BAB I PENDAHULUAN. tanah air, dari anak-anak, dewasa, dan orang tua, pria, maupun wanita. Hakekat sepakbola menurut Sucipto (1999:7) bahwa.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. didalam ruangan. Kata ini diperkenalkan oleh FIFA ketika mengambil alih futsal

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Sepakbola adalah salah satu cabang olahraga yang masuk ke dalam

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang penelitian Anggi Sugiyono, 2015

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

BAB I PENDAHULUAN. banyak perubahan, dari permainan yang primitive dan sederhana sampai menjadi

BAB I PENDAHULUAN. olahraga. Mereka melakukan kegiatan olahraga dengan berbagai alasan, yaitu untuk

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Sepak bola merupakan salah satu cabang olahraga populer di dunia

I. PENDAHULUAN. masing-masing regu terdiri dari sebelas orang pemain, yang lazim disebut. sebanyak-banyaknya ke dalam gawang lawan dan mempertahankan

BAB I PENDAHULUAN. satunya adalah penjaga gawang. Cabang olahraga ini asal mulanya dari cabang

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan taraf hidup sehat yang lebih baik lagi. Olahraga adalah proses sistematik yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menghadapi era globalisasi, tantangan yang dihadapi akan semakin berat, hal ini disebabkan karena semakin

Jurnal Ilmu Keolahragaan Vol. 14 (1) Januari Juni 2015: 24-34

MOCHAMAD AGUNG JUNIARTO,

BAB I PENDAHULUAN. Hakekat olahraga merupakan kegiatan fisik yang mengandung sifat

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan permainan sepakbola saat ini sangat pesat sekali, hal ini bisa

BAB I PENDAHULUAN. sistem pendidikan nasional, (Depdiknas, 2003: 30). Karanggambas sesuai silabus adalah: atletik, senam, renang, kesehatan dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sepakbola merupakan olahraga rakyat yang telah dikenal di tanah air sejak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sepakbola merupakan cabang olahraga yang sudah memasyarakat, dan

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu cabang olahraga yang sangat digemari dan paling populer di

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

dimainkan oleh laki-laki, perempuan, anak-anak, dewasa, dan orang tua. Di yang cukup menggembirakan, namun dalam kancah sepak bola internasional

2014 PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP PENINGKATAN KETERAMPILAN PASSING DALAM PEMBELAJARAN SEPAKBOLA

I. PENDAHULUAN. telah cukup tumbuh dan berkembang. Hal ini ditandai dengan kegiatan

II. TINJAUAN PUSTAKA. digunakan untuk saat tertentu. Dalam segala hal, keberhasilan tim tergantung

BAB I PENDAHULUAN. merupakan olahraga yang menarik. Sepakbola merupakan olahraga permainan

BAB I PENDAHULUAN. Sneyers (1988: 7) bahwa Dalam cabang olahraga sepakbola faktor yang sangat

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Rusli Lutan (2007:199) menjelaskan mengenai metode korelasional

I. PENDAHULUAN. Sepakbola adalah salah satu cabang olahraga yang sangat digemari. masyarakat, di desa maupun di kota sering kali dijumpai orang yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Uji Validitas Dan Reabilitas Tes Keterampilan Teknik Sepakbola Usia Remaja

BAB I PENDAHULUAN. Pada masa sekarang sepak bola bagi sebahagian orang tidak hanya

BAB I PENDAHULUAN. dunia. Permainan sepak bola sangat membutuhkan kemampuan fisik dan taktik yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia bahkan mendapat simpati di hati masyarakat. Sepakbola digemari oleh

BAB I PENDAHULUAN. seluruh negara di dunia termasuk Indonesia. Timo Scheunemann (2005:15)

BAB I PENDAHULUAN. meliputi: ketahanan (endurance), kekuatan (strength) dan kecepatan (speed).

I. PENDAHULUAN. masyarakat di Indonesia, baik di kota-kota maupun di desa-desa. Bahkan sekarang

BAB I PENDAHULUAN. satu karakteristik permainan sepak bola yaitu menendang dan mengoper bola

BAB I PENDAHULUAN. kalangan masyarakat dan sekarang ini banyak pemain yang berlomba-lomba

BAB II KAJIAN TEORITIS. Sepak bola merupakan olahraga yang paling terkenal di dunia. Lebih dari 200 juta orang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

HUBUNGAN ANTARA KECEPATAN DAN KELINCAHAN DENGAN KEMAMPUAN MENGGIRING BOLA DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA

1. PENDAHULUAN. Kemampuan ini saling melengkapi satu sama lainnya karena setiap bola yang. dioper harus diterima dan dikontrol oleh rekan seregu.

2015 PENGARUH PENGGUNAAN BOLA MOD IFIKASI TERHAD AP HASIL BELAJARA PASSING D AN STOPING D ALAM PEMBELAJARAN SEPAKBOLA D I SMP NEGERI 4 BAND UNG

BAB I PENDAHULUAN. Moch.Vichi Fadhli Rachman, 2015 PENGARUH LATIHAN UMPAN KOMBINASI TERHADAP DOMINASI BALL POSSESSION DALAM CABANG OLAHRAGA SEPAK BOLA

BAB I PENDAHULUAN. penjaga gawang dapat menggunakan tangan. Tujuan permainan ini adalah

Jurnal Prestasi Vol. 1 No. 1, Juni 2017 : p-issn : e-issn :

BAB I PENDAHULUAN. belum menunjukkan prestasi yang membanggakan. Akhir-akhir ini

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. tingkat kebugaran seseorang, semakin kuat juga fisik seseorang tersebut.

BAB II KAJIAN TEORI. regu, masing masing regu terdiri dari sebelas orang pemain termasuk

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Yuda Muhammad Awaludin, 2013

BAB II KAJIAN PUSTAKA

TINJAUAN PUSTAKA. pada pemain yang bekerja dalam kombinasi. Untuk menguasai bola dan

BAB II LANDASAN TEORI, KERANGKA BERFIKIR DAN HIPOTESIS. terbukti hampir diseluruh dunia memainkan olahraga ini. Menurut Sindhu dkk

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan derajat kebugaran jasmani.hal ini dapat kita lihat dari antusias

I. PENDAHULUAN. kegiatan olahraga ditempuh melalui tiga pilar, yaitu olahraga pendidikan, olahraga

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN

I. PENDAHULUAN. Pendidikan Jasmani adalah proses pendidikan seseorang sebagai. dan pembentukan watak. Pendidikan Jasmani pada dasarnya merupakan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sepakbola ini maka dibentuklah organisasi sepakbola dunia yaitu FIFA (Federation

BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu kegiatan olahraga yang cukup populer, digemari dan paling

BAB I PENDAHULUAN. demikian itu berolahraga dapat dilakukan dimana saja. Salah satu olahraga yang

BAB I PENDAHULUAN. sampai menjadi permainan sepakbola yang modern seperti sekarang ini.

BAB I PENDAHULUAN. digemari oleh sebagian besar manusia yang ada di bumi ini. Sepak bola. akan tetapi dituntut suatu prestasi yang optimal.

I. PENDAHULUAN. Sepakbola merupakan salah satu cabang olahraga permainan yang banyak

BAB I PENDAHULUAN. Bangsa Indonesia merupakan salah satu negara yang sedang berkembang

HUBUNGAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DAN KELINCAHAN DENGAN KETERAMPILAN MENGGIRING BOLA. Jurnal. Oleh. Chandra Sasongko

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

II. TINJAUAN PUSTAKA. regu yang saling berhadapan dengan masing-masing regu terdiri dari sebelas

BAB I PENDAHULUAN. Sepakbola adalah permainan beregu, masing-masing regu terdiri dari

BAB I PENDAHULUAN. Sepakbola merupakan cabang olahraga yang sangat populer hampir di

BAB I PENDAHULUAN. seutuhnya. Indonesia adalah salah satu dari sekian banyak negara-negara

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS. Permainan sepakbola merupakan permainan yang paling populer dewasa ini di seluruh

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. primitive dan sederhana sampai menjadi permainan sepakbola modern seperti

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan melalui pembinaan di usia dini baik dari kemampuan teknik taktik dan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam permainan sepakbola banyak faktor-faktor yang dibutuhkan sesuai

KEMAMPUAN DASAR BERMAIN SEPAKBOLA SISWA KELAS VIII SMP N 2 PANDAK. Oleh Fitri Hermawan N dan Soni Nopembri Universitas Negeri Yogyakarta

BAB I PENDAHULUAN. Aji Rasa Kurniawan, 2014 HUBUNGAN ANTARA KOORDINASI MATA-KAKI DENGAN HASIL SHOOTING 8 METER CABANG OLAHRAGA FUTSAL

BAB I PENDAHULUAN. yang dimaksud adalah passing, dribbling, controlling, dan shooting. Untuk

I. PENDAHULUAN. regu yang masing-masing regu terdiri dari sebelas orang pemain yang. dan mempertahankan gawangnya jangan sampai kemasukan,

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan kepala dan dada. Khususnya untuk penjaga gawang diperbolehkan

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang Masalah. Sepakbola merupakan olahraga yang merakyat dan telah dikenal ditanah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

PENGARUH LATIHAN KNEE-TUCK JUMP

II. TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Santoso Giriwijoyo (2012:73 ) Pendidikan jasmani adalah kegiatan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Giri Renjana, 2013

BAB I PENDAHULUAN. bidang ilmu dan teknologi serta bidang lainnya, termasuk olahraga. Olahraga

I. PENDAHULUAN. beregu yang mengandung unsur kekompakkan dan kerjasama serta olahraga

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sepakbola merupakan salah satu olahraga yang sangat digemari oleh semua lapisan masyarakat di Indonesia, baik dikota, didesa,maupun sampai pelosokpelosok tanah air, dari anak-anak, dewasa, dan orang tua, pria, maupun wanita. Hakekat sepakbola menurut Sucipto (1999:7) bahwa. Sepakbola merupakan permainan beregu, masing-masing regu terdiri dari sebelas pemain, dan salah satunya penjaga gawang.permainan ini hampir seluruhnya dimainkan dengan menggunakan tungkai, kecuali penjaga gawang yang dibolehkan menggunakan lengannya di daerah tendangan hukumannya. Prinsip dari sepakbola sangat sederhana yaitu membuat gol dan mencegah jangan sampai lawan berbuat yang sama terhadap gawang sendiri. Yang memasukan gol terbanyak memenangkan pertandingan. Meskipun persepak bola di Indonesia sudah dilakukan semenjak zaman penjajahan Belanda, namun prestasi yang dicapai kesebelasan nasional PSSI sampai pada masa pembangunan ini belum seperti apa yang diharapkan. Oleh karna itulah di dalam memasyarakatkan olahraga dan mengolahragakan masyarakat, permainan sepakbola merupakan salah satu cabang olahraga yang diprioritaskan untuk dibina. Agar dalam proses pembinaan mendapatkan prestasi yang maksimal, dibutuhkan kualitas dari berbagai aspek latihan yang meliputi aspek fisik, teknik, 1

2 taktik, dan mental. Harsono (1988:100) mengatakan bahwa : untuk membantu atlet meningkatkan keterampilan dan prestasinya semaksimal mungkin, ada empat aspek yang perlu diperhatikan dan diteliti secara seksama oleh atlet, yaitu latihan teknik, taktik, fisik, dan mental. Dari penjelasan di atas bahwa empat aspek latihan tersebut sangatlah penting dalam mencapai prestasi maksimal itu berarti seorang pelatih tidak bisa hanya melatih salah satu aspek saja tetapi harus melatih keempat aspek tersebut karna ke empat aspek tersebut saling ketergantungkan. Teknik dalam olahraga adalah merupakan kemampuan untuk melaksanakan gerakan-gerakan secara tepat, cepat dan harmonis. Sedangkan menurut Robert Koger (2007: 138) yang telah di alih bahasakan menjelaskan bahwa : teknik adalah aksi yang digunakan agar pemain paham dan dapat berpartisipasi secara penuh di dalam pertandingan. Jadi teknik dalam olahraga sepakbola merupakan keterampilan dan kemampuan manusia untuk bergerak secara ekonomis dan dengan satu tujuan. Hal ini merupakan dasar pemulaan untuk mencapai prestasi yang setinggi-tingginya. Dalam permainan sepakbola menuntut penguasaan teknik yang kompleks sekali. Macam-macam teknik dasar bermain sepakbola menurut Sucipto (1999:17) adalah : 1) Menendang (kicking) 2) Menghentikan (stoping) 3) Menggiring (dribble) 4) Menyundul (heading) 5) Merampas (tackling) 6) Lemparan ke dalam (trow-in) 7) Menjaga gawang (goal keeping)

3 Dari beberapa teknik dasar yang telah dijelaskan dalam karya tulis ini, penulis hanya menjelaskan teknik dasar menggiring bola atau dribble saja. Hakekat dribble menurut Menurut Robert Koger (2007: 51) yang telah di alih bahasakan menjelaskan bahwa : Menggiring bola (dribbling) adalah metode menggerakan bola dari satu titik ke titik lain di lapangan dengan menggunakan kaki. Danny Mielke (2007: 2) yang telah di alih bahasakan menambahkan : Menggiring bola adalah keterampilan dasar dalam permainan sepakbola kerena semua pemain harus mampu menguasai bola saat bergerak, berdiri ataubersiap melakukan operan atau tembakan. Sedangkan menurut Sucipto (1999:28) menjelaskan bahwa : Menggiring bola adalah menendang terputus-putus atau pelan-pelan, oleh karna itu bagian kaki yang dipergunakan dalam menggiring bola sama dengan kaki yang dipergunakan untuk menendang bola. Dari ketiga penjelaskan dapat di simpulkan bahwa menggiring bola adalah teknik dasar sepakbola yang harus di kuasai oleh setiap pemain yang dilakukan menendang tetapi secara terputus-putus. Menggiring bola (dribble) memiliki beberapa fungsi hal itu di jelaskan oleh Sucipto Dkk dalam bukunya (1999 : 28) menjelaskan bahwa : menggiring bola bertujuan antara lain untuk mendekatkan jarak ke sasaran, melewati lawan, dan menghambat permainan. Sedangkan menurut Danny Mielke (2007 : 4) yang telah di alih bahasakan menjelaskan bahwa : Pengolahan dribble memungkinkan seorang pemain menciptakan ruang, mempertahankan penguasaan bola, dan untuk

4 melewati lawan. Dari dua penjelasan tersebut dapat di simpulkan menggiring bola (dribble) memiliki fungsi seperti yang di tulis di halaman 4. 1. Mendekatkan jarak ke sasaran 2. Melewati lawan 3. Menghambat permainan 4. Untuk menciptakan ruang 5. mempertahankan penguasaan bola Penguasaan dribble di dalam permainan tergantung pada bidang permainan, kedekatan dengan lawan dan teman satu tim, kondisi lapang, dan tentu saja keterampilan serta rasa percaya diri seorang pemain sepakbola. Banyak pemain yang tidak memperhatikan hal-hal itu sehingga mereka ketikan melakukan dribble panik dan langsung menendang bola kedepan yang menyebabkan hilangnya penguasaan bola secara mendadak dan hal tersebut sangat merugikan timnya. Pada saat melakukan teknik dribble bukan hanya melatih dribble itu sendiri tetapi dibutuhkan latihan-latihan fisik yang menunjang untuk pemain dalam melakukan teknik dribble yaitu kecepatan, kelincahan, dan flaksibilitas. Pada saat melakukan dribble pemain harus memiliki kecepatan dimana pengertian kecepatan menurut Harsono (1988 : 216) menjelaskan bahwa : kecepatan adalah kemampuan untuk melakukan gerakan gerakan yang sejenis secara berturut-turut dalam waktu sesingkat-singkatnya, atau menempuh suatu jarak dalam waktu yang cepat. Dilihat dari fungsi dribble itu sendiri yaitu mendekatkan jarak ke sasaran dan penjelasan menurut Robert Koger (2007 : 52)

5 yang telah di alih bahasakan menjelaskan bahwa: Giringlah bola menjauhi musuh anda, paksalah mengejar anda, usahakan selalu bergerak ke ruang terbuka dilapangan. Dari penjelasan tersebut bahwa seseorang pemain ketika memiliki kecepatan ketika dribble akan sulit di kejar oleh musuhnya. Pada saat melakukan dribble pemain harus memiliki kelincahan dimana pengertian kelincahan menurut Harsono (2001 : 21) menjelaskan bahwa : Kelincahan adalah kemampuan untuk mengubah arah dan posisi tubuh dengan cepat dan tepat pada waktu sedang bergerak, tanpa kehilangan keseimbangan dan kesadaran akan posisi tubuhnya. Dilihat dari fungsi dribble itu sendiri yaitu melewati lawan dan penjelasan menurut Robert koger (2007 : 52) yang telah di alih bahasakan menjelaskan bahwa: variasikan kecepatan lari anda, dengan mengubah-ubah kecepatan dan berbelok secara mendadak, musuh yang mengejar atau menghadang anda akan terkecoh dan kehilangan keseimbangan. Dari penjelasan tersebut bahwa seseorang pemain ketika memiliki kelincahan ketika dribble akan mudah untuk melewati musuhnya. Pada saat melakukan dribble pemain harus memiliki fleksibilitas dimana pengertian fleksibilitas menurut Harsono (2001 : 15) menjelaskan bahwa : Fleksibilitas Fleksibilitas adalah kemempuan untuk bergerak dalam ruang gerak sendi. sangat penting dalam hampir semua cabang olahraga, terutama cabang-cabang olahraga yang banyak menuntut gerak sendi seperti senam, loncat indah, atletik, permainan-permainan dengan bola, anggar, gulat. Manfaat fleksibilitas selain untuk memperluas ruang gerak persendian, fleksibilitas

6 bermanfaat untuk mengurangi dan menghindari cedera, dan juga membantu gerak koordinasi teknik untuk menjadi lebih baik serta pengarahan tenaga lebih efisien. Dari uraian sebelumnya bahwa kecepatan, kelincahan, dan fleksibilitas merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dan saling membutuhkan satu sama lain dalam rangkaian gerakan dribble. Kecepatan dibutuhkan ketika pemain menjauh dari kejaran lawan, kemudian kelincahan merupakan salah satu faktor yang menentukan keberhasilan dribble seseorang, pemain yang memiliki kelincahan yang baik akan lebih mudah untuk mengubah arah dan posisi tubuh dengan cepat dan tepat waktu sedang mendribble. Sedangkan flaksibilitas memberikan dukungan dan membantu pemain agar gerak koordinasi teknik untuk menjadi lebih baik, serta pengarahan tenaga lebih efisien. Sehingga peneliti tertari untuk mengetahui seberapa besar kontribusi kecepatan, kelincahan, dan fleksibilitas terhadap keterampilan teknik dasar dribble cabang olahraga sepakbola pada pemain sepakbola LPI SMAN 3 Cimahi. B. Masalah Penelitian Berdasarkan uraian latar belakang di atas diatas, maka yang menjadi masalah penelitiannya adalah kontribusi kecepatan, kelincahan, dan fleksibilitas terhadap keterampilan teknik dasar dribble cabang olahraga sepakbola pada pemain sepakbola LPI SMAN 3 Cimahi. Maka penulis merumuskan masalah penelitian seperti di bawah ini :

7 1. Adakah kontribusi yang signifikan dan positif kecepatan terhadap teknik dasar dribble? 2. Adakah kontribusi yang signifikan dan positif kelincahan terhadap teknik dasar dribble? 3. Adakah kontribusi yang signifikan dan positif fleksibilitas terhadap teknik dasar dribble? 4. Adakah kontribusi yang signifikan dan positif kecepatan, kelincahan, dan fleksibilitas secara bersama sama terhadap keterampilan teknik dasar dribble? C. Tujuan Penelitian Sesuai dengan masalah yang dikemukakan diatas, maka tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui seberapa besar kontribusi kecepatan terhadap teknik dasar dribble. 2. Untuk mengetahui seberapa besar kontribusi kelincahan terhadap teknik dasar dribble. 3. Untuk mengetahui seberapa besar kontribusi fleksibilitas terhadap teknik dasar dribble. 4. Untuk mengetahui seberapa besar kontribusi kecepatan, kelincahan, dan fleksibilitas secara bersama sama terhadap keterampilan teknik dasar dribble.

8 D. Manfaat Penelitian Berdasarkan latar belakang dan tujuan penelitian, maka yang diharapkan penulis melalui penelitian ini yaitu : 1. Untuk memberikan referensi kepada pelatih bahwa untuk memiliki teknik dasar yang baik maka dibutuhkan latihan-latihan kondisi fisik yang sistematis sesuai dengan kemampuan fisik atlet. 2. Untuk memperoleh pemahaman secara teoretis yang pada akhirnya dapat dijadikan sebagai referensi bagi para pelatih maupun pemain bahwa unsur latihan kondisi fisik kecepatan, kelincahan dan fleksibilitas merupakan usur latihan yang penting dalam teknik dasar sepakbola terutama teknik dribble. E. Batasan Penelitian Batasan penelitian sangat diperlukan dalam setiap penelitian. Agar penelitian ini lebih terarah. Mengenai pembatasan masalah dijelaskan oleh Arikunto (1990:15) bahwa: Bagian dari proposal maupun laporan penelitian tempat penelitian memberikan penjelasan kepada orang tentang hal hal yang berkenaan dengan kegiatan penelitia. Berdasar pada penjelasan di atas, maka penelitian ini dibatasi pada hal-hal sebagai berikut:

9 1. Variabel bebas yaitu kontribusi kecepatan (X 1 ), kelincahan (X 2 ) dan fleksibilitas (X 3 ). 2. Variabel terikat yaitu hasil teknik dasar dribble (Y). 3. Masalah penelitian terbatas pada pengaruh kontribusi kecepatan, kelincahan, dan fleksibilitas terhadap keterampilan teknik dasar dribble cabang olahraga sepakbola. 4. Populasi yang akan diambil dalam penelitian ini adalah pemain sepakbola LPI SMAN 3 Cimahi yang berjumlah 20 orang. 5. Sampel diambil menggunakan Teknik sampling purposive, dari jumlah populasi 20 peneliti mengambil 18 orang untuk dijadikan sampel penelitian. 6. Alat ukur yang digunakan adalah tes dribbling dari Nurhasan dengan validitas sebesar 0,92 dan reliabilitas 0,99. F. Asumsi Dasar Anggapan dasar adalah suatu pendapat yang telah diyakini kebenarannya dan telah dijadikan titik tolak penelitian dalam memecahkan masalah, seperti yang dikemukakan oleh Arikunto (2002:58) bahwa: Anggapan dasar atau postulat adalah titik tolak atau pemikiran yang kebenarannya diterima penyidik. Anggapan dasar merupakan titik tolak pemikiran bagi penulis dari segala penelitian yang hendak dilaksanakan dan ini diperlukan sebagai pegangan pokok secara umum. Sekontribusi dengan pengartian anggapan dasar ini, Arikunto

10 (1990:55) menjelaskan sebagai berikut : Anggapan dasar atau postulat adalah suatu titik tolak pemikiran yang kebenarannya diterima oleh penyidik, setiap penyidik dapat merumuskan postulat yang berbeda. Seorang penyidik mungkin meragukan suatu anggapan dasar yang oleh orang lain diterima sebagai kebenaran. Pendapat tersebut menjelaskan bahwa anggapan dasar adalah sebuah titik tolak pemikiran yang kebenarannya diterima oleh penyidik. Kondisi fisik seorang atlet dapat mempengaruhi kemampuan teknik dasar dalam permainan sepak bola. Hal tersebut sama seperti yang dijelaskan oleh Harsono (2001 : 4) bahwa : kalau kondisi fisik atlet baik, maka dia akan lebih cepat pula menguasai teknik-teknik gerakan yang di latihkan. Sama hal dalam melakukan teknik dribble bukan hanya melatih dribble itu sendiri tetapi dibutuhkan latihan-latihan fisik yang menunjang untuk pemain dalam melakukan teknik dribble yaitu kecepatan, kelincahan, dan flaksibilitas. Dari uraian di atas bahwa kecepatan, kelincahan, dan flaksibilitas merupakan satukesatuan yang tidak terpisahkan dan saling membutuhkan satu sama lain dalam rangkaian gerakan dribble. Kecepatan dibutuhkan ketika pemain menjauh dari kejaran lawan, kemudian kelincahan merupakan salah satu faktor yang menentukan keberhasilan dribble seseorang, pemain yang memiliki kelincahan yang baik akan lebih mudah untuk mengubah arah dan posisi tubuh dengan cepat dan tepat waktu sedang mendribble. Sedangkan fleksibilitas memberikan dukungan dan membantu pemain agar gerak koordinasi teknik untuk menjadi lebih baik, serta pengarahan tenaga lebih efisien.