BAB III METODOLOGI PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 3 Salatiga. Penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. metode eksperimen. Dalam penelitian ini, peneliti membagi subjek yang diteliti

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimen, dengan

BAB III METODE PENELITIAN. tidak bisa mengontrol variabel-variabel lain atau pengaruh lain yang akan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. dengan The randomized pretest-posttest control group design (rancangan tes

BAB III METODE PENELITIAN. Bentuk penelitian ini adalah penelitian eksperimen.

BAB III METODE PENELITIAN. mendapat perlakuan model pembelajaran kooperatif tipe Kancing Gemerincing

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. melibatkan dua kelompok yaitu kelompok ekperimen dan kelompok kontrol

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian quasi eksperimen dengan desain yang

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif menekankan analisisnya pada

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah Eksperimen Semu (quasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mempengaruhi pemahaman konsep matematika siswa. Penelitian ini

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian eksperimen semu, yang mana variabel-variabelnya

III. METODELOGI PENELITIAN. Sugiyono (2012:3) menjelaskan bahwa metode penelitian adalah cara-cara ilmiah

III. METODE PENELITIAN. data dengan maksud untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Metode yang akan

BAB III METODE PENELITIAN. bentuk Nonequivalent Control Group Design karena pada kenyataanya penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN R X O 2 R O 4

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 31 Banjaran-Bandung. Dengan alamat Jalan Pajagalan no.115 Banjaran-Bandung

BAB III METODE PENELITIAN. metode dalam penelitian ini menggunakan metode Kuasi Eksperimen (eksperimen

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian eksperimen

BAB III METODE PENELITIAN. subyek yang akan diteliti, teknik-teknik pengumpulan data, prosedur pengumpulan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini digunakan metode Pre eksperimental design.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan di kelas X IPA SMAN 2 Pekanbaru

BAB III METODE PENETIAN. Dalam melakukan penelitian tentunya diperlukan suatu metode yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini diarahkan sebagai penelitian Quasi Eksperimen, karena

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini diarahkan sebagai penelitian Quasi Eksperimen, karena

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. berarti menguji parameter populasi yang berbentuk perbandingan (Sugiyono, IPS siswa dengan perlakuan yang berbeda.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimen. Perlakuan dalam

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan model pretest

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di MAN Kampar Kabupaten Kampar pada

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bendungan Uwai, Kecamatan Bangkinang, Kabupaten Kampar.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2008:3). Dalam penelitian

III. METODE PENELITIAN. Menurut Margono (2010:1) metode penelitian adalah semua kegiatan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di kelas X SMAN 2 Kuok Kecamatan Kuok

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian Quasi Eksperimen. Adapun

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2013/2014 pada tanggal 20 September 2013 sampai dengan 11 Oktober 2013

BAB III METODE PENELITIAN. sungguhan (true experimental research) dan semu (quasi experimental research).

BAB III METODOLOGI PENELITIAN mulai dari tanggal 18 Mei sampai tanggal 8 Juni 2013 di SMP. Muhammadiyah Kuok Kecamatan Kuok Kabupaten Kampar.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe CIRC dan

A. Jenis dan Pendekatan Penelitian

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas X SMA Gajah Mada

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2013/2014 pada tanggal tanggal 17 maret 11 april 2014 di SMKN

III. METODELOGI PENELITIAN. penelitian eksperimen dengan pendekatan komparatif. Sugiyono (2013: 107)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk mengetahui tujuan penelitian tercapai atau tidak, maka dipergunakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode merupakan cara yang ditempuh dalam suatu penelitian dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Sebuah penelitian memerlukan metode pendekatan yang digunakan untuk

METODE PENELITIAN. dan sampel, variabel penelitian, definisi operasional variabel, teknik pengumpulan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dimulai pada bulan September 2013 sampai dengan bulan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1. Model pembelajaran inkuiri terbimbing merupakan model pembelajaran yang

III. METODE PENELITIAN. Pembahasan mengenai bab ini akan dikemukakan mengenai rancangan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Bab ini akan mengkaji metode dan langkah-langkah yang dilakukan peneliti

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam pelaksanaanya, penulis membuat dua kelompok yang pertama yaitu

METODOLOGI PENELITIAN. Bagian ketiga akan membahas beberapa hal yang berkaitan dengan metode

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik. 23

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mempengaruhi hasil penelitian. Desain yang digunakan adalah Pretest-

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN X O

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

111 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab yang ketiga ini, tentang Metodologi Penelitian, akan dibahas 8 (delapan) bagian besar, yaitu (1) tempat dan waktu penelitian; (2) jenis penelitian; (3) metode penelitian; (4) populasi dan sampel; (5) variabel dan alat pengumpulan data; (6) uji Instrumen; (7) teknik analisis data dan pengujian hipotesis; dan (8) jadwal penelitian. Berikut ini akan dibahas secara khusus kedelapan bagian tersebut. 1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMAN 3 Salatiga kelas XI IPS pada semester genap tahun 2011/2012. 2. Jenis penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Menurut Sugiyono (2009) penelitian kuantitatif yaitu penelitian yang berlandaskan filsafat positivisme yang digunakan untuk meneliti populasi atau sampel tertentu dengan pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian dan analisis data bersifat kuantitatif/statistik serta betujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan. 3. Metode Penelitian Metode penelitian ini adalah eksperimen dengan rancangan penelitian randomized pretest-postest control group design. Penelitian eksperimen adalah penelitian yang menguji secara langsung pengaruh suatu variabel

112 terhadap variabel yang lain serta menguji hipotesis hubungan sebab akibat (Nana Syaodih, 2007). Dalam rancangan tersebut terdapat dua kelompok yang dipilih secara random (acak) untuk sampel, yaitu kelompok A dan kelompok B. Kelompok A sebagai kelompok eksperimen dan kelompok B sebagai kelompok kontrol. Kedua kelompok ini diberi tes yang sama untuk mengetahui keadaan awal (pretes) apakah terdapat perbedaan yang signifikan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Hasil pretes yang baik apabila nilai kelompok eksperimen dan kelompok kontrol tidak berbeda secara signifikan. Kemudian kelompok A sebagai kelompok eksperimen diberi perlakuan khusus dengan metode pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Division (STAD) dan kelompok B sebagai kelompok kontrol diberi perlakuan biasa dengan menggunakan metode pembelajaran ceramah. Setelah beberapa waktu kemudian kedua kelompok tersebut, kelompok A (kelompok eksperimen) dan kelompok B (kelompok kontrol), diberi tes yang sama sebagai tes akhir (postes). Hasil tes kedua kelompok tersebut, baik pretes maupun postes, dibandingkan (diuji perbedaan). Selain itu hasil pretes dan postes pada masing-masing kelompok juga dibandingkan (diuji perbedaan). Adanya perbedaan yang berarti (signifikan) antara hasil postes kelompok A dan B, serta hasil pretes dan postes kelompok ekperimen menunjukkan pengaruh dari perlakuan metode pembelajaran yang diberikan kepada siswa.

113 Tabel 2 Randomized pretest postest control group design (sumber: Nana SS, 2005) 4. Populasi dan Sampel a. Populasi Populasi adalah kelompok besar dan wilayah yang menjadi lingkup penelitian (Nana SS, 2010). Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI SMAN 3 Salatiga jurusan IPS yang terdiri dari 4 kelas. Keempat kelas ini memiliki karakteristik yang sama,yaitu jurusan IPS; rata-rata nilai raport pada pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan semester I 2011/2012 yang hampir sama, yaitu kelas XI IPS 1 : 78; kelas XI IPS 2: 80; kelas XI IPS 3: 77; dan kelas XI IPS 4: 80; jumlah siswa yang sama; dan dari etnis yang sama. b. Sampel Sampel adalah kelompok kecil yang secara nyata diteliti dan tempat untuk menarik kesimpulan (Nana SS, 2010). Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPS 1 yang berjumlah 37 siswa yang terdiri dari 13 siswa pria dan 24 siswa wanita; siswa kelas XI IPS 2 yang

114 berjumlah 37 siswa yang terdiri dari 16 siswa pria dan 21 siswa wanita, yang diambil dengan cara menilai kesetaraan kemampuan antara ke dua kelas tersebut. Kesetaraan kedua kelas tersebut dapat dilihat dari rata-rata nilai rapot pada mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan. c. Teknik pengambilan sampel Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik random sampling (sampel acak) dengan cara undian atau lotere. Dalam teknik ini sebuah populasi memiliki kesempatan yang sama untuk diambil sebagai sampel. Artinya populasi yang berjumlah empat kelas tersebut memiliki kesempatan yang sama untuk dijadikan sebagai kelompok eksperimen dan kontrol serta kelompok yang digunakan untuk validitas butir soal (Ali, 1984). Penentuan sampel ini yang keluar dalam undian adalah kelas XI IPS 1 sebagai kelompok eksperimen dan kelas XI IPS 2 sebagai kelompok kontrol. 5. Variabel dan Alat Pengumpulan Data a. Variabel Penelitian Variabel penelitian adalah suatu atribut, sifat, aspek dari manusia, fenomena, objek yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan diambil kesimpulannya. Variabel penelitian terdiri dari variabel bebas, variabel terikat, variabel antara, dan variabel kontrol (Hamid Darmadi,2011).

115 Dalam penelitian ini yang digunakan adalah variabel bebas dan variabel terikat. 1) Variabel Bebas Variabel bebas yaitu variabel yang menjadi sebab munculnya variabel terikat (Hamid Darmadi, 2011). Variabel bebas dalam penelitian ini adalah metode pembelajaran kooperatif tipe STAD dan ceramah. 2) Variabel terikat Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau variabel yang menjadi akibat dari variabel bebas (Hamid Darmadi,2011). Variabel terikat dalam penelitian ini adalah prestasi belajar pendidikan kewarganegaraan siswa. b. Alat pengumpulan data Alat pengumpul data adalah alat ukur yang akan dipakai untuk pengumpulan data sehingga hasil pengukuran teori dan hipotesis dapat diuji sebaik-baiknya, dapat menghubungkan konsep-konsep yang abstrak menjadi realita dan operasional, dan dapat menjelaskan fenomena yang diacu oleh konsep variabel-variabel yang digunakan (Hamid Darmadi,2011). Dalam penelitian ini alat ukur/alat pengumpul data yang digunakan adalah butir-butir soal tes prestasi belajar Pendidikan Kewarganegaraan dan instrumen tes dengan soal berbentuk obyektif tertulis berupa pilihan ganda/multiple choise (terlampir).

116 c. Teknik pengumpulan data Teknik yang digunakan untuk memperoleh data dalam penelitian ini adalah data hasil tes prestasi siswa yang dilaksanakan setelah penerapan metode pembelajaran kooperatif tipe STAD dan metode ceramah dalam 2 (dua) kompetensi dasar yaitu : (1) mendeskripsikan dinamika politik Indonesia; (2) mendeskripsikan proses demokratisasi menuju masyarakat madani. 6. Uji Instrumen Instrumen penelitian harus memenuhi syarat sebagai instrumen yang baik, sehingga sebelum instrumen penelitian digunakan untuk mengambil data prestasi belajar pada kelas sampel, maka instrument tersebut harus diujicobakan terlebih dahulu pada kelas di luar kelas sampel dan masih merupakan bagian dari populasi. Pengujian instrumen dilakukan untuk mengetahui validitas, reliabilitas, daya beda dan taraf kesukaran dari instumen tersebut. a. Validitas Validitas adalah tingkat dimana suatu tes mengukur apa yang seharusnya diukur (Hamid Darmadi, 2011). Tes hanya direncanakan untuk keperluan yang bermacam-macam dan validitas hanya dapat dinilai dalam arti seperlunya. Uji validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah validitas butir soal. Validitas butir soal berfungsi untuk menguji setiap butir soal tes yang telah dibuat. Cara menguji validitas butir soal adalah skor total dikorelasikan dengan setiap skor-skor yang ada pada setiap butir soal. Skor butir disebut nilai X dan skor total disebut nilai Y.

117 Suharsimi Arikunto (2002) menyatakan bahwa suatu instrumen dapat dinyatakan sahih (valid) apabila instrumen tersebut dapat mengukur apa yang hendak diukur. Suatu item mempunyai validitas yang tinggi jika skor pada item mempunyai kesejajaran dengan skor total. Kesejajaran dapat diartikan dengan korelasi, sehingga untuk mengetahui validitas item digunakan rumus korelasi. Untuk menguji korelasi antara skor baris butir dengan skor total digunakan Korelasi Product Moment dari Person yang dikutip oleh Suharsimi Arikunto (2002) dengan rumus : Keterangan: R xy = Korelasi Product moment X = Skor masing-masing butir soal Y = Skor total N = Jumlah siswa XY = Skor butir dikalikan skor total atau jumlah (X) x (Y)

118 Taraf koefisien validitas: 0,91-1,00 : Sangat tinggi 0,71-0,90 : Tinggi 0,41-0,70 : Cukup 0,21-0,40 : Rendah Negatif-0,20 : Sangat rendah Angka hasil perhitungan R xy kemudian dibandingkan dengan tabel korelasi product moment pada taraf signifikansi 5%. Butir soal dikatakan valid apabila R hitung > R tabel. Hasil penghitungan R tabel didapat angka 0,267 dengan tingkat signifikansi 5% dan dk = 37. Penghitungan R hitung untuk tiap butir soal terdapat pada kolom Corrected Item-Total correlation. Berdasarkan uji coba validitas dengan menggunakan program SPSS 16.0, dari 65 soal yang diuji terdapat 58 soal yang valid dengan R hitung >0,267 dan ada 7 soal yang tidak valid dengan R hitung < 0,267. Soal yang digunakan untuk penelitian adalah soal yang valid sehingga dalam penelitian ini dari 65 soal ada 58 soal yang digunakan untuk penelitian. Tabel 3 Data validitas instrumen Validitas Butir Soal Jml Valid 1,2,3,4,5,6,8,9,10,11,12,13,14,15,16,17,18,19,20, 21,22,23,24,25,26,27,28,30,31,33,34,35,36,38,39, 40,41,43,44,45,46,47,48,49,50,51,52,53,54,55,56, 58 57,58,59,60,62,63,65 Tidak Valid 7,29,32,37,42,61,64 7 Jumlah 65

119 b. Reliabilitas Reliabilitas adalah tingkatan dimana suatu tes secara konsisten mengukur berapapun tes itu mengukur. Reliabilitas dinyatakan dengan angka-angka koefisien. Semakin tinggi angka koefisiennya menunjukkan semakin tinggi reliabilitasnya (Hamid Darmadi, 2011). Dalam penelitian ini rumus untuk mengukur reliabilitas adalah rumus yang diperkenalkan oleh Kurder dan Richardson. Hal ini disebabkan oleh alat evaluasi yang digunakan berbentuk tes obyektif, pilihan ganda. Arikunto (2005) menyatakan bahwa rumus K-R20 ini cenderung memberikan hasil yang lebih tinggi dibandingkan dengan rumus yang lain. Rumus K-R 20 yang dikemukakan oleh Kuder dan Richardson tersebut adalah: Keterangan : R 11 n P q = 1 p S Σpq = reliabilitas tes secara keseluruhan = banyaknya butir soal = proporsi subjek yang menjawab item benar = proporsi subjek yang menjawab item salah = simpangan baku = jumlah perkalian antara p dan q

120 Menurut Suharsimi Arikunto (2002) klasifikasi koefisien reliabilitas adalah: 0,91 1,00 = Sangat Tinggi 0,71 0,90 = Tinggi 0,41 0,70 = Cukup 0,00 0,40 = Rendah Negatif = tidak memenuhi uji reliabilitas Setelah R 11 diketahui kemudian dibandingkan dengan harga R product moment. Apabila R 11 > r tabel maka dikatakan instrument tersebut reliabel. Hasil uji coba reliabilitas instrumen tes diperoleh koefisien reliabilitas (R 11 ) sebesar 0,987. Hal ini menunjukkan bahwa kriteria reliabilitas yang sangat tinggi. c. Daya Beda Daya pembeda dapat dihitung dengan menggunakan rumus: Keterangan : = Daya Pembeda. = Banyanknya peserta tes kelompok atas. = Banyanknya peserta tes kelompok bawah. = Banyanknya peserta tes kelompok atas yang menjawab benar. = Banyanknya peserta tes kelompok bawah yang menjawab salah. = Proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar. = Proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar.

121 Klasifikasi daya beda: D = 0,00 sampai 0,20 D = 0,20 sampai 0,40 D = 0,40 sampai 0,70 D = 0,70 sampai 1,00 : jelek (poor) : cukup (satisfactory) : baik (good) : baik sekali (excellent) D = negative, semuanya tidak baik. Jadi semua butir soal yang mempunyai D negative sebaiknya dibuang. Hasil uji daya beda mneunjukkan bahwa dari 58 soal instrumen yang diujikan terdapat 36 soal yang memiliki daya beda jelek, 12 soal yang memiliki daya beda cukup, 10 soal yang memiliki daya beda baik, dan soal yang memiliki daya beda baik sekali tidak ada. Tabel 4 Data uji daya beda Daya Beda Butir Soal Jml Jelek 3,5,8,12,16,18,20,21,22,23,24,25,26,28,31,33,34, 38,39,40,41,44,46,47,48,49,50,51,53,54,57,58,59 36,60,63,65 Cukup 1,4,6,9,10,13,14,15,19,30,43,62 12 Baik 2,11,17,27,35,36,45,52,55,56 10 Baik Sekali - - Jumlah 58 d. Taraf Kesukaran Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah atau terlalu sukar. Soal yang terlalu mudah tidak merangsang siswa untuk mempertinggi usaha memecahkannya. Sebaliknya soal yang terlalu sukar akan menyebabkan siswa menjadi putus asa dan tidak mempunyai semangat untuk mencoba lagi karena di luar jangkauannya (Suharsimi Arikunto,1998).

122 Untuk mengetahui tingkat kesukaran butir soal menggunakan rumus sebagai berikut: (Suharsimi Arikunto, 2002) Keterangan: P = Indeks Kesukaran B = Jumlah siswa yang menjawab benar JS = Jumlah seluruh peserta tes Indeks kesukaran dapat diklasifikasikan sebagai berikut: P = 0,00 adalah soal terlalu sukar 0,00 < P 0,30 adalah soal sukar 0,30 < P 0,70 adalah soal sedang 0,70 < P 1,00 adalah soal mudah Berdasarkan hasil uji instrumen menunjukkan bahwa dari 58 soal, terdapat 1 soal yang tergolong terlalu sukar, 9 soal yang tergolong sukar, 31 soal yang tergolong sedang, dan 17 soal yang tergolong mudah.

123 Tabel 5 Data uji taraf kesukaran Taraf Kesukaran Butir Soal Jml Mudah 2,3,9,10,14,22,24,25,33,34,49,50,53,54,57,63, 65 17 Sedang 1,4,5,6,8,11,12,13,15,16,19,23,26,27,28,31,35,36,38,39,40,41,43,44,47,48,52,55,56,58,60 31 Sukar 17,18,21,30,45,46,51,59,62 9 Terlalu Sukar 20 1 Jumlah 58 7. Teknik Analisis Data dan Pengujian Hipotesis Teknik statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah Statistik Parametis. Sugiyono (2009) mengatakan bahwa statistik parametis digunakan untuk menguji parameter populasi melalui statistik, atau menguji ukuran populasi melalui data sampel (pengertian statistik disini adalah data yang diperoleh dari sampel). Berdasarkan hipotesis yang diajukan di atas, maka analisis data menggunakan Teknik analisis T tes(uji). Teknik analisis ini digunakan dalam penelitian komparasional yang melakukan pembandingan antar dua variabel, yaitu apakah memang secara signifikan dua variabel yang sedang diperbandingkan atau dicari perbedaannya itu memang berbeda atau sematamata karena kebetulan saja (by chance). T test adalah salah satu tes statistik yang digunakan untuk menguji kebenaran atau kepalsuan hipotesis nihil yang menyatakan bahwa diantara dua buah Mean Sampel yang diambil secara random dari populasi yang sama tidak terdapat perbedaan yang signifikan (Anas Sudijono, 2010).

124 Rumus yang digunakan dalam pengalihan data ke dalam bentuk kuantitatif, yaitu: a. Uji Hipotesis 1 (satu) dan Hipotesis 2 (dua) Hipotesis 1 (satu) dan hipotesis 2 (dua) adalah hipotesis dengan satu pihak (one tail), dengan menggunakan rumus : Keterangan : = nilai t yang dihitung = nilai rata-ratakelompok STAD = nilai rata-rata kelompok ceramah = standar deviasi = jumlah sampel Jika t hitung t tabel maka H o ditolak. Hal ini berarti ada pengaruh yang signifikan diantara keduanya. Jika t hitung < t tabel maka H o diterima. Hal ini berarti tidak ada pengaruh yang signifikan diantara keduanya, melainkan perbedaan yang terjadi secara kebetulan saja (by chance) akibat sampling error (Sudijono, 2010).

125 b. Uji Hipotesis 3 (tiga) 1) Standar Deviasi Keterangan : = standar deviasi = nilai kelompok STAD = nilai rata-rata kelompok STAD = jumlah siswa kelompok STAD = nilai kelompok ceramah = nilai rata-rata kelompok ceramah = jumlah siswa kelompok ceramah 2) Standar Varian Nana Sudjana (1996) mengungkapkan bahwa rumus yang digunakan untuk mencari standar varian adalah: Keterangan : = Standar varian = Standar Deviasi STAD = Standar Deviasi ceramah

126 3) Uji Taraf Signifikansi Uji taraf signifikansi dengan mengunakan rumus T test seperti yang ditulis oleh Sugiyono (2009) Keterangan : = Taraf Signifikansi = Standar Varian Uji satu pihak H 0 (nol) diterima jika : Jika H 0 (nol) ditolak, maka H 1 diterima. Hal itu menandakan bahwa ada perbedaan yang signifikan diantara keduanya. Jika H0 diterima, maka H1 ditolak. Hal ini menandakan bahwa tidak ada perbedaan pengaruh yang signifikan diantara keduanya. Taraf signifikan (biasanya di dalam penelitian pendidikan) 5%. Menurut Sugiyono (2009) DK (Derajad Kebebasan) dicari dengan rumus :

127 8. Jadwal Penelitian Tabel 6 Jadwal penelitian No Tipe Pembelajaran Kelas Waktu Kompetensi Dasar 1 STAD 2 Ceramah XI IPS 1 XI IPS 2 9/11/ 11 16/11/ 11 23/11/ 11 11/01/ 12 18/01/ 12 25/01/ 12 1/02/ 12 8/02/ 12 15/02/ 12 10/11/ 11 17/11/ 12 24/11/ 11 12/01/ 12 19/01/ 12 2/2/ 12 9/2/ 12 16/2/ 12 23/2/ 12 1. Mendeskripsikan dinamika politik Indonesia; 2. Mendeskripsikan proses demokratisasi menuju masyarakat madani 1. Mendeskripsikan dinamika politik Indonesia; 2. Mendeskripsikan proses demokratisasi menuju masyarakat madani