PENGGUNAAN MEDIA VIDEO TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA. (Artikel) Oleh EVA FEBRIYANTI R.

dokumen-dokumen yang mirip
PENGGUNAAN MEDIA AUDIO-VISUAL MELALUI MODEL KOOPERATIF TAI TERHADAP AKTIVITAS DAN PEMAHAMAN KONSEP

PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA. (Artikel) Oleh RELA KRISTIYAWANTI

PENGARUH AUDIO VISUAL TERHADAP PENGUASAAN KONSEP PADA MATERI PERISTIWA ALAM DAN DAMPAKNYA. (Artikel) Oleh IMRON ROSADI

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA

PENGGUNAAN BAHAN AJAR LEAFLET TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

PENGARUH PENGGUNAAN BAHAN AJAR LEAFLET TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

PENGGUNAAN BAHAN AJAR LEAFLET TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR DAN PENGUASAAN MATERI OLEH SISWA

PENGARUH MEDIA POWER POINT TERHADAP AKTIVITAS DAN PENGUASAAN KONSEP SISWA. (Artikel) Oleh WINA HALIMAH

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TPS TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL GROUP INVESTIGATION TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA

PENGARUH BAHAN AJAR MODUL REMEDIAL TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF SISWA. (Artikel) Oleh DEWI CITRA HANDAYANI

PENGGUNAAN MODEL THINK TALK WRITE UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PENGUSAAN KONSEP SISWA. (Artikel) Oleh MADE SETIA HARINI

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR DAN PENGUASAAN MATERI. (Artikel) Oleh RAPENDA ESANTINO

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA

PENGGUNAAN TEKNIK PEMETAAN KONSEP TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR DAN PENGUASAAN KONSEP ORGANISASI KEHIDUPAN. (Artikel) Oleh: Dian Yustie Anggraeni

PERBANDINGAN PENGGUNAAN METODE DEMONSTRASI DENGAN METODE PRAKTIKUM TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR DAN PENGUASAAN MATERI OLEH SISWA. (Artikel) Oleh IRA ROSITA

PENGGUNAAN BAHAN AJAR LEAFLET TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR DAN PENGUASAAN MATERI OLEH SISWA

PENGARUH PENGGUNAAN E-LEARNING TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI VIRUS. (Artikel) Oleh SILFI AULIYANTI

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN BIOLOGI MENGGUNAKAN MEDIA SLIDE POWER POINT TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA. (Artikel) Oleh MADE DEWI LESTARI

PENGARUH MEDIA AUDIO-VISUAL MELALUI MODEL PBM TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA (ARTIKEL) Oleh RAISA RAMADHANI

PENGARUH METODE SOCRATIC CIRCLES DISERTAI MEDIA GAMBAR TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS. (Artikel) Oleh NURMALA

PENGARUH MEDIA KARTU BERGAMBAR TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MATERI POKOK JAMUR. (Artikel) Oleh Wulan Sari Irawati

PENGARUH ACTIVE LERANING TERHADAP PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA. (Artikel) Oleh. Emilia Yuliani

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DALAM MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR DAN PENGUASAAN MATERI SISWA

PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY-TWO STRAY TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

PENGARUH PENGGUNAAN BAHAN AJAR BROSUR TERHADAP PENGUASAAN MATERI KINGDOM PLANTAE OLEH SISWA. (Artikel) Oleh FERI PERNANDO

I. PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan sistematis yang dilakukan orang-orang

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA. (Artikel) Oleh YUDI SAPUTRA

PENGARUH MEDIA MAKET TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR DAN PENGUASAAN MATERI SISWA

PENGARUH PENGGUNAAN KARTU BERGAMBAR MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STAD TERHADAP AKTIVITAS DAN PENGUASAAN MATERI SISWA

yang ditetapkan di sekolah yaitu 100% siswa memperoleh nilai 65.

PENGARUH PENGGUNAAN BAHAN AJAR BROSUR TERHADAP AKTIVITAS DAN PENGUASAAN MATERI OLEH SISWA. (Artikel) Oleh: Ely Fitri Astuti

PENGARUH PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA. *Corresponding author, telp: ,

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL KOOPERATIF TIPE STAD TERHADAP PENGUASAAN MATERI DAN AKTIVITAS SISWA

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN STAD TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR DAN PENGUASAAN MATERI OLEH SISWA

PENGARUH PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN OBSERVASI TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS OLEH SISWA

PENGARUH ACTIVE LEARNING TERHADAP PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA MATERI PENGELOLAAN LINGKUNGAN. (Artikel) Oleh MADE OKTAVIA SRI RAHAYU

PEMANFAATAN LINGKUNGAN SEKOLAH SEBAGAI SUMBER BELAJAR UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA. (Artikel) Oleh NI WAYAN NILA SRI LESTARI

PENGARUH MODEL INKUIRI TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MATERI HAMA PENYAKIT TUMBUHAN

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA. (Artikel) Oleh RIA MUSTIKA

PENGARUH METODE DISKUSI MELALUI MEDIA GAMBAR TERHADAP AKTIVITAS DAN PENGUASAAN MATERI

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA

PENGGUNAAN LEMBAR KERJA SISWA BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS. (Artikel) Oleh PUTRI CHRIS YANTO

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 5E TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR DAN PENGUASAAN KONSEP. (Artikel) Oleh DEWI OKTARIA

PERBANDINGAN MODEL TWO STAY TWO STRAY DENGAN GALLERY WALK TERHADAP PENGUASAAN KONSEP

PENGARUH PEMBELAJARAN MULTIMEDIA INTERAKTIF TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan di SMA Gajah Mada Bandar Lampung pada. bulan mei, semester genap tahun ajaran 2012/2013.

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TPS TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA DAN PENGUASAAN MATERI

PENGGUNAAN MEDIA REALIA TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN PENGUASAAN KONSEP OLEH SISWA. (Artikel) Oleh. Sefty Goestira

PENGARUH PENDEKATAN SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT TERHADAP HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN AFEKTIF SISWA

PENGARUH STRATEGI LEARNING START WITH A QUESTION (LSQ) TERHADAP PENGUASAAN MATERI OLEH SISWA ABSTRAK

PENGARUH PENERAPAN METODE PRAKTIKUM TERHADAP AKTIVITAS DAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA

PENGARUH PENGGUNAAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA. (Artikel) Oleh Wana Ginandi Putra

MODEL INKUIRI DENGAN TIPE INTEGRATED PADA PEMBELAJARAN IPA DI SMP ARTIKEL. Oleh. Etik Khoirun Nisa NIM

Susi Susanti 1*, Tri Jalmo 1, Berti Yolida 1 Pendidikan Biologi, FKIP Universitas Lampung

PENGARUHMODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP KEMAMPUAN KERJASAMA DAN HASIL BELAJAR. (Artikel) Oleh SARVIA TRISNIATI

PENDAHULUAN. Salah satu tipe dari pembelajaran kooperatif tipe TGT (Teams Games Tournament). Pada model ini siswa dikelompokkan dalam tim belajar

KUALITAS KERJASAMA DAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN METODE DISKUSI KELOMPOK

PENGARUH PENERAPAN MEDIA VIDEO TERHADAP AKTIVITAS DAN PENGUASAAN MATERI POKOK SISTEM PERNAPASAN

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION (GI) TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA. (Artikel) Oleh ERFINA TRIUTAMI

PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAKE AND GIVE TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Februari 2014 di SMP Negeri 1

PENGGUNAAN POSTER MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR

(Artikel) Oleh KHOIRUNNISA

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP N 25 Bandar Lampung pada bulan

PENGARUH PENGGUNAAN LINGKUNGAN SEKITAR SEKOLAH SEBAGAI SUMBER BELAJAR TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS. (Artikel) Oleh SILVIA PRANA MAHKOTA

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada semester genap bulan Mei Tahun. Pelajaran 2012/2013 di SMP Negeri 1 Talang Padang.

Wirakaryati dan Jurubahasa Sinuraya Jurusan Fisika FMIPA Unimed)

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 8 Bandar Lampung pada bulan. April Semester Genap Tahun Pelajaran 2013/2014.

PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA

PENGGUNAAN STRATEGI PENCOCOKAN KARTU INDEKS TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA. (Artikel) Oleh FEBI MULIA IBKA SARI

Furry Aprianingsih, Elsje Theodore Maasawet, Herliani Program Studi Pendidikan Biologi, Universitas Mulawarman Samarinda

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan di MA Al-Hikmah Bandar Lampung pada 5-

PENGARUH PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR RASIONAL SISWA. (Artikel) Oleh KARTIKA AYU WULANDARI

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA REALIA TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA. (Artikel) Oleh RENITA PRAHASTIANI

PENGARUH LKS BERBANTUKAN WORD SQUARE MELALUI MODEL NHT TERHADAP AKTIVITAS DAN PENGUASAAN MATERI SISWA

Abstrak. Kata kunci :Eksperimen Inkuiri, Eksperimen Verifikasi, Tingkat Keaktifan, Hasil Belajar.

R 1 O 1 X 1 O 2 R 2 O 1 X 2 O 2

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PBL DAN TPS DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS DAN BELIEF SISWA

I. PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin mendorong upaya-upaya

Laela Ngasarotur Risfiqi Khotimah Partono Pendidikan Fisika FKIP Universitas Muhammadiyah Metro

PERBANDINGAN PRESTASI BELAJAR GEOGRAFI DENGAN PEMBELAJARAN TPS DAN TS KELAS X SMAN 15 BANDARLAMPUNG (J U R N A L) Oleh TIURMA LAERIS RULLITA.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November semester Ganjil di SMP

PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED INQUIRY DENGAN GUIDED DISCOVERY TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April di SMP Negeri 20 Bandar. Lampung pada semester genap tahun pelajaran 2014/2015

PADA KELAS X 3 SMA NEGERI 4 BARABAI TAHUN PELAJARAN

e-issn Vol. 5, No. 2 (2016) p-issn

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember semester ganjil tahun. pelajaran 2013/2014 di SMP Muhammadiyah 1 Gisting.

Pemanfaatan Media Animasi Dalam Pembelajaran Kimia Untuk meningkatkan Motivasi dan Prestasi Belajar Siswa Di SMAN 12 Pekanbaru

PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI. (Jurnal) Oleh DEBI GUSMALISA

PERBANDINGAN MODEL GUIDED DISCOVERY LEARNING DENGAN GUIDED INQUIRY TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan di SMP Negeri 23 Bandar Lampung pada

PERBANDINGAN MEDIA REALIA DENGAN MEDIA GAMBAR TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA. (Artikel) Oleh NOVITA SARI

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD BERBANTUAN MACROMEDIA FLASH

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TALKING STICK TERHADAP AFEKTIF RECEIVING DAN RESPONDING SISWA. (Artikel) Oleh DIRA TIARA

EFFECT OF LEARNING STRATEGY ON PEER LESSON TYPE TO CONTROL THE CONCEPT BIOLOGICAL MATERIALS ON ECOSYSTEM

PENERAPAN METODE INQUIRY PADA MATERI HIMPUNAN

Transkripsi:

PENGGUNAAN MEDIA VIDEO TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA (Artikel) Oleh EVA FEBRIYANTI R. FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDARLAMPUNG 2014

PENGGUNAAN MEDIA VIDEO TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA Eva Febriyanti R 1, Arwin Achmad 2, Rini Rita T Marpaung 2 Email: Eva_ipoetersmad3@yahoo.com HP: 085279533177 ABSTRAK This research was aimed to find out the use of the video media towards students activity and students learning result. The research design was non equivalent pretest posttest. The research sample were students in VII F and VII H class that was selected by cluster random sampling. Data of the research were qualitative and quantitative. The qualitative data was gotten by students learning activity and questionnaire that was analyzed descriptively. The quantitative data were the average score of test, that was analyzed by t-test and U-test. The result showed that the activity of the student was increased, it were students teamwork (78.33), observation result presentation/group (79.99), and asking question (66.66). The students learning outcomes was also improved, with N-gain average score was 56.14. It means, that the use of the video media was impact with the increase of students activity and students learning result of the material characteristics of living things. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penggunaan media video terhadap aktivitas dan hasil belajar siswa. Desain penelitian adalah pretes-postes tak ekuivalen. Sampel penelitian adalah siswa kelas VII F dan VII H yang dipilih secara cluster random sampling. Data penelitian berupa data kualitatif dan kuantitatif. Data kualitatif diperoleh dari aktivitas belajar siswa dan angket tanggapan siswa yang dianalisis secara deskriptif. Data kuantitatif diperoleh dari rata-rata nilai tes yang dianalisis menggunakan uji-t dan uji-u. Hasil penelitian menunjukkan aktivitas belajar siswa mengalami peningkatan, yaitu bekerjasama dengan teman (78,33), mempresentasikan hasil diskusi (79,99) dan mengajukan pertanyaan (66,66). Hasil belajar siswa juga mengalami peningkatan, dengan rata-rata nilai N-gain 56,14. Dengan demikian, penggunaan media video berpengaruh terhadap peningkatan aktivitas dan hasil belajar siswa pada materi ciri-ciri makhluk hidup. Kata kunci : aktivitas belajar, hasil belajar, media video 1 Mahasiswa Pendidikan Biologi 2 Staf Pengajar

Pendahuluan Pendidikan adalah usaha sadar dan sistematis yang dilakukan orang-orang yang diserahi tanggung jawab untuk mempengaruhi peserta didik agar mempunyai sifat dan tabiat sesuai dengan cita-cita pendidikan. Dalam arti lain, pendidikan merupakan pendewasaan peserta didik agar dapat mengembangkan bakat, potensi dan keterampilan yang dimiliki dalam menjalani kehidupan, oleh karena itu sudah seharusnya pendidikan didesain guna memberikan pemahaman serta meningkatkan prestasi belajar peserta didik (Daryanto, 2010:1). Menurut Arsyad (2000: 6) media pendidikan memiliki pengertian fisik yang dewasa ini dikenal sebagai hardware (perangkat keras), yaitu sesuatu benda yang dapat dilihat, didengar atau diraba dengan pancaindera. Media pendidikan memiliki pengertian nonfisik yang dikenal sebagai software (perangkat lunak), yaitu kandungan pesan yang terdapat dalam perangkat keras yang merupakan isi yang ingin disampaikan kepada siswa. Media adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsangnya untuk belajar (Gagne dalam Sadiman, dkk, 1986:7). Berdasarkan observasi dan interview langsung dengan guru IPA terpadu MTs N 2 Bandar Lampung, didapatkan nilai rata-rata siswa 65,00 dari 2 kelas yaitu VII F dan VII H. Dari kelas VII F yang mendapat nilai 65,00 sebanyak 23 dari 30 siswa, sedangkan dari kelas VII H sebanyak 17 dari 29 siswa, dan siswa yang lain mendapatkan nilai kurang dari rata-rata kelas pada materi ciri-ciri makhluk hidup. Nilai tersebut sebenarnya belum mencapai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) dimana sekolah ini menetapkan KKM dengan ketuntasan 70,00 untuk materi pokok ciri-ciri makhluk hidup. Media video dapat digunakan di MTs N 2 Bandar Lampung karena sekolah ini sebenarnya memiliki laboratorium yang dapat mendukung aktivitas siswa yang cukup memadai, namun fasilitas yang ada belum cukup dimanfaatkan secara optimal oleh siswa. Selain itu juga pada materi ini siswa sering kurang perhatian dalam mendengarkan penjelasan

guru, yang dominan menggunakan metode ceramah, dalam penyampaian pada saat KBM berlangsung. Selain ruang multimedia, siswa-siswi di sekolah tersebut beberapa di antaranya telah memiliki laptop sebagai media yang dapat mendukung proses aktivitas belajar, namun belum dimanfaatkan penggunaannya dengan baik oleh siswa. Dari hasil observasi tersebut, maka sangat diperlukan media pembelajaran yang mampu meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa. Video dianggap tepat untuk membantu siswa dalam memecahkan pertanyaanpertanyaan yang diberikan oleh guru tentang materi pokok Keanekaragaman Makhluk Hidup karena siswa dapat berinteraksi dengan video secara langsung untuk melihat bagian-bagian dan mekanisme ciri-ciri makhluk hidup melalui gambar, audio dan animasi pada video tersebut. Sehingga, video diduga dapat berpengaruh terhadap aktivitas dan hasil belajar siswa, hal ini diungkapkan oleh Puspita (2010:12) dalam penelitiannya bahwa siswa/i kelas VII SMPN 2 Cimahi yang belajar dengan memanfaatkan ilustrasi animasi dan video dalam multimedia interaktif unggul secara signifikan dalam keterampilan generik dan berpikir kritis. Multimedia interaktif adalah suatu multimedia yang dilengkapi dengan alat pengontrol yang dapat dioperasikan oleh pengguna, sehingga pengguna dapat memilih yang dikehendaki untuk proses selanjutnya (Daryanto, 2010: 51). Dengan memperhatikan kompleks dan uniknya proses belajar, maka ketepatan pemilihan media dan metode pembelajaran akan sangat berpengaruh terhadap hasil belajar siswa (Daryanto, 2010:13). Berdasarkan uraian pada latar belakang di atas, maka peneliti mengadakan penelitian di MTs N 2 Bandar Lampung dengan menggunakan judul Penggunaan Media Video terhadap Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Ciri-Ciri Makhluk Hidup (Studi Eksperimen pada Siswa Kelas VII MTs N 2 Bandar Lampung Tahun Ajaran 2012/2013). Metode Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Mei 2013 semester genap T.A

2012/2013 di MTs Negeri 2 Bandar Lampung. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII semester genap MTs Negeri 2 Bandar Lampung tahun pelajaran 2012/2013 yang terdiri dari delapan kelas. Dari seluruh populasi yang ada diambil dua kelas sebagai sampel penelitian dengan cluster random sampling yang dimaksud cluster random sampling yaitu populasi tidak terdiri dari individu-individu, melainkan terdiri dari kelompokkelompok individu atau cluster misalnya kelas sebagai cluster (Margono, 2005: 127). Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain pretes-postes kelompok non ekuivalen. Struktur desain penelitian ini yaitu : Kelas Pretes Perlakuan Postes I O 1 X O 2 II O 1 C O 2 Keterangan : I = Kelas eksperimen II = Kelas kontrol O 1 = Pretes O 2 = Postes X = Perlakuan metode diskusi dengan media video C = Perlakuan dengan metode diskusi (Dimodifikasi dari Nazir, 2005 33). Gambar1. Desain pretes postes kelompok non ekuivalen Data penelitian berupa data kualitatif berupa data deskripsi yang diperoleh dari lembar observasi aktivitas belajar siswa dan angket tanggapan siswa terhadap media video serta data kuantitatif berupa data hasil belajar siswa yang diperoleh dari nilai selisih antara nilai pretes dengan postes dalam bentuk N-gain dan dianalisis secara statistik dengan uji t dan uji Mann Whitney-U. Hasil Penelitian dan Pembahasan Hasil penelitian berupa data aktivitas belajar, hasil belajar, dan tanggapan siswa terhadap media video. Pada aktivitas belajar rata-rata diperoleh N- gain belajar siswa yang menggunakan media video dengan kriteria tinggi. Terlihat pada aspek bekerjasama dengan teman berkriteria baik (78.33), untuk aspek mempresentasikan hasil diskusi kelompok berkriteria baik (79.99), sedangkan untuk aspek mengajukan pertanyaan berkriteria cukup (66.66). Semua aspek aktivitas belajar siswa kelas eksperimen lebih tinggi dbanding kelas kontrol.

Hasil belajar diperoleh nilai pretes pada kedua kelas tidak berbeda secara signifikan artinya kedua kelas memiliki kemampuan awal yang berbeda terlihat dari nilai rata-rata pretes pada kelas kontrol dan kelas eksperimen. Sedangkan untuk nilai postes dan N-gain siswa pada kedua kelas berbeda secara signifikan yang terlihat dari perbedaan rata- rata nilai postes dan N-gain siswa pada kelas eksperimen lebih tinggi daripada kelas kontrol. Saya tidak A. Saya merasa B. Saya merasa C. Media Saya tidak D. Saya tidak E. F. Saya mudah Saya lebih G. Ket:. 0.0 50.0 100.0 150.0 A. Saya tidak dapat mengarahkansendiri cara belajar dengan media video Saya merasa mudah mengerjakan soal-soal lkk dengan menggunakan media video B. Saya merasa sulit berinteraksi dengan teman C. Media pembelajaran sangat sulit untuk saya mengerti D. Saya tidak belajar menggunakan kemampuan sendiri E. Saya tidak bosan dalam proses belajar mengajar F. Saya mudah memahami pelajaran dengan menggunakan media video G. Saya mudah menemukan masalah melalui media pembelajaran yang diberikan. TS : Tidak setuju S : Setuju Gambar 2. Tanggapan siswa terhadap penggunaan media video TS S Diketahui pada angket tanggapan siswa (Gambar 2) semua siswa (100%) merasa senang mempelajari materi ciri-ciri makhluk hidup dengan menggunakan media video, siswa (89,5%) merasa lebih mudah memahami materi yang dipelajari melalui media video yang digunakan guru, siswa (90,5%) lebih mudah dalam menemukan masalah melalui media video. Pembahasan Hasil penelitian yang telah dilakukan pada siswa kelas VII di MTs Negeri 2 Bandar Lampung bahwa penggunaan media video berpengaruh signifikan terhadap hasil belajar siswa pada postest. Hal itu ditunjukkan oleh hasil analisis data N-gain siswa sedangkan pada tahap pretes penggunaan media video berpengaruh signifikan. Hal ini ditunjukan oleh hasil analisis data melalui uji U pada tahap pretes, menunjukkan bahwa pada tahap pretes penggunaan media video berpengaruh signifikan. Berbeda halnya dengan tahap post tes yang menggunakan Uji t, menunjukkan bahwa pada tahap post tes menggunakan penggunaan media video ber-

pengaruh signifikan. Sedangkan pada tahap N-gain menggunakan uji U yang menunjukkan bahwa penggunaan media video tidak berpengaruh signifikan. Hal ini menunjukkan bahwa peningkatan hasil belajar lebih besar terjadi pada kelas yang menggunakan media video. Peningkatan hasil belajar tersebut dikarenakan adanya peningkatan aktivitas belajar yang dilakukan oleh siswa selama proses pembelajaran berlangsung. Hal itu diperkuat Hamalik (2004:12) yang menyatakan bahwa dengan melakukan banyak aktivitas yang sesuai dengan pembelajaran, maka siswa mampu mengalami, memahami, mengingat dan mengaplikasikan materi yang telah diajarkan. Adanya peningkatan aktivitas belajar maka akan meningkatkan hasil belajar. Hal tersebut juga didukung oleh hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Puspita (2010:12) menunjukkan bahwa media video dapat berpengaruh terhadap aktivitas dan hasil belajar siswa. Selama proses pembelajaran menggunakan media video, aktivitas belajar siswa berkriteria baik. Hal itu dikarenakan selama proses pembelajaran siswa lebih aktif melakukan aktivitas seperti bekerjasama dengan teman, mempresentasikan hasil diskusi kelompok dan mengajukan diketahui bahwa adanya peningkatan aktivitas belajar siswa, yaitu membuat siswa turut berperan aktif dalam proses pembelajaran. Hal ini disebabkan karena dengan menggunakan media video, siswa tidak lagi dijadikan obyek melainkan siswa dituntut agar siswa tidak malu untuk bertanya tentang materi yang belum dipahami, bekerjasama dengan teman, dan berani mempresentasikan hasil diskusikelompok. Media video menyebabkan siswa dapat memusatkan perhatiannya pada materi yang ditampilkan dengan adanya media ini, pelaksanaan metode diskusi lebih menghemat waktu dan memudahkan siswa memahami materi. Dengan melihat media video dianggap tepat untuk membantu siswa dalam memecahkan pertanyaan-pertanyaan yang diberikan oleh guru tentang materi pokok Ciri-Ciri Makhluk Hidup karena siswa dapat berinteraksi dengan video secara langsung untuk melihat bagian-

bagian dan mekanisme ciri-ciri makhluk hidup melalui gambar, audio dan animasi pada video tersebut. Sehingga, video dapat berpengaruh terhadap aktivitas dan hasil belajar siswa, hal ini diungkapkan oleh Puspita (2010:12). Aktivitas belajar siswa sangat penting peranannya dalam proses pembelajaran untuk menunjang peningkatkan penguasaan materi siswa. Seperti yang diungkapkan oleh Sardiman (2008:21) mengungkapkan sebagai berikut. Pada prinsipnya belajar adalah berbuat, berbuat untuk mengubah tingkah laku, jadi melakukan kegiatan. Tidak ada belajar jika tidak ada aktivitas. Itulah sebabnya aktivitas merupakan prinsip atau azas yang sangat penting di dalam interaksi belajar-mengajar. Dalam belajar sangat diperlukan adanya aktivitas. Tanpa aktivitas, itu tidak akan mungkin berlangsung dengan baik. Aktivitas belajar siswa yang diamati dalam penelitian ini merupakan kegiatan atau perilaku yang relevan dalam proses pembelajaran seperti bekerjasama dengan teman, mempresentasikan hasil diskusi, bertanya, berdiskusi, bertukar informasi dan membuat kesimpulan. Diketahui bahwa rata-rata aktivitas belajar siswa pada kelas eksperimen yang menggunakan media video tergolong cukup tinggi. Aktivitas belajar siswa dapat meningkat karena selama proses pembelajaran siswa dituntut aktif mengemukakan ide/pendapat, bertanya, bekerjasama dalam kelompok, bertukar informasi dan membuat kesimpulan. Hasil analisis pada kelas eksperimen, ternyata aspek aktivitas tertinggi yaitu aspek mempresentasikan hasil diskusi kelompok dengan rata-rata (79,99%). Hal ini karena pada proses pembelajaran yang menggunakan metode diskusi melalui media video membuat siswa lebih aktif dalam mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya untuk memperoleh informasi dari media video dan mengemukakan hasil pemikiran mereka masing-masing. Hal ini sesuai dengan pendapat Hamalik (2004: 171) pengajaran yang efektif adalah pengajaran yang menyediakan kesempatan belajar sendiri atau melakukan aktivitas sendiri sehingga siswa dapat mengembangkan kemampuan berfikir yang dimilikinya. Media video memili-

ki peran yang besar untuk terus menarik perhatian siswa untuk berdiskusi dan bekerjasama dalam mengerjakan soal pada LKK. Hal ini terbukti dari aktivitas dengan kriteria tinggi pada aspek mempresentasikan hasil diskusi kelompok. Media video dimulaidengan menyajikan video-video yang akan dioperasikan sendiri oleh siswa secara kelompok, setelah itu siswa memperoleh LKK sesuai video. LKK tersebut berisi permasalahan nyata yang penyelesaiannya membutuhkan kerjasama diantara siswa seperti, pada aspek bekerjasama dengan teman dan mempresentasikan hasil diskusi kelompok yang memiliki kriteria baik. Pada saat berdiskusi kelompok berjalan dengan baik karena di dalam kelompok setiap siswa memiliki tanggung jawab atas kelompoknya untuk menyelesaikan setiap pertanyaan dan antar siswa saling membatu dalam menyelesaikan permasalahan yang terdapat pada LKK tersebut. Hal ini sesuai dengan pendapat siswa yang mengungkapkan bahwa dengan media video membuat mereka mudah berinteraksi dengan teman karena ketertarikan dengan video yang ditampilkan dalam proses pembelajaran yang berlangsung sehingga memudahkan mereka untuk bekerjasama. Selain itu pertanyaanpertanyaan yang diberikan pada LKK menantang siswa untuk mencari informasi dalam memecahkan soal LKK. Hal tersebut ditunjukkan pada saat siswa berdiskusi sebagian siswa mencari informasi melalui berbagi sumber seperti buku teks atau sumber dari internet, tanya jawab dengan teman sekelompok walaupun masih ada siswa yang tidak termotivasi mencari informasi, hal ini ditunjukan oleh angket siswa yang menyatakan bahwa sebagian kecil siswa merasa sulit berinteraksi dengan teman dalam proses pembelajaran yang berlangsung. Setelah siswa bekerjasama melakukan diskusi bersama kelompoknya, lalu dilanjutkan dengan diskusi kelas, yaitu masing-masing kelompok mempresentasikan hasil diskusi mereka. Berikut contoh 1 pertanyaan yang diberikan oleh siswa kepada kelompok penyaji: Salsabila Azzahra.

Menurut kelompok anda (3), bagaimana ciri makhluk hidup dan benda mati apa perbedaan dari keduanya? Komentar pertanyaan siswa: Pertanyaan siswa di atas baik karena pertanyaannya sesuai dengan materi yang dipelajari. Selain itu, pertanyaan tersebut menuntut kemampuan berfikir analisis siswa dalam menjawabnya. siswa yang bertanya dengan waktu yang terbatas tidak memungkinkan semua siswa dapat mengajukan pertanyaannya sehingga pada aspek ini memiliki interpretasi cukup. Berikut ini merupakan contoh LKK yang mendukung C4: Berikut contoh 2 pertanyaan yang diberikan oleh siswa: Asta Zahwa Ramadhani. Menurut kelompok anda (3), mengapa pada tumbuhan putri malu apabila disentuh daunnya menutup, mengapa demikian? Komentar pertanyaan siswa : Pertanyaan siswa di atas baik karena pertanyaannya sesuai dengan materi yang dipelajari. Selain itu, pertanyaan tersebut menuntut kemampuan berfikir analisis siswa dalam menjawabnya Hal tersebut menujukkan rasa ingin tahu siswa yang lebih terhadap materi yang mereka pelajari, selain itu Kualitas pertanyaan yang diajukan siswa juga semakin baik, namun banyaknya Gambar 3: jawaban siswa untuk indikator C4 ( pada LKK kelas eksperimen Pertemuan1) Komentar: Berdasarkan jawaban siswa pada LKK di atas, terlihat bahwa siswa telah mampu menjawab soal dengan baik. Sehingga siswa mendapat skor maksimal. Kemampuan siswa menjelaskan salah satu ciri-ciri makhluk hidup wacana diatas menunjukkan bahwa siswa mampu menganalisis dengan baik.

Tabel 1. Hasil uji N-gain indikator kognitif (C2 dan C4) pada siswa kelas eksperimen dan kelas control. Hasil (tabel 1) N-gain indikator kognitif C2 dan C4 memiliki rata-rata N- gain pada indikator C2 kelas eksperimen berbeda signifikan. Sedangkan pada indikator kognitif C4 diperoleh rata-rata N-gain kelas eksperimen berbeda tidak signifikan dengan kelas kontrol. Adanya perbedaan rata-rata N- gain indikator penguasaan materi oleh siswa antara kelas eksperimen dan kontrol memerlukan penelaahan terhadap peningkatan setiap indikator antara sebelum dan sesudah pembelajaran. Peningkatan terjadi tidak pada semua kemampuan kognitif hanya pada C4 dan C2, hal ini juga didukung oleh adanya LKK. LKK yang diberikan kepada siswa adalah pertanyaan yang dilengkapi dengan fakta-fakta yang didukung dengan media video yang ada, sehingga siswa dapat melakukan diskusi berdasarkan fakta-fakta tersebut untuk menyelesaikan pertanyaan yang diberikan. Setelah dilakukan análisis butir soal terlihat bahwa banyak siswa yang mengalami kesulitan pada soal nomor satu mengenai ciri-ciri makhluk hidup secara spesifik. Pada soal ini sebanyak 21 siswa orang masih memperoleh skor kecil, dikarenakan kurang cermatnya siswa dalam mengamati video dan memahami soal. Hal ini didukung dengan sebagian siswa yang masih kurang memahami soal dengan baik pada saat proses pembelajaran

Berikut ini contoh jawaban siswa pada LKK pertemuan pertama Gambar 4 : jawaban LKK yang dibuat oleh siswa pada pertemuan pertama tentang ciri-ciri makhluk hidup. Komentar jawaban siswa: Jawaban yang dibuat siswa di atas baik karena sesuai dengan materi yang telah dipelajari dan mencakup tentang topiktopik materi yang dipelajari. Berdasarkan uraian di atas maka dapat dikatakan bahwa penggunaan media video berpengaruh signifikan terhadap aktivitas dan hasil belajar siswa. Peningkatan hasil belajar pada siswa dikelas yang diterapkan oleh media video terjadi dikarenakan adanya peningkatan aktivitas belajar yang dilakukan oleh siswa selama proses pembelajaran berlangsung. Hal itu diperkuat dengan penyataan Hamalik (2004:12) yang menyatakan bahwa dengan melakukan banyak aktivitas yang sesuai dengan pembelajaran, maka siswa mampu mengalami, memahami, mengingat dan mengaplikasikan materi yang telah diajarkan. Adanya peningkatan aktivitas belajar maka akan meningkatkan hasil belajar. Selain itu media video juga membawa pengaruh baik bagi siswa terhadap materi ciri-ciri makhluk hidup. Hal ini sesuai dengan tanggapan sebagian besar siswa yang mengungkapkan bahwa senang mempelajari materi dengan menggunakan media video sehingga membuat siswa lebih mudah memahami materi. Pada gambar 2, diketahui bahwa semua siswa (100%) merasa senang dan tertarik dengan media pembelajaran yang digunakan oleh guru yaitu media video, sehingga siswa lebih mudah mempelajari materi ciri-ciri makhluk hidup. Lebih mudah memahami materi yang dipelajari melalui media video yang diberikan oleh guru, sehingga sis-

wa lebih mudah dalam menemukan masalah melalui media pembelajaran yang diberikan, dan mampu mengarahkan sendiri cara belajarnya dalam proses pembelajaran yang berlangsung sehingga siswa tidak merasa sulit dalam mengerjakan soal-soal di (LKK). Melalui media pembelajaran yang diberikan, serta mempermudah siswa dalam memahami materi yang akan diberikan selanjutnya. Media pembelajaran diharapkan dapat memberikan manfaat, antara lain : (1) bahan yang disajikan menjadi lebih jelas maknanya bagi siswa, dan tidak bersifat verbalistik; (2) metode pembelajaran lebih bervariasi; (3) siswa menjadi lebih aktif melakukan beragam aktifitas; (4) pembelajaran lebih menarik; (5) mengatasi keterbatasan ruang (Trianto, 2010:234). Simpulan dan Saran Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan, maka dapat disimpulkan bahwa penggunaan media video berpengaruh dalam meningkatkan aktivitas belajar siswa kelas VII MTs N 2 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2012/2013 pada materi pokok ciri-cir makhluk hidup, penggunaanmedia video berpengaruh signifikan dalam meningkatkan hasil belajar siswa kelas VII MTs N 2 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2012/2013 pada materi pokok ciri-ciri makhluk hidup. Penulis menyarankan peneliti lain yang akan menggunakan media video untuk menyiapkanwaktu sebaik mungkin agar pembelajaran dapat berjalan dengan baik, dan hendaknya mengajarkan materi lain dengan menggunakan media video agar siswa terbiasa sebelumnya dalam menggunakan media tersebut. DaftarPustaka Arsyad, A. 2000. Media Pembelajaran. PT. Raja Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Daryanto. 2010. Media Pembelajaran Perannya Sangat Penting Dalam Mencapai Tujuan Pembelajaran. Yogyakarta: Gava Media. Hamalik, O. 2004. Pendidikan Guru Berdasarkan Pendekatan Kompetensi. Jakarta: Bumi Aksara.

Margono, S. 2005. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Penerbit Rineka Cipta. Nazir, M. 2005. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia. Puspita, 2010. Pembelajaran Konsep Reproduksi Hewan dengan Menggunakan Multimedia Interaktif Untuk Mengembangkan Keterampilan Generik dan Berpikir Kritis Siswa. (Online) (http://gitabiology.blogspot.com/ 2010/07/pembelajaran-konsepreproduksi-hewan.html diakses pada tanggal 8 Desember 2011 pukul 10.00 WIB) Sadiman, dkk. 1986. Media Pendidikan. Jakarta: Cv Rajawali. Trianto. 2010. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif : Konsep, Landasa dan implementasinya pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta: Kencana Prenada Media Group.