : (Menyanyikan) A----min, amin, a---min.

GPIB Immanuel Depok Minggu, 17 Juli 2016 TATA IBADAH HARI MINGGU IX SESUDAH PENTAKOSTA

GPIB Immanuel Depok Minggu, 18 Juni 2017 TATA IBADAH MINGGU I SESUDAH PENTAKOSTA

A. JEMAAT BERHIMPUN TATA IBADAH MINGGU, 26 FEBRUARI 2017 (MINGGU TRANSFIGURASI) KEMULIAAN TUHAN MEMULIHKAN KEHIDUPAN

TATA IBADAH MINGGU GKI KEBAYORAN BARU

A. JEMAAT BERHIMPUN TATA IBADAH MINGGU, 30 APRIL 2017 (MINGGU PASKAH III) BERELASI DENGAN TUHAN YESUS KRISTUS

Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat (GPIB)

A. JEMAAT BERHIMPUN TATA IBADAH MINGGU, 19 NOVEMBER 2017 (MINGGU BIASA) HIDUP YANG BERTANGGUNG JAWAB

Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat (GPIB) Jemaat GIDEON Kelapadua Depok TATA IBADAH MINGGU 18 Juni 2017

KOMPOSISI MUSIK ROMANTIKA KEHIDUPAN UNTUK ANSAMBEL CAMPURAN

PL1 : Sebab TUHAN, Yang Mahatinggi, adalah dahsyat, U : Raja yang besar atas seluruh bumi.

PERSEPSI JEMAAT TERHADAP MUSIK IRINGAN DALAM IBADAH DI GEREJA KRISTEN INDONESIA (GKI) SRAGEN

A. JEMAAT BERHIMPUN TATA IBADAH MINGGU, 24 JUNI 2018 (MINGGU BIASA - HIJAU) DALAM BADAI TUHAN BERTINDAK

.. prosesi Alkitab dibawa masuk ke dalam ruang Ibadah diiringi instrumen...

Seri Kedewasaan Kristen (3/6)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

XII. Diunduh dari. Bab. Keluarga Kristen Menjadi Berkat Bagi Lingkungan

ANGGARAN DASAR PERSEKUTUAN PEMUDA KRISTIYASA GKPB BAB I NAMA, WAKTU DAN KEDUDUKAN

BAB IV PENUTUP. perkembangan lagu atau musik dalam Gereja Katolik sungguh sangat pesat di

A. JEMAAT BERHIMPUN TATA IBADAH MINGGU, 23 APRIL 2017 (MINGGU PASKAH II) KEBANGKITAN-NYA MENGOBARKAN KEBERANIAN DAN PENGHARAPAN

Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat (GPIB)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Gereja Oikumenikal dan Evangelikal.

GPIB Immanuel Depok Minggu, 18 Maret 2018

MILIK UKDW BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

Kami datang kepada-mu, kami datang kepadamu Bersyukur sebulat hati, kar na kasihmu besar

TATA IBADAH NUANSA PEMUDA TEMA TEOLOGI DAN TEKNOLOGI

TATA IBADAH HARI MINGGU I SESUDAH EPIFANIA

GPIB Immanuel Depok Minggu, 01 Nopember 2015 TATA IBADAH HARI MINGGU XXIII SESUDAH PENTAKOSTA

GPIB Immanuel Depok Minggu, 20 Nopember 2016 TATA IBADAH MINGGU XXVII SESUDAH PENTAKOSTA

Tata Ibadah Minggu. MINGGU, 21 Januari 2018 (Minggu Sesudah Epifani III - Hijau) Latihan lagu-lagu.

TATA IBADAH HARI MINGGU III PRAPASKAH

GPIB Immanuel Depok Minggu, 23 Juli 2017 TATA IBADAH HARI MINGGU VII SESUDAH PENTAKOSTA PERSIAPAN : Doa Pribadi Umat Latihan Lagu-lagu baru Doa para

LITURGI KEBAKTIAN BINA IMAN WARGA GEREJA (BIWG) GKI GUNUNG SAHARI DIPANGGIL UNTUK MEMILIH MINGGU VI SESUDAH EPIFANI, 12 FEBRUARI 2017

TATA IBADAH HARI MINGGU I SESUDAH PASKAH

Berdiri. (prosesi Alkitab simbol Firman Allah yang siap untuk diberitakan)

GPIB Immanuel Depok Minggu, 12 Februari 2017

AJAKAN BERIBADAH P2 Marilah kita berdiri untuk menyambut Firman Tuhan hadir di tengahtengah persekutuan kita.

---saat teduh--- AJAKAN BERIBADAH P2 Jemaat. Marilah berdiri untuk menyambut Firman Tuhan hadir di tengah-tengah persekutuan kita.

TATA IBADAH HARI MINGGU IV SESUDAH PASKAH

Siapakah Yesus Kristus? (4/6)

BAB I PENDAHULUAN. hal.1. 1 Dalam artikel yang ditulis oleh Pdt. Yahya Wijaya, PhD yang berjudul Musik Gereja dan Budaya Populer,

TATA IBADAH HARI MINGGU MINGGU II SESUDAH EPIFANIA 15 JANUARI 2017

TATA IBADAH HARI MINGGU VI SESUDAH EPIFANIA ALLAH YANG KREATIF MENJUMPAI MANUSIA YANG PUTUS ASA

Tata Ibadah Keluarga Malam Natal

A. JEMAAT BERHIMPUN LITURGI KEBAKTIAN UMUM DAN SYUKUR HUT KE-67 BPK PENABUR (19 JULI JULI 2017) HARMONI DALAM KEBERAGAMAN

GPIB Immanuel Depok Minggu, 31 Januari 2016 TATA IBADAH MINGGU IV SESUDAH EPIFANI

UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang Permasalahan

KISI KISI PENULISAN SOAL ULANGAN KENAIKAN KELAS SEMESTER GENAP (II) TAHUN PELAJARAN

Dalam pelajaran ini saudara akan mempelajari... Nama-namanya Peraturannya Tugasnya Masa depannya

GPIB Immanuel Depok Minggu, 19 Maret 2017 TATA IBADAH MINGGU IV PRAPASKAH

Berdiri. 2. NYANYIAN JEMAAT Hakim Dalam T rang Abadi NKB 146:1-3. (prosesi Alkitab simbol Firman Allah yang siap untuk diberitakan)

Transkripsi:

BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan Penyembahan merupakan hal yang harus dilakukan oleh manusia yang mempunyai kepercayaan agama. Agama apapun mengajarkan bahwa kita harus tunduk, menghargai, menghormati, dan pastinya menyembah kepada hal yang dianggap Maha kuasa, yaitu Tuhan. Demikian pula halnya dengan umat Kristen, sangat jelas ditulis dalam Alkitab bahwa sebagai umat Kristen harus tunduk dan taat kepada Tuhan, yaitu Kristus Yesus. Ketaatan itu dapat dipraktekkan atau ditunjukkan dalam penyembahan kita kepada Kristus, yang adalah juru selamat manusia. Tiga pola yang telah dibahas dan terkhusus pola selebratif dalam Gereja Kharismatik, menerangkan jelas bahwa Gereja Kharismatik merupakan gereja yang tidak ingin sesuatu berjalan hanya biasa-biasa saja, akan tetapi harus lebih luar biasa dengan bimbingan dan pertolongan Roh Kudus. Pemahaman ini memberikan perbedaan gaya penyembahan antara Gereja Kharismatik dan gereja aliran lain. Gaya penyembahan Gereja Kharismatik memakai melodi-melodi yang mengalun sesuai dengan progresi iringan musik yang begitu dominan di dalam ibadah Gereja Kharismatik. Pola selebratif dalam GerejaKharismatik merupakan faktor utama pendukung munculnya melodi-melodi penyembahan padagereja Kharismatik, hal ini menjawab rumusan masalah pertama. 57

58 Melodi-melodi penyembahan Gereja Kharismatik jika dinyanyikan dengan melodi dan ritmis yang sederhana serta lirik yang pendek (satu kata), dirasa belum cukup untuk menggambarkan bahwa Tuhan layak untuk disembah. Perasaan belum cukup ini, menyebabkan melodi penyembahan yang dilagukan oleh jemaat dan pelayan-pelayan gereja (pemimpin pujian dan singer) menggunakan beberapa pengembangan. Melodi penyembahan Gereja Kharismatik secara spontan dilagukan oleh jemaat maupun pemimpin pujian, oleh sebab itu perlu menentukan melodi dasar dari melodi pneyembahan ini. Melodi dasar melodi penyembahan Gereja Kharismatik diambil dari lirik atau kata yang sangat lazim dan sering dinyanyikan oleh jemaat dan pemimpin puji-pujian, yaitu kata Halleluya. Melodi penyembahan juga tidak dapat dipisahkan dengan iringan musik, karena iringan musik sangat berperan penting dalam mengatur suasana penyembahan. Progresi akor iringan melodi penyembahan sangat bervariasai, tergantung dari masing-masing gereja. Progresi akor dasar iringan musik dapat diambil dari progresi akor yang sangat lsering dimainkan, yaitu progresi akor IV- I. Progresi akor IV - I merupakan progresi yang sangat sering dimainkan oleh gereja-gereja aliran Kharismatik baik di kota besar maupun di desa sekalipun. Penentuan melodi dasar dan progresi dasar akor iringan diambil dari kata dan progresi akor yang sangat lazim muncul dalam penyembahan, hal ini menjawab rumusan masalah kedua. Melodi penyembahan Gereja Kharismatik tidak hanya berhenti pada kata Halleluya semata, namun juga dengan kata-kata atau kalimat-kalimat

59 penyembahan yang lain, seperti terima kasih Tuhan, besar anugrah-mu, Kau sungguh baik, dan sebagainya. Variasi-variasi dari kata atau lirik penyembahan inilah yang mendorong jemaat untuk menggunakan pengembanganpengembangan motif. Pengembangan motif yang sering dipakai adalah pengembangan diminusi (penyempitan nilai nada dan interval), pengembangan augmentasi (perluasan nilai nada dan interval), pengembangan ulangan (pengulangan langsung motif sebelumnya), dan pengembangan sekuens (pengulangan motif sebelumnya, namun dalam tingkat berbeda bisa naik maupun turun). Pengembangan tidak terjadi hanya pada melodi semata, melainkan juga dalam progresi akor iringan. Progresi akor dari IV - I menjadi berubah sesuai kesepakatan dari pemain musik. Melodi penyembahan dengan menggunakan pengembangan-pengembangan ini, dimaksudkan agar lirik-lirik pujian yang indah kepada Tuhan, dapat dinyanyikan dalam penyembahan setiap umat dalam Gereja Kharismatik. Pengembangan baik pada melodi penyembahan maupun pada progresi akor iringan, bertujuan untuk lebih memperindah penyembahan itu sendiri. Progresi akor yang lebih bergerak membuat jemaat dapat menambahkan lirik-lirik yang lebih banyak dengan memakai pengembangan motif, hal ini merupakan jawaban dari rumusan masalah ketiga. B. Saran Manusia yang beragama harus menyembah kepada Tuhan, sesuai dengan apa yang telah diajarkan dalam agama. Penyembahan baik berupa melodi maupun sikap-sikap tubuh, seyogyanya berasal dari hati nurani yang benar-benar ingin

60 menyenangkan hati Tuhan yang disembah, dan bukan disebabkan rasa ingin disanjung oleh orang lain. Tuhan mengetahui setiap isi hati manusia dan sangat senang jika disembah dengan sungguh-sungguh, jadi penyembahan yang dilakukan hanya untuk disanjung oleh orang lain, malah dipandang hina oleh Tuhan. Penelitian untuk karya tulis ini mendapat banyak kendala, khususnya dalam kepustakaan. Kepustakaan yang secara jelas menerangkan tentang musik gerejawi tidak ditemukan oleh peneliti, sebab itu peneliti berharap agar bagi peneliti selanjutnya yang ingin menyempurnakan penelitian ini, untuk lebih memperhatikan dan melengkapi kepustakaan tentang musik gerejawi.

DAFTAR PUSTAKA Aritonang, Jan S. Berbagai Aliran di Dalam dan di Sekitar Gereja, PT BPK Gunung Mulia, Jakarta, 2011. Browning, W. R. F. Kamus Alkitab: A Dictionary of Bible, PT BPK Gunung Mulia, Jakarta, 2010. Lembaga Alkitab Indonesia. ALKITAB, Lembaga Alkitab Indonesia, Jakarta, 2006. Mack, Dieter. Sejarah Musik III, Pusat Musik Liturgi, Yogyakarta, 1995. ----------------, Ilmu Melodi Ditinjau DariSegi Budaya Musik Barat, Pusat Musik Liturgi, Yogyakarta, 1995. Maris, Hans. Gereja Kharismatik dan Gereja Kita, Momentum Christian Literature, Surabaya, 2010. Ndoen, Bram Soei. Revolusi Penyembahan Profetik, ANDI, Yogyakarta, 2007. Prier, Karl-Edmund. Ilmu Bentuk Musik, Pusat Musik Liturgi, Yogyakarta, 1996. Retnoningsih, Ana dan Suharso. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Lux, CV. Widya Karya, Semarang, 2009. Samuel, Wilfred J. Kristen Kharismatik Refleksi atas Berbagai Kecendurungan Pasca Kharismatik, PT BPK Gunung Mulia, Jakarta, 2006. Saragih, Winnardo. Misi Musik Menyembah atau Menghujat Allah?. ANDI, Yogyakarta, 2013. Stain, Leon. Structure & Style The Study and Analysis of Musical Forms, Summy- Birchard Music, 1979. Tippit, Sammy. Anda Dipanggil untuk Menyembah Allah dalam Roh dan Kebenaran, LembagaLiteratur Baptis, Bandung, 2003. Van den End, Th. Harta Dalam Bejana Sejarah Gereja Ringkas, Gunung Mulia, Jakarta, 2008. x

DAFTAR NOTASI Halaman Notasi 1. Melodi dasar melodi penyembahan... 31 Notasi 2. Progresi akor dasar... 32 Notasi 3. Pengembangan progresi akor iringan... 34 Notasi 4. Pengembangan progresi akor iringan... 34 Notasi 5. Progresi akor iringan secara kontekstual... 35 Notasi 6. Progresi akor iringan secara kontekstual... 36 Notasi 7. Melodi penyembahan sebagai pengantar modulasi... 38 Notasi 8. Melodi penyembahan sebagai pengantar... 39 Notasi 9. Lirik melodi penyembahan secara kontekstual... 46 Notasi 10. Pengembangan diminusi dengan penyempitan nilai nada... 49 Notasi 11. Pengembangan diminusi dengan penyempitan interval... 50 Notasi 12. Pengembangan augmentasi dengan perluasan nilai nada... 52 Notasi 13. Pengembangan augmentasi dengan perluasan interval... 53 Notasi 14. Pengembangan repetisi... 54 Notasi 15. Pengembangan sekuens... 56 xi