BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BASARNAS. Uji Kompetensi. Inpassing. Jabatan Fungsional Rescuer. Pedoman

dokumen-dokumen yang mirip
2017, No Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2014 tentang Pencarian dan Pertolongan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 267, Tamba

2017, No Pemerintah Nomor 40 Tahun 2010 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fungsional Pegawai Nege

No.1908, 2014 BASARNAS. Standar Operasional Prosedur. Perubahan.

PEDOMAN UJI KOMPETENSI BAGI PEJABAT FUNGSIONAL PENGAWAS BIBIT TERNAK BAB I PENDAHULUAN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2014, No Menetapkan 2. Peraturan Presiden Nomor 99 Tahun 2007 tentang Badan SAR Nasional; 3. Peraturan Kepala Badan SAR Nasional Nomor PER.KBSN.

PERATURAN KEPALA BADAN SAR NASIONAL NOMOR : PK. 5 TAHUN 2014 TENTANG BASARNAS SPECIAL GROUP (BSG) DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2017, No Indonesia Nomor 5494); 3 Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2014 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2007 tentang Perpu

2 d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Pertanian tentang Pedoman Uji K

PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 133/Permentan/OT.140/12/2014 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2015, No Mengingat : c. bahwa penyesuaian substansi peraturan sebagaimana dimaksud pada huruf b ditetapkan dengan Peraturan Kepala Lembaga Admi

LEMBAGA KEBIJAKAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA PERATURAN KEPALA LEMBAGA KEBIJAKAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH

2018, No Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor 6 Tahun 2016 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia N

2 menetapkan Peraturan Menteri Pertanian tentang Pedoman Uji Kompetensi Pejabat Fungsional Medik Veteriner; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 16 Tahu

2017, No Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 10 Tahun 2014 tentang Jabatan Fungsional Rescuer dan

PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 132/Permentan/OT.140/12/2014 TENTANG PEDOMAN UJI KOMPETENSI PEJABAT FUNGSIONAL MEDIK VETERINER

PERATURAN KEPALA BADAN SAR NASIONAL NOMOR PK. 2 TAHUN 2017 TENTANG STANDAR KOMPETENSI RESCUER DI LINGKUNGAN BADAN SAR NASIONAL

2 2. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1994 Nomor 22,

2015, No Negara tentang Ketentuan Pelaksanaan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 37 Tahun 2014 tentan

2016, No Nomor 6, Tambahan Lembaran Republik Indonesia Nomor 5494); 2. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fungsiona

2017, No Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494); 3. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2014 tentang Perdagangan (Lemb

2017, No Pemerintah Nomor 40 Tahun 2010 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fungsional Pegawai Nege

2017, No Negeri Sipil dalam Jabatan Fungsional Binaan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan melalui Penyesuaian (Inpassing); Mengingat : 1

2018, No Nomor 1473) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor 6 Tahun 2016 tentang Perubahan atas Per

2 Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494); 2. Undang-UndangNomor 29 Tahun 2014 tentang Pencarian dan Pertolongan (

No.1907, 2014 BASARNAS. Manajerial. Teknis. Jabatan Struktural. Standar Kompetensi. Pencabutan.

, No Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor 29 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Hukum dan Hak

2017, No Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015 tentang Organisasi Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 8

2018, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2014 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL RESCUER DAN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2017, No Kementerian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 322); 2. Keputusan Presiden Nomor 110 Tahun 2001 tentang Unit Organis

PERATURAN KEPALA LEMBAGA SANDI NEGARA NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG SERTIFIKASI KOMPETENSI PEJABAT FUNGSIONAL SANDIMAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

2017, No Penyesuaian/Inpassing Pegawai Negeri Sipil dalam Jabatan Fungsional Bidang Pertanian; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2016, No Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 186); 4. Peraturan Pemerintah Nomor 36

2015, No Kompetensi Pejabat Fungsional Pemeriksa Perlindungan Varietas Tanaman; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2000 tentang Perli

PERATURAN BERSAMA MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 34 TAHUN 2015 NOMOR 9 TAHUN 2015 TENTANG

2017, No Perubahan Ketiga atas Organisasi dan Tata Kerja Badan SAR Nasional (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 684); 4. Peratur

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2017, No Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN KEPALA BADAN SAR NASIONAL NOMOR PK. 1 TAHUN 2017 TENTANG PENDIDIKAN DAN PELATIHAN JABATAN FUNGSIONAL RESCUER

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2 Kepala Badan Kepegawaian Negara tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik

PERATURAN KEPALA LEMBAGA SANDI NEGARA NOMOR 6 TAHUN 2017 TENTANG PENGANGKATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL DALAM JABATAN FUNGSIONAL SANDIMAN MELALUI INPASSING

PERATURAN KEPALA LEMBAGA KEBIJAKAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH KEPALA LEMBAGA KEBIJAKAN PENGADAAN BARANG/JASA TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN KEPALA BADAN SAR NASIONAL NOMOR PK. 05 TAHUN 2015 TENTANG PELAKSANAAN PEMBERIAN TUNJANGAN KINERJA BAGI PEGAWAI BADAN SAR NASIONAL

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Mengingat -2- : 1. Undang-Undang Kementerian Nomor Negara 39 Tahun (Lembaran 2008 Negara tentang Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166, Tambahan Lem

2017, No Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679);

- 2 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA,

PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28/Permentan/KP.240/5/2015 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2017, No Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

2016, No Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 1873); 4. Peraturan Kepala Arsip Nasional Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2014 tentang Organisas

2016, No Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494); 2. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fu

PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 2015 TENTANG TATA CARA PENYESUAIAN (INPASSING) JABATAN FUNGSIONAL ARSIPARIS

PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28/Permentan/KP.240/5/2015 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR,

2017, No Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3547) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2010 tentang Perub

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL,

2015, No Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 74, Tambahan Lembaran Negara Republik I

No.1833, 2014 BKN. Pendidikan. Pelatihan. Analis Kepegawaian. Pedoman. Perubahan.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6,

JABATAN FUNGSIONAL PENGAWAS RADIASI TATA CARA PELAKSANAAN PENYESUAIAN/INPASSING

Peraturan...

PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 08 TAHUN 2015 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN REPUBLIK INDONESIA,

2017, No Negara Republik Indonesia Nomor 3547) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2010 tentang Perubahan atas

2 2. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 298, Tambahan Lembaran Negara Rep

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2017, No Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Le

PERATURAN KEPALA BADAN SAR NASIONAL NOMOR PK 7 TAHUN 2015 TENTANG INSPEKTUR PENCARIAN DAN PERTOLONGAN PADA KECELAKAAN PESAWAT UDARA BADAN SAR NASIONAL

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2017, No Fungsional Pengawas Farmasi dan Makanan Kategori Keterampilan melalui Penyesuaian/Inpassing di Lingkungan Badan Pengawas Obat dan Ma

LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2018, No Nomor 1473) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor 6 Tahun 2016 tentang Perubahan atas Per

2017, No Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN SERTIFIKASI JABATAN FUNGSIONAL ARSIPARIS

2 Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494); 2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2014 tentang Majelis Permusya

2014, No Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3890); 2. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2011 tentang Keimigrasian (Lemb

Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik lndonesia Tahun 2003 No

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2 Menetapkan 2. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembar

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA,

2017, No tentang Perpustakaan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 76, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5531);

2016, No Birokrasi Nomor PER/219/M.PAN/7/2008 tentang Jabatan Fungsional Perkayasa dan angka Kreditnya; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 18 T

- 1 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

2016, No Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparat

BERITA NEGARA. No.1566, 2013 KEMENTERIAN PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL. Jabatan. Kelas Jabatan. Tunjangan Kinerja.

Transkripsi:

No.523, 2015 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BASARNAS. Uji Kompetensi. Inpassing. Jabatan Fungsional Rescuer. Pedoman PERATURAN KEPALA BADAN SAR NASIONAL NOMOR PK.08 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN UJI KOMPETENSI DALAM RANGKA INPASSING (PENYESUAIAN) JABATAN FUNGSIONAL RESCUER BADAN SAR NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN SAR NASIONAL, Menimbang : a. bahwa berdasarkan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 10 Tahun 2014 tentang Jabatan Fungsional Rescuer dan Angka Kreditnya, telah diatur mengenai jabatan fungsional Rescuer; b. bahwa untuk meningkatkan kinerja para pemangku jabatan fungsional Rescuer dalam melaksanakan tugasnya dan guna proses penyetaraan pangkat dan golongan bagi pegawai ke dalam jenjang Jabatan Fungsional Rescuer, perlu dilakukan uji kompetensi dalam rangka inpassing (penyesuaian) jabatan fungsional Rescuer Badan SAR Nasional;

2 c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan untuk menjamin mutu proses pelaksanaan uji kompetensi dalam rangka inpassing (penyesuaian) jabatan fungsional Rescuer Badan SAR Nasional, perlu menetapkan Pedoman Uji Kompetensi Dalam Rangka Inpassing (Penyesuaian) Jabatan Fungsional Rescuer Badan SAR Nasional dengan Peraturan Kepala Badan SAR Nasional; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5949); 2. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2014 tentang Pencarian dan Pertolongan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 267, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5600); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1994 Nomor 22, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3547), sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2010 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 51, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5121); 4. Peraturan Pemerintah Nomor 99 Tahun 2000 tentang Kenaikan Pangkat Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 196, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4017), sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2002 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 32, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4193);

3 5. Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2000 tentang Pendidikan dan Pelatihan Jabatan Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 198, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4019); 6. Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 2003 tentang Wewenang Pengangkatan, Pemindahan, dan Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 15, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4263) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 63 Tahun 2009 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 164); 7. Peraturan Pemerintah Nomor 36 tahun 2006 tentang Pencarian dan Pertolongan (Lembaran Negara Tahun 2006 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4658); 8. Keputusan Presiden Nomor 87 Tahun 1999 tentang Rumpun Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Presiden Nomor 97 Tahun 2012 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 235); 9. Peraturan Presiden Nomor 99 Tahun 2007 tentang Badan SAR Nasional; 10. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2014 tentang Jabatan Fungsional Rescuer dan Angka Kreditnya (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 410); 11. Peraturan Kepala Badan SAR Nasional Nomor:PER.KBSN-01/2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan SAR Nasional sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Kepala Badan SAR Nasional Nomor PK.15 Tahun 2014 (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 684);

4 12. Peraturan Kepala Badan SAR Nasional Nomor PK.19 Tahun 2012 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Search and Rescue, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Kepala Badan SAR Nasional Nomor PK.20 Tahun 2014; MEMUTUSKAN: MENETAPKAN : PEDOMAN UJI KOMPETENSI DALAM RANGKA INPASSING (PENYESUAIAN) JABATAN FUNGSIONAL RESCUER BADAN SAR NASIONAL. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 1. Jabatan Fungsional adalah kedudukan yang menunjukkan tugas, tanggung jawab, wewenang dan hak seseorang Pegawai Negeri Sipil (PNS) dalam suatu satuan organisasi yang dalam pelaksanaan tugasnya didasarkan pada keahlian dan/atau keterampilan tertentu yang bersifat mandiri. 2. Rescuer adalah Pegawai Negeri Sipil yang diberi tugas, tanggung jawab, wewenang dan hak secara penuh oleh pejabat yang berwenang untuk melakukan Pencarian dan Pertolongan. 3. Jabatan Fungsional Rescuer adalah jabatan yang mempunyai ruang lingkup tugas, tanggung jawab, dan wewenang untuk melakukan Pencarian dan Pertolongan. 4. Kompetensi adalah kemampuan dari setiap individu yang mencakup aspek perilaku, pengetahuan, keterampilan dan kebugaran fisik yang sesuai dengan standar yang ditetapkan. 5. Uji Kompetensi adalah proses pengujian dan penilaian yang dilakukan oleh Tim Penguji dan Tim Penilai guna mengukur tingkat kompetensi dalam rangka memenuhi syarat pengangkatan melalui penyesuaian. 6. Inpassing yang selanjutnya disebut dengan Penyesuaian adalah Uji Kompetensi guna proses penyetaraan pangkat dan golongan bagi pegawai ke dalam jenjang Jabatan Fungsional Rescuer. 7. Tim Penguji adalah tim yang bertugas melakukan pengujian uji kompetensi sebagai syarat pengangkatan melalui penyesuaian. 8. Tim Penilai adalah tim yang bertugas melakukan penilaian dan menetapkan hasil akhir uji kompetensi sebagai syarat pengangkatan melalui Penyesuaian.

5 9. Peserta Uji Kompetensi yang selanjutnya disebut Peserta adalah Pegawai Negeri Sipil yang akan diangkat dalam Jabatan Fungsional Rescuer melalui Penyesuaian. 10. Instansi Pembina Jabatan Fungsional Rescuer adalah Badan SAR Nasional. 11. Pengetahuan adalah kemampuan untuk mengenali suatu keadaan berdasarkan persepsi pikirannya atas apa yang dipelajari dari bahan bacaan, lingkungan pergaulan, pekerjaan dan lain sebagainya terkait Pencarian dan Pertolongan. 12. Keterampilan adalah kemampuan untuk melakukan aktifitas terkait Pencarian dan Pertolongan yang bersifat spesifik, fokus, dan dinamis yang membutuhkan waktu tertentu untuk mempelajarinya serta terukur. 13. Kesamaptaan adalah kemampuan fisik dalam melakukan suatu kegiatan secara efisien tanpa menimbulkan keadaan kelelahan fisik. BAB II MAKSUD DAN TUJUAN Pasal 2 Maksud disusunnya Pedoman Uji Kompetensi dalam rangka Penyesuaian Jabatan Fungsional Rescuer Badan SAR Nasional: a. sebagai panduan bagi Tim Penguji dan Tim Penilai dalam melaksanakan Uji Kompetensi dalam rangka Penyesuaian jabatan fungsional tertentu; b. sebagai panduan bagi Tim Penguji dan Tim Penilai dalam mengidentifikasi Rescuer yang memenuhi syarat kompetensi untuk menduduki jenjang Jabatan Fungsional Rescuer; dan c. sebagai panduan bagi Rescuer dalam memahami ruang lingkup dan mekanisme pelaksanaan Uji Kompetensi. Pasal 3 Tujuan disusunnya pedoman Uji Kompetensi dalam rangka Penyesuaian Jabatan Fungsional Rescuer Badan SAR Nasional untuk mewujudkan Rescuer yang profesional dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab sesuai jabatannya. BAB III PERSYARATAN DAN PROSEDUR UJI KOMPETENSI Pasal 4 (1) Syarat Uji Kompetensi dalam rangka Penyesuaian Jabatan Fungsional Rescuer, yaitu:

6 a. Surat Keputusan (SK) Pegawai Negeri Sipil; b. surat rekomendasi Uji Kompetensi dari Kepala Kantor SAR yang menyatakan bahwa yang bersangkutan masih melaksanakan tugas sebagai Rescuer; c. penilaian prestasi kerja paling kurang bernilai baik dalam 1 (satu) tahun terakhir; d. surat pengantar dari Kepala Kantor SAR; e. surat keterangan sehat dari dokter pemerintah; f. fotokopi sertifikat diklat SAR tingkat dasar; dan g. fotokopi surat perintah melaksanakan operasi SAR terakhir. (2) Format surat rekomendasi Uji Kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b, sebagaimana tercantum dalam Lampiran Peraturan ini. Pasal 5 (1) Uji Kompetensi dilaksanakan oleh Tim Penguji dan Tim Penilai. (2) Tim Penguji dan Tim Penilai sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas unit kerja yang membidangi kepegawaian, unit kerja yang membidangi bina ketenagaan, dan unit kerja terkait lainnya yang berkompeten. (3) Tim Penguji dan Tim Penilai sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diangkat dan ditetapkan oleh Kepala Badan SAR Nasional atas usulan dari penanggung jawab Uji Kompetensi. (4) Tim Penguji diketuai oleh 1 (satu) orang dari unit kerja yang membidangi bina ketenagaan. (5) Penanggungjawab Uji Kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dijabat oleh pimpinan unit kerja eselon II yang membidangi bina ketenagaan. Pasal 6 Prosedur pelaksanaan Uji Kompetensi dalam rangka Penyesuaian jabatan fungsional Rescuer yaitu: a. Tim Penilai mengirimkan surat pemberitahuan kepada Kepala Kantor SAR 14 (empat belas) hari sebelum pelaksanaan uji kompetensi; b. Kepala Kantor SAR mengusulkan pegawai yang akan diuji paling lambat 4 (empat) hari setelah surat pemberitahuan dari Tim Penilai diterima; c. Kepala Kantor SAR membuat surat usulan kepada Tim Penilai dengan melampirkan persyaratan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4;

7 d. Tim Penilai melakukan verifikasi data administrasi berdasarkan usulan dari Kepala Kantor SAR guna menentukan keikutsertaan pegawai dalam Uji Kompetensi; e. Tim Penilai memberitahukan hasil verifikasi berupa pemenuhan persyaratan kepada Kepala Kantor SAR; f. dalam hal belum terpenuhinya persyaratan dalam pengusulan Kepala Kantor SAR segera melengkapi persyaratan; g. Tim Penguji menyelenggarakan Uji Kompetensi pada Kantor SAR dan/atau lokasi lain yang ditentukan. h. Tim Penguji menyerahkan hasil pelaksanaan Uji Kompetensi kepada Tim Penilai yang berkedudukan di Kantor Pusat Badan SAR Nasional kemudian melaksanakan rapat pleno untuk memutuskan hasil Uji Kompetensi; i. penentuan kelulusan melalui rapat pleno Tim Penilai dan Tim Penguji paling lama 30 hari setelah Uji Kompetensi dilaksanakan; j. hasil kelulusan Uji Kompetensi disampaikan kepada pimpinan unit kerja eselon II yang membidangi bina ketenagaan untuk kemudian diterbitkan Surat Keputusan Penetapan Hasil Uji Kompetensi dengan tembusan pimpinan unit kerja eselon II yang membidangi kepegawaian dan Kepala Kantor SAR. k. sebagai tindak lanjut dari penetapan Surat Keputusan Penetapan Hasil Uji Kompetensi pimpinan unit kerja eselon II yang membidangi bina ketenagaan menerbitkan sertifikat Uji Kompetensi dalam rangka Penyesuaian jabatan fungsional Rescuer. BAB IV PELAKSANAAN UJI KOMPETENSI Bagian Kesatu Umum Pasal 7 Pelaksanaan Uji Kompetensi meliputi: a. pola Uji Kompetensi; b. bentuk dan materi Uji Kompetensi; c. kelulusan Uji Kompetensi; dan d. penetapan hasil Uji Kompetensi.

8 Bagian Kedua Pola Uji Kompetensi Pasal 8 Pola uji kompetensi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 huruf a meliputi: a. menjawab pertanyaan dan melaksanakan instruksi pada saat Uji Kompetensi; b. melaksanakan Uji Kompetensi di setiap Kantor SAR dan/atau lokasi lain yang ditentukan; c. melaksanakan Uji Kompetensi sesuai jadwal dan waktu yang telah ditetapkan; dan d. melaksanakan penilaian hasil Uji Kompetensi oleh Tim Penilai. Bagian Ketiga Bentuk dan Materi Uji Kompetensi Paragraf 1 Bentuk Pasal 9 (1) Bentuk Uji Kompetensi meliputi ujian tertulis dan ujian praktek. (2) Ujian tertulis sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dalam bentuk soal pilihan berganda. (3) Ujian praktek sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi uji keterampilan dan uji kesamaptaan. Materi Uji Kompetensi meliputi: a. pengetahuan; b. keterampilan;dan c. kesamaptaan. Paragraf 2 Materi Pasal 10 Pasal 11 (1) Pengetahuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 huruf a meliputi: a. bidang teknis SAR; b. substansi Basarnas; dan c. administrasi umum dan kepegawaian.

9 (2) Keterampilan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 huruf b meliputi: a. teknik pemberian pertolongan; dan b. penyiapan dan pengoperasian peralatan SAR. (3) Kesamaptaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 huruf c meliputi: a. Kesamaptaan A;dan b. Kesamaptaan B. Pasal 12 Materi Uji Kompetensi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 terbagi atas: a. materi Uji Kompetensi untuk Peserta golongan II;dan b. materi Uji Kompetensi untuk Peserta golongan III. Pasal 13 (1) Materi Uji Kompetensi pengetahuan untuk Peserta golongan II dalam bentuk soal pilihan ganda berjumlah 100 pertanyaan meliputi: a. Medical First Responder (MFR); b. Jungle Rescue (JR); c. High Angle Rescue Tehnique (HART); d. Water Rescue (WR); e. Substansi Basarnas; dan f. Administrasi umum dan kepegawaian. (2) Materi Uji Kompetensi keterampilan untuk Peserta golongan II meliputi: a. Medical First Responder (MFR): 1. ketepatan dan kesesuaian menyiapkan peralatan medis sesuai kasus; 2. mampu melakukan pemeriksaan fisik sesuai dengan tahapan; 3. mampu melakukan pembidaian sesuai kasus; 4. mampu melakukan 3 (tiga) teknik pemindahan korban dalam keadaan darurat; dan 5. mampu melakukan Cardio-Pulmonary Resuscitation/CPR (resusitasi jantung paru-paru) dengan baik dan benar.

10 Jungle Rescue (JR): 1. mampu melakukan orientasi peta dan membaca peta (koordinat dan menghitung jarak); 2. mampu menggunakan Global Positioning System (GPS); 3. ketepatan dalam pengisian marker; dan 4. mampu membuat 2 model jebakan (trap). b. High Angle Rescue Tehnique (HART): 1. ketepatan dan kesesuaian menyiapkan peralatan untuk evakuasi medan vertikal (lifting dan lowering); 2. ketepatan dan kesesuaian menyiapkan peralatan ascending dan descending; 3. mampu membuat 5 (lima) simpul dasar dengan cepat dan benar; dan 4. mampu memasang dan melaksanakan ascending dan descending. c. Water Rescue (WR): 1. mampu memasang motor tempel dengan selang dan tangkinya dengan baik dan benar; 2. mampu melakukan watertrappen/ bertahan di air selama 2 (dua) menit; 3. mampu berenang gaya bebas dan gaya dada masing-masing sejauh 50 meter; dan 4. mampu melakukan pertolongan di air dengan reach, throw, dan row. (3) Materi Uji Kompetensi kesamaptaan untuk Peserta golongan II meliputi: a. Kesamaptaan A meliputi lari 12 menit; dan b. Kesamaptaan B meliputi push up, sit up, shuttle run, pull up. Pasal 14 (1) Materi Uji Kompetensi pengetahuan untuk Peserta golongan III dalam bentuk soal pilihan ganda berjumlah 100 pertanyaan meliputi: a. Medical First Responder (MFR); b. Jungle Rescue (JR); c. High Angle Rescue Technique (HART); d. Water Rescue (WR); e. Heli Rescue (HR); dan

11 f. Confinned Space Rescue (CSR); g. substansi Basarnas; dan h. administrasi umum dan kepegawaian. (2) Materi Uji Kompetensi keterampilan untuk Peserta golongan III meliputi: a. Medical First Responder (MFR): 1. mampu melakukan pemeriksaan fisik sesuai dengan tahapan dan pengisian data korban; 2. mampu melakukan pembalutan; 3. mampu melakukan 5 (lima) teknik pemindahan korban dalam keadaan darurat; 4. mampu melakukan Cardio-Pulmonary Resuscitation/CPR (resusitasi jantung paru-paru); 5. mampu melakukan pemasangan neck collar; dan 6. mampu melakukan pembidaian bagian alat gerak. b. Jungle Rescue (JR): 1. mampu melakukan resection dan intersection; 2. mampu membuat rute perjalanan dan menghitung waktu perjalanan; 3. mampu menggunakan kompas dan Global Positioning System (GPS); dan 4. mampu membuat 4 model perangkap (trap); dan 5. mampu menghitung koreksi arah. c. High Angle Rescue Technique (HART) 1. mampu membuat 8 (delapan) simpul; 2. mampu memasang dan melaksanakan ascending dan descending (mechanical dan autostop/ inpanic); 3. mampu membuat Mechanical Advantage System dengan perbandingan 3:1 dan 6:1; 4. mampu mengoperasikan 4 (empat) peralatan ekstrikasi; 5. mampu memasang tandu basket ke tali utama; dan 6. mampu melakukan pemasangan peralatan untuk penyelamatan pada satu tali. d. Water Rescue (WR)

12 1. mampu melakukan watertrappen/ bertahan di air selama 10 (sepuluh) menit dengan menggunakan fins; 2. mampu menggunakan peralatan scuba diving; 3. mampu melakukan pengisian tabung scuba; dan 4. mampu mengoperasikan perahu karet dengan menggunakan motor tempel. (3) Materi Uji Kompetensi kesamaptaan untuk Peserta golongan III meliputi: a. Kesamaptaan A meliputi lari 12 menit; dan b. Kesamaptaan B meliputi push up, sit up, shuttle run, pull up. Bagian Keempat Kelulusan Uji Kompetensi Pasal 15 (1) Peserta dinyatakan lulus Uji Kompetensi apabila: a. memperoleh nilai minimal 70 (tujuh puluh) pada materi uji pengetahuan; b. memperoleh nilai minimal 70 (tujuh puluh) pada materi uji keterampilan;dan c. memperoleh nilai minimal 39 (tiga puluh sembilan) pada materi uji kesamaptaan A dan B. (2) Peserta yang dinyatakan tidak lulus Uji Kompetensi dapat mengulang Uji Kompetensi berikutnya di lokasi Uji Kompetensi lain yang terdekat pada tahun yang sama. (3) Peserta yang mengulang Uji Kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diberikan hak untuk mengulang Uji Kompetensi paling banyak 1 (satu) kali. Bagian Kelima Penetapan Hasil Uji Kompetensi Pasal 16 (1) Hasil kelulusan Uji Kompetensi dinyatakan dalam Surat Keputusan Penetapan Hasil Uji Kompetensi dan ditetapkan oleh pimpinan unit kerja eselon II yang membidangi bina ketenagaan berdasarkan rekomendasi dari Tim Penilai. (2) Peserta yang dinyatakan lulus Uji Kompetensi diberikan sertifikat lulus Uji Kompetensi yang dikeluarkan oleh pimpinan unit kerja eselon II yang membidangi bina ketenagaan berdasarkan Surat Keputusan Penetapan Hasil Uji Kompetensi.

13 Pasal 17 Pemberitahuan hasil Uji Kompetensi disampaikan kepada Kepala Kantor SAR melalui pos, surat elektronik, atau media lain. BAB V KETENTUAN LAIN-LAIN Pasal 18 (1) Pimpinan unit kerja eselon II yang membidangi bina ketenagaan bertanggung jawab dalam pelaksanaan Uji Kompetensi. (2) Pimpinan unit kerja eselon II yang membidangi bina ketenagaan melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan Peraturan ini. BAB VI KETENTUAN PENUTUP Pasal 19 Peraturan Kepala Badan ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Kepala Badan ini dengan penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 27 Maret 2015 KEPALA BADAN SAR NASIONAL, FHB. SOELISTYO Diundangkan di Jakarta pada tanggal 8 April 2015 MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA YASONNA H. LAOLY

14