KORELASI PANJANG LENGAN BAWAH DAN TINGGI BADAN MAHASISWI SUKU BANJAR FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

dokumen-dokumen yang mirip
KORELASI PANJANG LENGAN ATAS DENGAN TINGGI BADAN PADA WANITA SUKU BANJAR

HUBUNGAN TINGGI BADAN DAN PANJANG ULNA PADA ETNIS SANGIHE DEWASA DI MADIDIR URE

Perbandingan Korelasi Penentuan Tinggi Badan antara Metode Pengukuran Panjang Tibia Perkutaneus dan Panjang Telapak Kaki

KORELASI PANJANG LENGAN BAWAH DENGAN TINGGI BADAN PRIA DEWASA SUKU BANJAR

HUBUNGAN TINGGI BADAN DENGAN PANJANG TULANG FEMUR PADA ETNIS SANGIHE DI MADIDIR URE. Novitasari Mangayun

Korelasi antara Tinggi Badan dan Panjang Jari Tangan

Abdul Gafar Parinduri RSUD Sultan Sulaiman Dinas Kesehatan Serdang Bedagai

PENENTUAN TINGGI BADAN BERDASARKAN PANJANG LENGAN ATAS

I. PENDAHULUAN. Pada tahun 2014 terdapat banyak kasus mutilasi yang terungkap di Indonesia.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitik (non-eksperimental)

ABSTRAK HUBUNGAN TINGGI BADAN DENGAN PANJANG TULANG LENGAN PADA POPULASI DEWASA DI DENPASAR

ESTIMASI TINGGI BADAN MENGGUNAKAN PANJANG TULANG HUMERUS PADA MAHASISWA PRODI PENDIDIKAN DOKTER FK UNS SEMESTER VII SKRIPSI

PENGARUH PANJANG JARI TELUNJUK TANGAN DAN JARI MANIS TANGAN TERHADAP TINGGI BADAN SKRIPSI. Untuk Memenuhi Persyaratan

Hubungan panjang klavikula dan tinggi badan pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Unsrat angkatan 2012

HUBUNGAN TINGGI BADAN DENGAN PANJANG TANGAN PADA MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNSRAT ANGKATAN 2013

I. PENDAHULUAN. Tinggi badan ditentukan olah kombinasi faktor genetik dan faktor. antropologis untuk menentukan perbedaan rasial (Patel, 2012).

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian observasional analitik dengan rancangan

Perkiraan Tinggi Badan Berdasar Panjang Telapak Kaki Pada Populasi Mongoloid Dewasa Di Indonesia

ABSTRAK HUBUNGAN OBESITAS YANG DINILAI BERDASARKAN BMI DAN WHR DENGAN KADAR KOLESTEROL TOTAL PADA PRIA DEWASA

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2010

MENENTUKAN TINGGI BADAN BERDASARKAN PANJANG TUNGKAI ATAS TESIS

ABSTRAK. Kata kunci : Logo, citra perusahaan, identitas merek, manajemen merek.

HUBUNGAN ANTARA ESTIMASI KAPASITAS CRANIUM DENGAN PRESTASI AKADEMIK PADA SISWA LAKI-LAKI DI SMP NEGERI 19 SURAKARTA SKRIPSI

Perkiraan Tinggi Badan Berdasarkan Tulang Panjang Usia Tahun

HUBUNGAN JENIS KELAMIN DENGAN AKTIVITAS FISIK PADA MAHASISWA PENDIDIKAN DOKTER ANGKATAN 2012 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

ABSTRAK PENGARUH DAN HUBUNGAN ANTARA BMI (BODY MASS INDEX) DENGAN WHR (WAIST HIP RATIO)

HUBUNGAN ANTARA PANJANG DEPA/ ARM SPAN TERHADAP TINGGI BADAN PADA SISWA SMA. SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran

HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN KADAR TRIGLISERIDA PADA DEWASA MUDA OBESITAS DI STIKES INDONESIA PADANG

PENENTUAN TINGGI BADAN BERDASARKAN PANJANG TELAPAK TANGAN TESIS ISMURRIZAL / IKF PROGRAM PENDIDIKAN DOKTER SPESIALIS I

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

HUBUNGAN ANTARA KECEMASAN DENGAN SINDROM PREMENSTRUASI PADA MAHASISWI PROGRAM STUDI KEDOKTERAN ANGKATAN 2014 FAKULTAS KEDOKTERAN UNS SKRIPSI

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. 1. Ilmu kesehatan anak, khususnya bidang nutrisi dan penyakit metabolik.

HUBUNGAN ANTARA ESTIMASI KAPASITAS KRANIUM DENGAN KAPASITAS MEMORI KERJA PADA ANAK SD DI SURAKARTA SKRIPSI. Untuk Memenuhi Persyaratan

HUBUNGAN ANTARA KELEBIHAN BERAT BADAN DENGAN KELELAHAN KERJA PADA PEKERJA PEREMPUAN PT ISKANDAR INDAH PRINTING TEKSTILE SURAKARTA SKRIPSI

HUBUNGAN ANTARA GLAUKOMA DENGAN DIABETES MELITUS DAN HIPERTENSI SKRIPSI. Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran

Panjang Langkah Berkorelasi Secara Positif dengan Tinggi Badan Manusia

ABSTRAK PENGARUH DAN HUBUNGAN LUAS PERMUKAAN TUBUH TERHADAP KAPASITAS VITAL PARU PADA PRIA DEWASA

HUBUNGAN ANTARA ESTIMASI VOLUME OTAK DENGAN PRESTASI BELAJAR PADA MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SKRIPSI

HUBUNGAN OBESITAS SENTRAL DENGAN PENYAKIT JANTUNG KORONER PADA PASIEN LAKI-LAKI. Oleh : THARMANTHIRAN THIRUCHELVAM

PERBEDAAN RASIO D2:D4 ANTARA LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN PADA MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN USU. Oleh : RATNA MARIANA TAMBA

BAB 1 PENDAHULUAN. Fakultas Kedokteran Universitas Andalas 1

HUBUNGAN PERSENTASE LEMAK TUBUH DENGAN TOTAL BODY WATER MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH

HUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI DENGAN PERKEMBANGAN ANAK USIA 1000 HARI PERTAMA KEHIDUPAN SKRIPSI. Untuk Memenuhi Persyaratan

HUBUNGAN TINGGI BADAN (TB) DENGAN MIOPIA PADA SISWA SMA NEGERI 1 SURAKARTA SKRIPSI. Untuk Memenuhi Persyaratan. Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran

PENGESAHAN SKRIPSI. Hesthi Krisnawati, NIM: G , Tahun: 2016

HUBUNGAN RASIO PANJANG JARI TANGAN KEDUA DAN KEEMPAT (2D:4D) DENGAN TINGKAT KEMAMPUAN VERBAL DAN NUMERIK PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 SUNGAYANG

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN KINERJA DOSEN TEKNOLOGI FARMASI DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA

HUBUNGAN SKOR APRI DENGAN DERAJAT VARISES ESOFAGUS PASIEN SIROSIS HATI KARENA HEPATITIS B

ABSTRAK PENGARUH DAN HUBUNGAN JENIS KELAMIN TERHADAP KAPASITAS VITAL PADA PRIA DAN WANITA DEWASA NORMAL

HUBUNGAN MOTHER-DAUGHTER RELATIONSHIP DENGAN TINGKAT SELF-ESTEEM MAHASISWA PEREMPUAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SURABAYA

HUBUNGAN PENGETAHUAN JAJANAN SEHAT DENGAN STATUS GIZI ANAK DI SD N 80 NGORESAN SURAKARTA KARYA TULIS ILMIAH

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sains Terapan

HUBUNGAN PERSEPSI KERENTANAN PENYAKIT DAN KESERIUSAN PENYAKIT DENGAN PELAYANAN KESEHATAN PADA HEALTH BELIEF MODEL TESIS

ABSTRAK. Kata kunci: persepsi, minat, remaja, alat ortodontik cekat, maloklusi

BAB 1 PENDAHULUAN pulau dengan keanekaragaman suku yang tinggi (Kementerian

HUBUNGAN STUNTING DAN GIZI KURANG DENGAN SKOR IQ ANAK SEKOLAH DASAR UMUR 8 TAHUN DI KECAMATAN BULULAWANG KABUPATEN MALANG TESIS

ABSTRAK. PENGARUH DAN HUBUNGAN BMI (Body Mass Index) DENGAN TLK (TEBAL LIPATAN KULIT) TRICEPS DAN SUBSCAPULA

Hubungan Antara Lebar Panggul Dengan Jenis Kelamin dan Tinggi Badan Stephanie Renni Anindita 1, Arif Rahman Sadad 1, Tuntas Dhanardhono 1

HUBUNGAN PERSENTASE BODY FAT

HUBUNGAN KEIKUTSERTAAN ORGANISASI DENGAN REGULASI DIRI PADA REMAJA : STUDI KASUS DI SMA N 2 NGAWI

HUBUNGAN HIPOTIROIDISME DENGAN KEJADIAN DISFUNGSI EREKSI PADA PRIA di KECAMATAN NGARGOYOSO, KABUPATEN KARANGANYAR SKRIPSI

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI KUALITAS ASUHAN IBU NIFAS DAN KEPUASAN PASIEN DI RSUD SURAKARTA

Hubungan Pergaulan Teman Sebaya Terhadap Tindakan Merokok Siswa Sekolah Dasar Negeri Di Kecamatan Panjang Kota Bandar Lampung

HUBUNGAN PERSENTASE BODY FAT

ABSTRAK KORELASI UMUR, JUMLAH ANAK, DAN PENGGUNAAN KONTRASEPSI PIL TERHADAP KEPADATAN MASSA TULANG PADA WANITA DEWASA

HUBUNGAN ANTARA PANJANG ULNA DENGAN JENIS KELAMIN DAN TINGGI BADAN

HUBUNGAN ANTARA CARA BELAJAR DAN KEAKTIFAN BELAJAR DALAM TUTORIAL DENGAN PRESTASI BELAJAR PADA BLOK TAHAP TAHAP KEHIDUPAN

ABSTRAK HUBUNGAN RERATA ASUPAN KALSIUM PER HARI DENGAN KADAR KALSIUM DARAH PADA PEREMPUAN DENGAN SINDROMA PREMENSTRUASI

PERBANDINGAN TINGGI BADAN DAN RENTANG TANGAN PADA ANAK USIA SEKOLAH DASAR LAPORAN HASIL PENELITIAN KARYA TULIS ILMIAH

HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN KETERSEDIAAN SARANA PRASARANA DENGAN KINERJA BIDAN DALAM PELAKSANAAN KEGIATAN KELAS IBU HAMIL DI KABUPATEN SIDOARJO

HUBUNGAN KONSUMSI KOPI DAN HIPERTENSI PADA LANJUT USIA SKRIPSI. Untuk Memenuhi Persyaratan. Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran

HUBUNGAN ANTARA PENERAPAN 5 INDIKATOR KADARZI DAN STATUS GIZI BALITA UMUR 6-59 BULAN DI DESA TANJUNG KECAMATAN KLEGO KABUPATEN BOYOLALI

HUBUNGAN ANTARA FREKUENSI MENYUSUI DENGAN KENAIKAN BERAT BADAN BAYI USIA 0-6 BULAN DI KELURAHAN JOYOSURAN SURAKARTA

HUBUNGAN ESTIMASI KAPASITAS CRANIUM DENGANMEMORI JANGKA PENDEK PADA SISWA SMP DI SURAKARTA SKRIPSI

HUBUNGAN JENIS KELAMIN DENGAN KAPASITAS VITAL PARU PADA PRIA DAN WANITA DEWASA NORMAL

PERBEDAAN PADA PROPORSI TUBUH ETNIS BALI DENGAN ETNIS MADURA DI SURABAYA Rini Linasari

PERBANDINGAN TINGGI BADAN DAN RENTANG TANGAN PADA ANAK BALITA USIA 1-5 TAHUN LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH

ABSTRAK. Kata kunci: tingkat sosial ekonomi, pekerjaan, pendidikan, pendapatan, indeks karies anak

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN DENGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG PEMBERIAN IMUNISASI

HUBUNGAN DERMATITIS KONTAK IRITAN DENGAN RIWAYAT ATOPI DAN MASA KERJA PADA PEKERJA SALON DI WILAYAH KECAMATAN JEBRES SKRIPSI

ABSTRAK UJI VALIDITAS HASIL PEMERIKSAAN KADAR HEMOGLOBIN METODE TALLQVIST TERHADAP METODE FLOW CYTOMETRY

ABSTRAK PENGARUH DAN HUBUNGAN ANTARA BMI (BODY MASS INDEX) DENGAN KADAR GLUKOSA DARAH PUASA DAN KADAR GLUKOSA DARAH 2 JAM POST PRANDIAL

HUBUNGAN FEAR OF FAILURE DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK PADA MAHASISWA KEDOKTERAN TAHUN PERTAMA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SKRIPSI

ABSTRACT Effect of Employee Competence And Physical Work Environment On Employee Performance at Green House Property.

PENGARUH SIKAP SISWA PADA MATEMATIKA TERHADAP HASIL BELAJAR MATERI PERSAMAAN KUADRAT

HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSI DENGAN TINGKAT KECEMASAN PADA SISWA KELAS XI SMA 3 SURAKARTA SKRIPSI. Untuk Memenuhi Persyaratan

HUBUNGAN ANTARA POLA MAKAN DENGAN STATUS GIZI PADA ANAK MURID USIA 9-12 TAHUN DI SEKOLAH DASAR ADVENT 2 DI KECAMATAN MEDAN SELAYANG

Fitri Arofiati, Erna Rumila, Hubungan antara Peranan Perawat...

ABSTRACT. Keywords: Performance Audit, Performance Accountability

Hubungan Somatotype dengan Kelincahan Atlet Sepak Takraw UPT SMA Negeri Olahraga Jawa Timur

HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH (IMT) DENGAN FREKUENSI SERANGAN ASMA PADA PASIEN ASMA WANITA YANG MENGGUNAKAN KONTRASEPSI HORMONAL DAN TIDAK SKRIPSI

ABSTRAK HUBUNGAN ANTARA KEBUGARAN YANG DIUKUR DENGAN TES TREADMILL METODE BRUCE DENGAN TES ERGOMETER SEPEDA METODE ASTRAND MODIFIKASI IWAN BUDIMAN

HUBUNGAN ANTARA AKSES KE GERAI FAST FOOD DENGAN KONSUMSI FAST FOOD PADA SISWA KELAS XI DAN XII DI MAN 2 SURAKARTA KARYA TULIS ILMIAH

KARYA TULIS ILMIAH. Yunita Dwiningtyas R

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT AKTIVITAS FISIK DAN SIKLUS MENSTRUASI PADA REMAJA DI SMA WARGA KOTA SURAKARTA SKRIPSI. Untuk Memenuhi Persyaratan

HUBUNGAN PERILAKU PENCARIAN LAYANAN KESEHATAN DENGAN KETERLAMBATAN PASIEN DALAM DIAGNOSIS TB PARU DI BBKPM SURAKARTA SKRIPSI

BAB III METODE PENELITIAN. analitik dengan pendekatan cross-sectional. Penelitian yang hanya dilakukan

ABSTRAK. Kata Kunci : Motivasi kerja dan produktivitas. vii Universitas Kristen Maranatha

HUBUNGAN LINGKUNGAN BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA

ABSTRAK HUBUNGAN KEBUGARAN YANG DIUKUR DENGAN TES TREADMILL METODE BRUCE DENGAN TES ERGOMETER SEPEDA FOX

Transkripsi:

Aflanie,I.dkk.Korelasi Panjang Lengan Bawah... KORELASI PANJANG LENGAN BAWAH DAN TINGGI BADAN MAHASISWI SUKU BANJAR FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT Iwan Aflanie 1, Nurul Qomariah 2, Mashuri 3 1 Departemen Forensik dan Medikolegal Fakultas Kedokteran Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin 2 Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin 3 Departemen Radiologi Fakultas Kedokteran Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin Email korespondensi: nuuruull17@gmail.com Abstract: Estimated height has an important role in identifying unknown bodies, incomplete, and the residual bone. Measurements in the long bones such as the forearm is better used to determine the height because it is the best result among the other members of the body size. The purpose of this study was to analyzed a correlation between the forearm length with height of Banjar Tribe s students of Medical Faculty of Lambung Mangkurat University and to obtain height estimation formula based on the forearm length in Banjar Tribe female. The research method is analytical observation with cross sectional approach. The research subjects were taken by purposive sampling with samples of 52 people and were analyzed by Pearson correlation and linear regression analysis. The results of Pearson test showed that the value of p = 0,00 for the right and left arm with value of r = 0.974 for the right arm and r = 0.972 for the left arm, which means there is a very strong relationship between the forearm length with height. It is concluded that there is a very strong correlation between the forearm length with students height of Banjar tribe Medical Faculty of Lambung Mangkurat University with height estimation formula Height = 63,838 + 3,693 x length of the right forearm and Height = 61,873 + 3,780 x left forearm length. Keywords: identification, height estimation, Banjar tribe female Abstrak: Memperkirakan tinggi badan mempunyai peranan penting dalam mengidentifikasi jenazah tidak dikenal, tidak lengkap, dan sisa tulang. Pengukuran pada tulang panjang seperti lengan bawah lebih baik digunakan untuk menentukan tinggi badan karena merupakan hasil terbaik diantara ukuran anggota tubuh yang lain. Penelitian ini bertujuan menganalisis korelasi antara panjang lengan bawah dengan tinggi badan dan mendapatkan formula estimasi tinggi badan berdasarkan panjang lengan bawah pada mahasiswi suku Banjar Fakultas Kedokteran Universitas Lambung Mangkurat. Metode penelitian adalah observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Pengambilan subjek penelitian dengan cara purposive sampling dengan jumlah sampel sebanyak 52 orang. Analisis yang digunakan dengan analisis korelasi Pearson. Hasil uji Pearson didapatkan nilai p = 0,00 untuk lengan kanan dan kiri. Hubungan antara panjang lengan bawah kanan dengan tinggi badan memiliki nilai r = 0,974, sedangkan hubungan antara panjang lengan bawah kiri dengan tinggi badan memiliki nilai r = 0,972. Kesimpulan penelitian ini adalah terdapat korelasi yang sangat kuat antara panjang lengan bawah dengan tinggi badan pada mahasiswi suku Banjar Fakultas Kedokteran Universitas Lambung Mangkurat dengan formula estimasi tinggi badan TB = 63,838 + 3,693 x panjang lengan bawah kanan dan TB = 61,873 + 3,780 x panjang lengan bawah kiri. Kata-kata kunci : identifikasi, estimasi tinggi badan, wanita suku Banjar 1

Berkala Kedokteran, Vol.13, No.1, Feb 2017: 1-6 PENDAHULUAN Kedokteran forensik merupakan cabang ilmu kedokteran yang berfokus pada hukum dan masalah legal, yang mencakup pemeriksaan kematian atau cedera yang tidak dapat dijelaskan. 1 Kemudian ilmu kedokteran forensik terus berkembang menjadi ilmu yang universal yang meliputi berbagai aspek ilmu pengetahuan, dan salah satu bidang pentingnya adalah identifikasi. 2 Identifikasi adalah suatu cara untuk mengenali identitas seseorang melalui karakteristik atau ciri khas yang dimilikinya, dengan cara membandingkannya selama masih hidup dan setelah meninggal. Salah satu cara identifikasi adalah dengan antropometri yaitu dengan melakukan pengukuran bagian tubuh. 2 Identifikasi pada antropologi forensik meliputi penentuan ras, jenis kelamin, umur dan tinggi badan. Berdasarkan aspek medikolegal penentuan identitas melalui penentuan jenis kelamin dan tinggi badan seseorang memegang peranan yang sangat penting. 3 Seiring dengan meningkatnya kejadian bencana alam seperti banjir dan gempa bumi serta meningkatnya tindakan kejahatan seperti ledakan bom, kecelakaan masal dan pembunuhan dengan mutilasi yang mengakibatkan kebanyakan korban tidak dapat diidentifikasi lagi, maka sangat penting untuk melakukan penentuan identitas pada korban tersebut. Pada jenazah yang tidak utuh, pengukuran pada bagian tubuh tertentu dapat dilakukan untuk memperkirakan tinggi badannya. 4 Jumlah kasus yang perlu identifikasi di Banjarmasin sendiri menurut data dari RSUD Ulin Banjarmasin pada periode Mei sampai Oktober 2013, ada 20 kasus yang memerlukan identifikasi. Tinggi badan digunakan untuk menyatakan ukuran badan seseorang yang masih hidup, sedangkan panjang badan digunakan untuk menyatakan ukuran badan seseorang yang telah meninggal (jenazah). 5 Panjang badan adalah salah satu hal yang penting untuk diidentifikasi, karena dengan mengetahui panjang badan, maka tinggi badan seseorang pun dapat diperkirakan. Pengukuran ini akan mudah dilakukan apabila badan jenazah masih dalam keadaan utuh, tapi bila keadaan jenazah sudah mengalami kerusakan dan tidak utuh lagi, maka pengukuran akan sulit untuk dilakukan. 6 Secara umum ada dua faktor yang mempengaruhi tinggi badan seseorang, yaitu faktor internal (genetik dan jenis kelamin) dan faktor eksternal (lingkungan, gizi, obat-obatan dan penyakit). 7 Meskipun ras di Indonesia sebagian memiliki kesamaan, namun setiap suku yang ada memiliki ciri khas fisik yang berbeda. Hal ini terjadi karena sudah banyak terjadi persilangan antar ras yang ada. 7 Penentuan tinggi badan adalah salah satu hal yang penting dalam identifikasi untuk menentukan identitas seseorang. Sementara itu, jenis kelamin dan ras atau suku berpengaruh dalam penentuan tinggi badan. Berdasarkan hal tersebut perlu diteliti hubungan panjang lengan bawah dengan tinggi badan pada wanita suku Banjar. Selain itu, juga diteliti formula estimasi tinggi badan berdasarkan panjang lengan bawah pada wanita suku Banjar. Karena belum banyak penelitian yang meneliti hal ini, khusunya pada wanita suku Banjar. Hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu dalam proses identifikasi dan penyelidikan terutama di wilayah Kalimantan Selatan. METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan rancangan studi observasional analitik dengan metode pendekatan cross sectional untuk mengetahui hubungan antara panjang lengan bawah dengan tinggi badan pada wanita suku Banjar. Populasi pada penelitian ini adalah wanita suku Banjar dengan populasi terjangkau adalah mahasiswi suku Banjar di Fakultas Kedokteran Universitas 2

Aflanie,I.dkk.Korelasi Panjang Lengan Bawah... Lambung Mangkurat. Sampel penelitian adalah mahasiswi suku Banjar di Fakultas Kedokteran Universitas Lambung Mangkurat yang memenuhi kriteria inklusi. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan metode purposive sampling. Besar sampel dihitung dengan rumus analitik korelatif. Nilai kesalahan tipe I (α) yang diharapkan adalah 0,05 dan nilai kesalahan tipe II (β) adalah 10%, maka berdasarkan tabel diketahui Z dan Z β dalam penelitian ini adalah 1,96 dan 1,2. Nilai korelasi minimal yang dianggap bermakna adalah 0,4. setelah dilakukan perhitungan didapatkan jumlah sampel minimal adalah 51 orang. Kriteria inklusi pada penelitian ini meliputi wanita, usia 21-25 tahun, suku Banjar, bersedia dan dapat bekerjasama untuk dilakukan pengukuran panjang lengan bawah dan diukur tinggi, badannya. dalam keadaan sehat berdasarkan observasi klinis sederhana. Kriteria eksklusi meliputi kelainan hormon pertumbuhan seperti kretinisme atau dwarfisme, kelainan tulang belakang seperti lordosis, skoliosis, dan kifosis, sedang dan/atau memiliki riwayat operasi tulang, sedang dan/atau memiliki riwayat fraktur. HASIL DAN PEMBAHASAN Penelitian ini dilakukan selama bulan September sampai November 2015 di Fakultas Kedokteran Universitas Lambung Mangkurat dengan jumlah sampel 52 orang. Selanjutnya, data diuji normalitas Kolmogorov-Smirnov dan didapatkan p >0,05. Hasil uji normalitas dapat dilihat pada table 1. Tabel 1. Hasil Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov Kolmogorov-Smirnov N P Tinggi Badan 52 0,2 Panjang Lengan Bawah Kanan 52 0,2 Panjang Lengan Bawah Kiri 52 0,2 Pada tabel 1 didapatkan nilai p = 0,2 untuk tinggi badan, panjang lengan bawah kanan dan panjang lengan bawah kiri yang berarti semua data berdistribusi normal karena nilai p > 0,05. Selanjutnya dilakukan uji linearitas pada data untuk mengetahui sifat hubungan antar variabel. Hasil uji linearitas data dapat dilihat pada Gambar 1. dan Gambar 2. Gambar 1. Hasil Uji Linearitas pada Tinggi Badan dan Panjang Lengan Bawah Kanan 3

Berkala Kedokteran, Vol.13, No.1, Feb 2017: 1-6 Gambar 2. Hasil Uji Linearitas pada Tinggi Badan dan Panjang Lengan Bawah Kiri Pada gambar 1 dan 2 didapatkan hasil bahwa hubungan antara tinggi badan dan panjang lengan bawah kanan maupun tinggi badan dan panjang lengan bawah kiri memiliki hubungan yang linear. Hal ini berarti setiap perubahan yang terjadi pada satu variabel akan diikuti perubahan dengan besaran yang sejajar pada variabel lainnya. Setelah didapatkan data yang yang terdistribusi normal dan linier, maka data dapat diuji dengan uji parametrik yaitu uji pearson untuk mengetahui hubungan antar variabel. Hasil uji disajikan pada tabel 2. Tabel 2. Hasil Uji Pearson Pengukuran Koefisien Korelasi (r) P N Lengan bawah kanan dengan tinggi badan 0,974 0,00 52 Lengan bawah kiri dengan tinggi badan 0,972 0,00 52 Pada tabel 2 terlihat nilai p = 0,00 untuk panjang lengan bawah kanan dan kiri yang berarti bahwa adanya korelasi yang bermakna antara panjang lengan bawah kanan dan kiri dengan tinggi badan pada 52 subjek penelitian. Kemudian kekuatan hubungan antara tinggi badan dengan panjang lengan bawah kanan dan kiri dapat dilihat dari interpretasi nilai koefisien korelasi (r) yang dapat dilihat pada tabel 3. Tabel 3. Interpretasi Kekuatan Korelasi Secara Statistik Nilai Interpretasi 0,0 <0,2 Sangat lemah 2,0 - <0,4 Lemah 0,4 - <0,6 Sedang 0,6 - <0,8 Kuat 0,8 1,00 Sangat Kuat Nilai koefisien korelasi (r) = 0,974 untuk lengan bawah kanan dan r = 0,972 untuk lengan bawah kiri menunjukkan bahwa tinggi badan dengan panjang lengan bawah kanan maupun kiri memiliki kekuatan korelasinya yang sangat sangat kuat dengan arah korelasi positif. Ini berarti bahwa semakin panjang satu variabel maka semakin panjang pula variabel yang lainnya. Setelah melakukan uji pearson dan diketahui terdapat korelasi yang bermakna antara panjang lengan bawah kanan dan kiri dengan tinggi badan maka selanjutnya dilakukan uji regresi linear untuk menemukan formula yang menggambarkan hubungan antara panjang lengan bawah kanan dan kiri dengan tinggi badan. Formula yang didapatkan adalah sebagai berikut : 4

Aflanie,I.dkk.Korelasi Panjang Lengan Bawah... 1. TB = 63,838 + 3,693 x LBka 2. TB = 61,873 + 3,780 x LBki Keterangan : TB = Tinggi badan dalam sentimeter...(cm) Lbka = Panjang lengan bawah kanan.dalam sentimeter (cm) Lbki = Panjang lengan bawah kiri dalam.sentimeter (cm) Kemudian, kelayakan dari rumus regresi yang diperoleh dapat dinilai dari hasil uji ANOVAdan uji model summary. Pada penelitian ini, nilai p uji ANOVA yang didapatkan untuk panjang lengan bawah kanan dengan tinggi badan maupun panjang lengan bawah kiri dengan tinggi badan adalah 0,00 yang artinya bahwa rumus regeresi yang didapatkan layak untuk digunakan. Pada hasil penelitian ini juga didapatkan nilai Ajusted R Square yaitu 0,949 untuk panjang lengan bawah kanan dan 0,944 untuk panjang lengan bawah kiri. Hal ini berarti persamaan regresi linier yang diperoleh layak digunakan dan menunjukkan bahwa panjang lengan bawah kanan dapat menjelaskan estimasi tinggi badan sebanyak 94,9% dan panjang lengan bawah kiri dapat menjelaskan estimasi tinggi badan sebanyak 94,4%. Pada hasil penelitian ini didapatkan bahwa panjang lengan bawah dan tinggi badan pada wanita suku Banjar memiliki korelasi yang bermakna dengan kekuatan korelasi sangat kuat. Hal ini sesuai dengan konsep alometri tulang pada penelitian Benjamin M.A dan Adam D.S 8 yang menyatakan bahwa semua unsur ekstrimitas tubuh menunjukkan skala alometri yang positif dengan tinggi badan manusia, dimana bagian distal mempunyai koefisien alometri yang lebih tinggi daripada bagian proksimal. Ini artinya bahwa semakin jauh letak tulang tersebut dari sumbu tubuh, maka korelasinya dengan tinggi badan akan semakin kuat. Hasil penelitian ini berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Maloy Kumar et al 9 yang meneliti hubungan panjang ulna dengan tinggi badan pada pria dewasa di Distrik Burdwan dan area sekitar Bengal barat, India. Pada penelitan tersebut subjek penelitian terdiri dari 300 orang yang berusia sekitar 20-50 tahun, dengan hasil r = 0,786 untuk panjang ulna kanan dan r = 0,687 untuk panjang ulna kiri, yang berarti bahwa kekuatan korelasinya kuat. Perbedaan hasil kekuatan korelasi yang didapatkan dapat disebabkan oleh pengambilan subjek penelitian yang berbeda. Pada penelitian ini subjek penelitian berusia 21-25 tahun yang dimana pada usia tersebut efifisie line dianggap sudah menutup sempurna sehingga tidak dapat terjadi pertumbuhan kembali, sedangkan pada penelitian Maloy Kumar et al, subjek penelitian berusia 20-50 tahun. Pada usia 20 tahun, efifisie line dianggap belum tertutup sempurna sehingga masih dapat terjadi pertumbuhan. Sementara itu, pada usia 30 tahun, baik pria maupun wanita, akan mengalami penurunan tinggi badan dan akan akan terus meningkat seiring dengan bertambahnya usia. Kehilangan tinggi badan ini jika dikumulatifkan dari usia 30 tahun sampai 70 tahun kira-kira 3 cm untuk pria dan 5 cm untuk wanita. Jika mencapai usia 80 tahun akan meningkat 5 cm untuk pria dan 8 cm untuk wanita. 10 Rumus regresi yang didapatkan pada penelitian ini dapat digunakan untuk memperkirakan tinggi badan seseorang berdasarkan panjang lengan bawahnya, terutama bagi jenazah yang tidak dikenal yang ditemukan di wilayah Kalimantan Selatan. Keterbatasan pada penelitian ini adalah pengukuran pada lengan bawah yang masih menggunakan alat ukur sederhana yaitu penggaris 40 cm, serta penentuan suku Banjar yang masih belum terlalu tajam. PENUTUP Berdasarkan hasil penelitian secara umum dapat diambil simpulan sebagai berikut: terdapat hubungan yang sangat 5

Berkala Kedokteran, Vol.13, No.1, Feb 2017: 1-6 kuat antara panjang lengan bawah dan tinggi badan pada mahasiswi suku Banjar di Fakultas Kedokteran Universitas Lambung Mangkurat; hubungan panjang lengan bawah dan tinggi badan pada wanita suku Banjar dapat digambarkan pada formula berikut : TB = 63,838 + 3,693 x LBka TB = 61,873 + 3,780 x LBki DAFTAR PUSTAKA 1. Brooker C. Ensiklopedia keperawatan. Jakarta: EGC. 2005. 2. Amir A. Rangkaian ilmu kedokteran forensik. Edisi 2. Medan: Bagian Ilmu Kedokteran Forensik FK-USU. 2005. 3. Mall G, Hubig M, Buttner A, Kuznik J, Penning R, and Graw M. Sex determination and estimation of stature from the long bones of the arm. Forensic Sci Int. 2001; 117 (1-2): 23-30. 4. Bagali MA, Ingale DI, Bagali N, Gujar N, Bennishirur WA, Atik MD, et al. Estimation of stature from radiologically measured humerus length among Indian adults. International Journal of Current Research. 2013; 5 (4): 917-20. 5. Budiyanto A, Widiatmaka W, dan Atmaja DS. Ilmu kedokteran forensik. Jakarta: Bagian Kedokteran Forensik FK-UI. 1997. 6. Nandy A. Identification of anindividual. In: Robinson SP, editor.principles of forensic medicine. Calculatta: New Central Book Agency (P) Ltd. 1996. 7. Amalia F. Korelasi antara panjang tulang humerus dengan tinggi badan pada pria dewasa suku Lampung dan suku Jawa di desa Sukabumi kecamatan Talang Padang kabupaten Tanggamus [skripsi S1]. Bandar Lampung: Fakultas Kedokteran Lampung. 2015. 8. Benjamin MA and Adam DS. Allometry and apparent paradoxes in human limb proportions : implications for scaling factors. American Journal of Physical Anthropology 2011; 144 : 382-391 9. Mondal MK, Jana TK, Das J, and Biswas S. Use of length of ulna for estimation of stature in living adult male in Burdwan district and areas of West Bengal. J Anat Soc India. 2009; 58 (1): 16-18. 10. Prabaningtyas RAHR. Reabilitas rentang lengan sebagai penganti tinggi badan dalam menentukan indeks masa tubuh pada lansia di kelurahan Wonokarto, Wonogiri [skripsi S1]. Surakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret. 2010. 6