PROGRAM TELEVISI SEBAGAI DATA BAHASA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan sarana bagi manusia untuk dapat berkomunikasi dan

Bab 5. Ringkasan. Bahasa Jepang merupakan salah satu bahasa asing yang dipelajari di Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai mahluk sosial, manusia membutuhkan interaksi dengan manusia

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa, seperti dikemukakan oleh para ahli, memiliki bermacam fungsi

IMPLIKATUR PERCAKAPAN DAN DAYA PRAGMATIK PADA IKLAN PRODUK KOSMETIK DI TELEVISI SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. dengan yang diungkapkan oleh Holmes, Gender is more appropriate for

BAB I PENDAHULUAN. dalam berkomunikasi menjadi sangat penting. Hal ini ditunjukkan dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. tindakan dan penyimpangan terhadap kaidah di dalam interaksi lingual itu.

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia mengalami perkembangan yang sangat pesat dalam berbagai

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dewasa ini, kodrat manusia menjadi tua seolah bisa dihindari

BAB III KERANGKA TEORI DAN METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. ucap yang bersifat arbiter dan konvensional, yang dipakai sebagai alat komunikasi

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kehidupan manusia sehari-hari tidak pernah terlepas dari proses interaksi

BAB I PENDAHULUAN. sebagai sarana komunikasi dan juga digunakan sebagai alat untuk menyampaikan. pesan atau maksud pembicara kepada pendengar.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Penelitian. Pada hakikatnya manusia membutuhkan sebuah media massa untuk

BAB I PENDAHULUAN. calon konsumen membeli atau menggunakan suatu produk atau jasa yang

BAB I PENDAHULUAN. untuk berinteraksi antar sesama. Kridalaksana (dalam Chaer, 2003: 32)

BAB I PENDAHULUAN. Setiap bahasa memiliki sistem fonologi dan tata bahasanya sendiri, yang membedakannya dari bahasa lain. Oleh karena itu, masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. pria dan wanita dengan istilah sex, dalam hal psikologis para ahli memberi istilah

Bab 1. Pendahuluan. Komunikasi merupakan hal terpenting dalam kehidupan manusia. Tanpa

BAB 1 PENDAHULUAN. film memiliki realitas yang kuat salah satunya menceritakan tentang realitas

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia dan bahasa adalah dua komponen yang tidak terpisahkan satu sama

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia. Analisis turutan..., Bima Anggreni, FIB UI, 2008

METODOLOGI PENELITIAN. kualitatif. Menurut pakar Jalaludin Rahmat penelitin deskriptif adalah

BAB I PENDAHULUAN. merupakan media komunikasi massa yang membawa pesan yang berisi gagasan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Linguistik sebagai ilmu kajian bahasa memiliki berbagai cabang.

BAB I PENDAHULUAN. tuturanlisan adalah media elektronik, seperti televisi dan radio. Adapun, untuk

BAB I PENDAHULUAN. menguasai bahasa Indonesia, baik lisan maupun tulisan. pandangan sebagian masyarakat yang tidak merasa perlu untuk

BAB I PENDAHULUAN. arbitrer yang digunakan oleh suatu anggota masyarakat untuk bekerja sama,

BAB I PENDAHULUAN. Prosa dalam pengertian kesusastraan disebut fiksi (fiction), teks naratif

BAB I PENDAHULUAN. Tanpa bahasa manusia tidak dapat saling berinteraksi baik antar individu maupun

BAB I PENDAHULUAN. Film adalah suatu media komunikasi massa yang sangat penting untuk

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa dalam kehidupan sehari-hari memiliki peranan dan fungsi yang mendasar. Dengan bahasa manusia dapat

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Setelah melakukan analisis terhadap film Air Terjun Pengantin

FAKULTAS SASTRA PROGRAM STUDI. SASTRA INGGRIS

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Prinsip kerja..., Ratih Suryani, FIB UI, Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. kalimat. Objek dalam sebuah kalimat adalah tuturan. Suatu tuturan dapat dilihat

MATA KULIAH KEBAHASAAN PROGRAM DIK DAN NONDIK

FENOMENA DIFUSI LEKSIKAL UNSUR BAHASA *) Oleh Wahya

BAB I PENDAHULUAN. hasratnya sebagai makhluk sosial, manusia memerlukan alat berupa bahasa. Bahasa

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.2 Tujuan. Tujuan pembuatan makalah ini salah satunya adalah untuk memenuhi tugas bahasa Indonesia dan bertujuan untuk :

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa sangat berperan bagi kehidupan manusia. Terbukti dari

BAB I PENDAHULUAN. untuk hidup bersama. Untuk menjalani kehidupan sehari-hari antara orang yang

Cerita Rakyat Sebagai Media Keterampilan Berbahasa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sebagai makhluk sosial manusia memerlukan alat komunikasi antar

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia pertelevisian ditandai dengan banyaknya jenis acara yang

BAB I PENDAHULUAN. interaksi dan kerjasama dalam kehidupan sehari-hari. Dengan berinteraksi,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Komunikasi merupakan aktifitas manusia yang sangat penting, bukan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Berbahasa adalah aktivitas sosial. Seperti halnya aktivitas-aktivitas sosial

KONTRAK SOSIAL DAN KONTRAK KOMUNIKASI PADA KOMUNITAS SOSIAL DAN KOMUNITAS TUTUR JAWA

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam kehidupan sehari-hari, manusia menggunakan bahasa sebagai sarana

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Perubahan itu berupa variasi-variasi bahasa yang dipakai sesuai

PRAGMATIK DAN PENELITIAN PRAGMATIK

PRAGMATIK. Disarikan dari buku:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini bersifat deskriptif dengan pendekatan kualitatif yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Dalam kehidupan bermasyarakat, manusia tidak terlepas dengan

BAB I PENDAHULUAN. Adanya komunikasi dalam kehidupan manusia sangatlah penting. Setiap hari

BAB I PENDAHULUAN. Manusia dan lingkungan, baik lingkungan alam maupun lingkungan sosialbudaya,

BAB 5 PENUTUP. Campur code..., Annisa Ramadhani, FIB UI, Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. berbicara dan cara penyampaiannya. Dalam beberapa masyarakat, percakapan

BAB I PENDAHULUAN. berinteraksi, dan mengidentifikasi diri (Kridalaksana, 2001: 21). Sebagai alat

BAB I PENDAHULUAN. lisan. Secara tertulis merupakan hubungan tidak langsung, sedangkan secara. sebuah percakapan antar individual atau kelompok.

BAB I PENDAHULUAN. dengan bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia memiliki dialek oleh karena seperti

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa adalah sistem lambang bunyi bersifat arbitrer yang dipergunakan

Bab I. Pendahuluan. Indonesia yaitu dorama. Menurut Wikipedia, dorama merupakan serial drama yang

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang

BAHASA DAN JENDER. Oleh: Sudjianto

BAB I PENDAHULUAN. mengkaji makna dalam hubungannya dengan situasi-situasi ujar.

Bab 1. Pendahuluan. Linguistik merupakan ilmu bahasa yang di perlukan sebagai dasar untuk meneliti

BAB I PENDAHULUAN. gagasan serta apa yang ada dalam pikirannya. Agar komunikasi dapat berlangsung

BAB I PENDAHULUAN. dibandingkan komunikasi dalam bentuk tulisan. bahasa Indonesia ragam lisan atau omong.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. disampaikan dapat diterima dan dilaksanakan oleh lawan bicaranya. Begitu juga

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dilakukan secara lisan maupun tertulis. Melalui bahasa, manusia berinteraksi

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa memiliki peranan penting dalam kehidupan manusia. Manusia

BAB I PENDAHULUAN. hanya sekedar memenuhi kebutuhan hiburan masyarakat dan kedua hal tersebut

BAB I PENDAHULUAN. manusia lain dalam kehidupan sehari-harinya. Untuk melakukan interaksi

BAB III METODE PENELITIAN. The Great queen Seondeok dan kemudian melihat relasi antara teks tersebut

BAB I PENDAHULUAN. efektif dan efisien untuk berkomunikasi dengan konsumen sasaran.

Ketika Ditnaga DIKTI memberikan fellowship kepada saya

SILABUS SOSIOLINGUISTIK BIL008. Dr. Gatot Sarmidi, M.Pd.

BAB I PENDAHULUAN. wujud kreativitas yang mampu membantu manusia dalam berkembang.

PEMANFAATAN SASTRA SEBAGAI BAHAN AJAR PENGAJARAN BIPA

BAB I PENDAHULUAN. realitas, dan sebagainya. Sarana yang paling utama dan vital untuk memenuhi

TINDAK TUTUR DALAM BERCERITA SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 CIAMIS

ANALISIS ISI PESAN DALAM KARIKATUR DI INTERNET SEBAGAI KRITIK SOSIAL

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. membutuhkan bahasa sebagai sarana untuk berkomunikasi atau berinteraksi.

BAB I PENDAHULUAN. elektronik. Media cetak berupa koran, spanduk, dan pamflet. Sedangkan media

Review Buku. Dialektologi Sebuah Pengantar oleh Ayat Rohaedi. Dialectology oleh J. K. Chambers dan Peter Trudgill

Penggolongan Tahapan Perkembangan Normal Bicara dan Bahasa Pada Anak. Oleh: Ubaii Achmad

Transkripsi:

PROGRAM TELEVISI SEBAGAI DATA BAHASA Oleh Handoko, S.S, M.Hum Seiring dengan perkembangan teknologi, media komunikasi berkembang dengan pesat. Berbagai instrumen komunkasi dikembangkan dengan berbagai tujuan. Sebagai media informasi, televisi berisi berbagai data linguistik dengan jumlah yang sangat banyak. Banyak peneliti di bidang sosial dan humaniora yang meberikan perhatian terhadap perkembangan televisi, baik sebagai sebuah media informasi maupun sebagai sebuah kekuatan sosial. Dalam hubungannya dengan penelitian bahasa, perkembangan teknologi pertelevisian, khususnya video recorder memungkinkan analisa bahasa yang lebih komferhensif yang tidak hanya berupa ujaran, tapi juga berupa aspek non verbal seperti pakaian, gesture, ekspresi wajah, bahkan lingkungan fisik. Iklan televisi merupakan salah satu bentuk media komunikasi yang dapat digunakan sebagai data dalam penelitian linguistik. Tulisan ini merupakan review terhadap tulisan Timothy C. Frazer Comercial Television as A source of Language Data dalam Methods of Dialectology: Proceeding in the Sixth Internasional Conference at the University Collage of North Wales yang diedit oleh Alan R. Thomas 1

(1988). Selain itu, tulisan ini juga dilengkapi dengan beberapa sumber lainnya. Fraze (1988) meyatakan bahwa ada dua area dalam program televisi yang dapat menjadi perhatian dalam penelitian dialektologi dan sosiolinguistik. Pertama pemanfaatan berita pada televisi lokal sebagai pelengkap atau pengganti analisa lapangan penggunaan bahasa. Kedua, drama televisi yang dapat menyediakan informasi kebahasaan khususnya sikap berbahasa. Berita daerah di dominasi oleh laporan kegiatan pemerintah, kegiatan tertentu, informasi kriminal, dan bencana alam. Dalam pemberitaan daerah biasanya dilengkapi dengan video rekaman wawancara masyarakat umum ataupun pejabat tertentu. Bahkan, orang yang lewat di jalan juga dimintai pendapat dan diwawancarai tentang pemberitaan tersebut, misalnya sebagai saksi sebuah kejadian. Hal ini memunculkan ujaran yang spontan dan tanpa rekayasa oleh penutur. Oleh karena itu, date seperti ini dapat dijadikan bukti linguistik yang dapat dianalisa dengan berbagai pendekatan linguistik. Tidak Seperti program televisi lainnya yang melibatkan aktor atau pembaca berita yang mendapat pelatihan dialek, program berita daerah menyediakan masyarakat tutur yang otentik untuk diteliti. Wawancara seperti ini kaya akan informasi tentang penutur didukung dengan data sosial penutur, seperti jenis kelamin, kelas sosial, pekerjaan, dan tempat tinggal. Bahkan data linguitik seperti ini dapat dikaitkan dengan aspek-aspek lain seperti 2

aspek sosial dan budaya yang dapat menjadi sumber bagi penelitian lain (Labov, 1966). Selain program berita daerah, program televisi juga dapat dijadikan sumber data untuk penelitian lingusitik yang berhubungan dengan dialek dan sikap berbahasa. Preston (1986) berpendapat bahwa setiap orang memiliki persepsi tentang saerah dan variasi social disekitar mereka, entah persepsi itu benar atau salah. Persepsi ini dapat dijadikan objek kajian dengan menitik-beratkan pada penelitian terhadap persepsi dan sikap berbahasa. Dengan kemajuan teknologi dan murahnya biaya produksi berita, banyak bermunculan stasiun televisi daerah, baik negeri maupun swasta. Hampir seluruh propinsi di Indonesia memiliki stasiun televisi daerah, walaupun masih terbatas jam tayangnya. Khusus di Sumatera Barat, selain televisi milik pemerintah (TVRI) terdapat beberapa stasiun televisi swasta, seperti Padang TV, Minang TV, Favorite TV, dan beberapa TV lokal lainnya. Setiap stasiun TV setidaknya memiliki satu program berita, bahkan lebih. Hal ini memungkinkan untuk dijadikan sumber data dalam penelitian lingusitik, khususnya penelitian dialektologi, karena dari program berita tersebut dapat diperoleh berbagai variasi bentuk lingual dari berbagi daerah di Sumatera Barat. Selain program berita, program diskusi dan dialog juga dapat dijadikan sumber data untuk penelitian liguistik. Diskusi atau dialog biasanya 3

memberikan informasi yang lebih, tidak hanya sekedar ujaran atau bentuk lingual, tetapi juga latar belakang informan, gesture, mimik waja, serta persepsi informan tentang topic tertentu. Dengan banyaknya muncul stasiun TV daerah, maka banyak bermulculan program dialog dan diskusi yang disajikan dalam bahasa daerah. Untuk penelitian dialektologi, bisa dilihat dari variasi dialek yang muncul, inovasi dialek, inovasi leksikal, dan aspek lainnya. Sementara itu, untuk penelitian lingusitik, seperti kajian pragmatik dan wacana, bisa membahas tentang kesopanan, tindak tutu, honorific, retorika, dan aspek lainnya. Program televisi, seperti drama televisi menyajikan berbagai data linguistik dengan variasi konteks sosial budaya. Misalnya drama televisi yang mengangkat cerita tentang keluarga di daerah tertentu, maka biasanya dialek yang digunakan disesuaikan dengan latar belakang cerita. Frazer (1988) meneliti tantang perbedaan dialek antara dialek kulit putih Milwaukee dengan dialek Inland Nothern dalam drama televisi Happy Days. Penelitiannya menunjukan bahawa kedua dialek tersebut berbeda dengan dialek Amerika serikat bagian timur dimana bunyi postvocalic /r/ diucapkan dengan penyempitan yang berbeda. Tidak hanya sampai pada analisa dialek, Labov (1966) variasi dialek tersebut juga dapat dianalisa dengan pendekatan sosiolinguistik. Fishman (1978) melakukann penelitian terhadap drama televisi Policewoman. ia berkesimpulan bahwa adanya dominasi yang ditentukan oleh 4

ketidaksejajara hubungan kekuasaan dalam pembicaraan pria-wanita. Ia menyatakan bahwa pria lebih dominan dalam menentukan topik pembicaraan, menyela lawan tutur yang wanitanya, dan menegaskan kebenaran. Sementara itu, wanita cenderung cendung dikendalikan oleh pria dalam percakapan dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan. Program televisi juga banyak dijadikan data penelitian linguistik makro, seperti pragmatik, wacana dan semiotik. Zebrowski (2009) menulis tentang hubungan antara bahasa African American Vernacular English dan simbol kekuasaan dalam iklan televisi dengan judul Linguistic Markets and Symbolic Power in Television Commercials Using AAVE. Ia meneliti beberapa iklan antara lain iklan Volkswagen dan iklan makanan cepat saji. Akiyama (1993) juga menjadikan iklan televisi untuk melihat aspek sosial budaya masyarakat Jepang dalam tulisannya A Study of Japanese TV Commercials from Socio-cultural Perspectives: Special Attributes of Nonverbal Features and Their Effects. Iklan televisi juga menjadi data lingusitik yang dapat dianalisa dengan berbagai pendekatan linguistik. Untuk pendekatan dialektologi, biasanya di pilih iklan-iklan yang memiliki muatan budaya dan ideologi. Salah satu aspek penting yang perlu dipertimbangkan dalam mengambil program televisi sebagi sumber data bahasa adalah aspek realitas dan dramatisasi atau rekayasa data. Namun, dalam penelitian lingusitik mikro, 5

fonologi, morfologi, sintaksis, dan dialektologi, kedua aspek tersebut tidak terlalu menjadi permasalah. Sedangkan untuk penelitian linguistik makro, maka aspek realitas dan rekayasa tuturan perlu menjadi perhatian. Dengan perkembangan teknologi yang semakin canggih, dan era informasi yang tanpa batas, maka untuk menjadikan program televisi, baik pemberitaan, wawancara, diskusi, drama televisi, dan program lainnya, maka diperlukan parameter yang jelas dan kriteria yang terukur. Belum banyak ahli bahasa yang memberikan kriteria kelayakan sebuah program televisi dijadikan sebagai sumber data untuk analisa kebahasaan. Tulisan Frazer tentang program televisi sebagai sumber data bahasa baru memuat beberapa program televisi yang dapat dijadikan sebagai data lingusitik, namun ia belum memaparkan kriteria program televisi yang layak dijadikan sumber data. Referensi Akiyama, Koji. 1993 A Study of Japanese TV Commercials from Sociocultural Perspectives: Special Attributes of Nonverbal Features and Their Effects. Intercultural Communication Studies III:2 Chambers, J. K. dan Peter Trudgill 1998 Dialectology. Cambridge: Cambridge University Press. Frazer, Timothy C. 1988. Comercial Television as A source of Language Data dalam Methods of Dialectology: Proceeding in the Sixth 6

Internasional Conference at the University Collage of North Wales, ed. Alan R. Thomas. Clevedon: Multilingua Matters. Labov, William 1966 The social stratification of English in New York City. Arlington, VA: Center for Applied Linguistics. Thomas, R. Alan (ed.). 1988. Methods of Dialectology: Proceeding in the Sixth Internasional Conference at the University Collage of North Wales. Clevedon: Multilingua Matters. Zebrowski, Matthew G..(2009). Linguistic Markets and Symbolic Power in Television Commercials Using AAVE. Dalam Texas Linguistic Forum: Proceedings of the Seventeenth Annual Symposium About Language and Society. 29-38 7