PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE STAD DENGAN MICROSOFT POWERPOINT UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII B SMP NEGERI 5 KOTA BENGKULU

dokumen-dokumen yang mirip
Kata Kunci: Model Kooperatif Tipe STAD, PowerPoint 2007, Hasil Belajar.

Abstrak. Kata kunci : aktivitas belajar siswa, hasil belajar siswa, model pembelajaran kooperatif tipe investigasi kelompok

I. PENDAHULUAN. mendorong terjadinya belajar. Pembelajaran dikatakan berhasil apabila tujuantujuan

ISSN Jurnal Exacta, Vol. IX No. 1 Juni 2011

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

Elvinawati Prodi Pendidikan Kimia, JPMIPA FKIP UNIB lvna Abstrak

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI OPERASI HITUNG BILANGAN BULAT MELALUI MODEL KOOPERATIF STAD DENGAN MEDIA VIDEO

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Kata kunci: Model kooperatif tipe STAD, Hasil Belajar.

ARTIKEL SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP N 1 Pardasuka Kabupaten Pringsewu semester

BAB II KAJIAN TEORI. 2.1 Kajian Teori Model Pembelajaran Kooperatif

BAB III METODE PENELITIAN. pada situasi kelas, atau disebut dengan Classroom Action Research (CAR).

PROSIDING ISBN :

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD)

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Student Team Achievement Division (STAD), yang merupakan suatu variasi

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 5 No. 8 ISSN X. Indri

Abas. Program Studi Pendidikan Biologi, Jurusan PMIPA FKIP UNIB ABSTRAK

ISSN Jurnal Exacta, Vol. X No. 1 Juni 2012

BAB II KAJIAN TEORI. A. Kemampuan Koneksi Matematis. Sejak sekolah dasar, siswa telah diperkenalkan dengan banyak konsep

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD SISWA SEKOLAH DASAR

I. PENDAHULUAN. (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) didasarkan pada pemberdayaan siswa untuk

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Melalui Metode Diskusi Pada Mata Pelajaran IPA Terpadu Bagi Siswa Kelas VIII-B SMP Negeri 2 Galang

PENINGKATAN KUALITAS PROSES DAN HASIL PEMBELAJARAN KIMIA SEKOLAH I MELALUI PENERAPAN JURNAL AKADEMIK

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan terjemahan dari Classroom Action

2. Pendidikan Geografi, FKIP Unsyiah, 3

BAB III METODE PENELITIAN. classroom action research Wardhani, dkk.( 2007: 1.3). Dalam setiap siklus

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS III SEKOLAH DASAR NEGERI 003 KOTO PERAMBAHAN

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 10 Biau

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada kelas VIIe SMP Negeri 1 Sukoharjo tahun

BAB III METODE PENELITIAN

Linda Ratnaningtyas D.W. 34

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII F SMP Negeri 19 Bandar

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI KEPADATAN POPULASI MANUSIA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DI SMP ARTIKEL PENELITIAN OLEH

MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN AKTIFITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MATERI TUMBUHAN HIJAU. Etmini

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE PEMBELAJARAN PERMAINAN SIMULASI PADA MATA PELAJARAN PPKN SMP NEGERI 5 TEBING TINGGI

PENINGKATAN KETERLIBATAN DAN MINAT BELAJAR MELALUI PEMBELAJARAN STAD TERMODIFIKASI PERMAINAN ULAR TANGGA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VA SD NEGERI 058 BALAI MAKAM DURI

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian tindakan kelas (PTK) atau classroom

BAB III METODE PENELITIAN. evaluasi dan refleksi (Aqip, 2006) seperti gambar berikut.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) adalah satu penelitian

Jurnal Pendidikan dan Teknologi Informasi Vo. 3, No. 1, September 2016, Hal ISSN : Copyright 2016 by LPPM UPI YPTK Padang

Oleh: Sri Isminah SDN 2 Watulimo Kecamatan Watulimo Kabupaten Trenggalek

BAB III METODE PENELITIAN

Imro ati 49. Kata Kunci : kooperatif, jigsaw,menulis resensi buku pengetahuan. 49 Guru Bidang Studi Bahasa Indonesia SMPN 1 Puger Kabupaten Jember

PENERAPAN MODEL MASTERY LEARNING BERBANTUAN LKPD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PESERTA DIDIK DI KELAS VIII.3 SMP NEGERI 4 KOTA BENGKULU

BAB III METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS. menawarkan cara dan prosedur baru untuk memperbaiki dan meningkatkan

BAB III METODE PENELITIAN. Way Kandis, Jalan Bunga Sedap Malam Raya Kecamatan Tanjung. Senang Kota Bandar Lampung.

JEMBER TAHUN PELAJARAN

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PELAJARAN SAINS DENGAN MENGGUNAKAN METODE EKSPERIMEN DI KELAS V SD

Abstrak. Kata kunci: pendekatan matematika realistik, metode proyek

Akhmad Suyono *) Dosen FKIP Universitas Islam Riau

Penerapan STAD pada materi pembiasan dan lensa terhadap prestasi belajar

BAB III METODE PENELITIAN

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI PENGGUNAAN ALAT PERAGA KONKRIT PADA SISWA KELAS 1A SDN DARUNGAN 01 KECAMATAN TANGGUL KABUPATEN JEMBER

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. situasi kelas yang lazim dikenal Classroom Action Research (Wardhani Igak

PENERAPAN METODE STAD PADA MATERI AJAR PENGGUNAAN ATURAN SINUS, COSINUS, DAN RUMUS LUAS SEGITIGA. Tino Santigiarti

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ARIAS TERINTEGRASI PADA PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan di SDN 1 Madajaya kelas IV

BAB III METODE PENELITIAN. Kelas (PTK) yang difokuskan pada situasi kelas atau yang dikenal dengan

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE STAD DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 2 KARANGTANJUNG TAHUN AJARAN 2012/2013

PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENJASKES SISWA SMP

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini termasuk dalam jenis

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI AKTIVITAS EKONOMI MELALUI MODEL MAKE A MATCH DI KELAS IV SDN II ARYOJEDING KABUPATEN TULUNGAGUNG

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Kabupaten Pringsewu. Adapun subjek penelitian adalah siswa kelas VIII.3

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Model Kooperatif Learning Tipe STAD di Kelas 3 SD Inpres 1 Siney

PUBLIKASI ILMIAH. Oleh: LULUK RIF ATIN A54F100033

ARTIKEL. untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga. oleh : Nur Aeni Ratna Dewi

Penerapan Metode Diskusi untuk Meningkatkan Keterampilan Siswa Kelas V SD Negeri 111 Pekanbaru

Lia Agustin. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (classroom action

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENTS TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK KANCING GEMERINCING DI SEKOLAH DASAR

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION

Dita Tria Putri, Made Sukaryawan, Bety Lesmini Universitas Sriwijaya

PENINGKATAN KREATIVITAS MAHASISWA PADA MATA KULIAH MENGGAMBAR CAD

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (Classroom

KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD DENGAN MICROSOFT POWER POINT

PEMBELAJARAN LINGKARAN MELALUI STRATEGI PEMECAHAN MASALAH SISTEMATIS. Naning Sutriningsih

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (Class Room Action

IRAWATI (Mahasiswa Jurusan S1 PGSD FIP UNG) Pembimbing Drs. Djotin Mokoginta, M.Pd Irvin Novita Arifin, S.Pd, M.Pd ABSTRAK

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan aspek penting dalam meningkatkan kualitas sumber daya

SKRIPSI. Disusun Oleh GUSTIANAH PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

Key Word : Students Math Achievement, Realistic Mathematics Education, Cooperative Learning Model of STAD, Classroom Action Research.

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA MATERI PECAHAN DENGAN STRATEGI PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA

FAJAR SIDIK SIREGAR, S.Pd, M.Pd Prodi Pendidikan Jasmani Kesehatan Dan Rekreasi STOK Bina Guna Medan ABSTRAK

BAB III METODE PENELITIAN

Purhandayani SMP Teuku Umar Semarang

MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN TWO STAY TWO STRAY SISWA KELAS X-AK SMK BHUMI PAHALA PARAKAN TEMANGGUNG

Oleh: Mutiara Rizky Ilzanorha Syofni Titi Solfitri ABSTRACT

BAB I PENDAHULUAN. Dalam pembukaan UUD 1945 dijelaskan bahwa salah satu tujuan dari

Transkripsi:

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE STAD DENGAN MICROSOFT POWERPOINT UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII B SMP NEGERI 5 KOTA BENGKULU Dedy Hamdani Program Studi Pendidikan Fisika, Jurusan Pendidikan MIPA Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bengkulu Jalan Raya Kandang Limun Email : dedyham@yahoo.com Abstrak Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hasil belajar siswa dan aktivitas belajar siswa pada konsep getaran dan gelombang. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam dua siklus. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII B yang berjumlah 41 orang. Data yang diperoleh dari tes dan lembar observasi dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian (a) hasil belajar siswa terdiri dari aspek pemahaman konsep dan aspek kinerja ilmiah. Untuk aspek pemahaman konsep pada siklus I dengan nilai rata-rata 70,09 dan ketuntasan belajar 87,80% (tuntas), pada siklus II dengan nilai rata-rata 73,85 dan ketuntasan belajar 97,56% (tuntas). Sedangkan pada aspek kinerja ilmiah pada siklus I dengan skor rata-rata 12,50 dalam kategori cukup dan pada siklus II dengan skor rata-rata 13,37 dalam kategori baik. (b) aktivitas belajar siswa menunjukkan bahwa pada siklus I dengan skor rata-rata sebesar 33 dalam kategori baik, pada siklus II sebesar 37,5 dalam kategori baik. Kata Kunci: Model Kooperatif Tipe STAD, PowerPoint 2007, Hasil Belajar. PENDAHULUAN Berbagai usaha telah dilakukan pemerintah untuk meningkatkan mutu pendidikan antara lain dengan pembaharuan kurikulum, peningkatan kemampuan guru, pengadaan buku ajar, serta melengkapi sarana dan prasarana pendidikan. Pembaharuan itu dilakukan untuk seluruh bidang studi, termasuk mata pelajaran fisika. Meskipun demikian beberapa masalah pendidikan masih banyak dijumpai seperti rendahnya nilai siswa dan standar ketuntasan yang masih belum tercapai. Hasil wawancara dengan guru fisika kelas VIII B SMP Negeri 5 Kota Bengkulu ditemukan bahwa nilai rata-rata ujian siswa pada semester ganjil tahun ajaran 2008/2009 pada mata pelajaran fisika adalah 57 (skala 100) dan hanya 58 % siswa yang memperoleh nilai di atas standar ketuntasan. Standar ketuntasan untuk SMP Negeri 5 Kota Bengkulu mengidealkan 85% dari siswa di kelas memperoleh nilai 60. Data ini menunjukkan bahwa nilai rata-rata ujian siswa tersebut masih belum mencapai target yang diharapkan. Dedy Hamdani Halaman 10

Masih rendahnya nilai fisika siswa dan standar ketuntasan yang belum tercapai tersebut disebabkan oleh berbagai faktor, di antaranya adalah rendahnya minat dan motivasi belajar siswa, serta ketidakaktifan siswa dalam kegiatan belajar mengajar di kelas. Kesulitan siswa ini juga berkaitan dengan strategi pembelajaran yang digunakan oleh guru. Faktor guru yang kurang bervariasi dalam menyajikan materi pelajaran fisika dan belum digunakannya model dan media pembelajaran yang bervariatif dan menyenangkan menyebabkan siswa tidak menyukai mata pelajaran fisika. Berdasarkan kondisi ini, maka perlu dilakukan proses kegiatan belajar mengajar yang dapat meningkatkan minat dan motivasi siswa dalam belajar fisika. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan menerapkan pembelajaran yang tidak terpusat pada guru. Model pembelajaran tipe Student Team Achievement Division (STAD) adalah model pembelajaran yang dapat digunakan untuk memotivasi siswa agar saling memberi semangat dan membantu dalam menuntaskan keterampilan-keterampilan yang dipresentasikan guru. Upaya lain yang dapat dilakukan untuk meningkatkan minat dan motivasi belajar siswa adalah penggunaan media pembelajaran yang menyenangkan. Media komputer adalah media pembelajaran yang digunakan dalam proses pembelajaran. Pemanfaatan komputer dengan dukungan perangkat lunak (software) meliputi penyajian informasi isi materi pelajaran, latihan atau kedua-duanya. Software Microsoft Office Power Point 2007 (Power Point 2007) dapat digunakan dalam menyajikan materi pelajaran oleh guru fisika karena dapat memvisualisasikan konsep-konsep fisika yang bersifat abstrak sehingga materi lebih mudah dipahami oleh siswa. TINJAUAN PUSTAKA Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Model pembelajaran kooperatif menciptakan sebuah revolusi pembelajaran. Model pembelajaran kooperatif dapat memotivasi siswa, memanfaatkan seluruh energi sosial, dan saling mengambil tanggung jawab. Dalam model pembelajaran kooperatif, siswa bekerja dalam kelompok-kelompok Dedy Hamdani Halaman 11

kecil dan saling belajar satu sama lainnya. STAD merupakan salah satu bentuk pembelajaran kooperatif yang paling sederhana, sehingga tipe ini dapat digunakan oleh guru-guru yang baru mulai menggunakan model pembelajaran kooperatif. Guru yang menggunakan STAD, mengacu kepada belajar kelompok siswa. Siswa dalam satu kelas dibagi menjadi beberapa kelompok yang terdiri dari 4-5 orang dengan hasil belajar tinggi, rata-rata, dan rendah, laki-laki dan perempuan, dan siswa dengan latar belakang suku, agama yang berbeda. Adapun urutan langkahlangkah perilaku guru menurut model pembelajaran kooperatif tipe STAD sebagaimana terlihat pada tabel 1 (Supriyati, Anitah, 2007 : 10.16-10.17). Tabel 1 Sintaks Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD FASE-FASE Fase 1 Menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa Fase 2 Menyajikan informasi Fase 3 Mengorganisasikan siswa ke dalam kelompok kelompok belajar Fase 4 Membimbing kelompok bekerja dan belajar Fase 5 Evaluasi Fase 6 Memberikan penghargaan PERILAKU GURU Menyampaikan semua tujuan yang ingin dicapai selama pembelajaran dan memotivasi siswa belajar Menyajikan informasi kepada siswa dengan jalan demonstrasi atau lewat bahan bacaan Menjelaskan kepada siswa bagaimana cara membentuk kelompok belajar dan membantu setiap kelompok agar melakukan transisi secara efisien Membimbing kelompok belajar pada saat mereka mengerjakan tugas mereka Mengevaluasi hasil belajar tentang materi yang telah dipelajari/meminta kelompok presentasi hasil kerja Menghargai baik upaya maupun hasil belajar individu dan kelompok STAD diawali dengan penyampaian tujuan pembelajaran yang diikuti dengan pemberian motivasi belajar terhadap siswa. Setelah itu guru menyajikan bahan pelajaran (presentasi kelas) dengan menggunakan media pembelajaran seperti media audio, visual, atau audio-visual. Penjelasan materi pelajaran dilakukan dengan pola induktif, yaitu dimulai dari fakta hingga menemukan konsep. Penyajian informasi berfungsi untuk mengarahkan siswa untuk melakukan eksperimen atau diskusi. Selanjutnya, siswa dikelompokkan menjadi beberapa kelompok yang terdiri atas anggota yang heterogen kemudian siswa Dedy Hamdani Halaman 12

bekerja dalam tim mereka dengan dipandu oleh lembar kerja siswa atau lembar diskusi siswa untuk menuntaskan materi pelajaran. Kerja tim merupakan ciri terpenting dari model pembelajaran kooperatif tipe STAD. Hal itu dikarenakan keberhasilan tim dapat dicapai apabila seluruh anggota tim belajar tentang tujuantujuan yang sedang dipelajarinya. Kerja tim tersebut belum dianggap selesai bila seluruh anggota tim belum tuntas menguasai bahan yang dipelajari. Dalam kerja tim, setiap tim mendapat bimbingan dari guru. Setelah siswa selesai dalam kerja tim, setiap kelompok mempresentasikan hasil kerja mereka dan selanjutnya siswa akan diberikan tes secara individual atau tes siklus. STAD diakhiri dengan pemberian penghargaan kepada tim dimana skor tim dihitung berdasarkan skor peningkatan anggota tim. Adapun cara pemberian skor peningkatan individu dapat dilihat pada tabel 2 berikut. Tabel 2 Skor Peningkatan Individu No Skor Kuis Skor Peningkatan 1 Sempurna tidak memandang berapapun skor 30 poin dasar 2 Lebih dari sepuluh poin di atas skor dasar 30 poin 3 Skor dasar sampai sepuluh poin di atas skor 20 poin dasar 4 Sepuluh poin di bawah sampai satu poin di 10 poin bawah skor dasar 5 Lebih dari sepuluh poin di bawah skor dasar 0 poin Setelah kegiatan penghitungan skor peningkatan individu selesai, langkah selanjutnya adalah pemberian penghargaan kepada kelompok. Penghargaan kelompok didasarkan pada peningkatan poin individu yang diperoleh. Sedangkan poin kelompok diperoleh dari total skor peningkatan individu dibagi banyaknya anggota kelompok. Berdasarkan poin peningkatan yang diperoleh, terdapat tiga tingkat penghargaan kelompok yaitu : (1) Kelompok dengan poin rata-rata 15, sebagai kelompok baik, (2) Kelompok dengan poin rata-rata 20, sebagai kelompok hebat, (3) Kelompok dengan poin rata-rata 25, sebagai kelompok super (Widada dan Herawati, 2007 : 25,27). Dedy Hamdani Halaman 13

METODOLOGI PENELITIAN Jenis, Waktu, Tempat dan subjek Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research). Penelitian tindakan kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan yang sengaja dimunculkan, dan terjadi dalam sebuah kelas (Aqib, 2006 : 13). Pada penelitian ini media komputer digunakan dalam penyampaian konsep Getaran dan Gelombang untuk memvisualisasi konsep-konsep fisika yang sifatnya abstrak pada subjek yang telah ditentukan. Sedangkan untuk pencapaian hasil belajar hanya akan dilakukan peningkatan kemampuan yang meliputi pengetahuan (C 1 ), pemahaman (C 2 ), dan penerapan (C 3 ). Penelitian dilaksanakan dari tanggal 4 Maret 2009 sampai dengan 17 Maret 2009 di ruangan laboratorium fisika SMP Negeri 5 Bengkulu. Subjek penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII B semester 2 SMP Negeri 5 Kota Bengkulu tahun ajaran 2008/2009, berjumlah 41 siswa yang terdiri dari 24 siswa laki-laki dan 17 siswa perempuan. Teknik Analisis Data 1. Tes Tes diolah secara deskriptif dan dianalisis dengan menggunakan persamaan nilai rata-rata kelas, daya serap siswa, persentase ketuntasan belajar dan nilai akhir tiap siklus. Nilai rata-rata kelas ( x ) dihitung menggunakan persamaan (Sudjana, 1989:109): dimana x x (1) N dengan x adalah jumlah nilai seluruh siswa dan N adalah jumlah siswa. Daya serap siswa (DS) dihitung dengan menggunakan persamaan (Depdikbud, 1995 : 33) : NS DS S Ni (2) Dedy Hamdani Halaman 14

dimana NS adalah jumlah nilai seluruh siswa, Ni adalah nilai ideal dan S adalah jumlah peserta tes. Berdasarkan kegiatan belajar mengajar yang telah disepakati dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan di SMP Negeri 5 Kota Bengkulu, menyatakan ketuntasan belajar untuk individu : jika siswa mendapat nilai 60 dan untuk kelompok : jika 85 % siswa mendapat nilai 60. Persentase ketuntasan belajar (KB) dihitung dengan menggunakan persamaan (Depdikbud, 1995 : 33) : n KB 100% (3) n dimana n adalah jumlah siswa yang mendapat nilai 60 dan n adalah jumlah peserta tes. 2. Kinerja Ilmiah Indikator penilaian kinerja ilmiah adalah sebagai berikut : Isi laporan benar, kesimpulan sesuai dengan tujuan : 86 100. Isi laporan benar, kesimpulan tidak sesuai dengan tujuan : 70 85. Isi laporan salah, kesimpulan sesuai dengan tujuan : 56 69. Isi laporan salah, kesimpulan tidak sesuai dengan tujuan : 0 55. 3. Aktivitas Belajar Siswa Aktivitas belajar siswa diamati dengan menggunakan lembar observasi. Skor pengamatan aspek yang diamati pada lembar observasi siswa adalah baik (skor 3), cukup (2) dan kurang (1). HASIL DAN PEMBAHASAN Pemahaman Konsep Hasil belajar siswa pada aspek pemahaman konsep diperlihatkan pada tabel 3. Tabel 3 diatas menunjukkan terjadi peningkatan hasil belajar siswa pada aspek pemahaman konsep dimana skor rata-rata yaitu 70,09 pada siklus I meningkat menjadi 73,85 pada siklus II. Daya serap siswa sebesar 70,09% pada Dedy Hamdani Halaman 15

siklus I meningkat menjadi 73,85% pada siklus II, dan ketuntasan belajar sebesar 87,80% (tuntas) pada siklus I meningkat menjadi 97,56% (tuntas) pada siklus II. Pada siklus II hasil belajar siswa lebih baik dari siklus sebelumnya. Tabel 3. Hasil Belajar Siswa Pada Aspek Pemahaman Konsep No Deskripsi Data Hasil Belajar Nilai Siklus I Siklus II 1 Skor rata-rata 70,09 73,85 2 Daya serap (%) 70,09 73,85 3 Ketuntasan belajar (%) 87,80 97,56 Kinerja Ilmiah Hasil belajar siswa pada aspek kinerja ilmiah diperlihatkan pada tabel 4. Tabel 4 memperlihatkan terjadi peningkatan skor kinerja ilmiah siswa. Skor ratarata pada siklus I adalah 12,50 (skor maksimum 24) sedangkan skor rata-rata pada siklus II adalah 13,37. Ada beberapa kinerja ilmiah yang belum dilaksanakan dengan baik oleh siswa, yaitu: pada aspek melakukan percobaan, pada siklus I terdapat satu kelompok yang termasuk kategori cukup dan dua kelompok yang termasuk kategori kurang, hal itu di karenakan siswa belum merasa satu tim sehingga ada anggota kelompok yang tidak aktif dalam melaksanakan percobaan. Pada siklus II, hanya satu kelompok yang berada pada kategori cukup. Peningkatan ini disebabkan anggota kelompok sudah merasa memiliki tanggung jawab terhadap tim nya. Tabel 4. Hasil Belajar Siswa Pada Aspek Kinerja Ilmiah No Siklus Skor Rata-rata Kriteria 1 I 12,50 Cukup 2 II 13,37 Baik Aktivitas Belajar Siswa Aktivitas belajar siswa yang diperoleh dari lembar observasi siswa diperlihatkan pada tabel 5. Dedy Hamdani Halaman 16

Tabel 5. Aktivitas Belajar Siswa No Siklus Skor Rata-rata Kriteria 1 I 33,0 Baik 2 II 37,5 Baik Berdasarkan data pada tabel 5 diatas terlihat peningkatan aktivitas belajar siswa. Aktivitas belajar siswa pada siklus I dengan skor rata-rata 33 (skor maksimum 39) termasuk dalam kriteria baik. Walaupun aktivitas belajar siswa dalam kategori baik, namun masih terdapat beberapa kekurangan dalam proses belajar mengajar. Pada tahap penyajian informasi, meskipun siswa tertarik dan antusias melihat tampilan animasi dan gambar yang disampaikan oleh guru namun hanya 50% siswa mencatat poin-poin penting yang disampaikan guru melalui media berbasis software PowerPoint. Hal itu disebabkan siswa merasa sudah memiliki buku pegangan sehingga tidak perlu mencatat lagi. Pada siklus II, skor rata-rata aktivitas belajar siswa adalah 37,5 dan termasuk dalam kriteria baik. Peningkatan ini disebabkan siswa sudah terbiasa dengan pembelajaran yang diterapkan oleh guru dan karena guru telah memperbaiki kelemahan dan kekurangan yang terjadi pada proses belajar mengajar sebelumnya. Selain itu peningkatan aktivitas belajar siswa ini disebabkan karena siswa aktif dalam setiap langkah pembelajaran dan adanya kerjasama dalam tim. Berdasarkan uraian di atas, aktivitas belajar siswa selama pembelajaran melalui penerapan model kooperatif tipe STAD dengan Microsoft PowerPoint mengalami peningkatan. Hal ini disebabkan siswa lebih aktif dalam setiap langkah pembelajaran dan tidak hanya mendengarkan penjelasan guru melainkan membuktikan sendiri teori yang mereka terima dari guru melalui eksperimen. Selain itu, dengan penggunaan PowerPoint maka materi pelajaran yang disampaikan menjadi lebih menarik dengan adanya variasi-variasi gerakan objek dan adanya video yang ditampilkan sehingga siswa lebih tertarik dalam menerima informasi pelajaran. Dedy Hamdani Halaman 17

KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dipaparkan maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut. Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan Microsoft PowerPoint dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa kelas VIII B SMP Negeri 5 Bengkulu. Peningkatan hasil belajar dapat dilihat dari meningkatnya aktivitas belajar siswa pada masingmasing siklus. Skor rata-rata aktivitas belajar siswa sebesar 33 dengan kategori baik pada siklus I meningkat menjadi 37,5 dengan kategori baik pada siklus II. Peningkatan hasil belajar siswa dapat dilihat dari nilai rata-rata kelas dan kinerja ilmiah siswa. Nilai rata-rata kelas pada siklus I adalah 70,09 meningkat pada siklus II menjadi 73,85. Pada aspek kinerja ilmiah siswa, skor rata-rata pada siklus I sebesar 12,50 dalam kategori cukup meningkat menjadi 13,37 dalam kategori baik pada siklus II. DAFTAR PUSTAKA Aqib, Zainal. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung : Yrama Widya Arikunto, Suharsimi. 1989. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidian. Jakarta : PT. Bumi Aksara Depdikbud. 1995. Kurikulum Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) Petunjuk Teknis Mata Pelajaran Matematika. Jakarta : Depdikbud Hidayat, Jufriady. 2008. Penggunaan Microsoft Power Point atau Camtasia sebagai Media Pembelajaran TIK. http://media.diknas.go.id. Diakses tanggal 2 Mei 2008 Razaq, Abdul. 2007. Belajar Sendiri Microsoft Office PowerPoint 2007. Yogyakarta : Indah Surabaya Sudjana.1989. Media Pengajaran. Bandung : CV Sinar Baru Sudjana, Nana. 1989. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung : PT Remaja Rosdakarya Supriyati, Yetti dan Anitah, Sri. 2007. Strategi Pembelajaran Fisika. Jakarta : Universitas Terbuka Widada, Wahyu dan Herawati, Dewi. 2007. Implementasi RME, CMP, dan Model Pembelajaran Kooperatif dalam Pembelajaran Matematika. Bengkulu : Universitas Muhammadiyah Bengkulu Dedy Hamdani Halaman 18