BAB I PENDAHULUAN. Pancasila sebagai ideologi Negara Indonesia mengandung nilai-nilai

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seiring berkembangnya zaman memberikan dampak yang besar bagi

BAB I PENDAHULUAN. suatu upaya melalui pendidikan. Pendidikan adalah kompleks perbuatan yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan hal yang utama untuk membentuk karakter siswa yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sejarah mengungkapkan Pancasila sebagai jiwa seluruh rakyat Indonesia,

BAB I PENDAHULUAN. terpelajar dengan sendirinya berbudaya atau beradab. Namun kenyataan

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. teknologi informasi mengakibatkan kaburnya batas-batas antar negara baik

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

PERANAN KEGIATAN PRAMUKA DALAM MENGEMBANGKAN SIKAP PATRIOTISME. (Studi Kasus Di SMP Negeri 1 Girimarto Tahun Pelajaran 2012/2013)

BAB I PENDAHULUAN. potensi dirinya melalui proses pembelajaran atau cara lain yang dikenal dan diakui

BAB I PENDAHULUAN. Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 berfungsi mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. kearah suatu tujuan yang dicita-citakan dan diharapkan perubahan tersebut

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pokok dalam memajukan suatu bangsa khususnya generasi muda untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh pendidikan yang seluas-luasnya. Pendidikan dapat dimaknai sebagai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. bagian penting bagi kehidupan bangsa dan negara. Secara detail, penyebab

BAB I PENDAHULUAN. serta bertanggung jawab. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 20 Tahun

BAB I PENDAHULUAN. Pembinaan moral bagi siswa sangat penting untuk menunjang kreativitas. siswa dalam mengemban pendidikan di sekolah dan menumbuhkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan memegang peranan penting karena pendidikan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Setiap warga negara Indonesia hendaknya memiliki sikap dan perilaku untuk

SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian prasyarat Guna mencapai derajat Sarjana S- 1. Pendidikan Kewarganegaraan ROSY HANDAYANI A.

BAB I PENDAHULUAN. berkarakter. Hal ini sejalan dengan Undang-undang No 20 tahun 2003 tentang Sistem

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Nasionalisme melahirkan sebuah kesadaran melalui anak-anak bangsa. penindasan, eksploitasi dan dominasi.

MEMBANGUN KARAKTER PESERTA DIDIK MELALUI PENDIDIKAN MORAL. Oleh Sukiniarti FKIP UT

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. membangun dirinya maupun lingkungan masyarakat, bangsa dan negaranya.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang

BAB I PENDAHULUAN. pribadi dalam menciptakan budaya sekolah yang penuh makna. Undangundang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

I. PENDAHULUAN. suku bangsa, ras, bahasa, agama, adat-istiadat, maupun lapisan sosial yang ada

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. hidup yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan individu.

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan bangsa. Hal ini tertuang dalam Undang- undang Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. sekaligus sebagai ujung tombak berdirinya nilai-nilai atau norma. mengembangkan akal manusia, mengingat fungsi pendidikan yaitu

BAB 1 PENDAHULUAN. jawab. Sebagaimana yang tertuang dalam pasal 3 Undang-Undang No. 20. tahun 2003 tentang SISDIKNAS yang berbunyi :

BAB I PENDAHULUAN. Pasal 3 Undang-undang RI nomor 20 tahun 2003 (Burhanuddin, 2007: 82), mengungkapkan bahwa:

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasai saat ini suatu bangsa dituntut bersaing dan selalu

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. masalah pendidikan menjadi hal yang utama bahkan mendapat perhatian dari

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Venty Fatimah, 2013

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Upaya mewujudkan pendidikan karakter di Indonesia yang telah

BAB I PENDAHULUAN. tingkah laku yang baik. Pada dasarnya pendidikan merupakan proses untuk

PEDOMAN PELAKSANAAN UPACARA BENDERA HARI GURU NASIONAL TAHUN 2014 DAN HUT KE-69 PGRI

I. PENDAHULUAN. Sistem Pendidikan Nasional diatur dalam pasal 3 Undang-undang No. 20 Tahun

A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan hak bagi semua warga Negara Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu topik yang menarik untuk dibahas, karena

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam kehidupan suatu negara, pendidikan memiliki peran strategis dalam

I. PENDAHULUAN. Bangsa Indonesia merupakan suatu bangsa yang majemuk, yang terdiri dari

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan mempunyai peran yang sangat penting dalam perkembangan dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan pondasi kemajuan suatu negara, maju tidaknya

I. PENDAHULUAN. Tujuan pendidikan pada dasarnya adalah untuk merangsang manusia agar dapat

BAB I PENDAHULUAN. hal tersebut, pembangunan nasional dalam bidang pendidikan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan Di era saat ini, pendidikan sangatlah memiliki peranan yang penting.

BAHAN AJAR CHARACTER BUILDING BERBASIS NILAI-NILAI PANCASILA

BAB I PENDAHULUAN. yang menyenangkan dan mudah dipahami oleh siswa. Pendidikan berfungsi

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh :

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Pendidikan Nasional merupakan salah satu tujuan dari kemerdekaan

BAB I PENDAHULUAN. dimiliki agar dapat hidup bermasyarakat dan memaknai hidupnya dengan nilai-nilai pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. menciptakaniklim budaya sekolah yang penuh makna. Undang-Undang

PENGEMBANGAN SIKAP NASIONALISME SISWA KELAS VII SEMESTER GENAP SMP NEGERI 2 BARAT KECAMATAN BARAT KABUPATEN MAGETAN TAHUN PELAJARAN

BAB I PENDAHULUAN. kesiapan generasi muda inilah melalui pemberian fondamen yang kuat yakni

BAB I PENDAHULUAN. menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu faktor yang menentukan berkembangnya suatu Negara ialah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. untuk mendorong kemajuannya dengan kekreatifan guru dan murid. Selain itu,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Suatu proses pendidikan tidak lepas dari Kegiatan Belajar Mengajar

BAB I. Pendahuluan. dari sistem nilai pancasila yang bersumber dalam Undang-Undang No. 20 tahun 2003 pasal

BAB I PENDAHULUAN. upaya sekolah dalam mendukung tujuan pendidikan nasional, Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan kunci utama dalam terlaksananya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Mata pelajaran Bahasa Indonesia, Matematika, IPA, IPS dan PKn

BAB I PENDAHULUAN. berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHUHUAN. solusinya untuk menghindari ketertinggalan dari negara-negara maju maupun

BAB I PENDAHULUAN. untuk mengikuti dan menaati peraturan-peraturan nilai-nilai dan hukum

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. kehidupan dan tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan.

I. PENDAHULUAN. yang mana didalamnya terdapat pembelajaran tentang tingkah laku, norma

PENDIDIKAN NILAI NASIONALISME DI SD NEGERI 2 WATES KULON PROGO

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Feni Maelani, 2013

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Setiap anak mempunyai hak yang sama untuk mendapatkan pendidikan

I. PENDAHULUAN. Pendidikan karakter merupakan suatu upaya penanaman nilai-nilai karakter

BAB I PENDAHULUAN. sadar ini menunjukkan sifat pendidikan itu yang memanusiakan manusia.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sekolah merupakan suatu lembaga pendidikan formal yang mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan suatu bangsa dapat dilihat dari perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah pembelajaran pengetahuan, keterampilan, dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dan Pembukaan UUD 1945 dilatarbelakangi oleh realita permasalahan kebangsaan

PELAKSANAAN PENGAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DALAM UPAYA PEMBENTUKAN WAWASAN KEBANGSAAN PADA SISWA KELAS VIII SMP MUHAMMADIYAH 4 DELANGGU

BAB I PENDAHULUAN. manusia (SDM) yang berkualitas yang mana menjadi subjek pencipta,

BAB I PENDAHULUAN. pada Undang-Undang RI No. 20 tahun 2003 (dalam Triana, 2015) menyatakan

BAB I PENDAHULUAN. jenjang SD sampai SMP. Pendidikan dasar merupakan jenjang pendidikan formal

BAB 1 PENDAHULUAN. individu terutama dalam mewujudkan cita-cita pembangunan bangsa dan negara.

BAB I PENDAHULUAN. dan tanpa manusia, organisasi tidak akan berfungsi. Sumber daya manusia

2015 STUDI TENTANG PERAN PONDOK PESANTREN DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SANTRI AGAR MENJADI WARGA NEGARA YANG BAIK

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan faktor yang sangat penting dan menentukan bagi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan memiliki fungsi yang sangat penting dalam pengembangan

BAB I PENDAHULUAN. sampai kapanpun, sepanjang ada kehidupan manusia di dunia ini.

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pancasila sebagai ideologi Negara Indonesia mengandung nilai-nilai kebangsaan, yaitu cara berfikir dan cara kerja perjuangan bangsa. Hal tersebut sebagaimana diungkapakan oleh (Sugito, 2007:76). Diterimanya Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa dan dasar Negara, membawa konsekuensi logis bahwa nilai-nilai Pancasila harus selalu dijadikan landasan pokok, landasan fundamental bagi pengaturan serta penyelengggaraan negara. Pengakuan Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa mengharuskan kita sebagai bangsa untuk mentransformasikan nilai-nilai Pancasilai itu ke dalam sikap dan perilaku nyata baik dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Nilai-nilai kebangsaan ini telah di ajarkan di dalam pendidikan formal meliputi SD, SMP dan SMA yang terdapat di dalam setiap mata pelajaran yaitu IPS, Sejarah, PKN dan lain sebagainya. Dalam hal ini pendidikan yang paling awal adalah pendidikan sekolah dasar (SD) yang merupakan lembaga formal sebagai pondasi awal untuk jenjang pendidikan di atasnya. Oleh karena itu pendidikan sekolah dasar (SD) mempunyai peran yang sangat vital dalam menanamkan nilai-nilai kebangsaan meliputi : kesadaran berbangsa dan 1

2 bernegara, kecintaan terhadap Tanah Air, keyakinan terhadap Pancasila, kerelaan berkorban untuk Bangsa dan Negara, kemampuan awal Bela Negara. Pada kenyataannya masih banyak siswa sekolah dasar (SD) yang belum memliki jiwa nasionalisme dan patriotisme. Dapat dilihan dari kurangnya pemahaman tentang PANCASILA bahkan masih ada yang belum menghafalnya, masih banyak siswa yang tidak hafal lagu-lagu nasional maupun lagu-lagu daerah, tidak mengetahui pahlawan-pahlawan nasional. Dan fakta yang paling mendasar yaitu Pada selasa, 07 juni 2011 17:30 wib di stasiun TV RCTI oleh Widi Nugroho memberitakan bahwa dua sekolah berdasarkan agama yang tidak pernah melakukan upacara benderabahkan melarang peserta didik untuk hormat bendera merah putih yakni Yayasan Perguruan Islam Al Irsyad Al Islamiyah Tawangmangu dan SD IST Al Albani Matesih. Alasan dari kepala sekolah yaitu bahwa hormat bendera sama dengan musyrik. Hal ini menunjukkan bahwa rasa Nasionalisme atau kebangsaan sebagai pijakan teguh kepribadian bangsa telah hilang dan luntur seiring dengan perkembangan zaman. Dari fakta di lapangan yang tertera di atas, Yang menggambarkan mulai lunturnya nilai-nilai kebangssan pada siswa sekolah dasar (SD). Mengakibatkan masalah-masalah timbul di kelas maupun di sekolah yaitu : Berkembangnya rasa tidak hormat kepada guru, orang tua, dan pemimpin, serta kurangnya sopan santun dikalangan siswa karena berawal dari tidaknya menghargai jasa para Pahlawan, meremehkan lagu kebangsaan Indonesia Raya, acuh tak acuh pada Negara Indonesia dan memandang rendah Sang

3 Saka bendera MerahPutia.; Berkembangnya pula sikap siswa yang tidak beretikabaik, berkarakter tidak sehat sering kali melakukan hal-hal yang negative meliputi : Nakal, Tidak teratur, Provokator, Penguasa, Pembangkang. Yang tidak mencerminkan karakter Bangsa Indonesia yang bercermin dari PANCASILA. Siswa sekolah dasar (SD) adalah anak dalam rentang 6 tahun sampai 12 tahun yang memiliki karakter unik yaitu dengan hal-hal yang nyata dan praktis. Maka untuk mengaplikasikan nilai-nilai kebangsaan selain di dalam pendidikan formal (Mata Pelajaran) dapat di laksanakan juga dalam kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan Ekstrakurikuler merupakan aplikasi dari fungsi Pendidikan sebagai mana diatur dalam Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 bahwa: Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggungjawab. Ekstrakurikuler yang telah ada di sekolah dasar (SD) adalah Ekstrakurikuler kepramukaan yang merupakan Ekstrakurikuler wajib. Barangkat dari fenomena diatas, penulis ingin mengetahui lebih dalam tentang pelaksanaan Pendidikan Nilai Kebangsaan melalui Ektrakurikuler Kepramukaan di Sekolah Dasar yang dirumuskan dalam judul PELAKSANAAN PENDIDIKAN NILAI KEBANGSAAN MELALUI

4 KEGIATAN EKSTRAKURIKULER KEPRAMUKAAN dengan menggunakan Studi Kasus di SD Negeri 01 Blulukan Kec.Colomadu Kab. Karanganyar, Jawa Tengah. B. Fokus Penelitian Berdasarkan pada latar belakang di atas, maka yang menjadi fokus dalam penelitian ini adalah: 1. Nilai-nilai kebangsaan dalam Kegiatan EktrakurikulerKepramuka. 2. Cara penanaman nilai kebangsaan melalui Kegiatan Ektrakurikuler Kepramukaan. 3. Faktor Pendukung dan Penghambat Pelaksanaan Nilai Kebangsaan Melalui Kegiatan Ektrakurikuler Kepramukaan. C. Tujuan Penelitian Bertolak dari Fokus Penelitian diatas, maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Untuk mengidentifikasi Nilai-nilai Kebangsaan dalam Kegiatan Ektrakurikuler Kepramukaan. 2. Untuk mengetahui cara penanaman Pendidikan Nilai Kebangsaan melalui Kegiatan Ektrakurikuler Kepramukaan.

5 3. Mendiskripsikan faktor pendukung dan penghambat Pelaksanaan Pendidikan Nilai Kebangsaan Melalui Kegiatan Ektrakurikuler Kepramukaan. D. Manfaat Penelitian berikut: Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah sebagai 1. Manfaat Teoretis a. Memberikan informasi ilmiah tentang Pelaksanaan Pendidikan Nilai Kebangsaan Melalui Kegiatan Kepramukaan. b. Memberikan dasar-dasar ilmiah bagi pengembangan konsep Pendidikan Nilai Kebangsaan c. Memberikan gambaran dalam rangka pengenalan Pendidikan Nilai Kebangsaan dalam Kegiatan Kepramukaan. 2. Manfaat Praktis a. Bagi Sekolah Dapat digunakan sebagi bahan pertimbangan dalam memuat kebijakan dalam melaksanakan Pendidikan Nilai Kebangsaan yang diintegrasikan dalam Kegiatan Ekstrakurikuler Kepramuka. Selain itu juga dapat dijadikan sebagai bahan evaluasi terhadap Pendidikan Nilai Kebangsaan yang diintegrasikan dalam Kegiatan Pramuka yang selama ini dilakukan.

6 b. Bagi Pembina Pramuka Dapat memberikan informasi serta gambaran bagi Pembina Ekstrakurikuler dalam melaksanakan pengintegrasian Pendidikan Nilai Kebangsaan melalui Kegiatan Pramuka. c. Bagi Peneliti Akan menambah pengetahuan dan pengalaman khususnya yang berkenaan dengan masalah Pendidikan Nilai Kebangsaan yang diintegrasikan dalam Kegiatan Kepramukaan.