BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tenaga kerja pada saat melakukan pekerjaan di tempat kerja tidak terlepas dari berbagai faktor bahaya dan potensi bahaya yang terdapat pada pekerjaan atau lingkungan kerja. Salah satu faktor-faktor bahaya yang terdapat pada pekerjaan atau lingkungan kerja adalah faktor fisik di tempat kerja meliputi kebisingan, radiasi, getaran mekanis, iklim atau cuaca kerja, serta penerangan (Suma mur, 2009). Salah satu aspek lingkungan kerja yang penting adalah suhu lingkungan kerja. Suhu yang nyaman sangat diperlukan manusia untuk mengoptimalkan produktivitas kerja (Idealistina, 1991). Suhu lingkungan kerja terlalu panas atau terlalu dingin maka akan menjadi tempat yang tidak menyenangkan untuk bekerja (Ahyari,1993). Pekerja yang berada pada lingkungan kerja panas dapat mengalami tekanan panas. Panas yang dihasilkan selama proses produksi menyebar ke seluruh lingkungan kerja sehingga suhu udara dilingkungan kerja meningkat. Tekanan panas mempunyai dampak negatif terhadap respon fisiologis pekerja (Siswantara, dkk 2006). Selain itu suhu panas di tempat kerja juga dapat berakibat terhadap penurunan prestasi kerja berfikir dan kemampuan berfikir bisa terjadi sesudah suhu udara melampaui 32 o C (Suma mur, 2009). 1
2 Penelitian sebelumnya yang telah di lakukan oleh Kristianti (2011) tentang hubungan tekanan panas dengan kelelahan kerja menggunakan uji Korelasi Pearson Product Moment, diketahui bahwa nilai Sig sebesar 0,000 sehingga menunjukkan bahwa ada hubungan yang bermakna antara tekanan panas dengan kelelahan kerja pada tenaga kerja. Hasil penelitian oleh Rahmawati (2011) tentang pengaruh kelelahan terhadap stres kerja menggunakan uji Spearman Rank diketahui bahwa nilai Sig sebesar 0,000 atau sehingga menunjukkan ada pengaruh yang bermakna antara kelelahan kerja dengan stres kerja. Perusahaan X merupakan salah satu Perusahaan yang memproduksi Air Minum Dalam Kemasan (AMDK). Pabrik ini berlokasi di Desa Wangen, Kecamatan Polanharjo, Kabupaten Klaten, Provinsi Jawa Tengah, dan terdapat empat proses produksi antara lain Small Packagings 1, Small Packagings 2, Small Packagings 3, serta produksi 5 Gallon. Berdasarkan hasil observasi yang telah di laksanakan bulan november di bagian Small Packagings 2 yang memproduksi air mineral berukuran 330 ml dan 240 ml, di jumpai pekerja terpapar tekanan panas pada saat bekerja hasil pengukuran awal yang telah di lakukan suhu ruang kerja bagian Small Packagings 2 sebesar 33.03 o C menurut Permenaker No 13/MEN/2011 dengan kategori pekerjaan sedang seharusnya 28,0 o C sehingga suhu tersebut melebihi Nilai Ambang Batas dan berdasarkan pengukuran awal kelelahan kerja pada 15 pekerja di dapatkan hasil hampir 60% dari pekerja mengalami kelelahan kerja.
3 Berdasarkan uraian di atas maka peneliti ingin mengadakan penelitian mengenai hubungan tekanan panas dengan kelelahan kerja dan stres kerja pada pekerja bagian Small B. Rumusan Masalah Adakah hubungan antara tekanan panas dengan kelelahan kerja dan stres kerja pada pekerja bagian Small Packagings 2 di PT X Klaten? C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum Untuk mengetahui adanya hubungan tekanan panas dengan kelelahan kerja dan stres kerja pada pekerja bagian Small Packagings 2 di PT X Klaten. 2. Tujuan Khusus a. Untuk mengetahui tekanan panas di bagian Small Packagings 2 di PT X Klaten. b. Untuk mengetahui kelelahan kerja pada pekerja di bagian Small c. Untuk mengetahui stres kerja pada pekerja di bagian Small
4 D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis Dapat memberikan informasi tentang hubungan antara tekanan panas dengan kelelahan kerja dan stres kerja pada pekerja bagian Small 2. Manfaat Aplikatif a. Bagi Tenaga Kerja Dapat memberikan informasi tentang hubungan tekanan panas dengan kelelahan kerja dan stres kerja pada pekerja diharapkan agar pekerja dapat melakukan pekerjaan sesuai dengan rotasi kerja yang di tentukan. b. Bagi Perusahaan Dapat sebagai saran bagi pihak perusahaan agar dapat meningkatkan upaya kesehatan tenaga kerjanya melalui pengendalian panas di tempat kerja, pemeriksaan kelelahan kerja dan stres kerja secara berkala. c. Bagi Peneliti Dapat menambah wawasan dan pengetahuan dalam hal merencanakan penelitian dan melaksanakan penelitian serta mengetahui hubungan tekanan panas dengan kelelahan kerja dan stres kerja.
5 d. Bagi Diploma 4 Keselamatan dan Kesehatan Kerja Dapat menambah referensi kepustakaan Program Diploma 4 Keselamatan dan Kesehatan Kerja khususnya mengenai hubungan tekanan panas dengan kelelahan kerja dan stres kerja.