RANCANGAN SISTEM PENANGANAN LORI OTOMATIS BERBASIS PROGRAMABLE LOGIC CONTROLLER. Ahmad Mahfud ABSTRAK

dokumen-dokumen yang mirip
PERANCANGAN APLIKASI OMRON SYSMAC CPM1A PADA SISTEM OTOMATISASI POMPA AIR UNTUK PENGISIAN WATER TANK DI APARTEMENT GRIYA PRAPANCA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan penerapannya yang semakin luas pada alat-alat elektronik dari segi audio dan

PENDETEKSI LOGAM UNTUK INDUSTRI MAKANAN BERBASIS PLC. Oleh : Atmiasri dan Sagita Rochman*)

Makalah Seminar Kerja Praktek PERANCANGAN APLIKASI PLC OMRON SYSMAC CPM1A PADA MODUL SISTEM SILO

Abstrak. Susdarminasari Taini-L2F Halaman 1

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

II. TINJAUAN PUSTAKA. PLC adalah sebuah alat yang digunakan untuk menggantikan rangkaian sederetan

PEMODELAN SIMULASI KONTROL PADA SISTEM PENGOLAHAN AIR LIMBAH DENGAN MENGGUNAKAN PLC

SIMULASI TIMER DAN COUNTER PLC OMRON TYPE ZEN SEBAGAI PENGGANTI SENSOR BERAT PADA JUNK BOX PAPER MILL CONTROL SYSTEM

BAB I SISTEM KONTROL TNA 1

TUGAS AKHIR -TE Sistem Monitoring Pengemasan Air Minum Botol Menggunakan Kontrol PLC

LAPORAN PRAKTIKUM ELEKTRONIKA INDUSTRI KENDALI TRAFFIC LIGHT 4 JALUR DENGAN PLC DISUSUN OLEH:??????????????????????????????????

PENDAHULUAN. Traffic Light adalah suatu lampu indikator pemberi sinyal yang di tempatkan di

BAB II LANDASAN TEORI

APLIKASI MESIN PENGISI DAN PENUTUP BOTOL OTOMATIS PADA INDUSTRI RUMAH TANGGA

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan kota di Indonesia saat ini semakin maju, seperti

OTOMASI ALAT PEMBUAT BRIKET ARANG MENGGUNAKAN PLC

PENGENALAN PLC. - Mengidentifikasi peralatan sistem kendali PLC. - Menjelaskan cara kerja sistem kendali PLC

t o l e a r n t o k n o w P L C BASIC I Instruktur : TOTOK NUR ALIF S.Pd NIP

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM PENGISIAN BARANG OTOMATIS MENGGUNAKAN PROGRAMMABLE LOGIC CONTROL (PLC) TUGAS AKHIR

2. Prinsip dan aplikasi Relay

Semua Timer diatas menggunakan jenis timer OnDellay. Untuk jenis-jenis timer bisa dilihat sebagai berikut:

Prototipe Lift Barang 4 Lantai menggunakan Kendali PLC

Desain dan Implementasi Alat Cuci Mobil Otomatis dan Pemanfaatan Piranti Pengatur PLC Omron CP1E

RANCANG BANGUN SIMULATOR SISTEM PENGEPAKAN PRODUK BERBASIS PROGRAMMABLE LOGIC CONTROL

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Peran teknologi dewasa ini dalam dunia industri telah berkembang dengan pesat.

RANCANG BANGUN SISTEM KONTROL TRANSFER TARGET CAIR UNTUK PRODUKSI RADIOISOTOP F-18 (FLUOR-18) PADA FASILITAS SIKLOTRON

Materi. Siswa Mampu :

TIMER DAN COUNTER. ERI SETIADI NUGRAHA, S.Pd. 2012

I. PENDAHULUAN. Teknologi yang sangat membantu dalam kehidupan manusia adalah sistem

PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER (PLC) SUATU PEMAHAMAN DASAR PERALATAN PENGENDALI DI INDUSTRI BAGI MAHASISWA TEKNIK INDUSTRI

BAB 3 PEMBAHASAN Pendahuluan

Abstrak. Arbye S L2F Halaman 1

BAB III PERANCANGAN PROTOTIPE

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA SISTEM

BAB I PENDAHULUAN. digunakan untuk mengontrol dan bisa diprogram sesuai dengan kebutuhan, yang

BAB I PENDAHULUAN. suatu peralatan yang dapat mempermudah pekerjaan teknik pengontrolan besaran.

Implementasi Pengendali PLC Pada Sistem Motor Tiga Phasa Untuk Star Y/

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di PT. Industri Karet Deli Tanjung Mulia

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI. blok diagram dari sistem yang akan di realisasikan.

KEGIATAN. Tes tertulis Pengamatan Wawancara Laporan. Menjelaskan pengetahuan dasar kendali elektronik

Bab VI : Contoh-contoh Aplikasi ZEN

BAB IV PEMBAHASAN. 4.1 Pemrogaman HMI Dengan Menggunakan Easy Builder Human Machine Interface yang digunakan penulis untuk

BAB III METODE DAN PERANCANGAN

BAB 3 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM

PERANCANGAN PROGRAM SISTEM PENGENDALI UNTUK OTOMATISASI PROSES PENGEPAKAN TEH MENGGUNAKAN PLC OMRON CP1E DI PT.PN VIII UNIT SINUMBRA

INSTALASI MOTOR LISTRIK

Politeknik Negeri Sriwijaya

BAB III PERANCANGAN PERANGKAT DAN SISTEM

Teknik Otomasi [PengenalanPLC]

RANCANG BANGUN SISTEM PENGENDALIAN TINGGI PERMUKAAN AIR DAN SUHU CAIRAN BERBASIS PLC SCADA. Tugino, Yohanes Purwanto, Tri Handayani

BAB IV PEMBUATAN SIMULASI MESIN PRES SIL OLI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

APLIKASI REDUNDANT SYSTEM

PERANCANGAN LENGAN ROBOT MENGGUNAKAN MOTOR STEPPER BERBASIS PLC (Programmable Logic Controller) Di PT FDK INDONESIA

SIMULASI MODEL KONTROL MESIN MIXER MENGGUNAKAN PLC DAN PROGRAM KOMPUTER INTELLUTION FIX

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM KENDALI SOLENOID PADA PROSES PEMISAHAN OTOMATIS MINYAK DAN AIR MENGGUNAKAN PROGRAMMABLE LOGIC CONTROL (PLC)

BAB I PENDAHULUAN. berteknologi tinggi pekerjaan dapat dilakukan dengan mudah, tepat, teliti, dan cepat,

KONTROL PARKIR MOBIL OTOMATIS DENGAN MENGGUNAKAN PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER

BAB II LANDASAN TEORI. Programmable Logic Controller (PLC) diperkenalkan pertama kali pada tahun

SOAL SOAL SEMESTER GASAL KELAS XII TITIL MATA DIKLAT : MENGOPERASIKAN MESIN KENDALI ELEKTRONIK (011/KK/10) JUMLAH SOAL : PAKET : B

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN PROTOTIPE KONVEYOR SORTIR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Politeknik Negeri Sriwijaya BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

OTOMASI WORK STATION (FMS) BERBASIS PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER Purnawan

SOAL SOAL SEMESTER GASAL KELAS XII TITIL MATA DIKLAT : MENGOPERASIKAN MESIN KENDALI ELEKTRONIK (011/KK/10) JUMLAH SOAL : PAKET : A

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam dunia industri, teknologi memiliki peran yang penting dalam

WORKSHOP PLC & PNEUMATIK MODUL PRAKTIKUM WORKSOP PLC & PNEUMATIK

NASKAH PUBLIKASI PERANCANGAN SIMULATOR LIFT 3 LANTAI MENGGUNAKAN SMART RELAY ZELIO SR2B201BD

TUGAS AKHIR PEMROGRAMAN PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER (PLC) PADA MESIN FINGER JOINT

PROTOTYPE LAMPU LALU LINTAS BERBASIS PLC BERDASARKAN PANJANG ANTRIAN KENDARAAN PADA PEREMPATAN JALAN

PROTOTYPE LAMPU LALU LINTAS BERBASIS PLC BERDASARKAN PANJANG ANTRIAN KENDARAAN PADA PEREMPATAN JALAN

RANCANG BANGUN SIMULATOR INSTALASI LISTRIK DOMESTIK DAN PENGOLAHAN AIR LIMBAH BERBASIS PLC OMRON CP1L

BAB II SISTEM KENDALI, DIAGRAM TANGGA & PLC. Sejarah Perkembangan Sistem Kendali dan Otomtisasi Industri

Praktikum 2 Pembuatan Program PLC

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang

MODIFIKASI SISTEM PLC S5 KE S7 PADA KONVEYOR JALUR 1 HOTCELL IRM

BAB IV PENGUJIAN ALAT

Penggunaan PLC di industri dimaksudkan untuk menggantikan penggunaan rangkaian relay dan timer. Keuntungan penggunaan PLC antara lain :

BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN ALAT

Abstrak. Achmad Ulul Azmy - L2F Halaman 1

Sudarmaji SISTEM KERJA PENGENDALI OTOMATIS LAMPU TRAFFIC LIGHT PADA PERSIMPANGAN 4 (EMPAT) JALAN RAYA MENGGUNAKAN PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER (PLC)

BAB IV IMPLEMENTASI DAN ANALISA

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM

BAB III REALISASI DAN PERANCANGAN

STIKOM SURABAYA BAB IV PEMBAHASAN 4.1. PROSES MESIN AUTOMATIC MIXING

Bab 1 Pendahuluan Otomasi Sistem

APLIKASI PLC SCHNEIDER PADA MESIN PENGEPAKAN TELUR

BAB I PENDAHULUAN. secara luas untuk berbagai keperluan kendali proses adalah Programmable Logic. memadai mengenai PLC dan dasar penggunaannya.

BAB I PENDAHULUAN. PLC (Programmable Logic Controller) suatu alat kendali yang berbasis

BAB I PENDAHULUAN. yang dioperasikan secara manual menggunakan tenaga manusia. Hal ini membuat

APLIKASI PLC UNTUK PENGENDALIAN KONVEYOR PADA PENGEPAKAN DAN PENYORTIRAN PRODUK. Oleh : Siswanto Nurhadiyono ABSTRACT

Pengantar Programable Logic Control. Dr. Fatchul Arifin, MT

Transkripsi:

RANCANGAN SISTEM PENANGANAN LORI OTOMATIS BERBASIS PROGRAMABLE LOGIC CONTROLLER Ahmad Mahfud ABSTRAK Teknologi pengolahan minyak kelapa sawit terus berkembang, seiring dengan kebutuhan industri akan kemajuan metode dan teknologi dalam pengolahan minyak kelapa sawit. Kecepatan dan ketepatan respon kerja dari alat juga sangat dibutuhkan. Kesalahan ataupun keterlambatan penanganan lori yang membawa Tandan Buah Segar Kelapa Sawit untuk diolah, akan sangat mengganggu bahkan dapat menghambat produksi Crude Palm Oil dan Palm Kernel. Penanganan lori secara otomatis sangat dibutuhkan untuk mempertahankan prestasi kerja yang cepat, tepat dan akurat. Pemanfaatan Programmable Logic Controller diharapkan mampu mewujudkan sistem penanganan lori yang lebih baik. Dalam penelitian ini, digunakan PLC CPM 1A dalam merancang sistem penanganan pergerakan (supply) lori mulai dari Loading Ramp hingga Tipper. Penggunaan software simulator Logix Pro digunakan untuk membantu mempermudah dalam membentuk sebuah model pemrograman PLC yang tepat. Rancangan sistem yang telah disusun dalam program diterapkan ke PLC yang sesungguhnya dengan memanfaatkan software CX Program. Rancangan sistem penanganan lori otomatis dirancang dengan membagi area pergerakan lori menjadi 5 bagian, yaitu area Loading Ramp, area Transfer Carriage menuju Sterilizer, area Sterilizer, area Transfer Carriage menuju Tipper, dan area Tipper. Selanjutnya Program PLC disusun untuk tiaptiap bagian berdasarkan logika kerja masing-masing area dengan memanfaatkan sejumlah input dan output. Kata kunci: Lori, PLC CPM 1A, Pabrik kelapa sawit PENDAHULUAN Lori (Cage) adalah equipment utama yang berpengaruh terhadap laju operasional sebuah pabrik kelapa sawit, khususnya yang menggunakan sterilizer dengan model horizontal. Tanpa adanya management lori yang sempurna, maka ketercapain keberhasilan proses produksi akan sulit didapat. Ada satu rangkaian lori saja yang tidak terkendali dengan baik maka akan menyebabkan terhambatnya proses selanjutnya. Sebagai contoh, karena terhambatnya sistem pengiriman lori yang berisi Tandan Buah Segar menujutransfercarriage untuk direbus didalamsterilizer, maka sterilizer akan mengalami keterlambatan perebusan atau bahkan terhenti sementara waktu. Hal ini disebabkan oleh tidak adanya lori pembawa buah yang diumpankan ke dalam sterilizer. Dengan berhentinya sterilizer maka total jam operasional pabrik pada hari itu akan membengkak. Dampak terbesar dari management lori yang kurang baik ini akan dirasakan oleh management atas perusahaan yaitu kerugian pabrik yang sangat besar karena tingginya upah lembur akibat proses pengolahan yang terasa lambat. Berdasarkan latar belakang tersebut maka dibuatlah sistem otomatisasi untuk penanganan lori yang berada di pabrik kelapa sawit. Sistem Kendali Sistem Kendali secara umum adalah suatu system rangkaian yang digunakan untuk mengendalikan suatu mesin agar bekerja sesuai 7

dengan yang kita inginkan. Unsur-unsur system kendali secara umum membentuk rangkain terbuka (open loop), dengan diagram berikut : Input PROSES Output Gambar 1. Open Loop System Unsur input yang terkandung dalam open loop sistem berfungsi sebagai pemberi isyarat kepada suatu system (proses) untuk melakukan proses pengendalian, dapat berupa tombol tekan, saklar dan lain-lain. Proses adalah identik dengan kinerja sebuah mesin/peralatan/rangkaian listrik yang digunakan untuk system pengendali. Dengan adanya input dan proses pasti sitem kendali tersebut akan menghasilkan output. Output dalam system ini dapat berupa kinerja sebuah motor listrik, lampu, alarm, solenoid dan lain-lain. Akan tetapi seiring berkembangnya teknologi dan pola pikir manusia, system IPO (Input, Proses, Output) mengalami perkembangan menjadi rangkaian tertutup (close loop) yakni dengan diagram sebagai berikut: Input PROSES Output Result Gambar 2. Close Loop System Berbeda dengan system open loop yang tidak pernah menghiraukan output yang dihasilkan maka berkembanglah system close loop yang selalu menganalisa output yang dihasilkan. Close loop system bekerja dengan adanya suatu acuan/patokan output. Close loop system akan selalu manganalisa outputnya, apakah sudah sesuai dengan patokan atau tidak. Jika ternyata output tidak sesuai dengan patokan, maka system kendali akan memproses kembali outputnya. Programmable Logic Controller Sebelum munculnya sistem kendali PLC, masyarakat menggunakan sistem otomasi pengendalian menggunakan relai elektromagnetik. Ditinggalkannya system relai elektromagnetik dikarenakan : Terlalu pengawatan panel Modifikasi system pengendali sulit dilakukan Pelacakan gangguan system kendali sulit dilakukan Jika terjadi gangguan, mesin harus diistirahatkan untuk melacak kesalahan system. Keunggulan system kendali PLC Pengawatan system kendali PLC lebih sedikit Modifikasi system kendali mudah dilakukan Tidak diperlukan komponen pengendali seperti timer dan hanya diperlukan sedikit kontaktor sebagai penghubung peralatan output ke sumber tenaga listrik Biaya pembangunan system kendali PLC lebih murah System kendali PLC lebih handal 8

Program kendali PLC dapat dicetak dengan cepat Dalam penelitian ini menggunakan PLC yang dikeluarkan oleh OMRON dengan type CPM 1A. Tipe ini sudah cukup lama beredar namun sangat memadai dalam proses penelitian yang berskalakan kecil. Kelima daerah kerja tersebut adalah merupakan daerah perlintasan lori yang akan dikendalikan secara otomatis dengan menggunakan PLC. Dari pembagian daerah kerja, berikutnya berdasarkan alur logika kerja tiap-tiap bagian disusun sebuah rancangan logika (algoritma kerja) terkait pergerakan lori. Rancangan sistem penanganan ini masih berada dalam tahap pembuatan perangkat lunak yang diperlukan oleh PLC hingga tahap simulasi dalam skala laboratorium dengan memanfaatkan input saklar (switch) dan output berupa pilot lamp serta rangkaian motor listrik. Gambar 3. PLC OMRON CPM1A METODE PENELITIAN Rancangan Sistem Penanganan Lori Rancangan sistem penanganan lori didasarkan pada logika kerja yang terjadi disetiap bagian yang menggunakan lori. Dari keseluruhan alur proses yang terdapat pada pabrik kelapa sawit, dibagi menjadi 5 daerah kerja, yaitu: 1. Loading Ramp 2. Transfer carriage menuju Sterilizer 3. Sterilizer 4. Transfer Carriage menuju Tipper 5. Tipper Gambar 4. Area Kerja Penanganan Lori Sistem Penanganan Lori di Loading Ramp Identifikasi sistem dalam penanganan lori di Loading Ramp didasarkan pada logika kerja penanganan lori yang berlaku di area Loading Ramp. Gambar 5. Perangkat Input Area Loading Ramp Perangkat Input : PB Start PB Stop Sensor Lori di Rail Track Loading Ramp (1) Sensor Lori di Bawah Pintu Loading Ramp (2) Sensor Lori di Rail Track Transfer Carriage (3) 9

Sensor Level FFB (4) Sensor Mundur Penuh (5) Output : Indexer Maju Indexer Mundur Buka pintu Loading Ramp Tutup pintu Loading Ramp Logika Kerja : 1) Ketika PB Start ditekan, sensor mundur penuh mendeteksi dan sensor lori di rail track laoding ramp mendeteksi adanya lori diatasnya, maka indexer akan maju sampai sensor lori di bawah pintu loading ramp mendeteksi adanya lori dibawahnya. 2) Ketika sensor lori di bawah pintu loading ramp sudah mendeteksi adanya lori dibawahnya, maka indexer maju akan berhenti dan berganti menjadi indexer mundur. 3) Kemudian apabila sensor level mendeteksi (1) maka pintu loading ramp akan membuka dan timer akan hidup untuk kemudian memberikan perintah mengisi lori yang kosong. 4) Dan apabila sensor level tidak mendeteksi (0) maka pintu tidak akan membuka. 5) Setelah pengisian selesai, atau sensor level mendeteksi (1) maka pintu menutup kembali dan pengisian di hentikan. 6) Ketika sensor level mendeteksi dan sensor lori di bawah pintu loading ramp masih mendeteksi adanya lori disitu, maka indexer akan maju untuk mengirimkan lori ke transfer carriage sampai sensor lori di rail track transfer carriage mendeteksi ada lori diatasnya, dan begitu seterusnya. Sistem Penanganan Lori di Transfer Carriage menuju Sterilizer Rancangan logika kerja dari sistem penanganan lori di Transfer Carriage memanfaatkan beberapa input dan output sebagai berikut. Gambar 6. Perangkat Input Area Transfer Carriage menuju Sterilizer Perangkat Input : Sensor Loading Ramp (1) Sensor Posisi Lori (2) Sensor St 1 (3) Sensor St 2 (4) Switch St 1 (5) Switch St 2 (6) Output : Logika Kerja : Lock Unlock Indexer Transfer Carriage Driver Forward Driver Reverse Indexer Loading Ramp 1) Ketika sensor loading ramp mendeteksi adanya transfer carriage sejajar dengan rail track loading ramp maka pengunci akan lock. 2) Ketika sensor loading ramp masih mendeteksi adanya transfer carriage yang sejajar dengan rail tracknya dan pengunci sudah lock maka indexer loading ramp hidup untuk mengirimkan lori ke transfer carriage setelah timer menghitung suatu waktu tertentu. 10

3) Ketika sensor loading ramp masih mendeteksi adanya transfer carriage, pengunci masih lock dan sensor posisi lori di transfer carriage hidup maka indexer loading ramp mati. 4) Ketika sensor loading ramp mendeteksi keberadaan transfer carriage, pengunci lock, sensor posisi lori mendeteksi adanya lori di transfer carriage, indexer loading ramp sudah mati dan switch st 1 atau st 2 ditekan maka unlock. 5) Ketika pengunci unlock, timer akan menghitung sejumlah waktu untuk kemudian menghidupkan driver forward guna mengirimkan transfer carriage ke tujuan (switch st 1 untuk ke sterilizer 1 dan switch st 2 untuk ke sterilizer 2). 6) Driver forward akan mati jika sensor st 1 /sensor st 2 mendeteksi adanya transfer carriage yang sejajar dengan rail tracknya dan pengunci akan aktif untuk lock. 7) Ketika sensor st 1 /sensor st 2 mendeteksi adanya transfer carriage yang sejajar dengan rail tracknya, sensor posisi lori masih mendeteksi adanya lori di transfer carriage dan pengunci lock maka indexer transfer carriage akan hidup untuk mengirimkan lori ke rail track sterilizer ½ setelah timer selesai menghitung. 8) Ketika lori sudah berada di rail track sterilizer maka sensor posisi lori akan mati 9) Ketika sensor posisi lori mati, sensor st 1 /st 2 masih mendeteksi, indexer transfer carriage mati maka pengunci unlock. 10) Seiring dengan unlocknya pengunci, maka timer akan hidup sampai batas waktu tertentu dan akhirnya driver reverse hidup setelah timer selesai menghitung. 11) Ketika sensor loading ramp mendeteksi adanya transfer carriage di rail tracknya maka driver reverse akan mati dan pengunci lock. 12) Kembali ke step 1 dan begitu seterusnya. Sistem Penanganan Lori di Sterilizer Perancangan sistem penanganan lori di Sterilizer ini bertujuan untuk menyiapkan lori yang berisi TBS yang siap untuk direbus serta dengan memanfaatkan status ring pengunci pintu dan posisi keberadaan pintu sterilizer, dimanfaatkan untuk menggerakkan Cantilever serta memasukkan atau mengeluarkan lori ke atau dari Sterilizer. Gambar 7. Perangkat Input Area Sterilizer Perangkat Input : Sensor Lori di Rail Track Sterilizer 1 (1) Sensor Lori di Rail Track Sterilizer 2 (2) Sensor Pengunci 1 (3) Sensor Transfer Carriage (4) Sensor Pengunci 2 (5) Sensor Pengunci 3 (6) Output : Transfer Carriage Maju Transfer Carriage Mundur Lock Unlock Indexer Transfer Carriage First Out Second Out 11

Logika Kerja: 1) Ketika sensor ujung sterilizer masih mendeteksi adanya lori di dalam, ketika indicator lampu rebusan selesai menyala, dan ketika sensor tekanan mendeteksi bahwa tekanan sudah 0, maka ring akan membuka sampai sensor ring buka penuh mendeteksi. 2) Ketika sensor ring buka penuh sudah mendeteksi, maka pintu rebusan akan membuka sampai sensor pintu buka penuh mendeteksi. 3) Ketika sensor pintu buka penuh sudah mendeteksi dan sensor ring buka penuh masih mendeteksi, maka cantilever akan turun sampai sensor turun penuh mendeteksi adanya cantilever. 4) Ketika sensor turun penuh mendeteksi, dan sensor mundur penuh mendeteksi adanya indexer di belakang maka motor maju akan aktif sampai sensor ujung sterilizer mendeteksi lagi. 5) Ketika sensor ujung sterilizer mendeteksi adanya lori, maka motor maju akan mati dan secara bersamaan akan berubah menjadi motor mundur sampai sensor mundur penuh mendeteksi. 6) Ketika sensor mundur penuh sudah mendeteksi maka cantilever akan otomatis naik sampai sensor naik penuh mendeteksi adanya cantilever diatas. 7) Ketika sensor cantilever naik penuh mendeteksi maka pintu secara otomatis akan menutup sampai sensor tutup penuh mendeteksi adanya pintu. 8) Ketika sensor tutup penuh sudah mendeteksi maka ring akan mengunci sampai sensor ring tutup mendeteksi. 9) Dan begitu seterusnya. Sistem Penanganan Lori di Tipper Logika rancangan sistem ini dimulai dari deteksi keberadaan lori didepan Tipper hingga proses penuangan dan pengeluaran lori dari Tipper. Gambar 8. Perangkat Input Area Tipper Perangkat Input : Sensor Lori di Rail Track Loading Ramp (5) Sensor Lori di Rail Track Tippler (1) Sensor Proxy (2) Sensor Lori Pas Tengah (3) Sensor Sejajar (4) Sensor Mundur Penuh (6) Output : Indexer Forward Indexer Reverse Menuang Lori Logika Kerja : 1) Ketika sensor lori di rail track tippler mendeteksi adanya lori diatasnya, maka tak ada output yang terjadi karena sensor sejajar belum mendeteksi. Ini berarti bahwa antara rail track tippler, rail track menuju tippler dan rail track loading ramp belum sejajar. 12

2) Setelah sensor sejajar mendeteksi maka indexer forward akan maju. 3) Ketika indexer maju masih maju, sedangkan sensor proxy sudah mendeteksi bahwa lori yang dikirim berisi buah, maka indexer maju akan tetap maju sampai sensor pas tengah mendeteksi adanya lori yang berada tepat di tengah-tengah tippler. 4) Ketika sensor tengah mendeteksi maka secara otomatis indexer akan reverse sekaligus menuang lori. 5) Akan tetapi jika ada lori yang sudah berada di tengah-tengah tippler dan tidak berisi buah maka indexer akan tetap maju sampai sensor lori di rail track loading ramp mendeteksi adanya lori diatasnya. 6) Ketika lori yang ditunag sudah tak berisi buah, maka lori itu akan tetap berada di tippler sampai ada lori lain yang mendorong untuk dituang. 7) Dan begitu seterusnya. Hasil konversi dalam CX program dan telah diujikan langsung dengan perangkat PLC Omron CPM 1A, adalah sebagai berikut. Gambar 10. Ladder Diagram CX Program area Loading Ramp Sistem Penanganan Lori di Transfer Carriage menuju Sterilizer Simulasi penanganan lori dengan menggunakan software Logix Pro adalah sebagai berikut. HASIL DAN PEMBAHASAN Sistem Penanganan Lori di Loading Ramp Hasil perancangan sistem dengan menggunakan software simulator Logix Pro, sebelum dikonversi ke CX Program adalah sebagai berikut. Gambar 11. Ladder Diagram Logix Pro area Transfer Carriage Salinan program dalam bentuk cxp untuk dioperasikan kedalam PLC Omron telah dibuat dan diujikan, sebagai berikut. Gambar 9. Ladder Diagram Logix Pro area Loading Ramp 13

Sistem Penanganan Lori di Tipper Tampilan hasil simulasi di Logix Pro dapat ditunjukkan pada gambar berikut. Gambar 12. Ladder Diagram CX Program area Transfer Carriage Sistem Penanganan Lori di Sterilizer Hasil simulasi dengan menggunakan simulator Logix Pro adalah sebagai berikut. Gambar 15. Ladder Diagram CX Program area Tipper Software hasil uji coba dengan menggunakan PLC Omron adalah sebagai berikut. Gambar 13. Ladder Diagram Logix Pro area Sterilizer Hasil konversi kedalam bentuk program CX dan sudah diujikan secara langsung dengan menggunakan PLC Omron, adalah sebagai berikut. Gambar 16. Ladder Diagram CX Program area Tipper KESIMPULAN DAN SARAN Gambar 14. Ladder Diagram CX Program area Sterilizer Sejalan dengan perkembangan permintaan pasar tentang produk minyak kelapa sawit dan perkembangan teknologi yang diterapkan di pabrik kelapa sawit, menuntut adanya sistem pengendalian peralatan pabrik kelapa sawit 14

khususnya penanganan pergerakan lori dari satu bagian ke bagian yang lain, yang cepat, akurat dan handal. Sistem manual sangat rentan dengan variabilitas yang disebabkan oleh faktor kemampuan dan kemauan dari manusia itu sendiri, tentu saja hal ini sangat berdampak terhadap produktifitas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Programmable Logic Controller dapat digunakan sebagai sarana solusi dalam pengendalian pergerakan lori secara otomatis. Semakin rumit logika kerja suatu sistem akan menuntut pembentukan program yang semakin rumit pula. Penelitian ini baru diterapkan pada PLC omron dalam skala laboratorium. Guna pengembangan lebih lanjut sangat dianjurkan untuk ditindaklanjuti dalam pengendalian peralatan-peralatan yang lain didalam pabrik kelapa sawit. DAFTAR PUSTAKA Bolton W. 2004. Programmable Logic Controller [PLC] Sebuah Pengantar. Erlangga. Jakarta. Wicaksono H. 2009. Programmable Logic Controller: Teori, Pemrograman dan Aplikasinya dalam Otomasi Sistem. Graha Ilmu. Yogyakarta. Petruella dan Frank D. 1998. Programmable Logic Controller. Higher Education. Boston. Widjanarka N.W. 2006. Teknik Digital. Erlangga. Jakarta 15